Anda di halaman 1dari 47

Pembagian Tugas Kegiatan

Laboratorium
Out Line
01 Merumuskan rincian tugas teknisi dan laboran

Menentukan jadwal kerja teknisi dan


02 laboran

03 Mensupervisi teknisi dan laboran

04 Membuat Laporan Secara Periodik


Merumuskan
Rincian Tugas
Teknisi dan
Laboran
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 26 TAHUN 2008 STANDAR TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH

Pasal.1
(1). Standar tenaga laboratorium sekolah/madrasah mencakup kepala laboratorium
sekolah/madrasah, teknisi laboratorium sekolah/madrasah, dan laboran
sekolah/madrasah.
(2). Untuk dapat diangkat sebagai tenaga laboratorium sekolah/madrasah, seseorang https://tinyurl.com/
wajib memenuhi standar tenaga laboratorium sekolah/madrasah yang berlaku permen26tahun20
secara nasional. 08
(3). Standar tenaga laboratorium sekolah/madrasah sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini.

Pasal.2
Penyelenggara sekolah/madrasah wajib menerapkan standar tenaga laboratorium
sekolah/madrasah sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini, selambat-
lambatnya 5 (lima) tahun setelah Peraturan Menteri ini ditetapkan

Pasal.3
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan
STRUKTUR ORGANISASI DAN JABATAN
LABORATORIUM SEKOLAH

Your Picture Here


Kualifikasi dan Kompetensi Tenaga Laboratorium Sekolah

Kepala Teknisi & Laboran


Laboratorium Laboratorium
Jalur guru
harus memiliki kualifikasi Kualifikasi teknisi laboratorium
sekolah/madrasah adalah
1) berpendidikan minimal sarjana (S-1);
a. minimal lulusan program diploma dua
2) berpengalaman minimal 3 tahun (D-2) yang relevan dengan peralatan
sebagai pengelola praktikum; dan laboratorium dan yang diselenggarakan
3) bersertifikat kepala laboratorium oleh perguruan tinggi yang ditetapkan
sekolah/madrasah dari perguruan oleh pemerintah; dan
tinggi atau lembaga lain yang b.
ditetapkan oleh pemerintah. memiliki sertifikat teknisi laboratorium s
ekolah/madrasah dari perguruan tinggi at
Jalur laboran/teknisi au lembaga lain yang ditetapkan oleh pe
Kepala laboratorium melalui jalur merintah
laboran/teknisi harus memiliki .
kualifikasi Laboran Sekolah/Madrasah Kualifikasi laboran
1) berpendidikan minimal diploma tiga sekolah/madrasah adalah
(D-3); a. minimal lulusan program diploma satu (D-1)
2) berpengalaman minimal 5 tahun yang relevan dengan jenis laboratorium dan
sebagai laboran atau teknisi; dan yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi
3) bersertifikat kepala laboratorium yang ditetapkan oleh pemerintah; dan
sekolah/madrasah dari perguruan b. memiliki sertifikat laboran
tinggi atau lembaga lain yang sekolah/madrasah dari perguruan tinggi
ditetapkan oleh pemerintah. yang ditetapkan oleh pemerintah.
Bagan Kerja
Keberadaan Tenaga Laboratorium Sekolah

Keberadaan tenaga laboratorium sekolah/madrasah (TLS/M) yang memliki fungsi memberikan pelayanan untuk
membantu tercapainya tujuan pendidikan di sekolah, pada dasarnya merupakan bagian integral dari kegiatan
pembelajaran.
Pelayanan laboratorium dapat berjalan dengan baik apabila dilayani oleh tenaga laboratorium (kepala
laboratorium, teknisi, dan laboran) yang kompeten dalam menjalankan tugas-tugas pengelolaan laboratorium
sekolah/madrasah

Akurat dalam
Profesional
pengoperasian Tepat dalam
dalam
alat dan Penerapan
Pengelolaan
penggunaan Ilmu
Laboratorium
bahan
SEL
PER A N JU
ATU TN Y
R A
AN D MARI
TER KITA
KAIT AN P
DE N EDO LI H A
TA G A M A N YA T
TEN NG G N TU
A GA U NG G AS NG
LAB JAW DAN
SEK O R A B
O A N / BEN
Jabf L A H G
ung ( T L S K EL
PRA & )
NAT
PEN A LA
DIDI B
KAN ORATO
(PLP RIUM
)
KUALIFIKASI TENAGA LABORATORIUM
SEKOLAH/MADRASAH
KOMPETENSI TENAGA LABORATORIUM
SEKOLAH/MADRASAH
Kompetensi
Kepala Laboratorium Sekolah/Madrasah

DIMENSI KOMPETENSI SUB-KOMPETENSI


KOMPETENSI
1. Kompetensi 1.1 Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, 1.1.1 Bertindak secara konsisten
Kepribadian mantap, dan berakhlak mulia sesuai dengan norma agama,
2. Kompetensi ....... dst hukum, sosial, dan budaya nasional
Sosial Indonesia
3. Kompetensi 3.1 Merencanakan kegiatan dan pengembangan
Manajeria laboratorium sekolah/madrasah 1.1.2 Berperilaku arif
3.2 Mengelola kegiatan laboratorium /bengkel
.......dst
4.1 Menerapkan gagasan, teori, dan prinsip
kegiatan laboratorium sekolah/madrasah
4. Kompetensi 4.2 Memanfaatkan laboratorium untuk kepentingan
Profesional pendidikan dan penelitian di sekolah/madrasah
4.3 Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di
laboratorium/bengkel
Kompetensi
Teknisi Laboratorium Sekolah/Madrasah
DIMENSI KOMPETENSI SUB-KOMPETENSI
KOMPETENSI
1. Kompetensi 1.1 Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, 1.1.1 Bertindak secara konsisten
Kepribadian mantap, dan berakhlak mulia sesuai dengan norma agama,
2. Kompetensi ....... dst hukum, sosial, dan budaya nasional
Sosial Indonesia
3. Kompetensi 3.1 Merencanakan kegiatan dan pengembangan
Manajeria laboratorium sekolah/madrasah 1.1.2 Berperilaku arif
3.2 Mengelola kegiatan laboratorium /bengkel
.......dst
4.1 Menerapkan gagasan, teori, dan prinsip
kegiatan laboratorium sekolah/madrasah
4. Kompetensi 4.2 Memanfaatkan laboratorium untuk kepentingan
Profesional pendidikan dan penelitian di sekolah/madrasah
4.3 Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di
laboratorium/bengkel
Kompetensi
Laboran Laboratorium Sekolah/Madrasah
DIMENSI KOMPETENSI SUB-KOMPETENSI
KOMPETENSI
1. Kompetensi 1.1 Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, 1.1.1 Bertindak secara konsisten
Kepribadian mantap, dan berakhlak mulia sesuai dengan norma agama,
2. Kompetensi 1.2 Mengelola kegiatan laboratorium hukum, sosial, dan budaya nasional
Sosial sekolah/madrasah ....... dst Indonesia
1.1.2 Berperilaku arif

3. Kompetensi 3.1 Menginventarisasi bahan praktikum


Administratif 3.2 Mencatat kegiatan praktikum
.......dst

4. Kompetensi 4.1 Merawat ruang laboratorium sekolah/madrasah


Profesional 4.2 Mengelola bahan dan peralatan laboratorium
sekolah/madrasah
4.3 Melayani kegiatan praktikum
4.3 Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di
laboratorium/bengkel
PANDUAN KERJA TENAGA
LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH

Peraturan lain yang menjadi pijakan, khususnya dalam


pengembangan karier tenaga laboratorium, adalah Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 3 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pranata
Laboratorium Pendidikan dan Angka Kreditnya.

Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) adalah jabatan Fungsional


yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, dan
wewenang untuk melakukan pengelolaan laboratorium pendidikan
yang diduduki oleh pegawai negeri sipil (PNS) dengan hak dan
kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang
berwenang.
Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, tenaga laboratorium merupakan tenaga
kependidikan pada SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, SDLB, SMPLB, dan SMALB atau bentuk lain yang sederajat. Struktur organisasi
laboratorium sekolah/madrasah terdiri atas kepala sekolah/madrasah, kepala laboratorium, teknisi, dan laboran. Berikut ini bagan organisasi
laboratorium sekolah/madrasah.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang


Standar Sarana dan Prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA
menjelaskan hal-hal sebagai berikut.
1. SD/MI sekurang-kurangnya memiliki laboratorium IPA. Laboratorium
IPA dapat memanfaatkan ruang kelas yang dilengkapi dengan
berbagai sarana yang berfungsi sebagai alat bantu untuk mendukung
kegiatan dalam bentuk percobaan.
2. SMP/MTs sekurang-kurangnya memiliki laboratorium IPA. Ruang
laboratorium IPA paling tidak dapat menampung minimum satu
rombongan belajar dan dilengkapi fasilitas dan sarana yang memadai
sesuai dengan standar.
3. SMA/MA sekurang-kurangnya memiliki laboratorium biologi, fisika,
kimia, komputer, dan bahasa. Tiap-tiap ruang laboratorium paling tidak
dapat menampung minimum satu rombongan belajar dan dilengkapi
fasilitas dan sarana yang memadai sesuai dengan standar.
4. SMK/MAK sekurang-kurangnya memiliki laboratorium sesuai dengan
program produktif yang ada di sekolah/madrasah.
Menentukan jadwal
kerja teknisi dan
laboran
Menentukan Jadwal bagi Laboran
Identifikasi kebutuhan
Perhatikan batasan dan 05
01 dan tanggung jawab 03 preferensi
Gunakan alat bantu
Ketahui batasan hukum atau kebijakan Manfaatkan alat bantu seperti spreadsheet
Tentukan tugas-tugas dan tanggung
yang berlaku terkait jam kerja, waktu atau perangkat lunak manajemen jadwal
jawab spesifik dari laboran dan teknisi
istirahat, atau batasan lainnya. Selain itu, untuk membantu dalam menyusun jadwal.
yang harus ditangani. Misalnya,
pertimbangkan juga preferensi pribadi atau Alat ini akan memudahkan pengaturan dan
kalibrasi peralatan, pemeliharaan,
permintaan khusus dari anggota tim jika perubahan jadwal jika diperlukan
persiapan bahan, atau pengujian.
memungkinkan.

02 Buat daftar anggota 04 Tetapkan prioritas


tim
Tentukan siapa saja tugas
Beberapa tugas mungkin
anggota laboran memerlukan lebih banyak waktu dan
dan teknisi yang perhatian daripada yang lain.
akan masuk dalam Tentukan prioritasnya sehingga tugas
jadwal kritis atau mendesak diberikan
perhatian lebih awal.
Menentukan Jadwal bagi Laboran
Buat Jadwal pada Komunikasi
06 Jangka Waktu tertentu 08 Pertimbangkan tingkat keahlian 10
Setelah jadwal selesai dibuat, pastikan untuk
Buat jadwal mingguan atau bulanan, Pastikan bahwa tugas-tugas yang memerlukan mengkomunikasikannya kepada semua anggota
tergantung pada kebutuhan dan keahlian khusus diberikan kepada anggota tim tim dengan jelas dan tepat waktu. Juga, berikan
frekuensi tugas laboratorium. yang memiliki kualifikasi dan pengalaman yang kesempatan bagi anggota tim untuk memberikan
sesuai. masukan atau meminta perubahan jika ada
keperluan yang mendesak

07 Rotasi tugas 09 Beri jeda di antara tugas berat


Pertimbangkan untuk merotasi Upayakan untuk memberi jeda yang
tugas agar anggota tim memadai di antara tugas-tugas berat atau
memiliki kesempatan untuk yang memerlukan konsentrasi tinggi,
mengambil peran yang sehingga anggota tim memiliki waktu
berbeda dan mengembangkan istirahat yang cukup dan dapat bekerja
keterampilan mereka secara efisien.
Jadwal Laboran
Jadwal Tugas Harian Jadwal Pemeliharaan Peralatan Jadwal Pelatihan dan Pengembangan
Menyajikan tugas-tugas yang harus Menetapkan jadwal untuk Jika ada program pelatihan atau
diselesaikan oleh laboran setiap hari. pemeliharaan dan kalibrasi peralatan kegiatan pengembangan
Ini bisa termasuk persiapan bahan, laboratorium. Pemeliharaan teratur keterampilan untuk laboran, jadwal ini
pembersihan peralatan, pengujian diperlukan untuk memastikan harus mencakup waktu untuk
sampel, dan tugas-tugas rutin peralatan berfungsi dengan baik dan kegiatan tersebut.
lainnya. menghasilkan hasil yang akurat.

Jadwal Pengujian dan Analisis Jadwal Persiapan Percobaan


Merinci kapan laboran harus Jika laboran terlibat dalam
melakukan berbagai pengujian dan eksperimen atau penelitian tertentu,
analisis, serta memastikan bahwa jadwal ini harus mencakup waktu
jadwal ini memperhitungkan batas untuk persiapan percobaan dan
waktu dan kepentingan relatif dari pengaturan alat.
setiap pengujian.
Jadwal Laboran
Jadwal Kebersihan dan Sterilisasi Jadwal Pemantauan Kualitas Jadwal Libur dan Cuti
Menyajikan tugas-tugas yang harus Jika ada program pemantauan kualitas Menetapkan waktu libur dan cuti bagi
diselesaikan oleh laboran setiap hari. atau partisipasi dalam sertifikasi, jadwal laboran, termasuk
Ini bisa termasuk persiapan bahan, ini harus mencakup waktu untuk kegiatan mengkoordinasikan agar laboratorium
pembersihan peralatan, pengujian tersebut. tetap berjalan dengan efisien selama
sampel, dan tugas-tugas rutin periode tersebut
lainnya.

Jadwal Prioritas Jadwal Rapat dan Kolaborasi


Merinci kapan laboran harus Mengatur jadwal rapat dengan
melakukan berbagai pengujian dan anggota tim atau kolaborasi dengan
analisis, serta memastikan bahwa departemen atau tim lain yang terkait
jadwal ini memperhitungkan batas dengan pekerjaan laboratorium.
waktu dan kepentingan relatif dari
setiap pengujian.
Jadwal Teknisi
Pemeriksaan dan Pemeliharaan Peralatan Pengujian dan Analisis Sampel Kebersihan dan Sterilisasi
1. Jadwal rutin untuk memeriksa dan 1. Melakukan berbagai pengujian dan 1. Menjaga kebersihan laboratorium dan area
memelihara peralatan laboratorium analisis pada sampel sesuai dengan kerja, termasuk mengelola limbah dengan
agar tetap berfungsi dengan baik dan prosedur yang ditetapkan. aman.
akurat. 2. Memastikan bahwa semua langkah 2. Melakukan sterilisasi peralatan dan area
pengujian diikuti dengan hati-hati dan kerja sesuai dengan standar keselamatan
2. Kalibrasi peralatan secara berkala hasilnya dicatat dengan akurat.
untuk memastikan keakuratan hasil
pengujian.

2 4
1 3 5
Persiapan dan Pengaturan Percobaan Penanganan dan Penyimpanan Sampel
1. Menyiapkan bahan-bahan, 1. Menangani sampel dengan benar
reagen, dan peralatan yang untuk mencegah kontaminasi atau
dibutuhkan untuk percobaan kerusakan.
dan pengujian. 2. Menyimpan sampel sesuai dengan
2. Mengatur alat dan peralatan persyaratan yang ditetapkan untuk
dengan benar untuk memastikan integritasnya.
percobaan yang akan
dilakukan..
Jadwal Teknisi
Pencatatan dan Pelaporan Koordinasi dengan Tim Lain Pengembangan Keterampilan
1. Mencatat semua data dan hasil Berkoordinasi dengan anggota tim lain, Mengikuti program pelatihan dan
pengujian dengan tepat dan rapi. seperti laboran dan peneliti, untuk pengembangan untuk meningkatkan
2. Menyiapkan laporan yang menjadwalkan percobaan dan mengatur keterampilan dan pengetahuan dalam
menyajikan temuan pengujian alur kerja laboratorium. bidang laboratorium
dengan jelas dan akurat.

7 9
6 8 10
Troubleshooting dan Perbaikan Pemantauan Kualitas
1. Menyelidiki masalah peralatan atau Melakukan pemantauan kualitas
proses pengujian yang mungkin dan partisipasi dalam program
terjadi. sertifikasi atau akreditasi yang
2. Melakukan tindakan perbaikan jika relevan.
ada masalah dengan peralatan atau
hasil pengujian.
UNSUR KEGIATAN LABORATORIUM
SEKOLAH/MADRASAH

A. Kepala Laboratorium Sekolah/Madrasah

1. Merencanakan kegiatan dan pengembangan laboratorium


2. mengelola kegiatan laboratorium sekolah/madrasah;
3. membagi tugas teknisi dan laboran laboratorium sekolah/madrasah;
4. memantau sarana dan prasarana laboratorium sekolah/madrasah;
5. mengevaluasi kinerja teknisi dan laboran serta kegiatan laboratorium
sekolah/madrasah;
6. menerapkan gagasan, teori, dan prinsip kegiatan laboratorium
sekolah/madrasah;
7. memanfaatkan laboratorium untuk kepentingan pendidikan dan penelitian di
sekolah/madrasah;
8. menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium
sekolah/madrasah.
Teknisi Laboratorium

1. Merencanakan Pemanfaatan Laboratorium Sekolah/Madrasah


Merencanakan pemanfaatan laboratorium sekolah/madrasah meliputi kegiatan sebagai berikut.
a) Merencanakan kebutuhan bahan, peralatan, dan suku cadang laboratorium Setiap awal tahun pelajaran, teknisi/juru bengkel membantu kepala
laboratorium dalam menyusun rencana kebutuhan bahan, peralatan, dan suku cadang laboratorium yang mencakup jenis dan tipe bahan, alat dan
suku cadang, serta kebutuhan fasilitas pendukung laboratorium lainnya (seperti peralatan K3 dan anggaran biaya) agar mampu
memfasilitasi/melayani seluruh kegiatan pembelajaran.
b) Memanfaatkan katalog sebagai acuan dalam merencanakan bahan, peralatan, dan suku cadang laboratorium Dalam menyusun kebutuhan alat,
bahan, dan suku cadang yang akan digunakan di laboratorium, teknisi berpedoman pada katalog alat/buku manual alat, bahan, dan suku cadang
yang tersedia.
c) Membuat daftar bahan, peralatan, dan suku cadang yang diperlukan laboratorium Setelah menyusun rencana kebutuhan alat, bahan, dan suku
cadang, selanjutnya teknisi/juru bengkel membuat daftar bahan, peralatan, dan suku cadang yang diperlukan laboratorium. Daftar kebutuhan
tersebut disusun secara sistematis dalam bentuk tabel daftar alat yang dilengkapi dengan informasi jumlah, jenis, spesifikasi bahan, peralatan,
serta kondisi alat/bahan dan suku cadang yang diperlukan laboratorium.
d) Merencanakan kebutuhan bahan dan perkakas untuk perawatan dan perbaikan peralatan laboratorium Pada setiap awal tahun pelajaran,
teknisi/juru bengkel membantu kepala laboratorium menyusun rencana kebutuhan bahan, peralatan, dan perkakas yang akan digunakan untuk
melakukan kegiatan perawatan dan perbaikan peralatan dan bahan yang ada di laboratorium.
e) Merencanakan jadwal perawatan dan perbaikan peralatan laboratorium Teknisi/juru bengkel harus melakukan penyusunan program/jadwal
pemeliharaan seluruh peralatan dan bahan yang ada di laboratorium tempatnya bekerja sesuai dengan POS metode pemeliharaannya. Isi
program ini menetapkan periode pemeliharan terhadap setiap komponen alat, bahan, dan personel yang ditugaskan.
2. Mengatur Penyimpanan Bahan, Peralatan, Perkakas, dan Suku Cadang Laboratorium Sekolah/Madrasah
Mengatur penyimpanan bahan, peralatan, perkakas, dan suku cadang laboratorium sekolah/madrasah meliputi kegiatan
sebagai berikut.
a. Mencatat bahan, peralatan, dan fasilitas laboratorium dengan memanfaatkan peralatan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) Teknisi/juru bengkel melakukan pencatatan dan mendokumentasikan seluruh bahan, peralatan, dan
fasilitas laboratorium, baik secara manual dengan menggunakan buku inventaris alat dan bahan maupun menggunakan
fasilitas komputer atau laptop yang tersedia di laboratorium. Pencatatan dilakukan secara periodik setiap awal dan akhir
tahun pelajaran dan menginformasikan tentang kuantitas dan kualitas peralatan, bahan, dan fasilitas laboratorium lainnya.
b. Mengatur tata letak bahan, peralatan, dan fasilitas laboratorium Teknisi/juru bengkel melakukan kegiatan ini secara
periodik sesuai dengan jadwal terhadap seluruh peralatan dan bahan yang ada di laboratorum tempatnya bekerja,
sebelum dan sesudah pemakaian dalam rangka memfasilitasi kegiatan praktikum. Kegiatan ini merupakan bagian dari
kegiatan pemeliharaan peralatan dan bahan. Kegiatan ini juga mencakup peralatan dan bahan yang tidak digunakan.
Hasil kegiatan ini adalah seluruh peralatan yang tidak/telah digunakan harus bersih dari kotoran/sisa bahan yang
menempel, kemudian disimpan, dan ditata kembali seperti semula sehingga siap untuk digunakan kembali pada kegiatan
laboratorium selanjutnya. Kegiatan ini harus dilakukan sesuai dengan POS yang tersedia, terutama menyangkut bahan
dan peralatan bantu yang digunakan untuk membersihkan, serta cara membersihkannya agar fungsi kerja alat tetap
terjaga.
c. Mengatur tata letak bahan, suku cadang, dan perkakas untuk perawatan dan perbaikan peralatan laboratorium Teknisi/juru
bengkel melakukan kegiatan ini secara periodik sesuai dengan jadwal terhadap tata letak bahan, suku cadang, dan
perkakas untuk perawatan dan perbaikan peralatan laboratorium agar teknisi tidak mengalami kesulitan saat
membutuhkan bahan dan peralatan tersebut.
3. Menyiapkan Kegiatan Laboratorium Sekolah/Madrasah
Menyiapkan kegiatan laboratorium sekolah/madrasah meliputi kegiatan sebagai berikut.
a. Menyiapkan petunjuk penggunaan peralatan laboratorium
Setiap penggunaan peralatan di laboratorium harus mengacu pada buku petunjuk penggunaan peralatan. Prosedur operasional standar (POS) adalah pedoman yang berisi
petunjuk-petunjuk dalam menggunakan peralatan dan bahan di laboratorium. Beberapa jenis POS yang harus disiapkan oleh teknisi/juru bengkel adalah sebagai berikut.
1) POS Pengoperasian/Penggunaan Teknisi/juru bengkel menyusun POS pengoperasian peralatan yang merupakan instruksi kerja. Instruksi itu berupa urutan tindakan
yang harus dilakukan oleh seorang teknisi dalam menggunakan suatu alat yang pada 19 umumnya merupakan saduran dari pengoperasian manual (manual operation)
yang tersedia sebagai paket dari alat. Format isi suatu POS pengoperasian alat setidaknya mencakup judul, ruang lingkup, rujukan pengoperasian, prinsip kerja alat,
cara kerja yang urut mulai dari menyalakan, pengondisi/pemanas (conditioning/warm up), dan menggunakan sampai dengan mematikan alat.
2) POS Pemeliharaan/Perawatan Teknisi/juru bengkel menyusun POS pemeliharaan alat dan bahan yang merupakan instruksi kerja. Instruksi tersebut berupa urutan
tindakan yang harus dilakukan oleh seorang operator dalam melakukan pemeliharaan suatu alat, biasanya merupakan saduran dari pemeliharaan manual (manual
maintenance) yang tersedia sebagai paket dari alat dan bahan. Format isi suatu POS pemeliharaan alat dan bahan setidaknya mencakup judul, ruang lingkup
pemeliharaan, rujukan pemeliharaan, dan cara kerja yang urut dalam melaksanakan pemeliharaan setiap komponen alat. Siklus/periode pemeliharaan/perawatan
antaralat dan antarbagian/komponen alat berbeda-beda yang tergantung kondisi alat seperti usia pakai dan tingkat penggunaannya. Secara umum, periode
pemeliharaan alat dan komponennya bisa bersifat harian, mingguan, bulanan, triwulan, dan seterusnya.
3) POS Pemeriksaan Teknisi/juru bengkel menyusun POS pemeriksaan alat dan bahan yang biasanya merupakan saduran dari penanganan masalah manual (manual
trouble shoot) yang tersedia sebagai paket dari alat. POS ini setidaknya harus mencakup penjelasan tentang indikator atau gejala-gejala mulai terjadinya kerusakan alat,
urutan kerja diagnosis, dan pemeriksaannya. POS ini disusun untuk tiap-tiap peralatan yang digunakan di laboratorium.
4) POS Unjuk Kerja Teknisi/juru bengkel menyusun POS unjuk kerja alat yang acuannya dapat diperoleh dari manual yang tersedia sebagai paket dari alat atau dari
sumber rujukan lain. Beberapa indikator umum kinerja alat antara lain seperti booting komputer, akurasi fotometrik, akurasi panjang gelombang, akurasi dan rentang bias
hasil pengukuran, atau indikator lainnya tergantung jenis alat. Selain itu, POS ini setidaknya harus mencakup penjelasan tentang indikator atau gejala-gejala mulai
terjadinya penurunan kinerja alat dan urutan kerja pengujian kinerjanya.
b. Menyiapkan paket bahan dan rangkaian peralatan yang siap pakai untuk kegiatan praktikum
Sebelum pelaksanaan kegiatan praktikum, teknisi/juru bengkel harus menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan dan merangkai peralatan yang akan digunakan untuk
kegiatan praktikum yang telah dijadwalkan.
c. Menyiapkan penuntun kegiatan praktikum
Teknisi laboratorium/juru bengkel menyiapkan penuntun kegiatan percobaan yang akan dilakukan pada kegiatan praktikum di laboratorium. Penuntun yang disiapkan berupa
penuntun pembelajaran kegiatan praktikum yang telah disusun oleh kepala laboratorium atau guru penanggung jawab mata pelajaran praktikum sebelum digunakan.
4. Merawat Peralatan dan Bahan di Laboratorium Sekolah/Madrasah Merawat peralatan dan bahan di
laboratorium meliputi kegiatan sebagai berikut.

a. Mengidentifikasi kerusakan peralatan dan bahan laboratorium Secara berkala dan berpedoman POS
pemeriksaan, teknisi/juru bengkel laboratorium melakukan pemeriksaan dan mengidentifikasi gejala
kerusakan pada peralatan dan bahan. Jika ditemukan peralatan yang rusak, teknisi mendata untuk
menentukan langkah perbaikan. Jika ditemukan bahan yang sudah kedaluwarsa/tidak layak pakai,
teknisi laboratorium dapat melakukan penggantian.
b. Memperbaiki kerusakan peralatan laboratorium Jika dari hasil pemeriksaan ditemukan peralatan yang
rusak, teknisi/juru bengkel melaporkan kepada kepala laboratorium agar peralatan tersebut dapat
diperbaiki atau diganti dengan peralatan yang baru.
5. Menjaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Sekolah/Madrasah Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di
laboratorium sekolah/madrasah meliputi kegiatan sebagai berikut.
a. Menjaga kesehatan diri dan lingkungan kerja Teknisi/juru bengkel menyusun POS kesehatan dan keselamatan kerja (K3) berupa
instruksi kerja urutan tindakan yang benar dan harus diikuti oleh setiap orang agar bekerja secara sehat dan selamat di laboratorium.
Teknisi/juru bengkel memiliki risiko kerja tinggi sehubungan dengan bahan dan peralatan yang dikelolanya sehingga diperlukan
kecermatan dan pemahaman tinggi dalam mengurangi risiko tersebut.
Teknisi perlu memahami bahaya fisik, kimiawi, biologis, atau radiasi yang dapat muncul saat bekerja di laboratorium. Teknisi juga perlu
memahami metode pencegahan dan penanganan jika terjadi kecelakaan kerja. POS K3 yang harus disusun misalnya adalah POS
penggunaan alat pelindung diri (PPE), POS bekerja secara aman dan keadaan tanggap darurat (seperti kebakaran), POS
penanganan kecelakaan kerja (seperti tumpahan bahan kimia dan luka), dan POS pengelolaan limbah B3 (bahan berbahaya dan
beracun).
b. Menggunakan peralatan kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium Dengan berpedoman pada POS K3 yang telah disusun,
sebelum dan pada saat melakukan kegiatan praktikum, teknisi dan peserta praktikum wajib menggunakan peralatan kesehatan dan
keselamatan kerja.
c. Menangani bahan-bahan berbahaya dan beracun (B3) sesuai dengan prosedur yang berlaku Kegiatan ini dilaksanakan oleh
teknisi/juru bengkel dalam serangkaian kegiatan untuk mengumpulkan, memilah, dan menyimpan secara benar bahan B3 yang
dikelola agar terjaga dengan baik dan dapat digunakan kembali untuk kegiatan berikutnya. Ketika menangani bahan berbahaya dan
beracun, teknisi/juru bengkel harus menggunakan peralatan dan bahan pelindung diri agar tidak terkontaminasi.
d. Menangani limbah laboratorium sesuai dengan prosedur yang berlaku Kegiatan ini dilaksanakan oleh teknisi/juru bengkel dalam
serangkaian kegiatan untuk menangani limbah dengan mengumpulkan, memilah, dan menyimpan secara benar sehingga bahan
tersebut tidak membahayakan.
e. Memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan Jika terjadi kecelakaan di ruang laboratorium, teknisi/juru bengkel harus segera
memberikan pertolongan pertama dengan fasilitas P3K yang ada di laboratorium. Jika pertolongan yang diberikan tidak mencukupi,
teknisi/juru bengkel melaporkan kepada kepala laboratorium agar korban kecelakaan dapat segera di bawa ke rumah sakit.
Laboran Laboratorium
1. Menginventarisasi Bahan Praktikum Dalam menginventarisasi bahan praktikum, laboran melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
a) Mencatat bahan laboratorium Laboran melakukan pencatatan dan mendokumentasikan bahan-bahan yang ada di laboratorium secara berkala
pada setiap awal dan akhir tahun pelajaran, baik secara manual dengan buku inventaris bahan maupun menggunakan komputer.
b) Mencatat penggunaan bahan laboratorium Laboran melakukan pencatatan dan mendokumentasikan penggunaan bahan-bahan yang ada di
laboratorium secara berkala pada setiap awal dan akhir kegiatan praktikum. Pencatatan dilakukan menggunakan buku penggunaan bahan dan
menggunakan komputer.
c) Melaporkan penggunaan bahan laboratorium Setelah melakukan pencatatan, laboran melaporkan penggunaan bahan- bahan yang ada di
laboratorium secara berkala pada setiap awal dan akhir kegiatan praktikum kepada kepala laboratorium.
2. Mencatat Kegiatan Praktikum Dalam mencatat kegiatan praktikum, laboran melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
d) Mencatat kehadiran guru dan peserta didik Dalam setiap kegiatan di laboratorium, laboran harus membuat daftar hadir sebagai bukti
pencatatan kehadiran guru dan peserta didik di laboratorium. Pencatatan kehadiran dapat dibuat dalam bentuk buku daftar hadir. Rekapitulasi
daftar hadir dilaporkan kepada kepala laboratorium.
e) Mencatat penggunaan alat Laboran melakukan pencatatan dan mendokumentasikan penggunaan peralatan yang ada di laboratorium
secara berkala pada setiap awal dan akhir kegiatan praktikum. Pencatatan dilakukan secara manual dengan buku penggunaan alat dan
menggunakan komputer.
f) Mencatat penggunaan penuntun praktikum. Laboran melakukan pencatatan dan mendokumentasikan penggunaan penuntun praktikum
yang disediakan laboratorium secara berkala pada setiap awal dan akhir kegiatan praktikum. Pencatatan dilakukan secara manual dengan
buku penggunaan penuntun dan menggunakan komputer. d. Mencatat kerusakan alat Jika dari hasil pemeriksaan peralatan ditemukan alat
yang rusak, laboran melakukan pencatatan dan melaporkan kepada kepala laboratorium agar peralatan tersebut dapat diperbaiki. e.
Melaporkan keseluruhan kegiatan praktikum secara periodik Laboran melaporkan hasil kegiatan pengelolaan dan kegiatan di laboratorium
kepada kepala laboratorium secara periodik dan tertulis.
3. Merawat Ruang Laboratorium Sekolah/Madrasah
Dalam merawat ruang laboratorium sekolah/madrasah, Laboran melakukan kegiatan kegiatan sebagai berikut.
a. Menata ruang laboratorium Kegiatan
Ini dilakukan secara periodik terhadap seluruh ruangan yang ada di laboratorium tempat laboran bekerja pada
sebelum dan sesudah pemakaian agar kenyamanan, kerapihan, kesehatan, dan keselamatan tetap terjaga.
Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan pemeliharaan laboratorium. Contoh kegiatan ini adalah membuat
tata letak (layout) ruangan, tata letak peralatan, dan fasilitas pendukung laboratorium.
b. Menjaga kebersihan ruangan laboratorium
Substansi kegiatan ini sama seperti kegiatan membersihkan alat dan bahan. Hal yang membedakan adalah objek
yang dibersihkannya, yaitu seluruh ruangan yang ada di laboratorium tempat laboran bekerja. Setiap hari kerja
laboran menjaga kebersihan ruangan laboratorium pada sebelum dan sesudah pemakaian agar kenyamanan,
kerapian, kesehatan, dan keselamatan tetap terjaga. Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan pemeliharaan
laboratorium.
c. Mengamankan ruang laboratorium
Laboran setiap hari menjaga keamanan ruang laboratorium, baik pada sebelum dan sesudah laboratorium
digunakan. Sebelum meninggalkan ruangan laboratorium, laboran harus memastikan ruangan laboratorium
sudah dalam kondisi aman. Contoh kegiatan ini adalah memastikan pintu laboratorium sudah terkunci dan
peralatan listrik tidak menyala
4. Mengelola Bahan dan Peralatan Laboratorium Sekolah/Madrasah
Dalam mengelola bahan dan peralatan laboratorium sekolah/madrasah, laboran melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
a. Mengklasifikasikan bahan dan peralatan praktikum Sebelum melakukan kegiatan praktikum di laboratorium, laboran harus mengklasifikasikan
bahan dan alat sesuai dengan kebutuhan dan penggunaannya. Laboran dapat mengklasifikasikan alat dan bahan sesuai dengan kategori alat
dan bahan, sesuai dengan judul percobaan, dan risiko penggunaan alat dan bahan.
b. Menata bahan dan peralatan praktikum Kegiatan ini dilakukan oleh laboran secara berkala terhadap seluruh alat dan bahan yang ada di
laboratorum pada sebelum dan sesudah pemakaian agar kualitasnya tetap terjaga. Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan pemeliharaan
alat dan bahan dan berlaku juga bagi bahan yang tidak digunakan. Kegiatan ini merupakan bagian dari pengelolaan alat dan bahan selama
berada di laboratorium dan harus dilakukan sesuai dengan jadwal dan sesuai POS yang tersedia, misalnya dengan pelepasan kotoran,
pengemasan ulang, dan penyimpanannya dalam ruang yang sesuai dengan persyaratan bahan agar terhindar dari kerusakan.
c. Mengidentifikasi kerusakan bahan, peralatan, dan fasilitas laboratorium Secara berkala dan berpedoman POS pemeriksaan, laboran melakukan
pemeriksaan dan mengidentifikasi gejala kerusakan pada peralatan, bahan dan fasilitas laboratorium. Jika ditemukan peralatan yang rusak,
laboran mencatat untuk menentukan langkah perbaikan. Jika ditemukan bahan yang sudah kedaluwarsa dan tidak layak pakai, laboran dapat
melakukan penggantian.
d. Menjaga kebersihan alat laboratorium Setiap hari kerja laboran menjaga kebersihan peralatan laboratorium pada sebelum dan sesudah
pemakaian agar kenyamanan, kerapihan, kesehatan, dan keselamatan tetap terjaga. Kegiatan ini merupakan bagian dari pengelolaan alat dan
bahan selama berada di laboratorium dan sesuai dengan POS yang tersedia, misalnya dengan pelepasan kotoran, pengemasan ulang, dan
penyimpanannya dalam ruang yang sesuai dengan persyaratan bahan agar terhindar dari kerusakan.
e. Mengamankan bahan dan peralatan laboratorium Laboran setiap hari melakukan pemeriksaan peralatan dan bahan, baik pada sebelum dan
sesudah digunakan. Laboran harus memastikan bahwa peralatan dan bahan laboratorium sudah dalam kondisi aman untuk digunakan oleh
guru dan peserta didik. Laboran mencatat hasil pemeriksaan pada formulir pemeriksaan.
5. Melayani Kegiatan Praktikum
Dalam melayani kegiatan praktikum, laboran melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
a. Menyiapkan bahan sesuai dengan penuntun praktikum Pada kegiatan praktikum laboran menyiapkan bahan yang biasanya
merupakan kegiatan rutin yang berulang dengan siklus harian atau mingguan dan tergantung pada jumlah materi praktikum yang
tertuang pada buku penuntun dan jumlah mata percobaan pada praktikum di suatu laboratorium. Setiap bahan biasanya memiliki
karakteristik dan dosis yang berbeda dan perlu diracik sebelum digunakan. Oleh karena itu, kegiatan penyiapannya mencakup
pemeriksaan ulang kelengkapan bahan, peracikan, serta pengembaliannya ke tempat asal jika dipindahkan. Hasil dari kegiatan ini
adalah tersedianya seluruh jenis dan jumlah bahan, termasuk aksesorinya, di meja praktik peserta didik sesuai dengan daftar cek
yang tersedia.
b. b. Menyiapkan peralatan sesuai dengan penuntun praktikum Pada setiap kegiatan praktikum laboran menyiapkan peralatan yang
biasanya merupakan kegiatan rutin dan berulang dengan siklus harian atau mingguan yang tergantung pada jumlah materi
praktikum dan jumlah mata percobaan pada praktikum di suatu laboratorium. Peralatan biasanya memiliki dimensi yang cukup
besar dan bersifat seperti desktop serta perlu pemanasan sebelum dioperasikan. Oleh karena itu, kegiatan penyiapannya
mencakup pemeriksaan ulang kelengkapan alat dan pengondisi/pemanas (conditioning/warm up), serta pengembaliannya ke
tempat asal jika dipindahkan. Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya seluruh jenis dan jumlah peralatan, termasuk aksesorinya,
di meja praktik peserta didik sesuai dengan daftar cek yang tersedia.
c. Melayani guru dan peserta didik dalam pelaksanaan praktikum Laboran harus dapat memberikan pelayanan prima kepada guru dan
peserta didik sebagai pengguna fasilitas laboratorium. Pelayanan itu berupa ketersediaan alat, bahan, dan fasilitas laboratorium
lainnya yang siap digunakan dan selalu dalam kondisi baik pada pelaksanaan praktikum.
d. Menyiapkan kelengkapan pendukung praktikum Pada setiap kegiatan praktikum, laboran juga harus menyiapkan kelengkapan
pendukung kegiatan praktikum, antara lain lembar kerja, lembar rekam data, dan kelengkapan lainnya. Kegiatan ini dilakukan
berulang dengan siklus harian atau mingguan yang tergantung pada jumlah materi praktikum dan jumlah mata percobaan pada
praktikum di laboratorium. Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya seluruh kelengkapan pendukung praktikum di meja praktik
peserta didik sesuai dengan daftar cek yang tersedia.
6. Menjaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium Sekolah/Madrasah
a. Menjaga kesehatan diri dan lingkungan kerja Laboran menyusun POS kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dalam bentuk instruksi
kerja urutan tindakan yang benar dan harus diikuti oleh setiap orang agar bekerja secara sehat dan selamat di laboratorium. Teknisi
memiliki risiko kerja tinggi sehubungan dengan bahan dan peralatan yang dikelolanya sehingga diperlukan kecermatan dan
pemahaman tinggi dalam mengurangi risiko tersebut. Teknisi perlu memahami bahaya fisik, kimiawi, biologis, atau radiasi yang dapat
muncul saat bekerja di laboratorium juga metode pencegahan dan penanganannya jika terjadi kecelakaan kerja. POS K3 yang harus
disusun misalnya adalah POS penggunaan alat pelindung diri (PPE), POS bekerja secara aman dan keadaan tanggap darurat (seperti
kebakaran), POS penanganan kecelakaan kerja (seperti tumpahan bahan kimia dan terjadi luka), dan POS pengelolaan limbah B3
(bahan berbahaya dan beracun).
b. Menggunakan peralatan kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium Dengan berpedoman pada POS K3 yang telah disusun,
pada sebelum dan saat melakukan kegiatan praktikum, teknisi dan peserta praktikum wajib menggunakan peralatan kesehatan dan
keselamatan kerja.
c. Menangani bahan-bahan berbahaya dan beracun (B3) sesuai dengan prosedur yang berlaku Kegiatan ini dilaksanakan oleh teknisi
berupa serangkaian kegiatan untuk mengumpulkan, memilah, dan menyimpan secara benar bahan B3 yang dikelola agar terjaga
dengan baik dan dapat digunakan kembali untuk kegiatan berikutnya. Ketika menangani bahan berbahaya dan beracun, teknisi harus
menggunakan peralatan dan bahan pelindung diri agar tidak terkontaminasi.
d. Menangani limbah laboratorium sesuai dengan prosedur yang berlaku Kegiatan ini dilaksanakan oleh teknisi berupa serangkaian
kegiatan untuk menangani limbah berupa mengumpulkan, memilah, dan menyimpan secara benar sehingga bahan tersebut tidak
membahayakan. e. Memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan Jika terjadi kecelakaan di ruang laboratorium, teknisi harus
segera memberikan pertolongan pertama dengan fasilitas P3K yang ada di laboratorium. Jika pertolongan yang diberikan tidak
mencukupi, teknisi melaporkan kepada kepala laboratorium agar korban kecelakaan dapat segera dibawa ke rumah sakit.
Memsupervisi
Teknisi dan Laboran
Pada Kegiatan Menyiapkan peralatan dalam kegiatan praktik, praktikum

1. Sudahkah kegiatan ini dilakukan dengan sistem yang baku?


2. Apakah penyiapan alat yang dilakukan sudah ada unsur pengajaran yang mengarah pada peningkatan skill
praktikan?
3. Sudahkah diterapkan sistem Inventaris Peralatan?
4. Bagaimana ketelusuran akurasi peralatan ?
KOMPETENSI APA YANG PERLU dan HARUS DITINGKATKAN BAGI TENAGA LABORATORIUM
Supervisi
1.Keamanan dan Keselamatan: Supervisor bertanggung jawab untuk
memastikan penerapan prosedur keselamatan laboratorium yang tepat oleh semua
Supervisi laboratorium adalah proses pengguna laboratorium. Ini termasuk memastikan penggunaan alat pelindung diri
pengawasan dan pengelolaan yang (APD), tanda peringatan, penanganan bahan kimia yang benar, dan kepatuhan
terhadap peraturan keselamatan.
dilakukan oleh seorang supervisor atau 2.Pemeliharaan Peralatan: Supervisor harus memastikan bahwa peralatan
manajer laboratorium untuk laboratorium berfungsi dengan baik dan rutin diperiksa, dirawat, dan diperbaiki
memastikan bahwa operasional (jika diperlukan). Pemeliharaan yang tepat akan memastikan keandalan hasil
laboratorium berjalan dengan baik dan penelitian dan keamanan penggunaan peralatan.
3.Manajemen Inventaris: Supervisor harus memantau persediaan bahan dan
sesuai dengan standar yang ditetapkan. peralatan laboratorium serta mengatur pembelian kembali jika ada kekurangan.
Tujuan utama dari supervisi Pengelolaan inventaris yang baik memastikan kelancaran operasional
laboratorium adalah untuk memastikan laboratorium. e
kualitas dan keamanan dalam 4.Pengawasan Penggunaan Fasilitas: Supervisor mengawasi jadwal pnggunaan
fasilitas laboratorium untuk memastikan tidak ada tumpang tindih atau bentrok
pelaksanaan penelitian, pengujian, atau dalam penggunaan ruang dan peralatan.
kegiatan laboratorium 5.Pelatihan dan Pengembangan Karyawan: Supervisor bertanggung jawab
untuk menyediakan pelatihan yang diperlukan bagi karyawan laboratorium agar
mereka dapat melaksanakan tugas mereka dengan efisien dan sesuai dengan
standar yang ditetapkan.
Lanjutan
6. Evaluasi Kinerja: Supervisor melakukan evaluasi kinerja karyawan laboratorium,
memberikan umpan balik, dan memberikan bimbingan agar kualitas layanan laboratorium terus
ditingkatkan.
7. Pengawasan Proyek Penelitian: Jika laboratorium terlibat dalam proyek penelitian,
supervisor memantau perkembangan proyek, memastikan pelaksanaan penelitian sesuai dengan
rencana, dan memberikan dukungan jika diperlukan.
8. Pemantauan Dokumentasi dan Data: Supervisor memastikan bahwa dokumen-dokumen,
catatan, dan data penelitian disimpan dengan baik dan sesuai dengan kebijakan laboratorium.
9.Komunikasi dengan Pihak Terkait: Supervisor berkomunikasi dengan manajemen
laboratorium, peneliti, dan pihak terkait lainnya untuk berkoordinasi dan melaporkan status
operasional laboratorium.
10. Peningkatan Proses dan Kualitas: Supervisor terlibat dalam upaya meningkatkan proses
kerja dan kualitas layanan laboratorium melalui evaluasi, implementasi perbaikan, dan
pengenalan teknologi atau metode baru.
Membuat
laporan
secara
periodik
Kenapa harus Periodik?
1) Evaluasi Kinerja: Laporan periodik memberikan gambaran tentang kinerja keseluruhan
laboratorium selama periode tertentu. Dengan menganalisis laporan, manajemen laboratorium
dapat mengevaluasi pencapaian tujuan, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, serta
merencanakan perbaikan dan peningkatan.
2) Pemantauan Penggunaan Sumber Daya: Laporan periodik membantu memantau
penggunaan sumber daya laboratorium, termasuk inventaris bahan, bahan kimia, dan peralatan.
Ini membantu dalam merencanakan pembelian atau penggantian peralatan, serta menghindari
kehabisan stok bahan penting.
3) Keselamatan dan Kepatuhan: Laporan periodik termasuk laporan keselamatan dan
kepatuhan, membantu memantau implementasi prosedur keselamatan, identifikasi risiko, dan
tindakan pencegahan. Laporan ini membantu memastikan bahwa laboratorium beroperasi
sesuai dengan standar keselamatan yang ditetapkan.
4) Pemeliharaan Peralatan: Laporan periodik mencatat pemeliharaan rutin dan perbaikan
peralatan laboratorium. Dengan melacak pemeliharaan, laboratorium dapat menjaga kinerja
peralatan, mencegah kegagalan yang tidak terduga, dan memperpanjang masa pakai peralatan .
Kenapa harus Periodik?
5. Transparansi dan Akuntabilitas: Laporan periodik mencerminkan transparansi dalam
operasional laboratorium. Laporan ini dapat diperiksa oleh pihak terkait seperti manajemen sekolah,
lembaga pengawas, atau pihak eksternal, sehingga laboratorium dapat bertanggung jawab atas kinerja
dan tindakan yang diambil.
6. Perencanaan dan Pengambilan Keputusan: Informasi yang dihasilkan dari laporan periodik
membantu dalam perencanaan jangka panjang dan pengambilan keputusan strategis. Data-data ini
menjadi acuan dalam menentukan anggaran, pelatihan karyawan, pengembangan laboratorium, dan
alokasi sumber daya lainnya.
7. Perbaikan Berkelanjutan: Laporan periodik membantu laboratorium dalam mempraktikkan
siklus perbaikan berkelanjutan. Dengan menganalisis laporan, laboratorium dapat mengidentifikasi
area yang perlu ditingkatkan dan merencanakan tindakan perbaikan untuk mencapai efisiensi yang
lebih tinggi.
8. Dokumentasi Historis: Laporan periodik berfungsi sebagai dokumen historis tentang aktivitas
laboratorium dari waktu ke waktu. Dokumentasi ini bermanfaat dalam menyusun arsip dan dapat
digunakan sebagai referensi untuk evaluasi retrospektif atau penelusuran masalah masa lalu.
Kepala Laboratorium
1.Laporan Kinerja Laboratorium: Laporan ini berisi
ringkasan tentang kinerja keseluruhan laboratorium, termasuk 6.Laporan Pelatihan dan Pengembangan Karyawan: Laporan
aktivitas, pencapaian, tantangan, dan rekomendasi perbaikan. ini mencatat informasi tentang pelatihan yang diberikan kepada
Laporan ini biasanya dibuat secara periodik, misalnya bulanan karyawan laboratorium, perkembangan keterampilan, dan upaya
atau tahunan. untuk meningkatkan kapasitas kerja tim.
2.Laporan Penggunaan Fasilitas: Laporan ini mencakup
informasi tentang penggunaan fasilitas laboratorium, termasuk
7.Laporan Anggaran dan Keuangan: Laporan ini berisi
jadwal pemesanan, frekuensi penggunaan, dan utilitas fasilitas informasi tentang anggaran laboratorium, pengeluaran, dan
secara keseluruhan. pendapatan yang terkait dengan operasional laboratorium.
3.Laporan Keamanan dan Keselamatan: Laporan ini berisi 8.Laporan Proyek Penelitian atau Pengembangan: Jika
evaluasi keselamatan laboratorium, termasuk hasil inspeksi laboratorium terlibat dalam proyek penelitian atau
keselamatan, temuan risiko, dan tindakan yang telah diambil pengembangan tertentu, laporan ini berisi perkembangan, hasil,
untuk mengatasi masalah tersebut. dan kontribusi laboratorium dalam proyek tersebut.
4.Laporan Pemeliharaan Peralatan: Laporan ini mencatat
9.Laporan Evaluasi Karyawan: Laporan ini mencatat evaluasi
kegiatan pemeliharaan, perbaikan, atau kalibrasi peralatan
laboratorium untuk memastikan bahwa peralatan berfungsi
kinerja karyawan laboratorium, memberikan umpan balik, dan
dengan baik dan sesuai dengan standar yang ditetapkan. memberikan rekomendasi untuk pengembangan lebih lanjut.
5.Laporan Inventaris Bahan dan Peralatan: Laporan ini 10. Laporan Audit dan Sertifikasi: Jika laboratorium mengikuti
mencatat persediaan bahan, bahan kimia, dan peralatan audit internal atau eksternal, laporan ini berisi hasil dari audit,
laboratorium, termasuk tanggal pembelian, tanggal kadaluarsa langkah-langkah perbaikan, dan sertifikasi yang diberikan
(jika berlaku), dan kondisi peralatan.
Teknisi Laboratorium
1.Laporan Inventaris:
6.Laporan Pemantauan Lingkungan:
Laporan mengenai persediaan dan kondisi peralatan
laboratorium, termasuk alat-alat, perangkat, dan bahan- Jika laboratorium melakukan pemantauan lingkungan,
bahan yang tersedia di laboratorium. seperti kualitas udara, laporan ini berisi hasil dari
2.Laporan Keselamatan: pemantauan tersebut.
Laporan tentang kepatuhan terhadap prosedur keselamatan 7.Laporan Kebersihan dan Sanitasi:
laboratorium, evaluasi risiko, temuan potensial, dan Laporan tentang kebersihan dan sanitasi laboratorium,
langkah-langkah pencegahan yang diambil. termasuk langkah-langkah pembersihan dan desinfeksi yang
3.Laporan Pemeliharaan Peralatan: dilakukan secara rutin.
Laporan pemeliharaan rutin, perbaikan, atau kalibrasi
8.Laporan Pelatihan Keselamatan:
peralatan laboratorium untuk memastikan bahwa peralatan
berfungsi dengan baik dan aman digunakan. Laporan tentang pelatihan yang diberikan kepada guru dan
4.Laporan Penggunaan Fasilitas: siswa mengenai keselamatan laboratorium.
Laporan mengenai jadwal penggunaan fasilitas 9.Laporan Inspeksi Keamanan:
laboratorium, termasuk catatan tentang penggunaan oleh Laporan hasil inspeksi keamanan laboratorium oleh pihak
kelas-kelas atau proyek-proyek tertentu. terkait, seperti pihak sekolah atau lembaga pengawas.
5.Laporan Keamanan Bahan Kimia: 10.Laporan Kecelakaan atau Insiden:
Laporan tentang penyimpanan, penanganan, dan Jika terjadi kecelakaan atau insiden di laboratorium, teknisi
penggunaan bahan kimia di laboratorium, termasuk
harus membuat laporan yang mencatat detail kejadian dan
pemeriksaan tanggal kadaluarsa dan penanganan limbah
kimia. langkah-langkah yang diambil untuk menanganinya.
Teknisi Laboratorium
1.Laporan Persediaan Bahan dan Peralatan:
Laporan mengenai persediaan bahan, bahan kimia, dan 6.Laporan Penggunaan Fasilitas:
peralatan laboratorium yang tersedia, termasuk informasi Laporan mengenai penggunaan fasilitas laboratorium oleh
tentang jumlah, kondisi, dan tanggal kadaluarsa (jika guru dan siswa, termasuk jadwal pemesanan fasilitas.
berlaku). 7.Laporan Keamanan Bahan Kimia:
2.Laporan Pemeliharaan Peralatan:
Laporan tentang penyimpanan, penanganan, dan
Laporan tentang pemeliharaan rutin, perbaikan, atau
kalibrasi peralatan laboratorium yang telah dilakukan, penggunaan bahan kimia di laboratorium, termasuk catatan
termasuk tanggal dan deskripsi pekerjaan yang dilakukan. mengenai bahan berbahaya dan langkah-langkah
3.Laporan Penanganan Limbah: keselamatan yang diambil.
Jika laboratorium menghasilkan limbah, laporan ini berisi 8.Laporan Pelatihan Keselamatan:
informasi tentang jenis limbah yang dihasilkan dan Jika laboratorium terlibat dalam memberikan pelatihan
langkah-langkah penanganan limbah yang sesuai. keselamatan, laporan ini berisi informasi tentang pelatihan
4.Laporan Kebersihan dan Sanitasi: yang telah diberikan dan peserta yang mengikutinya.
Laporan tentang kebersihan dan sanitasi laboratorium,
9.Laporan Pemantauan Lingkungan:
termasuk langkah-langkah pembersihan yang telah
dilakukan. Jika laboratorium melakukan pemantauan lingkungan,
5.Laporan Kecelakaan atau Insiden: laporan ini berisi hasil dari pemantauan tersebut.
Jika terjadi kecelakaan atau insiden di laboratorium, 10.Laporan Kondisi Peralatan:
laboran harus membuat laporan yang mencatat detail Laporan tentang kondisi peralatan laboratorium, termasuk
kejadian dan langkah-langkah yang diambil untuk peralatan yang memerlukan perbaikan atau penggantian.
menanganinya.
Task For Participant
01 Content Here Membuat Jobdesk bagi Teknisi dan Laboran

02 Content Here Membuat jadwal Tugas bagi Teknisi dan Laboran

03 Content Here Membuat supervisi bagi teknisi dan laboran

04 Content Here Laporan Periodik


THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai