Anda di halaman 1dari 1

5 TEORI

Masuknya Agama dan


Kebudayaan Hindu-Buddha
di Indonesia
Oleh Nabil Fathurrahman, Kelas X(10)-6

Teori Brahmana
Teori ini menyatakan bahwa masuknya agama dan
kebudayaan Hindu ke Indonesia dibawa oleh kaum Brahmana,
yaitu sebuah golongan dari orang-orang yang menguasai ajaran,
adat, pengetahuan, budaya, dan tentunya; keagamaan Hindu.
Teori ini dikemukakan oleh JC van Leur, dengan kelebihan
dari teori ini yaitu sebuah pernyataan yang cukup kuat tentang
kaum Brahmana-di mana mereka yang merupakan kaum pemuka
agama yang sangat mengetahui akan ajaran Hindu dan hanya
mereka yang menguasai bahasa Sanskerta.

Teori Ksatria
Dalam teori ini, R.C. Majundar meyakini bahwa agama Hindu-
Buddha dibawa ke tanah Nusantara oleh golongan Ksatria-yang mana
mereka merupakan golongan bangsawan dan ksatria.
Tidak hanya sebatas itu, melainkan teori ini juga diperkuat dengan
adanya sebuah cerita panji yang berkembang dalam masyarakat
Indonesia, yang menunjukkan bahwa adanya proses penaklukkan
daerah-daerah di Indonesia oleh para ksatria-yang akan secara tidak
langsung menyebarkan kebudayaan dan agama mereka pada orang-
orang setempat di wilayah yang sudah mereka taklukkan.

Teori Waisya
Pada teori yang satu ini, N.J. Krom mengatakan bahwasanya agama
dan kebudayaan Hindu-Buddha masuk ke dalam tanah Indonesia karena
dibawa oleh para pedagang dari India-atau lebih dikenal sebagai
golongan kasta Waisya atau golongan pedagang.
Teori ini juga diperkuat dengan adanya sebuah fakta yang
menyatakan bahwa dalam proses perdagangan, transaksi, dan jual-beli
yang dilakukan oleh para pedagang dengan penduduk asli Nusantara,
memungkinkan terjadinya pertukaran budaya dan keagamaan dalam
interaksi mereka, dan untuk kemudian, ada juga beberapa pedagang
yang memutuskan untuk menetap dan membaur dengan warga setempat.

Teori Sudra
Di sini, Godfried H. Von Faber berpendapat bahwa agama
Hindu masuk ke wilayah Nusantara dibawa oleh golongan Sudra-
atau seringkali dikenal sebagai golongan rakyat biasa, budak,
orang-orang miskin, atau masyarakat yang tergolong rendah
lainnya yang berasal dari India.
Teori ini didukung oleh sebuah fakta bahwa adanya beberapa
kaum Sudra yang bepergian dari tempat tinggal mereka,
merantau, demi mendapatkan jaminan kehidupan yang lebih baik
di wilayah lain karena mereka tidak mendapat kemapanan hidup di
daerah tempat tinggal mereka yang sebelumnya.

Teori Arus Balik


Dalam teori ini, F.D.K Bosch menjelaskan bahwa agama dan
kebudayaan Hindu-Buddha itu dibawa dan disebarkan oleh orang-orang
Indonesia sendiri. Mengapa demikian? Karena, lantaran orang-orang dari
India yang datang ke Indonesia, masyarakat Indonesia sendiri telah
melakukan perjalanan ke India dengan tujuan untuk belajar. Dan begitu
mereka kembali ke negaranya, mereka akan menyebarkan pengetahuan,
agama, dan kebudayaan yang telah mereka dapatkan dari tempat mereka
belajar tersebut.
Teori ini diperkuat dengan adanya penemuan sebuah prasasti, yaitu
Prasasti Nalanda di India. Bukti sejarah dar teori arus balik ini
menyebutkan bahwa Raja Balaputradewa dari Kerajaan Sriwijaya meminta
raja India untuk membangun wihara di Nalanda sebagai tempat para
pelajar dari Sriwijaya.

Anda mungkin juga menyukai