Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS KEANEKARAGAMAN JENIS IKAN YANG TERTANGKAP DI

SUNGAI KOMERING KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR


SUMATERA SELATAN

Juwita
312021003

Dosen Koordinator:
Anita Karolina, S. Pi., M. Si

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN
UNIVERSITAS ISLAM OKI KAYUAGUNG
( UNISKI )
Pendahuluan

Sungai Komering merupakan sebuah sungai di Sumatera Selatan. Sungai Komering


ini juga merupakan anak sungai dari Sungai Musi yang panjangnya sekitar 360
kilometer dengan lebar antara 200-300 meter. Daerah aliran sungai Musi mencakup
luasan km 2, membentuk sejumlah anak sungai yang besar meliputi sungai
Komering, sungai Lematang, sungai Ogan, sungai Batang Hari Leko, sungai Rawas,
sungai Lakitan, dan sungai Kelingi beserta ratusan anak sungai lainnya (Gaffar,
2003).
Sungai Komering, yang terletak di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera
Selatan, merupakan salah satu sungai terpanjang di Pulau Sumatera. Sungai
Komering memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Jenis organisme air yang
bernilai ekonomis, antara lain ikan, krustasea, moluska, reptil, dan lain-lain.

Hasil penelitian (Gaffar dan Utomo, 1991) mengemukakan bahwa habitat sungai
utama pada Sungai Komering dihuni oleh 48 jenis ikan dari 19 famili yang
sebagian besar termasuk dalam famili Cyprinidae dan Siluridae. Selanjutnya hasil
penelitian Mutiara dan Widianti (2011) di Sungai Komering mendapatkan 15
spesies dari 40 spesies yang ditemukan berasal dari famili Cyprinidae.
Salah satu spesies ikan penghuni perairan tawar Sumatera Selatan adalah ikan
sepatung (Genus Pristolepis). Ikan sepatung merupakan salah satu jenis ikan
indigenous Indonesia (Muslim, 2019; Muslim et al., 2019).

Keanekaragaman jenis ikan adalah indikator penting dalam memahami kesehatan


ekosistem sungai. Tingkat keanekaragaman yang tinggi menunjukkan keragaman
spesies ikan yang ada, yang pada gilirannya mencerminkan keseimbangan ekosistem
yang stabil. Upaya konservasi yang tepat dapat dilakukan untuk melindungi spesies-
spesies ikan yang terancam atau habitat kritis yang diperlukan bagi kelangsungan
hidup ikan (Buhdy et al., 2018).
Tinjauan Pustaka
Ikan Sepatung

Salah satu jenis ikan asli Indonesia adalah ikan sepatung (Pristolepis grooti).

Ikan ini secara internasional disebut Indonesian leaffish, nama ini sebagai penanda bahwa ikan
ini adalah ikan asli Indonesia. Ikan ini dimanfaatkan masyarakat sebagai ikan konsumsi, namun
ikan ini juga potensial dijadikan sebagai ikan hias.

Ikan sepatung memiliki potensi dikembangkan sebagai komoditi budidaya (Muslim, 2019a),
selain sebagai ikan konsumsi dapat dijadikan ikan hias. Ikan ini sudah mulai diadaptasikan
dalam wadah budidaya. Dalam masa percobaan pengadaptasian ikan sepatung dalam wadah
budidaya, ikan mampu bertahan hidup, tumbuh dan berkembang (Muslim et al., 2019b).
Sungai Komering, Kabupaten Ogan
Komering Ilir

Sungai Komering merupakan salah


satu dari sebelas sub daerah aliran
sungai yang terdapat pada daerah
aliran sungai Musi. Sungai Komering
mempunyai peranan yang penting
sebagai jalur transportasi umum bagi
aktifitas ekonomi masyarakat yang
berada disepanjang sungai.
Keanekaragaman Spesies Jenis Ikan Yang Tertangkap

Klasifikasi spesies ikan yang teridentifikasi meliputi 21 spesies yang berasal


dari 5 famili, yaitu Balitoridae, Cobitidae, Cyprinidae, Schilbeidae dan
Sisoridae.

• Famili Cyprinidae memiliki jumlah spesies terbanyak yaitu 15 spesies.


• Cobitidae sebanyak dua spesies.
• Sisoridae sebanyak dua spesies.
• serta tiga famili yang lainnya masing-masing satu spesies.
Metodologi
Waktu dan Tempat

Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Juni 2023.


Lokasi sampling meliputi 3 Kelurahan di kabupaten
Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan.

❏ Stasiun pertama terletak di kelurahan sukadana,


dengan titik koordinat -3.380327, 104.838175.
❏ Stasiun kedua di kelurahan mangun jaya, dengan
titik koordinat -3.387960, 104.834071.
❏ Stasiun ketiga di kelurahan jua-jua, dengan titik
koordinat -3.399713, 104.835627.
Alat dan Bahan

Alat yang digunakan selama penelitian Adapun Bahan yang digunakan selama
ini yaitu: penelitian yaitu:

• alat tangkap, • alkohol,


• ember, • umpan,
• plastik, • dan ikan.
• pancing,
• jala, dan jaring tarik.
Prosedur Penelitian
Persiapan Penelitian

a. Pengumpulan pustaka yang memuat informasi tentang ikan dan habitatnya.

b. Identifikasi kawasan dan survey lapangan.

c. Menyiapkan dan mengecek semua peralatan yang akan digunakan.

Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara terjun langsung kelapangan survei ke


nelayan setempat terkait mengambil data alat tangkap yang digunakan nelayan dan
seberapa banyak jumlah ikan yang tertangkap peralat tangkap tersebut.
Metode Pengambilan Data

Penentuan stasiun penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Data yang dikumpulkan
adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan secara langsung di
lokasi penelitian yaitu dengan melakukan pengambilan sampel ikan di lapangan. Data sekunder diperoleh
melalui pengumpulan data hasil wawancara dengan masyarakat, dan nelayan.
Prosedur penelitian

1. Pengambilan sampel ikan akan dilakukan dengan cara mengumpulkan ikan secara langsung dari
nelayan di lokasi penelitian yang ditangkap.

2. Identifikasi ikan dilakukan ditempat yang telah disediakan dengan mengamati ciri-ciri morfologi
pada ikan yang tertangkap pada waktu penelitian.

3. Sampel ikan yang tertangkap langsung didokumentasikan pada saat dilapangan.

4. Sampel ikan di pisah berdasarkan stasiun dan jenis ikan.


Analisis Data
Indeks Keanekaragaman (H’)

Dalam menentukan suatu keanekaragaman ikan digunakan Indeks Shannon-Wiener (Brower dan
Zar, 1977) sebagai berikut:

H¹ = - ∑ (ni/N) xLog2 (ni/N)

Keterangan:

H’= Indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener

ni = Jumlah individu spesies ke-i

N = Jumlah individu seluruh spesies


Indeks Keseragaman (E) Indeks Dominansi (C)

Perhitungan Indeks Keseragaman Untuk mengetahui ada tidaknya spesies tertentu


yang mendominasi atau terdapat lebih banyak dari
berdasarkan persamaan (Odum 1996):
spesies yang lain, digunakan Indeks Dominansi
E = H¹/H¹maks = H¹/Log2 s
Simpson (Odum, 1996):
Keterangan:
C = ∑ (ni/N)²
E = Indeks Keseragaman Keterangan:

H’ = Indeks Keanekaragaman C = Indeks Dominansi Simpson

H’maks=Indeks Keanekaragaman maksimum Ni = Jumlah individu spesies ke-i

s = Jumlah spesies N = Jumlah individu semua spesies


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai