Anda di halaman 1dari 34

Langkah-Langkah penilaian korban (triase)

Farid Ja’far Arifillah


Maulana Ikhsan
PENDAHULUAN
 Penderita gawat darurat
Penderita yang oleh suatu penyebab (penyakit, trauma,
kecelakaan, tindakan anestesi) jika tidak segera ditolong
akan
mengalami cacat, kehilangan organ tubuh atau meninggal
 Time saving is life saving = Waktu adalah Nyawa
 Tindakan pada menit-menit pertama menentukan
hidup atau mati penderita
 Tindakan yang harus tepat, cepat dan cermat
DEFINISI
 Triage berasal dari kata bahasa Perancis, trier yang
secara literatur berarti memisahkan, memilah atau
memilih.
 Triage adalah tindakan untuk memilih/
mengelompokkan korban berdasarkan beratnya cidera,
kemungkinan untuk hidup, dan keberhasilan tindakan
berdasarkan sumber daya (SDM dan sarana) yang
tersedia.
TUJUAN TRIAGE
 Untuk memastikan bahwa korban ditolong sesuai
dengan urutan skala prioritas berdasarkan urutan
kegawat daruratannya.
 Untuk memastikan pengobatan terhadap korban tepat

guna dan tepat waktu


 Untuk memindahkan pasien ke lokasi yang lebih aman

dan ke lokasi pengobatan (Rumah Sakit)


 Untuk mengumpulkan informasi dalam
penanggulangan pasien multi kasus
SISTEM TRIAGE
 Triase pasien tunggal
 Triase korban multi sehari-hari
 Triage dalam insiden dengan korban masa yang

berlebihan (bencana)

Pada dasarnya menggunakan metode dan penilaian


kasus yang sama
Kondisi yang mempengaruhi TRIAGE
1. Multiple Casualties
adl : musibah masal dengan jumlah penderita dan beratnya
perlukaan tidak melampaui kemampuan petugas dan peralatan.
Dalam keadaan ini penderita dengan masalah yang mengancam
jiwa dan multiple trauma akan dilayani terlebih dahulu
2. Mass Casualties
adl : musibah masal dengan jumlah penderita dan beratnya luka
melampaui kemampuan petugas dan peralatan. Dalam keadaan
ini yang akan dilayani terlebih dahulu adalah penderita dengan
kemungkinan hidup/survival terbesar, serta membutuhkan
waktu perlengkapan dan tenaga paling sedikit
 Korban paling berat  Korban paling mudah
ditolong lebih dulu dengan diselamatkan, ditolong
semua sarana yang ada dulu dengan sarana
 Korban paling ringan minimal yang ada
ditolong belakangan/  Korban paling berat
ditunda ditolong
belakangan/ditunda

NORMAL BENCANA
Metode Triage Pasien Tunggal
Sistem klasifikasi menggunakan nomor, huruf atau
tanda, adapun klasifikasinya ;
 Prioritas 1 (emergency / immediate)
 Prioritas 2 (urgent)
 Prioritas 3 (non urgent)
 Prioritas 0 atau 4 kasus kematian
Kode International dalam Triage

PRIORITAS PRIORITAS PRIORITAS


1 2 PRIORITAS 4
IMMEDIAT DELAYED/ 3 MINIMAL EXPEXTAN
E/ SEGERA TUNDA T
PERIORITAS I - MERAH
 Pasien dengan kondisi mengancam nyawa,
memerlukan evaluasi dan intervensi segera
 Pasien dibawa ke ruang resusitasi
 Waktu Respon 0 – 10 menit

 Sumbatan jalan nafas atau distress nafas


 IMA
 Luka tusuk dada
 Shock
 Perdarahan pembuluh nadi
 Problem kejiwaan serius
 Tangan/kaki yang terpotong dengan perdarahan
 Luka bakar derajat II – III > 30%
 Anaphylaxis
PRIORITAS II - KUNING
 Pasien dengan penyakit yang akut, pasein – pasien yang harus
dirawat dalam jangka waktu beberapa jam
 Pasien – pasien yang secara fisiologis stabil pada saat tiba, tetapi
berisiko mengalami penurunan jika tidak dirawat dalam beberapa
jam.
 Waktu Respon 30 menit

 Luka Bakar < 30%


 Patah tulang besar
 Trauma dada/ perut
 Luka robek yang luas
 Trauma bola mata
PRIORITAS III - HIJAU
 Pasien-pasien dengan fungsi haemodinamik yang stabil tetapi
menderita luka yang jelas
 Pasien yang biasanya dapat berjalan dengan masalah medis
yang minimal
 Luka lama, kondisi yang timbul sudah lama
 Waktu Respon 60 menit

 Luka memar dan luka robek otot ringan


 Luka bakar ringan (kecuali daerah muka dan tangan)
 Demam
 ISPA
PRIORITAS IV - HITAM
 Pasien dengan kondisi yang tidak berespon dengan
segala rangsangan
 Tidak ada respirasi spontan
 Tidak ada aktivitas jantung
 Hilangnya respon pupil terhadap cahaya
 Kasus kematian DOA (Death on Arrival)
 Waktu Respon 120 menit
TINGKAT KEAKUTAN KETERANGAN

Kelas I Pemeriksaan fisik rutin (misalnya

memar minor) dapat menunggu lama

tanpa bahaya

Kelas II Nonurgen / tidak mendesak

(misalnya ruam, gejala flu) dapat

menunggu lama tanpa bahaya

Kelas III Semi-urgen / semi mendesak

(misalnya otitis media) dapat

menunggu sampai 2 jam sebelum

pengobatan

Kelas IV Urgen / mendesak (misalnya fraktur

panggul, laserasi berat, asma); dapat

menunggu selama 1 jam


Triage Lapangan 1. Memilah, kategori-kan
START 2. Terapi cepat dengan sarana minimal
(Simple Triage And Rapid Treatment) 3. Rujuk tepat

Puskesmas

RS kecil

RS Kabupaten

Jenis FASILITAS RS
cedera JARAK
TEAM LEADER
RESCUER KEAMANAN
KESEHATAN PUSKODAL
RAMED

DAERAH
MERAH

daerah M +
+
KUNING
RSDS
daerah
HIJAU

K +
RSI
+
H +
PKM
TRIAGE LAPANGAN +
M: KORBAN LABEL, MERAH – BERAT – TERANCAM JIWANYA
K: KORBAN LABEL KUNING – SEDANG
H: KORBAN LABEL HIJAU – RINGAN

MEDAN KEJADIAN
DAERAH MERAH – BAHAYA
DAERAH KUNING – KEGIATAN PENGAMANAN
DAERAH HIJAU - AMAN
Forensik/
Hitam
Km Jenazah
TRIAGE DI UGD RUMAH SAKIT
Ambulan Terminal Care
Triase Standard
Pra-RS Gadar HCU

R. Resus.
Merah ICU
Orange
ICCU

PICU/ Perina

Admini- ReTriase / R. OK

R. Tindak / Monitor
Pasien UGD
strasi Triase RS
IW

Kuning Kebidanan

Ambulan lain/ R.Rawat


Datang sendiri/ Dewasa
diantar
R. Rawat
anak

Hijau Pulang

R. Tunggu
Keperluan standar TRIAGE
 Alat – alat P3K standar
 Alat – alat pelindung diri/UP seperti sarung tangan,

google, masker
 Alat – alat komunikasi yang adequat
 Sarana informasi seperti Triase tag, bendera segitiga

berwarna, atau pita berwarna


 Lokasi evakuasi korban yang aman
Pita atau gelang yang digunakan sebagai
identifikasi pasien di triage :
Gelang Identitas : nama lengkap, umur,
nomer rekam medis
 Warna gelang identitas :
 Merah muda : Perempuan
 Biru muda : Laki-laki

Gelang Resiko :
 Kuning : Jatuh
 Merah : Alergi
 Ungu : DNR (Do Not Resusitate)
START
(Simple Triage And Rapid Treatment)
 Langkah 0
Panggil korban yang masih bisa berjalan untuk
mendekat ke arah petugas yang berada dilokasi aman
(collecting area). Korban yang bisa berjalan mendekat
diberikan label HIJAU
 Langkah 1 (Airway – Breathing)
- cek pernafasan, apabila tidak bernafas buka jalan
nafasnya, jika tetap tidak bernafas berikan label
HITAM
- pernafasan < 10 – 30 x/mnt atau > 30 kali/mnt
berikan label MERAH
- pernafasan 10 – 30 x/mnt kelangkah berikutnya
 Langkah 2 (circulation)
- cek CRT (capilary refill time), tekan kuku tangan
penderita kemudian lepas apabila kembali merah
lebih dari 2 detik berikan label MERAH
- jika CRT tdk bisa dilakukan, cek nadi radialis,
apabila tidak teraba atau lemah berikan label MERAH
- apabila nadi radialis teraba kuat kelangkah
berikutnya.
 Langkah 3 (Mental Status)
- berikan perintah sederhana kepada penderita,
apabila mengikuti perintah berikan label KUNING
- Apabila tidak mengikuti perintah berikan label
MERAH
 Setelah melakukan langkah triase dan memberikan

label pada penderita, segera untuk menuju kependerita


lain yang belum di triase
 START memerlukan waktu tidak boleh lebih dari 60

detik per pasien


Pemeriksaan Primer

 Adalah deteksi cepat dan koreksi segera


terhadap kondisi yang mengancam jiwa
Cara Pelaksanaannya :
 Jalan Nafas
Lihat, dengar Raba
Atasi segera, bebaskan jalan nafas
Penghisapan
 Pernafasan
Apakah pertukaran hawa panas adekuat ?
a. Tidak ada, lakukan bantuan nafas
b. Frekuansi
c. Kualitas
d. Teratur
e. Ujung kuku biru atau tidak
 Perdarahan
Diluar :
- Hentikan segera :
* Dengan bebat tekan pada luka
* Bagian yang luka ditinggikan
* Kompres es
* Tourniquet (hanya pada luka
khusus)
- Didalam
* Kirim segera
 Tulang belakang
Apakah sadar ?
Adakah trauma kepala?
Stabilisasi leher dan tulang belakang
sebelum dikirim

 Shock
Tanda-tanda shock
Stabilitas segera kirim
Pemeriksaan Sekunder

 Adalah mencari perubahan-perubahan


yang dapat berkembang menjadi lebih
gawat dan dapat mengancam jiwa apabila
tidak segera diatasi
Cara Pelaksanaan

 Periksa Kondisi Menyeluruh


1. Posisi saat ditemukan
2. Tingkat kesadaran
3. Sikap umum dan keluhan
4. Ruda paksa, kelainan
5. Keadaan kulit
 Periksa kepala dan leher
Rambut, kulit kepala, telinga, mata, hidung,
mulut, ada kejang otot leher/ tidak

 Periksa dada dan perut


ada luka di dada, kelainan bentuk, perut
tegang

 Periksa anggota gerak atas dan bawah


luka, bengkak, nyeri untuk gerak
DOKUMENTASI TRIAGE
Proses dokumentasi triage menggunakan sistem
SOAPIE, sebagai berikut :
 S : Data subjektif

Identitas korban ; nama, jenis kelamin, alamat,


kewarganegaraan
 O : Data objektif

Waktu kejadian, waktu dilakukan triage


 A : Asessment Awal

Status lokalis pasien (area cidera/keluhan)


 P : Planning terapi

 I : Implementasi
 E : Evaluasi
Dokumentasi TRIAGE

 Identitas korban ; nama, jenis kelamin, alamat,


kewarganegaraan,
 Waktu kejadian, waktu dilakukan triage
 Status lokalis pasien (area cidera/keluhan)
 Jumlah korban di setiap area merah, kuning, hijau,

hitam
 Jumlah korban yang dirujuk ke RS
KESIMPULAN

 Triage adalah memilih atau menggolongkan semua


pasien yang datang ke IGD dan menetapkan
prioritas penanganannya.
 Triage dilakukan berdasarkan pada ABCDE
(Airway / jalan nafas, Breathing / pernafasan,
Circulation / sirkulasi, Disability / Kecacatan,
Exposure / Keterpaparan ), beratnya cedera,
jumlah pasien yang datang, sarana kesehatan yang
tersdia serta kemungkinan hidup pasien.
SKALNGKONG/TERIMAKASIH

“ Jangan Jadi Manusia Yang Ibaratnya Se Ekor


Burung Hidup Di dalam sangkar, Yang
mempunyai ketergantungan Pada Tuanya
Sampai Sini Paham Kan ?”

#OM_FARID.

Anda mungkin juga menyukai