Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN KEGIATAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA
MAKASSAR
INSTALASI PENGOLAH AIR III

FARIHAH RAYHANA FIRDAUSI (H031191033)


SRI HELMI (H031191038)
MILENIA SITA BANNA (H031191041)
Pengertian dan tujuan PKL

Pengertian Tujuan
Maksud dilaksanakan kegiatan Praktik 1. mempelajari proses pengolahan air baku
Kerja Lapang (PKL) adalah agar menjadi air minum yang akan didistribusikan
mahasiswa mendapat pengalaman kerja di 2. mempelajari cara menentukan kualitas air
lapangan pada kondisi yang sesungguhnya baku dan air minum berdasarkan parameter-
terjadi di masyarakat dengan demikian parameter yang telah ditetapkan sesuai
para mahasiswa akan bertambah wawasan peraturan Menteri Kesehatan nomor
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan 492/MENKES/PER/IV/2010
teknologi pengelolahan lingkungan dan 3. mempelajari cara menentukan dosis
teknik pencegahan pencemaran kagulan dalam proses pengolahan JAR Test.
lingkungan.
Pendirian PDAM di Makassar
01 02 03
• Tahun 1924 • Tahun 1977 • Tahun 1989
Pembangunan instalasi I Ratulangi Pembangunan Instalasi II Penambahan kapasitas dilakukan
oleh Pemerintah Hindia Belanda Panaikang pada instalasi II Panaikang
dengan nama Water leidjding Bedrijf • Tahun 1985 • Tahun 1992
• Tahun 1976 Dilakukan penambahan Penambahan unit pengolahan air
Perusahaan Daerah Air Minum Kota instalasi baru yaitu pada sebesar 20 liter/detik di instalasi
Madya Ujung Pandang. instalasi III III Antang

IPA III Antang (Sumber: PDAM Kota Makassar)


Bangunan IPA I Ratulangi
Pendirian PDAM di Makassar
04 05 06
• Tahun 2000
• Tahun 1993 • Tahun 2010
Pengoperasian Instalasi
tambahan Instalasi Penjernihan Air V Somba Penggantian Treatment lama di
Penjernihan Air IV Maccini Instalasi Antang yang
Opu
Tahun 1976 • Tahun 2003 berkapasitas 40 liter/detik
• Tahun 1996 dengan treatment baru dengan
Penambahan kapasitas
Pembangunan instalasi baru produksi pada Instalasi III kapasitas 35 liter/detik karena
yakni Instalasi Penjernihan sudah tidak dapat di pakai
Antang
Air V Somba Opu .

IPA V Somba Opu


(Sumber: PDAM Kota Makassar) IPA III Antang
Visi Misi PDAM
Kota Makassar
A. Visi
Menjadi Perusahaan Daerah Air
Minum yang sehat, untung, dan
terkemuka di Indonesia yang
terbaik, mandiri dan profesional
Berwawasan Global.
Visi Misi PDAM Kota Makassar
B. Misi
1) Memberikan pelayanan air minum sesuai standar kesehatan
dengan
tersedianya air baku yang optimal.
2) Menyediakan air minum yang berkualitas, kuantitas dan
kontinuitas.
3) Memenuhi cakupan layanan air minum yang maksimal kepada
masyarakat.
4) Menjadikan perusahaan yang professional dengan sumber daya
yang
berkompetensi dan berdaya saing global.
5) Memenuhi kinerja keungan yang mandiri dan produktifitas yang
efisien dan efektif serta berdaya saing global.
Makna Logo
1. Lima lengkungan yang membentuk tetesan air
melambangkan 5 misi perusahaan PDAM
Kota Makassar.
2. Bentuk tetesan air sebagai simbol dari visi
perusahaan PDAM Kota Makassar.
3. Bentuk oval sebagai fungsi dan tugas PDAM
Kota Makassar dinamis serta senantiasa
bekerja professional dalam pengelolaan air
bersih untuk masyarakat Kota Makassar Logo Perusahaan PDAM Kota Makassar
Instalasi Pengolahan Air (IPA) III
Antang
a. Saluran Pengairan
Pada IPA III Antang, air baku yang digunakan berasal dari sungai
lekopaccing, yang kemudian megalir dari sumber air baku, menuju ke
intake sebelum memasuki instalasi pengolahan air
b. Intake
Air baku yang mengalir dari sumber air melalui saluran
pengairan sebelum memasuk IPA terlebih dahulu memasuki intake.
Intake IPA II terletak di jalan Inspeksi PAM Nipa-Nipa kelurahan
Antang.
Instalasi Pengolahan Air (IPA) III
Antang
c. Instalasi Pengolahan Air
Pada instalasi pengolahan air III antang memiliki tiga
jenis instalasi pengolahan air yaitu Maswandi, LAPINDO I
yang menggunakan kosntruksi stainless steel dan baja dan
LAPINDO II yang menggunakan konstruksi stainless steel
dengan system pengolahan tertutup. Saat ini Maswandi sedang
dalam proses perbaikan.
1. Koagulasi
a. Bak Koagulan
Pada instalasi pengolahan air III antang memiliki
tiga jenis instalasi pengolahan air yaitu Maswandi,
LAPINDO I yang menggunakan kosntruksi
stainless steel dan baja dan LAPINDO II yang
menggunakan konstruksi stainless steel dengan
system pengolahan tertutup. Saat ini Maswandi
sedang dalam proses perbaikan.

Pengenceran Koagulan IPA III Antang


1. Koagulasi
b. Saluran penginjeksian koagulan
Pada IPA III Antang air baku yang mengalir
melalui pipa Panjang + 1,8 km dari intake,
sebelum memasuki instalasi pengolahan air
LAPINDO maupun Lapindo Il pada pipa air
baku tersebut terdapat sebuah pipa kecil
yang berfungsi sebagai saluran peinjeksian
koagulan yang berasal dari bak koagulan.
1. Koagulasi
c. Tangki Koagulasi
Setelah penambahan koagulan, air baku akan mengalir
menuju ke tangki/bak koagulan berlangsung untuk
melakukan proses koagulasi. Pada IPA III Antang
proses koagulasi berlansung dalam sebuah dalam
sebuah tangki koagulasi yang memiliki bentuk berputas
sperti spiral. Dimana ,air yang mengalir melalui tangki
koagulasi tersebut akan mengalami proses perputaran
sebagai penggainti proses pengadukan. Perlakuan
pengadukan pada proses koagulasi ini berfungsi untuk
mendispersikan koagulan secara merata ke dalam air
untuk memicu pembentukan.
tangki koagulasi IPA III Antang
LAPINDO 1 (a) dan LAPINDO II (b)
2. Flokulasi

Setelah melalui tangki koagulasi,air mengalir menuju


ke bak flokulasi untuk dilanjukan ke proses
pembentukan flok. Pada IPA Antang III bak flokulasi
yang digunakan terdiri dari beberapa bak, setiap bak
memiliki lubang sebagai tempat mengalirnya air dari
bak satu ke bak lainnya secara naik turun yang
berfungsi sebagai pengganti pengadukan lambat pada
proses pengaduka lambat pada proses flokulasi
tersebut .
Bak Flokulasi IPA III Antang LAPINDO I dan LAPINDO II
3. Sedimentasi
Setelah melewati proses pembentukan flok maka air
akan mengalir menuju bak sedimentasi untuk
mengendapakan flok-flok tersebut, proses pengendapan
ini menggunkan prinsip berat jenis, dimana partikel-
partikel koloid yang telah terbntuk menjadi flok-flok
memiliki berat jenis yang lebih besar dari pada air, dan
dengan memanfaatkan gaya gravitasi maka flok-flok
yang memiliki berat jenis hamper sama dengan air akan
sulit mengendap. Oleh karena itu, pada bak sedimentasi
IPA III Antang di lengkapi plat setter dengan Plat settler
kemiringan + 30 derajat yang berfungsi untuk menahan
flok-flok tersebut.
4. Filtrasi
Setelah proses sedimentasi air mengalir memasuki
tahap filtrasi berfungsi untuk menyaring flok-flok yang
tidak mengendap atau lolos pada proses sedimentasi.
Pada IPA III tiga Antang (LAPINDO I dan LAPINDO
II) masing-masing menggunakan bak filtrasi terbuka
dengan metode penyaringan pasir cepat (rapid sand
filter)

Bak filtrasi IPA III Antang


5. Desinfektan
Sebelum memasuki reservoir air hasil
filtrasi diijeksikan desinfektan ( gas Cl2)
dengan dosis 0,15 - 0,2 Kg/jam .
Adapun dosis sisa chlor di dalam dalam
reserfoar air minum terus yang di
akanjaga antara 0,3-0,5 mg/L dan juga
dosis sisa dalam terdapat didistribusikan
untuk rumah konsumen terjauh minimal
0,1 mg/L
Tabung gas chlor (Desinfektan)
6. Reservoar
Reservoar Pada IPA III Antang (LAPINDO I
dan LAPINDO II) yaitu reservoir yang
berbentuk kubus dengan model gabungan
ground reservoir (Reservoir bawah tanah) dan
elenvated reservoir (reservoir dengan elavasi
beberapa meter di atas diatas tanah). Adapun
pada instalasi penjernian air LAPINDO I
memiliki 3 resevoar yang masing-masing
memiliki kapasitas 2 x 81 m3 dan I x 105 m3
sehingga kapasitas total penampungan267m3
dan pada LAPINDO II hanya memiliki 1 Reservoar IPA III Antang
reservoar dengan kapasitas penampungan
sebesar 276 m3.
7.Distribusi
Air minum bantuan yang pompa. telah Pada diolah IPA
didistribusikan III Antang debit ke rumah-rumah air yang di
konsumen salurkan instalasi dengan LAPINDO I yaitu + 40
L/s LAPINDO II yaitu + 63 L/s. proses pendistribusian air
tersebut menggunakan bantuan pompa dengan kapasitas 75
L/s. Debit baku air yang yang akan didistribusikan, di olah
agar debit sewaktu-waktu air minum akan yang akan di
salurkan berubah dan tergantung debit air bakudari yangdiolah
selalu mencapai keseimbangan debit. Dalam pendistribusian
air minum IPA III Antang melayani beberapa zona diantaranya
yaitu zona 34 dan 35. Daerah-daerah pada zona-zona tersebut
terlampir dalam lampiran.
Analisa Harian
dan
Analisa Lengkap
Analisa Harian
1. Pemeriksaan Zat Organik Chlorida

 Tujuan : Untuk memantau kadar garam (ion Cl ) dalam air agar tidak mempengaruhi rasa air minum yang

akan didistribusikan.

 Waktu Analisa : Sebelum Pukul 08;00WITA

 Alat : Pipet ukur 10 ml, pipet tetes, gelas kimia 100 ml dan gelas ukur 100 ml

 Bahan indikator: Sampel (air baku dan air bersih) ,0,0141 N, AgNO3, phenolphthalein (PP) Indikator

K2Cr04

 Prosedur Analisa:

1. Memasukan Memasukan 100 ml sampel kedalamgelas kimia 100 ml


Analisa Harian
2. Menitrasi ke dalam sample sample masing-masing sehingga dengan warna AgNO 3 1 tetes larutan 0,0141

indikator menjadiN K2CrO4 H kuninghingga dan warna indikator larutanPP menjadi merah bata

3. Menghitung kadar garam Cl- sample mengunakan rumus

Kadar garam (mg/L)= x V. peniter (ml) x 35,45 X N AgNO3

Apabila kadar garam > 250 mg/L maka menghentikan pasokan air baku dan menghentikan proses produksi

air minum.
Analisa Harian
2. Pemeriksaan sisa chlor

• Tujuan : untuk mengetahui kadar sisa chlor yang terdapat dalam air bersih

• Waktu Analisa : Pukul 08;00 WITA

• Alat : Tabung reaksi berpenutup pengukur sisa chlor (Lovibond) dan disket indikator DPD No.4

• Bahan : Sampel (air bersih) dan indikator DPD No.4

• Prosedur Analisa :

1. Memasukkan air bersih kedalam tabun reaksi berpenutup hingga batas yang di tentukan

2. Memasukan indikator DPD No.4 1 tablet hingga berubah warna merah muda lalu memasukan disket yang sesuai untuk indilator

DPD No.4 kedalam alat Lovibond

3. Setelah alat Lovibond tersebut dan mulai larut, memasukkan tabung reaksi berpenutup ke dalam alat memgukur sisa chlor dari air

reservoir.
Analisa Harian
3. Pemeriksaan kekeruhan (turbiditas)

• Tujuan : Untuk mengukur kekeruhan air baku

• Waktu : Setiap 2 Jam sekali

• Alat Analisa : koagulandan :: Kuvet Setiap Untukair dan 2 memantau dalam yang jam turbidi

meter sekali akan reservoir diinjeksikan/ digunakan kekeruhan dalam 24 sehingga jam air baku, air

dapat hasil di ketahui sedimentasi dosis

• Bahan : sampel (air baku,air hasil sedimentasi dan air bersih)


Analisa Harian
• Prosedur Analisa :

 Memasukkan 10 ml sampel kedalam kuvet

 Membersikan permukaan kuvet dari bahan-bahan pengotor seperti sidik jari atau debu

menggunakan lap atau tissue

 Memasukkan kuvet kedalam turbidimeter, lalu mulai mengukur kekeruhan sampel


Analisa Harian
4. Pemeriksaan pH

• Tujuan : Untuk memantau kekeruhan air baku,air hasil sedimentasi dan air dalam reservoir

sehingga dapat di ketahui dosis koagulan yang akan diinjeksikan/digunakan sebab koagulan dapat

mempengaruhi nilai pH dari air

• Waktu : Setiap 2 jam sekali dalam 24 jam

• Alat : Tabung reaksi, pipet tetes, alat lovibond dan disket indikator phenol red

• Bahan : sampel (air baku,air hasil sedimentasi dan air bersih) indikator phenol red dan

indikator bromothymol blue (BTB)


Analisa Harian
Prosedur kerja :

 Memasukan 10 ml sampel kedalam tabung reaksi

 Menambahkan 2 tetes indikator phenol red atau 3 tetes indikator BTB menghomogenkannya

 Memasukkan dari sampel tabung reaksi ke alat dalam tersebut dan mulai mengukur pH
Analisa Harian
5. Pemeriksaan Zat Organik Alkalinity

Tujuan : untuk memantau alkalinitas total air baku dan air bersih dalam menetralkan pH asam

Waktu Analisa : Pukul 08;00 WITA

Alat : pipet ukur 10 ml, pipet tetes, Erlenmeyer 250 ml.

Bahan : sampel (air baku,air hasil sedimentasi dan air bersih) H2S04 0,02 N, indikator

phenolphthalein (PP) dan indikator methyl orange (MO)


Analisa Harian
5. Pemeriksaan Zat Organik Alkalinity

Prosedur Kerja :

• Memasukan 100 ml sampel ke dalam erlenmeyer 250 ml

• Memasukkan masing-masing 2 tetes indikator pp dan indikator MO ke dalam sampel sehingga

warna larutan menjadi kuning

• Menitrasi sampel dengan H2504 0,02 N hingga larutan menjadi jingga

• Menghitung total alkalinitas sampel menggunakan rumus :

Alkalinitas (mg/L)=(1000.)/(v.sample (mL) ) x V.paniter (ml) x 0,02 N X 50


Analisa Harian
6. Analitas Dosis Optimasi Koagulan (Jartest)

• Tujuan : untuk mengetahui dosis optimal koaguolan yang di gunakan dalam menjernihkan air

baku hingga mencapai kekeruhan dan pH optimal.

• Waktu Analisa : Pukul 08:30 WITA.

• Alat : Gelas ukur 1000 ml, baume hydorometer, pipet tetes, pipet ukur 2 ml gelas kimia 100

ml dan 1000 ml, jartest, tubidimeter pengukur pH (Lovibond)

• Bahan : air baku, larutan PAC


Analisa Harian
6. Analitas Dosis Optimasi Koagulan (Jartest)

• Prosedur Kerja :

 Ambil larutan PAC pada bak penampungan koagulan (PAC) dan masukkan pada gelas ukur

1000 mL, celupkan baume hydrometer dengan hati-hati hingga tenggelam. Baca skala lalu tentukan

konsentrasi menggunakan kurva

 Sampel air baku dimasukkan ke dalam gelas kimia masin-masing 1000 mL

 Mengencerkan larutan PAC pada konsentrasi 1% sebanyak 100 mL lalu dimasukkan ke dalam

gelas kimia sesuai dengan perbandingan yang berbeda pada tiap gelas (tergantung pada kekeruhan

air)
Analisa Harian
6. Analitas Dosis Optimasi Koagulan (Jartest)

 Diaduk pada alat jartest dengan pengadukan kecepatan 120 rpm selama 1 menit, kemudian 40

rpm selama 10 menit, dan didiamkan selama 10 menit

 Sampel diambil satu per satu untuk diperiksa pH dan kekeruhannya

 Setelah pemeriksaan parameter tersebut, maka dapat diketahui dosis optimum PAC yang

efektif berdasarkan kekeruhan terendah

 Dosis PAC optimum dicatat pada format pencatatan yang telah tersedia (terlampir)
Analisa Lengkap

A. Pemeriksaan Jumlah Zat Padat Terlarut (TDS)


Tujuan : untuk mengetahui padatan-padatan terlarut yang mempengaruhi tingkat kekeruhan air
hingga dosis koagulan yang digunakan dapat di ketahui.
Alat : TDS Meter, Erlenmeyer 250 ml
Bahan : Sampel (Air baku dan air bersih).
Prosedur Kerja :
1. Menyiapkan sampel dalam Erlenmeyer 250 ml
2. Memasukkan TDS Meter ke dalam sampel lalu membaca nilai yang di tunjukkan pada display
TDS meter tersebut.
Analisa Lengkap
B.Uji Kadar Cu

 Tujuan :Untuk mengetahui kadar tembaga (Cu)

 Alat : Injektor (suntikan), spektrofotometer, gelas kimia, tabung reaksi.

 Bahan : sampel reagenCu-1,reagen Cu-2, Barcode

Prosedur kerja :

 Sampel sebanayak 5 ml dengan menggunakan injector

 Mengambil lalu memasukkan ke dalam tabung reaksi (suntikan), Menambahkan tentukan lalu

menhomogenkannyaReagen Cu-1 kedalam sebanyak 1 sendok takar


Analisa Lengkap
B. Uji Kadar Cu

 Menambah reagen Cu-2 ke dalam sampel sebanyak 5 tetes lalu menghomegenkannya.

 Mendiamkan larutan selama 5 menit, serta memasukkan barcode kedalam spectrophotometer

NOVA 60A

 Setelah 5 menitr, memasukkan sampel kedalam kuvet

 Memasukan kuvet yang berisi larutan sampel kedalam spektofotometer lalu membaca nilai

konsentrasi Cu pada larutan


Analisa Lengkap
C. Uji kadar NO3

Tujuan : Untuk mengetahui kadar NO3 dalam air.

Alat : Injektor (suntikan), spektrofotometer, kuvet, gelas kimia 100 ml, tabung reaksi

Bahan : sampel (air baku dan air bersih) reagen (NO 3-1), reagen (NO3-2) dan barcode

Prosedur kerja :

 Memipet reagen (NO3-1) sebayak 4 ml lalu memasukkan ke dalam tabung reaksi

 Mengambil sampel 5 ml, dengan menggunakan injector (suntikan) lalu memasukkannya ke

dalam tabung reaksi


Analisa Lengkap

C. Uji kadar NO3

 Menambahkan reagen (NO3-2) dalam sampel sebanyak 0,5 ml lalu menhomogenkannya

 Mendiamkan larutan selama 10 menit

 Setelah itu, memasukkan larutan kedalam kuvet

 Memasukan kuvet yang berisi larutan sampel kedalam spektrofotometer, lalu baca nilai

konsentrasi NO3 pada larutan.


Analisa Lengkap
D. Uji Bakteriologi

 Tujuan : untuk mengetahui keberadaan dan ketidakberadaan mikroorganisme

 Bahan kerjadan Alat :Air, Erlenmeyer, (air baku botol dan steril, air bersih) Quanti-tray media

sealer, (readycult), incubator cetakan

Prosedur Kerja :

 Menyiapakan kedalam botol sampel steril sebanyak 100 ml dalam Erlenmeyer, lalu

memasukkan

 Menambahkan sampel lalu menghomogenkannya1 botol media (nutrisi) kedalam botol steril
Analisa Lengkap
D. Uji Bakteriologi

 Memasukkan larutan sampel tersebut kedalam cetakan

 Memasukkan cetakkan yang berisi larutan sampel kedalam alat Quanti tray sealer untuk menutup (mempres)

cetakan

 Setelah cetakan selesai, maka melakukan inkubasi dalam incubator selama 1 hari dengan suhu 37 0C

 Melakukan Analisa hasil dengan melihat berapa bagian dari cetakan yang berwarna kuning untuk

menentukan jumlah total colifrom dan menggunakan sinar UV untuk melihat berapa bagian dari cetakan

yang berkabut untuk menentukan jumlah INDEXX Quanti-Tray*/2000 table most probable (MPN)
Analisa Lengkap
E. Uji Chromate (Cr)
F. Uji Nitrite (NO2)
Prosedur kerja :
Prosedur kerja :
1. Masukkan 1 sendok reagen Cr-1 ke tabung reaksi
1. Masukkan 5 mL sampel ke tabung reaksi
2. Ditambahkan 6 tetes reagen Cr-2, dikocok hingga larut
2. Ditambah 1 sendok reagen NO2-1, lalu dikocok
3. Masukkan 5 mL sampel, lalu dikocok
3. Didiamkan selama 10 menit, lalu dianalisa
4. Didiamkan selama 1 menit, lalu dianalisa
Analisa Lengkap
G. Uji Sulfate (SO4) H. Pemeriksaan kesadahan

Prosedur kerja : Prosedur kerja :

1. Masukkan reagen SO4-1 sebanyak 0,5 mL 1. Siapkan 100 mL sampel

ke dalam tabung reaksi 2. Tambahkan 2 mL NH4Cl

2. Tambahkan 5 mL sampel lalu dikocok 3. Tambahkan indikator EBT

hingga tercampur 4. Aduk rata dan titrasi dengan larutan EDTA

0,01 N hingga berubah warna dari ungu ke biru-


3. Tambahkan 1 sendok reagen SO4-2 dan
biruan
kocok hingga reagen terlarut

4. Didiamkan selama 2 menit, lalu dianalisa


Analisa Lengkap
I. Uji Ammonium (NH4) J. Uji Besi (Fe)

Prosedur kerja : Prosedur kerja:

1. Masukkan 5 mL sampel ke tabung reaksi 1. Masukkan 8 mL sampel ke tabung reaksi

2. Ditambah reagen NH4-1 0,6 mL 2. Ditambahkan 1 tetes reagen Fe-1, lalu dikocok

3. Ditambahkan 0,5 mL reagen Fe-2 lalu dikocok


3. Ditambah reagen NH4-2 1 sendok
4. Didiamkan selama 5 menit
4. Didiamkan selama 5 menit
5. Ditambahkan reagen Fe-3 1 dose
5. Ditambahkan 4 tetes reagen NH4-3
6. Didiamkan selama 10 menit, lalu dianalisa
6. Dikocok dan didiamkan selama 5 menit,

lalu dianalisa
Thank You

Anda mungkin juga menyukai