Apa itu tamadun ? Pengertian tamadun Tamadun : peradaban, kebudayaan, kemajuan Dalam bahasa Arab :
1) Maddana : perbuatan membuka bandar (kota) dan
perbuatan memperhalus budi pekerti. 2) Madani : suatu sifat yang berkaitan dengan cara hidup masyarakat dengan memperhalus budi pekerti. 3) Din : agama (menggambarkan kehidupan beragama) Pengertian lain dari tamadun 1) Thaqafah (kebudayaan) : berasal dari kata thaqifa yang berarti kemajuan intelektual ataupun peradaban yang tinggi pada sudut kebudayaan dan perilaku. 2) Madaniyyah : berasal dari kata madana yang berarti kota atau kehidupan. (M. Farid Wadji dan M. Abduh) 3) Umran : berasal dari kata amara bermakna rumah atau bangunan yang mewakili simbolik kemajuan dan peradaban. (Ibnu Khaldun) 4) Hadharah : berasal dari kata hadhara yang berarti perilaku kehidupan yang tinggi (Malek Bin Nabi) Lanjutan..
Kamus dewan : tamadun adalah suatu keadaan masyarakat
yang didasari oleh taraf kemajuan kebendaan serta perkembangan pemikiran, sosial, budaya, politik dan moral yang tinggi peradabannya. E.B. Taylor (sarjana barat) : tamadun adalah civilisation yang berasal dari kata civitas (kota). Ahli antropologi menyatakan civilisation mencakup keseluruhan pencapaian manusia dalam hal pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, undang-undang, adat, tradisi, bakat dan kebolehan yang dihasilkan oleh masyarakat. George zaitun : tamadun sebagai kebudayaan (civilisation) ialah unsur-unsur kebudayaan yang maju, tinggi dan halus yang dimiliki oleh warga masyarakat melalui proses pendidikan dan pengajaran yang luas dan mendalam. Sosiolog mengartikan kebudayaan adalah keseluruhan kecakapan (adat, akhlak, kesenian, ilmu dan sebagainya ) yang dimiliki manusia sebagai subjek. (Cairo dalam Baker : 1984) Ibnu Khaldun (sarjana islam) : tamadun adalah sekumpulan manusia yang mendiami sebidang tanah dan mempunyai perbekalan ekonomi yang mencukupi, keselamatan nyawa dan harta yang terjamin serta membolehkan mereka mencapai kemajuan dalam berbagai bidang (maju dan berkembang) Kesimpulan.. Tamadun adalah suatu kemajuan dalam setiap bidang kehidupan masyarakat yaitu dalam bentuk kebendaan (fisik), peraturan, pembangunan spiritual dari segi akhlak juga kemanusian dan lain sebagainya. Peradaban mempunyai 2 aspek yang penting :
1) Aspek rohani dan pemikiran : aspek yang menentukan identity
suatu umat dan masyarakat, mempengaruhi kekuatan dan kebertahanan suatu tamadun. (agama, dasar pemikiran, budaya, nilai, warisan, undang-undang, bahasa dan sejarah) 2) Aspek fizikal (jasmani atau kebendaan) : aspek ini bersifat universal dan dapat dimiliki oleh semua masyarakat dengan usaha dan daya saing, oleh sebab itu setiap hasil kemajuan sains dan teknologi menjadi milik masyarakat global. (pembangunan infrastruktur, kemajuan dari segi produk, pekerjaan, kemahiran dan penghidupan) Asal usul tamadun Ibnu Khaldun : orang pertama yang membuat kajian khusus tentang tamadun pada abad ke 14 dalam bukunya al-Muqaddimah li Kitab al-’ibar wa Diwan al-Mabtada’ wa al-Khabar fi Ayyam al-’Arab wa al-’Ajam wa al- Barbar. Beliau menggunakan kata umran sebagai tamadun yang kita fahami sekarang. Eropa : civilisation mulai diungkapkan pada abad ke 18 dan mulai digunakan pada abad ke 19. Sumber tamadun 1. Kebendaan : tamadun yang bersumberkan material atau kebendaan seperti bangunan-bangunan. Contohnya tamadun Rom seperti Colosseum, Pantheon dan Circus Maximus 2. Akal fikiran : tamadun yang bersumberkan intelektual yaitu pencapaian akal fikiran yang tinggi. Contohnya karya Pythagoras 3. Wahyu : tamadun yang bersumberkan wahyu Allah. Contohnya tamadun islam Tamadun Rom Colosseum adalah sebuah peninggalan besejarah berupa gedung pertunjukan yang besar berbentuk elips, termasuk salah satu dari tujuh keajaiban dunia pertengahan dan menjadi salah satu karya terbesar dari arsitektur Romawi yang pernah dibangun. Situs ini terletak di ibukota negara Italia, Roma. Pantheon : sebuah kuil yang berbentuk bulat Circus maximus : sebuah teater Romawi yang dapat menampung 250.000 penonton Karya Pythagoras Taj Mahal Ciri-ciri masyarakat bertamadun 1. Bentuk agama yang tinggi 2. Negara yang tersusun rapi 3. Sistem undang-undang 4. Kehidupan bandar (kota) 5. Bahasa dan sistem tulisan yang maju 6. Bentuk-bentuk kesenian dan kebudayaan yang istimewa Menurut Darcy Roberio (sarjana barat) 11 ciri-ciri tamadun : 1) Penyebaran teknik pertanian 2) Peternakan 3) Pengkhususan fungsi kumpulan tertentu 4) Revolusi perkotaan 5) Kemunculan bandar (kota) dan negara 6) Stratifikasi masyarakat dalam kelas-kelas sosial 7) Pertanian 8) Perairan 9) Teknik, bilangan kalender 10) Perkembangan kapal 11) Penciptaan mata uang Pengertian melayu Melayu : berasal dari kata mala (mula) dan yu (negeri). (Burhanudin Elhulaimy : 1950) Menurut Van ronek : melayu adalah orang yang bertutur bahasa melayu dan mendiami semenanjung tanah melayu, Kepulauan Riau, serta beberapa daerah di Sumatra. Dalam konstitusi Malaysia : melayu adalah orang yang berbahasa melayu, beragama islam dan mengamalkan budaya melayu. Melayu : penduduk yang pernah menjadi anak negeri kerajaan melayu sriwijaya sebagai kerajaan jaya dari hindu-budha lalu digantikan oleh kerajaan melayu melaka sebagai kerajaan dalam zaman islam. Kemudian diikuti oleh sejumlah kerajaan melayu dibelakangnya seperti deli, riau lingga, johor pahang, siak sri indrapura, brunei dan banyak lagi kerajaan kecil lainnya. Pengertian tamadun melayu Tamadun : berasal dari kata madana (kota/bandar) yang didalamnya berisikan peradaban. Melayu : berasal dari kata mala (mula) dan yu (negeri) Tamadun melayu : kota yang penuh dengan peradaban, dimana terdapat komunitas ras-ras melayu ataupun rumpun-rumpun melayu yang telah maju peradabannya dan kebudayaannya (politik atau pemerintahan, teknologi, ekonomi, pengolahan di bidang agraris dan maritim), yang menjunjung tinggi nilai kebudayaan , agama (islam), sosial yang mencakup pentauhidan kepada Allah SWT, akhlak dan hubungan antar manusia. Pentingkah studi islam berbasis tamadun melayu ? 1. Tamadun melayu tidak terlepas dari islam. Islam telah menjadi dasar-dasar logika keagamaan yang mendasari berkembangnya tamadun melayu baik dalam seni, budaya, bangunan fisik maupun dalam bentuk budaya lainnya. Islam dan tamadun melayu sudah menyatu dengan nilai-nilai melayu dan nafas kehidupan masyarakat melayu. Karena itu tanpa melibatkan studi islam berbasis tamadun melayu dalam pengembangannya maka tamadun melayu akan kehilangan makna dan rapuh ditelan zaman. 2. Kedekatan islam dengan perkembangan budaya melayu sudah semakin terkikis seiring dengan pergeseran budaya itu sendiri. Ajaran islam terlepas dari kegiatan dan perkembangan orang melayu. Islam yang dulunya menjadi kekuatan ruhiyah, transformative dan kritis kini agama berjalan sendiri di ruang hampa masjid. Sementara kebudayaan dan perkembangan nalar masyarakat melayu melaju dengan kemajuan teknologi dan arus globalisasi yang sekular. Contohnya dulu acara perkawinan atau lainnya selalu diawali dengan zikir, khataman dan pertunjukan seni budaya melayu, kini suasana demikian sudah jarang ditemui. Masyarakat seolah menganggap hal itu asing dan bukan produk kebudayaan melayu 3. Tidak lahirnya karya-karya besar kaum cendikiawan, budayawan dan seniman di tanah melayu disebabkan mereka tidak lagi mengintegrasikan nilai-nilai islam sebagai kekuatan keilmuan dan tradisi ilmiah sebagai panduan dalam membuat karya. Contohnya karya sastra pop, budaya pop dan kesenian pop yang hanya bersandar pada nilai material akan rapuh dan tenggelam dalam sejarah, berbeda dengan Gurindan XII Raja Ali Haji dimana sebagian besar isi, makna dan nilainya membawa kita kepada keimanan, amal dan akhlak. Karyanya itu bertahan lama, tak lekang oleh zaman. 4. Jika studi islam berbasis tamadun melayu tidak dikembangkan dalam upaya membangun kembali tamadun melayu kedepan, maka berbagai karya besar, tradisi, khasanah, intelektual, budaya dan seni yang ada hanya akan menjadi cerita tanpa makna. Namun jika dikaji dan dikembangkan akan menjadi teknologi intelektual yang memiliki daya saing dan nilai tawar yang tinggi terhadap arus globalisasi sekular. Contohnya tanpa kajian studi islam berbasis tamadun melayu semua harta kekayaan intelektual akan beralih kepada orang lain, saat ini yang melakukan penelitian makyong, mendu dan cerita rakyat lainnya bukan kita melainkan orang Belanda dan Australia. TERIMA KASIH