SMK3 PERENCANAAN
1
Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
Menejemen K3
Perencanaan - Kriteria
Menejemen K3
Perencanaan
3
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
Menejemen K3
4.1. Identifikasi Bahaya & Resiko
Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko
Aspek-aspek K3 dari setiap aktivitas atau operasional perusahaan harus
diidentifikasi dan dianalisa baik bahaya maupun tingkat resikonya.
Identifikasi dan analisa bahaya serta resiko ini kemudian digunakan dalam
menentukan pengelolaan dampak-dampak aktivitas yang terkait dengan K3.
Aspek K3 diidentifikasi dan dianalisa sebagai berikut;
Identifikasi potensi bahaya untuk menghasilkan daftar resiko pada setiap jenis
aktifitas.
Analisa resiko (Risk Analysis) menggunakan teknik Analisa K3 (Job Safety
Analysis) untuk menghasilkan sebuah petunjuk teknis yang baku (SOP).
Menentukan tindakan perbaikan atau kontrol yang diperlukan untuk setiap
aktivitas dengan bahaya dan risiko tertentu yang dianggap perlu.
Data mengenai aspek-aspek K3 harus selalu ditinjau ulang minimal sekali setiap
tahun atau apabila terjadi suatu perubahan yang signifikan terhadap operasional
atau kondisi lain yang mempengaruhinya.
4
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
Definisi
5
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
Definisi
6
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
Definisi
7
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
Definisi
RESIKO (RISK)
BAHAYA (HAZARD)
Terjadi pada saat energi atau orang
Sesuatu yang bisa
ditempatkan pada suatu bahaya Contoh -
mencelakai. Contoh -
orang berjalan diatas tumpahan oli
tumpahan oli dilantai
9
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
2. Membentuk Konteks
5. Perlakuan Risiko
10
1. Identifikasi Cakupan & Manfaat Studi
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
Penilaian Risiko
1. Cakupan Umum
Untuk mengidentifikasi dan mem-bobot risiko
2. Tujuan detil
Mengidentifikasi risiko yang berkaitan dengan aktivitas berisiko tinggi
dimana studi akan dilakukan
Menganalisa dan mem-bobot risiko dengan menggunakan suatu Standard
Analisa Risiko
Mengidentifikasi Matriks Analisa Risiko
Mengidentifikasi Risiko yang tidak dapat diterima menggunakan suatu
standard Matriks Analisa Risiko
Mengidentifikasi peluang atau kontrol untuk mengurangi risiko
11
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
2. Membentuk Konteks
1. Metodologi
Klarifikasi cakupan pekerjaan
Matriks analisa risiko
Tim risk assessment
Proses identifikasi risiko
Diskusikan setiap risiko, konsekuensi dan peluang kejadiannya
Pemberitahuan perlakukan risiko yang ada dan yang diusulkan
12
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
3. Identifikasi Hazard
Metodologi
Aktivitas baru - Job Safety Analysis
Rangkaian aktivitas – studi risiko diidentifkasi melalui
aktivitas diskusi yang menantang
13
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
14
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
Definisi Job Safety Analysis
Analisa Keselamatan Kerja
Analisis Keselamatan Kerja (Job Safety Analysis) merupakan suatu sistem perencanaan
suatu pekerjaan dengan keselamatan kerja sebagai prioritas utama. Perlu diperhatikan
bahwa tidak setiap orang mengetahui dengan pasti cara melakukan pekerjaannya dengan
benar dan aman.
Proses formal mengidentifikasi bahaya, mengevaluasi dan mengendalikan resiko
Keuntungan menggunakan sistem JSA adalah untuk meningkatkan keselamatan dan
efisiensi suatu pekerjaan.
JSA diharapkan dapat menghasilkan suatu cara yang lebih baik dalam melakukan suatu
pekerjaan.
JSA mempunyai hubungan erat dengan sistem Keselamatan Kerja, dengan memastikan
perbaikan tata cara dan prosedur kerja dengan aman.
Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan pekerjaan adalah
keselamatan menjadi pertimbangan utama
Pikirkan terhadap pekerjaan tersebut dan bahaya apa yang akan muncul sebelum dimulai
15
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
16
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
1. Pengamatan langsung
17
Penjelasan rencana operasi di KPC
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
18
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
Tahap-tahap JSA
19
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
20
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
21
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
22
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
23
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
1. Jenis-jenis bahaya
2. Bagaimana terjadinya cedera
3. Bahaya fisik: tekanan, listrik, kimia, alat yang berputar, kendaraan,
ketinggian, kedalaman, ruangan tertutup, getaran, jalan masuk, benda
yang terlempar, cuaca, benda yang panas/dingin, kebisingan, radiasi,
peralatan dan perlengkapan berat, material yang berbahaya, kondisi
tanah.
4. Bahaya mekanis: terkena benda jatuh, terjerat di, tertarik, terantuk,
terpeleset dan jatuh, tertelan/tersedot, terbakar, panas/debu/gas
kimia.
5. Faktor tambahan: pencemaran lingkungan, peralatan yang rusak,
faktor manusia (kompetensi, kemampuan, pelatihan,
kebugaran,kelelahan/keletihan), operasi kerja terus menerus dll.
24
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
25
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
Potensi Bahaya
26
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
Punggung
28
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
Bahaya Karyawan
29
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
30
Kontrol Risiko
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
4.1. Eliminasi
Reaksi kimia ke fisika; penggunaan perekat diganti dengan klem/penjepit/baut-mur (resiko kimia dihilangkan)
Pekerjaan pemotongan kayu yg berdebu diganti dengan pembelian bahan yg ready-cut/sized-form material (resiko
debu dihilangkan)
4.2. Substitusi
Chlorinated degreasing solvent diganti dengan detergen; cat berbahan dasar organik/hidrokarbon diganti dengan cat
berbahan dasar air (resiko berkurang)
Material berbentuk tepung yg berdebu diganti dengan yang berbentuk pasta/pelet; cat dengan aplikasi semprot
diganti dengan aplikasi kuas (resiko berkurang)
4.3. Isolasi
Pengoperasian jarak jauh – remote control drilling
Membangun ruangan untuk mesin generator listrik
Membuat barikade atau larangan masuk ke daerah yang licin atau rawan longsor
4.4. Rekayasa
Penggunaan ruang berventilasi untuk pekerjaan spray painting atau fibre-glassing
Pekerjaan las menggunakan robot
Otomatisasi pekerjaan
Penggunaan bejana reaksi tertutup
4.5. Administratif
Mengurangi jumlah orang yang terpapar bahaya
Mengurangi waktu paparan/exposure
Larangan makan/minum di area yang terkontaminasi
Safe Work Procedure (SWP) / JSA
4.6. APD 31
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
32
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
Kebutuhan APD
33
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
Pemakaian Helm pengaman ketika berada di dalam kendaraan tertutup atau ruangan ber-AC seperti di
kantor dan ruang tidak diwajibkan, kecuali pekerjaan yang Anda lakukan bisa menimbulkan bahaya.
Sepatu Pengaman
Sepatu pengaman harus dipakai setiap saat oleh semua karyawan ketika berada di lokasi operasi dan
lokasi bengkel atau lokasi yang mengharuskan pemakaian sepatu pengaman tersebut.
36
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
Rompi Pengaman
Sebagai persyaratan minimal, rompi pengaman yang memantulkan cahaya
(reflektor) atau pakaian kerja yang berwarna menyolok dan didesign dengan
reflector harus dikenakan setiap karyawan tambang terbuka dan bawah tanah
di tempat yang mengharuskan pemakaian rompi tersebut.
Semua peralatan pelindung diri bagi karyawan harus disediakan oleh masing-
masing supervisor.
Pelindung Pendengaran
Pendengaran akan terganggu bila personil terpapar pada kebisingan dalam
kurun waktu tertentu. Semua area yang mempunyai kebisingan lebih dari 85 dB
personil wajib mengenakan pelindung pendengaran untuk meredam suara yang
masuk kedalam telinga.
Gangguan atau kerusakan pendengaran permanen dapat terjadi bila terpapar
pada kebisingan seperti ditunjukka pada Tabel berikut.
37
Sound Pressure Pa dB Threshold of Pain
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
100
1.000.000
Heavy 90
Truck Average Street Traffic
80
100.000
70
Conversation Talk
Business Office
60
10.000
50
20 0 Threshold of Hearing 38
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
6 92
4 95
3 97
2 100
1–½ 102
1 105
½ 110
>¼ 115
39
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
40
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
JSA Worksheet
Project: Sign off:__________________
Date: ___________________
Team:
Accepted: Yes / No
Task:
Recommendation Action Or
Sequence Of Basic Job Equipment Potential hazard
Procedure
42
Tanggung Jawab Formal Implementasi
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
Review
Review and
Foreman & & ensure
Ensure One
General - 1 4/month 1/month The -
Program/m
Foreman check
onth
list/daily
Review &
Superintendent Audit
Review
& General - 1 4/month 1/Qtr - Accountability
1/Qtr
Superintendent Performance
every Quarter
Managers & Review
Vice President / Result of
- 1/Qtr 2/month 1/Qtr - -
General Audit In Every
Manager Semester
43
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
PT Kaltim Prima Coal Job NAMA TUGAS (dan nomor jika ada): TGL: 27 Juli Tanda
PENAMBANGAN BATUBARA 2005 Tangan
JOB SAFETY ANALYSIS HAL 1 DARI 1 JSA NO. 1
44
JSA Penambangan & Expose Batubara
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
di AB 2 HATARI
N Urutan langkah
Bahaya Tindakan & prosedur yang disarankan
O tugas pokok
1 Penambangan Terkena 1. Supervisor operation melakukan identifikasid inspeksi area kerja
Batubara dari longsoran sebelum memasuki area kerja, terutama memeriksa tanda peringatan
Selatan ke Utara material (extenso meter) yang telah di pasang geotech crew, dan memastikan
dengan Terkenan safety berm dalam keadaan baik/standard.
menggunakan kejatuhan 2. Supervisi melekat selama proses expose dan clean up berlangsung
bottom side loading, material 3. Supervisor segera menghentikan kegiatan expose dan atau clean up
menggunakan Tabrakan dan mengevakuasi semua alat dan personil jika ada tanda / alarm
Hitachi EX1800, Terguling dari patok monitor yang telah di pasang oleh Geotech crew.
Komatsu 785 HD & 4. Supervisis membuat dan memastikan emergency access ke arah
Cat 777 Utara tersedia sebelum pekerjaan expose di mulai.
5. Mengacu pada prosedur pengoperasian alat backhoe
6. Mengacu pada prosedur pengoperasian haul truck
7. Kegiatan di lakukan pada siang hari (06.00 – 18.00)
8. Saat hujan kegiatan di hentikan.
9. Geotechnical memasang patok monitoring dan extenso meter. dan
memberikan briefing kepada semua pengawas yang ditugaskan di
daerah tersebut tentang tanda-tanda adanya pergerakan monitoring
yang harus segera dilaporkan dan di tindak lanjuti dengan proses
evakuasi.
10. Geotechnical harus melakukan monitoring harian terhadap alat
monitoring (extenso meter) untuk memastiakn bahwa alat masih
berfungsi dengan baik dan hasil monitoring dicatat dan dilaporkan
kepada Supt./Gen. Supt/Manager yang bertanggung jawab di area
tersebut.
11. Jalan yang berada di atas area kerja di tutup selama proses
pekerjaan berlangsung. 45
12. Fueling, PM dan Inspeksi terhadap alat backhoe harus di laklukan di
luar radius 22M
Job Safety Analysis
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
PT. Aneka Tambang Batubara Nama Tugas (nomor jika ada): Membuka singkapan batubara Tgl: 27 Juli 05 TTD
Analisis Oleh:
Jabatan orang yg melakukan tugas
Supervisor: Ahmadinejad
Instruksi Dibalik Lembar ini ini:
Shift Supervisor SBY
Operator Backhoe
Goerge Bush
Perusahaan: Lokasi/Gedung: Departemen: Diperiksa
oleh:
PT. ATB - Divisi MOD Pit ABC Dept Tambang Batubara
Peralatan pelindung diri yg diharuskan dan atau disarankan: Standar PPE, Trunking Radio Disetujui oleh:
Daftar peralatan yang akan digunakan :
Urutan Langkah Tugas-
NO Bahaya Tindakan & prosedur yg disarankan
tugas Pokok
1 Expose Batubara dari Terkena longsoran 1. Membuat Safety berm sesuai dengan design.
Selatan ke Utara material 2. Supervisor operation melakukan identifikasid inspeksi area kerja sebelum
dengan menggunakan Terkenan kejatuhan memasuki area kerja, terutama memeriksa patok peringatan yg telah di pasang
botom side loading, material geotech crew, & memastikan safety berm dalam keadaan baik/standard.
menggunakan Hitachi Tabraka 3. Supervisi melekat selama proses expose & clean up berlangsung
Ex1800, Komatsu 785 Terguling 4. Supervisor segera menghentikan kegiatan expose & atau clean up & menevakuasi
HD dan Caterpillar 777 alat & personil jika ada alarm dari patok peringatan yg di pasang tim Geotech.
Clean up batubara 5. Supervisor membuat dan memastikan emergency access ke arah Utara tersedia
dengan menggunakan sebelum pekerjaan expose di mulai.
PC300/PC200/PC320, 6. Mengacu pada prosedur pengoperasian alat backhoe
Hitachi EX1800 7. Mengacu pada prosedur pengoperasian haul truck
membuat area working 8. Mengacu pada prosedur clean up batu bara.
bench untuk 9. Kegiatan di lakukan pada siang hari (06.00 – 18.00)
PC300/PC320/PC200 10. Saat hujan kegiatan di hentikan.
clean up batubara 11. Geotech pasang patok peringatan & extensometer & briefing semua pengawas yg
ditugaskan di daerah tsb tentang tanda2 pergerakan monitoring yg harus segera
dilaporkan & di tindak lanjuti dengan proses evakuasi.
12. Geotech harus lakukan monitoring harian terhadap alat pantau utk pastiakn bahwa
alat berfungsi baik & hasil monitoring dicatat & dilaporkan kepada Supt./Gen.
Supt/Manager yang bertanggung jawab di area tersebut. 46
13. Jalan di atas area kerja di tutup selama proses pekerjaan berlangsung.
14. Fueling, PM & Inspeksi terhadap backhoe harus di laklukan di luar radius 22M
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
PT. Aneka Tambang Batubara Nama Tugas (nomor jika ada): Pemasangan pompa Tgl: 27 Juli 05 TTD
Urutan Langkah
No Bahaya Tindakan & prosedur yg disarankan
Tugas Pokok
1 Kegiatan Terkena 1. Supervisor operation mengidentifikasi & inspeksi area kerja sebelum masuk area kerja, terutama
priming longsoran periksa tanda peringatan yg di pasang geotech crew & pastikan safety berm berkondisi baik & std.
Pengisisan material 2. Saat final check, Supervisi harus lakukan inspeksid & identifikasi pada area blasting & pada dinding
bahan peledak Terkenan tebing untuk pastikan tidak ada material yang menggantung, yang potensi runtuh.
Proses tie up, kejatuhan 3. Selama final check, salah seorang blast crew harus ditunjuk untuk monitor adanya pergerakan dari
PF = 0.12 dan material dinding tebing.
50 ms delay Tabrakan 4. Gunakan ”sirine” untuk pemberitahuan adanya bahaya, dan Supervisor segera lakukan evakuasi.
antar row Terguling 5. Supervisi melekat selama proses peledakan berlangsung
Final Check Terbalik 6. Pengisian bahan peledak menggunakan hose, & tempatkan truck exposive diluar radius 22 m
7. Supervisor Drill pastikan sisi timur area blasting telah di buatkan access untuk jalur truck exposive.
8. Supervisor segera menghentikan kegiatan dan mengevakuasi semua alat dan personil jika ada
tanda / alarm dari patok monitor yang telah di pasang oleh Geotech crew.
9. Mengacu pada blasting prosedur (SWP Blast 1 s/d Blast 7)
10.Kegiatan di lakukan pada siang hari (06.00 – 18.00)
11.Saat hujan kegiatan di hentikan.
12.Geotechnical pasang patok monitoring & extensometer & briefing kepada semua pengawas yang
ditugaskan di daerah tersebut tentang tanda-tanda adanya pergerakan monitoring yang harus segera
dilaporkan dan di tindak lanjuti dengan proses evakuasi.
13.Geotechnical harus monitoring harian terhadap alat monitoring utk pastiakn alat berfungsi baik & hasil
monitoring dicatat & dilaporkan kepada Supt./Gen. Supt/Manager yg bertanggung jawab di area tsb.
14.Jalan yang berada di atas area kerja di tutup selama proses pekerjaan berlangsung.
48
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
1. Persiapan alat & menaikkan ke atas Gunakan tas/ back pack atau alat bantu untuk membawa
Platform/ Scissor Lift 1.b. Jatuh dari Platform/ Scissor Lift peralatan, jika sedang menaiki tangga.
Memakai harness jika diperlukan
(sesuaikan dengan prosedur di workshop)
Scissor Lift dioperasikan oleh yang berwenang
(memiliki Kimper untuk Scissor Lift)
3.b. Udara panas dari gas buang Jaga jarak dan posisi terhadap exhaust
3. Pengukuran Partikulat
Memakai penutup telinga sesuai standar bekerja di
3.c. Kebisingan
workshop