Juwita
312021003
Dosen Koordinator:
Anita Karolina, S. Pi., M. Si
Hasil penelitian (Gaffar dan Utomo, 1991) mengemukakan bahwa habitat sungai
utama pada Sungai Komering dihuni oleh 48 jenis ikan dari 19 famili yang
sebagian besar termasuk dalam famili Cyprinidae dan Siluridae. Selanjutnya hasil
penelitian Mutiara dan Widianti (2011) di Sungai Komering mendapatkan 15
spesies dari 40 spesies yang ditemukan berasal dari famili Cyprinidae.
Salah satu spesies ikan penghuni perairan tawar Sumatera Selatan adalah ikan
sepatung (Genus Pristolepis). Ikan sepatung merupakan salah satu jenis ikan
indigenous Indonesia (Muslim, 2019; Muslim et al., 2019).
Salah satu jenis ikan asli Indonesia adalah ikan sepatung (Pristolepis grooti).
Ikan ini secara internasional disebut Indonesian leaffish, nama ini sebagai penanda bahwa ikan
ini adalah ikan asli Indonesia. Ikan ini dimanfaatkan masyarakat sebagai ikan konsumsi, namun
ikan ini juga potensial dijadikan sebagai ikan hias.
Ikan sepatung memiliki potensi dikembangkan sebagai komoditi budidaya (Muslim, 2019a),
selain sebagai ikan konsumsi dapat dijadikan ikan hias. Ikan ini sudah mulai diadaptasikan
dalam wadah budidaya. Dalam masa percobaan pengadaptasian ikan sepatung dalam wadah
budidaya, ikan mampu bertahan hidup, tumbuh dan berkembang (Muslim et al., 2019b).
Sungai Komering, Kabupaten Ogan
Komering Ilir
Alat yang digunakan selama penelitian Adapun Bahan yang digunakan selama
ini yaitu: penelitian yaitu:
Pengambilan Sampel
Penentuan stasiun penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Data yang dikumpulkan
adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan secara langsung di
lokasi penelitian yaitu dengan melakukan pengambilan sampel ikan di lapangan. Data sekunder diperoleh
melalui pengumpulan data hasil wawancara dengan masyarakat, dan nelayan.
Prosedur penelitian
1. Pengambilan sampel ikan akan dilakukan dengan cara mengumpulkan ikan secara langsung dari
nelayan di lokasi penelitian yang ditangkap.
2. Identifikasi ikan dilakukan ditempat yang telah disediakan dengan mengamati ciri-ciri morfologi
pada ikan yang tertangkap pada waktu penelitian.
Dalam menentukan suatu keanekaragaman ikan digunakan Indeks Shannon-Wiener (Brower dan
Zar, 1977) sebagai berikut:
Keterangan: