Anda di halaman 1dari 33

Cidera Head and Cervical Injury

Pendahuluan.

Cervical spine merupakan bag yg paling kompleks


dari tubuh, maka pemeriksaan dan pengelolaan yg
akurat dilakukan dengan hati-hati scr sistematis.
Ganggguan gerak dan fungsi cervical sering
berkaitan dengan temporo mandibular joint,
shoulder complex, upper thoracal joint dan upper
costae.
Patologi yang dijumpai dalam cervical spine
meliputi trauma, proses inflamasi, degenerasi,
neoplasma dll yg menimbulkan manifestasi
gangguan gerak dan fungsi tertentu.
 2. Anatomi Cervical spine regional
 Sikap dan gerak cervical spine rumit, misal sikap/posisi
leher protrusion atau deviation atau rotation akan
mempengaruhi gerak dan fungsi leher secara
keseluruhan dan akan menimbulkan patologi tetentu.
 Krn facets mengarah pd bidang tranversal,  gerak
luas.
 Gerak leher spesifik secara segmental maupun regional
sangat besar kontribusinya dlm spesifikasi patologi,
assessment maupun intervensi.
 Cervical spine mobilitas besar dan  stabilitas besar
dan spesifik yg dibentuk secara pasif dan aktif.
 Dipilah sbg Atlanto occypital (upper), Atlanto axial
(mid) dan intervertebral joint C2-3, s/dC6-7 (lower)
CERVICAL SPINE

Arah facets pd bidang


tranversal,  grk luas kesegala
arah.
Grk leher spesifik scr segmental
maupun regional.
Cervical spine mobilitas besar
 stabilitas besar & spesifik.
Dipilah sbg Atlanto occypital
(upper), Atlanto axial (mid) dan
intervertebral joint C2-3,
s/dC6-7 (lower)
Atlanto occypital joint (C0-C1)
Sendi sinovial jenis ovoid yg dibentuk
inferior articular face occyput dan
articular face atlas.
Gerak utama fleksi-ekstensi dikenal sbg
‘yes joint’
Peran otot suboccypital sbg anti gravity
Atlanto axial joint (C1-C2)
Mrpk three joint complex
Sendi sinovial jenis sendi putar,
dibentuk oleh atlas dan dens dmn gerak
utamanya rotasi kanan-kiri, dikenal sbg
‘No joint’
Penjepitan a. vertebralis kontralat.
C0-C1-C2 penting dlm pengaturan
posisi kepala
C2-3, C3-4, C4-5, C5-6, dan C6-7
Grk segala arah, fleksi-ekstensi,
fleksi lateral kanan-kiri dan rotasi.
Terdpt Uncovertebral (uncinate)
joint bukan mrpk sendi sebenarnya
ttp pertemuan tepi lateral corpus
vertebra cervicalis, mengarahkan grk
fleksi-ekstensi
Gerak rotasi-fleksi lateral scr
homolateral dan ekstensi → iritasi
facet dan isi foramen.
Otot penggerak tidak spesifik
Facets dan Uncovertebral joint

 Mulai dari C2 kebawah membentuk intervertebral joint atau facets,


dimana terletak lebih pada bidang tranversal.
 Facets dibentuk oleh inferior articular process dengan superior
articular process vertebra bawahnya, dimana arah permukaan
sendi lebih dalam bidang tranversal sehingga memungkinkan
luasnya gerak leher kesegala arah.
 Sudut kemiringan dan sudut bukaan facets tiap segment
bervariasi, sehingga memiliki dominasi gerakan yg bervariasi tiap
segment.
 Uncovertebral (uncinate) joint bukan merupakan sendi yang
sebenarnya tetapi merupakan pertemuan tepi lateral corpus
vertebra cervicalis, yang berkembang dan degenerasi sesuai umur.
 Uncovertebral terdapat pada cervical spine saja, juga sebagai
stabilisasi dan mengarahkan gerak segmental sehingga lebih
dominan fleksi-ekstensi.
Muscular

 Fungsi utama otot leher utk stabilisai dan menahan kepala, sebagian besar
kearah tipe I atau tonik, sering dijumpai patologi tightness, contracted and
tendomyosis.
 Pemendekan atau myosis sering dijumpai sbg penyebab utama, terutama pada
cervico occypital (atas belakang), scalenus m., upper trapezius m., levator
scapulae m. dan sternocleido mastoid m.
 Active stability yang dilakukan pada posisi yang benar akan mengurang iritasi
pada facets dan uncovertebral maupun discus, karena kontraksi yang imbang
dan minimal. Otot cervical spine meliputi :
 Bagian Anterior : Sternocleido mastoid m., Longus cervicis m. (descending,
ascending dan longitudinal), Rectus capitis anterior m., Superficial band (rectus
capitis anterior minor m), Rectus capitis lateralis m, Scalenus anterior m.,
Scalenus medius m. dan Scalenus posterior m.
 Bagian Posterior: Rectus capitis major dan minor ms., Obliquus capitis superior
& inferior ms., Cervical tranverso spinalis m., Interspinous m., Semispinalis
capitis & cervicis ms., Tranversus thoracis dan longissimus thoracis ms.,
Splenius capitis m. dan splenius cervicis m., Levator scapulae m. dan Trapezius
m.
3. Analisis gerak cervical
GERAK AKTIF

Cervical flexion
Kompresi pada anterior pilar (Disc & corpus) dan
traksi posterior pilar.
Pada gerak fleksi dg dagu menyentuh sternum,
terjadi pengurangan lordosis cervical hingga
sedikit kifosis.
Disini C5 tidak bergerak.
Ketegangan otot erector spine regio
cervical membatasi gerak fleksi.
Extension
Kompresi posterior pilar (facets) membatasi gerak
ekstensi disamping otot depan cervical dan lig.
longitudinale anterior dan traksi anterior pilar.
ROM aktif fleksi-ekstensi 1300
Cervical Left & Right lateral flexion
Secara automatik terjadi gerak rotasi kontralateral
dikenal sebagai couple of movement.
Terjadi compression uncovertebral dan facet sisi
homolateral dan traction sisi kontralateral.
Pembatasan oleh otot cervical dan girdle sisi
kontralateral, serta ligamenta sisi kontralateral.
ROM aktif 450
Cervical Left & Right Rotation
Secara automatik terjadi gerak lateral fleksi
kontralateral.
ROM aktif 800 (C1-C2 = 560)
Cervical Protraction - Retraction
Pada gerak protraksi C6-7-Th1 terjadi gerak ekstensi
atlanto occypital (C0-C1). Pada retraksi C6-7-Th1
terjadi gerak fleksi atlanto occypital (C0-C1).
GERAK ISOMETRIK

Harus hati-hati bila dilakukan pada Cervical spine


Tidak terjadi kontraksi otot secara spesifik, tetapi
secara group.
Gerak fleksi isometrik untuk grup otot flexor,
ekstensi isometrik untuk grup extensor, rotasi
untuk rotator dan fleksi lateral untuk grup lateral
flexor.
Gerak isometric lebih ditujukan untuk Myotome
test (table).
Segm Dermatome Myotome
C2 Occypital Neck flexion
C3 Cervical Neck flexion
C4 Pundak Neck side flexion
C5 Sisi lateral lengan atas Deltoid & Biceps
C6 Sisi lateral lengan bawah dan Biceps & Extensor carpi radialis
tangan Long – Brev
C7 Bagian tengah telapak tangan Triceps, Wrist flexor & Fingers
extensor
C8 Sisi medial lengan bawah dan Interosseus, Finger flexors
telapak
Th1 Bagian medial siku Interossei m
GERAK PASIF

Cervical Flexion – Extension


ROM:
End feel: Fleksi Elastic end feel, bila terdapat
ketegangan otot menjadi springy end feel.
Pada gerak ekstensi hard end feel karena kompersi
facets.
Cervical Left/Right lateral flexion
ROM pasif: 450
End feel: Elastic, Sering dijumpai Springy end feel
karena pembatasan otot lebih dominan, utk
menghindarinya dilakukan elevasi shoulder girdle
sisi konrelateral.
Rotasi Cervical
ROM pasif 800
End feel elastic (tissue stretch)
Kasus Cidera pada Cervical & Kepala

Head Injury
Definisi
 suatu trauma mekanik atau non-mekanik yang secara
langsung atau tidak langsung mengenai kepala dan
mengakibatkan gangguan fungsi neurologis
ETIOLOGI

Cedera kepala dapat disebabkan oleh dua hal


antara lain :
• Benda Tajam. Trauma benda tajam dapat
menyebabkan cedera setempat.
• Benda Tumpul, dapat menyebabkan cedera
seluruh kerusakan terjadi ketika energi/
kekuatan diteruskan kepada otak.
Mekanisme Cedera

 Akselerasi, ketika benda yang sedang bergerak membentur


kepala yang diam. Contoh : akibat pukulan lemparan.
 Deselerasi. Contoh : kepala membentur aspal.
 Deformitas. Dihubungkan dengan perubahan bentuk atau
gangguan integritas bagan tubuh yang dipengaruhi oleh
kekuatan pada tengkorak
Tingkat Kerusakan

 Cidera kepala ringan/minor (kelompok resiko rendah) GCS 15


 Cidera kepala sedang (kelompok resiko sedang) GCS 9 – 14
 Cidera kepala berat (kelompok resiko berat) GCS 3 – 8
Skor GCS
Membuka mata
Spontan 4
Respon dari suara/perintah 3
Respon thd nyeri 2
Tak ada 1
Respon motorik
Mematuhi perintah 6
Respon terlokalisis 5
Respon withdrawn 4
Abnormal fleksi 3
Abnormal ekstensi 2
Tidak ada 1
Respon verbal
Orientasi 5
Perkataan bingung 4
Perkataan tidak pada tempat 3
Suara yang tak bermakna 2
Tidak ada 1
Tujuan FT pd masa akut

Memonitor level koma dan tanda vital


Manajemen status paru
Manajemen status muskuloskeletal
Manajemen perubahan tonus
Memfasilitasi & stimulasi situasi aktif
Peran Fisioterapi Kronis
 Sesi latihan pendek
 Lingkungan tenang
 Latihan sederhana, fungsional
 Perlu repetisi
 Tujuan jelas & mudah
 Suara pelan
 Ada masa istirahat
 Ada kompromi, tidak memaksakan, tidak berargumen
 Latihan fleksibilitas
 Hindari kelelahan
 Hindari faktor distraksi (pengganggu)
 Atur lingkungan
Cervical Injury

Definisi
Trauma servikal adalah suatu keadaan cedera pada tulang
belakang servikal dan medulla spinalis yang disebabkan oleh
dislokasi, subluksasi, atau fraktur vertebra servikalis dan
ditandai dengan kompresi pada medula spinalis daerah
servikal.
Tujuan FT pd masa akut

Memonitor level koma dan tanda vital


Manajemen status paru
Manajemen status muskuloskeletal
Manajemen perubahan tonus
Memfasilitasi & stimulasi situasi aktif
Stabilisasi cervical dengan manual Support
FT pada fase kronis & Rehabilitasi

Strengthening Otot
Pasif & Aktif ROM
Recovery
Sprain & Strain

Strain
 Strain adalah cidera otot yang terjadi akibat tendon dari over
stretch atau over load. Yang sering terkena yaitu M.SCM,
M.Trapezius, M.Rhomboid, M.Erector Spinae, M.Scalenus,
dan M.Elevator Scapula.
Sprain
 Cidera pada ligament, pada cervical biasanya akan diikuti
dengan kerusakan facet joint pada vertebrae.
Pemeriksaan

Anamnesis
 Anamnesis khusus:
 1. Jenis, ketepatan waktu dan durasi keluhan/nyeri,
 2. Lokasi dan distribusi keluhan/nyeri, serta
 3. Provokasi oleh sikap/posisi dan gerak yang menimbulkan
keluhan/nyeri.
 Anamnesis lain meliputi sistem dan organ tubuh yang terkait,
tindakan operasi atau terapi medis lain, Pekerjaan, sosial dll
Assesment
 Sensoris, Motorik, Refleks Upper Ekstermitas
 ROM Pasif & Aktif Cervical
 Traksi & Distraksi Cervical
Penanganan Fisioterapi

TENS
MWD
Pasif & Aktif Movement
Strengthening Otot Postural
Sprain & Strain Exercise
Thank You

Anda mungkin juga menyukai