Anda di halaman 1dari 50

SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

SMK3 PERENCANAAN

1
Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

Menejemen K3
Perencanaan - Kriteria

 Perencanaan bertujuan untuk meyakinkan bahwa K3 benar-benar berjalan.


Perencanaan K3 mencakup penentuan tujuan, mengidentifikasi bahaya,
penilaian resiko, penerapan standard & kinerja, dan pengembangan budaya
positif K3.
 Standar membantu membangun sebuah budaya positif dan kontrol resiko.
Standar mengemukakan tindakan yang harus dilakukan karyawan untuk
menjalankan kebijakan dan mengontrol resiko & harus memenuhi 3 syarat:
 Terukur
 Tercapai
 Realistis
 Perkataan ‘karyawan harus dilatih’; sulit untuk diukur apabila tidak mengetahui
pengertian ‘dilatih’ secara jelas dan siapa yang akan melakukannya. ‘Semua
mesin akan dijaga’ sulit untuk dicapai apabila tidak terdapat ukuran kecukupan
penjagaan.
2
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

Menejemen K3
Perencanaan

4.1. Identifikasi Bahaya & Penilaian Resiko


4.2. Kepatuhan Hukum & Peraturan K3
4.3. Tujuan Target & Program Kerja K3
4.4. P3K
4.5. Studi Fatig & Kinerja K3

3
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

Menejemen K3
4.1. Identifikasi Bahaya & Resiko
Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko
 Aspek-aspek K3 dari setiap aktivitas atau operasional perusahaan harus
diidentifikasi dan dianalisa baik bahaya maupun tingkat resikonya.
Identifikasi dan analisa bahaya serta resiko ini kemudian digunakan dalam
menentukan pengelolaan dampak-dampak aktivitas yang terkait dengan K3.
 Aspek K3 diidentifikasi dan dianalisa sebagai berikut;
 Identifikasi potensi bahaya untuk menghasilkan daftar resiko pada setiap jenis
aktifitas.
 Analisa resiko (Risk Analysis) menggunakan teknik Analisa K3 (Job Safety
Analysis) untuk menghasilkan sebuah petunjuk teknis yang baku (SOP).
 Menentukan tindakan perbaikan atau kontrol yang diperlukan untuk setiap
aktivitas dengan bahaya dan risiko tertentu yang dianggap perlu.
 Data mengenai aspek-aspek K3 harus selalu ditinjau ulang minimal sekali setiap
tahun atau apabila terjadi suatu perubahan yang signifikan terhadap operasional
atau kondisi lain yang mempengaruhinya.
4
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

Definisi

 Hazard = potensi untuk “harm”


 Resiko: peluang terjadinya “harm” atau sesuatu yang akan berdampak terhadap obyektif
dan merupakan ukuran kombinasi dari konsekuensi dan peluang kejadian.
 Identifikasi Resiko: proses penentuan apa, kenapa dan bagaimana dapat terjadi
 Analisa Resiko: suatu sistem yang menggunakan informasi yang tersedia untuk
menentukan berapa sering suatu kejadian spesifik bisa terjadi termasuk tingkat keparahan
dan konsekuensinya
 Menejemen Resiko:
 Menejemen Resiko adalah suatu terminologi yang dipakai terhadap metode logika dan sistematik
dari sekumpulan proses yang berkaitan dengan aktivitas, fungsi atau proses dalam bentuk
sebuah sehingga Perusahaan dapat mengurangi kehilangan dan meningkatkan peluang positif
 Sebuah metodologi yang dapat membantu proses pembuatan keputusan dan merupakan sebuah
budaya, proses dan struktur yang diarahkan terhadap menejemen efektif dari potensi peluang-
peluang dan dampak buruk (grasping opportunities and minimizing losses):
 Bukan sebuah aktivitas baru
 Tidak sama dengan asuransi
 Fokus utamanya adalah keterlibatan semua stakeholders dengan pendekatan koordinatif

5
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

Definisi

 Audit: proses yang digunakan untuk konfirmasi kepatuhan (compliance)


terhadap prosedur yg digunakan untuk mengontrol resiko.
 Audit menjadi sangat penting jika resiko dikontrol oleh prosedur.

 Memantau: memeriksa, mengawasi, mengamati atau merekan


kemajuan suatu aktivitas, tindakan atau sistem secara periodik untuk
mampu mengidentifikasi jika adanya perubahan

6
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

Definisi

 Konsekuensi (consequence): hasil suatu kejadian dinyatakan secara


kualitatif dan atau kuantitatif sebagai kehilangan, injury, kerugian atau
perolehan. Selalu ada variasi peluang hasil kejadian (positive atau
negative)
 Peluang kejadian / probabilitas (likelihood): sebuah ukuran kualitatif
yang menunjukkan probabilitas atau kekerapan
 Rencana kontingensi: sebuah dokumen rencana detil untuk mencari
peluang meminimumkan impak dari suatu kejadian insiden

7
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

Definisi

 Perlakuan Resiko: bagian dari menejemen resiko yang melibatkan


implementasi kebijakan, standard, prosedur dan perubahan fisik untuk
menghilangkan atau meminimumkan resiko buruk
 Komunikasi Resiko: sebuah proses dimana resiko dikomunikasikan
diantara kelompok yang terlibat
 Kontrol Resiko: lihat Perlakuan Resiko (Risk Treatment)
 Evaluasi Resiko: proses yang digunakan untuk menentukan prioritas
menejemen resiko dengan membandingkan tingkat resiko terhadap
standard yang sudah ditentukan, target tingkat resiko atau kriteria resiko
yang dikehendaki
 Pemangku Kepentingan (stakeholders): mereka dan organisasi yang
bisa mempengaruhi dan dipengaruhi atau beranggapan dirinya dapat
dipengaruhi oleh resiko atau keputusan atau aktivitas yang beresiko
8
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

RESIKO (RISK)
BAHAYA (HAZARD)
Terjadi pada saat energi atau orang
Sesuatu yang bisa
ditempatkan pada suatu bahaya Contoh -
mencelakai. Contoh -
orang berjalan diatas tumpahan oli
tumpahan oli dilantai

9
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

Proses Penilaian Risiko

1. Identifikasi Cakupan & Manfaat suatu Studi Penilaian Risiko


(Risk Assessment)

2. Membentuk Konteks

3. Identifikasi Bahaya (Hazard)

4. Analisa Risiko & Evaluasi Risiko

5. Perlakuan Risiko

10
1. Identifikasi Cakupan & Manfaat Studi
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

Penilaian Risiko

1. Cakupan Umum
 Untuk mengidentifikasi dan mem-bobot risiko
2. Tujuan detil
 Mengidentifikasi risiko yang berkaitan dengan aktivitas berisiko tinggi
dimana studi akan dilakukan
 Menganalisa dan mem-bobot risiko dengan menggunakan suatu Standard
Analisa Risiko
 Mengidentifikasi Matriks Analisa Risiko
 Mengidentifikasi Risiko yang tidak dapat diterima menggunakan suatu
standard Matriks Analisa Risiko
 Mengidentifikasi peluang atau kontrol untuk mengurangi risiko

11
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

2. Membentuk Konteks

1. Metodologi
 Klarifikasi cakupan pekerjaan
 Matriks analisa risiko
 Tim risk assessment
 Proses identifikasi risiko
 Diskusikan setiap risiko, konsekuensi dan peluang kejadiannya
 Pemberitahuan perlakukan risiko yang ada dan yang diusulkan

2. Isu utama harus disampaikan dalam pembentukan konteks


dan untuk sebuah tim studi risiko harus berdiskusi bersama
fasilitator saat akan mulai studi

12
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

3. Identifikasi Hazard

Manfaat langkah ini


 Untuk meng-identifikasi risiko yang berasosiasi dengan
aktivitas dimana studi akan dilakukan

Metodologi
 Aktivitas baru - Job Safety Analysis
 Rangkaian aktivitas – studi risiko diidentifkasi melalui
aktivitas diskusi yang menantang

13
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

Job Safety Analysis


Prosedur Analisa Tempat Kerja

 Aliran untuk membuat prosedur, safe work


instructions, & job safety analysis dimulai
dengan sebuah Risk Assessment.

Risk Assessments (1)


Procedures (2)

Safe Work Instructions (3)

Job Safety Analysis (4)

14
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
Definisi Job Safety Analysis
Analisa Keselamatan Kerja

 Analisis Keselamatan Kerja (Job Safety Analysis) merupakan suatu sistem perencanaan
suatu pekerjaan dengan keselamatan kerja sebagai prioritas utama. Perlu diperhatikan
bahwa tidak setiap orang mengetahui dengan pasti cara melakukan pekerjaannya dengan
benar dan aman.
 Proses formal mengidentifikasi bahaya, mengevaluasi dan mengendalikan resiko
 Keuntungan menggunakan sistem JSA adalah untuk meningkatkan keselamatan dan
efisiensi suatu pekerjaan.
 JSA diharapkan dapat menghasilkan suatu cara yang lebih baik dalam melakukan suatu
pekerjaan.
 JSA mempunyai hubungan erat dengan sistem Keselamatan Kerja, dengan memastikan
perbaikan tata cara dan prosedur kerja dengan aman.
 Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan pekerjaan adalah
keselamatan menjadi pertimbangan utama
 Pikirkan terhadap pekerjaan tersebut dan bahaya apa yang akan muncul sebelum dimulai
15
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

Manfaat Analisa Keselamatan Kerja

 Kesadaran akan keselamatan meningkat

 Pengetahuan tentang pekerjaan menjadi


bertambah

 Prosedur kerja ditetapkan

 Pencegahan kecelakaan diperhatikan

 Angka kecelakaan menurun

16
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

Ada 3 Cara Untuk Melakukan JSA

1. Pengamatan langsung

2. Diskusi dalam suatu kelompok

3. Mengingat kembali atau ditetapkan dan diuji ulang

17
Penjelasan rencana operasi di KPC
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

Pertimbangkan Hal-Hal Berikut Sebelum


Membuat JSA

1. Apa yang akan saya lakukan?


2. Dengan bahan-bahan apa sajakah saya akan berkerja?
3. Peralatan dan perlengkapan apa yang saya gunakan?
4. Kapan saya akan melakukan pekerjaan itu?
5. Bagaimana pengaruh pekerjaan ini terhadap pekerjaan yang
lain?
6. Adakah pengaruh yang lain?
7. Dimana pekerjaan ini dilakukan?

18
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

Tahap-tahap JSA

1. Pilih pekerjaan/tugas yang akan dianalisa


2. Jabarkan pekerjaan/tugas ke dalam urutan yang
logis
3. Kenali bahaya/resiko dalam setiap urutan
4. Tentukan cara mengendalikannya
5. Lengkapi formulir JSA dengan informasi penting
lainnya

19
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

Step 1. Identifikasi dan katagorikan


pekerjaan

 Bedakan pekerjaan dan tugas


 Pekerjaan atau tugas yang mana memerlukan JSA
 Apakah pekerjaan tsb mempunyai sejarah atau potensi terhadap
cidera atau insiden
 Apakah pekerjaan tsb sangat beresiko terhadap keselamatan
 Apakah pekerjaan tsb belum pernah dilakukan sebelumnya
 Apakah pekerjaan tsb prosedurnya sudah berubah
 Apakah pekerjaan tsb dioperasikan oleh karyawan baru

20
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

Pekerjaan vs. Tugas


Pekerjaan
Tugas-tugas yang berbahaya
 Pekerjaan baru (material, peralatan, proses/metode)
 Pekerjaan yang jarang dilakukan, atau yang dilakukan oleh orang
baru
 Pekerjaan dengan kondisi tempat kerja berubah

21
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

Step 2. Pecah pekerjaan tersebut dalam


langkah demi langkah secara logis
1. Gunakan kata kerja yang
mengarah terhadap penjelasan
pekerjaan
2. Jabarkan langkah setiap tugas
dengan jelas bukan
menjelaskan ‘bagaimana’ setiap
langkah dilakukan
3. Jabarkan langkah tugas secara
lengkap dengan urutan
sederhana, tidak terlalu panjang
atau pendek
4. Batasi langkah tersebut dalam
10 langkah

22
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

Latihan: Uraikan langkah-langkah tugas

 Pilih salah satu tugas yang anda senangi di tempat kerja,


atau di luar kerja
 Uraikan tugas tersebut sesuai petunjuk atau prinsip yang
dijelaskan sebelumnya
 Evaluasi urutan pekerjaan apakah ada pengulangan atau
yang hilang

23
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

Step 3. Identifikasi bahaya yang muncul

1. Jenis-jenis bahaya
2. Bagaimana terjadinya cedera
3. Bahaya fisik: tekanan, listrik, kimia, alat yang berputar, kendaraan,
ketinggian, kedalaman, ruangan tertutup, getaran, jalan masuk, benda
yang terlempar, cuaca, benda yang panas/dingin, kebisingan, radiasi,
peralatan dan perlengkapan berat, material yang berbahaya, kondisi
tanah.
4. Bahaya mekanis: terkena benda jatuh, terjerat di, tertarik, terantuk,
terpeleset dan jatuh, tertelan/tersedot, terbakar, panas/debu/gas
kimia.
5. Faktor tambahan: pencemaran lingkungan, peralatan yang rusak,
faktor manusia (kompetensi, kemampuan, pelatihan,
kebugaran,kelelahan/keletihan), operasi kerja terus menerus dll.
24
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

Identifikasi Potensi Bahaya

Segala sesuatu yang berpotensi


menyebabkan cedera, kerusakan alat, dan
pencemaran lingkungan

Sumber bahaya di tempat kerja Sumber bahaya lainnya


Suhu Mekanis Kontak dengan alat bergerak
Kimia Kinetik Kestabilan
Listrik Gaya tarik bumi Bahan beracun
Kebisingan Tekanan Ketidaksesuaian bentuk/posisi tubuh dengan alat kerja
Getaran Biologis Bahaya terhadap/ berasal dari lingkungan
Magnet Biofisik -
Radiasi - -

25
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

Potensi Bahaya

Semburan langsung ke mata Luka potong/koyak/cabik

Potongan kecil/debu yg melayang di


Luka bakar: api, uap panas
udara

Luka bakar oleh bahan kimia dan


Ketegangan otot mata akibat kurang
penyerapan bahan kimia oleh
penerangan/penerangan yg buruk
kulit

Kerusakan akibat reaksi kimia Gatal-gatal/penyakit kulit/eksim

Radiasi berbahaya Folliculitis – terinfeksi bakteria

Kanker – melanoma Terbakar matahari

26
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

Bahaya vs. Resiko

Sulit bernafas, nafas pendek, bronkitis,


Debu/gas beracun
asma
Debu serat non racun: silika/asbes Silikosis (silika), asbestosis (asbes)
Bahan yang membuat alat/saluran
Kanker paru
pernafasan iritasi/alergi
Paparan terus menerus terhadap
Stress, kurang konsentrasi
kebisingan di atas 85dB
Gangguan pada alat pendengaran (tuli,
Kebisingan yang tiba-tiba: pukulan palu
gangguan berkomunikasi, tidak mendengar
pada lempengan baja; suara ledakan
tanda bahaya)
Hernia & kelelahan akibat mengangkat
Pekerjaan berat & mengangkat
beban berulang-ulang dalam waktu lama
Membungkuk, melintir, meraih & sentakan,
Cedera punggung
getaran pada seluruh tubuh
Benturan Kelelahan, pelupa, sakit kepala

Bahan kimia Pusing, keracunan


27
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

Punggung

28
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

Step 4. Menetapkan Cara Mengontrol Bahaya &


Hirarki Kendali Bahaya atau Resiko

1. Eliminasi 4. Rekayasa 5. Adminsitrasi

Bahaya Karyawan

2. Substitusi 3. Isolasi 6. PPE

29
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

30
Kontrol Risiko
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

4.1. Eliminasi
 Reaksi kimia ke fisika; penggunaan perekat diganti dengan klem/penjepit/baut-mur (resiko kimia dihilangkan)
 Pekerjaan pemotongan kayu yg berdebu diganti dengan pembelian bahan yg ready-cut/sized-form material (resiko
debu dihilangkan)
4.2. Substitusi
 Chlorinated degreasing solvent diganti dengan detergen; cat berbahan dasar organik/hidrokarbon diganti dengan cat
berbahan dasar air (resiko berkurang)
 Material berbentuk tepung yg berdebu diganti dengan yang berbentuk pasta/pelet; cat dengan aplikasi semprot
diganti dengan aplikasi kuas (resiko berkurang)
4.3. Isolasi
 Pengoperasian jarak jauh – remote control drilling
 Membangun ruangan untuk mesin generator listrik
 Membuat barikade atau larangan masuk ke daerah yang licin atau rawan longsor
4.4. Rekayasa
 Penggunaan ruang berventilasi untuk pekerjaan spray painting atau fibre-glassing
 Pekerjaan las menggunakan robot
 Otomatisasi pekerjaan
 Penggunaan bejana reaksi tertutup
4.5. Administratif
 Mengurangi jumlah orang yang terpapar bahaya
 Mengurangi waktu paparan/exposure
 Larangan makan/minum di area yang terkontaminasi
 Safe Work Procedure (SWP) / JSA
4.6. APD 31
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

Alat Pelindung Diri - PPE

 Representatif perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan setiap


karyawan yang bekerja dengan resiko atau didaerah yang wajib
dilindungi dengan PPE berhak memiliki Personal Protective Equipment
(PPD) yang sesuai dan ketika anda memasuki yang memerlukannya
pastikan anda menggunakannya.
 Hal ini termasuk:
 Safety Glasses
 Hard Hat
 Reflective vest
 Steel Capped Boots
 Ear plugs or muffs

32
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2
Kebutuhan APD

33
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

Peralatan Pelindung Diri


Helm Pengaman
 Helm pengaman harus disediakan oleh supervisor masing-masing dan dikenakan setiap saat di tempat
yang mengharuskan pemakaian helm tersebut.

 Pemakaian Helm pengaman ketika berada di dalam kendaraan tertutup atau ruangan ber-AC seperti di
kantor dan ruang tidak diwajibkan, kecuali pekerjaan yang Anda lakukan bisa menimbulkan bahaya.
Sepatu Pengaman
 Sepatu pengaman harus dipakai setiap saat oleh semua karyawan ketika berada di lokasi operasi dan
lokasi bengkel atau lokasi yang mengharuskan pemakaian sepatu pengaman tersebut.

Pelindung Mata (Sesuai dengan peraturan Australian Standards AS 1336


& AS 1337)
 Sebagai persyaratan minimal, kacamata safety dengan pelindung di
bagian samping harus dipakai setiap saat ketika bekerja di lokasi
pompa dan dimana dapat terjadi percikan-percikan seperti mengambil
sampel dari genangan lumpur, membantu menempatkan sandbag
keatas tanggul dsb. Goggle atau pelindung muka harus dikenakan
sesuai dengan jenis bahaya, atau sesuai perintah, atau jika kacamata
safety tidak tersedia.
 Pemakaian kacamata safety ketika berada di dalam kendaraan tertutup
atau ruangan ber-AC seperti di kantor dan ruang tidak diwajibkan,
34
kecuali pekerjaan yang Anda lakukan bisa menimbulkan bahaya.
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

Industrial Safety Helmets


Concern and confusion seems to have arisen over , is my safety helmet still safe to wear and does it still comply with the Australian Standard , well
read the following and then conduct your own check to ensure it dose and if it dose not then replace it.
UNSAFE PRACTICES
The following practices are considered detrimental to the Safe working life and performance of the helmet and should be avoided.
 Storage or placement of helmets near any window, particularly the rear window of motor vehicles through which excessive heat can be
generated. NOTE: Helmets can also become dangerous missiles in the event of sudden braking or in the event of a accident.
 The helmet may be damaged and rendered ineffective by petroleum and petroleum products, cleaning agents, paints, adhesives, aerosol
sprays, etc, without the damage being visible to the user.
 Alteration, distortion or damage to the shell , eg. splits and cracks, or to the harness, especially if such alteration reduces the clearance
between the shell and the wears head. This includes the drilling of holes in the shell other than those complying with the requirements for
ventilation.
 The use of Safety helmets for any other purpose than what they are designed eg. as seats, liquid receptacles, wheel chocks.
CLEANING
It is recommended that Safety helmets be cleaned regularly, in general, normal washing methods using warm water and soap. The use of solvents,
very hot water, or hash abrasives is not advisable.
INSPECTIONS AND MAINTENACE
All components, shells, harnesses, headbands and accessories should be visually inspected at least weekly for signs of dents, cracks, penetration
or any other damage due to impact, rough treatment or unauthorized alterations which may reduce the degree of safety originally provided.
Helmets showing damage or deterioration to the shell should be immediately withdrawn from service and discarded (completely destroyed).
Helmets with sound shells but with damaged or defective harness should be withdrawn until the complete harness and cradle is replaced,
Harnesses from one design or make of helmet should not be interchanged with any other design.
WORKING LIFE
Excessive discoloration of the shell colour or weathering of the surface may indicate a loss of strength. Helmets that have been in service for longer
than three years should be inspected and representative samples tested to ensure their continuing compliance.
Note: no set time frame is set for Safety helmets to be discarded from the date of manufactured.
Plastics components of the harnesses may deteriorate more rapidly in service and harnesses should therefore be replaced at intervals not longer
than two years. All helmets must contain a safety warning regarding damage due to impact and also one showing compliance to AS 1801.
RE-ISSUE OF HELMET
No safety helmet should be re-issued unless the helmet has been thoroughly cleaned and inspected. In general, when a helmet is being reissued to
a different person at least a new sweat band should be fitted. All of these points come directly from Australian Standards the selection, care and
use of industrial safety helmets AS1800- 1981. Any further concerns please do not hesitate in contacting the Risk Control Department.
35
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

Standard Helm - SNI

36
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

Peralatan Pelindung Diri

Rompi Pengaman
 Sebagai persyaratan minimal, rompi pengaman yang memantulkan cahaya
(reflektor) atau pakaian kerja yang berwarna menyolok dan didesign dengan
reflector harus dikenakan setiap karyawan tambang terbuka dan bawah tanah
di tempat yang mengharuskan pemakaian rompi tersebut.
 Semua peralatan pelindung diri bagi karyawan harus disediakan oleh masing-
masing supervisor.
Pelindung Pendengaran
 Pendengaran akan terganggu bila personil terpapar pada kebisingan dalam
kurun waktu tertentu. Semua area yang mempunyai kebisingan lebih dari 85 dB
personil wajib mengenakan pelindung pendengaran untuk meredam suara yang
masuk kedalam telinga.
 Gangguan atau kerusakan pendengaran permanen dapat terjadi bila terpapar
pada kebisingan seperti ditunjukka pada Tabel berikut.
37
Sound Pressure  Pa dB Threshold of Pain
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

Jet Engine 140


25 m distance 100.000.000
Jet Take Off 100 m distance
130
120
10.000.000
Pop Group 110 Pneumatic Chipper

100
1.000.000
Heavy 90
Truck Average Street Traffic
80
100.000
70
Conversation Talk
Business Office
60
10.000
50

Library 40 Living Room


1000
30
20
Wood
Bedroom
100
10

20 0 Threshold of Hearing 38
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

Ambang Batas Kebisingan

Paparan terus Tingkat kebisingan


menerus dalam jam yang terpapar dB
8 90

6 92

4 95

3 97

2 100

1–½ 102

1 105

½ 110

>¼ 115
39
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

Step 5. Catat JSA di Formulir dan periksa


ulang

 Pekerjaan yang dilakukan, langkah kerja yang telah


ditetapkan, bahaya yang ditetapkan dan langkah
kontrolnya
 Peninjauan ulang setelah selesai pekerjaan, terhadap
bahaya lain yang muncul, perubahan metoda pekerjaan
atau berubah kembali ke metoda semula

40
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

JSA Worksheet
Project: Sign off:__________________
Date: ___________________
Team:
Accepted: Yes / No
Task:

Task Steps Possible Hazards Safety Controls


1.

MISSING / SKIP / PART COMPLETE / CAUGHT (in/on/by/between) / STRUCK BY / CONTACT WITH /


EXPOSURE / LAYOUT / TRAFFIC / TOOLS / EQUIPMENT / STRESS / STRAIN / FATIGUE / MANUAL 41
HANDLING / LIGHTING / FIRE / SKILLS REQUIRED
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

Job Title (and number if applicable): Date:


Job Safety
Analysis Page: ______ of: ______ JSA No: _____

Title of person who does Department Reviewed by:


Instruction on reverse side
Job
Company/organization: Plant Location: Approved by:

Required & recommended


PPE:

Recommendation Action Or
Sequence Of Basic Job Equipment Potential hazard
Procedure

42
Tanggung Jawab Formal Implementasi
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

Kesehatan & Keselamatan Kerja


SAFETY MEETING
Safety Daily Safety
LEVEL Stop CPR
Inspection Check Contact
Weekly Monthly

Supervisor 3 1 8/month 4/month 1/month Daily -

Review
Review and
Foreman & & ensure
Ensure One
General - 1 4/month 1/month The -
Program/m
Foreman check
onth
list/daily
Review &
Superintendent Audit
Review
& General - 1 4/month 1/Qtr - Accountability
1/Qtr
Superintendent Performance
every Quarter
Managers & Review
Vice President / Result of
- 1/Qtr 2/month 1/Qtr - -
General Audit In Every
Manager Semester
43
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

JSA Penambangan & Expose Batubara


di AB 2 HATARI

PT Kaltim Prima Coal Job NAMA TUGAS (dan nomor jika ada): TGL: 27 Juli Tanda
PENAMBANGAN BATUBARA 2005 Tangan
JOB SAFETY ANALYSIS HAL 1 DARI 1 JSA NO. 1

INSTRUKSI DI BALIK LEMBAR INI JABATAN ORANG YG MELAKUKAN SUPERVISOR: ANALYSIS


TUGAS INI: SHIFT SUPERVISOR OLEH:
OPERATOR BACKHOE -Suherman
-Siswahyudi
-Armstrong T
-Ridwan S
-Wahyu T
-Rocky L
-Tanzillullah
-Rahman E
PERUSAHAAN: Lokasi/Gedung: Departemen: Ditinjau Oleh:

KPC – Divisi MOD PIT AB 2 HATARI CoalL Mining Dpt.

PERALATAN PELINDUNG DIRI YG DIHARUSKAN DAN/ATAU DISARANKAN: Disetujui Oleh


Standar PPE :
Tranking Radio
Standard PPE
List of type equipment yang akan digunakan :

44
JSA Penambangan & Expose Batubara
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

di AB 2 HATARI
N Urutan langkah
Bahaya Tindakan & prosedur yang disarankan
O tugas pokok
1 Penambangan  Terkena 1. Supervisor operation melakukan identifikasid inspeksi area kerja
Batubara dari longsoran sebelum memasuki area kerja, terutama memeriksa tanda peringatan
Selatan ke Utara material (extenso meter) yang telah di pasang geotech crew, dan memastikan
dengan  Terkenan safety berm dalam keadaan baik/standard.
menggunakan kejatuhan 2. Supervisi melekat selama proses expose dan clean up berlangsung
bottom side loading, material 3. Supervisor segera menghentikan kegiatan expose dan atau clean up
menggunakan  Tabrakan dan mengevakuasi semua alat dan personil jika ada tanda / alarm
Hitachi EX1800,  Terguling dari patok monitor yang telah di pasang oleh Geotech crew.
Komatsu 785 HD & 4. Supervisis membuat dan memastikan emergency access ke arah
Cat 777 Utara tersedia sebelum pekerjaan expose di mulai.
5. Mengacu pada prosedur pengoperasian alat backhoe
6. Mengacu pada prosedur pengoperasian haul truck
7. Kegiatan di lakukan pada siang hari (06.00 – 18.00)
8. Saat hujan kegiatan di hentikan.
9. Geotechnical memasang patok monitoring dan extenso meter. dan
memberikan briefing kepada semua pengawas yang ditugaskan di
daerah tersebut tentang tanda-tanda adanya pergerakan monitoring
yang harus segera dilaporkan dan di tindak lanjuti dengan proses
evakuasi.
10. Geotechnical harus melakukan monitoring harian terhadap alat
monitoring (extenso meter) untuk memastiakn bahwa alat masih
berfungsi dengan baik dan hasil monitoring dicatat dan dilaporkan
kepada Supt./Gen. Supt/Manager yang bertanggung jawab di area
tersebut.
11. Jalan yang berada di atas area kerja di tutup selama proses
pekerjaan berlangsung. 45
12. Fueling, PM dan Inspeksi terhadap alat backhoe harus di laklukan di
luar radius 22M
Job Safety Analysis
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

PT. Aneka Tambang Batubara Nama Tugas (nomor jika ada): Membuka singkapan batubara Tgl: 27 Juli 05 TTD

JOB SAFETY ANALYSIS Hal 1/1 JSA No. 1

Analisis Oleh:
Jabatan orang yg melakukan tugas
Supervisor: Ahmadinejad
Instruksi Dibalik Lembar ini ini:
Shift Supervisor SBY
Operator Backhoe
Goerge Bush
Perusahaan: Lokasi/Gedung: Departemen: Diperiksa
oleh:
PT. ATB - Divisi MOD Pit ABC Dept Tambang Batubara
Peralatan pelindung diri yg diharuskan dan atau disarankan: Standar PPE, Trunking Radio Disetujui oleh:
Daftar peralatan yang akan digunakan :
Urutan Langkah Tugas-
NO Bahaya Tindakan & prosedur yg disarankan
tugas Pokok
1  Expose Batubara dari  Terkena longsoran 1. Membuat Safety berm sesuai dengan design.
Selatan ke Utara material 2. Supervisor operation melakukan identifikasid inspeksi area kerja sebelum
dengan menggunakan  Terkenan kejatuhan memasuki area kerja, terutama memeriksa patok peringatan yg telah di pasang
botom side loading, material geotech crew, & memastikan safety berm dalam keadaan baik/standard.
menggunakan Hitachi  Tabraka 3. Supervisi melekat selama proses expose & clean up berlangsung
Ex1800, Komatsu 785  Terguling 4. Supervisor segera menghentikan kegiatan expose & atau clean up & menevakuasi
HD dan Caterpillar 777 alat & personil jika ada alarm dari patok peringatan yg di pasang tim Geotech.
 Clean up batubara 5. Supervisor membuat dan memastikan emergency access ke arah Utara tersedia
dengan menggunakan sebelum pekerjaan expose di mulai.
PC300/PC200/PC320, 6. Mengacu pada prosedur pengoperasian alat backhoe
 Hitachi EX1800 7. Mengacu pada prosedur pengoperasian haul truck
membuat area working 8. Mengacu pada prosedur clean up batu bara.
bench untuk 9. Kegiatan di lakukan pada siang hari (06.00 – 18.00)
PC300/PC320/PC200 10. Saat hujan kegiatan di hentikan.
clean up batubara 11. Geotech pasang patok peringatan & extensometer & briefing semua pengawas yg
ditugaskan di daerah tsb tentang tanda2 pergerakan monitoring yg harus segera
dilaporkan & di tindak lanjuti dengan proses evakuasi.
12. Geotech harus lakukan monitoring harian terhadap alat pantau utk pastiakn bahwa
alat berfungsi baik & hasil monitoring dicatat & dilaporkan kepada Supt./Gen.
Supt/Manager yang bertanggung jawab di area tersebut. 46
13. Jalan di atas area kerja di tutup selama proses pekerjaan berlangsung.
14. Fueling, PM & Inspeksi terhadap backhoe harus di laklukan di luar radius 22M
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

PT. Aneka Tambang Batubara Nama Tugas (nomor jika ada): Pemasangan pompa Tgl: 27 Juli 05 TTD

JOB SAFETY ANALYSIS Hal 1/1 JSA No. 1

Jabatan orang yg melakukan tugas ini: Supervisor: Analisis Oleh:


Instruksi Dibalik Lembar ini Operator Backhoe Shift Supervisor

Perusahaan: Lokasi/Gedung: Departemen: Diperiksa


oleh:
PT. ATB - Divisi MOD Pit ABC Dept Tambang
Batubara
Peralatan pelindung diri yg diharuskan dan atau disarankan: Standar PPE, Trunking Radio, Daftar peralatan yang akan Disetujui oleh:
digunakan
Urutan Langkah
NO Bahaya Tindakan & prosedur yg disarankan
Tugas-tugas Pokok
1  Pemasangan  Terkena 1. Supervisor operation melakukan identifikasid & inspeksi area kerja sebelum memasuki area
pompa longsoran kerja, terutama memeriksa tanda peringatan yg telahd di pasang geotech crew.
 Pompa ditempatkan material 2. Pengawasan melakat selama proses pemasangan pompa
pada posisi utara  Terkenan 3. Saat melakukan inspeksi pompa, seorang crew pompa ditunjuk & di beri tugas untuk
block 1 kejatuhan memonitor terhadap adanya pergerakan ada tebing.
material 4. Segera menghentikan kegiatan pemasangan pompa dan inspeksi pompa & mengevakuasi
alat & personil jika ada alarm dari patok monitor yg telah di pasang oleh Geotech crew.
5. Geotech pasang patok monitoring & extensometer & briefing semua pengawas yg
ditugaskan di daerah tsb tentang tanda2 adanya pergerakan monitoring yg harus segera
dilaporkan dan di tindak lanjuti dengan proses evakuasi.
6. Geotech harus lakukan monitoring harian terhadap alat monitoring utk pastikan bahwa alat
berfungsi baik & hasil monitoring dicatat dan dilaporkan kepada Supt./Gen. Supt/Manager
yang bertanggung jawab di area tersebut.
7. Jalan yang berada di atas area kerja di tutup selama proses pekerjaan berlangsung.
8. Merujuk pada manual pengoperasian pompa, saat pengoperasian pompa berlangsung.
9. Menempatkan tangki BBM di luar radius 22 m dan actual toe.
10. Mengupayakan menggunakan suction line yang maksimal.
11. PM check dan inspeksi hanya di lakukan pada siang hari. 47
12. Pada malam hari DILARANG ada personil yang berada di dalam radius 22m.
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2 PT. Aneka Tambang Batubara Nama Tugas (nomor jika ada): Peledakan Jenjang Tgl: 1 Mei 05 TTD

JOB SAFETY ANALYSIS Hal 1/1 JSA No. 1

Jabatan orang yg melakukan tugas ini: Supervisor: Analisis Oleh:


Instruksi Dibalik Lembar ini Operator Backhoe Shift Supervisor

Perusahaan: Lokasi/Gedung: Departemen: Diperiksa


oleh:
PT. ATB - Divisi MOD Pit ABC Dept Tambang
Batubara
Peralatan pelindung diri yg diharuskan dan atau disarankan: Standar PPE, Trunking Radio, Daftar peralatan yang akan Disetujui oleh:
digunakan

Urutan Langkah
No Bahaya Tindakan & prosedur yg disarankan
Tugas Pokok
1  Kegiatan  Terkena 1. Supervisor operation mengidentifikasi & inspeksi area kerja sebelum masuk area kerja, terutama
priming longsoran periksa tanda peringatan yg di pasang geotech crew & pastikan safety berm berkondisi baik & std.
 Pengisisan material 2. Saat final check, Supervisi harus lakukan inspeksid & identifikasi pada area blasting & pada dinding
bahan peledak  Terkenan tebing untuk pastikan tidak ada material yang menggantung, yang potensi runtuh.
 Proses tie up, kejatuhan 3. Selama final check, salah seorang blast crew harus ditunjuk untuk monitor adanya pergerakan dari
PF = 0.12 dan material dinding tebing.
50 ms delay  Tabrakan 4. Gunakan ”sirine” untuk pemberitahuan adanya bahaya, dan Supervisor segera lakukan evakuasi.
antar row  Terguling 5. Supervisi melekat selama proses peledakan berlangsung
 Final Check  Terbalik 6. Pengisian bahan peledak menggunakan hose, & tempatkan truck exposive diluar radius 22 m
7. Supervisor Drill pastikan sisi timur area blasting telah di buatkan access untuk jalur truck exposive.
8. Supervisor segera menghentikan kegiatan dan mengevakuasi semua alat dan personil jika ada
tanda / alarm dari patok monitor yang telah di pasang oleh Geotech crew.
9. Mengacu pada blasting prosedur (SWP Blast 1 s/d Blast 7)
10.Kegiatan di lakukan pada siang hari (06.00 – 18.00)
11.Saat hujan kegiatan di hentikan.
12.Geotechnical pasang patok monitoring & extensometer & briefing kepada semua pengawas yang
ditugaskan di daerah tersebut tentang tanda-tanda adanya pergerakan monitoring yang harus segera
dilaporkan dan di tindak lanjuti dengan proses evakuasi.
13.Geotechnical harus monitoring harian terhadap alat monitoring utk pastiakn alat berfungsi baik & hasil
monitoring dicatat & dilaporkan kepada Supt./Gen. Supt/Manager yg bertanggung jawab di area tsb.
14.Jalan yang berada di atas area kerja di tutup selama proses pekerjaan berlangsung.
48
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

Job Title (And Number If Applicable):


JOB SAFETY ANALYSIS
Pengambilan Sampel Emisi & Partikulat
Sequence Of Basic Job Equipment Potential hazard Recommendation action or procedure
Ikuti prosedur Testing atau Adjusting
yang berlaku di workshop.
1.a. Tertabrak Unit/ Alat berat Gunakan Visitor Lock dan Tag
Selalu didampingi oleh Mekanik/Supervisor,
selama melakukan pekerjaan
Lakukan pekerjaan dengan menggunakan Scissor Lift atau
Platform yang standar & kondisi baik.
Selalu gunakan 3 point contact jika menaiki tangga

1. Persiapan alat & menaikkan ke atas Gunakan tas/ back pack atau alat bantu untuk membawa
Platform/ Scissor Lift 1.b. Jatuh dari Platform/ Scissor Lift peralatan, jika sedang menaiki tangga.
Memakai harness jika diperlukan
(sesuaikan dengan prosedur di workshop)
Scissor Lift dioperasikan oleh yang berwenang
(memiliki Kimper untuk Scissor Lift)

Cek kondisi kabel secara visual sebelum dipakai


1.c. Tersengat listrik Cek label/tag kabel, apakah masih berlaku
(untuk power pada alat sampling)
Lakukan pekerjaan dengan menggunakan Scissor Lift atau
Platform yang standar & kondisi baik.
Selalu gunakan 3 point contact jika menaiki tangga
Gunakan tas/ back pack atau alat bantu untuk membawa
Jatuh dari Platform/ Scissor Lift peralatan, jika sedang menaiki tangga.
2. Pemanasan Alat (Warm up) untuk
Auto Emision Sampler Memakai harness jika diperlukan
(sesuaikan dengan prosedur di workshop)
49
Scissor Lift dioperasikan oleh yang berwenang
(memiliki Kimper untuk Scissor Lift)
SK – SMK3 Pertambangan Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko2

Jaga jarak dan posisi terhadap exhaust


3.a. Menghirup gas buang dari Masukkan stick sampler pada jarak + 5 cm saja
exhaust
Memakai masker

3.b. Udara panas dari gas buang Jaga jarak dan posisi terhadap exhaust
3. Pengukuran Partikulat
Memakai penutup telinga sesuai standar bekerja di
3.c. Kebisingan
workshop

Perhatikan faktor ergonomis


3.d. Tangan pegal karena
memegang Gunakan tripod jika memungkinkan
stick sampler selama 10 menit
Setiap merasa lelah, langsung harus berhenti bekerja dulu
Jaga jarak dan posisi terhadap exhaust
4.a. Menghirup gas buang dari
Masukkan stick sampler pada jarak + 5 cm saja
exhaust
Memakai masker
4. Pengukuran Emisi
4.b. Udara panas dari gas buang Jaga jarak dan posisi terhadap exhaust
Memakai penutup telinga sesuai standar bekerja di
4.c. Kebisingan
workshop
Lakukan pekerjaan dengan menggunakan Scissor Lift atau
Platform yang standar & kondisi baik.
Selalu gunakan 3 point contact jika turun tangga
Gunakan tas/ back pack atau alat bantu untuk membawa
5.a. Jatuh dari Platform/ Scissor Lift peralatan, jika sedang turun tangga.
5. Menurunkan Alat dari atas Platform/ Memakai harness jika diperlukan
Scissor Lif (sesuaikan dengan prosedur di workshop)
Scissor Lift dioperasikan oleh yang berwenang 50
(memiliki Kimper untuk Scissor Lift)
5.b. Tersengat listrik Cek kondisi kabel secara visual sebelum dipakai

Anda mungkin juga menyukai