PENDIDIKAN
LUAR
SEKOLAH
Filosofi Pendidikan Luar
Sekolah
Ekspresi keyakinan Hakikat PLS menunjuk pada Menunjuk pada “apa” Merupakan fondasi Merupakan perspektif
fungsi sosial pendidikan yang dan “untuk apa” dan bangunan dasar untuk memahami dan
tentang hakikat
(diyakini) semestinya dimainkan sesungguhnya (basic structure) dari menjelaskan fenomena,
PLS (dilakukan) PLS keberadaan PLS bangunan keilmuan peristiwa, dan realitas
dan praktik PLS PLS di dunia empirik
ALIRAN
PEMIKIRAN
1
PLS untuk Membantu Mereka
yang Tertinggal
Keampuhan manusia diletakkan Idealkan tatanan demokrasi Peduli pada kapasitas dan Utamakan peran guru,
pada power of human mind, yang menuntut partisipasi, kapabalitas yang bersifat kekal, mata pelajaran/disiplin
terutama intelektualnya. kebebasan dan kemandirian tak mau terjebak pada yang ilmu, dan “kitab kuning:
bersifat temporal (terikat ruang (great books)
dan waktu)
TRADISI
PEMIKIRAN
FILOSOFI PENDIDIKAN
PROGRESIF
Pendidikan perlu berpusat pada Pendidikan perlu berpusat Utamakanbelajarmelalui proses Utamakanperan guru
tuntutan ruang dan waktu pada diri pebelajar (sesuai mengalami (experiential learning, sebagaipembimbing
(kontekstual) minat dan kebutuhan warga learning by doing)
belajar)
TRADISI
PEMIKIRAN
FILOSOFI PENDIDIKAN
HUMANISTIK
Memanusiakan manusia Yakin akan keunikan dan Utamakan personal growth Utamakan peran
potensi masing-masing orang fasilitator
TRADISI
PEMIKIRAN
FILOSOFI PENDIDIKAN
KRITIS
Pendidikan tidak boleh netral, Berpihak pada pembebasan Utamakan pengembangan Utamakan praxis Utamakan peran
perlu berpihak dan karenanya mereka tertindas kesadaran kritis and problem fasilitator
bersifat politikal posing process
PERSPEKTIF PENDIDIKAN
KRITIS
AKAR PEMIKIRAN
Berpangkal tolak dari gagasan sentral teori kritis (critical theory) yang dikembangkan oleh para
pemikir sosia lberaliran Frankfurt (Frankfurt School). Gagasan sentralnya bertumpu pada
pemikiran:
Kritik merupakan metode untuk bisa membebaskan manusia dari ketertindasan atau
ketakberdayaan (dilhami oleh konsep “kritikideologi” yang diintrodusir Karl Marx)
Teori (untuk) ilmu-ilmu sosial, termasuk pendidikan, haruslah untuk tujuan praktikal yang karenanya
dituntut bersifat trasnformatif-emasipatoris (diilhami oleh konsep filosofi praktika” klasik)
Untuk memenuhi tugas “kritik” dan “teori” tersebut menghajatkan kehadiran ilmu sosial, termasuk ilmu
pendidikan sebagai suatu kekuatan transformatif (diilhami oleh konsep praxis dan phronesis
Aristoteles)
PERSPEKTIF PENDIDIKAN
KRITIS
PERINTANG EMANSIPASI
hegemoni keauatan (kelompoK) dominan dalam masyarakat yang menjadi basis tercipta
dan terpeliharanya:
Pengetahuan tak kritis
Kesadaran palsu
Budaya bisu
Perilaku fatalis
HAKEKAT PENDIDIKAN:
-Proses penyadaran untuk pembebasan diri manusia melalui rangkaian kegiatan refleksi dan aksi
berdasarkan potensi daya kreatif, kritis dan evaluatif yang inheren dalam diri umat manusia itu sendiri
BERBAGAI TRADISI PEMIKIRAN PENDIDIKAN DIMUKA PADA
DASARNYA MERUPAKAN TEORI-TEORI PENDIDIKAN DALAM PLS
(TURUNAN DARI PEMIKIRAN FILOSOFIS TENTANG HAKAKAT
PLS)
Diantara enam teori pendidikan dalam PLS dimaksud, yang menjadi main stream dan bisa disebut teori
belajar (grand theory) dalam PLS adalah:
Teori Pendidikan Andragogis
Teori Peadagogi Sosial
Teori Peadgogi Kritis
Teori Publik Peadagogi
TEORI UTAMA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
(PLS)