TINGKAT DASAR
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................1
I. PENDAHULUAN......................................................................................................3
II.1 BUSUR............................................................................................................4
II.3 QUIVER..........................................................................................................6
IV.1 ADAB...........................................................................................................14
V. CARA MEMANAH................................................................................................16
VI. TINGKATAN......................................................................................................23
2
VIII. HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA...................................................................24
VIII.1 HAK ANGGOTA...................................................................................24
VIII.2 KEWAJIBAN ANGGOTA....................................................................24
X. UNIT KHAC...........................................................................................................25
XI. PENUTUP..............................................................................................................26
3
I. PENDAHULUAN
Panahan terbagi menjadi dua kategori, yaitu panahan modern dan panahan tradisional,
untuk panahan tradisional sendiri saat ini peminatnya cukup banyak mulai dari anak-anak
sampai orang dewasa, komunitas dan klub pun bermunculan diberbagai daerah di
Indonesia. Panahan tradisional juga sudah banyak diperlombakan baik tingkat regional,
nasional hingga internasional.
Panahan juga merupakan olahraga yang disunnahkan oleh Nabi Muhammad Shalallahu
‘alaihi wassalam, sehingga tidak ada alasan kita sebagai umat Islam untuk menjauhi olahraga
panahan. Dalam Shahih Muslim 3/1917, dari Uqbah bin Amir, dia berkata: Aku mendengar
Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Dan siapkanlah untuk menghadapi
mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi. (Al-Anfal [8] 60) Ketahuilah, sesungguhnya
kekuatan itu adalah memanah. Ketahuilah, sesungguhnya kekuatan itu adalah memanah.
Ketahuilah, sesungguhnya kekuatan itu adalah memanah.”
Imam Ath-Thabarani menyebutkan dalam kitab Fadhl Ar-Ramyi, Mus’ab bin Sa’ad (bin Abi
Waqqas) mengatakan,”Hai anak-anaku, belajarlah memanah! Sesungguhnya memanah
adalah sebaik-baik permainan kalian.” Oleh karena itu, Kujang Horseback Archery (KHAC)
yang berada dibawah naungan PORDASI (Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia)
mengadakan pelatihan-pelatihan panahan Horsebow yang bertujuan mengembangkan dan
mengedukasikan olahraga Sunnah panahan khususnya busur horsebow kepada masyarakat
demi meningkatkan kebugaran jasmani, serta menjadi ajang silaturahmi dan bertukar
pikiran antar sesama penggiat panahan horsebow, dengan harapan kedepannya muncul
atlet-atlet panahan tradisional yang berkualitas dan berbudi pekerti luhur.
4
II. PENGENALAN ALAT
II.1 BUSUR
Busur horsebow merupakan busur tradisional yang sederhana bentuknya, bentuk dari busur
ini bermacam-macam dari berbagai bangsa diseluruh dunia. Namun begitu bagian-bagian
dari busur tersebut secara umum sama, berikut ini bagian-bagian dari busur tersebut secara
umum.
Siyah pada umumnya terbuat dari
kayu dengan bentuk yang beragam
dari berbagai bangsa didunia. Pada
bagian ini terdapat “Nock” yang
berfungsi untuk memasang “String”
pada busur.
5
6
II.2 ANAK PANAH
Anak panah yang digunakan pada umumnya adalah bahan kayu dan bambu, seiring
perkembangan zaman, bahan anak panah semakin banyak sesuai dengan kebutuhannya.
Namun demikian penyebutan terhadap bagian-bagian dari anak panah secara umum tetap
sama walau bahan berbeda, berikut ini bagian-bagian dari anak panah.
7
II.3 QUIVER
Quiver merupakan salah satu perlengkapan memanah yang sangat penting, karena
berfungsi untuk membawa persediaan anak panah, sehingga pemanah bisa berada tetap
pada posisinya pada saat memanah secara terus menerus. Bentuk dari quiver sangat
beragam dari berbagai bangsa didunia, pada umumnya ada yang dipasangkan pada
pinggang dan ada yang dipasangkan pada punggung, disesuaikan dengan kenyamanan dan
kebutuhan pemanah itu sendiri
8
II.4 PERLENGKAPAN LAIN
Selain busur, anak panah dan quiver sebagai perlengkapan utama, ada juga perlengkapan
lain yang tidak kalah pentingnya menyangkut keamanan dan kenyamanan pemanah. Berikut
ini beberpa perlengkapan lain yang pada umumnya dibutuhkan pemanah.
b. Pelindung Jari
Pelindung jari banyak sekali jenis dan bentuknya, bahkan penyebutannya pun berbeda-beda
sesuai dengan teknik yang digunakan dalam menarik anak panah. Berikut ini beberapa
pelindung jari yang disesuaikan dengan teknik menarik anak panah.
- Finger Tab
Finger Tab melindungi tiga jari (jari telunjuk,
tengah & jari manis) pada saat menarik string,
untuk mengurangi rasa sakit akibat tekanan dan
gesekan string. Finger tab ini hanya digunakan
teknik Three Finger.
9
- Thumb Ring & Thumb Glove
Thumb Ring berfungsi melindungi jempol yang menarik string pada teknik Thumb Draw,
pada umumnya thumb ring terbuat dari tanduk, tulang dan logam. Berikut ini contoh dari
Thumb Ring dan penggunaannya.
Sama seperti Thumb Ring, Thumb Glove pun berfungsi melindungi jempol pada saat menarik
string pada, hanya saja thumb glove terbuat dari kulit yang menyelimuti jempol. Ada
beberapa sebutan untuk alat ini, ada yang menyebutnya Thumb Glove dan ada juga yang
menyebutnya Thumb Guard, berikut ini contoh dari Thumb Glove dan penggunaannya.
10
Thumb Glove tidak hanya berfungsi untuk melindungi jempol yang menarik string, ada juga
Thumb Glove yang berfungsi melindungi jempol yang menjadi tumpuan anak panah
melesat. Berikut ini contohnya.
11
III. KEAMANAN MEMANAH
Keamanan dalam memanah merupakan hal yang harus diutamakan, karena mencakup
banyak adab dan aturan yang mengatur berlangsungnya kegiatan memanah agar kegiatan
tersebut aman bagi pemanah, aman bagi alat panah yang digunakan dan aman untuk
lingkungan area (tempat) memanah.
a. Kesehatan Pemanah
Jika pemanah sedang tidak baik kesehatannya sebaiknya jangan memaksakan diri untuk
berlatih terlebih lagi jika kegiatan memanah diluar ruangan dengan kondisi panas terik atau
hujan.
b. Kemampuan Pemanah
Pemanah tidak boleh memaksakan latihan diluar kemampuannya, apabila pemanah belum
menguasai memanah pada jarak dekat maka pemanah dilarang mencoba-coba memanah
dengan jarak yang lebih jauh, terlebih lagi tanpa ada orang yang mengawasi. Akan lebih
bijak apabila pemanah menguasai terlebih dahulu jarak memanah lebih pendek sebelum
mencoba jarak lebih jauh. Kemudian apabila pemanah baru bisa menarik busur dengan
berat tarikan 30 Lbs, tidak dianjurkan untuk mencoba-coba busur dengan berat tarikan lebih
dari itu, hal ini untuk menghindari terjadinya cedera otot.
a. Keamanan Busur
Perhatikan selalu busur yang akan digunakan untuk meminimalisir resiko kecelakaan akibat
busur yang rusak, berikut ini beberapa adab yang harus dilakukan pada busur selama proses
latihan berlangsung:
- Tidak boleh menarik dan melepaskan string busur tanpa anak panah (dry fire), hal ini akan
membuat busur rusak. Karena tanpa adanya anak panah pada busur maka getaran string
tidak tersalurkan ke anak panah, melainkan getaran tersebut menghantam busur itu sendiri
dan kebanyakan kasus tersebut membuat limb busur patah.
- Busur tidak boleh tergeletak disembarang tempat, akan lebih bijak apabila busur disimpan
pada Bow Stand ketika selesai memanah. Pada saat mengambil anak panah, busur lebih baik
disimpan pada Bow Stand atau dititipkan kepada rekan latihan. Jika busur dibawa saat
pemanah akan mengambil anak panah maka busur bisa disangkutkan pada bahu pemanah.
- Busur lebih baik jangan terlalu lama berada dibawah terik matahari, karena dapat
merubah bentuk busur hingga mengurangi elastisitas busur. Simpan pada tempat teduh
ketika busur sedang tidak digunakan.
- Ketika busur selesai digunakan akan lebih baik apabila busur tersebut dilepas stringnya, hal
ini dimaksudkan untuk menjaga elastisitas limb busur. Begitupun ketika busur disimpan
didalam mobil yang terkena panas matahari, tidak sedikit kasus busur yang rusak akibat
disimpan didalam mobil dengan kondisi string terpasang.
- Ketika hendak meminjam busur harus dengan seizin pemilik busur, begitupun sebaliknya
jika hendak meminjamkan busur sebaiknya beritahukan dahulu spesifikasi busur yang akan
dipinjamkan. Seperti berat tarikannya berapa Lbs dan panjang tarikannya berapa inci untuk
menghindari peminjam menggunakan busur diluar batas kemampuannya.
-Perhatikan selalu kondisi busur, apabila terjadi kerusakan sebaiknya konsultasikan dulu
kepada orang yang lebih paham sebelum melakukan tindakan. Dan jangan terpaku hanya
pada satu pengrajin busur saja, tapi cari sebanyak-banyaknya referensi dari pengrajin-
pengrajin busur lainnya.
13
b. Keamanan Anak Panah
Tidak sedikit kasus kecelakaan pemanah akibat tidak memperhatikan kondisi anak panah
yang digunakannya, tentu hal ini bukan hal sepele karena telah banyak pemanah yang
membagikan pengalamannya terkena anak panahnya sendiri. Berikut ini beberapa adab
yang harus dilakukan pada anak panah selama proses latihan berlangsung:
- Selalu perhatikan anak panah sebelum melesatkannya, apabila ada retakan atau patahan
kecil pada shaft anak panah lebih baik anak panah tersebut jangan digunakan. Kemudian
anak panah rusak tersebut jangan disimpan disembarang tempat untuk menghindari orang
lain menggunakan anak panah tersebut.
- Anak panah jangan digeletakan disembarang tempat, akan lebih bijak apabila anak panah
disimpan pada tabung khusus atau pada quiver. Jangan geletakan anak panah dibawah
karena dapat mencelakai orang yang menginjak anak panah tersebut. Hal lain yang
membuat anak panah tidak boleh digeletakan disembarang tempat adalah karena hal
tersebut dapat mempengaruhi kelembaban shaft yang mengakibatkan anak panah tersebut
menjadi lebih berat atau menjadi lebih rapuh.
- Pada bagian flecthing diharuskan ada benang yang melilit fletching, tidak sedikit kasus
kecelakaan pemanah yang tangannya tertembus fletching bulu ketika anak panah
dilesatkan, hal ini diakibatkan tulang dari fletching bulu tidak terikat pada shaft sehingga
menabrak tangan dan menembus kulit tangan.
- Nock pada anak panah harus diperhatikan, apabila ada retakan atau belahan kecil pada
nock sebaiknya jangan digunakan, karena apabila digunakan maka akan terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan seperti terbelahnya anak panah. Tidak sedikit juga mengakibatkan dry fire
pada busur akibat nock yang patah.
- Ketika hendak meminjam anak panah harus dengan seizin pemilik anak panah, begitupun
sebaliknya jika hendak meminjamkan anak panah sebaiknya beritahukan dahulu spesifikasi
anak panah yang akan dipinjamkan. Seperti berat anak panah tersebut berapa gram dan
diperuntukan bagi busur berapa Lbs, untuk menghindari peminjam menggunakan anak
panah diluar kewajarannya.
- Tidak boleh memberikan anak panah dengan posisi bagian tajam dahulu yang diberikan,
sebaiknya berikan dari samping atau pada bagian shaft.
14
- Mata panah/arrow head/point, pada anak panah haruslah meruncing untuk penetrasi
terhadap target. Bentuk dari mata panah beragam disesuai dengan fungsi dan kebutuhan
pemanah. Untuk pelatihan di KHAC tidak diperkenankan menggunakan Mata Panah/Point
berbentuk Broadhead (untuk berburu).
c. Keamanan Quiver
Quiver memiliki fungsi untuk membawa anak panah, bentuknya bermacam-macam
disesuaikan dengan kebutuhan dan kenyamanan pemanah, namun begitu harus
diperhatikan beberapa hal berikut.
- Gunakan quiver sesuai kebutuhan dan kenyamanan, akan lebih bijak apabila pemanah
mencari tahu dahulu tentang quiver yang akan digunakannya, apakah sesuai dengan postur
tubuh.
- Selalu cek quiver apabila ada kerusakan, jangan sampai saat proses latihan berlanghsung
terjadi kelalaian seperti quiver lepas dan anak panah terjatuh.
d. Keamanan Target
Target yang baik untuk latihan memanah pada umumnya terbuat dari jerami, seiring
perkembangannya target panahan kini banyak yang menggunakan eva spon.
a. Target
- Dilarang memanah makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan dan manusia.
- Gunakan target yang umum digunakan seperti jerami dan eva spon.
- Jangan menggunakan target yang dapat merusak anak panah.
- Hindari target yang basah, karena air pada target dapat terkena shaft anak panah yang
membuat anak panah berbahan kayu/bambu menjadi rapuh.
b. Back Stopper
Back stopper berfungsi menahan anak panah yang meleset dari target, pada umumnya back
stopper menggunakan bahan spon dan kain. Back stopper ini membuat anak panah yang
meleset mudah ditemukan sehingga dapat menghemat waktu dalam pengambilan arrow.
15
c. Line Shooting
Line shooting berfungsi untuk mengatur jarak antar pemanah, dengan tujuan agar pemanah
berada pada posisi yang sejajar dengan targetnya dan tidak mengambil tempat pemanah
lain.
IV.1 ADAB
Adab menjadi sangat penting bagi anggota sebelum dirinya mendapatkan ilmu dari Pelatih,
berikut Adab sebaiknya dilakukan Anggota:
16
Back Stoper Back Stoper Back Stoper Pemanah yang hendak menembakkan
anak panah bermula di Shooting Box
untuk bersiap, ketika terdengar aba-
IV.3 ABA-ABA/PERINTAH
Aba-aba atau Perintah dibutuhkan untuk menertibkan anggota, berikut ini aba-aba/Perintah
yang dilakukan pada saat pelatihan.
Pertama para pemanah akan diperintahkan untuk masuk Shooting Box atau berada di
belakang Shooting Line, kemudian akan terdengar aba-aba/perintah berikut:
Ketika aba-aba Peluit 3x selesai maka Pemanah harus melihat samping kanan dan kirinya
untuk memastikan tidak ada lagi pemanah yang melepaskan tembakan.
Kemudian akan terdengar aba-aba ucapan CLEAR, maka pemanah boleh maju untuk
mengambil anak panah yang telah dilepaskan.
17
V. CARA MEMANAH
Berikut ini step by step cara memanah secara umum yang diketahui banyak pemanah dan
mudah untuk dipahami serta mudah untuk disampaikan lagi ke pemanah pemula.
Tangan kanan memegang string, tangan kiri memegang siyah, atau bisa juga posisi
sebaliknya. Sisi string yang lainnya dikaitkan ke siyah. Kemudian kaki kiri melangkahi busur
sehingga posisi handle busur berada dibelakang kaki, sembari tangan tetap memegang
string siyah.
18
Tangan kiri menarik siyah busur kedepan dan ditahan oleh kaki kiri dan kanan yang
menyangkut dengan busur, kemudian string menghampiri siyah yang dipegang tangan kiri.
Setelah string terpasang pastikan string lurus dengan busur.
19
V.3 NOCKING, DRAW, AIMING, RELEASE
Berikut ini akan dijelaskan teknik Nocking, Draw, Aiming dan Release berdasarkan dua teknik
yang umum digunakan yaitu Teknik Thumb Draw dan Teknik Three Finger.
Apabila pemanah hendak menggunakan teknik Thumb Draw maka anak panah diletakan
disebelah kanan busur kemudian dijepit oleh telunjuk dan jari tengah tangan kiri. Lalu
masukan string pada Nock anak panah dan sesuaikan letaknya, untuk pemula sebaiknya
mencoba terlebih dahulu posisi anak panah dipasang pada string dengan kemiringan 90
derajat.
20
Letakan jempol tangan kanan pada string, posisi jempol tepat berada dibawah anak panah,
kemudian kaitkan satu ruas jempol pada string dan tutup kuku jempol dengan telunjuk
sehingga anak panah dapat terkunci dengan baik. Usahakan lengan tetap rata 90 derajat
dengan siku.
b. Draw/Menarik
Berikut ini contoh cara menarik anak panah dan busur.
Usahakan saat menarik busur kita posisikan siku dan lengan menjadi rata 90 derajat,
kemudian arahkan ke target yang dituju lalu tarik anak panah sampai pipi atau sampai batas
full draw yang sudah ditentukan. Setiap pemanah akan memiliki posisi masing-masing, ada
yang menarik ke pipi, ada yang menarik ke telinga, ada yang menarik ke tulang pipi, ada
yang menarik ke dagu dan lain sebagainya sesuai dengan kenyamanan dan kecocokan
pemanah.
c. Aiming/Membidik
Membidik target pada umumnya ada dua cara yaitu dengan dua mata dan satu mata.
21
Bidikan satu mata dilakukan bidikan didalam busur, biasanya dengan menempekan pipi
pada anak panah sehingga dirasa anak panah lurus ke target. Sedangkan bidikan dua mata
yaitu dengan cara membuka kedua mata untuk membidik target hingga dirasa bidikan sudah
pas.
d. Release/Melepas
Melepaskan anak panah ketika sudah yakin dengan bidikan, dengan cara membuka kuncian
telunjuk dan jempol.
Dari setiap teknik-teknik yang sudah dicontohkan diatas adalah teknik-teknik yang umum
digunakan dan mudah dicontohkan kepada pemula, namun demikian masih banyak lagi
teknik yang harus dipelajari dan tentunya setiap pemanah akan memiliki teknik andalan
masing- masing sehingga kita tidak bisa dengan mudahnya mengatakan teknik seseorang itu
salah hanya karena berbeda dengan teknik kita, karena ilmu memanah itu sangat luas.
22
V.3.2 TEKNIK THREE FINGER
a. Nocking
Pada teknik Three Finger, posisi anak panah diletakan disebelah kiri busur, kemudian Nock
dijepit dengan menggunakan tiga jari yaitu telunjuk, jari tengah dan jari manis. Selanjutnya
bersiap untuk menarik busur.
b. Draw/Menarik
Saat menarik busur, tariklah string busurnya sembari menjepit anak panah dengan tiga jari,
lalu tariklah dengan satu ruas jari dan jangan memasukan jari terlalu dalam untuk menarik
busur, usahakan sikut lurus dengan anak panah saat menarik busur. Anchor point/Jangkar
saat menarik busur ada yang sampai pipi, sampai tulang pipi atau sampai sejajar dengan
mata.
23
c. Aiming/Membidik
Dengan Teknik Three Finger akan memudahkan pemanah untuk meluruskan bidikan dari
anak panah langsung lurus ke target, membidik target dapat dengan membuka kedua mata
atau hanya satu mata, tergantung kecocokan pemanah.
d. Release/Melepas
Setelah dirasa bidikan sudah pas, maka lepaskan tembakan dengan melepas tiga jari
sekaligus tarik tangan kebelakang setelah melepaskan tembakan.
24
V.4 MENCABUT ANAK PANAH DARI TARGET
Berikut ini tatacara mencabut anak panah yang menancap pada target.
Saat hendak mencabut anak panah dari target, cukup dilakukan maksimal dua orang saja di
kanan dan kiri target. Sebelum mencabut anak panah pastikan tidak ada orang dibelakang
kita untuk menghindari orang dibelakang kita terkena anak panah yang kita cabut. Biasakan
saat menarik anak panah gunakan kedua tangan, satu tangan memegang anak panah pada
bagian paling dekat target dan satu tangan menahan target. Usahakan saat menarik anak
panah harus ditarik dengan lurus untuk menghindari anak panah menjadi bengkok.
Setelah berhasil mencabut satu anak panah bisa langsung dimasukan kedalam quiver atau
dipegangi dahulu oleh tangan yang bertugas menahan target seperti contoh diatas.
VI. TINGKATAN
KHAC rutin mengadakan Ujian Kenaikan Tingkat sebagai cara untuk mengukur kemampuan
anggota sudah sejauh mana selama berlatih di KHAC, dengan tingkatan ini ditujukan untuk
memotivasi anggota dengan memberikan targetan-targetan pada setiap tingkatan.
Total ada 9 tingkatan yang harus dilalui oleh Anggota KHAC, setiap Anggota akan diberi
Tanda Tingkatan yang akan dipasang pada seragam latihannya.
VI.2 TINGKATAN PELATIH 25
Adapun untuk Tingkatan Pelatih ada tingkatannya tersendiri yaitu:
- Hanya anggota resmi KHAC yang bisa mengikuti Ujian Kenaikan Tingkat.
- Dalam satu tahun diadakan 2 sampai 4 kali Ujian Kenaikan Tingkat.
- Dalam satu kali UKT anggota bisa sekaligus menyelesaikan satu Tingkatan, misalnya
menyelesaikan Tingkat Dasar 1 sampai Dasar 3 sekaligus. Tetapi tidak bisa melanjutkan
Tingkat Lanjutan, harus mengikuti UKT berikutnya.
- Materi Uji berupa: Ujian Tertulis, Ujian Fisik dan Ujian Teknik.
- Penguji pada UKT adalah Dewan Pelatih KHAC.
1. Setiap anggota wajib menjunjung tinggi nama baik dan kehormatan KHAC.
2. Setiap anggota wajib memegang teguh Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga,
peraturan, keputusan dan disiplin KHAC.
3. Berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan KHAC.
4. Memakai seragam KHAC saat pelatihan, rapat dan kegiatan KHAC.
27
Dewan Pembina
Ketua Dewan Pelatih Koordinator
Wakil Ketua
Sekretaris Bendahara
Sekretaris Bendahara
Pengurus Inti ibaratkan pusat kendali dari Perkumpulan KHAC yang membuat pedoman-
pedoman untuk menjalankan Perkumpulan KHAC, dan Pengurus Unit adalah yang bertugas
untuk mengeksekusi atau merealisasikan pedoman-pedoman yang telah dibuat Pengurus
Inti. Bagan diatas sebagai patokan, jika Unit KHAC bermaksud menambah perangkat lain
dipersilahkan.
X. UNIT KHAC
Unit KHAC merupakan kumpulan individu yang dilatih oleh Dewan Pelatih KHAC dalam satu
lokasi tertentu. Unit KHAC terbagi menjadi dua kategori yaitu kategori Umum dan kategori
Ekstrakulikuler. Unit KHAC kategori Umum yaitu Unit yang menerima anggota dari berbagai
kalangan dan komunitas, sedangkan Unit KHAC kategori Ekstrakulikuler yaitu Unit yang
beranggotakan individu-individu dalam satu lembaga atau sekolah.
Bisa juga dalam satu Unit terdapat dua kategori sekaligus, misalkan satu sekolah
mengadakan ekstrakulikuler KHAC yang anggotanya berasal dari siswa/i sekolah tersebut,
kemudian Pelatih mengadakan juga pelatihan untuk Umum yang bertempat disekolah
tersebut, namun dengan jadwal yang berbeda.
Ditargetkan setiap anggota KHAC dapat membuka Unit KHAC di daerah masing-masing atau
28
di lembaga/sekolah masing-masing setelah mendapatkan ilmu yang cukup selama berlatih
di KHAC, dengan targetan dalam satu Kelurahan ada satu Unit KHAC.
XI. PENUTUP
Demikian Modul Pelatihan Tingkat Dasar ini disusun seringkas-ringkasnya untuk mudah
dipahami oleh Pemanah KHAC, semoga bisa menjadi bekal dan acuan bagi Anggota dan para
Pelatih KHAC dalam mensyiarkan olahraga sunnah panahan. Mohon maaf apabila ada
kesalahan dalam pengetikan atau teknik, pada dasarnya penyusun modul ini hanya manusia
yang tidak luput dari kesalahan.
Dikdik Sadikin
Ketua
26
29