Anda di halaman 1dari 11

Sejarah Indonesia

Teori Masuknya Kebudyaan


Hindu di Indonesia
Oleh: Mas Andi Novia Budi, S.Pd.

MULAI
Exit

Teori Masuknya Kebudyaan Hindu di Indonesia

TEORI BRAHMANA TEORI KSATRIA TEORI WAISYA TEORI ARUS BALIK


Exit

Teori Brahmana
Dicetuskan oleh J. C. Van Leur
Exit

Kelemahan Teori
Kelebihan Teori Brahmana Brahmana
Exit

Teori Ksatria
Dicetuskan oleh C.C Berg, Mookerji dan J.L Moens
Exit

Kelebihan Teori Ksatria


Kelemahan Teori Ksatria
Exit

Teori Waisya
Dicetuskan oleh N.J. Krom

Proses masuknya kebudayaan Hindu-Budha dibawa oleh pedagang India


yang menyesuaikan dengan angin musim untuk berdagang di Indonesia.

Dalam waktu tertentu para pedagang menetap di Indonesia


sehingga memungkinkan terjadinya perkawinan dengan
perempuan-perempuan pribumi.

Hubungan perdagangan ini diikuti dengan hubungan


kebudayaan seperti, agama, sistem pemerintahan, sosial
dan budaya
Exit

Teori Waisya
Dicetuskan oleh N.J. Krom

 Kelebihan teori Waisya adalah:


Sumber daya alam yang sangat banyak di Nusantara
membuat para Waisya tertarik untuk bertransaksi jual beli
di Nusantara.

 Kelemahan teori Waisya adalah:


Para pedagang yg termasuk dalam kasta Waisya tidak
mengausai bahasa Sansekerta dan huruf pallawa yg
umumnya hanya dikuasai oleh kasta Brahmana..
Exit

Teori Arus Balik


Dicetuskan oleh F.D.K. Bosch

Menjelaskan peran aktif dari orang-orang


Indonesia yang mengembangkan kebudayaan
Hindu-Budha di Indonesia.

Teori ini menyebutkan bahwa banyak pemuda Indonesia yang


belajar agama Hindu-Buddha ke India. Setelah memperoleh
ilmu yang banyak, mereka kembali ke Indonesia untuk
menyebarkannya.
Exit

Teori Arus Balik


Dicetuskan oleh F.D.K. Bosch

 Kelebihan teori ini adalah:


Ada kemungkinan putra para bangsawan di Nusantara pergi ke india untuk
belajar agama dan kebudayaan Hindu-buddha, tujuannya agar dengan ilmu
yang mereka dapat dari India, para bangsawan bisa membuat kekuasaan di
Nusantara dengan mencontoh Kebudayaan Hindu-Buddha di India.
 Kelemahan teori ini adalah:
Pada teori ini, sepertinya tidak mungkin jika orang Nusantara pergi ke india
untuk belajar agama dan budaya Hindu-Buddha karena pada saat itu
masyarakat Nusantara masih bersifat pasif.

SELE
SAI
Exit

Terima Kasih
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai