Anda di halaman 1dari 38

STANDAR

AKREDITASI
PUSKESMAS
DIREKTORAT MUTU PELAYANAN KESEHATAN

disampaikan pada:
Pelatihan Bagi Pelatih Calon Surveior Akreditasi Puskesmas dan Klinik, Bekasi 26 Maret s.d. 1 April 2023
BAB IV
JUMLAH STANDAR, KRITERIA &
EP
BAB IV PROGRAM PRIORITAS NASIONAL
STANDAR KRITERIA ELEMEN
PENILAIAN

4.1 4.1.1 5

4.2 4.2.1 7

4.3 4.3.1 7

4.4 4.4.1 8

4.5 4.5.1 7

5 5 34

3
SISTEMATIKA STANDAR AKREDITASI
PUSKESMAS
BAB IV. PROGRAM PRIORITAS
NASIONAL
PENINGKATAN CAKUPAN PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING
& 4.3 4.1
MUTU IMUNISASI

PROGRAM PENANGGULANGAN 4.4 4.2 PENURUNAN JUMLAH KEMATIAN IBU &


JUMLAH KEMATIAN BAYI
TUBERKULOSIS

4.5

PENGENDALIAN PENYAKIT
TIDAK MENULAR & FAKTOR
RISIKONYA
STANDAR
4.1
PENCEGAHAN & PENURUNAN STUNTING

Kriteria 4.1.1
Pencegahan dan penurunan stunting direncanakan, dilaksanakan, dipantau,
dan dievaluasi dengan melibatkan lintas program, lintas sektor, dan
pemberdayaan masyarakat.
Pokok Pikiran
a). Pencegahan dan penurunan stunting direncanakan, dilaksanakan,
m). Rencana program pencegahan dan dipantau, dan dievaluasi dengan melibatkan LP, LS, & pemberdayaan
penurunan stunting disusun dengan mengutamakan masy.
upaya promotif dan preventif berdasarkan hasil analisis
masalah gizi . b). Upaya pencegahan & penurunan stunting memerlukan peran serta LS
l). Puskesmas melakukan pengukuran thd & masyarakat mll perbaikan pola makan, pola asuh & sanitasi serta
indikator kinerja yang telah ditetapkan dan akses thd air bersih
disertai dengan analisis capaian .

k). Pencatatan dan pelaporan dilakukan baik c). Upaya pencegahan dan penurunan
secara manual maupun elektronik dilakukan stunting dilakukan terintegrasi lintas
secara lengkap, akurat, tepat waktu, dan sesuai program, seperti pemeriksaan kehamilan,
dengan prosedur . imunisasi, & kegiatan intervensi
KRITERIA lainnya
4.1.1 d). Integrasi LS dilakukan melalui advokasi
j). Pencegahan dan penurunan stunting harus & sosialisasi, dan intervensi lainnya
dapat menjamin terlaksananya pencatatan dan
pelaporan (PB/U-TB/U) & perkembangan balita . e). Upaya provent dilakukan untuk
meningkatkan l.ayanan & cakupan intervensi
i). Penetapan indikator kinerja stunting gizi sensitif (LS) dan spesifik (LP) sesuai
terintegrasi dengan penetapan indikator pedoman.
kinerja Puskesmas f). Intervensi gizi sensitif antara lain perlindungan
h). Bentuk intervensi sensitif & spesifik akan sosial, penguatan pertanian, perbaikkan air &
mengikuti sanitasi lingkungan, KB sampai dengan [endidikan
perkembangan sesuai dengan regulasi yang berlaku. dalam kelas

g). Intervensi gizi spesifik meliputi pemberian TTD bagi remaja putri, ibu hamil, PMT pada
bumil KEK, s.d. kampanye asupan protein hewani kepada bumil, ASI Ekslusif, & MP ASI
Elemen Penilaian
a) Ditetapkan indikator dan target kinerja stunting dalam rangka mendukung program pencegahan dan
penurunan, yang disertai analisis capaiannya (R, D, W).

b) Ditetapkan program pencegahan dan penurunan stunting (R, W).

c) Dikoordinasikan dan dilaksanakan kegiatan pencegahan dan penurunan stunting dalam bentuk intervensi gizi
spesifik dan sensitif sesuai dengan rencana yang disusun bersama lintas program dan lintas sektor sesuai
dengan kebijakan, prosedur, dan kerangka acuan yang telah ditetapkan (R, D, W).

d) Dilakukan pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan program pencegahan
dan penurunan stunting (D, W).

e) Dilaksanakan pencatatan dan dilakukan pelaporan kepada kepala puskesmas dan dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan (R, D, W)
Elemen Penilaian R D O W S
a) Ditetapkan indikator dan SK Indikator kinerja dan target terkait Bukti pencapaian indikator   Kepala Puskesmas, Pj UKM,  
target kinerja stunting dalam pencegahan dan penurunan stunting stunting yang disertai dengan Koordinator Gizi dan pelaksana
rangka yang merupakan bagian dari indikator analisisnya Penggalian informasi terkait
mendukung program kinerja pelayanan UKM di bab II penetapan indikator, pencapaian
pencegahan dan penurunan, dan
yang disertai capaian dan analisanya
analisisnya (R, D,W).
b) Ditetapkan program 1. RUK dan RPK terkait dengan     Kepala Puskesmas, Pj UKM,  
pencegahan dan penurunan kegiatan pencegahan dan Koordinator Gizi dan pelaksana
stunting (R, W). penanggulangan stunting yang Penggalian informasi terkait proses
terintegrasi dengan RUK dan RPK penetapan program pencegahan
pelayanan UKM Gizi dan penurunan stunting
2. RPK Bulanan kegiatan pencegahan
dan penanggulangan stunting
3. KAK terkait dengan Kegiatan
pencegahan danpenanggulangan
stunting
c) Dikoordinasikan dan 1. SK tentang media komunikasi dan 1. Bukti koordinasi kegiatan   Kepala Puskesmas, Pj UKM,  
dilaksanakan kegiatan koordinasi di Puskesmas (lihat bab I) pencegahan dan penurunan Koordinator Gizi dan lintas sektor:
pencegahan dan penurunan 2. SOP komunikasi dan koordinasi di stunting sesuai dengan regulasi Penggalian informasi terkait
stunting dalam bentuk Puskesmas (lihat bab II) yang ditetapkan di Puskesmas. koordinasi dan pelaksanaan
intervensi gizi spesifik dan 2. Bukti hasil pelaksanaan kegiatan pencegahan & penurunan
sensitif sesuai dengan kegiatan sesuai dengan RPK dan stunting sesuai dengan yang
rencana yang disusun RPKB, dan mengacu pada SK, SOP direncanakan
bersama lintas program dan dan KAK yang ditetapkan. (lihat
lintas sektor sesuai dengan dokumen regulasi pada EP b)
kebijakan, prosedur, dan
kerangka acuan yang telah
ditetapkan (R, D, W)
Elemen Penilaian R D O W S
d) Dilakukan   1. Jadwal   Kepala Puskesmas, Pj UKM,  
pemantauan, evaluasi, pemantauan dan evaluasi Koordinator Gizi:
dan tindak lanjut 2. Hasil pemantauan dan evaluasi sesuai Penggalian informasi terkait
terhadap pelaksanaan dengan jadwal kegiatan pemantauan dan
program pencegahan 3. Bukti hasil tindaklanjut dari pelaksanaan evaluasi beserta
dan penurunan stunting pemantauan dan evaluasi tindaklanjutnya
(D, W).
e) Dilaksanakan 1. SK tentang 1. Bukti pencatatan kasus stunting di   Kepala Puskesmas, Pj UKM,  
pencatatan dan Pencatatan dan Puskesmas Koordinator Gizi, Dinas
dilakukan pelaporan Pelaporan 2. Bukti pelaporan kasus stunting kepada Kesehatan: Penggalian
kepada kepala 2. SOP Kepala Puskesmas sesuai mekanisme yang informasi terkait dengan
puskesmas dan dinas pencatatan dan telah ditetapkan. pencatatan dan pelaporan
kesehatan daerah pelaporan 3. Bukti pelaporan kasus stunting di kepada Kepala Puskesmas,
kabupaten/kota sesuai Catatan: Puskesmas kepada Dinas Kesehatan sesuai Dinas Kesehatan Daerah
dengan prosedur yang SK dan SOP dengan regulasi yang ditetapkan. Kab/Kota
telah ditetapkan (R, D, pencatatan dan Catatan:
W) pelaporan lihat Pencatatan pelaporan mengikuti regulasi
di bab I saat ini, jika ada sistem pelaporan elektonik
yang ditetapkan oleh Kemenkes maka
pastikan Puskesmas sudah melaksanakan
Pencatatan pelaporan stunting misal melalui
melalui aplikasi sigizi terpadu (e-PPBGM)
Jenis pelaporan elektronik mengikuti
pemberlakukan saatdilaksanakan
survei
STANDAR
4.2
PENURUNAN JUMLAH KEMATIAN IBU DAN
KEMATIAN BAYI

Kriteria 4.2.1
Puskesmas melaksanakan pelayanan kesehatan ibu hamil,
pelayanan kesehatan ibu bersalin,
pelayanan kesehatan masa sesudah
melahirkan, dan pelayanan kesehatan bayi
baru lahir

TKPP
Pokok Pikiran (1)

a)Pelayanan kesehatan ibu hamil adalah setiap kegiatan dan/atau f)persalinan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian
serangkaian kegiatan yang dilakukan sejak terjadinya masa kegiatan yang ditujukan kepada ibu sejak dimulainya
konsepsi hingga melahirkan persalinan hingga 6 jam sesudah melahirkan

b)Pelayanan kesehatan pada ibu hamil, persalinan, masa sesudah


g)Pelayanan pada masa persalinan sesuai standar meliput
melahirkan, dan bayi baru lahir dilakukan sesuai dengan standar
meliputi persalinan normal dan dengan komplikasi
dalam pedoman yang berlaku

c)Upaya pelayanan kesehatan pada ibu hamil dilaksanakan secara h). Standar persalinan normal adalah Asuhan
terintegrasi dengan lintas program dalam rangka penurunan Persalinan Normal (APN) sesuai standar
stunting

d)Pelayanan pada masa kehamilan meliputi pelayanan sesuai i). Standar persalinan dengan komplikasi mengacu pada Buku
dengan standar kuantitas dan standar kualitas Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di FKTP dan FKRTL

e)Penetapan indikator kinerja stunting terintegrasi dengan j). Pelayanan kesehatan masa sesudah melahirkan adalah
penetapan indikator kinerja Puskesmas serangkaian yang dilakukan ditujukan kepada ibu selama
nifas (6 jam sampai dengan 42 hari sesudah melahirkan). .
Pokok Pikiran (1)

k) Pelayanan kesehatan masa sesudah melahirkan dilakukan p). Puskesmas melakukan pengukuran terhadap
minimal empat kali indikator kinerja yang telah ditetapkan dan dilakukan analisis
capaian .

l) Pelayanan kesehatan bayi baru lahir


dilakukan melalui
q). Pencatatan dan pelaporan dilakukan secara manual ataupun
pelayanan kesehatan neonatal esensial sesuai dengan
elektronik dengan lengkap, akurat, tepat waktu, dan sesuai
standar .
dengan prosedur

m) Pelayanan bayi baru lahir meliputi


pelayanan sesuai dengan standar kuantitas dan standar
kualitas .
r). Rencana program penurunan jumlah kematian ibu dan bayi
disusun dengan mengutamakan upaya provent yang
terintegrasi dengan RUK & RPK
n) Puskesmas dengan persalinan harus melakukan pelayanan
& penyediaan alat, obat, & prasarana termasuk standar
kegawatdaruratan maternal sesuai kewenangan.
o). Untuk menjamin keberhasilan penurunan jumlah kematian
ibu dan bayi, upaya provent dilakukan bersama dengan LP,
LS.
Elemen Penilaian
a) Ditetapkannya indikator dan target kinerja pelayanan kesehatan ibu dan bayi yang disertai capaian dan analisisnya (R,
D, W).

b) Ditetapkan program penurunan jumlah kematian ibu dan jumlah kematian bayi (R, W).

c) Tersedia alat, obat, bahan habis pakai dan prasarana pendukung pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir termasuk
standar alat kegawatdaruratan maternal dan neonatal sesuai dengan standar dan dikelola sesuai dengan prosedur (R, D,
O, W).

d) Dilakukan pelayanan kesehatan pada masa hamil, masa persalinan, masa sesudah melahirkan, dan pada bayi baru lahir
sesuai dengan prosedur yang ditetapkan; ditetapkan kewajiban penggunaan partograf pada saat pertolongan persalinan
dan upaya stabilisasi prarujukan pada kasus komplikasi, termasuk pelayanan pada Puskesmas mampu PONED, sesuai
dengan kebijakan, pedoman/panduan, prosedur, dan kerangka acuan yang telah ditetapkan (R, D, W).
Elemen Penilaian (2)
e) Dikoordinasikan dan dilaksanakan program penurunan jumlah kematian ibu dan jumlah kematian bayi
sesuai dengan regulasi dan rencana kegiatan yang disusun bersama lintas program dan lintas sektor (R, D,
W).

f) Dilakukan pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan program penurunan jumlah
kematian ibu dan jumlah kematian bayi termasuk pelayanan kesehatan pada masa hamil, persalinan dan
pada bayi baru lahir di Puskesmas (D, W).

g) Dilaksanakan pencatatan, lalu dilakukan pelaporan kepada kepala puskesmas dan dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan (R, D, W)
Elemen Penilaian R D O W S
a) Ditetapkannya indikator dan SK indikator kinerja pelayanan ibu dan bayi Bukti pencapaian   Pj UKM,  
target kinerja dalam rangka yang merupakan bagian dari indikator & indikator kinerja Koordinator dan
penurunan jumlah kematian ibu target kinerja pelayanan UKM di bab II dalam rangka pelaksanan pelayanan
dan jumlah kematian bayi yang penurunan jumlah kesehatan ibu dan bayi:
disertai capaian dan analisisnya kematian ibu dan Penggalian informasi terkait
(R, D, W). jumlah kematian bayi penetapan indikator,
yang disertai pencapaian dan Analisanya
analisisnya.
b) Ditetapkan program penurunan 1. RUK dan RPK terkait dengan kegiatan     Kepala Puskesmas, Pj UKM,  
jumlah kematian ibu dan jumlah program penurunan jumlah kematian ibu Koordinator dan
kematian bayi (R, W). dan jumlah kematian bayi yang terintegrasi pelaksanan pelayanan
dengan RUK dan RPK pelayanan UKM kesehatan ibu dan bayi:
Kesehatan Ibu dan Anak Penggalian informasi terkait
2. RPK Bulanan program penurunan jumlah proses penetapan program
kematian ibu dan jumlah kematian bayi penurunan jumlah kematian
3. KAK terkait program penurunan jumlah ibu dan jumlah kematian
kematian ibu dan jumlah kematian bayi bayi.
c) Tersedia alat, obat, bahan 1. SOP ketersediaan obat, bahan habis Bukti pengelolaan alat, Pengamatan surveior Pj UKP, Pj  
habis pakai dan prasarana pakai dan prasarana pendukung pelayanan obat, bahan habis terhadap ketersediaan Pelayanan ibu dan bayi
pendukung pelayanan kesehatan kesehatan ibu dan bayi baru lahir pakai dan prasarana alat, obat, bahan habis Penggalian informasi terkait
ibu dan bayi baru lahir termasuk 2. SOP pelayanan kegawatdaruratan pendukung pelayanan pakai dan prasarana ketersediaan alat, obat,
standar alat kegawatdaruratan maternal dan neonatal kesehatan ibu dan bayi pendukung pelayanan bahan habis pakai dan
maternal dan neonatal sesuai baru lahir, termasuk kesehatan ibu dan prasarana pendukung
dengan standar dan dikelola alat kegawatdaruratan bayi baru lahir pelayanan kesehatan ibu
sesuai dengan prosedur (R, D, O, maternal dan neonatal termasuk standar dan bayi baru lahir
W). kegawatdaruratan termasuk standar
maternal dan neonatal, kegawatdaruratan maternal
sesuai dengan standar dan neonatal
minimal ketersediaan
alat yang harus ada di
Puskesmas.
Elemen Penilaian R D O W S
d) Dilakukan pelayanan kesehatan 1. SK Puskesmas PONED Bukti pelaksanaan:   Dokter, Bidan, Perawat dan/atautim  
pada masa hamil, masa persalinan, masa (jika Puskesmas ditetapkan 1. Pemberian pelayanan ANC, poned Penggalian informasi tentang
sesudah melahirkan, dan pada bayi sebagai Puskesmas PONED) 2. Persalinan, pelayanan kesehatan pada masa
baru lahir sesuai dengan prosedur yang 2. SOP pelayanan ANC 3. Pelayanan sesudah melahirkan, hamil, masa persalinan, masa sesudah
ditetapkan; ditetapkan kewajiban 3. SOP pelayanan persalinan 4. Pelayanan bayi baru lahir, melahirkan, dan pada bayi baru lahir
penggunaan partograf pada saat 4. SOP pelayanan sesudah 5. Pengisian partograf, dan sesuai dengan prosedur yang
pertolongan persalinan dan upaya melahirkan 6. Bukti stabilisasi prarujukan pada ditetapkan; ditetapkan kewajiban
stabilisasi prarujukan pada kasus 5. SOP pelayanan bayi baru kasus komplikasi penggunaan partograf pada saat
komplikasi, termasuk pelayanan pada lahir pertolongan persalinan dan upaya
Puskesmas mampu PONED, sesuai 6. SOP Pengisian Partograf stabilisasi prarujukan pada
dengan kebijakan, pedoman/pandu an, 7. SOP Stabilisasi prarujukan kasus komplikasi, termasuk
prosedur, dan kerangka acuan yang (lihat di bab III) pelaksanaan pelayanan PONED
telah ditetapkan (R, D, W).
e) Dikoordinasikan dan dilaksa nakan 1. SK tentang media 1. Bukti koordinasi pelaksanaan   Kepala Puskesmas, Pj UKM,  
program penurunan jumlah kematian komunikasi dan koordinasi di program penurunan jumlah Koordinator & Pelaksana Kesehatan
ibu dan jumlah kematian bayi sesuai Puskesmas. (lihat bab I) kematian ibu dan jumlah kematian Ibu/Anak: Penggalian informasi terkait
dengan regulasi dan rencana kegiatan 2. SOP komunikasi dan bayi. koordinasi dan pelaksanaan kegiatan
yang disusun bersama lintas program koordinasi (lihat bab II) 2. Bukti hasil pelaksanaan kegiatan penurunan jumlah kematian ibu dan
dan lintas sektor (R, D, W). sesuai dengan RPK dan RPKB, serta jumlah kematian bayi sesuai dengan
mengacu pada SK, SOP dan KAK yang direncanakan
yang ditetapkan. (lihat dokumen
regulasi pada EP b).
f) Dilakukan pemantauan, evaluasi,   1. Jadwal pemantauan dan evaluasi   Kepala Puskesmas, Pj UKM,  
dan tindak lanjut terhadap 2. Hasil pemantauan dan evaluasi Koordinator & Pelaksana Kesehatan
pelaksanaan program penurunan sesuai dengan jadwal Ibu/Anak:
jumlah kematian ibu dan jumlah 3. Bukti hasil tindaklanjut dari Penggalian informasi terkait kegiatan
kematian bayi termasuk pelayanan pelaksanaan pemantauan dan pemantauan dan evaluasi beserta
kesehatan pada masa hamil, persalinan evaluasi tindaklanjutnya
dan pada bayi baru lahir di Puskesmas
(D, W).
Elemen Penilaian R D O W S
g) Dilaksanakan pencatatan, lalu 1. SK tentang Pencatatan dan 1. Bukti pencatatan jumlah kematian ibu dan   Kepala Puskesmas, Pj UKM,  
dilakukan pelaporan kepada Pelaporan jumlah kematian bayi di Puskesmas Koordinator &
kepala puskesmas dan dinas 2. SOP pencatatan dan 2. Bukti pelaporan jumlah kematian ibu dan Pelaksana Kesehatan Ibu/Anak:
kesehatan daerah kabupaten/kota pelaporan Catatan: SK dan SOP jumlah kematian bayi kepada Kepala Penggalian informasi terkait
sesuai dengan prosedur yang pencatatan dan pelaporan lihat Puskesmas sesuai mekanisme yang telah dengan pencatatan dan
telah ditetapkan (R, D, W) di bab I ditetapkan. pelaporan kepada Dinas
3. Bukti jumlah kematian ibu dan jumlah Kesehatan Daerah Kab/Kota
kematian bayi di Puskesmas kepada Dinas
Kesehatan sesuai dengan regulasi yang
ditetapkan.
Catatan:
Pencatatan pelaporan mengikuti regulasi saat
ini, jika ada
    sistem pelaporan elektonik yang ditetapkan      
oleh Kemenkes maka pastikan Puskesmas
sudah melaksanakan. Pencatatan pelaporan
jumlah kematian ibu dan jumlah kematian bayi
misal melalui melalui aplikasi MPDN dan
pelayanan ANC melalui e-kohort Jenis
pelaporan elektronik mengikuti
pemberlakukan saat dilaksanakan survei.
STANDAR
4.3
PENINGKATAN CAKUPAN DAN MUTU
IMUNISASI

Kriteria 4.3.1
Program imunisasi direncanakan, dilaksanakan, dipantau,dan
dievaluasi
dalam upaya peningkatan capaian cakupan dan mutu imunisasi
Pokok Pikiran
a). Puskesmas wajib melaksanakan kegiatan
imunisasi
j). Rencana program peningkatan dan cakupan mutu
b). Penetapan indikator kinerja imunisasi
imunisasi disusun dengan mengutamakan upaya
terintegrasi dengan penetapan indikator
promotif dan preventif .
kinerja Puskesmas

c). Pelaksanaan program imunisasi di


i). Pemantauan dan evaluasi dilaksanakan Puskesmas perlu direncanakan,
secara berkala, berkesinambungan, dan dilaksanakan, dipantau, dan
berjenjang dievaluasi

h). Pencatatan dan pelaporan KRITERIA d). Perencanaan yang terperinci (micro
pelayanan imunisasi, baik secara manual 4.3.1 planning) disusun untuk memastikan
maupun elektronik, dilakukan secara pelaksanaan program imunisasi berjalan
lengkap, akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan baik
dengan prosedur
.
g). Puskesmas melakukan pengukuran e). Tindak lanjut perbaikan program
terhadap indikator kinerja yang telah imunisasi dilaksanakan meliputi upaya
ditetapkan dan disertai dengan analisis promotif dan preventif .
capaian

f). Puskesmas melakukan pengelolaan rantai dingin


vaksin (cold chain vaccines) sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan.
Elemen Penilaian
a) Ditetapkan indikator dan target kinerja program imunisasi yang disertai capaian dan analisisnya (R, D, W).

b) Ditetapkan program imunisasi (R, W).

c) Tersedia vaksin dan logistik sesuai dengan kebutuhan program imunisasi (R, D, O, W).

d) Dilakukan pengelolaan vaksin untuk memastikan rantai vaksin dikelola sesuai dengan prosedur (R, D, O,
W)
Elemen Penilaian (2)
e) Kegiatan peningkatan cakupan dan mutu imunisasi dikoordinasikan dan dilaksanakan sesuai dengan
rencana dan prosedur yang telah ditetapkan bersama secara lintas program dan lintas sektor sesuai dengan
kebijakan, pedoman/panduan, dan kerangka acuan yang telah ditetapkan (R, D, W).

f) Dilakukan pemantauan dan evaluasi serta tindak lanjut upaya perbaikan program imunisasi (D,
W).

g) Dilaksanakan pencatatan dan dilakukan pelaporan kepada kepala puskesmas dan dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan (R, D, W)
Elemen Penilaian R D O W S
a) Ditetapkan indikator dan target Indikator dan target kinerja Bukti pencapaian   Kepala Puskesmas, Pj UKM,  
kinerja program imunisasi yang imunisasi yang merupakan indikator kinerja Koordinator P2 dan pelaksanan
disertai capaian dan analisisnya (R, D, bagian dari indikator kinerja pelayanan imunisasi: Penggalian informasi
W). pelayanan UKM di bab II imunisasi yang terkait proses penetapan
disertai dengan indikator, pencapaian dan
analisisnya analisanya
b) Ditetapkan program imunisasi (R, 1. RUK dan RPK terkait     Kepala Puskesmas, Pj UKM,  
W). dengan kegiatan program Koordinator P2 dan pelaksanan
imunisasi yang terintegrasi imunisasi:
dengan RUK dan RPK Penggalian informasi terkait
pelayanan P2 proses penetapan program
2. RPK Bulanan program imunisasi
imunisasi.
4. KAK terkait program
imunisasi
c) Tersedia vaksin dan logistik sesuai 1. SOP penyediaan Bukti Pengamatan surveior Pj UKP,  
dengan kebutuhan program imunisasi kebutuhan vaksin dan pengelolaan terhadap ketersediaan Koordinator dan/ atau
(R, D, O, W). logistik vaksin dan vaksin dan logistik pelaksana Imunisasi
logistiknya Penggalian informasi terkait
ketersediaan vaksin dan
logistik program imunisasi
d) Dilakukan pengelolaan vaksin 1. SOP penyimpanan vaksin 1. Bukti Pengamatan surveior Pj UKP,  
untuk memastikan rantai vaksin 2. SOP pemantauan suhu pemantauan suhu terhadap pengelolaan Koordinator dan/ atau
dikelola sesuai dengan prosedur (R, D, vaksin dan kondisi vaksin vaksin vaksin untuk pelaksana Imunisasi
O, W). 2. Bukti memastikan rantau Penggalian informasi terkait
pengecekkan vaksin dikelola sesuai pemantauan rantai vaksin
kondisi vaksin standar
3. Bukti
kalibrasi
terhadap alat
ukur suhu vaksin
Elemen Penilaian R D O W S
e) Kegiatan peningkatan 1. SK tentang media 1. Bukti koordinasi   Kepala Puskesmas, Pj  
cakupan dan mutu imunisasi komunikasi dan kegiatan peningkatan UKM, Koordinator P2P &
dikoordinasikan dan koordinasi di cakupan dan mutu Pelaksana imunisasi:
dilaksanakan sesuai dengan Puskesmas. imunisasi Penggalian informasi
rencana dan prosedur yang telah (lihat bab I) 2. Bukti hasil terkait koordinasi dan
ditetapkan bersama secara lintas 2. SOP komunikasi dan pelaksanaan kegiatan pelaksanaan kegiatan
program dan lintas sektor sesuai koordinasi (lihat bab II) sesuai dengan RPK dan peningkatan cakupan dan
dengan kebijakan, RPKB, serta mengacu mutu imunisasi
pedoman/panduan, prosedur, pada SK, SOP, dan KAK
dan kerangka acuan yang telah yang ditetapkan. (lihat
ditetapkan (R, D, W). dokumen regulasi pada
EP b)
f) Dilakukan pemantauan dan   1. Jadwal   Kepala Puskesmas, Pj  
evaluasi serta tindak lanjut pemantauan dan UKM, Koordinator P2P &
upaya perbaikan program evaluasi Pelaksana Imunisasi:
imunisasi (D, W). 2. Hasil pemantauan Penggalian informasi
dan evaluasi sesuai terkait kegiatan
dengan jadwal pemantauan dan evaluasi
3. Bukti hasil beserta tindaklanjutnya
tindaklanjut dari
pelaksanaan
pemantauan dan
evaluasi
Elemen Penilaian R D O W S
g) Dilaksanakan pencatatan 1. SK tentang Pencatatan 1. Bukti pencatatan program   Kepala Puskesmas, Pj UKM,  
dan dilakukan pelaporan kepada dan Pelaporan imunisasi di Puskesmas Koordinator P2P & Pelaksana
kepala puskesmas dan dinas 2. SOP pencatatan 2. Bukti pelaporan program Imunisasi:
kesehatan daerah danpelaporan Catatan: SK imunisasi kepada Kepala Puskesmas Penggalian informasi terkait
kabupaten/kota sesuai dengan dan SOP pencatatan dan sesuai mekanisme yang telah dengan pencatatan dan
prosedur yang telah ditetapkan pelaporan lihat di bab I ditetapkan. pelaporan kepadaDinas
(R, D, W 3. Bukti pelaporan program Kesehatan Daerah Kab/Kota
imuniasi Puskesmas kepada Dinas
Kesehatan sesuai dengan regulasi
yang ditetapkan
Catatan:
Pencatatan pelaporan mengikuti
regulasi saat ini, jika ada sistem
pelaporan elektonik yang
ditetapkan oleh
    Kemenkes maka pastikan      
Puskesmas sudah melaksanakan.
Untuk Pencatatan pelaporan
program imunisasi saat ini
menggunakan aplikasi SMILE dan/
atau ASIK.
Jenis pelaporan elektronik
mengikuti pemberlakukan saat
dilaksanakan survei.
STANDAR
4.4
PROGRAM PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS

Kriteria 4.4.1
Puskesmas melaksanakan pelayanan kepada pengguna layanan TBC mulai
dari penemuan kasus TBC pada orang yang terduga TBC, penegakan
diagnosis, penetapan klasifikasi dan tipe pengguna layanan TBC, serta tata
laksana kasus yang terdiri atas pengobatan pengguna layanan beserta
pemantauan dan evaluasinya

TKPP
Pokok Pikiran
a). Penanggulangan tuberkulosis adalah segala upaya kesehatan yang
mengutamakan aspek promotif dan preventif tanpa mengabaikan aspek
k). Pencatatan dan pelaporan pelayanan kuratif dan rehabilitatif yang ditujukan untuk melindungi kesehatan
penanggulangan tuberkulosis, baik secara manual masyarakat, menurunkan angka kesakitan, kecacatan, atau kematian,
maupun elektronik, dilakukan secara lengkap, akurat, memutuskan penularan, mencegah resistensi obat, dan mengurangi
tepat waktu, dan sesuai dampak negatif yang ditimbulkan akibat tuberkulosis
dengan prosedur
j). Rencana program penanggulangan b). Tuberkulosis merupakan
tuberkulosis disusun dengan mengutamakan permasalahan penyakit menular baik
upaya provent global maupun nasional dilaksanakan,
dipantau, dan dievaluasi
i). Puskesmas melakukan pengukuran
terhadap indikator kinerja yang telah KRITERIA c). Program penanggulangan tuberkulosis
ditetapkan dan disertai dengan 4.4.1 direncanakan, dilaksanakan, dipantau, dan
analisis ditindak lanjuti dalam upaya
capaian mengeliminasi tuberkulosis
h). Untuk tercapainya target
Program Penanggulangan TBC Nasional , . d).
Penetapan indikator kinerja TBC terintegrasi
Daerah menetapkan indikator kinerja yang akan dengan penetapan indikator kinerja
dipantau Puskesmas
e). Pelayanan pengguna layanan TBC
oleh Puskesmas setiap tahun.
dilaksanakan melalui pelayanan kasus TBC
g). Program pengendalian tuberkulosis perlu SO dan RO
disusun dan dikoordinasikan (Prevent), melalui
f). Upaya promotif dan preventif dilakukan dalam rangka
strategi DOTS (Directly Observed Treatment Short-
penanggulangan program TB sesuai dengan pedoman
course)
yang telah ditetapkan
Elemen Penilaian (1)
a) Ditetapkan indikator dan target kinerja penanggulangan tuberkulosis yang disertai capaian dan analisisnya.
(R, D, W).

b) Ditetapkan rencana program penanggulangan tuberkulosis (R).

c) Ditetapkan tim TB DOTS di Puskesmas yang terdiri dari dokter, perawat, analis laboratorium dan petugas
pencatatan pelaporan terlatih (R).

d) Tersedia logistik, baik OAT maupun non-OAT, sesuai dengan kebutuhan program serta dikelola sesuai
dengan prosedur (R, D, O, W).

e) Dilakukan tata laksana kasus tuberkulosis mulai dari diagnosis, pengobatan, pemantauan, evaluasi, dan tindak
lanjut sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan, dan prosedur yang telah ditetapkan ( R, D, O, W).
Elemen Penilaian (2)
f) Dikoordinasikan dan dilaksanakan program penanggulangan tuberkulosis sesuai dengan rencana yang
disusun bersama secara lintas program dan lintas sektor (R, D, W).

g) Dilakukan pemantauan dan evaluasi serta tindak lanjut upaya perbaikan program penanggulangan
tuberculosis (D, W).

h) Dilaksanakan pencatatan dan dilakukan pelaporan kepada kepala puskesmas, dinas


kesehatan daerah kabupaten/kota sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan (R, D,W)
Elemen Penilaian R D O W S
a) Ditetapkan indikator dan SK indikator dan target kinerja
Bukti pencapaian   Kepala Puskesmas, Pj UKM,  
target kinerja penanggulangan Tuberkulosis yang merupakan indikator kinerja Koordinator P2P dan
tuberkulosis yang disertai bagian dari indikator & target
pelayanan pelaksanan Tuberkulosis:
capaian dan analisisnya. (R, D, kinerja pelayanan UKM di bab II
tuberkulosis yang Penggalian informasi terkait
W). disertai dengan proses penetapan indikator,
analisisnya pencapaian dan analisanya
b) Ditetapkan rencana program 1. RUK dan RPK terkait dengan        
penanggulangan tuberkulosis kegiatan program
(R). penanggulangan tuberkulosis
yang terintegrasi dengan RUK
dan RPK pelayanan P2P
2. RPK Bulanan program
penanggulangan tuberkulosis
3. KAK terkait program
penanggulangan tuberculosis.
c) Ditetapkan tim TB DOTS di SK Tim TB DOTS di Puskesmas.        
Puskesmas yang terdiri dari
dokter, perawat, analis
laboratorium dan petugas
pencatatan pelaporan
terlatih (R).
d) Tersedia logistik, baik OAT 1. SOP perhitungan kebutuhan Bukti perhitungan Pengamatan Pj UKP,  
maupun non- OAT, sesuai logistik OAT dan Non OAT kebutuhan OAT surveior Koordinator dan/ atau
dengan kebutuhan program 2. SOP pengelolaan OAT dan non dan non OAT terhadap pelaksana TB Penggalian
serta dikelola sesuai dengan OAT sesuai dengan SOP ketersediaan informasi terkait ketersediaan
prosedur (R, D, O, W). yang ditetapkan. dan pengelolaan dan pengelolaan OAT dan non
OAT dan non OAT
OAT
Elemen Penilaian R D O W S
e) Dilakukan tata laksana SOP tata laksana Telaah rekam medis pasien Pengamatan surveior PJ UKP, DPJP  
kasus tuberkulosis mulai kasus tuberkulosis TB terhadap tata Penggalian informasi
dari diagnosis, laksana pasien TB terkait tata laksana
pengobatan, pemantauan, pasien TB di Puskesmas
evaluasi, dan tindak lanjut
sesuai dengan kebijakan,
pedoman/panduan, dan
prosedur yang telah
ditetapkan ( R,
D, O, W).
f) Dikoordinasikan dan 1. SK tentang media 1. Bukti koordinasi kegiatan   Kepala Puskesmas, Pj  
dilaksanakan program komunikasi dan peningkatan program UKM, Koordinator P2P &
penanggulangan koordinasi di penanggulangan Pelaksana Tuberkulosis,
tuberkulosis sesuai Puskesmas. (lihat bab tuberkulosis lintas program dan lintas
dengan rencana yang I) 2. Bukti hasil pelaksanaan sektor:
disusun bersama secara 2. SOP komunikasi kegiatan sesuai dengan RPK Penggalian informasi
lintas program dan lintas dan koordinasi (lihat dan RPKB, serta mengacu terkait koordinasi dan
sektor (R, D, W). bab II) pada SK, SOP dan KAK yang pelaksanaan kegiatan
ditetapkan. (Lihat dokumen Penanggulangan
regulasi pada EP b). tuberkulosis
g) Dilakukan pemantauan   1. Jadwal peman- tauan   Kepala Puskesmas, Pj  
dan evaluasi serta tindak danevaluasi UKM, Koordinator P2P &
lanjut upaya perbaikan 2. Hasil pemantauan dan Pelaksana Tuberkulosis:
program penanggulangan evaluasi sesuai dengan Penggalian informasi
tuberculosis (D, W). jadwal terkait kegiatan
3. Bukti hasil tindaklanjut pemantauan dan
dari pelaksanaan evaluasi beserta
pemantauan dan evaluasi tindaklanjutnya
Elemen Penilaian R D O W S
h) Dilaksanakan 1. SK tentang 1. Bukti pencatatan kasus TB di   Kepala Puskesmas, Pj  
pencatatan dan dilakukan Pencatatan dan Pukesmas UKM, Koordinator P2P
pelaporan kepada kepala Pelaporan 2. Bukti pelaporan kasus TB & Pelaksana
puskesmas, dinas 2. SOP kepada Kepala Puskesmas sesuai Tuberkulosis:
kesehatan daerah pencatatan dan mekanisme yang telah ditetapkan. Penggalian informasi
kabupaten/kota sesuai pelaporan 3. Bukti pelaporan kasus TB terkait
dengan prosedur yang Catatan: SK dan Puskesmas kepada Dinas dengan pencatatan
telah ditetapkan (R, D,W) SOP pencatatan Kesehatan sesuai dengan regulasi dan pelaporan
dan pelaporan yang ditetapkan. kepadaDinas
lihat dibab I Catatan: Kesehatan Daerah
Pencatatan pelaporan mengikuti Kab/Kota
regulasi saat ini, jika ada sistem
pelaporan elektonik yang
ditetapkan oleh Kemenkes maka
pastikan Puskesmas
sudah melaksanakan. Untuk
pencatatan pelaporan kasus TB
melalui aplikasi SITB.
Jenis pelaporan elektronik
mengikuti pemberlakukan saat
dilaksanakan survei.
STANDAR
4.5
PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN
FAKTOR RISIKONYA

Kriteria 4.5.1
Program pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular serta faktor
risikonya direncanakan, dilaksanakan, dipantau, dan ditindaklanjuti

TKPP
Pokok Pikiran
a). Peningkatan faktor risiko dan penyakit tidak menular tidak hanya
l). Rencana program penanggulangan penyakit berdampak pada angka morbiditas, mortalitas, disabilitas, termasuk
tidak menular dan faktor risikonya disusun dengan kehilangan produktivitas (beban ekonomi)
mengutamakan upaya provent berdasarkan
analisis b). Upaya pengendalian penyakit tidak menular
masalah PTM dilakukan melalui berbagai kegiatan promotif
k). Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan dan preventif tanpa mengesampingkan tindakan
tindak lanjut dilakukan secara kuratif dan rehabilitatif
terintegrasi lintas
program dan lintas sektor c). Deteksi dini atau skrining perlu
j). Pencatatan dan pelaporan dilakukan untuk mencegah terjadinya
pelayanan pengendalian penyakit tidak peningkatan kasus PTM
menular dan faktor risikonya, baik secara
manual maupun elektronik, dilakukan
KRITERIA
secara lengkap, akurat, tepat waktu, dan 4.5.1 d). Dalam upaya pengendalian faktor
sesuai dengan prosedur risiko penyakit tidak menular dilakukan
i). Puskesmas melakukan pengukuran secara terintegrasi melalui pendekatan
dan analisis terhadap indikator kinerja yang keluarga dengan PIS- PK dan gerakan
telah . masyarakat
ditetapkan e). Kegiatan promotif antara lain melalui KIE,
h). Penetapan indikator kinerja PTM preventif melalui penyelenggaraan UKBM,
terintegrasi pelayanan konseling berhenti merokok,
dengan penetapan indikator kinerja Puskesmas pembuatan KTR, deteksi dini kankes
g). Penyelenggaraan PTM oleh Puskesmas payudara dan leher rahim
dilakukan melalui kegiatan al: memanfaatkan f). Kegiatan kuratif dan rehabilitatif dilakukan melalui upaya
charta obesitas, penguatan akses pelayanan terpadu PTM, penguatan sistem rujukan
pembinaan posbindu PTM, dll dari UKBM ke FKTP, PRB PTM, pelayanan paliatif dan
penyelenggaraan pelayanan sesuai PPK I
Elemen Penilaian (1)
a) Ditetapkan indikator kinerja pengendalian penyakit tidak yang disertai capaian dan
menular analisisnya (R, D, W).

b) Ditetapkan program pengendalian Penyakit Tidak Menular termasuk rencana peningkatan kapasitas
tenaga terkait P2PTM (R, W).

c) Kegiatan pengendalian penyakit tidak menular dikoordinasikan dan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang
telah disusun bersama Lintas program dan Lintas Sektor sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan dan
kerangka acuan yang telah ditetapkan (R, D, W).

d) Diselenggarakan tahapan kegiatan dan pemeriksaan PTM di Posbindu sesuai dengan ketentuan yang berlaku
(R, D, O, W).
Elemen Penilaian (1)
e) Dilakukan tata laksana Penyakit Tidak Menular secara terpadu mulai dari diagnosis, pengobatan,
pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut sesuai dengan panduan praktik klinis dan algoritma pelayanan PTM
oleh tenaga kesehatan yang berkompeten ( D, O, W).

f) Dilakukan pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan program pengendalian
penyakit tidak menular (D, W).

g) Dilaksanakan pencatatan, dan dilakukan pelaporan kepada kepala puskesmas dan dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan (R, D, W)
a) Ditetapkan indikator kinerja SK indikator dan target kinerja Bukti pencapaian indikator   Kepala Puskesmas, Pj UKM,  
pengendalian penyakit tidak PTM yang merupakan bagian kinerja PTM yang disertai Koordinator P2P dan pelaksanan
menular yang disertai capaian dan dari indikator & target kinerja dengan analisisnya PTM:
analisisnya (R, D, W). pelayanan UKM di bab II Penggalian informasi terkait
proses penetapan indikator,
pencapaian dan analisanya.
b) Ditetapkan program 1. RUK dan RPK terkait dengan     Kepala Puskesmas, Pj UKM,  
pengendalian Penyakit Tidak kegiatan program pengendalian Koordinator P2P dan pelaksanan
Menular termasuk rencana Penyakit Tidak Menular yang PTM: Penggalian informasi
peningkatan kapasitas tenaga terintegrasi dengan RUK dan terkait proses penetapan
terkait P2PTM (R, W). RPK pelayanan P2 program PTM
2. RPK Bulanan program
pengendalian Penyakit Tidak
Menular
3. KAK terkait program
pengendalian Penyakit Tidak
Menular
c) Kegiatan pengendalian penyakit 1. SK tentang media 1. Bukti koordinasi kegiatan   Kepala Puskesmas, Pj UKM,  
tidak menular dikoordinasikan komunikasi dan koordinasi di peningkatan program Koordinator P2P & Pelaksana
dan dilaksanakan sesuai dengan Puskesmas. (lihatbab I) pengendalian Penyakit Tidak PTM kader dan sasaran PTM:
rencana yang telah disusun 2. SOP komunikasi dan Menular Penggalian informasi terkait
bersama lintas program dan lintas koordinasi lihat bab II) 2. Bukti hasil pelaksanaan koordinasi dan pelaksanaan
sektor sesuai dengan kebijakan, kegiatan sesuai dengan RPK kegiatan Penanggulangan PTM
pedoman/panduan, prosedur dan dan RPKB, serta mengacu pada
kerangka acuan yang telah SK, SOP dan KAK yang
ditetapkan (R, D, W). ditetapkan. (lihat dokumen
regulasi
pada EP b).
d) Diselenggarakan tahapan 1. SK tentang pemeriksaan Bukti pelaksanaan PTM di Pengamatan Kepala Puskesmas, Pj UKM,  
kegiatan dan pemeriksaan PTM di PTM di Posbindu Posbindu surveior Koordinator P2P & Pelaksana
Posbindu sesuai dengan ketentuan 2. SOP terkait kegiatan PTM di terhadap PTM dan kader:
yang berlaku (R, D, O, W). Posbindu pelaksanaan Penggalian informasi terkait
pelayanan pelaksanaan pelayanan PTM di
Posbindu Posbindu
Elemen Penilaian R D O W S
e) Dilakukan tata laksana Penyakit   Telaah rekam medis terkait tata laksana Pengamatan Pj UKP, DPJP  
Tidak Menular secara terpadu PTM secara terpadu terhadap pasien surveior Penggalian informasi terkait tata
mulai dari diagnosis, pengobatan, terhadap tata laksana PTM secara terpadu
pemantauan, evaluasi, dan tindak laksana PTM
lanjut sesuai dengan panduan secara terpadu
praktik klinis dan algoritma pelayan-
an PTM oleh tenaga kesehatan yang
berkompeten ( D, O, W).
f) Dilakukan pemantauan, evaluasi,   1. Jadwal   Kepala Puskesmas, Pj UKM,  
dan tindak lanjut terhadap pemantauan dan evaluasi Koordinator P2P & Pelaksana PTM:
pelaksanaan program pengendalian 2. Hasil pemantauan dan evaluasi sesuai Penggalian informasi terkait
penyakit tidak menular (D, W). dengan jadwal kegiatan pemantauan dan evaluasi
3. Bukti hasil tindaklanjut dari pelaksanaan penanggulangan PTM
pemantauan dan evaluasi
g) Dilaksanakan pencatatan, dan 1. SK tentang 1. Bukti pencatatan kasus PTM di   Kepala Puskesmas, Pj UKM,  
dilakukan pelaporan kepada kepala Pencatatan dan Puskesmas Koordinator P2P & Pelaksana PTM:
puskesmas dan dinas kesehatan Pelaporan 2. Bukti pelaporan kasus PTM kepada Penggalian informasi terkait
daerah kabupaten/kota sesuai 2. SOP Kepala Puskesmas sesuai mekanisme yang dengan pencatatan dan pelaporan
dengan prosedur yang telah pencatatan dan telah ditetapkan. kepada Dinas Kesehatan Daerah
ditetapkan (R, D, W) pelaporan 3. Bukti pelaporaan kasus PTM Puskesmas Kab/Kota
Catatan: SK dan kepada Dinas Kesehatan.sesuai dengan
SOP pencatatan regulasi yang ditetapakan.
dan pelaporan Catatan:
lihat di bab I Pencatatan pelaporan mengikuti regulasi
saat ini, jika ada sistem pelaporan elektonik
yang ditetapkan oleh Kemenkes maka
pastikan Puskesmas sudah melaksanakan.
Pencatatan pelaporan kasus PTM
menggunakan aplikasi ASIK
Jenis pelaporan elektronik mengikuti
pemberlakukan saat dilaksanakan survei
TERIMA
KASIH
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 Kav 4-9 Jakarta
Selatan

www.yankes.kemkes.go.id www.facebook.com/ditjen.yankes @ditjenyankes @ditjenyankes

Anda mungkin juga menyukai