Janji adalah kesepakatan antara keduabelah pihak untuk melaksanakan atau tidak melaksanakan sesuatu yang menjadi isi kesepakatan untuk ditepati dan dijalankan dengan setia. Janji Allah berarti kesepakatan antara Allah dan manusia atas keprihatinan Allah ketika manusia jatuh ke dalam dosa sehingga Allah berkeinginan untuk menyelamatkan manusia.
2. Ada berbagai alasan yang mendorong orang membuat janji,
antara lain: a. karena rasa cinta, b. rasa tanggung jawab, c. ingin membahagiakan orang lain, d. ingin mewujudkan suatu cita-cita. e. ingin memperbaiki situasi yang memprihatinkan menjadi situasi yang baik 3. Macam-macam bentuk janji adalah: a. Janji yang muncul karena kemauan sendiri, b. Janji yang muncul karena kemauan kedua belah pihak
(kesepakatan) c. Janji yang dibuat secara tertulis d. Janji yang dibuat secara lisan
4. Janji yang telah diungkapkan membawa konsekuensi
baik bagi diri orang yang berjanji dan maupun orang yang mengetahuinya. Oleh karena itu, janji harus ditepati dan dijalankan dengan setia.Tidak menepati janji akan menimbulkan kekecewaan, hilangnya kepercayaan janji yang ditepati akan mendatangkan kebahagiaan serta rasa syukur, memperbesar kepercayaan dan menumbuhkan ikatan persaudaraan yang lebih erat lagiUntuk mewujudkan sebuah janji dibutuhkan perjuangan bahkan pengorbanan. 5. Arti Allah menjanjikan Juru Selamat berdasarkan Kitab Kejadian 3: 8-15 adalah Tuhan sangat prihatin dengan situasi kedosaan manusia, maka Tuhan menjanjikan suatu keselamatan bagi manusia. Janji ini mengandung arti bahwa suatu hari kelak, hal-hal yang menyangkut kejahatan dan dosa akan dimusnahkan, diganti dengan keselamatan bagi seluruh manusia.
6. Arti Yesus Kristus adalah pemenuhan janji Allah adalah
bahwa Allah memenuhi janji-Nya. Allah tak ingin manusia hancur dalam kuasa dosa. Janji Allah terwujud dalam pribadi Yesus Kristus sang Putera Allah sendiri, yang selama hidup-Nya selalu mewartakan keselamatan bagi semua orang. 7. Arti Allah menghendaki agar manusia memiliki hidup dan semangat baru adalah hidup yang sesuai dengan kehendak Allah, meninggalkan perbuatan-perbuatan dosa dan selalu mengarahkan diri pada keselamatan.
8. Janji Allah akan keselamatan manusia terus
disampaikan melalui para nabi, antara lain nabi Yesaya (Yes 7: 10 – 14) • “Sesungguhnya seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Ia Immanuel” (ay 14) • Dari pihak Allah, Allah telah menggenapi janjinya. Lalu manusia? • Manusia harus menghayati hidup baru, yakni hidup tanpa dosa 9. Allah memenuhi janji-Nya. Allah tak ingin manusia hancur dalam kuasa dosa. Janji Allah terwujud dalam pribadi Yesus Kristus, Sang Putera Allah sendiri, yang selama hidup-Nya selalu mewartakan keselamatan bagi semua orang Ibr 1:1-4. Maka sebagai orang yang telah diselamatkan, kita harus memiliki hidup dengan semangat baru yakni hidup yang sesuai dengan kehendak Allah, meninggalkan perbuatan dosa dan selalu mengarahkan diri pada keselamatan B. Kemanusiaan dan Keallahan Yesus 1. Dua Dimensi manusia Manusia memiliki dimensi kemanusiaan, antara lain: a. dilahirkan ibu, e. jenis kelamin, b. bisa marah, f. kecewa, c. sedih, g. gembira, d. sakit, h. dapat mati dll Manusia juga memiliki dimensi keillahian, antara lain: a. bisa mengasihi, c. bisa mengampuni, b. Bisa berbelarasa. D. Berdoa kepada Tuhan 2. Kalimat yang berbunyi “kesabaranku ada batasnyajuga” hendak menegaskan bahwa dimensi rohani dalam diri manusia tidak bisa memancar sepenuhnya karena dibatasi oleh kemanusiaannya. 3. Yesus sungguh manusia dan Yesus sungguh Allah. Allah menjelma menjadi manusia karena Dia solider dengan kehidupan manusia Dimensi Kemanusiaan Yesus - Memiliki silsilah dalam keluarga, dengan demikian Yesus hidup dalam sejarah manusia sebagaimana manusia pada umumnya - Yesus dilahirkan dari rahim Ibu Maria Mat 1: 1-17 - Nenek moyang Yesus adalah Abraham - Yesus berjenis kelamin laki-laki (Luk 2:1-7) - Yesus mencari nafkah dengan bekerja sebagai tukang kayu (Mrk 6:3) - Yesus mengenal sukacita, kesedihan, lapar, haus, letih, tidur, marah, takut, tertawa dan menangis - Yesus bergaul dan bertemu orang-orang lain - Yesus mengalami kejadian seperti manusia lain: meninggal\ - Mempunyai ayah ibu - Ia berjenis kelamin laki-laki. Luk 2:1-7 - bekerja menjadi tukang kayu (Mark 6:3), - bisa marah (Luk 19:45), - merasa sedih (Mrk. 14: 34), - merasa haus (Mat 25:35), - Tertawa dan menangis Yoh 11:35 - ketakutan (Mark 22:44), - mengalami kematian ( Luk 23:44-49, Mark 15: 33-41, Mat 27:45-56, Yoh 19:28-30) Dimensi Keallahan Yesus • Berasal dari Allah, Yesus adalah Firman (Yoh 1:1.14) • Juru Selamat, Kristus, Tuhan (Luk 2:8-20) • Dinyatakan para gembala “kemuliaan bagi Allah …” (Luk 2:13-14) • Mengatakan sendiri “Aku dan Bapa adalah satu” (Yoh 10:30), “siapa melihat Yesus melihat Bapa” (Yoh 14:9), Yesus di dalam Bapa dan Bapa di dalam Yesus (Yoh 14;11) • Peristiwa penggandaan roti (Yoh 6:1-15), • Yesus menyembuhkan orang lumpuh (Luk 5:27-32), • Yesus membangkitkan anak muda di Nain (Luk 7:11- 17), • Yesus mengusir roh jahat (Luk 8:26-39), • Yesus meredakan angin ribut (Luk 8:22-25), • Yesus berjalan di atas air (Mat 14:22-33), • Yesus bangkit dari alam maut (Mat 28:1-10), dan ketika Ia naik ke Surga (Luk 24:50-53) 3. Makna kemanusiaan dan keallahan Yesus • Yesus sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia berarti Allah menjelma menjadi manusia • Allah yang mengambil kodrat manusia sama seperti kita kecuali dalam hal dosa, ingin menunjukkan pada kita bahwa Allah itu pengasih • Dia mau turun ke bumi merasakan suka duka yang dialami manusia dan bergaul dengan manusia, Dia terbuka dan solider dengan kehidupan manusia • Dia menyapa manusia secara pribadi dan akrab dengan manusia, dengan demikian pewartaan karya keselamatan dapat lebih mudah dipahami dan diterima oleh manusia • Dengan memahami Yesus sungguh Allah dan sungguh manusia, kita diajak untuk meneladani cinta-Nya. • Walau Ia Allah, Ia tidak meninggikan diri-Nya. Ia mau turun ke bumi untuk menyelamatkan manusia.