Anda di halaman 1dari 238

Bimbingan CBT UKMPPD

Periode Februari 2023


Pediatri 2
1. SOAL
Anak usia 2 thn datang ke Puskesmas dengan diare sejak 2 hari. BAB cair sekitar >10x/hari,
tidak disertai darah dan lendir. Muntah tiap minum dan penurunan berat badan. Pada
pemeriksaan fisik anak tampak lemah, nadi 152x/menit, suhu 37C, napas cepat dan dalam,
ubun ubun besar cekung, mata cowong, turgor kulit kembali sangat lambat. Diagnosis yang
tepat pada pasien tersebut adalah…
A. Diare akut tanpa dehidrasi
B. Diare kronis tanpa dehidrasi
C. Diare akut dehidrasi ringan-sedang
D. Diare kronis dehidrasi ringan-sedang
E. Diare akut dehidrasi berat
1. Pembahasan
E. DIARE AKUT DEHIDRASI BERAT
2. SOAL
Pediatrik 1

By. perempuan3 tahun, datang dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan batuk sejak 3 minggu. Anak tampak kurus dan BB
sulit naik. Si ibu khawatir bahwa anaknya terkena TB karena dalam anak tinggal serumah dengan bapaknya yang sakit TB paru
BTA (+) dan sedang menjalankan pengobatan rutin. Pada pemeriksaan fisik anak tampak status gizi kurang. Setelah dicek, hasil
tuberculin anak 15 mm, dan TCM (+) sensitif rifampisin. Tatalaksana yang tepat adalah

A. Observasi

B. PP INH 6 bulan

C. OAT 2RHZE - 4HR

D. OAT 2RHZE - 10HR

E. OAT 2RHZ - 4HR


2. Pembahasan
3. SOAL
Anak laki-laki usia 6 bulan dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan berat
badan yang sulit naik. Pasien juga dikeluhkan sering sesak namun tidak disertai
kebiruan. Pada pemeriksaann fisik didapatkan nadi 100x/mnt, RR 20x/mnt, suhu
36C, murmur diastolik pada ICS-III linea parasternalis dextra. Apakah komplikasi
yang mungkin terjadi pada pasien tersebut?

A.Cardiomyopathy
B.Eisenmenger syndrome
C.Left to right shunt
D.Chest pain
E. Asianosis
3. Pembahasan
4. SOAL
Seorang bayi perempuan berusia 9 bulan dibawa ibunya ke RS dengan keluhan timbul bintik-bintik merah
pada tubuh. Keluhan didahului demam tinggi sejak 3 hari yang lalu, kemudian demamnya turun dengan
sendirinya. Setelah demam reda keluar bintik-bintik merah di seluruh tubuh. Bayi tidak rewel dan tidak
didapatkan keluhan yang lain. Pada saat demam hari kedua bayi dibawa ke Puskesmas dan mendapat terapi
penurun panas dan antibiotika amoksisilin. Pemeriksaan fisik menunjukan ruam makulopapular di seluruh
tubuh sementara pemeriksaan lain didapatkan strawberry tongue. Apakah tatalaksana yang paling mungkin
pada pasien ini?
a. Self Limiting Disease
b. Vit A 100.000 U + Vit C 10 mg/kgBB
c. Eritromisin selama 10 hari
d. Cefiksim selama 5 hari
e. Ciprofloxacin selama 5 hari
4. Pembahasan
Jawaban : C. Eritromisin selama 10 hari
5. SOAL
Seorang bayi perempuan baru lahir spontan pervaginam, usia kehamilan 36 minggu, menangis
spontan, tonus baik, BBL 1900 gram, APGAR score 8/10. Riwayat ibu menderita hepatitis B
dengan hasil laboratorium HBsAg (+). Dokter merencanakan pemberian vaksin pada bayi
tersebut. Pernyataan yang tepat mengenai pemberian vaksin Hepatitis B pada bayi tersebut
adalah …
A. Tunda pemberian vaksin sampai usia bayi 1 bulan
B. Tunda pemberian vaksin sampai berat bayi >2000 gr
C. Suntik vaksin hepatitis B saja segera setelah lahir sebelum usia 12 jam
D. Suntik vaksin hepatitis B segera setelah lahir dan suntik HBIg setelah >7 hari
E. Suntik vaksin hepatitis B segera setelah lahir dan suntik HBIg maksimal dalam 7 har
5. Pembahasan
Vaksin monovalen
• Dosis: 0,5 cc disuntikkan IM di vastus lateral, sebelum usia 24 jam setelah lahir,
didahului suntikan vitamin K1 minimal 30 menit sebelumnya • Pemberian di usia 0, 2, 3
, 4 bulan
• Bayi (BBL < 2000gr) dari ibu hepatitis B (-) → tunda sampai usia 1 bulan atau BB
>2000gr • Bayi bugar yang lahir dari ibu hepatitis B (+) → diberikan Imunoglobulin
(HbIg) 0,5 cc paha kanan + vaksin hepatitis B 0,5 cc paha kiri
• Bila status HBV ibu tidak diketahui → tetap diberikan vaksin hepatitis B dahulu, lalu
periksakan status hep B ibu, apabila ibu hepatitis B(+) → berikan HbIg 0,5 cc IM
sebelum bayi usia 7 hari
5. Pembahasan
6. SOAL
Anak laki-laki, 3 tahun, datang dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan sesak nafas. Hal ini
dialami sejak 5 jam yang lalu. Riwayat batuk sejak 3 hari yang lalu, batuk terdengar seperti suara
gonggongan. Dari pemeriksaan ttv didapatkan nadi 100x/m, RR 35x/m, suhu 38C. Pemeriksaan
fisik dijumpai stridor inspirasi (+), retraksi dinding dada (+).

Diagnosis yang mungkin?

A. Laryngotracheobronchitis

B. Bronkitis akut

C. Laryngomalacia

D. Epiglotitis

E. Pertusis
6. Pembahasan
Jawaban: A
Croup/Laringotracheobronchitis
Etiologi: Parainfluenza virus, RSV, adenovirus
Manifestasi Klinis
• Demam
• Batuk kasar seperti menggonggong (barking cough)
• Suara serak
• Sesak nafas
• Stridor inspirasi
• Retraksi dinding dada
Klasifikasi
Gejala ringan
Batuk menggonggong, tanpa retraksi dada dan sianosis
Gejala sedang
Stridor saat istirahat, retraksi dada minimal, mampu berinteraksi
Gejala berat
Stridor menetap saat istirahat, tracheal tug dan retraksi dada terlihat jelas, apatis
dan gelisah, pulsus paradoksus
Pemeriksaan Penunjang
Xray Cervical AP
Steeple sign/ pencil sign/ wine bottle sign
Tatalaksana
Derajat Ringan dan Sedang
• Dexamethason 0,3-0,6 mg/kg/hari PO maksimal 10 mg/hari, atau
• Prednison 1-2 mg/kg/hari PO, atau
• Nebulisasi Budesonide 2 mg bila kortikosteroid oral tidak berpengaruh
Derajat Berat
• Ditambah: oksigen dan nebulisasi adrenalin/ epinefrin 2 ml 1:1000 dalam
NaCl 0,9% 2-3 ml selama 20 menit
• Intubasi bila terjadi obstruksi jalan nafas yang mengancam nyawa
7. SOAL
An. Santi, 10 tahun, datang dengan keluhan demam tinggi sejak 5 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan
nyeri sendi yang membuat anak tidak dapat tidur. Pada PF, didapatkan TD 100/60 mmHg, suhu 38oC, HR
120x/m, RR 22x/m, didapatkan nodul subkutan yang tidak nyeri pada tangan kiri. Pada pemeriksaan
laboratorium, didapatkan LED 40 mm/jam. Kemudian pasien dilakukan pemeriksaan swab tenggorok.
Pernyatan yang salah adalah…

A. Hasil swab tenggorok dapat menunjukkan pertumbuhan bakteri GABHS


B. Mimikri molekular berperan dalam penyakit ini
C. Hipersensitivitas tipe II berperan dalam penyakit ini
D. Penyakit ini dapat menyebabkan kelainan katup jantung
E. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri gram negatif
7. Pembahasan
Jawaban : E
A. Hasil swab tenggorok dapat menunjukkan pertumbuhan bakteri GABHS
B. Mimikri molekular berperan dalam penyakit ini
C. Hipersensitivitas tipe II berperan dalam penyakit ini
D. Penyakit ini dapat menyebabkan kelainan katup jantung

Pernyataan diatas sudah tepat mengenai demam reumatik


8. SOAL
Bayi laki-laki umur 6 bulan dibawa ibunya ke IGD karena sesak nafas sejak 1 hari ini.
Didapatkan riwayat demam disertai batuk pilek sejak 1 minggu yang lalu. Dari
pemeriksaan didapatkan bayi merintih, nadi 160x/menit, RR 60x/menit, suhu 37.8oC,
Saturasi O2 92%, didapatkan pernapasan cuping hidung, retraksi intercostal dan
substernal, ronchi (+), wheezing (-). Dari hasil X Ray thorax tampak infiltrat diseluruh
lapang paru. Apakah terapi yang paling tepat untuk pasien ini?
a. Inj. Metronidazole
b. Inj. Gentamisin
c. Inj. Ampisilin
d. Inj. Ampisilin + Gentamisin
e. Inj. Ciprofloxacin
8. Pembahasan
d. Inj. Ampisilin + Gentamisin
9. SOAL
An. Tokyo selesai, perempuan usia 7 tahun, datang dibawa oleh ibunya ke Puskesmas dengan keluhan berat
badan tidak naik sejak 5 bulan terakhir. Nafsu makan anak memang tampak kurang. Pasien juga
mengeluhkan sering demam naik turun sejak 1 bulan ini. Keluhan batukbatuk juga sudah sejak 2 bulan
terakhir. Ayahnya sedang berobat TB paru BTA (+). Pada pemeriksaan fisik didapatkan status gizi BB/U 70%
berdasarkan kurva dan tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening maupun sendi. Pada pemeriksaan
rontgen thorax hasil menunjukkan tanda khas TB. Pemeriksaan uji tuberculin 4 mm. Berapa skor TB anak
pada pasien tersebut?
A. 5
B. 6
C.8
D. 9
E. 7
9. Pembahasan
Scoring TB
Kontak = 3
Mantoux / Tuberkulin = 3
BB (BB/TB <90% atau BB/U <80%) = 1
(BB/TB <70% BB/U <60% (gizi buruk) = 2
Pembesaran KGB = 1
Batuk lama = 1
Demam = 1
Pembengkakan sendi = 1
Foto Rontgen Susp TB = 1
10. SOAL
Seorang ibu kehamilan kedua melakukan USG UK 28 bulan dan didiagnosis dengan IUFD
karena bayi mengalami ascites, efusi pleura, dan efusi pericardium. Riwayat persalinan
didukun 3 tahun yang lalu. Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata ibu memiliki Rh (-)
sedangkan anak pertama memiliki Rh(+). Pernyataan di bawah ini benar, kecuali…
A. Pembentukan antibodi anti Rh sejak kehamilan pertama.
B. Dalam perjalanannya inkompatibilitas Rh dapat mengakibatkan destruktif sel
sehingga melepas heme dan globin dan dapat mengakibatkan anak menjadi Jaundice
C. Terjadi destruktif sel darah merah karena janin memiliki Rhesus yang berbeda dari ibu
D. Hal semacam ini tidak dapat dicegah
E. Pada kehamilan pertama, darah janin yang mengandung Rh (+) masuk ke sirkulasi
maternal menimbulkan sensitisasi dan produksi antibodi anti Rh
10. Pembahasan
D. Hal semacam ini tidak dapat dicegah
11. SOAL
An. Cen, 4 tahun, datang dibawa berobat karena kaki terlihat berbentuk huruf “O”.
Keluhan ini baru disadari sejak usia 3 tahun. Saat masih bayi, bentuk tubuh
pasien agak gemuk dan menggunakan “walker” sejak usia 7 bulan. Pada PF,
didapatkan rotasi interna tibia kiri dan kanan dan genu varum. Tulang dada pasien
tampak lebih prominen dan terdapat tampakan Harrison groove. Kemungkinan
penyebab penyakit pasien adalah...
A. Kelainan posisi duduk
B. Defisiensi vitamin B12
C. Defisiensi vitamin K
D. Mechanical overloading
E. Defisiensi vitamin D
11. Pembahasan
E. Defisiensi vitamin D
Diagnosis: Rickets/ Rakhitis
•Rickets & osteomalacia = gangguan mineralisasi matriks tulang
•Rickets : pada tulang rawan di lempeng epifisis (sebelum fusi, hanya ada pada
anak)
•Osteomalacia : pada osteoid (dapat terjadi pada anak & dewasa)
•General softening of bones → tulang gampang bengkok (saat weight-bearing, tarikan
otot) → deformitas
•Etiologi utama = defisiensi vitamin D (nutritional rickets)
•Etiologi lain : hipofosfatemia (familial hypophospatemicrickets, penyakit ginjal kronik, renal tubular acidosis)
Manifestasi Klinis (mayoritas
perubahan skeletal)
•Kepala : craniotabes, frontal
bossing, craniosynostosis
•Dada : rachitic rosary, Harrison
groove
•Punggung : skolioisis/lordosis/kifosis
•Ekstremitas: pergelangan tangan &
kaki melebar, deformitas
valgus/varus, windswept deformity
(kombinasi valgus & varus), tibia &
femur bowing, coxa vara
12. SOAL
Anak perempuan usia 9 tahun dibawa oleh ibunya ke Puskesmas karena
mengeluhkan nyeri saat berkemih sejak 5 hari yang lalu. BAK terasa panas dan
menjadi lebih sering. Keluhan nyeri pinggang dan demam disangkal. Pemeriksaan fisik
TD 100/80 mmHg, HR 84 x/menit, RR 22 x/menit, T 37,2 C, ditemukan nyeri tekan
suprapubik, pemeriksaan dipstik urin leukosit dan nitrit (+). Apakah tatalaksana yang
paling tepat pada kasus ini?
A. Kotrimoksazol
B. Ceftriaxon
C. Amikasin
D. Prednison
E. Gentamisin
12. Pembahasan
Jawaban: A. Kotrimoksazol
12. Pembahasan
12. Pembahasan
13. SOAL
Seorang anak berusia 12 tahun dibawa orangtuanya ke RS dengan keluhan demam sejak 6 hari yang
lalu. Anak demam meningkat terutama pada sore hingga malam hari. Saat ini demam sangat tinggi,
anak merasa lemas, dan nyeri kepala. Anak juga mengatakan belum BAB sejak 5 hari yang lalu.
Keadaan umum anak tampak sakit sedang. Kesadaran compos mentis, tanda vital didapatkan TD
110/80 mmHg, Suhu aksila 39oC, Nadi 86x/menit, napas 22x/menit. Pemeriksaan fisik terdapat coated
tongue, tidak ditemukan adanya organomegaly. Pada pemeriksaan laboratorium Hb 12,6 g/dL, Ht
36%, Leukosit 4.600, Trombosit 200.000. Tes Widal: Titer typhi O: 1/640, Titer typhi H: 1/320, S.
parathypi (-). Bila akan dilakukan pemeriksaan kultur, media pembiakan apa yang dianjurkan?
a. Empedu sapi
b. Kuning telur
c. Agar darah
d. Agar saboroud
e. Media tinsdale
13. Pembahasan : Jawaban: A. Empedu sapi
Demam sejak 6 hari yang meningkat terutama pada sore-malam hari, disertai keluhan lemas,
belum BAB, serta temuan pemeriksaan fisik adanya coated tongue dapat mengarahkan
kecurigaan pada kondisi demam tifoid.
Pada anak juga tampak adanya leukositopenia disertai tes widal titer O 1/640 mendukung
diagnosis pada demam tifoid.
Demam tifoid merupakan penyakit endemis di indonesia yang disebabkan oleh infeksi
Salmonella typhii.
Untuk pemeriksaan kultur darah disarankan pada minggu pertama dan kedua perjalanan
penyakit, dengan media pembiakan direkomendasikan pada S typhi adalah media empedu
(gall) sapi karena meningkatkan positivitas karena hanya S typhi atau S. paratyphi yang bisa
tumbuh di media tersebut.
Widal test : an indirect agglutination test for enteric fever or
undulant fever whereby bacteria causing typhoid fever is mixed
with a serum containing specific antibodies obtained from an
infected individual.
dinyatakan positif jika titer aglutinin O minimal 1/320, atau jika
terdapat kenaikan titer hingga 4x lipat pada pemeriksaan ulang
dengan interval 5-7 hari.
(Tes Widak biasanya angka kelipatan 1/32, 1/64, 1/160, 1/320,
1/640)

Pada opsi lainnya:


- Media kuning telur bisa digunakan pada isolasi dan identifikasi Clostridium serta bakteri anaerob
lainnya (deteksi lesitinase dan lipase serta enzim protease dari bakteri ini)
- Media agar darah digunakan untuk identifikasi bakteri misalnya saja Streptococcus sp (pada alpha
hemolysis terjadi partial lysis, hingga beta hemolysis yang sebabkan complete lysis), hingga
Clostridium perfringens (biasanya ada gambaran target hemolysis)
- Media agar saboroud biasanya untuk biakan jamur atau ragi
- Media tinsdale biasanya digunakan pada isolasi dan identifikasi Corynebacterium diptheria
Deman Tifoid
Pemeriksaan penunjang

Darah tepi perifer


- Anemia, terjadi karena supresi sumsum tulang, defisiensi Fe, atau
perdarahan usus
Etiologi : 96% disebabkan Salmonella typhi, sisanya ole S. - Leukopenia, Limfositosis reaktif, Trombositopenia (pada kasus berat)
paratyphi
Pemeriksaan serologis
Prevalens 91% kasus terjadi pada usia 3-19 tahun
- Serologi widal : kenaikan titer S.typhi O 1:160 atau kenaikan 4x titer
Penularan: fekal-oral fase akut ke konvalesens, banyak positif-negatif palsu. Bahkan kadar
Masa inkubasi: 10-14 hari baku normal di berbagai tempat endemis cenderung berbeda-beda dan
Gejala: perlu penyesuaian
- Demam naik secara bertahap (stepwise) setiap hari, suhu - Kadar IgG-IgM (Typhi-dot)
tertinggi pada akhir minggu pertama. Minggu kedua demam - Tubex Test
terus menerus tinggi Pemeriksaan biakan Salmonella
- Delirium (mengigau), malaise, letargi, anoreksia, nyeri kepala, - The criterion standard for diagnosis of typhoid fever has long been
nyeri perut, diare, atau konstipasi, muntah, perut kembung, culture isolation of the organism. Cultures are widely considered 100%
- Pada kasus berat: penurunan kesadaran, kejang, dan ikterus specific
- Biakan darah pada 1-2 minggu perjalanan penyakit.
Pemeriksaan Fisik:
- Biakan sumsum tulang masih positif hingga munggu ke-4
- Kesadaran menurun, delirium, lidah tifoid (bagian tengah kotor,
pinggir hiperemis), meteorismus, hepatomegali, sphlenomegali Pemeriksaan radiologis
(jarang). Kadang terdengar ronki pada pemeriksaan paru - Foto toraks (kecurigaan pneumonia)
- Foto polos abdomen (kecurigaan perforasi)
Kultur
- Bakteri akan lebih mudah ditemukan dalam darah
dan sumsum tulang pada awal penyakit,
sedangkan pada stadium berikutnya di dalam
urine dan feses.
- Media pembiakan yang direkomendasikan untuk
S.typhi adalah media empedu (gall) dari sapi
- Media Gall ini dapat meningkatkan positivitas
hasil karena hanya S. typhi dan S. paratyphi yang
dapat tumbuh pada media tersebut.
- Biakan sumsum tulang merupakan metode baku
emas karena mempunyai sensitivitas paling tinggi
dengan hasil positif didapat pada 80-95% kasus
dan sering tetap positif selama perjalanan
penyakit dan menghilang pada fase
penyembuhan.
- Prosedur terakhir ini sangat invasif sehingga tidak
dipakai dalam praktek sehari-hari.
14. SOAL
Seorang anak berusia 9 tahun datang diantar oleh ayahnya ke poliklinik dengan keluhan diare
sejak 2 hari yang lalu. Diketahui bahwa diare anak seperti cucian beras sudah 10x BAB sejak
kemarin. Pasien juga mengalami mual, muntah, dan sakit perut. Pada pemeriksaan didapatkan
kesadaran komposmentis, tanda vital dalam batas normal, mata cekung (+). Apakah
tatalaksana yang sesuai untuk pasien tersebut?

a. Eritromisin 12,5 mg/kgBB dibagi 4 dosis selama 3 hari

b. Tetrasiklin 25 mg/kgBB dibagi 4 dosis selama 3 hari

c. Metronidazole 5 mg/kgBB 3x sehari selama 5 hari

d. Cotrimoxazole 10 mg/kgBB dibagi 2 dosis selama 5 hari e. Metronidazole 10 mg/kgBB 3x


sehari selaam 5 hari
14. SOAL
Seorang anak berusia 9 tahun datang diantar oleh ayahnya ke poliklinik dengan keluhan diare
sejak 2 hari yang lalu. Diketahui bahwa diare anak seperti cucian beras sudah 10x BAB sejak
kemarin. Pasien juga mengalami mual, muntah, dan sakit perut. Pada pemeriksaan didapatkan
kesadaran komposmentis, tanda vital dalam batas normal, mata cekung (+). Apakah
tatalaksana yang sesuai untuk pasien tersebut?

a. Eritromisin 12,5 mg/kgBB dibagi 4 dosis selama 3 hari

b. Tetrasiklin 25 mg/kgBB dibagi 4 dosis selama 3 hari

c. Metronidazole 5 mg/kgBB 3x sehari selama 5 hari

d. Cotrimoxazole 10 mg/kgBB dibagi 2 dosis selama 5 hari e. Metronidazole 10 mg/kgBB 3x


sehari selaam 5 hari
14. Pembahasan
15. SOAL
Seorang bayi perempuan lahir SC usia kehamilan 30 minggu di RS. Bayi lahir tidak menangis
spontan dan tonus otot jelek. Telah dilakukan penanganan awal dan dievaluasi, namun bayi
belum menangis dan laju jantung <100x/menit. Bayi diberikan VTP dan setelah diberikan VTP
selama 30 detik, bayi menangis spontan namun merintih, dengan laju jantung >100x/menit.
Tindakan selanjutnya yang harus dilakukan dokter adalah...
A. Rawat gabung dengan ibu
B. Menilai down score
C. Lanjutkan VTP karena sudah efektif
D. Stop VTP, lanjutkan pemasangan CPAP
E. Pemasangan oksigen aliran bebas hingga tercapai target saturasi
15. Pembahasan
15. Pembahasan
15. Pembahasan

>>>>
15. Pembahasan

>>>
>>>
16. Anak perempuan 9 tahun dibawa oleh ibunya dengan keluhan
demam dan nyen di sendi bahu sejak 3 hari terakhir. Sebelumnya,
nyeri dirasakan dilutu pergelangan kaki dan tangan. Sebelumnya
pasien terkena radang tenggorokan tanpa disertal batuk. Pada
pemeriksaan ASTO (+). Apa diagnosis kasus tsb?
a. Demam Rematik
b. Miokarditis
c. Asam Urat Artritis
d. Demam berdarah
e. Demam Tifoid
16. Anak perempuan 9 tahun dibawa oleh ibunya dengan keluhan
demam dan nyen di sendi bahu sejak 3 hari terakhir. Sebelumnya,
nyeri dirasakan dilutu pergelangan kaki dan tangan. Sebelumnya
pasien terkena radang tenggorokan tanpa disertal batuk. Pada
pemeriksaan ASTO (+). Apa diagnosis kasus tsb?
a. Demam Rematik
b. Miokarditis
c. Asam Urat Artritis
d. Demam berdarah
e. Demam Tifoid
16. Pembahasan
17. SOAL
Seorang anak perempuan usia 2 tahun dibawa orang tuanya ke poliklinik anak karena muntah berat sejak 4
hari ini. Pasien belum mampu berdiri dan hanya mampu mengucap 2 kata. Kulit, rambut, hingga bulu mata
pasien tampak lebih terang dari anak-anak yang lainnya. Ibu pasien mengatakan apabila pasien berkeringat
berbau khas seperti bau tikus. Riwayat lahir spontan di bidan, dari ibu G2P1A0, usia kehamilan 38 minggu
dengan BBL 3.000 gram. Kakek pasien diketahui juga memiliki riwayat keluhan yang sama. Apa diagnosis
pasien tersebut?

a. Galaktosemia

b. Intoleransi laktosa

c. Syndrome Reye

d. Celiac disease

e. Fenilketonuria
17. PEMBAHASAN (e. Fenilketonuria)
18. SOAL
2. Seorang anak perempuan berusia 5 tahun dibawa oleh orang tuanya ke IGD RS dengan penuruan kesadaran.

Orang tua pasien mengatakan bahwa sejak pagi anaknya lemas, gelisah, dan kurang aktif. Beberapa hari

terakhir diketahui bahwa anaknya sulit makan dan setiap makan selalu dimuntahkan. Pada pemeriksaan

didapatkan kesadaran menurun, HR 140 x/menit, RR 28 x/menit, suhu 36.5°C, akral dingin. Saat dilakukan

pemeriksaan gula darah didapatkan hasil GDS 30 mg/dL. Apakah tatalaksana pada kasus di atas?

a. Glukosa 50% 2 ml/kgBB IV, maksimal 25 gram

b. Glukosa 25% 2 ml/kgBB IV

c. Glukosa 10% 2 ml/kgbb IV

d. Glukosa oral

e. Infus NaCl 0.9% 5 ml/kgBB IV


18. Pembahasan
neonatus
19. SOAL
Anak perempuan berusia 2 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan lemas.
Saat pemeriksaan didapatkan tubuh yang kurus, dengan tulang iga yang
mengambang, disertai pembengkakan pada perut. Pada pemeriksaan status gizi
didapatkan LILA 10 cm. Tatalaksana awal yang dapat dilakukan pada pasien ini
adalah...

A. Pemberian glukosa 50 ml per oral


B. Pemberian nutrisi F75
C. Bolus cairan NaCl 0,9% 20 ml/kg secepatnya
D. Pemeriksaan kadar gula darah
E. Skin to skin contact dengan ibu
19. Pembahasan
Anak perempuan berusia 2 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan lemas.
Saat pemeriksaan didapatkan tubuh yang kurus, dengan tulang iga yang
mengambang, disertai pembengkakan pada perut. Pada pemeriksaan status gizi
didapatkan LILA 10 cm. Tatalaksana awal yang dapat dilakukan pada pasien ini
adalah...

A. Pemberian glukosa 50 ml per oral (cek dulu kadar gula darah)


B. Pemberian nutrisi F75 (setelah stabil)
C. Bolus cairan NaCl 0,9% 20 ml/kg secepatnya (kontraindikasi pada gizi buruk)
D. Pemeriksaan kadar gula darah
E. Skin to skin contact dengan ibu (setelah hipoglikemia teratasi)
20. SOAL
An Yono 10 tahun datang dibawa orang tuanya karena mata terlihat kuning sejak 2 hari yang lalu. Keluhan
disertai demam, mual dan muntah. Nafsu makan pasien dikatakan juga berkurang dan buang air kecil diakui
pekat seperi teh. Ibu pasien mengatakan beberapa teman sekolah pasien juga mengalami hal serupa.
Pasien tinggal bersama ibu dan dua adik pasien berupa masing masing 3 tahun dan 6 bulan. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan suhu 38,5°C, sklera ikterik, mata cowong, hepar teraba 2 jari dibawah arkus
costae, nyeri tekan pada kuadran kanan atas, lien tidak teraba, turgor kembali lambat. Lab darah didapatkan
SGOT 140, SGPT 160 dan bilirubin total 5. Apakah tindakan pencegahan untuk adik pasien?

a. Kedua adik pasien diberikan booster hepatitis B


b. Memberikan makanan yang bergizi seimbang
c. Menjaga sanitasi lingkungan
d. Adik pasien yang berusia 3 tahun diberikan imunisasi hepatitis A
e. Kedua adik pasien diberikan imunisasi hepatitis A
20. Pembahasan
21. SOAL
An. Arthur, 8 tahun, datang ke poli anak dengan keluhan batuk sudah 1 minggu. Batuk
diawali dengan tarikan napas yang panjang, berlangsung lama hingga anak muntah-muntah.
Riwayat imunisasi tidak lengkap. Pada pemeriksaan didapatkan HR 110x/menit, RR
28x/menit, suhu 37,8°C. Tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah...

A. Azitromisin 10 mg/kgBB/hari selama 10 hari

B. Klaritromisin 20 mg/kgBB/hari selama 7 hari

C. Azitromisin 15 mg/kgBB dosis tunggal

D. Eritromisin 50 mg/kgBB/hari selama 14 hari

E. TMP/SMZ 8/40 mg/kgBB/hari selama 14 hari


21. Pembahasan
D. Eritromisin 50 mg/kgBB/hari selama 14 hari
22. SOAL
Bayi laki-laki, 6 hari, datang dibawa ibunya ke praktek dokter dengan keluhan anak demam. Hal
ini dialami sejak 1 hari yang lalu. Anak lahir cukup bulan di bidan dengan BBL 3225 g.
Pemeriksaan fisik didapatkan anak menangis gelisah, suhu 38°C, umbilicus eritema dan
dijumpai indurasi. Pemeriksaan darah lengkap didapatkan Hb 11g/dL, Leukosit 15.000/mm3,
Trombosit 330.000/mm3.

Tata laksana awal yang tepat?

a. Mengoleskan salep mupirocin 2% pada umbilicus

b. Membersihkan daerah umbilicus dengan Alkohol 100%

c. Mencuci daerah umbilicus dengan sabun dan air mengalir

d. Membersihkan daerah umbilikus dengan Povidon iodin

e. Merujuk bayi ke dokter spesialis anak


22. Pembahasan
22. Pembahasan
23. SOAL
An. Zayn, 5 tahun, dibawa orangtuanya ke dokter karena pada pipi, kelopak mata, dan
tungkai sejak 2 hari yang lalu. BAK pasien juga tampak sangat berbuih. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan HR 85x/menit, RR 20x/menit, suhu 37,5 C. Pada PF ditemukan edema
generalisata. Protein dipstick +3, albumin 1,8 g/dL, dan kolesterol total 310 mg/dL.

Pemeriksaan penunjang lanjutan yang dapat dilakukan adalah..

A. ANA dan dsDNA


B. Rontgen abdomen
C. USG ginjal
D. Darah rutin dan kultur darah
E. Uji Esbach
23. Pembahasan
An. Zayn, 5 tahun, dibawa orangtuanya ke dokter karena pada pipi, kelopak mata, dan
tungkai sejak 2 hari yang lalu. BAK pasien juga tampak sangat berbuih. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan HR 85x/menit, RR 20x/menit, suhu 37,5 C. Pada PF ditemukan edema
generalisata. Protein dipstick +3, albumin 1,8 g/dL, dan kolesterol total 310 mg/dL.

Pemeriksaan penunjang lanjutan yang dapat dilakukan adalah..

A. ANA dan dsDNA : bila dicurigai lupus nefritis


B. Rontgen abdomen : tidak tepat
C. USG ginjal : pada kasus CKD, massa/batu ginjal
D. Darah rutin dan kultur darah : curiga infeksi
E. Uji Esbach : sindroma nefrotik
23. Pembahasan
24. SOAL
Seorang anak laki-laki usia 7 tahun datang bersama kedua orang tuanya ke poli anak dengan keluhan
bengkak kedua kelopak mata dan kaki sejak 4 hari yang lalu. Keluhan disertai BAK berbuih. Riwayat
demam disangkal. Dari pemeriksaan fisik didapatkan edema periorbita bilateral dan pitting edema
(+)tungkai bilateral, tanda vital didapatkan TD 132/70, nadi 88x/menit, RR 20x/menit, suhu 36.7C. Hasil
pemeriksaan laboratorium didapatkan albumin 2,1 g/dl, proteinuria +++, LDL 110. Apa yang diharapkan
dari tatalaksana prednisone dosis penuh selama 4 minggu pada anak...

a. Proteinuria < 4 mg/m2 lpb/jam 3 hari berturutan dalam seminggu


b. Proteinuria < 7 mg/m2 lpb/jam 5 hari berturutan dalam seminggu

c. Proteinuria < 10 mg/m2 lpb/jam 3 hari berturutan dalam seminggu

d. Hematuria negatif

e. Pitting edema negatif


24. Pembahasan
A. Proteinuria < 4 mg/m2 lpb/jam 3 hari berturutan dalam seminggu

Keyword:

• Seorang anak laki-laki usia 7 tahun, keluhan bengkak kedua kelopak mata dan kaki sejak 4 hari yang lalu.

• Keluhan disertai BAK berbuih.

• Riwayat demam disangkal.

• PF: edema periorbita bilateral dan pitting edema (+)tungkai bilateral, tanda vital didapatkan TD 132/70, nadi 88x/menit,
RR 20x/menit, suhu 36.7C.

• Hasil pemeriksaan laboratorium : albumin 2,1 g/dl, proteinuria +++, LDL 110.

Hasil yang diharapkan dari tatalaksana prednisone dosis penuh selama 4 minggu pada anak...
24. Pembahasan
Sindroma Nefrotik

• Kumpulan gejala : edema, hipoalbuminemia, proteinuria masif, hiperkolestrolemia,


hipertensi, hematuria, penurunan fungsi ginjal (Azotemia)

• Pemeriksaan fisik : • Edema anasarka • Ascites

• Hipertensi

• Pemeriksaan penunjang :

• UL : proteinuria masif (≥ 2+), rasio albumin kreatinin > 2, hematuria

• DL : hipoalbuminemia (< 2,5g/dl), hiperkolestrolemia (> 200 mg/dl), LED ↑


24. Pembahasan
Klasifikasi Sindroma Nefrotik

• Remisi: proteinuria negatif atau trace (proteinuria < 4 mg/m2LPB/jam) 3 hari berturut-turut dalam 1 minggu

• Relaps: proteinuria ≥ 2+ (proteinuria >40 mg/m2 LPB/jam) 3 hari berturut-turut dalam 1 minggu

• Relaps jarang: relaps kurang dari 2 x dalam 6 bulan pertama setelah respons awal atau kurang dari 4 x per
tahun pengamatan

• Relaps sering (frequent relaps): relaps ≥ 2 x dalam 6 bulan pertama setelah respons awal atau ≥ 4 x dalam
periode 1 tahun

• Dependen steroid: relaps 2 x berurutan pada saat dosis steroid diturunkan (alternating) atau dalam 14 hari
setelah pengobatan dihentikan

• Resisten steroid : tidak terjad iremisi pada pengobatan prednison dosis penuh (fulldose) 2 mg/kgbb/hari
selama 4 minggu.

• Sensitif steroid: remisi terjadi pada pemberian prednison dosis penuh selama 4 minggu
24. Pembahasan
Penatalaksanaan :

• Medikamentosa : Prednison dosis awal 60 mg/m2/hari dalam 3 dosis selama 4 minggu dilanjutkan
2/3 dosis awal sebanyak single dose selang sehari selama 4-8 minggu

• Suportif :

• Diuretik : Furosemid 1-2 mg/kgBB/hari

• Antihipertensi

• Tirah baring

• Diet rendah garam (1-2 g/hari) protein normal (1,5-2 g/kgBB/hari)

• Albumin 0.5g/kgBB/hari
24. Pembahasan

Jawaban lainnya...

b. Proteinuria < 7 mg/m2 lpb/jam 5 hari berturutan dalam seminggu→kurang tepat

c. Proteinuria < 10 mg/m2 lpb/jam 3 hari berturutan dalam seminggu → kurang


tepat

d. Hematuria negative→bukan kriteria remisi

e. Pitting edema negative→bukan kriteria remisi


25. SOAL
Anak usia 4 tahun dibawa ke poliklinik dengan keluhan sesak nafas sejak 2 jam
yang lalu. Keluhan disertai nyeri tenggorok, terutama saat menelan. Suara anak
seperti sedang makan makanan panas. Pada pemeriksaan didapatkan HR
110x/menit, RR 28x/menit, suhu 38,5° C. Pada pemeriksaan radiologi didapatkan
gambaran thumprint. Diagnosis pasien ini adalah

A. Epiglotitis
B. Laringitis
C. Croup
D. Pneumonia
E. Faringitis
25. Pembahasan

Jawaban : A. Epiglotitis
26. SOAL
Seorang anak laki laki berusia 3 tahun datang dibawa ibunya dengan keluhan kaki
anak tampak tidak lurus dan melengkung. Hal ini dapat disadari sejak 1 tahun
terakhir ini sejak anak mulai berjalan. Pemeriksaan tanda-tanda vital dalam batas
normal. Pemeriksaan fisik tampak tungkai bawah kiri dan kanan melengkung seperti
huruf O. Kemungkinan penyebab kasus?

A. Artritis septik
B. Rickets
C. Skurvy
D. Osteogenesis imperfect
E. Blount disease
26. Pembahasan: B
27. SOAL
Seorang wanita 18 tahun mengeluh belum menstruasi dan belum ada pertumbuhan payudara . Hasil pengukuran tinggi
badan 140 cm. Dari analisa kromosom didapatkan 45XO. Apakah diagnosa pada pasien diatas

A. Sindroma Turner

B. Sindroma Klinefelter

C. Sindroma Down

D. Sindroma Edward

E. Pubertas prekoks
27. Pembahasan
28. SOAL
Seorang anak laki-laki berusia 4 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan pucat dan

nyeri tulang sejak 2 minggu yang lalu. Sejak 2 hari yang lalu pasien mengalami

perdarahan gusi. Riwayat keluhan serupa pada keluarga disangkal. Pemeriksaan fisik

didapatkan status gizi kurang, anemia, perdarahan gusi, hepatosplenomegali, dan

limfadenopati. Pada pemeriksaan darah didapatkan Hb 6,5 g/dL, Hct 18,4%, leukosit

69x103 /μl, trombosit 45x103 /μl. Hitung jenis leukosit blast 40%. Apakah diagnosis

yang sesuai dengan kondisi pasien?

a. Thalassemia beta minor

b. Leukemia myeloblastik kronis

c. Leukemia limfoblastik kronis

d. Leukemia limfoblastik akut

e. Leukemia mieloblastik akut


28. Pembahasan
29. SOAL
Anak laki-laki, 6 tahun, datang dibawa ibunya ke praktek dokter dengan keluhan anak sulit sekali untuk
diatur. Guru pasien di sekolah juga mengeluh anak tidak dapat mengikuti pelajaran dan sering berjalan
kesana kemari saat guru sedang mengajar. Dokter kemudian menanyakan berbagai pertanyaan kepada
ibu dan menyimpulkan bahwa anak dicurigai hiperaktif dan perlu dirujuk ke dokter spesialis anak untuk
pemeriksaan lebih lanjut.

Apakah kuesioner yang digunakan dokter?

a. KPSP

b. TDD dan TDL

c. KMPE

d. M-CHAT

e. GPPH
29. Pembahasan
30. SOAL
By. J, laki-laki berusia 2 tahun, datang diantar oleh orang tuanya dengan keluhan kantong buah zakar kosong
sejak lahir. Pemeriksaan tanda-tanda vital N 84x/menit, RR 20x/menit, T 37,5’C. Pemeriksaan fisik pada skrotum
kiri tidak teraba massa, skrotum kanan teraba masa bulat kenyal. Pemeriksaan USG didapatkan massa dicurigai
testis di area prepenile. Apakah diagnosis pasien tersebut?

A. Kriptorkidismus
B. Ectopic testis
C. Undescendent testis
D. Retractile testis
E. Ca prostat
30. Pembahasan
31. SOAL

Seorang anak perempuan berusia 5 tahun diantar dengan keluhan diare selama 3 minggu terus
menerus. Orang tua mengatakan dalam sehari BAB cair >10x, lendir (-), darah(-), anak dikatakan
sulit makan dan minum. Pemeriksaan tanda vital, HR 100x/menit, RR 28x/menit, T 38C. Pada
pemeriksaan pasien tampak tua, kurus, baggy pants (+). Apakah kemungkinan diagnosis pasien?

a. Diare akut ec marasmus


b. Diare kronis ec marasmus
c. Diare akut ec kwashiorkor
d. Diare kronis ec kwashiorkor
e. Diare kronis ec marasmus-kwashiorkor
31. Pembahasan

Jawaban: B
32. SOAL
Seorang anak laki-laki berusia 2 tahun dengan berat badan 11 kg dibawa ke poli anak oleh ibunya
dengan keluhan pucat sejak 5 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan HR 112 x/menit, RR 26
x/menit, Suhu 37.0 °C, jaundice (+), facies cooley (+) . Hasil laboratorium menunjukkan Hb 6.8 g/dL,
leukosit 7,5x10³ /µl, trombosit 200x10³ /µl, MCV 64 fl, MCH 21 g/dL, MCHC 19 g/dL. Dokter merencakan
pemeriksaan morfologi darah tepi, apakah gambaran morfologi yang mungkin didapatkan?

A.Tear drop cell

B. Spurr cell

C. Schystosit

D. Hipersegmentasi neutrophil

E. Akantosit
32. Pembahasan
Seorang anak laki-laki berusia 2 tahun dengan berat badan 11 kg dibawa ke poli anak oleh ibunya
dengan keluhan pucat sejak 5 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan HR 112 x/menit, RR 26
x/menit, Suhu 37.0 °C, jaundice (+), facies cooley (+) . Hasil laboratorium menunjukkan Hb 6.8 g/dL,
leukosit 7,5x10³ /µl, trombosit 200x10³ /µl, MCV 64 fl, MCH 21 g/dL, MCHC 19 g/dL. Dokter merencakan
pemeriksaan morfologi darah tepi, apakah gambaran morfologi yang mungkin didapatkan?

A.Tear drop cell

B. Spurr cell

C. Schystosit

D. Hipersegmentasi neutrophil

E. Akantosit
Thalasemia SKDI 2
33. SOAL
Anak O, perempuan usia 11 bulan dibawa ke puskesmas dengan keluhan demam sejak 2
hari yang lalu. Pagi hari saat sebelum ke puskesmas, muncul ruam kemerahan yang dimulai
dari belakang telinga. Ibu pasien sudah memberikan obat penurun demam. Dari
pemeriksaan didapatkan BB 7,2 kg, PB 70 cm, HR 96 x/m, RR 20x/m, Suhu 37,9oC, thorax
dan abdomen dalam batas normal, tampak ruam makulopapular di wajah dan leher pasien.
Apakah terapi yang harus diberikan oleh dokter?

a. Amoxicilin 3x100 mg (3 hari)


b. Vitamin A 100.000 IU (hari 1 dan 2) → 6-11 bulan
c. Vitamin A 50.000 IU (hari 1 dan 2) → <6 bulan
d. Vitamin C 250 mg (3 hari)
e. Vitamin C 125 mg (3 hari)
33. Pembahasan
Anak O, perempuan usia 11 bulan dibawa ke puskesmas dengan keluhan demam sejak 2
hari yang lalu. Pagi hari saat sebelum ke puskesmas, muncul ruam kemerahan yang dimulai
dari belakang telinga. Ibu pasien sudah memberikan obat penurun demam. Dari
pemeriksaan didapatkan BB 7,2 kg, PB 70 cm, HR 96 x/m, RR 20x/m, Suhu 37,9oC, thorax
dan abdomen dalam batas normal, tampak ruam makulopapular di wajah dan leher pasien.
Apakah terapi yang harus diberikan oleh dokter?

a. Amoxicilin 3x100 mg (3 hari)


b. Vitamin A 100.000 IU (hari 1 dan 2) → 6-11 bulan
c. Vitamin A 50.000 IU (hari 1 dan 2) → <6 bulan
d. Vitamin C 250 mg (3 hari)
e. Vitamin C 125 mg (3 hari)
33. Pembahasan
34. SOAL
Anak usia 3 tahun dibawa ke RS karena kejang. Riwayat kejang (+), kaku kuduk (+), tidak ditemukan

ekimosis dan purpura pada pasien. Dari hasil pemeriksaan swab tenggorokan kultur agar merah didapatkan

negative. Hasil LCS leukosit 10.000 sel (0-20 sel/mm3), PMN/MN 7000/3000, glukosa 30 mg/dl (45-80

mg/dl), protein 50 mg/dl (20-40 mg/dl). Dari biakan agar coklat didapatkan hasil positif. Ditemukan bakteri

batang kecil, gram negatif. Peancegahan Sebaiknya adalah...

a. Vaksin BCG

b. Vaksin pneumococcus

c. Vaksin DPT

d. Vaksin hemophylus influenza

e. Meningococcus
34. Pembahasan
Jawaban :d. Vaksin hemophylus influenza

Point Diagnostik :

Riw. Kejang (+) Kaku Kuduk (+) , Kultur Agar Merah (-) <Bukan TB>, LCS Leukosit
10.000, PMN/MN 7000/3000, Kultur Agar Coklat / Blood Agar (+) <Media Kultur
Hemophilus Influenza B, Tampak gambaran batang gram negatif>
35. SOAL
Laki-laki 14 tahun diantar ayahnya karena keluhan lemas dan sesak nafas. Pasien sudah

terdiagnosis diabetes tipe 1 tetapi tidak dapat insulin 3 hari karena habis. Kesadaran compos

mentis, TD 90/60 mmHg, nadi 120 kali/menit kuat angkat, pernafasan kussmaul, RR 30

kali/menit, nafas bau keton, suhu 37.9oC GDS 300 mg/dl, keton urin (++). Apa terapi awal yang

dapat diberikan pada pasien?

A. Pemberian cairan D10% 10 ml/kg secepatnya

B. Insulin intravena 0,1 U/kg/jam

C. Pemberian cairan NaCl 0,9% 20 ml/kg dalam 1 jam

D. Metformin 500 mg per oral

E. Oksigen dengan face mask 8 lpm


35. Pembahasan
36. SOAL
Seorang bayi perempuan berusia 7 hari dirujuk dari bidan dengan keluhan kejangkaku seluruh tubuh.
Ibu pasien habis melahirkan di dukun beranak. Pemeriksaan fisik didapatkan HR 110x/menit, RR
24x/menit, T 36,6˚C. Tampak mulut mencucu, fleksi ekstremitas atas dan ekstensi kedua kaki. Apakah
tatalaksana yang dapat diberikan?

A. Antibiotik

B. Anti-difteri serum (ADS)

C. Serum anti rabies (SAR)

D. Vaksinasi polio

E. HBIg
36. Pembahasan
37. SOAL
Bayi laki-laki berusia 2 bulan dibawa oleh ibunya dengan keluhan sesak napas dan sering
terputus saat menetek. Pasien lahir cukup bulan, normal, langsung menangis. Dari lahir
hingga sekarang, pasien tidak pernah biru. Pada auskultasi ditemukan murmur pansistolik
pada SIC III linea para sternalis sinistra. Apakah diagnosis yang tepat untuk kasus tersebut?

a. Pulmonary Stenosis

b. Paten duktus arteriosus

c. Ventrikel septal defect

d. Atrial septal defect

e. Tetralogy of fallot
37. Pembahasan
c. Ventrikel septal defect
38. SOAL
Seorang bayi laki-laki lahir pervaginam usia kehamilan 42 minggu di RS. Bayi lahir tidak menangis
spontan dan tonus otot jelek. Telah dilakukan penanganan awal oleh dokter. Kemudian dievaluasi,
bayi belum bernafas spontan, tampak sianosis, dan FJ 96x/m. Dokter memutuskan untuk melalukan
VTP selama 30 detik, kemudian FJ turun menjadi 50x/m. Apakah tindakan selanjutnya yang
dilakukan?

A. Melakukan koreksi VTP

B. Melakukan kompresi dada

C. Melakukan VTP + kompresi

D. Memberikan epinephrine

E. Melakukan intubasi endotrakea


38. Pembahasan
Seorang bayi laki-laki lahir pervaginam usia kehamilan 42 minggu di RS. Bayi lahir tidak menangis
spontan dan tonus otot jelek. Telah dilakukan penanganan awal oleh dokter. Kemudian dievaluasi,
bayi belum bernafas spontan, tampak sianosis, dan FJ 96x/m. Dokter memutuskan untuk melalukan
VTP selama 30 detik, kemudian FJ turun menjadi 50x/m. Apakah tindakan selanjutnya yang
dilakukan?

A. Melakukan koreksi VTP

B. Melakukan kompresi dada

C. Melakukan VTP + kompresi

D. Memberikan epinephrine

E. Melakukan intubasi endotrakea


39. SOAL
anak rogue, perempuan usia 8 tahun dibawa ke poliklinik karena muncul banyak bintik-bintik merah di
lengannya sejak 3 hari lalu. anak juga tampak lemas dan kurang bersemangat sejak 3 hari lalu. pada
PF tampak konjungtiva pucat dak ptekie difus pada regio volar bilateral. pemeriksaan lab didapatkan
Hb 7,8 g/dL, Ht 22%, Leukosit 1.200/mikroL, Trombosit 88.000/mikroL, MCV 88, MCH 31.

Tatalaksana definitif pada kondisi ini adalah


A. transplantasi hepar

B. infus PRC

C. Tranplantasi bone marrow

D. infus whole blood

E. Injeksi ertiropoietin
39. Pembahasan
40. SOAL
Anak perempuan usia 17 bulan datang di bawa ibunya ke puskesmas karena muncul merah-merah di seluruh
tubuh sejak kemarin. ibu mengeluh anak demam tinggi mencapai 39 derajat Celcius sejak 4 hari yang lalu dan
berobat di bidan. Ibu mengatakan anak sudah tidak demam tetapi muncul kemerahan yang sangat banyak
awalnya di punggung lalu meluas, sehingga Ibu pasien takut ada efek samping obat dari bidan. anak juga
mengalami batuk dan pilek, dari pemeriksaan fisik dijumpai anak tampak sakit sedang bergerak aktif nadi 110
x/menit RR 31 x/menit suhu 37,1 derajat Celcius tampak ruam makulopapular eritema generalisata. hasil
pemeriksaan laboratorium tidak didapatkan kelainan. apa tatalaksana yang tepat pada kasus di atas?

A. Antipiretik antivirus dan multivitamin

B. antihistamin , multivitamin

C. antibiotik antihistamin dan multivitamin

D. anti-virus antibiotik dan multivitamin

E. tidak perlu diberikan apapun


40. Pembahasan
41. SOAL
Seorang anak laki-laki berusia 4 tahun dibawa oleh orang tuanya dengan keluhan bengkak di daerah betis
dan lengan bawah setelah terjatuh saat bermain. Ibu pasien memiliki riwayat mengkonsumsi obat anti-
epilepsy saat hamil pasien Pemeriksaan fisik HR 108 x/menit, RR 24x/m, suhu 36.8°C. Dari foto rontgen
ditemukan fraktur tertutup oblique pada os tibia dan os ulna. Tampak pula multiple callus yang menunjukkan
beberapa fraktur lama lainnya. Temuan lain apakah yang dapat mendukung kemungkinan diagnosis anak
ini?

a. Harrison groove

b. Gower Sign

c. Rosary beads

d. Bamboo spine

e. Blue sclera
41. Pembahasan : E
42. SOAL
An. Jojo, 1,5 tahun dibawa ke UGD oleh orangtuanya dalam keadaan kejang kelojotan sejak 10 menit lalu. Kejang terjadi
seluruh tubuh dan mata mendelik keatas. Lima jam yang lalu pasien sempat kejang satu kali di rumah selama lebih dari
15 menit. Kejang disertai dengan demam sebelumnya. Ibu pasien mengatakan bahwa pasien sempat batuk pilek dan
belum sembuh disertai demam tinggi sejak 5 hari SMRS. Riwayat imunisasi tidak diketahui, riwayat kejang tanpa
didahului demam disangkal, riwayat penyakit pada saat ibu mengandung anak tersebut disangkal. Pemeriksaan fisik
didapatkan keadaan umum tampak sakit berat, nadi 100x/menit, suhu 39,5°C, RR 28x/menit. Berat badan pasien 10 kg.
Pasien belum mendapat pengobatan sama sekali di rumah. Keluhan yang mendukung diagnosis pasien diatas adalah…

A. Kejang lebih dari 10 menit

B. Kejang generalisata seluruh tubuh

C. Kejang lebih dari 15 menit

D. Suhu 39,5°C

E. Interval antar kejang lebih dari 15 menit


42. Pembahasan

JAWABAN : C. Kejang lebih dari 15 menit


KEYWORDS
● Anak, usia 1,5 tahun, BB:10 kg → kejang 10 menit
● 5 jam yang lalu pasien sempat kejang 1x di rumah selama > 15 menit
● Kejang disertai dengan demam sebelumnya.
● TTV : nadi 100x/menit, suhu 39,5°C, RR 28x/menit. BB :10 kg.

DIAGNOSIS >> KEJANG DEMAM KOMPLEKS


42. Pembahasan
Kejang Demam
Evaluasi
● Bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan
suhu tubuh (suhu rektal > 38°C) tanpa infeksi, ● Pemeriksaan
○ Sesuai indikasi untuk menyingkirkan
gangguan elektrolit, atau gangguan metabolik
diagnosis : darah rutin, gula darah,
lain elektrolit, urinalisis, feses, dll
● Usia predileksi → 6 bulan – 5 tahun ○ Pemeriksan CSF menyingkirkan
● Kejang demam kompleks, 1 dari kriteria meningitis terutama bayi < 12 bulan
(sangat dianjurkan) dan 12 -18 bulan
berikut
(dianjurkan)
○ Lebih dari 15 menit ○ CT scan dan MRI bila ada indikasi
○ Fokal (tidak generalisata, misalnya
meliputi satu ekstremitas saja)
○ Berulang dalam 24 jam
● Kejang demam sederhana, tidak boleh
memenuhi satupun kriteria diatas
42. Pembahasan
42. Pembahasan
PILIHAN JAWABAN LAIN
Indikasi pengobatan rumatan:
A. Kejang lebih dari 10 menit → Pada kejang demam
1. Kejang fokal kompleks, seharusnya lebih dari 15 menit
2. Kejang lama >15 menit
3. Terdapat kelainan neurologis yang B. Kejang generalisata seluruh tubuh → Pada kejang
nyata sebelum atau sesudah kejang, demam kompleks, salah satu keriteria diagnosisnya
misalnya cerebral palsy, hidrosefalus, adalah kejang fokal. Tetapi bila sudah berulang atau
hemiparesis. lebih lama dari 15 menit, kejang generalisata dapat
dimasukan dalam diagnosis KDK
Obat diberikan hingga 1 tahun bebas kejang
D. Suhu 39,5°C → Suhu tubuh tidak menjadi kriteria
● Asam valproate → 15-40 mg/kg/hari pembeda KDS vs KDK. Tetapi anak yang kejang
dalam 2-3 dosis (DOC) dengan suhu dibawah 39 oC menjadi faktor risiko
● Fenobarbital → 3-4 mg/kg per hari berulangnya kejang demam (Nelson 20th edition)
dalam 1-2 dosis
E. Interval antar kejang lebih dari 15 menit → Interval
antar kejang tidak menjadi dasar diagnosa
43. SOAL

Anak 13 tahun datang dengan ibunya dengan keluhan demam mual muntah nafsu makan menurun sejak seminggu
yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan ikterus (+), hepatosplenomegali (-). Hasil pemeriksaan lab IgM HAV(+),
IgG HAV (-), HBsAg (+), IgM anti Hbs(+) IgG anti Hbs (-). Pernyataan yang paling tepat di bawah ini adalah…

A. Pasien saat ini sedang menderita hepatitis A, pernah sakit hepatitis A sebelumnya, belum pernah vaksin hepatitis
B, saat ini tidak sakit hepatitis B
B. Pasien saat ini sedang menderita hepatitis A, pernah sakit hepatitis A, pernah vaksin hepatitis B, saat ini tidak
sakit hepatitis B
C. Pasien saat ini sedang menderita hepatitis A, belum pernah sakit hepatitis A sebelumnya, belum pernah vaksin
hepatitis B, saat ini sedang sakit hepatitis B
D. Pasien saat ini sedang menderita hepatitis A, pernah sakit hepatitis A sebelumnya, belum pernah vaksin hepatitis
B, saat ini sedang sakit hepatitis B
E. Pasien saat ini sedang menderita hepatitis A, belum pernah sakit hepatitis A sebelumnya, pernah vaksin hepatitis
B, saat ini tidak sakit hepatitis B
43. Pembahasan
43. Pembahasan
44. SOAL
Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun datang dibawa ibunya dengan keluhan kaki anaktampak tidak lurus
dan melengkung. Hal ini baru disadari sejak 1 tahun terakhir ini sejak anak mulai berjalan. Pemeriksaan
tanda-tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan fisik tampak tungkai bawah kiri dan kanan melengkung
seperti huruf O.

Kemungkinan penyebab kasus?

a. Artritis septik

b. Rickets

c. Skurvy

d. Osteogenesis imperfect

e. Blount disease
44. Pembahasan

Jawaban : B. Rickets
45. SOAL
Bayi R, laki-laki, usia 12 hari, dibawa oleh orang tuanya ke UGD RSUD Kabupaten setelah dirujuk dari
Puskesmas kecamatan karena tampak kuning yang tidak kunjung hilang sejak pasien lahir. Pasien
juga mulai tampak lemas dan menjadi lebih malas menyusu ASI. Kuning dikeluhkan terutama tampak
lebih jelas pada saat hari ke 5 pasca kelahiran. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda ikterik
hingga bagian dada dan perut. Pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal. Tampak
sklera ikterik disertai peningkatan bilirubin. Komplikasi yang berbahaya akibat gangguan ini adalah?

A. Kernikterus
B. Hepatitis
C. Obstruksi bilier
D. Breast milk jaundice
E. Chronic liver disease
45. Pembahasan

Jawaban : A
46. SOAL
Anak perempuan usia 5 tahun, datang dibawa orang tuanya ke UGD dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu.
Ibu mengatakan sebelumnya anak sempat mimisan dan muncul bintik kemerahan pada kedua lengan atas pasien.
Hari ini anak sempat BAB berwarna hitam dan anak semakin lemas. Di sekitar rumah pasien terdapat 2 anak lainnya
yang memiliki keluhan serupa. Pada pemeriksaan fisik, anak tampak letargis, didapatkan TD 80/50mmHg, HR
161x/m, Suhu 40,5C, RR 53x/menit, petechiae (+), turgor kulit kembali sangat lambat, suara paru kanan menurun dan
palpasi redup pada basal paru kanan, arteri dorsalis pedis teraba lemah. Hasil lab menunjukkan Hb 10, HCT 39,5%,
Platelet 45.000 Diagnosis yang tepat pada pasien adalah...

A. Dengue fever

B. Dengue hemorrhagic fever grade I

C. Dengue hemorrhagic fever grade II

D. Dengue hemorrhagic fever grade III

E. Dengue hemorrhagic fever grade IV


46. SOAL
Anak perempuan usia 5 tahun, datang dibawa orang tuanya ke UGD dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu.
Ibu mengatakan sebelumnya anak sempat mimisan dan muncul bintik kemerahan pada kedua lengan atas pasien.
Hari ini anak sempat BAB berwarna hitam dan anak semakin lemas. Di sekitar rumah pasien terdapat 2 anak lainnya
yang memiliki keluhan serupa. Pada pemeriksaan fisik, anak tampak letargis, didapatkan TD 80/50mmHg, HR
161x/m, Suhu 40,5C, RR 53x/menit, petechiae (+), turgor kulit kembali sangat lambat, suara paru kanan menurun dan
palpasi redup pada basal paru kanan, arteri dorsalis pedis teraba lemah. Hasil lab menunjukkan Hb 10, HCT 39,5%,
Platelet 45.000 Diagnosis yang tepat pada pasien adalah...

A. Dengue fever

B. Dengue hemorrhagic fever grade I

C. Dengue hemorrhagic fever grade II

D. Dengue hemorrhagic fever grade III

E. Dengue hemorrhagic fever grade IV


46. Pembahasan
A. Dengue fever → kurang tepat, trombositopenia <150.000, tidak terdapat tanda
kebocoran plasma

B. Dengue hemorrhagic fever grade I → kurang tepat, tidak ditemukan adanya


perdarahan spontan, seperti mimisan/BAB hitam pada pasien

C. Dengue hemorrhagic fever grade II → kurang tepat, tidak ditemukan tanda syok

D. Dengue hemorrhagic fever grade III

E. Dengue hemorrhagic fever grade IV → kurang tepat, syok pada pasien masih
terkompensasi karena TD masih terdeteksi dan nadi masih teraba lemah
47. SOAL
An. G berusia 11 tahun datang ke puskesmas bersama ibunya dengan keluhan muncul bintik-bintik
kemerahan di kedua kaki sejak 4 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan nyeri sendi, mual, muntah, dan
BAB hitam. Riwayat sebelumnya pasien mengalami batuk dan pilek. Pasien pernah mengalami keluhan
serupa 9 bulan yang lalu, namun saat ini keluhan lebih berat. Pada pemeriksaan fisik didapatkan HR
108 x/menit, RR 24 x/menit, suhu 37.3°C, palpable purpura dan makula eritematous pada kedua
ekstremitas bawah. Hasil laboratorium Hb 12 g/dL, Hct 36%, leukosit 4,7x103 /μl, trombosit 412x103 /μl,
LED meningkat, CT normal, PT dan APTT normal. Apakah diagnosis yang tepat pada kasus di atas?

a. Diseminate Intravascular Coagulation

b. Iritable bowel disease

c. Thrombotic thrombocytopenic purpura

d. Idiopathic thrombocytopenic purpura

e. Henoch schenloin purpura


47. Pembahasan
47. Pembahasan
47. Pembahasan
47. Pembahasan
47. Pembahasan
48. SOAL
Seorang anak usia 4 tahun, dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan sesak napas.
Menurut ibunya, anak sempat mengalami batuk yang tidak kunjung sembuh sejak 3
minggu yang lalu. Setelah batuk anak seringkali muntah. Pada pemeriksaan fisik dijumpai
perdarahan dibawah konjungtiva pada mata kanan anak. Pada pemeriksaan lab leukosit
5000, Hb 12, Trombosit 269.000. Stadium penyakit yang paling infeksius?

A. Stadium kataralis
B. Stadium paroksimal
C. Stadium Konvalesens
D. Stadium remnant
E. Stadium dormant
48. Pembahasan

Jawaban A

A. Stadium kataralis
B. Stadium paroksimal→ infeksius namun bukan stadium paling infeksius
C. Stadium Konvalesens→ tidak lagi infeksius
D. Stadium remnant → tidak ada stadium ini
E. Stadium dormant→ tidak ada stadium ini
48. Pembahasan
48. Pembahasan
48. Pembahasan
48. Pembahasan
49. SOAL
Seorang anak usia 1 tahun datang diantar orangtuanya dengan keluhan diare sejak 2 hari yang
lalu. Frekuensi diare 6-8x/hari, cair dan tidak ada lendir dan darah. Pemeriksaan fisik tanda vital
normal, KU baik, tenang. BB 8 kg. Turgor baik, CRT < 2 detik, bibir mukosa basah.

Terapi yang tepat diberikan pada pasien ini?

A. Rehidrasi 60 ml dalam 2 jam

B. Rehidrasi 60 ml dalam 4 jam

C. Pemberian oralit 10 ml setiap diare

D. Infus cairan 600 ml dalam 6 jam

E. Infus cairan 250 ml dalam 1 jam


49. Pembahasan
49. Pembahasan
49. Pembahasan
50. SOAL
Pasien anak laki-laki usia 2 tahun dikeluhkan oleh ibunya mengalami sesak nafas dan batuk seperti
menggonggong sejak 1 minggu ini. Pasien tampak gelisah karena sesak napas yang dialami. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan nadi 136x/menit, RR 40x/menit, suhu 37.8 C, stridor inspirasi (+).
Pemeriksaan radiologi cervical AP didapatkan Steeple sign. Apakah diagnosis pasien tersebut?

A. Abses subglotis tidak tepat

B. Sindroma croup

C. Trakeitis pasien tampak sakit berat

D. Laringitis tidak tepat

E. Epiglotitis thumbprint sign


50. Pembahasan
51. SOAL
Anak laki-laki 5 tahu dibawah ke RS dengan keluhan bercak kemerahan menimbul
pada tungkai bawah sejak 2 hari yang lalu disertai nyeri perut. Diketahui pasien
mengalami batuk pilek 1 minggu yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital
dalam batas normal, tampak purpura palpable di ekstremitas bawah. Hasil
pemeriksaan penunjang lain yang mungkin adalah..

a. Tombrosit normal, PT normal, aPTT normal


b. Tombrosit normal, PT meningkat, aPTT normal
c. Tombrosit normal, PT meningkat, aPTT meningkat
d. Tombrosit normal, PT normal, aPTT Meningkat
e. Tombrosit menurun, PT meningkat, aPTT meningkat
51. Pembahasan a. Tombrosit normal, PT normal, aPTT normal
52. SOAL
Anak 10 tahun datang diantar oleh ibunya dengan keluhan anak tampak kuning sejak 1 hari yang
lalu. Kencing berwarna seperti air teh. Selain itu anak juga tampak lemas, mual muntah.
Sebelumnya teman satu kelasnya juga mengalami hal yang sama. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan vital sign nadi 102x/menit, rr 24x/m, suhu 37,2OC, sklera ikterik +/+, nyeri tekan
hipokondrium kanan. Pada pemeriksaan lab yang dapat ditemukan adalah:

a. HbsAg (+)

b. HbeAg (+)

c. IgM-anti HAV (+)

d. IgM-anti HBC (+

e. IgG-anti HBC (+)


52. Pembahasan

C. IgM-anti HAV (+)


Hepatitis A
- Inflamasi hepar yang disebabkan oleh virus RNA Hepatitis A
- Penularan melalui fecal oral
- Perjalanan klasik hepatitis virus akut:
● Fase inkubasi
● Stadium prodromal/ pre-ikterik: flu like syndrome, malaise,
demam, diare, mual, nyeri perut
● Stadium ikterik: gejala-gejala pada stadium prodromal
berkurang disertai
● Munculnya ikterus, urin kuning tua
● Stadium konvalesens/penyembuhan
Hepatitis A
- Tatalaksana:
● Diet hati
● Obat-obatan simptomatis
- Untuk profilaksis pasca terpajan orang dekat dengan hepatitis A (tinggal serumah, pasangan
seks), imunoglobulin segera diberikan dengan dosis 0,02 mL/kg.
- Ig masih efektif bila diberikan paling lambat 2 minggu setelah terpajan.
- Imunoglobulin profilaksis tidak diberikan untuk:
● Orang yang sudah vaksin hepatitis A,
● Kontak kasual di tempat kerja, sekolah, rumah sakit,
● Lansia yang kemungkinan besar sudah imun,
● Orang yang sudah anti-HAV (+).
- Vaksin diberikan dengan injeksi IM 2x jarak 6-12 bulan, proteksi anti-HAV pasca vaksin mulai
timbul 4 minggu setelah pemberian pertama dan bertahan hingga 20 tahun.
53. SOAL
Seorang anak usia 7 tahun dibawa berobat ke poliklinik spesialis anak oleh orangtuanya karena
tumbuh rambut di ketiak dan kelaminnya sejak 4 bulan lalu. Sejak setahun belakangan, pasien
mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Nyeri kepala, muntah, gangguan penglihatan
disangkal. Pada PF, ditemukan rambut ketiak dan pubis pada Tanner stage 2 dan pertumbuhan
payudara pada Tanner stage 3. Bone age pasien di atas 2 standar deviasi normal. Terdapat
peningkatan serum FSH dan LH. MRI otak menunjukkan hasil normal. Pemeriksaan abdomen,
genitalia, dan neurologis dalam batas normal. Diagnosis yang tepat adalah…

a. Hipogonadisme hipergonadotropin
b. Kallmann Syndrome
c. Hipogonadisme hipogonadotropin
d. Pubertas prekoks
e. Delayed puberty
53. Pembahasan

Jawaban : D. Pubertas prekoks


53. Pembahasan
54. SOAL
54. Pembahasan

Anda mungkin juga menyukai