Anda di halaman 1dari 50

Produksi Masal

OLEH Ades Puspita, S.Farm.,Apt


BAB 1
PRODUKSI MASSAL
Kompetensi Dasar :
1. Menentukan indikator keberhasilan tahapan
produksi massal
2. Membuat indikator keberhasilan tahapan
produksi massal
Indikator Pencapaian Kompetensi
Setelah mempelajari Bab I, Peserta didik mampu:
3. Menjelaskan pengertian dan sejarah
perkembangan produksi massal
4. Mengidentifikasi tahapan dan alur produksi
massal
5. Membuat indikator keberhasilan tahapan
produksi massal
6. Membuat perbedaan batch dan produksi massal
Aliranproduksi atau produksi terus
menerus dalam jumlah besar dari produk
yang standar
Fordism  filosofi produksi yang
diciptakan oleh Hendry Ford
Fordism  sistem produksi yang dalam
sistem tersebut yang diinginkan adalah
produktivitas tinggi dengan output barang
yang disesuaikan dengan standar.

SEJARAH PERKEMBANGAN
PRODUKSI MASSAL
Pada masa Perang Dunia(PD) I (1914-1918)
perekonomian tidak mendapat perhatian yg
layak terutama Eropa berbanding terbalik dg
Amerika yg melakukan produksi massal
untuk di ekspor dan investasi di Eropa
maupun negara berkembang lainnya.
Pada tahun 1929 terjadi Great Depression di
Amerika sehingga harga saham turun dan
berdampak kestabilan ekonomi serta
kerugian

SEJARAH PERKEMBANGAN
PRODUKSI MASSAL
Setelah Great depression Amerika berusaha
memperbaiki keadaan ekonomi pada masa Perang
Dunia II
Franklin mengadopsi pemikiran keynes untuk
merencanakan produksi massal
Adanya produksi massal pada saat itu memiliki
banyak kredit kepada negara yang hancur akibat
PD II
Dengan adanya produksi massal biaya satuan dari
barang jadi (OUTPUT), yang dihasilkan justru
menjadikan ekonomis yang bercorak industri

SEJARAH PERKEMBANGAN PRODUKSI


MASSAL
Setiapusaha manusia yg menghasilkan
barang atau jasa agar lebih berguna
untuk memenuhi kebutuhan manusia

Produksi
Prosesuntuk memproduksi barang-
barang atau jasa pada periode tertentu

Perencanaan produksi
Perencanaan produksi jangka pendek
(perencanaan operasional)
Perencanaan produksi jangka panjang

Jenis perencanaan produksi


Fungsi perencanaan produksi :
a. Menjamin rencana penjualan dan rencana produksi
konsisten terhadap rencana strategis perusahaan
b. Sebagai alat ukur kinerja proses perencanaan produksi
c. Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap
rencana produkksi
d. Memonitor hasil produksi aktual terhadap rencana
produksi dan membuat penyesuaian
e. Mengatur persediaan produk jadi untuk mencapai
target produksu dan rencana strategis
f. Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan jadwal
induk produksi

Fungsi dan tujuan perencanaan


produksi
Tujuan perencanaan produksi menurut Hendra
Kusuma (1999) adalah:
a. Meramalkan permintaan produk yg dinyatakan
dalam jumlah produk sebagai fungsi dari waktu
b. Menetapkan jumlah saat pemesanan bahan baku
serta komponen serta ekonomis dan terpadu
c. Menetapkan keseimbangan antara tingkat
kebutuhan produksi, teknik pemenuhan pesanan dll
d. Membuat jadwal produksi, penugasan,
pembebanan mesin dll

Fungsi dan tujuan perencanaan


produksi
Ide Desain Prototip Desain
seleksi Test
produk awal e akhir

Tahap perencanaan produksi


Produksi
Implementasi Tolak
pantau

Tahap perencanaan produksi


Disusun berdasarkan dorongan pasar yaitu
kebutuhan konsumen, dorongan teknologi

Ide produk
Disusun berdasarkan evaluasi pasar
tentang kebutuhan konsumen untuk
menyerap hasil produksi

Seleksi Ide produk


Rancang awal mempertimbangkan
beberapa tujuan yaitu manfaat produk,
fungsi produk, style, seni, atau keindahan
barang dg melihat keseimbangan biaya,
kualitas, dan kinerja produk

Desain awal
Mengadakan percobaan kemampuan dn
kekuatan produk, kemudian dicari
kelemahan dan dianalisis keindahan
bentuknya

Contoh produk (prototipe)


Hasil contoh produk dicoba fungsinya
dalam berbagai keadaan yg mungkin
terjadi apakah memenuhi syarat atau
tidak

Pengujian awal (testing)


Pada tahap desain akhir, produk yang
telah melewati tahap testing
disempurnakan sesuai dg hasil uji yg telah
dilakukan

Desain akhir
Tahap ini adalah tahap terakhir
pembuatan produk dan memulai proses
produksi

Implementasi
Produksi satuan
Produksi seri : satuan seri, massa seri
Produksi pesanan
Produksi massal

Sifat produksi
Produk yg pembuatannya dilakukan
secara khusus

Produksi satuan
Satuan seri : produk satuan, tetapi
karena permintaan maka produksinya
dilakukan dlm satu seri produk yg sama.
Massa seri : produksi massa, tetapi tetap
berseri.

Produksi seri
Kegiatan produksi yg dilakukan
berdasarkan pesanan (job lot) dari
pelanggan

Produksi pesanan
Produksi yg dibuat untuk kepentingan
massa atau umum dan dibuat secara
massal atau dalam jumlah banyak,
misalnya produk rokok, sabun, korek api,
minuman, dll.

Produksi massal
Produksi massal
Jikaperusahaan menggunakan proses
produksi massal maka baik jenis maupun
jumlah produksi tidak didasarkan atas
pesanan, melainkan atas yg diputuskan
perusahan.
KARAKTERISTIK PRODUKSI
MASSAL
Produk dihasilkan dalam jumlah besar (produksi
besar-besaran)

Tujuan produksi adalah untuk menguasai pasar

Produk dijual di pasar bebas (free market )

Variasi produk kecil

Harus ada persediaan untuk memenuhi permintaan


pada masa tunggu ( lead time)
Standardisasi urutan produk dan
proses

Dedicated mesin tujuan khusus yang


memiliki kapasitas produksi yg lebih
tinggi dan tingkat output

Besar volume produk

Shorter waktu siklus produksi

PRODUKSI MASSAL DIGUNAKAN


DALAM SITUASI
Lebih rendah dalam persediaan proses

Seimbang sempurna lini produksi

Aliran material. Komponen dan suku cadang yg


terus menerus dan tanpa pelacakan kembali

Perencanaan produksi dan kontrol mudah

Penanganan material dapat sepenuhnya otomatis

PRODUKSI MASSAL DIGUNAKAN


DALAM SITUASI
Tinggi Tingkat produksi dengan mengurangi waktu
siklus

Tinggi utilitas kapasitas karena keseimbangan


lintasan

Oprator kurang terampil yang diperlukan

Rendah proses inventarisasi

Manufaktur biaya per unit rendah

Keuntungan Produksi Massal


Perincian dari satu mesin akan
menghentikan jalur produksi keseluruhan

Tata letak garis membutuhkan perubahan


besar dg perubahan dalam desai produk

Tinggi investasi fasilitas produksi

Waktu siklus ditentukan oleh operasi


paling lambat

Keterbatasan Produksi Massal


Bagan alur proses produksi massal
Kualitas produk identik dg produk prototype yg
telah direncanakan
Produk yg dihasilkan sesuai dg selera masyarakat
Harga dapat terjangkau oleh masyarakat umum
(non-segemented product)
Jumlah yg diproduksi sesuai dg hasil analisis
kebutuhan pelanggan/publik
Tidak terjadi over stock
Produk habis sesuai dg waktu yg telah ditentukan
Terjadi re-produksi secara periodik dan
berkesinambungan

Indikator keberhasilan massal


Setiap kemasan hasil manufactur tentu
mencantumkan nomor batch. Nomor batch
berfungsi sebagai penanda, sehingga jika ada
suatu masalah pada suatu produk yg dihasilkan.
Batch menunjukkan sifat dan mutu yg seragam
yg dihasilkan dalam satu siklus pembuatan
(sebuah jenis produk jumlahnya 2-100 unit saja)
Yang membedakan mass production produksi
massal yg relatif banyak (berdasarkan alur
produksi jumlah 100-puluhan ribu unit)

Manufacturing : Batch vs mass


production
BAB 2
METODE PERAKITAN PRODUK BARANG/JASA
Kompetensi Dasar :
1. Menerapkan metode perakitan produk
barang/jasa
2. Melakukan perakitan produk barang/jasa
Indikator Pencapaian Kompetensi
Setelah mempelajari Bab I, Peserta didik mampu:
3. Menjelaskan pengertian dan prinsip perakitan
produk
4. Menerapkan fungsi dan metode perakitan
produk
5. Menyusun persiapan dan tahapan perakitan
produk
6. Melakukan perakitan produk
Perakitan  proses penyusunan dan
penyatuan beberapa bagian komponen
menjadi suatu alat atau mesin yang
mempunyai fungsi tertentu.
Pemilihan metode perakitan produk yang
tepat akan memberikan manfaat bagi
perusahaan.

Pengertian dan prinsip perakitan


Manfaat jika pemilihan metode perkitan
tepat :
1. Dapat mengurangi biaya produksi
2. Mengurang jumlah komponen
3. Mempersingkat waktu perakitan
4. Meningkatkan keandalan produk
5. Mengurangi lead time
Sehingga perusahaan dapat meningkatkan
daya saing pd persaingan pasar karena :
Memiliki produk dg kualitas tinggi, waktu
pengiriman pd pelanggan yg lbh pendek, dan
biaya produksi yg lbh rendah
• Waktu perakitan lebih cepat
Perakitan yg • Komponen yg rusak dapat diganti dg
dapat di tukar komponen sejenis

Perakitan dg • Komponennya juga dihasilkan dg


pemilihan produksi massal yg teruku

Perakitan
secara • Komponen tidak dapat dipisahkan
individual

Metode perakitan
Perakitan manual • Prosesnya dikerjakan secara
(manual konvensional atau menggunakan
assembly) tenaga manusia

Perakitan • Dikerjakan dg sistem otomatis, atau


otomatis menggunakan alat khusu
(otomatically
assembly)

Macam dan Jenis Perakitan


Produk tunggal jenis perakitan tunggal
Produk seri jenis perakitan produk seri

Jenis perakitan
Produk hanya satu jenis
Produk dalam bentuk massal
Produksi sediaan farmasi dapat diawali
dengan eksplorasi terhadap potensi
sumber bahan baku.
Proses produksi
Metode produksi sediaan farmasi

Produksi sediaan faarmasi


Pembuatan simplisia
Simplisia  bahan alami yg digunakan
untuk obat dan belum mengalami
perubahan proses apapun, umumnya
berupa bahan yg telah dikeringkan.
Fungsi pengeringan??

Cara memperoleh bahan baku


produk farmasi
Teknik pemisahan yg didasari atas
perbedaan titk didih atau titik cair
masing-masing zat penyusun dari
campuran homogen. Campuran zat
didihkan sehingga menguap dan uap ini
kemudian didinginkan kembali ke dalam
bentuk cairan. Titik didih rendah akan
menguap lebih.

Penyulingan
Penyulingan
a. Penyulingan dengan sistem rebus (water
distillation)?
b. Penyulingan dengan air dan uap (water
and steam)?
c. Penyulingan dengan uap langsung
(direct steam distillation)?
Cara menarik satu atau lebih zat-zat dari
bahan asal dan umumnya zat berkhasiat
tersebut tertarik dalam keadaan
(khasiatnya) tidak berubah. Metode ini
dipergunakan untuk penarikan zat2 dari
bahan asal dengan menggunakan cairan
penarik/pelarut.

Ekstraksi/Penyarian
Maserasi?
Digerasi?
Perkolasi?

Cara ekstraksi atau penyarian


sederhana
1. Bahan utama dalam pembuatan produk
2. Bahan pembantu/bahan tambahan dalam pembuatan
produk
3. Alat-alat yang digunakan pada pembuatan produk
4. Tempat berlangsungnya pembuatan produk dg
memperhatikan sanitasi dan higienis
5. Pengemas yg akan dgunakan
6. Pastikan semua alat, bahan, tempat sudah siap
digunakan pd saat akan membuat sediaan
7. Segala aktivitas pembuatan produk tetap
memperhatikan keamanan, kesehatan, dan
keselamatan kerja

Langkah-langkah formulasi produk


farmasi

Anda mungkin juga menyukai