Anda di halaman 1dari 10

PAPER ILMIAH KEPERAWATAN KOMUNITAS 1

TENTANG ISSUE DAN TREND


DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Dengan Judul
“Trend Dan Isue Pendidikan Keperawatan Global dan
Indonesia “
Di SusunOleh: Fitriah Lailatul Qomariyah (2032100044)
A. Trend dan Issue

a. Definisi Tren

Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai


pendekatan analisa, trend juga dapat di definisikan salah
satu gambaran ataupun informasi yang terjadi pada saat
ini yang biasanya sedang popular di kalangan masyarakat.

b. Definisi Isue

Issu adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak


orang namun belum jelas faktannya atau buktinya
B. Keperawatan Komunitas

Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan


profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan
pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat
kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien
sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
pelayanan keperawatan
C. Trend Dan Isue Pendidikan Keperawatan
Global dan Indonesia
 a. Trend dan Issue Pendidikan Keperawatan Global
1. Aplikasi pendidikan perawat ke masyarakat
Dalam jurnal Aarabi, et all (2015) menyebutkan bahwa pendidikan
keperawatan di Iran meningkatkan partisipasi perawat dalam
professional decision, dibutuhkan perawat yang terdidik dengan baik
dan terlatih untuk berhubungan dengan komunitas dan berhadapan
langsung dengan pasien. Amstrong & Rispel (2015) juga menjelaskan
bahwa akuntabilitas sosial merupakan komponen penting untu
transformasi pendidikan, harus memperhatikan isu pemerintah,
tanggung jawab terhadap kurikulum, kesiapan pendidik, dan kesiapan
siswa.
Isu dan masalah terkait perkembangan profesi keperawatan Indonesia
adalah distribusi yang belum merata, jumlah perawat tinggi namun rasio
perawat disbanding jumlah penduduk sebagian besar wilayah Indonesia
belum memenuhi target Renstra Kesehatan, selain itu jumlah perawat ahli
dan spesialis masih relative kecil, melainkan paling banyak adalah perawat
vokasi dan perawat yang bekerja dengan menggunakan STR hanya
sebesar 41,8% (Infodatin, 2017

2. Level pendidikan Keperawatan di Dunia


Pendidikan keperawatan secara global mayoritas adalah pendidikan
Sarjana untuk level terendah. Seperti dalam jurnal Simunovic (2010)
menyebutkan bahwa tiga siklus pendidikan keperawatan untuk mendidik
generasi perawat professional yang safe, competent, dan beretika.
Tiga level pendidikan yaitu:
a. Basic education
b. Master's degree
c. Doctoral degree

Sedangkan kondisi di Indonesia, jenjang


pendidikan yang lebih sering berhadapan
lansung dengan masyarakat adalah level
vokasi, dimana skill atau keterampilan
lebih diutamakan.
3.Kolaborasi dalam pendidikan keperawatan
Evaluasi pendidikan komprehensif memerlukan partisipasi,
keterlibatan, dan kolaborasi antara Dewan Perawat, kantor menteri
keperawatan, fakultas keperawatan, dan Organisasi Keperawatan. Dengan
demikian, perlu untuk lebih menentukan sistem evaluasi, kebijakan,
pendekatan, metode, dan prosedur evaluasi pendidikan saat ini
(Khodaveisi, Pazargadhi, Bimoradi, et all. 2012).
Sedangkan kondisi di Indonesia evaluasi pembelajaran merupakan
hasil belajar mahasiswa yang dievaluasi secara berkala meliputi struktur,
proses, hasil, berdasarkan capaian kompetensi. Kemudian hasil evaluasi
dijadikan sebagai acuan pengembangan bagi mahasiswa, program
pendidikan, dan penentuan beban studi selanjutnya. Evaluasi dilakukan
oleh pendidik (Standar Pendidikan Keperawatan Indonesia, 2012)
4. Lulusan Perawat yang mampu bersaing Global Menurut Zurn et all
(2002) Dalam artikelnya mengatakan bahwa ada ketidakseimbangan
tenaga kesehatan. Terutama tenaga perawat, yang sejak tahun 1915 di
dunia terdapat ketidakseimbangan jumlah perawat disbanding dengan
kebutuhan pelayanan kesehatan negara-negara Asean yang mampu
menekspor tenaga professional adalah mayoritas dari Filipin dan
Singapura. Ini seharusnya memberi peluang bekerja bagi perawat
Indonesia, namun kenyataannya perawat kita tidak mampu bersaing
dengan perawat di negeri lain. Hal ini disebabkan kesulitan berbahasa
Inggris sebagai bahasa komunikasi Internasional.
 b.Strategi menghadapi Tantangan Pendidikan Keperawatan di Indonesia

1. Seluruh stakeholder keperawatan di Indonesia, baik di lingkup akademik


maupun klinik mendukung dan mendesak agar pengaplikasian UU
Keperawatan tahun 2014 berjalan lancar
2. Perlu adanya pemaksimalan program profesi seperti di pendidikan
keperawatan, pelayanan, dan riset keperawatan (empowering dan
strengthening).
3. Pelaksanaan pengawasan dan penilaian terhadap system pendidikan lebih
komprehensif dengan melibatkan organisasi keperawatan dalam hal ini
PPNI
4. Mengembangkan kurikulum di pendidikan dengan memasukkan beban
kuliah Bahasa Inggris, sebagai mata kuliah wajib.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai