Anda di halaman 1dari 51

BHD

RSIA Harapan Mulia

RSIA HARAPAN MULIA


OTAK

Otak adalah salah satu organ yang terbesar dan paling kompleks dalam
tubuh manusia. Otak tersusun dari sejumlah jaringan pendukung dan 100
miliar lebih sel saraf  yang berkomunikasi dalam sistem dengan triliunan
koneksi yang disebut sinaps. Otak berada di kepala dan dilindungi oleh
lapisan pembungkus yang disebut selaput otak (meninges) dan penutup
yang disebut tengkorak.
Sistem saraf pusat akan bekerja sama dengan sistem saraf perifer untuk
menyampaikan pesan dari otak ke berbagai bagian tubuh. Dua sistem saraf
inilah yang memberi kemampuan seseorang untuk berjalan, berbicara, dan
aktivitas lainnya.
Bagian Otak dan Fungsinya yang Perlu Anda Ketahui

 Otak Besar (Cerebrum)


 Otak Kecil ( Cerebellum)
 Brainstem ( Batang Otak)
Otak besar dibagi menjadi 4 bagian yang disebut bagian yang disebut lobus,
yakni lobus frontal (depan), parietal (atas), temporal (samping), dan
oksipital (belakang).
 Lobus frontal mengendalikan gerakan, ucapan, perilaku, memori, emosi,
kepribadian dan fungsi intelektual, seperti proses berpikir, penalaran,
pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan perencanaan.
 Lobus parietal mengendalikan sensasi, seperti sentuhan, tekanan, nyeri dan
suhu. Lobus ini juga mengendalikan orientasi spasial (pemahaman tentang
ukuran, bentuk dan arah).
 Lobus temporal mengendalikan indera pendengaran, ingatan dan emosi.
Lobus temporal kiri juga mengendalikan fungsi bicara.
 Lobus oksipital mengendalikan penglihatan
Otak kecil

Bertanggung jawab terhadap pengaturan  gerakan, keseimbangan,


mengatur sikap atau posisi/postur tubuh, hingga koordinasi otot.
Cerebellum penting dalam kemampuan seseorang untuk melakukan
tindakan cepat dan berulang seperti bermain video game. Tapi juga penting
untuk mengendalikan gerakan halus  seperti ketika dokter melakukan
prosedur bedah atau orang yang sedang melukis.
Batang Otak

Batang otak adalah seikat jaringan saraf di dasar otak. Ini berfungsi sebagai
stasiun pemancar yang menghubungkan otak besar ke saraf tulang
belakang, serta mengirim dan menerima pesan antara berbagai bagian
tubuh dan otak.
LANJUTAN…

Batang otak terdiri dari tiga struktur utama, yakni otak tengah, pons, dan
medulla oblongata. Otak tengah adalah pusat gerak okular penting,
sementara pons terlibat dalam koordinasi gerakan mata dan
wajah,menangkap sensasi di wajah, pendengaran dan keseimbangan.
LANJUTAN…

Medulla oblongata mengendalikan fungsi pernapasan, tekanan darah,


irama jantung, dan menelan. Pesan dari korteks ke saraf tulang belakang
dan saraf yang bercabang dari saraf tulang belakang dikirim Batang otak
juga memiliki saraf kranial yang berfungsi mengendalikan pendengaran,
gerakan mata, menelan, dan gerakan pada otot wajah, leher, bahu, dan
lidah. Saraf kranial untuk penciuman dan penglihatan berasal dari otak
besar.
Jantung

Jantung adalah bagian vital dalam tubuh Anda yang bertugas untuk
menerima dan memompa darah ke seluruh tubuh. Organ ini punya ukuran
yang sedikit lebih besar dari kepalan tangan Anda, yakni sekitar 200-425
gram. Letak jantung berada di antara paru-paru, di tengah dada, tepatnya
di bagian belakang kiri tulang dada.
Perikardium ialah sejenis membran serosa yang menghasilkan cairan serous
untuk melumasi jantung selama berdenyut dan mencegah gesekan yang
menyakitkan antara jantung dan organ sekitarnya. Bagian ini juga berfungsi
untuk menyangga dan menahan jantung untuk tetap berada dalam
posisinya. Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan yaitu epikardium (lapisan
terluar), miokardium (lapisan tengah), dan endokardium (lapisan dalam).
 Serambi atau atrium
Merupakan bagian jantung atas yang terdiri dari serambi kanan dan kiri.
Serambi kanan berfungsi untuk menerima darah kotor dari tubuh yang
dibawa oleh pembuluh darah. Sedangkan serambi kiri berfungsi untuk
menerima darah bersih dari paru-paru. Serambi memiliki dinding yang lebih
tipis dan tidak berotot karena tugasnya hanya sebagai ruangan penerima
darah
Bilik atau ventrikel merupakan bagian jantung bawah yang terdiri dari
bagian kanan dan kiri. Bilik kanan berfungsi untuk memompa darah kotor
dari jantung ke paru-paru. Sementara itu, bilik kiri berfungsi untuk
memompa darah bersih dari jantung ke seluruh tubuh. Dinding bilik jauh
lebih tebal dan berotot dibandingkan dengan serambi karena bekerja lebih
keras untuk memompa darah baik dari jantung ke paru-paru maupun ke
seluruh tubuh.
 Pembuluh darah
 Arteri, membawa darah yang kaya akan oksigen dari jantung ke bagian tubuh lainnya. Arteri
memiliki dinding yang cukup elastis sehingga mampu menjaga tekanan darah tetap
konsisten.
 Vena, pembuluh darah yang satu ini membawa darah yang miskin oksigen dari seluruh tubuh
untuk kembali ke jantung. Dibandingkan dengan arteri, vena memiliki dinding pembuluh yang
lebih tipis.
 Kapiler, pembuluh darah ini bertugas untuk menghubungkan arteri terkecil dengan vena
terkecil. Dindingnya sangat tipis sehingga memungkinkan pembuluh darah untuk bertukar
senyawa dengan jaringan sekitarnya, seperti karbon dioksida, air, oksigen, limbah, dan nutrisi.
 Siklus jantung adalah urutan kejadian yang terjadi saat jantung berdetak.
Berikut dua fase siklus jantung, yaitu:
 Sistol, jaringan otot jantung berkontraksi untuk memompa darah keluar
dari ventrikel.
 Diastol, otot jantung rileks terjadi pada saat pengisian darah di jantung
Otak
Oksigen STOP KEMATIAN
Jantung

waktu 4-8 menit


Definisi Mati/ Meninggal
Dalam istilah kedokteran dikenal dua istilah Mati yaitu Mati Klinis dan Mati Biologis

Mati Klinis :
Tidak ditemukannya adanya pernapasan dan denyut nadi, Mati klinis dapat
reversibel. Penderita mempunyai kesempatanWaktu selama 4 – 6 menit untuk
dilakukan RJP tanpa Kerusakan Otak

Mati Biologis:
Kematian sel dimulai terutama sel otak dan bersifat Irreversibel, biasa terjadi dalam
waktu 8 – 10 menit dari henti jantung.
Tanda-tanda Mati/ Meninggal
• Lebam Mayat ( terjadi 20 – 30 menit setelah kematian )
• Kaku Mayat ( terjadi antara 1 – 2 jam kemudian )
• Pembusukan ( terjadi setelah 6 – 12 jam setelah kematian )
• Tanda lainnya / Cedera yang mematikan

Penderita henti nafas dan jantung mempunyai harapan hidup lebih baik jika semua langkah dalam “ Rantai
Penyelamatan / Rantai survival “ dilakukan bersamaan.

Hal ini diperkenalkan oleh AHA ( American Heart association )

Yang mempunyai 4 mata rantai :


1. Kecepatan meminta bantuan
2. Resusitasi jantung Paru
3. Defibrilasi
4. Pertolongan hidup lanjut
Apa itu BHD..?
Pengertian BHD
BHD sendiri adalah Bantuan Hidup Dasar terdiri dari beberapa cara sederhana yang
dapat membantu mempertahankan hidup seseorang untuk sementara. (untuk
menolongan seseorangan dalam keadaan tidak sadarkan diri).

Beberapa diantaranya adalah :


1. Bagaimana menguasai dan membebaskan jalan nafas,
2. Bagaimana memberikan bantuan pernafasan,
3. Bagaimana membantu mengalirkan darah ketempat yang penting dalam
tubuh, sehingga pasokan oksigen keotak terjaga untuk mencegah matinya sel
otak.
Keterlambatan BHD

Keterlambatan Kemungkinan
BHD berhasil

1 menit 98 dari 100


3 menit 50 dari 100
10 menit 1 dari 100
Kapan dilakukannya BHD

?
● Henti Napas
● Henti Jantung
Pelaksanaan BHD

Tenggelam, Stroke, Menghirup asap, Overdosis obat, Cedera


tabrakan, Serangan Jantung, Tersengat listrik, Tidak
sadarkan diri
Langkah – langkah RJP
Langkah-langkah RJP
Tindakan yang dilakukan harus berurutan

• D  Dangerous (Aman Lingkungan, Penolong dan Korban)


• R  Respons Check ( Cek kesadaran / respon)
• S  Shout for Help (Panggil Bantuan)
• C  Circulation ( Cek Nadi/Denyut jantung )
• A  Airway ( Jalan napas )
• B  Breathing ( Pernapasan )
DANGEROUS
Aman Lingkungan, Aman Diri sendiri, Aman
Korban

Proteksi Diri
“ Pertolongan Pertama, Jangan Menambah
Cedera Tambahan ”
RESPONS
( Cek Respon / Kesadaran )

Periksa kembali keadaan korban dengan cara

• Menggoncangkan bahu korban.


• Memanggil korban
Shout For Help
( Meminta Pertolongan / Bantuan )

Segera berteriak untuk meminta pertolongan atau bantuan dari


orang sekitar.
SEGERA BERTERIAK MINTA
PERTOLONGAN
Aktifkan EMS (Emergency Medical Sistem)

 Telepon RS terdekat atau 118/119

 Prosedur EMS yang baku

lokasi, dari mana panggilan dilakukan, apa yang terjadi, jumlah korban,
keadaan korban, pertolongan apa yang sedang dilakukan, informasi
lain
Circulation
( Cek nadi )

Pengecekan nadi dilakukan pada nadi Carotis


atau pembuluh darah besar yg ada di Leher.
Airway
( Cek jalan napas )

Mengecek pada daerah mulut atau hidung


terdapat sumbatan atau tidak.
PEMERIKSAAN JALAN NAFAS
Lanjutan…
Setelah memastikan keadaan lingkungan aman dan serukan pertolongan maka
• Pemeriksaan Jalan Nafas
• Membuka Jalan Nafas : dengan menggunakan Metode Head Tilt Chin Lift – Jaw
Thrust Maneuver

HEAD TILL CHIN LIFT JAW THRUST MANEUVER


Breathing
( Cek pernapasan )

Mengecek pernapasan dengan cara


• Lihat
• Dengar
• Rasakan
Breathing
Penolong tidak perlu melakukan observasi
nafas spontan dengan LOOK, LISTEN and FEEL
karena langkah tidak konsisten dan menghabiskan
banyak waktu. Hal yang perlu diperhatikan dalam
melakukan bantuan nafas antara lain:
• Berikan nafas bantuan dalam 1 detik
• Sesuai volume tidal yang cukup untuk mengangkat
dinding dada
• Diberikan 2x nafas bantuan setelah 30x kompresi
BREATHING
Tehnik RJP (Resusitasi Jantung Paru )
Langkah memulai RJP

• Pada 1/2 bawah tulang dada tengah, diantara 2 putting susu.


• Kedalaman 5-6 cm, dan tidak boleh lebih dari 6 cm.
• Kecepatan 100x/menit, atau 30 kali hitungan.
• RJP dilakukan sampai tenaga ahli datang
Mengukur tempat untuk Posisi tubuh dan tangan pada
dilakukan RJP saat akan melakukan RJP
Posisi kedua telapak tangan pada saat RJP
PIJAT JANTUNG LUAR
 pada 1/2 bawah sternum,
diantara 2 putting susu
 5 - 6 cm (Dewasa)

 4-5 cm (Anak-anak/ 1 tangan)


 Rasio Pijat Jantung Luar /
Nafas Bantu 30 : 2
Bila pernafasan dan nadi kembali normal dan korban tidak diduga
memiliki cedera cervikal

POSISI SISI MANTAP


RJP DIHENTIKAN
• Kembalinya pernapasan & denyut jantung spontan

• Korban sadar

• Datang penolong yang lebih ahli

• Penolong lelah

• Sudah 15-30 menit melakukan RJP bantuan tidak kunjung datang

• Terlihat tanda kematian pada korban


RJP TIDAK DILAKUKAN

DNAR (Do Not Attempt Resuscitation)

• Tanda kematian : kaku mayat dan lebam mayat

• Sebelumnya dengan fungsi vital yang sudah sangat jelek dan


dengan terapi maksimal

• Bila menolong korban akan membahayakan penolong


MASALAH DALAM MELAKUKAN RJP
MASALAH AKIBAT
• Penderita tidak tidur dialas keras • RJP Kurang efektif
• Penderita tidur tidak Horizontal • Bila kepala lebih tinggi aliran darah
• HTCL tidak dilakukan ke otak kurang
• Penutupan tidak rapat
• Airway tidak terbuka
• Mulut tidak terbuka dg baik • Ventilasi tidak efektif
• Letak tangan tdk baik atau • Ventilasi tidak efektif
kompresi tidak tepat • Patah sternum,iga, robek pd
jantung
• Letak tangan tidak sempurna dan
Kompresi terlalu dalam & cepat • Darah yang terpompa kurang dan
• Perbandingan Kompresi & Oksigenisasi dalam darah kurang
ventilasi tidak benar

Anda mungkin juga menyukai