Anda di halaman 1dari 23

BIODATA

AGUS SUPRIYANTO,Amd
LETDA LAUT (K)
Nrp.24076/P
MANAJEMEN
KESEHATAN DAN KESELAMATAN
KERJA RUMAH SAKIT (K3RS)
GAMBARAN UMUM
• Yankes: Hak Setiap orang yg
dijamin UUD RI 1945, dan RS: • Bahaya Fisik: Radiasi, dll
Institusi Yankes Padat IPTEK, Padat • Bahaya Kimia: anestesi, detergen,
Karya (UU No. 44 Tahun2009) dll
• Rumah Sakit: Tempat kerja yang • Bahaya Biologi: Virus, Bakteri, dll
memiliki Risiko bahaya tinggi (PMK • Bahaya Ergonomi: Mengangkat
No. 66 Tahun 2016) Pasien, dll Tenaga Kerja Lingkungan :
• RS Tahun 2019 : 2877 Unit (Profil • Bahaya Psikologi: Pekerjaan Monoton berisiko: • Pencemaran
Kesehatan Indonesia, 2019) • Bahaya Keamanan: Kerusuhan,Teror, Pasien:
• RS Tahun 2020: 2943 Unit (Data Bencana, dll • Kecelakaan kerja • Infeksi Nosokomial
KPPU, 2020) • Peny.Akibat Kerja Pengunjung:
• Ggn Kes. lainnya • Kecelakaan, Penyakit

UPAYA
PRODUKTIVITAS PENGELOLAAN Rumah Sakit:
(Kuantitas, • Kerugian/Loss
DAN
Kualitas,Efisiensi) & • Kualitas-kuantitas Layanan
KESEJAHTERAAN
PENGENDALIAN
• Keberlangsungan RS
PENDAHULUAN

• Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam UUD Negara RI Tahun
1945 yang harus diwujudkan dengan upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya.

• Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karateristik tersendiri
yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan
kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang
lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya

• Rumah sakit merupakan tempat kerja dengan risiko tinggi terhadap keselamatan dan kesehatan
SDM RS, pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun lingkungan rumah sakit;

• Dalam rangka pengelolaan dan pengendalian risiko yang berkaitan dengan keselamatan dan
kesehatan kerja di RS perlu diselenggarakan keselamatan dan kesehatan kerja di RS agar tercipta
kondisi RS yang sehat, aman, selamat, dan nyama
DEFINISI
• Kesehatan Kerja: upaya peningkatan & pemeliharaan derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jabatan,
pencegahan penyimpangan kesehatan yang disebabkan oleh
kondisi pekerjaan, perlindungan pekerja dari risiko akibat faktor
yang merugikan kesehatan, penempatan dan pemeliharaan
pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang mengadaptasi antara
pekerjaan dengan manusia dan manusia dengan jabatannya (PMK
No. 66 Tahun 2016)

• Keselamatan Kerja: upaya yang dilakukan untuk mengurangi


terjadinya kecelakaan, kerusakan dan segala bentuk kerugian baik
terhadap manusia, maupun yang berhubungan dengan peralatan,
obyek kerja, tempat bekerja, dan lingkungan kerja, secara
langsung dan tidak langsung (PMK No. 66 Tahun 2016)
DEFINISI K3
Suatu layanan/upaya utk PENINGKATAN & PEMELIHARAAN derajat
kesehatan fisik, mental & kesejahteraan sosial yg setinggi-tingginya
bagi pekerja disemua jabatan dan PENCEGAHAN gangguan kesehatan
yg disebabkan oleh kondisi pekerjaan, serta PERLINDUNGAN pekerja
dari faktor risiko pekerjaan yg merugikan kesehatan, penempatan &
pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja sebagai adaptasi
antara pekerjaan dgn manusia & manusia dgn pekerjaannya (Komisi
Gabungan WHO & ILO, 1995)
Jenis Rumah Sakit (UU No.44 Tahun 2009)

❑ Rumah Sakit dapat dibagi berdasarkan jenis


pelayanan dan pengelolaannya
❑ Berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan →
Rumah Sakit Umum (A, B, C, D) dan Rumah Sakit
Khusus (A, B, C)
❑ Berdasarkan pengelolaannya → Rumah Sakit
publik dan Rumah Sakit privat
FUNGSI K3 RUMAH SAKIT

Bagi RS:
• Meningkatkan mutu pelayanan
• Mempertahankan kelangsungan operasional RS
• Meningkatkan citra RS
Bagi karyawan RS:
• Melindungi karyawan dari Penyakit Akibat Kerja (PAK)
• Mencegah terjadinya Kecelakaan Akibat Kerja (KAK)
Bagi pasien dan pengunjung:
• Mutu layanan yang baik
• Kepuasan pasien dan pengunjung
PRINSIP DASAR PENERAPAN K3

Risk assessment Tindakan


identifikasi & Pengendalian
bahaya bahaya
ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR) 
adalah alat yang digunakan untuk
memadamkan api atau mengendalikan
kebakaran kecil. pada umumnya berbentuk
tabung yang diisikan dengan bahan
pemadam api yang bertekanan tinggi.

Dalam hal Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) :


APAR merupakan peralatan wajib yang harus dilengkapi oleh
setiap Perusahaan dalam mencegah terjadinya kebakaran yang
dapat mengancam keselamatan pekerja dan asset
perusahaannya.
Jenis-jenis Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
Berdasarkan Bahan pemadam api dapat digolongkan
menjadi beberapa Jenis diantaranya terdapat 4 jenis
APAR yang paling umum digunakan, yaitu :

 1. Alat Pemadam Api (APAR) Jenis Cairan/Water.


 2. Alat Pemadam Api (APAR) Jenis Busa/Foam (AFFF)
 3. Alat
Pemadam Api (APAR) Jenis Serbuk Kimia/Dry Chemical
Powder.
 4. AlatPemadam Api (APAR) Jenis Karbon Dioksida/Carbon
Dioxide (CO2)
Presentation title 11
1. Alat Pemadam Api (APAR) Jenis Cairan/WaterAPAR
Jenis Air (Water) adalah Jenis APAR yang disikan oleh Air
dengan tekanan tinggi. APAR Jenis Air ini merupakan jenis
APAR yang paling Ekonomis dan cocok untuk
memadamkan api yang dikarenakan oleh bahan-bahan
padat non-logam seperti Kertas, Kain, Karet, Plastik dan lain
sebagainya (Kebakaran Kelas A). Tetapi akan sangat
berbahaya jika dipergunakan pada kebakaran yang
dikarenakan Instalasi Listrik yang bertegangan (Kebakaran
Kelas C).
 2. Alat Pemadam Api (APAR) Jenis Busa/Foam
(AFFF)APAR Jenis Busa ini adalah Jenis APAR yang
terdiri dari bahan kimia yang dapat membentuk busa.
Busa AFFF (Aqueous Film Forming Foam) yang disembur
keluar akan menutupi bahan yang terbakar sehingga
Oksigen tidak dapat masuk untuk proses kebakaran.
APAR Jenis Busa AFFF ini efektif untuk memadamkan api
yang ditimbulkan oleh bahan-bahan padat non-logam
seperti Kertas, Kain, Karet dan lain sebagainya
(Kebakaran Kelas A) serta kebakaran yang dikarenakan
oleh bahan-bahan cair yang mudah terbakar seperti
Minyak, Alkohol, Solvent dan lain sebagainya (Kebakaran
Presentation title 13

Jenis B).
3. Alat Pemadam Api (APAR) Jenis Serbuk Kimia/Dry
Chemical Powder APAR Jenis Serbuk Kimia atau Dry
Chemical Powder Fire Extinguisher terdiri dari serbuk kering
kimia yang merupakan kombinasi dari Mono-
amonium dan ammonium sulphate. Serbuk kering Kimia
yang dikeluarkan akan menyelimuti bahan yang terbakar
sehingga memisahkan Oksigen yang merupakan unsur
penting terjadinya kebakaran. APAR Jenis Dry Chemical
Powder ini merupakan Alat pemadam api yang serbaguna
karena efektif untuk memadamkan kebakaran di hampir
semua kelas kebakaran seperti Kelas A, B dan C.
Presentation title 14
APAR Jenis Dry Chemical Powder
tidak disarankan untuk digunakan
dalam Industri karena akan mengotori
dan merusak peralatan produksi di
sekitarnya. APAR Dry Chemical
Powder umumnya digunakan pada
mobil.

15
4. Alat Pemadam Api (APAR) Jenis Karbon
Dioksida/Carbon Dioxide (CO2)APAR Jenis Karbon
Dioksida (CO2) adalah Jenis APAR yang
menggunakan bahan Karbon Dioksida (Carbon
Dioxide / CO2) sebagai bahan pemadamnya.  APAR
Karbon Dioksida sangat cocok untuk Kebakaran
Kelas B (bahan cair yang mudah terbakar) dan Kelas
C (Instalasi Listrik yang bertegangan).
Jenis-jenis atau Kelas-kelas Kebakaran
Kita perlu mengetahui kelas-kelas kebakaran atau
penyebab terjadinya api supaya jenis APAR yang
dipergunakan efektif dalam mengendalikan
kebakaran tersebut.Berikut ini adalah Kelas-kelas
Kebakaran :

Kebakaran Kelas A Kebakaran Kelas A merupakan kelas


kebakaran yang dikarenakan oleh bahan-bahan padat non-logam
seperti Kertas, Plastik, Kain, Kayu, Karet dan lain sebagainya.
Jenis APAR yang cocok untuk memadamkan kebakaran Kelas A
adalah APAR jenis Cairan (Water), APAR jenis Busa (Foam) dan
APAR jenis Tepung Kimia (Dry Powder).
Kebakaran Kelas B : Merupakan kelas kebakaran yang
dikarenakan oleh bahan-bahan cair yang mudah terbakar
seperti Minyak (Bensin, Solar, Oli), Alkohol, Cat, Solvent,
Methanol dan lain sebagainya. Jenis APAR yang cocok untuk
memadamkan kebakaran Kelas B adalah  APAR jenis Karbon
Diokside (CO2), APAR jenis Busa (Foam) dan APAR jenis
Tepung Kimia (Dry Powder).
Presentation title
"Kebakaran Kelas C Kebakaran Kelas C merupakan
kelas kebakaran yang dikarenakan oleh Instalasi
Listrik yang bertegangan.
Jenis APAR yang cocok untuk memadamkan
kebakaran Kelas C adalah :
APAR jenis Karbon Diokside (CO2) dan APAR jenis
Tepung Kimia (Dry Powder)." 19
"Kebakaran Kelas D Kebakaran Kelas D
merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh
bahan-bahan logam yang mudah terbakar seperti
sodium, magnesium, aluminium, lithium dan
potassium.
Kebakaran Jenis ini perlu APAR khusus dalam
memadamkannya.
20
Kebakaran Kelas K merupakan kelas kebakaran yang
dikarenakan oleh :
Minyak masak (minyak sayur, minyak hewan) ataupun
lemak yang biasanya dipergunakan dalam dapur masak.
Jenis APAR yang cocok untuk memadamkan Kebakaran
Kelas K adalah :
APAR jenis Busa (Foam) dan APAR jenis Karbon Diokside
(CO2).
Presentation title 21
Cara Menggunakan APAR

Untuk mempermudah dalam mengingat proses ataupun


cara penggunaan Alat Pemadam Api, kita dapat
menggunakan singkatan T.A.T.A. yaitu :

1. TARIK Pin Pengaman (Safety Pin)


2. ARAHKAN Nozzle atau pangkal selang ke sumber
api (area kebakaran)
3. TEKAN Pemicu untuk menyemprot
4. AYUNKAN ke seluruh sumber api (area kebakaran)
Presentation title 22

Anda mungkin juga menyukai