Anda di halaman 1dari 25

Islam dan Tamadun Melayu

DOSEN : YOZI RAHMADENI, M.Si


Apa itu tamadun ?
Pengertian tamadun
 Tamadun : peradaban, kebudayaan, kemajuan
 Dalam bahasa Arab :

1) Maddana : perbuatan membuka bandar (kota) dan


perbuatan memperhalus budi pekerti.
2) Madani : suatu sifat yang berkaitan dengan cara hidup
masyarakat dengan memperhalus budi pekerti.
3) Din : agama (menggambarkan kehidupan beragama)
 Pengertian lain dari tamadun
1) Thaqafah (kebudayaan) : berasal dari kata thaqifa yang
berarti kemajuan intelektual ataupun peradaban yang
tinggi pada sudut kebudayaan dan perilaku.
2) Madaniyyah : berasal dari kata madana yang berarti
kota atau kehidupan. (M. Farid Wadji dan M. Abduh)
3) Umran : berasal dari kata amara bermakna rumah atau
bangunan yang mewakili simbolik kemajuan dan
peradaban. (Ibnu Khaldun)
4) Hadharah : berasal dari kata hadhara yang berarti
perilaku kehidupan yang tinggi (Malek Bin Nabi)
Lanjutan..

 Kamus dewan : tamadun adalah suatu keadaan masyarakat


yang didasari oleh taraf kemajuan kebendaan serta
perkembangan pemikiran, sosial, budaya, politik dan
moral yang tinggi peradabannya.
 E.B. Taylor (sarjana barat) : tamadun adalah civilisation
yang berasal dari kata civitas (kota). Ahli antropologi
menyatakan civilisation mencakup keseluruhan
pencapaian manusia dalam hal pengetahuan, kepercayaan,
seni, moral, undang-undang, adat, tradisi, bakat dan
kebolehan yang dihasilkan oleh masyarakat.
 George zaitun : tamadun sebagai kebudayaan (civilisation)
ialah unsur-unsur kebudayaan yang maju, tinggi dan halus
yang dimiliki oleh warga masyarakat melalui proses
pendidikan dan pengajaran yang luas dan mendalam.
Sosiolog mengartikan kebudayaan adalah keseluruhan
kecakapan (adat, akhlak, kesenian, ilmu dan sebagainya )
yang dimiliki manusia sebagai subjek. (Cairo dalam Baker :
1984)
 Ibnu Khaldun (sarjana islam) : tamadun adalah sekumpulan
manusia yang mendiami sebidang tanah dan mempunyai
perbekalan ekonomi yang mencukupi, keselamatan nyawa
dan harta yang terjamin serta membolehkan mereka mencapai
kemajuan dalam berbagai bidang (maju dan berkembang)
Kesimpulan..
 Tamadun adalah suatu kemajuan dalam setiap bidang kehidupan
masyarakat yaitu dalam bentuk kebendaan (fisik), peraturan,
pembangunan spiritual dari segi akhlak juga kemanusian dan lain
sebagainya.
 Peradaban mempunyai 2 aspek yang penting :

1) Aspek rohani dan pemikiran : aspek yang menentukan identity


suatu umat dan masyarakat, mempengaruhi kekuatan dan
kebertahanan suatu tamadun. (agama, dasar pemikiran, budaya,
nilai, warisan, undang-undang, bahasa dan sejarah)
2) Aspek fizikal (jasmani atau kebendaan) : aspek ini bersifat universal
dan dapat dimiliki oleh semua masyarakat dengan usaha dan daya
saing, oleh sebab itu setiap hasil kemajuan sains dan teknologi
menjadi milik masyarakat global. (pembangunan infrastruktur,
kemajuan dari segi produk, pekerjaan, kemahiran dan penghidupan)
Asal usul tamadun
 Ibnu Khaldun : orang pertama yang membuat kajian
khusus tentang tamadun pada abad ke 14 dalam bukunya
al-Muqaddimah li Kitab al-’ibar wa Diwan al-Mabtada’
wa al-Khabar fi Ayyam al-’Arab wa al-’Ajam wa al-
Barbar.
 Beliau menggunakan kata umran sebagai tamadun yang
kita fahami sekarang.
 Eropa : civilisation mulai diungkapkan pada abad ke 18
dan mulai digunakan pada abad ke 19.
Sumber tamadun
1. Kebendaan : tamadun yang bersumberkan material atau
kebendaan seperti bangunan-bangunan. Contohnya
tamadun Rom seperti Colosseum, Pantheon dan Circus
Maximus
2. Akal fikiran : tamadun yang bersumberkan intelektual
yaitu pencapaian akal fikiran yang tinggi. Contohnya
karya Pythagoras
3. Wahyu : tamadun yang bersumberkan wahyu Allah.
Contohnya tamadun islam
Tamadun Rom
 Colosseum adalah sebuah peninggalan besejarah berupa
gedung pertunjukan yang besar berbentuk elips, termasuk
salah satu dari tujuh keajaiban dunia pertengahan dan
menjadi salah satu karya terbesar dari arsitektur Romawi
yang pernah dibangun. Situs ini terletak di ibukota negara
Italia, Roma.
Pantheon : sebuah kuil yang
berbentuk bulat
Circus maximus : sebuah teater Romawi yang
dapat menampung 250.000 penonton
Karya Pythagoras
Taj Mahal
Ciri-ciri masyarakat bertamadun
1. Bentuk agama yang tinggi
2. Negara yang tersusun rapi
3. Sistem undang-undang
4. Kehidupan bandar (kota)
5. Bahasa dan sistem tulisan yang maju
6. Bentuk-bentuk kesenian dan kebudayaan yang istimewa
Menurut Darcy Roberio (sarjana
barat) 11 ciri-ciri tamadun :
1) Penyebaran teknik pertanian
2) Peternakan
3) Pengkhususan fungsi kumpulan tertentu
4) Revolusi perkotaan
5) Kemunculan bandar (kota) dan negara
6) Stratifikasi masyarakat dalam kelas-kelas sosial
7) Pertanian
8) Perairan
9) Teknik, bilangan kalender
10) Perkembangan kapal
11) Penciptaan mata uang
Pengertian melayu
 Melayu : berasal dari kata mala (mula) dan yu (negeri).
(Burhanudin Elhulaimy : 1950)
 Menurut Van ronek : melayu adalah orang yang bertutur
bahasa melayu dan mendiami semenanjung tanah melayu,
Kepulauan Riau, serta beberapa daerah di Sumatra.
 Dalam konstitusi Malaysia : melayu adalah orang yang
berbahasa melayu, beragama islam dan mengamalkan
budaya melayu.
 Melayu : penduduk yang pernah menjadi anak negeri
kerajaan melayu sriwijaya sebagai kerajaan jaya dari
hindu-budha lalu digantikan oleh kerajaan melayu melaka
sebagai kerajaan dalam zaman islam. Kemudian diikuti
oleh sejumlah kerajaan melayu dibelakangnya seperti deli,
riau lingga, johor pahang, siak sri indrapura, brunei dan
banyak lagi kerajaan kecil lainnya.
Pengertian tamadun melayu
 Tamadun : berasal dari kata madana (kota/bandar) yang
didalamnya berisikan peradaban.
 Melayu : berasal dari kata mala (mula) dan yu (negeri)
 Tamadun melayu : kota yang penuh dengan peradaban,
dimana terdapat komunitas ras-ras melayu ataupun
rumpun-rumpun melayu yang telah maju peradabannya
dan kebudayaannya (politik atau pemerintahan, teknologi,
ekonomi, pengolahan di bidang agraris dan maritim), yang
menjunjung tinggi nilai kebudayaan , agama (islam),
sosial yang mencakup pentauhidan kepada Allah SWT,
akhlak dan hubungan antar manusia.
Pentingkah studi islam berbasis tamadun
melayu ?
1. Tamadun melayu tidak terlepas dari islam. Islam telah
menjadi dasar-dasar logika keagamaan yang mendasari
berkembangnya tamadun melayu baik dalam seni,
budaya, bangunan fisik maupun dalam bentuk budaya
lainnya. Islam dan tamadun melayu sudah menyatu
dengan nilai-nilai melayu dan nafas kehidupan
masyarakat melayu. Karena itu tanpa melibatkan studi
islam berbasis tamadun melayu dalam
pengembangannya maka tamadun melayu akan
kehilangan makna dan rapuh ditelan zaman.
2. Kedekatan islam dengan perkembangan budaya melayu
sudah semakin terkikis seiring dengan pergeseran budaya itu
sendiri. Ajaran islam terlepas dari kegiatan dan
perkembangan orang melayu. Islam yang dulunya menjadi
kekuatan ruhiyah, transformative dan kritis kini agama
berjalan sendiri di ruang hampa masjid. Sementara
kebudayaan dan perkembangan nalar masyarakat melayu
melaju dengan kemajuan teknologi dan arus globalisasi yang
sekular. Contohnya dulu acara perkawinan atau lainnya
selalu diawali dengan zikir, khataman dan pertunjukan seni
budaya melayu, kini suasana demikian sudah jarang ditemui.
Masyarakat seolah menganggap hal itu asing dan bukan
produk kebudayaan melayu
3. Tidak lahirnya karya-karya besar kaum cendikiawan,
budayawan dan seniman di tanah melayu disebabkan
mereka tidak lagi mengintegrasikan nilai-nilai islam
sebagai kekuatan keilmuan dan tradisi ilmiah sebagai
panduan dalam membuat karya. Contohnya karya sastra
pop, budaya pop dan kesenian pop yang hanya
bersandar pada nilai material akan rapuh dan tenggelam
dalam sejarah, berbeda dengan Gurindan XII Raja Ali
Haji dimana sebagian besar isi, makna dan nilainya
membawa kita kepada keimanan, amal dan akhlak.
Karyanya itu bertahan lama, tak lekang oleh zaman.
4. Jika studi islam berbasis tamadun melayu tidak
dikembangkan dalam upaya membangun kembali tamadun
melayu kedepan, maka berbagai karya besar, tradisi,
khasanah, intelektual, budaya dan seni yang ada hanya
akan menjadi cerita tanpa makna. Namun jika dikaji dan
dikembangkan akan menjadi teknologi intelektual yang
memiliki daya saing dan nilai tawar yang tinggi terhadap
arus globalisasi sekular. Contohnya tanpa kajian studi
islam berbasis tamadun melayu semua harta kekayaan
intelektual akan beralih kepada orang lain, saat ini yang
melakukan penelitian makyong, mendu dan cerita rakyat
lainnya bukan kita melainkan orang Belanda dan Australia.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai