Anda di halaman 1dari 13

Afiah Gani

(K012211033)

PERENCANAAN KESEHATAN
KABUPATEN MALUKU TENGAH
DALAM HAL MENURUNKAN PREVALENSI
PENYAKIT HIPERTENSI
Pengertian
• Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi adalah suatu
gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai
oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai
ke jaringan tubuh yang membutuhkannya.
• Hipertensi atau yang biasa disebut dengan tekanan darah
tinggi umumnya ditandai dengan peningkatan tekanan sistolik
(batas atas) dan tekanan diastolic (batas bawah) dari jantung
untuk memompa darah.
Frekuensi Penyakit
Riskesdas tahun 2018 menyebutkan prevalensi hipertensi berdasarkan
hasil pengukuran pada penduduk 18 tahun sebesar 34,1%, tertinggi di
Kalimantan Selatan (44,1%), sedangkan terendah di Papua (22,2%).
Diperkirakan jumlah kasus hipertensi di Indonesia sebesar 63.309.620
orang, sedangkan angka kematian di Indonesia akibat hipertensi sebesar
427.218 kematian. Hipertensi terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun
(31,6%), umur 45-54 tahun (45,3%), umur 55-64 tahun (55,2%). Dari
prevalensi hipertensi sebesar 34,1% diketahui 8,8% terdiagnosis
hipertensi dan 13,3% penderita hipertensi tidak minum obat dan 32,3%
tidak rutin minum obat. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
penderita Hipertensi tidak mengetahui bahwa dirinya Hipertensi sehingga
tidak mendapatkan pengobatan. Alasan penderita hipertensi tidak minum
obat antara lain karena penderita hipertensi merasa sehat (59,8%),
kunjungan tidak teratur ke fasyankes (31,3%), minum obat tradisional
(14,5%), menggunakan terapi lain (12,5%), lupa minum obat (11,5%),
tidak mampu beli obat (8,1%), terdapat efek samping obat (4,5%), dan
obat hipertensi tidak tersedia di Fasyankes (2%) (Riskesdas, 2018)
Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Maluku
di tahun 2021, penduduk Provinsi Maluku
dengan usia lebih dari 15 tahun dan
mengalami hipertensi adalah sebanyak
440,199. Berdasarkan Profil Kesehatan
Kabupaten Maluku Tengah di tahun 2020,
penduduk Kabupaten Maluku Tengah dengan
usia lebih dari 15 tahun dan mengalami
hipertensi adalah sebanyak 20,223 yakni
33,4%.
Langkah-Langkah rencana
tindakan
1. Memilih strategi
a. Peningkatan cakupan pelayanan di FKTP
b. Peningkatan angka kunjungan Posbindu
c. Peningkatan angka kunjungan Posyandu lansia
d. Peningkatan cakupan tekanan darah terkontrol sebesar 10%
(Kepmenkes RI No. 1479/Menkes/SK/X/2003 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilsn Epidemiologi
Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular Terpadu)

2. Mendiskusikan strategi yg diusulkan


3. Mengenali semua kegiatan yg
diperlukan
• Pengadaan SDM terkait surveilans PTM hipertensi, sarana pendukung, dan
pembiayaan khusus surveilans
• Pengadaan sosialisasi pelaksanaan surveilans hipertensi, pelatihan, pertemuan
berkala, pembinaan teknis, monitoring dan evaluasi
• Pengadaan fasilitas kesehatan yang melaksanakan surveilans dan melaporkan
data, ketepatan pelaporan, kualitas data, laporan (buku jurnal)
Pencegahan dan pengendalian hipertensi di Kabupaten Maluku Tengah dapat
dilakukan dengan (Layanan SPM PERMENKES NO.43 Tahun 2016):
• Skrining/deteksi dini dan konseling/edukasi kesehatan melalui pemantauan
faktor resiko PTM terintegrasi secara rutin dan periodik.
• Kunjungan rumah dan Perawatan Kesehatan Masyarakat
• Sosialisasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
4. Memantapkan jadwal
Tahun 2022
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Skrining faktor resiko hipertensi


- Melakukan pengukuran tekanan darah
- Melakukan pengukuran kadar kolesterol
- Melakukan pengukuran kadar glukosa
- Melakukan pengukuran kadar asam urat
1 - Melakukan pengukuran BB √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
- Melakukan pengukuran TB
- Melakukan pengukuran Lingkar perut
- Melakukan wawancara
 
 

Kunjungan rumah dan Perawatan Kesehatan Masyarakat


(Perkesmas)
- Melakukan pengobatan di perawatan di rumah
2 - Melakukan pengobatan di fasilitas kesehatan primer √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
- Melakukan kontrol tekanan darah dirumah
- Melakukan kontrol tekanan darah di fasilitas
kesehatan primer

Sosialisasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR)


3 - Melakukan sosialisasi bahaya asap rokok       √       √       √
- Melakukan sosialisasi pembuatan KTR
5. Membagi tanggung jawab staf

Program : PTM

No Upaya Kesehatan Kegiatan Tujuan Sasaran Target Sasaran PJ Volume Kegiatan Jadwal Rincian Pelaksanaan Lokasi Pelaksanaan Biaya

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Menyesuaikan
Skreening masyarakat dengan Masyarakat Januari - koordinasi dengan
Pelaksanaan Posbindu PTM 9 desa, 2 dusun PJ program 12 Kali 9 desa, 2 dusun Rp 163,800,000
faktor resiko hipertensi usia 15-59 th Desember pihak desa/dusun
dan Kader
Masyarakat Menyesuaikan
Kunjungan rumah dan Perawatan Pengobatan dan perawatan usia 15-59 th Januari - koordinasi dengan
1 PTM 9 desa, 2 dusun PJ program 10 Kali 9 desa, 2 dusun Rp 163,800,000
Kesehatan Masyarakat (Perseksmas) masyarakat dengan hipertensi dengan Desember pihak desa/dusun
hipertensi dan Kader

Menyesuaikan
April, Agustus,
Sosialisasi KTR Sosialisasi KTR di sekolah Sekolah 5 SMP 3 SMA PJ program 1 Kali koordinasi dengan 5 SMP 3 SMA Rp 5,675,000
Desember
pihak sekolah
6. Menetapkan anggaran
Kabupaten Maluku Tengah terdiri dari 18 Kecamatan
dengan total Puskesmas 33 Puskesmas. Dalam upaya
pencegahan dan pengendalian hipertensi yang
dipaparkan diatas tentu membutuhkan pembiayaan
dalam pengoperasionalnya. Estimasi biaya yang
diperlukan untuk pencegahan dan pengendalian di tiap
Puskesmas adalah sebesar 333.275.000 dan
dibutuhkan 10.998.075.000 untuk pebiayaan di 33
Puskesmas. Estimasi biaya pelatihan 109.000.000
7. Memantau & mengevaluasi kemajuan.

• Deteksi dini kasus di masyarakat, dan


peningkatan sarana/fasilitas pengobatan
hipertensi di Puskesmas juga perlu
dilakukan untuk menurunkan prevalensi
hipertensi. Kemampuan tenaga kesehatan
dalam tatalaksana kasus hipertensi perlu
ditingkatkan baik jangkauan maupun kualitas
pelayanannya.
• Perlu dilakukan monev evaluasi program
setiap bulan.
.

8. Memperagakan & mengkomunikasikan rencana


9. Mengevaluasi Kemajuan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten melakukan monitoring dan evaluasi
penyenggaraan surveilans PTM hipertensi di Kab/Kota. Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi melakukan monitoring dan evaluasi surveilans PTM di tingkat Provinsi.
Direktur Jenderal PP dan PL melakukan monitoring dan evaluasi surveilans di
seluruh Indonesia
10. Apakah Tujuan Telah Tercapai
Indikator penyelenggaraan surveilans PTM hipertensi yaitu
a. Input
Tersedianya SDM terkait surveilans PTM hipertensi, sarana pendukung, dan
pembiayaan khusus surveilans
b. Proses
Terlaksananya sosialisasi pelaksanaan surveilans, pelatihan, pertemuan berkala,
pembinaan teknis, monitoring dan evaluasi
c. Output
Cakupan fasilitas kesehatan yang melaksanakan surveilans dan melaporkan data,
ketepatan pelaporan, kualitas data, laporan (buku jurnal). Kegiatan program
berhasil dicapai melalui semua kegiatan yg diusulkan karena peningkatan cakupan
tekanan darah terkontrol pada tahun 2021 >10% yakni 27,9%
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai