Anda di halaman 1dari 15

SISTEM PEMBAGIAN KEKUASAAN

NEGARA KESATUAN REPUBLIK


INDONESIA
(

ADAM NIRWANSYAH

FACHRURRAZI AFAN

GALANG SETYO W.

MUFTI F.
1. SIFAT HAKIKAT NEGARA DAN KEDAULATAN NEGARA

A. SIFAT HAKIKAT NEGARA


Menrut Prof. Meriam Budiardjo, negara memiliki sifat
khusus yang merupakan manifestasi dari kedaulatan
yang dimiliki negara. Sifat-sifat tersebut umumnya
mengikat bagi setiap warga negara tersebut yang
mencakup sifat memaksa, sifat monopoli dan sifat
mencakup semua.
1. SIFAT MEMAKSA
Negara memiliki kekuatan untuk memakai kekuatan
fisik secara legal agar peraturan perundang-undangan
ditaati sehingga ketertiban dapat dicapai dan anarki
dapat dicegah. Dalam masyarakat homogen dan yang
memiliki konsesus nasional yang kuat, pada umumnya
sifat memaksan ini tidak terlalu menonjol. Akan tetapi,
dinegara-negara baru pada umumnya belum bersifat
homogeny dan konsesus nasionalnya belum kuat, sifat
paksaan ini cenderung tampak dengan jelas.
2. SIFAT MONOPOLI
Sifat monopoli adalaj negara mempunyai hak tunggal
dalam menetapkan tujuan bersama dari masyarakat.
Dengan sifat ini, negara dapat melakukan sesuatu yang
dapat menjaga persatuan dan kesatuan negara.
3. SIFAT MENCAKUP SEMUA
Sifat mencakup semua adalah semua peraturan
perundang-undangan yang berlaku diperuntukkan bagi
semua orang tanpa terkecuali. Sifat ini diperlukan
untuk menjaga kedaulatan rakyat maupun negara.
B. PENGERTIAN KEDAULATAN
Kedaulatan berasal dari kata “daulat” yang berarti
kekuasaan tertinggi. Jadi, kedaulatan dapat diartikan
sebagai kekuasaan tertinggi atas pemerintahan negara.
Menurut Jean Bodin, kedaulatan adalah kekuasaan
tertinggi untuk menentukan hokum dalam suatu negara.
Kedaulatan ini dianggap sebagai hadiah istimewa bagi
sebuah bangsa dalam mendapatkan kedudukan sejajar
dan pengakuan di mata dunia.
Dalam buku karangan Jean Bodin yang berjudul Les
Six Leveres de La Republique, kedaulatan dibagi dalam
dua bagian:
1. Kedaulatan ke dalam, yaitu kekuasaan tertinggi
dalam negara untuk melaksanakan fungsi negara
dalam urusan nasional atau dalam negeri.
2. Kedaulatan ke luar, yaitu kekuasaan tertinggi bagi
suatu negara untuk melaksanakan fungsi negara
dalam urusan internasional atau luar negeri.
J.W. Garner dalam A.C Kapur (1997) menyatakan
bahwa kedaulatan dibagi dalam beberapa sifat, yaitu:
1. Eksklusivitas yang berarti tidak ada kekuasaan lain
yang menyaingi.
2. Permanen yang berarti kekuasaan itu tetap ada
selama negara berdiri sekalipun mengalami
pergantian kekuasaan.
3. Tunggal atau tidak terbagi yang berarti kekuasaan
itu merupakan satu-satunya kekuasaan tertinggi
dalam negara yang tidak diserahkan atau dibagi-
bagikan kepada badan-badan lain.
4. Tidak terbatas yang berarti kekuasaan itu tidak
dibatasi oleh kekuasaan lain.
C. MACAM-MACAM KEDAULATAN NEGARA
1. Teori Kedaulatan Tuhan
Teori ini merupakan teori kedaulatan yang pertama
dalam sejarah yang mengajarkan bahwa negara dan
pemerintah mendapatkan kekuasaan tertinggi dari
Tuhan sebagai asal segala sesuatu (Causa Prima).
Pelopor teori ini antara lain Agustinus, Thomas
Aquinas, F. Hegel dan F.J. Stahl.
Menurut teori ini kedaulatan negara bersifat mutlak dan
suci.
2. Teori Kedaulatan Raja
Teori kedaulatan Tuhan berkembang menjadi teori
kedaulatan raja, karena raja dianggap bertanggung
jawab kepada dirinya sendiri. Teori ini dikembangkan
oleh Nicolo Machiavelli dan Thomas Hobbes
3. Teori Kedaulatan Negara
Teori ini menyatakan bahwa sumber kedaulatan adalah
negara, yang merupakan lembaga tertinggi kehidupan
suatu bangsa. Kedaulatan timbul bersamaan tertinggi
kehidupan suatu bangsa. Teori ini di kemukakan oleh
Jean Bodin, F. Hegel, G. Jellinek dan Paul Laband.
4. Teori Kedaulatan Hukum
Teori ini menyatakan bahwa kekuasaan pemerintah
berasal dari hokum yang berlaku. Teori ini
dikemukakan oleh Hugo de Groot, Hugi Krabbe,
Immanuel Kant dan Leon Duguit.
5. Teori Kedaultan Rakyat (Teori Demokrasi)
Teori ini menyatakan bahwa kedaulatan tertinggi ada di
tangan rakyat sehingga pemerintah harus menjalankan
kehendak rakyat. Ciri-cirinya adalah kedaulatan
tertinggi berada di tangan rakyat dan konstitusi harus
menjamin hak asasi manusia.
Berikut beberapa pandangan pelopor teori kedaulatan
rakyat.
1. J.J. Rousseau yang menyatakan bahwa kedaulatan
itu perwujudan dari kehendak umum dari suatu
bangsa yang merdeka.
2. John Locke yang menyatakan bahwa kekuasaan
negara berasal dari rakyat, bukan dari raja.
3. Montesquieu yang menyatakan bahwa kekuasaan
negara menjadi kekuasaan legislated, eksekutif dan
yudikatif.
D. KEDAULATAN NEGARA KESATUAN
REPUBLIK INDONESIA
Syarat berdirinya suatu negara secara konstitusional
adalah adanya wilayah, rakyat, pemerintah yang
berdaulat dan pengakuan kedaulatan oleh negara lain.
Pengakuan kedaulatan dari negara dibagi dalam dua
bagian yaitu:
1. De facto, yaitu pengakuan berdasarkan kenyataan
yang ada atau fakta yang sungguh-sungguh nyata
tentang berdirinya suatu negara. Sifat pengakuan ini
dibagi menjadi dua, yait tetap dan sementara
2. De jure, yaitu pengakuan resmi berdasarkan hokum
oleh negara lain dengan segala konsekuensinya. Bentuk
pengakuan ini juga dibagi menjadi dua sifat yaitu tetap
dan sementara.
Dalam kenyataannya, tiap negara mempunyai
pandangan yang berbeda mengenai pengakuan de facto
dan de jure. Contohnya Republik Indonesia tetap
memandang pengakuan kedaulatan dari negara lain
hanya sebagai unsur deklaratif.

Anda mungkin juga menyukai