Anda di halaman 1dari 22

Gorga Sitompi

Tompi adalah sejenis alat ikat yang


digunakan untuk mengikat leher kerbau
pada gagang bajak sewaktu membajak
sawah.
Di daerah Tapanuli (Batak Toba)
tompi dibuat dari rotan yang dianyam.
Mungkin dari gerakan anyaman rotan
tompi itulah dasar dari motif gorga
sitompi.

By : N. Sinaga, S.Pd
Pengertiannya :
Pada masyarakat Batak Toba telah
lama hidup bekerja bergotong-royong,
dengan ikatan kekeluargaan saling jalin
menjalin. Sehingga untuk melaksanakan
suatu pekerjaan tidak baik mengabaikan
golongan lemah. Golongan lemah tidak
boleh dipandang rendah terlebih-lebih
orang yatim piatu tidak boleh dilecehkan
dan harus diikut sertakan dalam aktivitas
masyarakat.
By : N. Sinaga, S.Pd
Jadi fungsi hiasan ini dapat dianggap
sebagai peringatan bahwa tidak baik
menyisihkan golongan-golongan tertentu
dalam masyarakat supaya terdapat
kehidupan sosial yang saling mencintai.
Berarti gorga sitompi adalah sebagai
lambang ikatan kebudayaan.

By : N. Sinaga, S.Pd
Motif gorga sitompi tempatnya pada
anatomi rumah, kecuali pada song-song
boltok dan ture-ture.

By : N. Sinaga, S.Pd
Gorga Sitompi
(Sumber : Sirait, Baginda,1984. Design Ornament Tradisional Daerah Sumatera Utara, Offset Bali, Medan)

By : N. Sinaga, S.Pd
Gorga Dalihan Na Tolu

Dalihan Na Tolu dapat diartikan


dengan kesatuan tiga tungku, dalihan
berarti batu tungku masak dan tolu
artinya tiga. Hubungan ketiga kaki tungku
(dalihan na tolu) ini melambangkan
hubungan kekerabatan pada masyarakat
Batak Toba, yaitu hula-hula, dongan
sabutuha (dongan tubu), dan boru.
By : N. Sinaga, S.Pd
Fungsi gorga Dalihan Na Tolu pada
rumah adat Batak sebagai penggaris
untuk pemilik rumah, agar selalu hormat
kepada pihak hula-hula dan sifat
membujuk (elek) kepada boru serta hati-
hati (manat) terhadap dongan sabutuha.

By : N. Sinaga, S.Pd
Gorga Dalihan Na Tolu
(Sumber : Sirait, Baginda,1984. Design Ornament Tradisional Daerah Sumatera Utara, Offset Bali, Medan)

By : N. Sinaga, S.Pd
Gorga Simeol-eol
Meol-eol berarti melengang-lenggok.
Dengan beraneka gerak dan beragam-ragam
irama gerakan garis menampilkan
kegembiraan. Putaran-putaran garis
melengkung ke dalam dan meliuk ke luar
menunjukkan keindahan, sehingga
menimbulkan kesan gaya klasik. Tidak ada
sedikitpun bidang yang dibiarkan kosong,
semua diisi dengan jalinan-jalinan sulur, ibarat
sulur tumbuh-tumbuhan melilit kesana kemari
dengan gaya yang indah. By : N. Sinaga, S.Pd
Dapat dikatakan bahwa motif ini
tidak mempunyai pengertian simbolik
mistis, hanya lebih dekat pada
pengertian kegembiraan saja. Fungsinya
adalah sebagai penambah keindahan,
sedangkan penempatannya ditujukan
untuk menutup bidang-bidang yang tidak
memerlukan motif keharusan sebagai
simbol.
By : N. Sinaga, S.Pd
Gorga Simeol-eol
(Sumber : Sirait, Baginda,1984. Design Ornament Tradisional Daerah Sumatera Utara, Offset Bali, Medan)

By : N. Sinaga, S.Pd
Gorga Simeol-eol Masialoan

Bentuknya sama dengan gorga


simeol-eol. Disebut masialoan berarti
dibuat dua motif berseberangan atau
berhadap-hadapan simetris.
Pengertian dan fungsinya sama
seperti simeol-eol.

By : N. Sinaga, S.Pd
Gorga Simeol-eol Masialoan
(Sumber : Sirait, Baginda,1984. Design Ornament Tradisional Daerah Sumatera Utara, Offset Bali, Medan)

By : N. Sinaga, S.Pd
Gorga Sitagan

Tagan berarti kotak kecil untuk


menyimpan rokok atau sirih dan
barang-barang kecil keperluan lain. Jadi
gerakan tutup dan badan tagan
merupakan bidang simetris, sehingga
kalau dilipatkan yang satu akan sama
dengan yang ditutupkan.
By : N. Sinaga, S.Pd
Rumah yang memiliki gorga ini
mengisiaratkan bahwa sopan santun
merupakan lambang kehidupan bagi
pemiliknya.

By : N. Sinaga, S.Pd
Gorga ini berfungsi sebagai
nasihat kepada pemilik rumah agar
menghilangkan rasa sombong dan
congkak kepada tamu. Biasanya
ditempatkan pada dorpi jolo (dinding
depan).

By : N. Sinaga, S.Pd
Gorga Sitagan
(Sumber : Sirait, Baginda,1984. Design Ornament Tradisional Daerah Sumatera Utara, Offset Bali, Medan)

By : N. Sinaga, S.Pd
Gorga Sijonggi

Jonggi adalah lambang


kejantanan, terkenal pada kelompok
sapi. Jadi sapi jantan sebagai pemimpin
rombongan sapi disebut sebagai lembu
jonggi, sedangkan untuk manusia
jonggi sering juga dibuat menjadi nama
laki-laki, karena dianggap sebagai
keperkasaan.
By : N. Sinaga, S.Pd
Gorga Sijonggi mengandung arti
keperkasaan yang dihargai dan
dihormati (pahlawan).

By : N. Sinaga, S.Pd
Gorga Sijonggi
(Sumber : Sirait, Baginda,1984. Design Ornament Tradisional Daerah Sumatera Utara, Offset Bali, Medan)

By : N. Sinaga, S.Pd
Gorga Silintong

Silintong diartikan sebagai putaran


air. Air Silintong yang terdapat dalam
guci disebut pagar, yaitu sejenis air yang
mengandung kesaktian yang istimewa
kejadiannya, sehingga tidak semua
rumah memilikinya. Biasanya pemilik
pagar silintong adalah raja-raja adat
yang berilmu seperti datu atau guru
dalam ilmu yang dianggap ajaib,
sehingga sanggup melindungi rakyat.
By : N. Sinaga, S.Pd
Gorga Silintong mengandung arti
kekuatan sakti yang dapat melindungi
manusia dari segala bala. Biasanya
ditempatkan pada dorpi jolo (dinding
depan) dan dinding samping rumah.

By : N. Sinaga, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai