flebotomi? Hematoma dapat terjadi sesegera mungkin setelah tindakan, hematoma akan muncul tergantung berat dan ringannya trauma.
Infeksi, biasanya terjadi dalam onset lambat.
Sinkop dapat terjadi segera setelah pasien mengalami turunnya tekanan darah secara cepat dan reaksi otonomik sistem saraf
Anemia dapat terjadi apabila seringnya
dilakukan pengambilan darah pada pasien, terutama yang melebihi 3% dari volume darah total per hari Kerusakan saraf dapat terjadi pada saat saraf terkena jarum ketika di flebotomi. Pasien akan merasakan keluhan segera setelah saraf pasien tertusuk.
Sindrom kompartmen, komplikasi ini serupa
dengan hematoma namun kebocorannya lebih banyak. Kompartemen dapat muncul beberapa jam hingga 48 jam setelah mendapatkan trauma. Petechie atau perdarahan kulit juga dapat muncul setelah penusukan pada vena, hal ini disebabkan oleh masalah atau abnormalitas pada koagulasi atau pasien sedang dalam terapi antikoagulan
Alergi pada lateks dapat muncul sesegera mungkin
atau hingga satu jam setelah terpapar dengan allergen (lateks) Kegagalan pengambilan darah dapat terjadi ketika pengambilan darah berlangsung.
Penusukan pada arteri dapat terjadi ketika flebotomi
berlangsung, flebotomis tidak mempalpasi vena dan arteri pasien.
Hemolosis dapat terjadi saat pra analitik, baik disebabkan
oleh pemindahan sampel ke. tabung menggunakan jarum, jarum terlalu kecil atau pemasangan torniquet yang lama.