Anda di halaman 1dari 34

BIOGRAFI SAYA

Sena Prandika Ramadhan

Lahir di Bandung pada 14 february 1995, anak pertama dari 2 bersaudara,


Pendidikan terakhir saya SMU di Muhammadyah 1 bandung tahun 2014
Awal saya mengenal panah itu pada tahun 2013, 2014 awal saya mendalami tentang panahan
Saya cari guru-guru panah yg ada di indonesia dan malaysia.

Alhamdulillah ini prestasi saya dalam panahan.


Juara costum panahan se-jawa barat 2017
Juara 1 lomba panahan se-bandung raya 2017
Juara 2 lomba panahan nasional for palu bandung 2018.
Juara 3 lomba panahan nasional priangan archery 2019
Juara 2 lomba panahan Tahura bandung archery 2019

Alhamdulillah, Alhamdulillah
Sehari-hari saya sekarang itu produksi semua alat panahan (Handmade)

Saya juga mengajar memanah disekolah-sekolah,


Tempat saya mengajar..
SMK Telkom Bandung
SMP Hikmah teladan bandung
SD Al-Fatwa soekarno hatta bandung
Dan sering mengisi materi-materi panahan dibandung,
Di mesjid,komunitas-komunitas bandung berikut nama-nama komunitas.
Pejuang mahar, pusdiqu, kammi, al-ghifari archery, Qgen bandung, pramuka memanah..
Jazakumullah khairan khasiran.. Instagram : @SENA_CSARCHERY
Alamat saya Youtube : SENA CS CHANNEL
JLN. BATUNUNGGAL NO 5B RT 01 RW 11 BANDUNG KIDUL WhatsApp : 089694317526
Pengenalan
Sunnah Memanah
[Panahan Dalam Islam]

Sena Prandika Ramadhan


Panahan Dalam Islam
Memanah merupakan salah satu kegiatan atau
permainan yang begitu disarankan oleh
Rasulullah ‫ﷺ‬.
Kemampuan memanah adalah salah satu
kemampuan yang dibutuhkan baik dalam
membela islam, untuk berburu, dan juga
sebagai permainan atau olah raga dan memiliki
nilai ibadah dalam kita mempelajari serta
mengamalkan sunnah memanah jika disertai
dengan niat mengharap pada ridha Allah‫ﷻ‬
Panahan Dalam Islam
Mempelajari panahan bagi seorang muslim,
bukan hanya semata tentang Teknik dan fisik
semata,
Tapi panahan memiliki nilai lebih bagi seorang
muslim yang menjadi salah satu aspek
penting, berkaitan dengan sejarah, budaya,
dan motivasi keagamaan
Sejarah Panahan
Panahan memiliki peranan penting dalam sejarah islam, baik dalam
kisah peperangan pada zaman Rasulullah ‫ ﷺ‬dan para sahabat,
serta pada kisah bersejarah lainya,
berhasil nya pasukan muslim mamluk mengalahkan monggol yang
memiliki kekuatan pasukan yang dahsyat,
hingga penaklukan konstantinopel oleh pasukan sultan Muhammad
Al-Fatih
Dan banyak sekali peranan panahan yang tercatat dalam sejarah
islam
Oleh karena itu tidak aneh jika kurikulum serta pengembangan ilmu
memanah pada era kejayaan islam adalah merupakan yang
terdepan pada zaman itu
Sejarah Panahan
Akan tetapi sejarah panahan dalam islam sudah
dimulai jauh jauh sebelumnya. Muhammad bin
Jarrir Ath-Thabari dalam kitab At-Tarikh Al-Kabir
Meriwayatkan dalam kitabnya bahwa
Ketika Nabi Adam ‫ َعلَي ِْه ٱ ل َّس ٰلَ ُم‬Allah‫ ﷻ‬perintahkan
untuk bercocok tanam setelah diturunkan ke
dunia, benih tanaman yang beliau tanam dimakan
oleh burung. Maka Nabi Adam ‫ عَ لَي ِْه ٱ ل َّس ٰلَ ُم‬mengadu dan
berdoa kepada Allah‫ ﷻ‬atas kejadian tersebut
Malaikat Jibril ُ‫ عَ لَي ِْه ٱ ل َّس ٰلَم‬pun Allah utus membawa satu
busur (Al-Qaws), beserta tali/string nya (Al-Watr),
dan dua anak panah (nabl)
Sejarah Panahan
Malaikat Jibril ُ‫ َعلَي ِْه ٱ ل َّس ٰلَم‬memberi Nabi Adam ُ‫ َعلَي ِْه ٱ ل َّس ٰلَم‬busur
tersebut seraya berkata, “ini kekuatan dari
Allah‫“ ﷻ‬, kemudian memberi tali busur kepada
beliau seraya berkata “ini adalah sesuatu yang
dahsyat dari Allah‫“ ﷻ‬, kemudian malaikat Jibril
‫ عَ لَي ِْه ٱ ل َّس ٰلَ ُم‬memberikan dua anak panah kepada beliau,
dan beliau pun bertanya, “apakah ini?” maka
malaikat Jibril menjawab, ini adalah sesuatu yang
bisa membunuh dari Allah‫ﷻ‬
Kemudian Malaikat Jibril pun mengajarkan Nabi
Adam ‫ عَ لَي ِْه ٱ ل َّس ٰلَ ُم‬cara memanah dan setelah itu Nabi
Adam ُ‫ َعلَي ِْه ٱ ل َّس ٰلَم‬memanah dua ekor burung yang
memakan tanaman beliau.
Sejarah Panahan
Panahan menjadi salah satu hal yang sangat
penting dan memiliki peranan yang begitu besar
dalam peradaban manusia diseluruh belahan
dunia, baik untuk berburu, kemiliteran, dan
bahkan seni hiburan dan olahraga.
Dan panahan adalah salah satu isyarat nubuwah
baginda Rasulullah ‫ ﷺ‬dalam kejayaan umat
islam di akhir zaman
Fungsi Memanah
Menurut Sunnah Rasulullah ‫ﷺ‬

1. Sebagai Sarana Berburu / Mencari Nafkah

“Jika hewan Buruan yang kamu panah hilang kemudian


kamu mendapatkannya Kembali, maka makanlah buruanmu
tersebut sebelum rusak”
(HR Muslim)
Fungsi Memanah
Menurut Sunnah Rasulullah ‫ﷺ‬

2. Sebagai Sarana Penunjang Kemiliteran


“Dan Persiapkanlah untuk mereka apa yang kalian mampu
berupa kekuatan, ketahuilah bahwa kekuatan adalah
memanah, ketahuilah bahwa kekuatan adalah memanah,
ketahuilah bahwa kekuatan adalah memanah”
(HR Muslim)

“Kelak negeri-negeri akan ditaklukkan untuk kalian, dan


Allah mencukupkan itu semua atas kalian, maka janganlah
salah seorang diantara kalian merasa malas untuk
memainkan panahnya” (HR. Muslim)
Fungsi Memanah
Menurut Sunnah Rasulullah ‫ﷺ‬

2. Sebagai Sarana Olahraga dan hiburan


“Hendaknya kalian memanah karena itu permainan yang
paling bagus bagi kalian”
(HR Ath-Thabrani)

“Lahwun/permainan (yang bermanfaat) itu ada tiga: engkau


menjinakkan kudamu, engkau menembak panahmu, engkau
bermain-main dengan keluargamu”
(HR. Abu Daud)
Fadhillah Memanah
Peranan panahan dalam kejayaan islam ini juga karena
panahan adalah bagian dari sunnah Rasulullah ‫ ﷺ‬, dan
dibalik setiap sunnah ada kejayaan dunia akhirat.
Panahan sempat menjadi sunnah yang terlupakan, baik di
dunia islam secara umum dan terutama di Indonesia.
Akan tetapi dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan
olah raga sunnah ini sudah mulai Kembali marak dan saat ini
Indonesia menjadi salah satu negara yang ghiroh dalam syiar
dan perkembangan ilmu memanah nya yang paling pesat
baik dalam pembuatan peralatan panahan tradisional dan
juga perkembangan keilmuan Teknik memanah
Fadhillah Memanah
Rasulullah ‫ ﷺ‬sangat menganjurkan umat nya untuk
berlatih memanah, cukup banyak hadits tentang anjuran dan
keutamaan memanah.
Rasulullah bersabda, ''Ajarilah anak-anak kalian berkuda,
berenang, dan memanah," (HR Bukhari/Muslim).
''Lemparkanlah (panah) dan tunggangilah (kuda).''(HR
Muslim)
“Lahwun/permainan (yang bermanfaat) itu ada tiga: engkau
menjinakkan kudamu, engkau menembak panahmu, engkau
bermain-main dengan keluargamu” (HR. Abu Daud & Ishaq
bin Ibrahim Al Qurrab [wafat 429H] dalam Fadhail Ar Ramyi
no.13 dari sahabat Abud Darda’, dishahihkan Al Albani dalam
Fadhillah Memanah
Dari Uqbah bin ‘Amir dia berkata telah bersabda Rasulullah ‫ ﷺ‬:
“Sesungguhnya Allah ‘azza wajalla akan memasukkan tiga orang ke
dalam surga lantaran satu anak panah; orang yang saat
membuatnya mengharapkan kebaikan, orang yang menyiapkannya
di jalan Allah serta orang yang memanahkannya di jalan Allah.”
Beliau bersabda: “Berlatihlah memanah dan berkuda. Dan jika
kalian memilih memanah maka hal itu lebih baik daripada berkuda.”
(HR Ahmad – 16699)
Dari sahabat ‘Uqbah bin ‘Amir:
“Aku mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berkhutbah
di atas mimbar. Tentang ayat ‘dan persiapkanlah bagi mereka al
quwwah (kekuatan) yang kalian mampu‘ (QS. Al Anfal: 60)
Rasulullah bersabda: ‘ketahuilah bahwa al quwwah itu adalah skill
menembak (sampai 3 kali)’” (HR. Muslim 1917)
Fadhillah Memanah
Telah bersabda Rasulullah ‫ ﷺ‬, barangsiapa yg telah
berlatih panah kemudian meninggalkannya maka dia bukan
golongan kami. atau dia telah bermaksiat (Shahih Muslim)
• dalam riwayat Atthabarani nikmat yang dia sia siakan
• dalam riwayat lain maka dia telah mengingkari nikmat yg
diberikan padanya

“Kelak negeri-negeri akan ditaklukkan untuk kalian, dan


Allah mencukupkan itu semua atas kalian, maka janganlah
salah seorang diantara kalian merasa malas untuk
memainkan panahnya” (HR. Muslim 1918)
Jenis Busur Panah
Terdapat beberapa jenis panahan, yang dibedakan baik dari jenis busur
panah nya, maupun dari cara memanahnya.
• Busur Modern / Modern Bow
Jenis Busur Panah
• Busur Tradisional / Traditional Bow
Horsebow
Pada semua hadist tentang fadhillah memanah, tidak
mengkhususkan jenis busur tertentu, akan tetapi dalam
kesempatan kali ini kita akan mengkhususkan bahasan pada busur
berkuda atau biasa disebut horsebow, karena memiliki keutamaan
yaitu kita dapat menyempurnakan olah raga sunnah kita dengan
menggabungkan dua keutamaan sunnah, yaitu memanah dan
berkuda dan juga didukung oleh referensi dari para imam
memanah muslim yang dapat kita jadikan sebagai rujukan teknik

Berkuda sendiri memiliki banyak fadhillah yang juga berdasar sabda-


sabda Rasulullah ‫ ﷺ‬seperti yang sudah dibahas. Bahkan kuda
sendiri merupakan salah satu hewan yang Allah muliakan dan
beberapa kali disebutkan dalam ayat-ayat Al-Qurán.
Peralatan Memanah
Sebelum kita mulai untuk belajar memanah, kita perlu mengetahui nama-nama
perlatan memanah beserta nama bagian-bagianya
Ada beberapa peralatan yang dibutuhkan dalam belajar memanah.
1. Busur / Bow / Qaws
2. Anak Panah/Arrows/Nabl/An-Nusyab/As-sahm
3. Wadah Anak Panah / Quiver / Kinanah
Aksesoris Memanah
Ada beberapa perlatan pelindung diri (apd) yang
dapat digunakan saat memanah
• Thumbring / Kusytiban/ Zhigir
• Thumb guard
• Finger tab / finger guard
• Arm guard
• Gloves
Bagian Busur Horsebow
Bagian Anak Panah
TEHNIK MEMANAH 4 MAZHAB
Perihal teknik dalam memanah, ada banyak imam yang dapat dijadikan sebagai rujukan. Namun, penyusun hanya akan
menyinggung sedikit diantara banyak itu, hanya empat. Diantaranya adalah imam Abdurrahman Ath-Thabari, Abu Hashim
Al mawardi, Ishaq Ar-Raqqi, dan Tharir Al-Balkhi. Keempat imam ini memiliki ciri masing-masing dalam tekniknya, salah
satu yang mudah terlihat adalah dari posisi kuda-kuda nya.

Abu Hashim Al-Mawardi


Beliau berasal dari Khorasan (Sebelah Timur Republik Islam Iran), Ada riwayat yang mengatakan bahwa beliau belajar
memanah langsung dari sahabat yang bernama Sa'ad Bin Abi Waqqash Radhiyallhu'anhu
Teknik memanahnya sama seperti teknik memanah persia Sasaniyah yang berbasis pada teknik panahan infantri dan
menbak jarak jauh.

Berdiri dengan menyamping dan target berada


sejajar dengan bahu kiri dan kedua kaki melebar
sepanjang lengan bawah pemanah.

Mazhab Abu Hashim Al Mawardi memegang gagang


dengan lurus dan anak panah melalui dasar jempol.
Modifikasi lain adalah jempol diletakkan di atas jari
tengah dan telunjuk menjulur.
Thahir Al-Balkhi

Berasal dari kota Balkh wilayah khosaran, Ada riwayat mengatakan bahwa beliau belajar memanah dari
seorang putri sahabat yang bernama
Sa'ad Bin Abi Waqqash Radhiyallahu'anhu.
Teknik memanahnya merupakan perpaduan antara teknik memanah
Arab dan Persia yang berbasis pada teknik memanah berkuda dan infantri.

Berdiri dengan agak menjorok kedepan dengan


target berada tepat ditengah-tengah kedua mata
dan kedua kaki berjarak selebar telapak tangan
pemanah.

Mazhab Tahir Al Balkhi memegang gagang dengan


pergelangan tangan yg dibengkokkan ke dalam dan anak
panah melalui ruas kedua jempol.
Ishaq Ar-Raqqi

Beliau berasal dari kota Raqqah, irak


Ada riwayat mengatakan bahwa beliau mempelajari teknik memanah dari Abu Hashim Al Mawardi.
Teknik memanahnya adalah hasil pengembangan teknik memanah Abbasiyah dan merupakan pertengahan antara mazhab Abu Hasyim Al Mawardi dan Mazhab Thahir Al Balkhi.

Teknik Ar Raqqi banyak diadaptasikan oleh para pemanah infantri dan berkuda oleh para prajurit Dinasti Abbasiyyah hingga masa Dinasti Mamluk di abad ke 13 sampai abad ke 16, Mazhab Ar Raqqi juga
digunakan sebagai teknik dasar dan cara memanah hingga terciptanya standardisasi sebuah busur dan perlengkapannya. Yang kemudian mendorong munculnya pusat-pusat produksi massal busur komposit di
kota Al Wasith pada masa Dinasti Abbasiyah dan pada masa Dinasti Ayyubiyah atas perintah Sultan Shallahudin Al Ayyubi (Saladin) dibangun pula pusat produksi massal busur di Damaskus .

Posisi berdiri ini adalah posisi pertengahan antara


mazhab Abu Hashim yang berdiri menyamping dan
Thahir Al Balkhi yang berdiri agak menjorok kedepan,
dan kedua kaki berjarak selebar satu jengkal pemanah.
(Sumber cara berdiri dari Kitab Al Ifadah dan Kitab
Ghunyah).

Mazhab Ishaq Ar Raqqi memegang gagang secara pertengahan antara lurus dan
pergelangan tangan dibengkokkan dengan ujung telunjuk menyentuk ujung jempol
yg ditekuk dan anak panah melalui dasar jempol dan di antara gagang dan sendi
jempol.
Abdurrahman Ath-Thabari

Seperti yang telah dituliskan diatas bawah mazhab Abdurrahman Ath Thabari adalah Ikhtiyariyah, yang berarti pilihan, karena
beliau memadukan antara teknik Abu Hasyim Al Mawardi, Thahir Al Balkhi dan Ishaq Ar Raqqi yang kemudian memilih teknik
yang paling cocok bagi diri seseorang berdasarkan postur tubuh dan kebutuhan dalam memanah,

Maka dari itu penting bagi seorang pemanah untuk dapat


menguasai ketiga mazhab lain dan tidak fanatik hanya
terhadap satu mazhab saja.

Syaikh Abdurrahman Al-Fazari, guru dari imam Ath-Thabari beliau berkata, “ inti memanah
adalah untuk menghasilkan tembakan yang mematikan atau melumpuhkan lawan. Barang
siapa memanah, namun tembakan anak panahnya tidak membuat musuhnya mati atau
tumbang, maka dia tidak dianggap memanah menurut ahli dalam bidang ini.”
Adab-adab memanah

Memanah adalah bagian amal sholih, maka suatu amal akan bernilai jika
kita mengamalkanya dengan adab-adabnya.

Dalam mempelajari panahan, hendaknya belajar dengan pembimbing


atau guru, agar terdapat keberkahan majelis ilmu dan juga agar ada yang
membimbing dan mengingatkan kita baik dalam menjaga adab maupun
dalam keamanan dan teknik.

Dalam kegiatan berlatih memanahpun hendaknya kita secara legal berada


dibawah pembinaan atau pun secara langsung berada dibawah
organisasi/federasi yang secara legal diakui negara.
Adab-adab memanah
1. Imam Ibnul Qayyim mengatakan bahwa malaikat tidak pernah
menghadiri permainan apapun kecuali memanah, maka hendaknya
menempatkan para malaikat tersebut seperti tamu tamu dan
memuliakannya. Diantaranya dengan menggunakan wewangian dan
pakaian yang sopan.
2. Pemanah tidak boleh menganggap kepergiannya ke tempat latihan
sebagai bentuk permainan sia sia dan kesenangan yang menghabiskan
waktu belaka, pemanah harus menganggap kepergiannya seperti
keberangkatannya untuk mencari ilmu.
3. Hendaklah pemanah pergi dalam keadaan berwudhu, selalu penuhi
hati dengan dzikrullah, rendah hati, mendatangi tempat latihan
memanah dengan tujuan ingin menghampiri salah satu taman dari
taman-taman surga.
4. Melakukan musyawarah atau briefing sebelum memulai memanah,
tentukan amir latihan dan saling mengingatkan untuk kebaikan dan
pemanah, mudzakarah fadhillah agar pemanah selalu meluruskan niat,
senantiasa berdoa kepada Allah agar diberi petunjuk dan anak panah
yang lurus mengenai sasaran.
Adab-adab memanah
5. Sebelum latihan, periksa kondisi busur serta anak panah dan menelitinya, dari
ujung ke ujung, pastikan dalam keadaan aman untuk digunakan.
6. Tidak mencela mengkritik, dan menghina orang lain yang memanah.
7. Tidak menyalahkan dengan mencela atau menghina peralatan memanah yang
digunakan, angin, dan hal hal lainya yang kita anggap menjadikan tembakan kita
meleset, sejatinya Allah subhanahuwata’ala yang menyampaikan anak panah yang
kita lepaskan.
8. Selalu membaca basmalah sebelum memanah.
9. Berdiri ditempat yang sudah ditentukan (shooting line), sejajar dengan pemanah
lain.
10. Menembak sesuai dengan aba-aba dan berhenti menembak jika ada aba-aba
berhenti atau “clear”.
11. Bersabar dalam memanah, jika tembakan meleset, meleset adalah pendahulu dari
ketepatan.
12. Selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan bersungguh sungguh setiap
berlatih.
13. Jika anak panah yang kita lepaskan mengenai sasaran ucapkan “Alhamdulillah”,
dan jika mengenai point tertinggi / mumtaz, ucapkan lah “Alhamdulillah Haadza
min fadhzli Robbi”
Adab-adab memanah
memanah ternyata memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan,
baik itu fisik maupun mental. Berikut sepuluh manfaat melakukan olahraga panahan

1. Meningkatkan koordinasi tangan dan mata, serta keseimbangan.


2. Meningkatkan fleksibilitas tangan dan jari.
3. Membangun kekuatan tubuh.
4. Meningkatkan kesabaran.
5. Meningkatkan fokus.
6. Membangun kepercayaan diri.
7. Merupakan olahraga sosial.
8. Merupakan bentuk latihan kebugaran.
9. Merelaksasi tubuh.
10. Merupakan olahraga yang dapat dimainkan semua orang.

“dari Hatim bin Laits Al Jauhari, ia berkata: Yahya bin Hammad menuturkan kepada kami, ia berkata: Abu
‘Awwanah menuturkan kepada kami, dari Abdul Malik bin ‘Umair, dari Mush’ab bin Sa’ad, dari ayahnya (Sa’ad bin
Abi Waqqash radhiallahu’anhu) ia berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: ‘hendaknya kalian
latihan menembak karena itu permainan yang paling bagus bagi kalian.‘”
Penutup
• Jangan hanya pandang panahan hanya sebagai sekedar
permainan atau hoby, melainkan juga sebagai amal
sholih
• Selalu memeriksa dan perbaiki niat saat sebelum
memulai memanah, saat sedang memanah, dan setelah
selesai memanah
• Jadikan memanah sebagai sarana untuk berhijrah dan
lebih mendekatkan diri kepada Allah serta memupuk
rasa cinta kepada Rasulullah ‫ﷺ‬
Sumber

• Teknik Memanah Dalam Islam, Habib Qory Afrizan Al-


Khered
• Pusaka Memanah Dalam Islam, Habib Qory Afrizan Al-
Khered
• Sahabat dan Guru Panahan di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai