Anda di halaman 1dari 98

ate

INTERNATIONAL ASSOCIATION OF ATHLETICS FEDERATIONS PERATURAN LOMBA ATLETIK - IAAF 2006 - 2007

PB. PASI Jl. Asia - Af i!a N". #$ % #& S'(a)a( Ja!a *a

Page 2 of 98

PRAKATA
Dua tahun lalu, saya dengan senang hati memperkenalkan sebuah buku petunjuk / handbook yang ringkas-padat dan menarik para penggunanya yang menghimpun semua ketentuan dan peraturan mengenai pengorganisasian/pelaksanaan perlombaan-perlombaan atletik internasional. Sekarang, setelah mengikuti ongres !""# di $elsinki ke %&, lagi-lagi saya sangat gembira untuk memperkenalkan suatu edisi pembaharuan tentang Peraturanperaturan Perlombaan atletik !""#, yang memperhatikan semua perobahan yang disepakati oleh para delegasi dari 2'' "nggota #ederasi !""#. (eskipun tidak ada perobahan yang utama terhadap ketentuan ) peraturan yang telah ada, edisi kali ini berisikan sejumlah perobahan editorial guna menjamin ketetapan dan kejelasannya. Sebagaimana masyarakat atletik seluruh dunia, kita selalu mengikuti jalur menuju ke modernisasi, *handbook+ ini harus mampu melayani sebagai suatu denah / peta-jalan raya. Saya tidak dapat ,ukup menekankan bah-a inti-sari sport kita ini, yang adalah *fair-play+ dan menaruh respek terhadap ketentuan . peraturan-peraturan+, semuanya tertera di dalam lembar-lembar halaman buku petunjuk/manual ini. #akta yang sangat nyata disini adalah bah-a perobahan-perobahan peraturan 2/9 buah yang diusulkan, setelah melalui debat panjang, akhirnya 201 buah 2perobahan3 disepakai oleh ongres di $elsinki, sekedar penekanan betapa pentingnya keanggotaan kita yakin/per,aya akan kerja ini. 4agi saya kini tinggal menyampaikan ungkapan rasa terima-kasih kepada semua mereka yang telah terlibat dalam penyusunan draft/ran,angan bagi penerbitan baru ini, termasuk para anggota eluarga "tletik Dunia, De-an !""#, omite 5eknik !""# dan omisi 6udisial, dan juga para Staf 2(arkas 4esar3 !""#. Lamine Diack P 'si+'( IAAF

Page 7 of 98

BA,IAN- . PERATURAN TEKNIK PERLOMBAAN ATLETIK INTERNASIONAL Pasal #00 UMUM Semua perlombaan atletik internasional sebagaimana diuraikan dalam peraturan !""# Pasal ', harus diselenggarakan dengan menggunakan Peraturan !""# dan hal ini harus dinyatakan dalam semua selebaran pengumuman, brosur, barang-barang produk tertentu, reklame/iklan dan 4uku ",ara/ 4uku Program Perlombaan dan barang-barang ,etakan lainnya. Catatan: Disarankan agar Federasi Atletik Nasional (PASI) menggunakan Peraturan lomba atletik IAAF untuk menggelar lomba atletik di lingkungannya masingmasing. SEKSI # - PETU,AS Pasal ##0 PETU,AS INTERNASIONAL 2!nternational 8ffi,ials3 Pada perlombaan atletik yang diatur sesuai peraturan Pasal ' 2a3 dan 2b3, petugas-petugas berikut ini harus ditunjuk se,ara internasional9 a3 8rganisational Delegate2s3 9 Delegasi 8rganisasi 2D83 b3 5e,hni,al Delegate2s3 9 Delegasi 5eknik 2D53 ,3 (edi,al Delegate 9 Delegasi (edis 2D(3 d3 Doping :ontrol Delegate 9 Delegasi ontrol Doping e3 !nternational /"rea5e,hni,al 8ffi,ials 9 Petugas 5eknik !nternasional /"rea f3 !nternational / "rea ;a,e <alking 6udge 9 6udge 6alan-,epat !nternasional / "rea g3 !nternational ;oad ;a,e (easurer 9 6uru =kur >omba 6alan ;aya !nt+l h3 !nternational Photo #inish 6udge 9 6udge #oto #inis !nternasional i3 6ury of "ppeal 9 De-an $akim 6umlah Petugas yang diangkat pada tiap kategori harus dinyatakan di dalam Peraturan Perlombaan !""# 2"sosiasi "rea3 yang berlaku. Pada perlombaan yang diatur sesuaikan Pasal '2a3 9 - Pemilihan orang-orang untuk butir 2a3, 2b3,2,3, 2d3 dan 2i3 dilakukan oleh De-an !""#? - Pemilihan orang-orang untuk butir 2e3 dilakukan oleh De-an !""# dari para anggota Panel !58 2!nternational 5e,hni,al 8ffi,ials3 !""#? - Pemilihan orang-orang untuk butir 2f3 dilakukan oleh De-an !""# dari para anggota Panel !nternational ;a,e <alking 6udge !""#. - Pemilihan orang-orang untuk butir (g) dilakukan oleh Delegasi Teknik dari para Anggota Panel IAAF/AI ! dari "uru #kur Lomba "alan ra$a Internasional% Pemilihan untuk butir (h) dilakukan oleh Delegasi Teknik dari IAAF dari Panel !tarter Internasional% Pemilihan untuk butir (I) dilakukan oleh Delegasi Teknik dari para anggota dari Panel IAAF "udges Foto Finis Internasional%

Page % of 98

- De-an !""# harus mengesahkan kriteria pemilihan, kualifikasi dan tugas-tugas dari para petugas tersebut. "nggota !""# harus memiliki hak untuk menyarankan pribadi-pribadi memenuhi syarat yang ,o,ok untuk dipilih. - Dalam lomba atletik yang diatur sesuai Pasal ' 2b3 orang-orang ini akan dipilih oleh "sosiasi "rea yang rele@an. - Dalam hal "rea 5e,hni,al 8ffi,ials dan "rea ;a,e <alking 6udges, pemilihannya dilakukan oleh "sosiasi "rea yang rele@an dari daftar mereka sendiri dari "rea 5e,hni,al 8ffi,ials dan "rea ;a,e <alking 6udges. - =ntuk lomba atletik yang diatur sesuai Pasal '2a3 dan 2f3, !""# dapat menunjuk seorang omisioner Periklanan. Dan untuk lomba atletik yang dilaksanakan sesuai Pasal ' 2b3, 2d3 dan 2g3, setiap pengangkatan akan dilakukan oleh "sosiasi "rea yang rele@an dan untuk lomba atletik sesuai Pasal '2,3 oleh badan yang rele@an dan untuk lomba atletik sesuai Pasal '2e3 dan 2h3, oleh negara "nggota !""# yang rele@an. Catatan& Petugas Internasional harus mengenakan pakaian tertentu. Pasal ### DELE,ASI OR,ANISASI /O 0a(isa*i"(al D'l'0a*'s3 Delegasi 8rganisasi 2D83 tetap memelihara hubungan erat dengan Panitia Penyelenggara setiap -aktu dan melapor se,ara teratur kepada De-an !""#, dan mereka harus memperhatikan masalah yang berhubungan dengan tugas ke-ajiban dan tanggung ja-ab finansial dari "nggota Penyelenggara dan Panitia Pelaksana. (ereka harus bekerja sama dengan pihak Delegasi 5eknik 2D53. Pasal ##2 DELE,ASI TEKNIK 25e,hni,al Delegates3 Dalam hubungannya dengan Panitia Penyelenggara yang akan memberikan bantuan yang diperlukan, Delegasi 5eknik 2D53 bertanggung ja-ab untuk meyakinkan bah-a semua pengaturan teknis telah sepenuhnya sesuai dengan Peraturan 5eknik !""# dan 'uku Panduan Fasilitas Atletik IAAF% D5 harus mengajukan proposal jad-al perlombaan, formulir pendaftaran atlet yang baku, dan daftar peralatan lomba yang akan digunakan, dan harus menentukan standar kualifikasi untuk e@ent lapangan 2e@ent lempar dan lompat3 dan dasar pengaturan bagaimana seri-seri lari dan babak kualifikasi harus diundi untuk e@ent lintasan. D5 harus yakin bah-a Peraturan 5eknis perlombaan dikirimkan kepada semua "nggota yang ikut berlomba tepat -aktu sebelum perlombaan. D5 bertanggungja-ab atas semua persiapan teknik yang diperlukan untuk penyelenggaraan perlombaan . D5 harus mengontrol pendaftaran atlet dan berhak menolak berdasarkan alasan teknik atau sesuai dengan peraturan Pasal '%1.'. 2Penolakan dengan alasan lain harus merupakan keputusan dari De-an !""# atau De-an "rea yang bersangkutan3. D5 harus menyusun seri-seri, babak kualifikasi dan pembagian grup e@ent gabungan.

Page & of 98

D5 harus membuat laporan tertulis mengenai persiapan perlombaan. D5 harus bekerja sama dengan D8. Dalam perlombaan sesuai peraturan Pasal '. 2a3, 2b3, dan 2,3 D5 harus memimpin pertemuan teknik dan harus memberikan pengearahan kepada para petugas 5ehnik. Pasal ##1 DELE,ASI MEDIS 2(edi,al Delegate3 Delegasi (edis 2D(3 memiliki -e-enang tertinggi atas semua masalah medis. Dia harus yakin atas ketersediaan fasilitas medis yang memadai untuk melakukan pemeriksaan medis, penanganan medis dan pera-atan darurat di arena perlombaan, dan di tempat penginapan atlet. 2D(3 juga ber-enang mengatur pemeriksaan jenis kelamin 2gender3 atlet lomba bila diperlukan. Pasal ##2 DELE,ASI KONTROL DOPIN, 2Doping :ontrol Delegate3 Delegasi ontrol Doping 2D D3 harus berhubungan dengan Panitia Penyelenggara guna meyakinkan bah-a fasilitas yang sesuai telah tersedia untuk melaksanakan pengontrolan doping. D D harus bertanggung ja-ab terhadap semua masalah yang berkaitan dengan kontrol doping. Pasal ##3 PETU,AS TEKNIK INTERNASIONAL /ITO4 2!nternational 5e,hni,al 8ffi,ials3 D5 harus menunjuk seorang etua Petugas 5eknik !nternasional 2!583 di antara !58 yang ditugaskan, bila belum ada penunjukan. 4ila mungkin, etua !58 harus menugaskan minimal satu !58 untuk setiap e@ent yang ter,antum dalam buku a,ara perlombaan. !58 harus memberikan semua dukungan yang diperlukan bagi <asit e@ent tersebut. !58 harus selalu hadir sepanjang pelaksanaan suatu e@ent dimana dia ditugaskan. !58 harus menjamin bah-a pelaksanaan lomba berjalan sesuai dengan Peraturan 5eknik Perlombaan "tletik !""# yang berlaku, etentuan khusus dan keputusan-keputusan D5 yang rele@an. 4ila suatu masalah timbul atau bila mereka melihat sesuatu masalah yang menurut pendapatnya memerlukan komentar, maka !58 harus segera mengutarakannya kepada -asit e@ent dimaksud dan jika perlu memberikan masukan ,ara mengatasinya. 4ila masukan ini ditolak dan bila terjadi pelanggaran terhadap Peraturan 5eknik Perlombaan !""#, etentuan khusus atau keputusan D5, maka !58 harus memutuskan. "pabila masalahnya tetap tidak terpe,ahkan, hal ini harus diajukan kepada D5. Pada akhir lomba e@ent lapangan, !58 harus menandatangani kartu hasil perlombaan. Catatan I) : Dalam lomba-atletik sesuai peraturan Pasal b)!dan d)! peraturan di atas "uga "uga berlaku bagi Petugas #eknik Area (A#$) yang diangkat%ditun"uk. Catatan ii): &ika 'asit tidak ada! I#$ harus beker"a dengan (etua &udge yang rele)an.

Page 1 of 98

Pasal ##6 JUD,E LOMBA JALAN CEPAT INTERNASIONAL 2!nternational ;a,e <alking 6udges3 Suatu Panel 6udge >omba 6alan :epat !nternasional 2!<63 harus ditentukan oleh omite 6alan :epat !""# dengan menggunakan kriteria yang disahkan oleh De-an !""#. !<6 yang ditunjuk untuk semua lomba sesuai peraturan Pasal ' a3 haruslah anggota Panel dari !<6. Catatan & &udge *omba &alan +epat yang ditun"uk untuk Perlombaan diba,ah Pasal (b) sampai (d) haruslah anggota Panel I'& atau Panel dari &udge &alan +epat Area yang bersangkutan. Pasal ##7 JURU UKUR JALUR LOMBA JALAN RA5A INTERNASIONAL /I(*' (a*i"(al R"a+ Ra6' M'as7 ' 4 Dala8 s'87a 9' l"8:aa( a*l'*i! s's7ai Pasal # /a4 sa89ai +'(0a( /;4< s'" a(0 IRM ;a 7s +i*7(=7! 7(*7! 8'8>' ifi!asi =al7 l"8:a =ala( a)a )a(0 s':a0ia( a*a7 s'l7 7; =al7 ()a :' a+a +i l7a s*a+i"(. IRM )a(0 +i*7(=7! ;a 7sla; a(00"*a +a i Pa('l IRM +a i AIMS ? IAAF /Ti(0!a* @A@a*a7 @B@4. Jal7 l"8:a ;a 7s +i7!7 9a+a Aa!*7 )a(0 *'9a* s':'l78 9' l"8baan. IRM i(i a!a( 8'8' i!sa +a( 8'(0'sa;!a( =al7 l"8:a =i!a 8'(7 7*()a s7+a; s's7ai +'(0a( 9' a*7 a( IAAF *'(*a(0 L"8:a Jala( Ra)a /Pasal 220.1 +a( Ca*a*a(-6a*a*a( *' !ai*4. IRM ;a 7s :'!' =a sa8a +'(0a( Pa(i*ia P'()'l'(00a a +ala8 9'(0a*7 a( =al7 +a( 8'()a!si!a( 9'la!sa(aa( 9' l"8:aa( *' s':7* 07(a 8'(=a8i( :a;Aa =al7 l"8:a )a(0 +i*'897; "l'; a*l'* sa8a +'(0a( =al7 )a(0 *'la; +i7!7 +a( +isa;!a(. IRM a!a( 8'()' a;!a( s7a*7 s' *ifi!a* )a(0 s's7ai !'9a+a D'l'0asi T'!(i!. Pasal ##$ STARTER DAN JUD,E FOTO FINIS INTERNASIONAL 2!nternational Starter and !nternational Photo #inish 6udge3 Pada semua lomba atletik yang sesuai dengan Pasal ' a3, dan b3, seorang Starter !nternasional dan seorang 6udge #oto finis !nternasional, harus ditunjuk oleh !""# atau oleh "sosiasi "rea yang bersangkutan. Starter !nternasional harus memberangkatkan lomba 2dan menangani tugas lainya3 yang ditugaskan padanya oleh D5. 6udge #oto finish !nternasional harus menyelia /men super@isi semua perangkat #oto #inis. Pasal ##& DEBAN HAKIM 2 6ury of "ppeal 3 Pada semua perlombaan yang diselenggarakan sesuai Pasal ' 2a3 , 2b3 dan 2,3, suatu De-an $akim 2D$3 harus ditunjuk, yang biasanya terdiri dari tiga, lima atau tujuh orang. Satu di antaranya harus menjadi etua De-an $akim dan satu lainnya sebagai Sekretaris.

Page / of 98

6ika dianggap perlu, sekretaris ini bisa saja seseorang yang tidak termasuk dalam dalam De-an $akim. >ebih lanjut, D$ dapat ditunjuk untuk lomba lainnya jika Panitia Penyelenggara menganggap perlu demi lan,ar dan suksesnya lomba. #ungsi utama D$ adalah menyelesaikan semua protes sesuai peraturan !""# Pasal '%1, dan dan masalah lain yang timbul selama perlombaan berlangsung, yang memerlukan penyelesaian, eputusan D$ bersifat final. 5etapi keputusan tersebut dapat dipertimbangkan kembali apabila mun,ul bukti baru, sepanjang keputusan baru ini dapat diterapkan. eputusan yang melibatkan hal-hal yang tidak ter,antum dalam peraturan harus segera dilaporkan oleh etua D$ kepada Sekretaris 6enderal !""#. Pasal #20 PETU,AS % PETU,AS PERLOMBAAN /Offi6ials "f *;' C"89'*i*i"(4 Panitia Penyelenggara suatu perlombaan harus menunjuk / mengangkat semua petugas, sesuai dengan peraturan negara "nggota !""# dimana lomba itu dilaksanakan, dan dalam hal lomba atletik yang diatur sesuai Pasal ' 2a3, 2b3, dan 2,3 sesuai peraturan dan prosedur dari organisasi internasional yang bersangktutan. Daftar berikut ini berisikan petugas-petugas yang dianggap perlu untuk melayani perlombaan atletik internasional berskala besar. Panitia Penyelenggara boleh mengadakan @ariasi yang disesuaikan dengan kondisi setempat. PETU,AS PEN,ELOLA /Ma(a0'8'(* Offi6ials4 - Satu orang Direktur Perlombaan 2 :ompetition Dire,tor3 - Satu orang (anajer >omba 2(eeting (anager 3 - Sate orang (anajer 5eknik 25e,hni,al manager3 - !atu orang ana(er Presentasi Lomba% ()*ent Presentation

anager)

PETU,AS PERLOMBAAN - Satu 2atau lebih3 <asit A@ent >intasan 25ra,k A@ents ;eferee3 - satu 2atau lebih3 <asit A@ent >apangan 2#ield A@ents ;eferee3 - Satu 2atau lebih3 <asit A@ent Babungan 2:ombined A@ents ;eferee3 - Satu 2atau lebih3 <asit A@ent >uar Stadion 28utside Stadium ;eferee3 - !atu +asit ,uang Panggil (Call ,oom ,e-eree) - Satu etua 6udge dan para 6udge A@ent >intasan dengan jumlah yang memadai - Satu etua 6udge dan para 6udge untuk tiap e@ent lapangan dengan jumlah yang memadai - Satu etua 6udge . & 6udges untuk tiap e@ent lomba 6alan ,epat yang dilaksanakan di lintasan - Satu etua 6udge . 8 6udges untuk tiap e@ent jalan ,epat yang dilaksanakan di jalan raya. - Petugas jalan ,epat lainnya yang diperlukan meliputi 9 pen,atat 2re,order3, operator papan pelanggaran, dll. - Satu etua Penga-as lintasan . para Penga-as lintasan dalam jumlah yang memadai. - Satu etua Pen,atat -aktu . para Pen,atat -aktu dalam jumlah yang memadai. - Satu oordinator Starter . para Starter dan ;e-,aller dalam jumlah yang memadai. - Satu 2atau lebih3 "sisten Starter

Page 8 of 98

Satu etua penghitung keliling dan para Penghitung keliling dalam jumlah yang memadai. Satu Sekretaris perlombaan 2Pengolah hasil3 dan sejumlah asisten Satu etua (arshal dan para marshal dalam jumlah yang memadai Satu atau lebih 8perator pengukur angin Satu etua judge foto finis dan sejumlah asistennya Satu atau lebih 6udge Pengukur Alektronik Satu ketua judge ruang panggil dan para judge dalam jumlah yang memadai

PETU,AS TAMBAHAN - Satu 2atau lebih3 "nnoun,er 2Penyiar3 - Satu 2atau lebih3 "hli Statistik - Satu omisaris Periklanan - Satu Sur@eyor ;esmi 2juru ukur resmi3 - Satu 2atau lebih3 Dokter - Sejumlah Pramubakti untuk para atlet, petugas dan -arta-an. Para <asit dan men,olok. etua 6udge harus mengenakan pakaian atau len,ana/ badge yang

4ila dinggap perlu, para petugas pembantu boleh diangkat/ditunjuk. Camun harus tetap diperhatikan agar arena lomba sedapat mungkin bebas dari petugas. 4ila e@ent putri dilombakan, sedapat mungkin seorang +"!*' Aa(i*a harus ditunjuk. Pasal #2# DIREKTUR PERLOMBAAN 2:ompetition Dire,tor3 Direktur Perlombaan bekerja sama dengan D5 harus meren,anakan organisasi teknis perlombaan serta menjamin bah-a ren,ana ini dapat dilaksanakan dan mampu meme,ahkan semua masalah teknis yang timbul. Dia akan mengarahkan interaksi antara atlet perlombaan, dan melalui sistem komunikasi selalu berhubungan dengan semua Petugas. Pasal #22 MANAJER PERLOMBAAN 2(eeting (anager3 (anajer Perlombaan bertanggung ja-ab atas penyelenggaran perlombaan dengan benar. Dia harus men,ek bah-a semua petugas telah datang melapor untuk menjalankan tugasnya, menunjuk pengganti bila perlu dan memiliki -e-enang untuk memberhentikan seorang Petugas teknik bila tidak mematuhi peraturan. Bekerja sama dengan marshal, dia harus mengatur bah-a hanya orang orang yang diberi -e-enang saja yang diiDinkan berada di arena lomba. Catatan& -ntuk perlombaan yang memakan ,aktu lebih dari empat "am atau lebih dari satu hari! direkomendasikan bah,a .ana"er memiliki Asisten - asisten .ana"er.

Page 9 of 98

Pasal #21 MANAJER TEKNIK /T'6;(i6al Ma(a0' 4 (anajer 5eknik ini bertanggungja-ab untuk menjamin bah-a, lintasan lari, jalur - jalur a-alan, lingkaran-lingkaran lempar, lengkung batas lemparan, sektor ) sektor lemparan, tempat tempat pendaratan untuk e@ent ) e@ent lapangan, dan semua peralatan . alat lomba, sesuai dengan peraturan !""#. Pasal #22 A.A"), P,)!).TA!I L/ 'A ()*ent Presentation anager) anager Presentasi lomba beker(a sama dengan direktur0 D/0 dan DT0 harus merencanakan pengaturan presentasi perlombaan% Dia harus men(amin bah1a rencana ini dapat terlaksana0 men$elesaiakan setiap masalah $ang muncul% Diapun harus mengarahkan interaksi antara anggota tim presentasi lomba dengan menggunakan sistim komunikasi% Pasal #23 REFEREE ? B A S I T '. !e(umlah +asit harus ditun(uk terpisah untuk ruang panggil0 e*ent lintasan0 e*ent lapangan e*ent gabungan0 dan e*ent lari 2 (alan cepat di luar stadion . <asit e@ent lintasan dan e@ent di luar stadion, tidaklah memiliki -e-enang yang terkait dengan tanggung ja-ab etua 6udge e@ent jalan ,epat. 3% +asit harus men(amin bah1a peraturan (dan ketentuan khusus) ditaati dan harus memutuskan semua masalah $ang timbul selama perlombaan (termasuk $ang ter(adi di ruang panggil) serta $ang belum tercantum dalam peraturan (atau ketentuan khusus)% <asit >intasan dan e@ent di luar stadion memiliki -e-enang untuk menentukan kedudukan pemenang dalam suatu perlombaan, hanya jika para 6udge tidak mampu memutuskannya. <asit >intasan memiliki -e-enang untuk memutuskan segala sesuatu yang terkait dengan start bila dia tidak sependapat dengan keputusan yang dibuat oleh tim start, selain dalam kasus start salah yang di deteksi oleh suatu alat pendeteksi start salah 2yang disahkan !""#3 kecuali bila ia $akin bah1a in-ormasi dari alat tersebut tidak akurat% <asit tidak boleh bertindak selaku judge atau penga-as lintasan. 7. <asit terkait harus memeriksa semua hasil akhir, menyelesaikan setiap masalah yang dipersengketakan, dan dalam hal tidak ada 6udge Pengukur elektronik, dia harus mensuper@isi pengukuran prestasi pen,iptaan rekor. %. +asit terkait harus men$elesaikan setiap protes atau keberatan terhadap (alann$a perlombaan termasuk hal 4 hal $ang muncul di ruang panggil% Dia memiliki -e-enang untuk memberi peringatan atau pengusiran dari perlombaan kepada atlet lomba yang bersalah karena berkelakuan tidak baik.

Page '0 of 98

Pemberian peringatan ini dapat ditujukan kepada atlet dengan memperlihatkan kartukuning kepadanya, dan pengusiran dengan menmperlihatkan kartu merah. 4aik peringatan maupun pengusiran atlet, harus di,antumkan dalam kartu hasil. &. 4ila menurut pendapat <asit terkait, suatu keadaan timbul di dalam arena lomba dan menuntut keadilan bah-a suatu e@ent atau bagian dari e*ent tersebut perlu dilombaulangkan0 dia memiliki -e-enang untuk menyatakan bah-a e@ent tersebut dibatalkan dan karenanya harus dilombaulangkan, apakah pada hari yang sama ataupun pada kesempatan hari lain sesuai dengan keputusannya. 1. Pada akhir tiap e@ent, kartu hasil-lomba harus segera dilengkapi, ditanda tangani oleh <asit yang bersangkutan serta disampaikan kepada Sekretaris Perlombaan. /. <asit A@ent gabungan 2tri, pan,a, sapta, dasalomba3 memiliki -e-enang atas seluruh pelaksanaan lomba e@ent gabungan. !a juga memiliki -e-enang atas pelaksanaan masing-masing e@ent dalam lomba e@ent gabungan. Pasal #26 PARA JUD,E 6udges #mum& '. etua 6udge untuk e@ent lintasan dan etua 6udge untuk tiap e@ent-lapangan harus meng-koordinasikan tugas-tugas para 6udge untuk e@ent masing-masing. 4ila panitia lomba belum mengalokasikan tugas-tugas bagi para 6udge, merekalah yang harus melakukannya. )*ent-e*ent lintasan 2 (alan ra$a 2. Para 6udge yang harus berada di sisi yang sama pada lintasan atau jalur, harus menentukan kedudukan atlet lomba se-aktu memasuki garis-finis, dan bila 6udge tidak dapat memutuskannya maka ia harus melapor kepada <asit >intasan, yang akan memutuskannya. Catatan& Para &udge ditempatkan minimal / m dari garis 0inis dan segaris dengannya! pada tangga ber"en"ang. )*ent 4 e*en Lapangan (lempar 2 lompat) 9 7. Para 6udge harus me-asiti dan men,atat setiap kesempatan lomba 2trial3 dan mengukur setiap hasil sah yang dibuat oleh setiap atlet dalam e@ent lapangan. Dalam e@ent lon,at tinggi dan lon,at galah pengukuran yang akurat harus dilakukan saat mistar dinaikkan, terutama bila upaya peme,ahan rekor sedang berlangsung. Sekurang-kurangnya dua orang 6udge harus men,atat semua trial, serta meneliti ,atatan masing ) masing pada akhir tiap ronde. 6udge yang ditugasi, harus menyatakan sah atau tidak sahnya suatu trial dengan mengangkat bendera ber-arna putih atau merah.

Page '' of 98

Pasal #27 PEN,ABAS LINTASAN /E.ENT %E.ENT LARI C JALAN CEPAT4 2=mpires3 '. Penga-as >intasan adalah pembantu <asit yang tidak memiliki -e-enang untuk membuat keputusan akhir. 2. Penga-as >intasan harus ditempatkan oleh <asit pada suatu posisi yang memungkinkan dia mengamati perlombaan dari dekat dan dalam hal terjadi kesalahan atau pelanggaran peraturan2selain Pasal 270.'3 oleh atlet atlet lomba atau oleh orang lain, harus segera membuat laporan tertulis tentang insiden itu kepada <asit. 7. Setiap pelanggaran peraturan harus dikomunikasikan kepada -asit yang terkait dengan mengangkat bendera -arna kuning atau peralatan handal lainn$a $ang disetu(ui oleh DT% %. Penga-as >intasan dalam jumlah yang memadai harus ditunjuk untuk mensuper@isi Dona pergantian tongkat dalam lomba lari estafet. Catatan& 1ila seorang Penga,as *intasan melihat bah,a seorang atlet telah berlari pada "alur lintasan yang lain dari lintasannya sendiri! atau pergantian tongkat esta0et ter"adi di luar 2ona pergantian yang semestinya!dia harus segera memberi tanda pada lintasan dengan menggunakan bahan yang 3o3ok di tempat ter"adinya pelanggaran. Pasal #2$ PENCATAT BAKTU C JUD,E FOTO FINIS /Ti8'!''9' s a(+ P;"*" Fi(is; J7+0'4 '. Dalam hal pen,atatan -aktu se,ara manual, harus ditunjuk Pen,atat -aktu dalam jumlah yang memadai untuk atlet lomba yang terdaftar. Satu diantaranya diangkat menjadi etua Pen,atat <aktu. Dia harus membagi tugas kepada para Pen,atat -aktu lainnya.Pen,atat -aktu tersebut harus bertugas sebagai pem-ba3k-up bila perangkat #oto-#inis otomatis sedang digunakan. 2. Pen,atat <aktu harus bertindak sesuai peraturan Pasal '1& 25iming . Photo #inish3. 7. 4ila perangkat Photo #inish 8tomatis digunakan, seorang etua 6udge #oto-#inis dan minimal dua orang "sisten 6udge #oto #inis harus ditunjuk. Pasal #2& KOORDINATOR START< STARTER C RECALLER 2Start :oordinator, Starter . ;e,all-Starter3 '. oordinator Start harus9 a% embagi tugas kepada para "udge tim start% Pada perlombaan sesuai pasal 5 a) dan b) penentuan e*ent 4 e*ent $ang ditugaskan kepada starter internasional merupakan 1e1enang DT% b. (ensuper@isi tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh tiap anggota timnya. ,. (emberikan informasi kepada Starter, setelah menerima perintah Direktur Perlombaan, bah-a segala sesuatu sudah siap untuk dilakukannya start 2yaitu9 bah-a Para Pen,atat--aktu, para 6udge, etua 6udge #oto #inis dan 8perator "lat Pengukur "ngin dalam keadaan siaga3. d. 4ertindak sebagi seorang interlo,utor 2juru bi,ara3 antara Staf 5eknik perusahaan peralatan pen,atat--aktu dengan para 6udge. e. (engumpulkan semua dokumen yang melibatkan prosedur start termasuk dokumen yang menunjukkan -aktu reaksi dan atau gambar start-salah.

Page '2 of 98

f.

(enjamin apakah yang diatur dalam peraturan Pasal '70.& dipenuhi.

2. Starter harus mampu mengendalikan atlet di garis start. 4ila suatu perangkat kontrol start salah digunakan, maka Starter dan ;e-,aller harus mengenakan head phones agar dapat mendengar dengan jelas setiap signal akustik yang terpan,ar bila terjadi start salah. 2lihat Pasal '1'.23. 7. Starter harus menempatkan diri sedemikian rupa sehingga dia dapat mengamati seluruh atlet selama prosedur start dilakukan. Disarankan khususnya bagi start berjenjang, disediakan pengeras suara di setiap lintasan untuk meneruskan aba-aba start kepada atlet. Catatan& Starter harus menempatkan dirinya sehingga seluruh atlet berada dalam sudut pandang yang sempit. -ntuk perlombaan yang menggunakan start "ongkok dia harus menempatkan dirinya sehingga dia yakin bah,a semua atlet ada dalam keadaan tenang pada posisi 4siaaap4 sebelum pistol-start ditembakkan. &ika pengeras suara tidak digunakan dalam lomba-lomba dengan start ber"en"ang! Starter harus menempatkan dirinya sehingga "arak antara dia dengan masing-masing atlet kira-kira sama. Apabila starter tidak dapat menempatkan dirinya pada posisi tersebut! maka pistol-start atau perangkat start lain yang sah! harus ditempatkan di sana dan diledakkan dengan dikontak listrik. %. Satu orang ;e,aller atau lebih harus ditunjuk untuk membantu starter. +atatan: -ntuk e)ent: 566m! 766m! 766m ga,ang! 7 8 66m! 7 8 566m!7 9 766m! diperlukan minimal dua orang :e3aller. &. Setiap ;e,aller harus menempatkan diri sedemikian rupa sehingga dia dapat melihat dengan jelas atlet yang harus dia-asinya. 1. Peringatan dan diskualifikasi sesuai dengan Pasal '12. / dan 8 hanya dapat diberikan oleh Starter. /. oordinator Start harus memberikan tugas . posisi khusus bagi setiap ;e,aller, yang di-ajibkan untuk membatalkan lomba jika terjadi pelanggaran peraturan. Setelah pembatalan start re,aller harus melaporkan pengamatannya kepada starter yang akan memutuskan atlet mana yang harus diperingati 2>ihat juga Pasal '1'.2 . '12.83.

8. Dalam perlombaan yang menggunakan start jongkok, harus digunakan alat pengontrol start salah yang disahkan !""# sebagaimana dijelaskan pada Pasal '1'.2.

Page '7 of 98

Pasal #10 ASISTEN STARTER 2Starter+s "ssistants3 '. "sisten starter harus memeriksa bah-a para atlet berlomba dalam seri atau lomba yang benar, dan nomor bib mereka dipasang dengan betul. 2. (ereka menempatkan setiap atlet pada lintasan yang benar, kira-kira 7 m di belakang garis start 2dalam hal lomba yang garis startnya berjenjang, sama juga di belakang garis-start masing-masing3. 4ila hal ini telah selesai dia harus memberi isyarat kepada Starter bah-a semuanya telah siap. "pabila suatu start-baru akan dilakukan, maka asisten Starter kembali harus mengumpulkan atlet. 7. "sisten Starter bertanggung ja-ab atas tersedianya tongkat estafet bagi para atlet pertama dalam lomba lari estafet. %. 4ila Starter telah memerintahkan para atlet untuk menuju ke garis start, maka para asisten Starter harus menjamin bah-a peraturan Pasal '12.% dipatuhi. &. Dalam hal start salah pertama, atlet 2atlet-atlet3 yang bertanggung ja-ab terhadap start salah tersebut harus diberi peringatan dengan kartu kuning yang dipasang pada tempat nomor lintasan. Pada -aktu yang sama, atlet lain yang ikut dalam lomba ini harus diberi peringatan dengan menunjukkan kartu kuning di depannya oleh satu atau beberapa "sisten Starter, selanjunya memberitahukan kepada mereka bah-a setiap atlet yang melakukan kesalahan start berikutnya akan dijatuhi diskualifikasi. 4ila tidak terdapat kartu kuning pada tempat nomor lintasan, maka terhadap atlet yang bertanggung ja-ab terhadap start salah ditunjukkan juga kartu kuning di depannya. Dalam kasus terjadi start salah berikutnya, atlet 2atlet-atlet3 yang bertanggung ja-ab atas start salah tersebut, harus didiskualifikasi dan kartu merah diletakkan di atas tempat nomor lintasan, atau ditunjukkan dihadapan atlet yang bersangkutan. Dalam e@ent gabungan, atlet 2atlet atlet3 yang bertanggung ja-ab terhadap start salah harus diberi peringatan dengan kartu kuning yang dipasang pada tempat nomor lintasan, atau dengan menunjukkannya kehadapan atlet yang bersangkutan. "tlet yang bertanggung ja-ab untuk dua kali start salah harus didiskualifikasi dan kartu merah ditempatkan di atas tempat nomor lintasan, atau ditunjukkan dihadapan atlet yang bersangkutan. Pasal #1# PEN,HITUN, KELILIN, /La9 S6" ' 3 '. Penghitung keliling harus men,atat jumlah putaran lari yang telah ditempuh oleh setiap atlet dalam lomba lari berjarak lebih dari '.&00 m. =ntuk lomba jarak &.000 m atau lebih, dan e@ent lomba jalan ,epat, sejumlah Penghitung eliling harus ditunjuk dan bertugas di ba-ah pengarahan <asit, dan dilengkapi dengan kartu penghitung keliling untuk men,atat -aktu setiap keliling 2yang diperoleh dari Pen,atat <aktu ;esmi3 bagi atlet-atlet yang menjadi tanggung ja-abnya. 4ila sistem tersebut digunakan, tidak seorang pun Penghitung keliling yang men,atat -aktu lebih dari empat atlet 2enam untuk lomba jalan ,epat3. Sebagai pengganti penghitung keliling

Page '% of 98

se,ara manual, dapat digunakan suatu sistem komputerisasi berupa transponder yang diba-a atau dipakai oleh setiap atlet. 2. Seorang penghitung keliling harus bertanggung ja-ab untuk selalu memperlihatkan suatu tampilan jumlah sisa putaran yang masih harus ditempuh atlet, yang ditempatkan di garis finis. 5ampilan ini harus diubah pada tiap kali putaran bila atlet terdepan mulai memasuki lintasan lurus yang menuju garis finis. Sebagai tambahan, bila mungkin, tampilan se,ara manual harus diperlihatkan kepada atlet yang telah atau akan dile-ati oleh atlet terdepan. Putaran terakhir harus diberi tahukan kepada setiap atlet, biasanya dengan membunyikan lon,eng/bel. Pasal #12 SEKRETARIS PERLOMBAAN 2:ompetition Se,retary3 Sekretaris Perlombaan harus mengumpulkan semua hasil lengkap dari tiap e@ent perlombaan, yang rin,iannya harus diberikan oleh <asit, etua Pen,atat <aktu atau etua 6udge #oto-finis dan operator pengkur angin. Dia harus segera meneruskan hasil ini kepada Penyiar, men,atatnya, serta meneruskan semua kartu hasil kepada Direktur Perlombaan. "pabila digunakan sistem komputerisasi hasil perlombaan, operator komputer di setiap e@ent lapangan harus yakin bah-a hasil lengkap dari tiap e@ent dimasukkan ke dalam sistem komputer. $asil e@ent lintasan harus dimasukkan ke sistem komputer di ba-ah pengarahan etua 6udge #oto finis. Penyiar dan Direktur Perlombaan harus memiliki akses ke seluruh hasil lomba melalui komputer. Pasal #11 MARSHAL 2(arshal3 (arshal harus memiliki kendali atas arena lomba dan tidak mengiDinkan orang, selain para petugas, dan atlet yang akan berlomba atau mereka yang memiliki akreditasi sah untuk berada di dalam arena. Pasal #12 PEN5IAR 2"nnoun,er3 Penyiar harus menginformasikan kepada publik, nama-nama dan nomor-nomor atlet yang berpartisipasi dalam tiap e@ent, dan seluruh informasi yang rele@an seperti susunan seri, lintasan,dan -aktu antara. $asil 2kedudukan, ,atatan -aktu, ketinggian dan jarak3 dari tiap e@ent harus diumumkan sesegera mungkin setelah diterimanya informasi tersebut. Pada lomba atletik sesuai dengan pasal ' 2a3, Penyiar berbahasa !nggris . Pran,is harus ditunjuk oleh !""#. Dalam hubungann$a dengan manager presentasi e*ent dan di ba1ah arahan D/ dan/atau DT0 pen$iar tersebut bertanggung (a1ab terhadap semua masalah protokol pen$iaran%

Page '& of 98

Pasal #13 JURU UKUR RESMI 28ffi,ial Sur@eyor3 6uru =kur resmi harus memeriksa ketepatan marka dan pemasangannya serta memberikan sertifikat-sertifikatnya kepada (anajer 5eknik sebelum perlombaan dimulai. epadanya harus disediakan akses sepenuhnya mengenai denah dan gambar stadion serta laporan pengukuran terakhir untuk tujuan @erifikasi. Pasal #16 OPERATOR PEN,UKUR AN,IN 2<ind Bauge 8perator3 8perator pengukur angin harus menjamin bah-a alat ukur tersebut dipasang sesuai dengan Pasal '17.9 2A@ent >intasan3 dan Pasal '8%.& 2A@ent lapangan3. Dia harus memastikan pengukuran ke,epatan angin pada arah lari dalam e@ent tertentu, men,atat serta menandatanganinya dan kemudian menyampaikannya kepada Sekretaris Perlombaan. Pasal #17 JUD,E PEN,UKUR ELEKTRONIK 2(easurement 6udge Ale,troni,s3 6udge pengukur Alektronik harus ditunjuk apabila alat ukur jarak elektronik digunakan. Sebelum perlombaan dimulai, dia harus bertemu dengan staf teknik terkait dan mengenali peralatan tersebut. Sebelum tiap e@ent dia harus mensuper@isi penempatan piranti ukur, memperhatikan seluruh kebutuhan teknis yang dialokasikan oleh Staf 5ehnik. =ntuk meyakinkan bah-a alat ukur itu bekerja dengan benar, sebelum dan sesudah e@ent, dia harus mensuper*isi serangkaian pengukuran bersama dengan para (udge dan 1asit untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan pengukuran menggunakan pita baja yang sudah dikalibrasi. Selama perlombaan berlangsung dia tetap bertanggung ja-ab penuh atas pengoperasian alat ukur tersebut. Dia akan melaporkan kepada <asit A@ent lapangan guna menyatakan bah-a peralatan itu akurat. Pasal #1$ JUD,E RUAN, PAN,,IL 2:all ;oom 6udge3 (etua &udge :uang Panggil harus mensuper)isi perpindahan antara tempat pemanasan dan tempat perlombaan untuk men"amin bah,a para atlet setelah diperiksa di ruang panggil! hadir dan siap untuk berlomba sesuai "adual. Para judge ruang panggil harus yakin bah-a para atlet mengenakan pakaian seragam klub atau negaranya yang se,ara resmi disahkan oleh 4adan Casionalnya, bah-a nomor bib dipakai se,ara benarEdan sesuai dengan yang ter,antum pada daftar atlet, bah-a sepatu, jumlah . ukuran paku, iklan pada pakaian dan tas atlet sesuai dengan Peraturan dan etentuan !""#, dan bah-a barang-barang terlarang tidak boleh diba-a masuk arena lomba. Para &udge harus meru"uk kepada ,asit ruang panggil untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul dan belum terselesaikan

Page '1 of 98

Pasal #1& KOMISARIS PERIKLANAN 2"d@ertising :ommissioner3 (omisaris Periklanan ("ika ditun"uk) harus mensuper)isi dan menerapkan (etentuan dan Peraturan Periklanan IAAF yang berlaku dan harus memutuskan setiap masalah periklanan yang timbul dan tak terpe3ahkan di :uang Panggil beker"a sama dengan 'asit :uang Panggil. S E K S I II PERATURAN PERLOMBAAN UMUM Pasal #20 FASILITAS ATLETIK 25he "thleti, #a,ility3 Setiap permukaan yang kokoh dan seragam, yang memenuhi spesifikasi yang ter,antum dalam buku Panduan #asilitas "tletik !""#, dapat digunakan untuk perlombaan atletik. Perlombaan atletik sesuai Pasal 5 (a) dan yang langsung di ba-ah kendali !""# hanya dapat dilaksanakan pada fasilitas berpermukaan sintetik yang sesuai dengan Spesifikasi inerja Permukaan Sintetik !""# dan yang memiliki sertifikat pengesahan !""# elas ' yang masih berlaku. Disarankan, bila fasilitas tersebut tersedia, perlombaan atletik sesuai Pasal 5 (b) sampai (h) juga harus dilaksanakan pada fasilitas tersebut. #asilitas dengan sertifikat kelas 2 2dua3 jika akan digunakan untuk perlombaan sesuai pasal '2a3 sampai 2h3 harus memenuhi akurasi ukuran dengan format dari Sistem Sertifikasi !""#. +atatan i)9 1uku Panduan Fasilitas Atletik IAAF! yang tersedia di (antor IAAF! berisikan spesi0ikasi-spesi0ikasi lebih rin3i! mengenai denah dan konstruksi 0asilitas atletik termasuk diagram pengukuran lintasan dan pemarkaan. +atatan ii):Formulir standar Aplikasi Serti0ikasi Fasilitas dan *aporan Pengukuran Fasilitas tersedia di kantor IAAF atau dapat diakses melalui IAAF 'ebsite. +atatan iii): Peraturan ini tidak perlu diterapkan untuk e)ent-e)ent lari dan "alan-3epat yang dilaksanakan di "alan raya atau "alur lintas-alam. Pasal #2# KELOMPOK UMUR 2"ge Broup3 Definisi berikut ini berlaku bagi elompok umur yang diakui oleh !""# 9 ;emaja Putra . Putri 9 Setiap atlet yang berumur '1 atau '/ tahun pada tanggal 7' Desember tahun perlombaan. 6unior Putra . Putri 9 Setiap atlet yang berumur '8 atau '9 tahun pada tanggal 7' Desember tahun perlombaan. (aster Putra . Putri 9 Setiap atlet yang sudah berulang tahun yang ke 7&.

Page '/ of 98

Catatan I)& Segala sesuatu yang berkaitan dengan perlomban atletik .aster menga3u kepada IAAF%'.A ;andbook yang disahkan oleh De,an IAAF dan De,an '.A. Catatan ii)& (eabsahan men3akup umur minimum untuk berpartisipasi dalam perlombaan IAAF harus di3antumkan dalam (etentuan (husus #eknis. Pasal #22 PENDAFTARAN 2Antries3 '. Perlombaan yang sesuai peraturan !""# dibatasi bagi atlet yang memenuhi Peraturan keabsahan !""#.2>ihat 4ab 23. 2. 5idak seorangpun atlet diperkenankan berlomba di luar negaranya, ke,uali jika keabsahannya dijamin oleh #ederasi "nggota yang memberi iDin padanya untuk turut berlomba. Dalam semua perlombaan internasional, jaminan keabsahan tersebut harus diterima, ke,uali jika ada suatu keberatan tentang status atlet yang diajukan kepada D5 2lihat juga Pasal '%1.'3. Penda-taran !imultan% 7. 6ika seorang atlet didaftarkan baik dalam e@ent lintasan dan lapangan sekaligus, atau lebih dari satu e@ent lapangan yang pelaksanaannya berlangsung se,ara serentak, <asit terkait dapat mengijinkan atlet untuk melakukan kesempatannya pada urutan yang berbeda dari yang telah ditentukan dengan undian sebelum perlombaan dimulai. $al ini berlaku setiap kali dalam satu ronde, atau dalam tiap trial pada lon,at tinggi dan lon,at galah. Camun, bila seorang atlet kemudian tidak tampil untuk melakukan kesempatan/ trialnya, maka dia dianggap FpassG begitu -aktu yang diberikan padanya telah habis. #ntuk loncat tinggi dan loncat galah0 bila seorang atlet tersebut tidak hadir ketika semua atlet lainn$a telah men$elesaikan lomba0 maka +asit harus menganggap bah1a atlet tersebut telah meninggalkan perlombaan0 begitu 1aktu trial berikutn$a telah habis% 6egagalan berpartisipasi %. Pada semua lomba sesuai Pasal ' 2a3, 2b3 dan 2,3, seorang atlet harus dikeluarkan dari keikutsertaan dalam e@ent-e@ent selanjutnya dalam perlombaan tersebut, termasuk estafet, dalam masalah-masalah berikut9 a. onfirmasi akhir keikutsertaan atlet dalam suatu e@ent telah diberikan namun dia gagal berpartisipasi. b. Dia lolos ke babak berikutnya namun kemudian gagal berpartisipasi lebih lanjut. eke,ualian9 eterangan medis, yang dikeluarkan oleh petugas medis yang ditunjuk atau disahkan oleh !""# dan/atau Panitia Penyelenggara, dapat diterima sebagai alasan yang ,ukup bagi atlet yang mengalami masalah di atas, untuk dapat berlomba pada e@ent-e@ent selanjutnya pada hari-hari berikutnya. - Alasan-alasan lain $ang dapat diterima oleh DT (misaln$a -aktor--aktor di luar perbuatan atlet seperti masalah-masalah sistem transportasi resmi)% Catatan& i3 Suatu tengat -aktu tertentu untuk konfirmasi akhir keikutsertaan harus diumumkan terlebih dahulu. -

Page '8 of 98

ii3 Bagal berpartisipasi men,akup juga gagal berlomba se,ara jujur dengan usaha yang bonafide. <asit terkait akan memutuskan hal ini dan a,uannya harus di,antumkan dalam hasil resmi. $al yang ter,antum dalam ,atatan ini tidak berlaku bagi e@ent lepas dalam lomba e@ent gabungan. Pasal #21 PAKAIAN< SEPATU C NOMOR BIB 2:lothing, Shoes and Cumber 4ibs3 Pakaian& 9. Dalam semua e@ent, atlet harus mengenakan pakaian yang bersih, dan dengan desain sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan keberatan saat dipakai. Pakaian harus ter- buat dari bahan yang tidak transparan bahkan saat basah. "tlet tidak boleh memakai pakaian yang dapat mengganggu pandangan para 6udge. Pakaian lomba atlet harus memiliki 1arna $ang sama pada bagian depan dan belakang% Dalam semua lomba sesuai Pasal ' 2a3 sampai 2e3 2tanding antar negara3, atlet harus berlomba dengan mengenakan pakaian seragam yang disahkan oleh 4adan Casionalnya. Pada semua perlombaan sesuai Pasal ' 2e3 2Perebutan Piala lub3 sampai 2h3, atlet harus berlomba dengan mengenakan pakaian seragam nasional atau seragam lub yang disahkan se,ara resmi oleh 4adan Casionalnya.4erkaitan dengan masalah pakaian,=pa,ara Penghormatan Pemenang 2=PP3 dan @i,tory lap 2lari kemenangan3 merupakan bagian dari perlombaan. !epatu '0. "tlet boleh berlomba dengan kaki telanjang atau memakai sepatu pada satu atau kedua kakinya. Dalam perlombaan sepatu berfungsi untuk memberikan perlindungan dan keseimbangan pada kaki dan ,engkeraman yang kokoh pada tanah. Tetapi sepatu tidak boleh dibuat untuk memberi bantuan tambahan $ang tak diperkenankan bagi sipemakai%Tali sepatu $ang melilit kura-kura kaki dii7inkan% !emua macam sepatu perlombaan harus disahkan oleh IAAF% "umlah paku ''. Sol dan tumit sepatu harus diran,ang sedemikian rupa untuk dapat dipasangi sampai dengan '' buah paku. 6umlah paku sampai dengan '' buah dapat digunakan, tetapi jumlah posisi paku tidak boleh melebihi '' buah. #kuran paku '2. "pabila perlombaan dilaksanakan pada permukaan sintetik, maka tiap bagian paku yang men,uat dari sol atau tumit tidak boleh melebihi 9 mm ke,uali pada e@ent lon,at tinggi dan lempar lembing, tidak boleh melebihi '2 mm. Paku-paku tersebut memiliki diameter maksimum % mm. =ntuk permukaan non sintetik, panjang maksimum paku 2& mm dan diameter maksimum % mm. !ol dan Tumit% '7. Sol dan/atau tumit sepatu boleh memiliki alur, gerigi, lekukan, atau tonjolan asalkan semuanya dibuat dari bahan yang sama atau mirip dengan sol itu sendiri. Pada lon,at tinggi dan lompat jauh, tebal maksimum sol '7 mm dan pada lon,at tinggi tebal maksimum tumit '9 mm. Pada e@ent lainnya tebal bagian sol dan/atau tumit boleh berapa saja. +atatan : Tebal sol dan tumit adalah (arak antara sisi atas bagian dalam dan sisi ba1ah bagian luar0 termasuk bagian-bagian alur0 gerigi0 lekukan0 atau ton(olan tersebut dan termasuk segala macam bentuk dari bagian sol $ang lepasdalam sepatu%

Page '9 of 98

Tambahan 2 !isipan pada sepatu% '%. "tlet lomba tidak boleh menggunakan alat-alat tambahan, baik di dalam maupun di luar sepatu, yang berdampak menambah ketebalan sol melebihi tebal maHimum yang diiDinkan, atau yang dapat memberi keuntungan kepada sipemakai yang tidak akan diperoleh dari tipe sepatu yang dijelaskan dalam paragraf sebelumnya. .omor 'ib ( .umber 'ibs) /. Setiap atlet memperoleh dua nomor bib yang selama perlombaan harus dipasang dengan jelas di dada dan punggung, ke,uali pada e@ent lon,at tinggi dan lon,at tinggi galah hanya satu nomor bib yang dipakai di dada atau di punggung saja. Comor bib harus sesuai dengan nomor yang ter,antum di dalam 4uku Program Perlombaan. 4ila atlet mengenakan trainingspak untuk berlomba, nomor bib harus dipasang pada trainingspak tersebut dengan ,ara yang sama. Dalam perlombaan sesuai Pasal 5(e) sampai dengan (h)0 pada nomor bib dapat dicantumkan nama atlet atau identitas lainn$a $ang sesuai (misaln$a posisi peringkat dunia IAAF)% 8. Comor bib harus dipakai sebagaimana aslinya, dan tidak boleh dipotong, dilipat atau dikaburkan sedemikian rupa. Dalam e@ent lari jarak jauh nomor bib dapat dilobangi guna membantu sirkulasi udara, namun tidak boleh merusak angka atau huruf yang nampak padanya. 9. "pabila alat foto finis sedang dioperasikan dalam lomba ini, maka Panitia Penyelenggara dapat meminta para atlet untuk memasang identifikasi nomor tambahan yang dapat melekat pada bagian samping ,elananya. "tlet tidak diperkenankan berlomba tanpa memasang nomor bib dan/atau identifikasi yang berlaku baginya. Pasal #22 BANTUAN KEPADA ATLET 2"ssistan,e to "thletes3 enun(ukkan +aktu Antara% '. <aktu antara dan -aktu kemenangan dalam babak pendahuluan/penyisihan dapat diumumkan dan/atau ditampilkan se,ara resmi. !nformasi tersebut tidak boleh dikomunikasikan kepada para atlet oleh siapapun di arena lomba tanpa iDin terlebih dulu dari <asit terkait. Pemberian 'antuan% 2. $al-hal berikut ini tidak dianggap sebagai bantuan9 2a3. omunikasi antara atlet dengan pelatihnya yang tidak berada di arena perlombaan. =ntuk memfasilitasi komunikasi ini agar tidak mengganggu pelaksanaan perlombaan, suatu tempat di tribune, dekat dengan tempat arena e@ent lapangan yang bersangkutan, harus disediakan bagi para pelatih. 2b3. Pemeriksaan / penanganan dan/atau Physiotherapy yang diperlukan agar atlet dapat tetap berpartisipasi saat berada di dalam arena perlombaan. Pemeriksaan / penanganan dan/atau Physiotherapy tersebut 9 - Di dalam arena perlombaan dapat diberikan oleh petugas sta- medis resmi $ang ditun(uk oleh Panitia Pen$elenggara dan menggunakan ban lengan0 rompi atau pakaian $ang khas% - Di luar arena perlombaan namun dalam tempat $ang disediakan khusus0 oleh personil medis $ang disahkan oleh DT atau D % edua perlakuan medis tersebut tidak boleh mengakibatkan kelambatan pelaksanaan perlombaan atau perubahan urutan kesempatan. Perlakuan sejenis

Page 20 of 98

yang dilakukan oleh orang selain yang disebut di atas baik selama lomba ataupun sesaat sebelum lomba, namun atlet sudah meninggalkan ruang panggil, termasuk bantuan. Dalam kaitannya dengan peraturan ini, hal-hal berikut ini dianggap sebagai bantuan, dan karenanya tidak diperbolehkan9 2,3 Pengaturan ke,epatan lari 2pa,ing3 oleh orang yang tidak ikut berlomba, oleh atlet yang terle-at atau hampir terle-at, atau oleh suatu perangkat teknis. 2d3 Pemilikan atau penggunaan @ideo atau kaset, radio, :D, peman,ar radio, telepongenggam atau perangkat sejenis di dalam arena lomba. Setiap atlet yang memberi atau menerima bantuan dari dalam arena perlombaan selama e@ent berlangsung harus diberi peringatan oleh <asit dan diberitahu bah-a, jika hal ini diulangi, dia akan dikenakan diskualifikasi dari e@ent tersebut. "ika seorang atlet kemudian didiskuali-ikasi dari e*ent tersebut0 prestasi $ang dicapai hingga saat tersebut dalam babak $ang sama e*ent itu harus dibatalkan% .amun0 semua prestasi $ang dicapai dalam babak kuali-ikasi sebelumn$a dari e*ent tersebut tetap sah% In-ormasi Angin% 7. !uatu kantong angin harus ditempatkan pada posisi $ang sesuai dalam semua e*ent lompat0 lempar cakram dan lempar lembing agar atlet dapat mengetahui perkiraan arah dan kekuatan angin. inuman/8u$ur %. Dalam e@ent lintasan &000 m atau lebih, Panitia Penyelenggara harus menyediakan air dan guyur bagi para atlet, jika kondisi ,ua,a menuntut hal tersebut. Pasal #23 DISKUALIFIKASI /DisIualifi,ation3 '. 4ila seorang atlet didiskualifikasi, karena melanggar Peraturan 5eknik !""#, a,uan aturan mana yang dilanggar harus di,antumkan dalam hasil resmi. Prestasi $ang dicapai hingga saat tersebut dalam babak $ang sama e*ent itu harus dibatalkan% .amun0 semua prestasi $ang dicapai dalam babak kuali-ikasi sebelumn$a dari e*ent tersebut tetap sah% Diskualifikasi karena suatu pelanggaran peraturan teknik dalam suatu e@ent masih memungkinkan atlet untuk berpartisipasi dalam e@ent selanjutnya.

2. 4ila seorang atlet didiskualifikasi dari suatu e@ent karena bertindak tidak sportif atau tidak sopan, alasan penyebabnya harus di,antumkan pada lembar hasil resmi. Prestasi $ang dicapai hingga saat tersebut dalam babak $ang sama e*ent itu harus dibatalkan% .amun0 semua prestasi $ang dicapai dalam babak kuali-ikasi sebelumn$a dari e*ent tersebut tetap sah% Diskuali-ikasi semacam ini mengakibatkan ia tidak dapat mengikuti e*ent selan(utn$a dalam perlombaan tersebut% 4ila pelanggaran itu dianggap serius, maka Direktur Perlombaan harus melaporkannya kepada 4adan Pengurus yang lebih tinggi untuk dipertimbangkan tindakan disipliner lebih lanjut sesuai Pasal 22.'2f3.

Page 2' of 98

Pasal #26 PROTES +a( BANDIN, /P "*'s* a(+ A99'al4 '. Protes mengenai status seorang atlet untuk berpartisipasi dalam suatu perlombaan harus diajukan sebelum lomba itu dimulai kepada D5. 6ika D5 telah membuat suatu keputusan, maka ada suatu hak untuk mengajukan banding kepada De-an $akim. 4ila masalahnya belum dapat diselesaikan se,ara memuaskan menjelang perlombaan, atlet tersebut diperbolehkan ikut berlomba dengan status J7(+' 9 "*'s*@< dan masalahnya diajukan ke De-an !""# 2P4. P"S!3. 2. Protes mengenai hasil atau pelaksanaan lomba suatu e@ent harus diajukan dalam tempo 70 menit setelah hasil resmi e@ent tersebut diumumkan. Panitia Penyelenggara perlombaan harus men,atat -aktu pengumuman setiap hasil. 7. Dalam tahap pertama, setiap protes harus disampaikan se,ara lisan kepada <asit terkait oleh atlet yang bersangkutan, atau oleh seseorang yang bertindak atas namanya. =ntuk dapat sampai kepada suatu keputusan yang adil, <asit harus mempertimbangkan semua bukti yang ada yang dianggap perlu, termasuk film atau gambar hasil rekaman @ideo resmi, atau bukti 2rekaman3 @ideo lainnya yang tersedia. <asit dapat memutuskan atau meneruskan protes tersebut kepada De-an $akim. 5erhadap keputusan <asit ada hak untuk naik banding kepada De-an $akim. %. 2a3 Dalam e@ent lintasan, bila seorang atlet mengajukan protes lisan karena dinyatakan telah melakukan start-salah, <asit lintasan boleh mengiDinkan si atlet untuk ikut berlomba dengan status *under protest+ dalam rangka melindungi hak semua pihak yang terkait. Protest demikian tidak bisa diterima bila start salah itu dideteksi oleh alat pengontrol start salah !""# yang sah, kecuali (ika +asit men$atakan bah1a in-ormasi $ang diberikan oleh alat tersebut n$ata-n$ata tidak akurat% "ika alat kontrol start salah $ang disahkan IAAF digunakan0 protes dapat didasarkan atas kesalahan !tarter untuk merecall start $ang salah% Protes dapat dia(ukan oleh0 atau atas nama0 atlet $ang telah men$elesaikan lomba% "ika protes ini diterima0 atlet $ang telah melakukan start salah0 dan seharusn$a didiskuali-ikasi sesuai peraturan Pasal 593%:0 harus dikenakan diskuali-ikasi% 2b3 Dalam e@ent lapangan, bila seorang atlet mengajukan protes lisan karena kesempatannya dianggap gagal, maka <asit e@ent tersebut, atas kebijaksanaannya, dapat memerintahkan agar hasilnya diukur dan di,atat, dalam rangka melindungi hak semua pihak yang terkait. &. Suatu banding diajukan kepada De-an $akim 26ury of "ppeal3 dalam tempo 70 menit setelah pengumuman resmi keputusan <asit, se,ara tertulis, ditandatangani oleh seorang 8fisial yang bertanggung ja-ab atas nama atlet yang bersangkutan, dan disertai penyerahan suatu deposito 2sejumlah biaya3 sebesar =S K'00,-- atau bernilai setara itu, yang akan hilang apabila protest itu tidak diterima. 1. De-an $akim harus berkonsultasi dengan semua orang yang terkait, termasuk <asit dan para 6udge. "pabila De-an $akim merasa ragu-ragu, bukti-bukti lain yang tersedia dapat dipertimbangkan. 4ila bukti-bukti demikian, termasuk bukti rekaman @ideo yang tersedia, tidak memuaskan, maka keputusan <asit tetap berlaku.
Catatan& &ika De,an ;akim atau D# tidak ada! maka keputusan 'asit adalah 0inal.

Page 22 of 98

Pasal #27 PERLOMBAAN CAMPURAN 2(iHed :ompetition3 =ntuk semua perlombaan yang seluruhnya dilaksanakan di dalam stadion, e@ent-e@ent ,ampuran antara atlet putra dan putri tidaklah diperbolehkan. Pasal #2$ PEN,UKURAN 2(easurement3 =ntuk e@ent lintasan dan lapangan dalam perlombaan sesuai Pasal ' a3 sampai ,3 termasuk, semua pengukuran harus dilakukan dengan suatu pita baja yang sudah dikalibrasi dan diberi sertifikat, mistar ukur atau suatu alat-ukur ilmiah. Pita ukur dari ba(a0 mistar ukur0 alat ukur ilmiah harus diberi serti-ikat oleh IAAF dan akurasi alat pengukur $ang digunakan di dalam perlombaan harus telah di*eri-ikasi oleh suatu organisasi berakreditasi $ang la$ak oleh "a1atan Tera .asional0 sehingga semua pengukuran sesuai dengan standard nasional dan internasional% Pada perlombaan $ang selain sesuai Pasal 5 (a) sampai (c)0 pita-ukur -iberglass dapat digunakan% :atatan 9 (engenai pengesahan rekor-rekor, lihat Pasal 210.21 2a3. Pasal #2& KEABSAHAN PRESTASI 2Lalidity of Performan,e3 Prestasi seorang atlet dinyatakan sah, jika di,apai dalam perlombaan resmi yang dilaksanakan sesuai dengan Peraturan !""# yang berlaku. Pasal #30 REKAMAN .IDEO 2Lideo ;e,ording3 Dalam perlombaan sesuai Pasal ' 2a3 dan 2b3 dan, bila mungkin dalam perlombaan lainnya, disarankan digunakan suatu rekaman @ideo resmi untuk semua e@ent, yang merekam akurasi prestasi dan pelanggaran Peraturan sebagai dokumentasi pendukung. Pasal #3# PENILAIAN 2S,oring3 Dalam suatu pertandingan yang hasilnya ditentukan berdasarkan penilaian, metoda penilaian harus disepakati bersama oleh semua negara atlet, sebelum perlombaan dimulai.

Page 27 of 98

SEKSI III E.ENT- E.ENT LINTASAN 25ra,k A@ents3 Pasal '17.2, '17.1 2ke,uali Pasal 270.'' dan 2%0.'03, '1%.7, '1& juga berlaku untuk seksiseksi L!!, L!!!, dan !M.3 Pasal #60 PEN,UKURAN LINTASAN 25ra,k (easurements3 '. Panjang lintasan lari yang standar adalah %00m. >intasan ini terdiri dari dua lintasan lurus yang sejajar dan dua tikungan yang jari-jarinya sama. e,uali untuk lintasan rumput, sisi dalam lintasan harus dibatasi oleh suatu pinggiran /!' :4 terbuat dari bahan yang ,o,ok, kira-kira tingginya &,m dan lebarnya minimum &,m. 4ila ada bagian kerb yang harus dipindahkan sementara untuk e@ent lapangan, tempatnya harus ditandai dengan garis putih selebar &,m dan dengan keru,ut atau bendera yang tingginya minimum 20 ,m, ditempatkan pada garis putih tersebut, sedemikian sehingga ujung alas keru,ut atau tiang bendera berpotongan dengan sisi garis putih terdekat pada lintasan, dan dipasang dengan inter@al tak lebih dari %m. $al ini juga berlaku pada bagian lintasan steeple ,hase di tempat para atlet berbelok dari lintasan utama menuju rintangan air. =ntuk lintasan rumput tanpa kerb, tepi dalam harus ditandai dengan garis selebar &,m. 6uga harus dipasang bendera pada inter@al %m. 4endera-bendera ini harus ditempatkan pada garis untuk men,egah atlet berlari di atas garis tersebut. dan dimiringkan dengan sudut 10N terhadap tanah menjauhi lintasan. 4endera ini berukuran kira-kira 2&,m H 20,m dan dipasang pada tiang sepanjang %&,m. 2. Pengukuran dilakukan 70,m ke arah luar dari kerb. 6ika tidak ada kerb, pengukuran dilakukan 20,m dari garis tepi dalam lintasan. <ambar : -(-:AN--(-:AN *IN#ASAN *A:I (pandangan dari sebelah dalam)

7. 6arak lomba harus diukur dari tepi garis start yang lebih jauh dari garis finis, sampai ke tepi garis finis yang lebih dekat ke garis start. %. Dalam semua lomba berjarak %00 m atau kurang, setiap atlet harus mempunyai lintasan yang pisah dengan lebar #<22 8 D 0<0# 8 )a(0 +i*a(+ai +'(0a( 0a is

Page 2% of 98

97*i; s'l':a 368. Semua lintasan harus punya lebar yang sama. >intasan dalam harus diukur seperti disebutkan pada ayat 2 di atas, sedang lintasan lainnya diukur 20 ,m dari tepi luar garis lintasan. +atatan (i)& #ntuk semua lintasan lari $ang dibuat sebelum 5 "anuari 3;;<0 lebar maksimum lintasan boleh 503= m +atatan: (ii): <aris batas luar lintasan harus termasuk dalam ukuran lebar lintasan (lihat Pasal =>.> dan =>.7). &. Dalam perlombaan atletik internasional sesuai Pasal ' 2a3, 2b3, 2,3, tra,k harus dapat menampung 8 lintasan. 1. emiringan tra,k yang diperbolehkan tidak melebihi '9'00 pada arah samping dan tidak melebihi '9'000 menurun pada arah lari. +atatan: Disarankan untuk tra3k baru! kemiringan ke arah samping menurun menu"u lintasan dalam.

/. !nformasi teknis yang lengkap konstruksi, denah, dan pemarkaan tra,k ada di dalam Panduan #asilitas "tletik !""#. Peraturan ini sekedar memberikan prinsipprinsip dasar, yang harus dipenuhi. Pasal #6# STARTBLOK 2Starting 4lo,k3 '. Startblok harus digunakan untuk semua lomba sampai dengan jarak %00m 2termasuk atlet pertama pada estafet %H200m dan %H%00m3 dan tidak boleh digunakan untuk lomba lainnya. Saat ditempatkan di tra,k, tidak boleh ada bagian startblok yang menyentuh garis start atau melampaui batas lintasan. Startblok harus memenuhi spesifikasi berikut9 2a3 4erkonstruksi kaku dan tidak memberikan keuntungan tak jujur bagi pemakainya. 2b3 5erpasang kokoh pada tra,k dengan sejumlah paku yang diran,ang agar kerusakan tra,k yang ditimbulkannya seke,il mungkin. Pemasangannya harus memungkinkan untuk dapat dipindahkan dengan mudah dan ,epat. 6umlah, besar dan panjang paku tergantung dari konstruksi tra,k. Pemasangan yang kokoh bertujuan agar startblok tidak goyang pada saat start yang sebenarnya. 2,3 6ika atlet menggunakan startbloknya sendiri, maka startblok ini harus memenuhi ayat 2a3 dan 2b3 di atas. Startblok tersebut boleh mempunyai desain dan konstruksi apapun asalkan tidak mengganggu atlet lainnya. 2d3 Selain memenuhi ketentuan di atas, jika startblok disediakan oleh Panitia Penyelenggara, harus dipenuhi juga spesifikasi berikut ini 9 Start-blok harus terdiri dari dua buah tumpuan kaki, tempat atlet menumpu saat posisi start. 5umpuan kaki ini harus dipasang pada suatu kerangka yang kaku, yang tidak akan menghambat kaki atlet pada saat meninggalkan startblok. 5umpuan kaki ini dipasang miring sesuai kemiringan letak kaki atlet, dapat merupakan permukaan rata atau ,ekung. Permukaan tumpuan kaki dibuat untuk bisa mengakomodasi paku sepatu atlet, dengan mempergunakan alur atau lubang pada permukaannya atau melapisi permukaannya dengan bahan yang sesuai sebagai tempat injakan paku sepatu atlet.

Page 2& of 98

Pemasangan tumpuan kaki pada kerangka yang kaku seyogyanya dapat distel tetapi tidak goyah pada saat start sebenarnya. 5umpuan kaki harus dapat distel maju atau mundur sesuai kebutuhan atlet. Penyetelannya diken,angkan dengan penjepit atau mekanisme pengun,i yang kuat yang dapat distel dengan mudah dan ,epat oleh atlet. 2. Dalam lomba sesuai Pasal ' 2a3, 2b3 dan 2,3 startblok harus dihubungkan dengan alat pendeteksi start salah yang disahkan !""#. Sedangkan Starter dan atau ;e,aller harus memakai head phone agar dapat mendengar dengan jelas sinyal akustik yang terpan,ar ketika alat itu mendeteksi start salah 2yaitu ketika -aktu reaksi kurang dari '00/'000 detik3. 4egitu Starter dan/atau re,aller mendengar sinyal akustik, dan jika pistol sudah ditembakkan, atau perangkat start sudah diaktifkan, maka harus ada re,all 2pemanggilan kembali3 dan starter harus segera memeriksa -aktu reaksi pada alat pendeteksi start salah guna memastikan atlet mana yang bertanggung ja-ab terhadap start salah tersebut. Sistem ini sangat disarankan untuk digunakan pada perlombaan atletik lainnya. 7. Dalam perlombaan sesuai Pasal ' 2a3, 2b3, 2,3, 2d3 dan 2e3, atlet harus menggunakan start blok yang disediakan oleh Panitia Penyelenggara perlombaan. Dalam perlombaan lain pada tra,k sintetik, Panitia Penyelenggara dapat menekankan bah-a atlet hanya boleh menggunakan startblok yang disediakan oleh Panitia Penyelenggara saja. Pasal #62 START '. Start suatu lomba harus ditandai dengan sebuah garis putih selebar & ,m. Dalam semua lomba yang tidak menggunakan lintasan terpisah garis start ini dibuat melengkung, sehingga semua atlet akan menempuh jarak yang sama ke garis finis. Penempatan atlet untuk semua jarak lomba harus diberi nomor urut dari kiri ke kanan menghadap ke arah lari. 2. Semua lomba harus diberangkatkan dengan tembakan pistol starter atau alat start yang disahkan, ditembakkan ke atas setelah ia yakin bah-a semua atlet dalam keadaan siap dan dalam posisi start yang benar. 7. Dalam semua perlombaan internasional, ke,uali yang disebut diba-ah ini, aba-aba starter dalam bahasanya sendiri, bahasa !nggris atau Peran,is, untuk lomba sampai dengan jarak %00 m 2termasuk %H200 m dan %H %00 m3 harus berbunyi F8n your marksG 2bersedia3 dan FSetG 2siap3. 6ika semua atlet telah FsiapG, pistol ditembakkan, atau alat start yang sah diaktifkan. "tlet tidak boleh menyentuh baik garis start ataupun tanah di depan garis start dengan tangannya atau kakinya apabila saat sudah FbersediaG. Dalam lomba lebih dari %00m aba-abanya adalah Fon your markG 2J4ersediaG3 dan jika semua atlet sudah siap pistol ditembakkan, atau alat start yang sah diaktifkan. Pada saat ini, atlet tidak boleh menyentuh tanah dengan tangannya. Catatan & Dalam perlombaan sesuai Pasal 5 (a) dan (b)0 aba-aba start harus diberikan han$a dalam bahasa Inggris%

Page 21 of 98

%. 4ila menurut starter belum semua atlet siap untuk melakukan start sesudah mereka berada dalam posisi E:' s'+iaF, ia harus memerintahkan agar semua atlet untuk mundur dari garis start dan para "sisten Starter menempatkan mereka kembali di garis persiapan. Dalam semua lomba sampai dengan %00 m 2termasuk atlet pertama %H200 m dan %H%00m3, start-jongkok dan penggunaan start-blok adalah -ajib. Sesudah aba-aba F:' s'+iaG atlet harus menuju ke garis start, mengambil posisi seluruhnya di dalam lintasan yang diperuntukkan baginya dan di belakang garis start. edua tangan dan minimal satu lutut harus menyentuh tanah, dan kedua kakinya harus menyentuh start blok. Pada aba-aba Fsia9G atlet harus segera mengangkat dirinya menuju ke sikap akhir start dengan kedua tangan tetap menyentuh tanah dan kedua kaki menyentuh tumpuan kaki pada startblok. &. 4aik pada aba-aba H:' s'+iaG atau Fsia9G, semua atlet se,ara serentak tanpa menunda -aktu harus segera mengambil sikap yang sesuai dengan aba-aba tersebut. !tart !alah 6. S'" a(0 a*l'* s'*'la; 8'(0a8:il 9"sisi s's7ai +'(0a( a:a-a:a< *i+a! :"l'; 8'87lai 0' a!a( s*a *()a s':'l78 *'8:a!a( 9is*"l a*a7 +ia!*if!a(()a ala* s*a * )a(0 +isa;!a(. Ji!a 8'(7 7* S*a *' a*a7 R'6all' < a*l'* 8'la!7!a(()a l':i; aAal< 8a!a ;al *' s':7* +ia(00a9 s':a0ai s*a * sala;. $al berikut juga harus dianggap sebagai start salah, jika menurut Starter 9 2a3 Seorang atlet gagal mentaati aba-aba FbersediaG atau FsiapG setelah suatu tengat -aktu yang layak. 2b3 Seorang atlet setelah aba-aba FbersediaG mengganggu atlet lainnya dengan menggunakan suara atau ,ara lainnya. Catatan& Apabila digunakan alat pengontrol start salah yang di sahkan IAAF (lihat peraturan Pasal = .5 tentang rin3ian operasional alat)! bukti yang diberikan alat ini biasanya diterima sebagai keputusan oleh Starter. /. Setiap atlet yang telah melakukan start salah harus diberi peringatan. e,uali di dalam e@ent gabungan, hanya satu kali start salah yang diperbolehkan tiap lomba tanpa menjatuhkan diskualifikasi kepada atlet yang berbuat start salah. 5iap atlet yang melakukan start salah berikutnya dalam lomba tersebut harus didiskualifikasi. Dalam lomba e@ent-gabungan, apabila seorang atlet bertanggung ja-ab terhadap dua kali start salah, dia dikenakan diskualifikasi. Catatan & Dalam praktek! bila satu atlet atau lebih berbuat start salah! atlet yang lain 3enderung mengikutinya sehingga seharusnya tiap atlet yang melakukan hal demikian "uga telah membuat start salah. Starter hanya akan memberi peringatan kepada atlet yang berbuat demikian yang menurut pendapatnya bertanggung "a,ab terhadap start salah. ;al ini bisa sa"a ter"adi terhadap lebih dari satu orang atlet yang harus diberi peringatan. 'ila start-salah itu bukan karena kesalahan atlet0 tidak ada peringatan $ang perlu diberikan0 dan >kartu-hi(au? harus ditun(ukkan kepada semua atlet%

Page 2/ of 98

8. Starter atau ;e,aller yang berpendapat bah-a suatu start telah berlangsung dengan tidak jujur, dia harus memanggil kembali atlet dengan menembakkan pistol startnya lagi. #0008< 20008< 10008< 30008 +a( #0.0008. 9. 4ila terdapat lebih dari '2 atlet dalam suatu lomba, sebaiknya mereka dibagi menjadi dua kelompok, dengan satu kelompok berjumlah kira-kira 1&O berada pada garis start lengkung yang biasa, sedangkan kelompok yang lain berada pada garis start lengkung terpisah yang ditandai dengan garis melintang separuh lintasan luar. elompok lain ini harus berlari sampai dengan ujung tikungan pertama pada separuh lintasan luar. Baris start lengkung terpisah ini harus dibuat sedemikian rupa sehingga semua atlet akan menempuh jarak yang sama. F4reaklineG untuk 800m seperti yang dijelaskan dalam Pasal '17.& merupakan tempat atlet kelompok luar untuk e@ent 2000m dan '0.000m boleh bergabung dengan atlet lainnya yang menggunakan garis start yang biasa. 5ra,k harus diberi marka pada a-al lintasan lurus yang menuju finis bagi kelompok luar untuk bergabung dengan kelompok lainnya yang menggunakan garis start biasa untuk e@ent '000m, 7000m dan &000m, (arka ini berukuran &,m H &,m pada perpotongan antara garis lintasan % dan & 2lintasan 7 . % untuk tra,k 1 lintasan3 dan di atasnya ditempatkan keru,ut atau bendera hingga kedua kelompok itu bergabung kembali. Pasal #61 LOMBA 25he ;a,e3 '. "rah lari haruslah mengarah ke kiri 2dengan tangan kiri ada di sebelah dalam3. >intasan harus diberi nomor urut yang dimulai dengan lintasan paling dalam bernomor '. @ambatan% 2 "tlet lomba yang mendesak atau menghalangi atlet lain, sehingga menghambat gerak majunya, dapat dikenakan diskualifikasi dari e@ent tersebut. <asit memiliki -e-enang untuk mengulang kembali lomba tanpa mengikut sertakan tiap atlet yang didiskualifikasi atau, dalam kasus seri, memperbolehkan atlet yang terkena akibatnya se,ara serius 2selain yang dikenai diskualifikasi3, untuk ikut berlomba dalam babak berikutnya pada e@ent tersebut. 4iasanya atlet tersebut harus menyelesaikan lomba dengan upaya yang bonafide. 5anpa mempertimbangkan apakah telah terjadi diskualifikasi atau tidak, dalam situasi tertentu, -asit juga mempunyai -e-enang untuk mengulang kembali lomba bila menurut pertimbangannya hal ini ,ukup beralasan. Lari di Lintasan asing-masing% 7. Dalam semua lomba lari di lintasan masing-masing, atlet harus tetap berada di lintasan yang dialokasikan kepadanya sejak start sampai finis. $al ini juga berlaku untuk lomba yang sebagiannya dilaksanakan di lintasan yang terpisah. e,uali yang dinyatakan pada ayat % berikut ini, jika <asit yakin, atas laporan 6udge atau Penga-as lintasan atau keduanya, bah-a seorang atlet telah berlari di luar lintasan yang seharusnya, dia harus didiskualifikasi.

Page 28 of 98

%. 6ika seorang atlet didorong atau dipaksa oleh atlet lain untuk berlari di luar lintasannya, dan bila tak ada keuntungan material yang diperoleh, atlet tersebut tidak harus didiskualifikasi. 4ila seorang atlet9 2a3 berlari di luar lintasannya di bagian lurus, namun tidak ada keuntungan materil yang diperoleh atau 2b3 berlari di sebelah luar lintasannya pada tikungan, dengan tidak memperoleh keuntungan material dan tidak ada atlet lain yang terhambat karenanya dia juga tidak harus dikenakan diskualifikasi. &. Dalam perlombaan sesuai Pasal ' 2a3, 2b3, dan 2,3, e@ent 800 m harus dilarikan pada lintasan terpisah sampai sejauh sisi terdekat FbreaklineG setelah tikungan pertama tempat atlet boleh meninggalkan lintasannya masing-masing. 4reakline merupakan garis lengkung selebar & ,m, melintang tra,k, dan ujungujungnya ditandai dengan bendera setinggi minimal ',&0 m, ditan,apkan di luar tra,k 70 ,m dari garis lintasan terdekat. Catatan (i)& #ntuk membantu atlet mengenali breakline0 kerucut atau prisma kecil (=cmA=cm)0 dan tinggin$a tak lebih dari 5= cm dengan 1arna $ang berbeda dari breakline dan garis lintasan0 dapat ditempatkan pada garis lintasan tepat sebelum perpotongan garis lintasan dengan breakline. Catatan (ii): Dalam pertandingan internasional! negara peserta dapat menyepakati untuk tidak menggunakan lintasan terpisah. eninggalkan Track% 1. Seorang atlet, setelah dengan sukarela meninggalkan tra,k, tidak diperkenankan untuk meneruskan lomba. Check ark% /. e,uali dalam lomba lari estafet yang sebagian atau seluruhnya dilarikan pada lintasan terpisah, atlet tidak diperkenankan menggunakan F,he,k markG atau menempatkan benda pada tra,k atau sepanjang sisi tra,k lari sebagai bantuan. Pengukuran Angin. 8. Periode pengukuran ke,epatan angin sejak saat kilatan api pistol starter atau alat start yang sah adalah sebagai berikut 9 Detik '00m '00m ga-ang ''0m ga-ang '0 '7 '7

Dalam e@ent 200m, ke,epatan angin harus diukur selama '0 detik yang dimulai ketika atlet terdepan memasuki lintasan lurus. 9. Pengukur angin untuk e@ent lintasan harus ditempatkan di samping bagian lurus lintasan satu, &0m dari garis finis. "lat ini ditempatkan pada ketinggian ',22m dan tidak lebih dari 2m jauhnya dari tra,k.

Page 29 of 98

'0. e,epatan angin harus diba,a dalam meter per detik, dibulatkan ke perpuluhan yang lebih tinggi berikutnya dari meter per detik, dalam arah positif/searah lari 2misalnya pemba,aan P2,07 m/detik harus di,atat sebagai P2,'? pemba,aan -2,07m/detik harus di,atat sebagai -2,03. "lat ukur yang menghasilkan ba,aan digital dinyatakan dalam perpuluhan meter per detik harus diran,ang sesuai dengan Peraturan ini. !emua perangkat pengukur angin harus telah memiliki serti-ikat IAAF dan akurasin$a telah di*eri-ikasi oleh suatu organisasi berakreditasi $ang la$ak oleh "a1atan Tera nasional% sehingga semua pengukuran sesuai dengan standard nasional dan internasional% ''. Pengukur angin ultrasoni, harus digunakan pada semua perlombaan internasional sesuai Pasal ' 2a3 sampai 2f3% Pengukur angin mekanik harus memiliki pelindung yang memadai guna mengurangi dampak dari komponen tiupan angin melintang. "pabila menggunakan tabung maka panjang alat ukur ini minimal dua kali diameter tabung itu. '2. "lat pengukur angin ini dapat distart dan distop se,ara otomatis dan/atau dari jarak jauh 2remote3, dan informasinya diteruskan se,ara langsung ke komputer perlombaan. Pasal #62 FINIS 25he #inish3 '. #inis suatu lomba harus ditandai dengan garis putih selebar & ,m. 2. =ntuk membantu pelurusan perangkat #oto #inis dan untuk memfasilitasi pemba,aan gambar foto finis, maka perpotongan dari garis lintasan dengan garis finis harus di,at dengan -arna hitam. 7. edatangan atlet harus diurutkan menurut bagian tubuhnya 2yaitu9 torso, yang dibedakan dari kepala, leher, lengan, tungkai, tangan atau kaki3 yang menyentuh bidang @ertikal pada sisi terdekat garis finis seperti tersebut di atas.

%. Dalam lomba yang ditentukan berdasar jarak yang ditempuh dalam suatu selang -aktu tertentu, Starter harus menembakkan pistolnya tepat satu menit sebelum akhir lomba untuk memberitahu atlet dan 6udge bah-a lomba itu hampir berakhir. Starter diarahkan oleh etua Pen,atat <aktu, dan pada saat yang tepat, dia akan menandai berakhirnya lomba dengan menembakkan pistolnya lagi. Pada tembakan yang menandai akhir lomba, para 6udge yang ditunjuk harus menandai yang titik tepat tempat atlet menyentuh tra,k untuk terakhir kalinya sebelum atau serentak bersamaan dengan tembakan pistol tersebut. 6arak yang di,apai diukur ke meter yg lebih pendek di belakang titik tersebut. (inimal satu 6udge harus ditugasi untuk tiap atlet sebelum start lomba dimulai untuk tujuan penandaan jarak yang ditempuh.

Page 70 of 98

Pasal #63 PENCATATAN BAKTU C FOTO FINIS '. "da tiga metode pen,atatan -aktu yang diakui se,ara resmi 9 - Pen,atatan manual 2$and 5iming3 - Pen,atatan otomatis penuh yang diperoleh dari suatu Sistem #oto #inis. - Pencatatan $ang disediakan oleh suatu !istem Transponder untuk perlombaan sesuai Pasal 3B; (lomba $ang dilaksanakan tidak sepenuhn$a di dalam stadion)0 Pasal 3<; dan Pasal 3=;% 2. :atatan -aktu harus diambil hingga saat bagian tubuh atlet 2yaitu9 torso, yang dibedakan dari9 kepala, leher, lengan, tungkai, tangan dan kaki3 men,apai bidang @ertikal dari sisi terdekat dengan garis finis. 7. :atatan -aktu dari semua atlet yang masuk finis harus di,atat. Sebagai tambahan, bila mungkin, harus di,atat pula dalam lomba lari 800m atau lebih F-aktu satu putaran 2lap3G dan dan F-aktu antaraG 2intermediate times3 setiap '000m dalam lomba 7000m atau lebih. Pencatatan anual% %. Pen,atat -aktu harus berada segaris dengan garis finis dan di sebelah luar dari tra,k. 6ika mungkin, mereka ditempatkan minimal &m dari lintasan terluar. =ntuk mendapatkan pandangan yang baik ke arah garis finis, harus disediakan tangga berjenjang. &. Pen,atat -aktu dapat menggunakan stop-at,h atau alat pen,atat -aktu elektronik yang dioperasikan se,ara manual dengan ba,aan digital. Semua perangkat pengukur -aktu seperti itu diberi istilah Qstop -at,hQ dalam Peraturan !""# ini. 1. <aktu satu lap dan -aktu antara sesuai Pasal '1&.7 harus di,atat baik oleh anggota tim pen,atat -aktu yang ditunjuk, dengan menggunakan stop-at,h yang bisa men,atat lebih dari satu, atau oleh Pen,atat -aktu tambahan. /. <aktu harus diukur sejak terlihatnya kilatan api / asap dari pistol atau dari alat start yang disahkan. 8. 5iga orang pen,atat -aktu resmi 2satu diantaranya adalah etua Pen,atat <aktu3 dan satu atau dua pen,atat -aktu tambahan harus men,atat -aktu pemenang setiap e@ent. <aktu yang di,atat oleh stop-at,h tambahan tidak perlu dimasukkan, ke,uali jika satu atau lebih stop-at,h Pen,atat <aktu resmi gagal men,atat -aktu dengan benar? dalam kasus ini Pen,atat <aktu yang digunakan dalam urutan sedemikian rupa sebagai mana yang telah ditentukan sebelumnya, sehingga dalam semua lomba selalu ada tiga stop-at,h yang men,atat -aktu resmi pemenang. 9. Setiap Pen,atat -aktu harus bertindak se,ara independen dan tanpa menunjukkan stop-at,hnya, atau mendiskusikannya dengan orang lain, memasukkan ,atatan -aktunya ke dalam formulir resmi dan, setelah menandatanganinya, menyerahkannya kepada etua Pen,atat <aktu yang akan memeriksa stop-at,h untuk @erifikasi ,atatan -aktu yang dilaporkan.

Page 7' of 98

'0. =ntuk semua lomba di tra,k yang -aktunya di,atat se,ara manual, -aktu harus diba,a dan di,atat sampai '/'0 detik lebih lama. :atatan -aktu untuk lomba yang sebagian atau seluruhnya dilaksanakan di diluar stadion harus diubah dan di,atat ke detik bulat lebih lama, misalnya untuk lomba marathon9 29099%%.7 harus di,atat sebagai 29099%&. 6ika jarum stop-at,h berhenti di antara dua garis -aktu, maka yang harus diambil adalah -aktu yang lebih lama. 6ika yang digunakan adalah stop-at,h dengan ketelitian '/'00 detik, atau pengukur -aktu digital elektronik yang dioperasikan se,ara manual, semua ,atatan -aktu yang tidak berakhir pada angka nol dalam desimal detik harus diubah dan diba,a menjadi '/'0 detik lebih lama, misalnya9'0.'' harus di,atat sebagai '0,2 ''. 6ika dua dari tiga stop-at,h men,atat -aktu yang sama sedang yang ketiga berbeda, maka -aktu yang di,atat oleh dua stop-at,h yang sama menjadi -aktu resmi. 6ika ketiganya berbeda,-aktu yang tengah menjadi -aktu resmi. 6ika hanya digunakan dua stop-a,th dan keduanya berbeda, maka -aktu yang lebih lama yang menjadi -aktu resmi. '2. etua Pen,atat <aktu, yang bertindak sesuai dengan peraturan di atas, harus menentukan -aktu resmi bagi tiap atlet dan menyerahkan hasilnya kepada Sekretaris Perlombaan untuk didistribusikan. !istem Pencatatan +aktu /tomatis penuh dan Foto Finis '7. Sistem Pen,atatan <aktu 8tomatis penuh dan #oto #inis yang disahkan oleh !""# harus digunakan pada semua perlombaan. !istem '%. Sistem ini harus disahkan oleh !""#, berdasarkan suatu tes akurasi yang dilakukan selama % tahun menjelang perlombaan dilaksanakan. Sistem ini harus dimulai se,ara otomatis oleh tembakan pistol starter, atau alat start yang sah, sehingga tenggat -aktu keseluruhan antara tembakan pistol start dan mulai bekerjanya sistem pen,atatan -aktu nilainya konstan dan kurang dari '/'000 detik. '&. Suatu sistem yang dioperasikan se,ara otomatis pada saat start atau pada -aktu finis, namun tidak pada kedua-duanya, bukan merupakan pen,atat -aktu otomatis penuh dan juga bukan pen,atat manual sehingga tidak dipakai untuk memperoleh ,atatan -aktu resmi. Dalam kasus ini, -aktu yang terba,a apapun keadaanya tidak dianggap -aktu resmi, tetapi dapat digunakan sebagai suatu pendukung sah untuk menentukan kedudukan atlet dan selisih -aktu antar atlet. +atatan : &ika mekanisme pen3atatan ,aktu tidak dimulai oleh pistol start! atau alat start yang sah! maka skala ,aktu yang ada pada gambar akan menun"ukkan 0akta ini se3ara otomatis. '1. Sistem harus merekam finis melalui kamera dengan ,elah @ertikal, yang ditempatkan pada perpanjangan garis finis, yang akan menghasilkan gambar berkesinambungan. Bambar ini harus disinkronisasikan dengan skala -aktu pada pembagian '/'00 detik. '/. :atatan -aktu dan kedudukan atlet harus diba,a dari gambar dengan menggunakan ,ursor yang akan menjamin tegak lurusnya skala -aktu dan garis ba,a.

Page 72 of 98

'8. Sistem ini harus men,atat se,ara otomatis -aktu finis para atlet dan mampu menghasilkan gambar ,etak yang menunjukkan ,atatan -aktu setiap atlet. /perasional '9. etua 6udge #oto #inis harus bertanggung ja-ab atas berfungsinya sistem ini. Sebelum perlombaan dimulai ia harus bertemu dengan staf teknik yang terlibat dan membiasakan dirinya dengan ,ara kerja semua peralatan. 4ekerja sama dengan <asit >intasan dan Starter, dia harus berinisiatif mengontrol, sebelum dimulainya setiap sesi, untuk menjamin bah-a setiap peralatan bekerja se,ara otomatis oleh tembakan pistol Start atau alat start yang disahkan, dan dipasang dengan posisi yang tepat. Dia harus mensuper@isi penempatan dan pengetesan peralatan dan operasi pengontrolan titik nol. 20. 6ika mungkin, minimal harus tersedia dua buah kamera foto finis yang bekerja dari tiap sisi. >ebih disukai, jika kedua sistem pen,atat -aktu se,ara teknis tidak saling bergantung, misal9 menggunakan ,atu daya yang terpisah dan merekam serta meneruskan informasi pistol start, atau alat start yang disahkan se,ara terpisah, dengan perangkat dan kabel yang terpisah. Catatan& &ika dua atau lebih kamera 0oto 0inis digunakan! satu di antaranya harus dinyatakan resmi oleh D# ( atau &udge Foto Finis Internasional! "ika ada) sebelum perlombaan dimulai. +atatan ,aktu dan kedudukan dari gambar kamera lain tidak perlu dipertimbangkan ke3uali "ika ada alasan yang meragukan akurasi dari kamera resmi atau "ika diperlukan menggunakan gambar tambahan untuk mengatasi ketidakpastian urutan kedatangan (misal: atlet seluruhnya atau sebagian tidak "elas pada gambar dari kamera resmi). 2'. Dalam kerjasama dengan kedua "sistennya, etua 6udge #oto #inis harus menentukan prestasi ,atatan -aktu atlet serta urutan kedatangannya. Dia harus $akin bah1a hasiln$a dimasukkan secara benar ke dalam sistem pencatatan hasil perlombaan dan diteruskan kepada !ekretaris Perlombaan% 22. :atatan -aktu dari sistem foto finis harus menjadi ,atatan resmi ke,uali jika ada alasan sehingga petugas terkait memutuskan bah-a sistem ini nyata-nyata tidak akurat. 6ika ini terjadi, ,atatan -aktu dari Pen,atat <aktu ba,k-up, jika mungkin disusun berdasarkan informasi selisih -aktu yang diperoleh dari gambar #oto #inis, menjadi -aktu resmi. Pen,atat <aktu ba,k up ini harus ditunjuk jika terdapat kemungkinan terjadinya kegagalan sistem pen,atatan -aktu. 27. <aktu harus diba,a dan di,atat dari gambar #oto #inis sebagai berikut 9 2a3 =ntuk lomba sampai dengan '0.000m, -aktunya diba,a dan di,atat sampai '/'00 detik. 6ika tidak tepat pada '/'00 detik, maka -aktunya harus diba,a dan di,atat ke '/'00 detik lebih lama. 2b3 =ntuk lomba di tra,k yang lebih dari '0.000m, -aktu harus diba,a sampai '/'00 detik dan di,atat sampai '/'0 detik. Semua -aktu yang terba,a tidak berakhir dengan nol harus diubah dan di,atat sampai '/'0 detik lebih lama, misalnya untuk e@ent 20.000m, &9921.72 harus di,atat sebagai &9921.%. =ntuk semua lomba yang dilaksanakan sebagian atau seluruhnya di luar stadion, -aktu harus diba,a sampai '/'00 detik dan di,atat sampai ke detik bulat. Semua pemba,aan -aktu yang tidak berakhir dengan nol-nol harus diubah dan di,atat ke detik bulat yang lebih lama, misalnya9 untuk (arathon, 29099%%.72 harus di,atat sebagai 29099%&.

2,3

Page 77 of 98

!istem Transponder 57. Penggunaan !istem Pencatat 1aktu Transponder $ang disahkan oleh IAAF dalam e*ents $ang sesuai Pasal 3B; (lomba $ang tidak seluruhn$a dilaksanakan di dalam stadion)0 Pasal 3<; dan Pasal 3=; diperbolehkan dengan s$arat: 2a3 5idak ada peralatan yang digunakan saat start, sepanjang jalur atau di garis finis yang mengakibatkan hambatan yang ,ukup berarti bagi gerak majunya atlet. 2b3 4erat transponder dan tempatnya yang melekat pada seragam, atau nomor bib atau sepatu, dapat diabaikan. 2,3 Sistem dimulai dengan tembakan pistol Start atau alat start sah. 2d3 Sistem tidak membutuhkan tindakan khusus yang dilakukan oleh atlet selama perlombaan, pada garis finis atau pada semua tahap dalam pemrosesan hasil. 2e3 ;esolusinya adalah '/'0 detik 2misal9 jadi dapat membedakan atlet masuk finis yang terpaut '/'0 detik3. =ntuk semua lomba, -aktu harus diba,a sampai '/'0 detik dan di,atat sampai ke detik bulat. Semua pemba,aan -aktu yang tidak berakhir di nol harus diubah dan di,atat ke detik bulat yang lebih lama, misal9 untuk lari (arathon, 29099%%.7 harus di,atat sebagai 29099%& Catatan & 'aktu resmi adalah tengat ,aktu antara tembakan pistol start dan saat atlet men3apai garis 0inis. #engat ,aktu antara saat atlet mele,ati garis start dan saat men3apai garis 0inis dapat diin0ormasikan kepada atlet!namun tidak dapat diakui sebagai ,aktu resmi. 2f3 Sementara penentuan urutan masuk finis dan -aktunya dapat dianggap resmi, peraturan Pasal '1%.7 dan Pasal '1&.2 dapat diterapkan jika diperlukan. Catatan & Disarankan ada &udges dan%atau rekaman )ideo yang "uga disediakan untuk membantu penentuan urutan 0inis. Pasal #66 PENENTUAN PERIN,KAT< UNDIAN DAN KUALIFIKASI DALAM E.ENT LINTASAN 2Seedings, Dra-s . Rualifi,ation in 5ra,k A@ents3 'abak dan !eri% '. 4abak penyisihan 2seri3 harus diadakan dalam e@ent lintasan, jika jumlah atlet terlalu banyak untuk dilaksanakan dalam satu babak 2final3. "pabila babak penyisihan ini dilakukan, semua atlet harus berlomba dalam babak ini untuk dapat lolos ke babak berikutnya. 2. Seri, perempat final, dan semi final, harus disusun oleh D5. 6ika tidak ada penunjukan D5 penyusunan ini dilakukan oleh Panitia Penyelenggara. 6ika tidak ada kondisi luar biasa, maka tabel berikut harus digunakan untuk menentukan jumlah babak, jumlah seri dalam tiap babak, dan prosedur kualifikasinya untuk setiap babak dari e@ent lintasan 9

Page 7% of 98

5;;m0 3;;m0 <;;m0 5;;m8+0 55;m8+0 <;;m8+ "tlet terdaftar 4abak ! 4abak !! Seri Posisi <aktu Seri Posisi <aktu 9 -'1 2 7 2 '/ - 2% 7 2 2 2& ) 72 % 7 % 2 % 77 ) %0 & % % 7 % % %' ) %8 1 % 8 % % %9 ) &1 / % % % % &/ ) 1% 8 7 8 % % 1& ) /2 9 7 & % % /7 ) 80 '0 7 2 % % 8' ) 88 '' 7 / & 7 ' 89 ) 91 '2 7 % & 7 ' 9/ ) '0% '7 7 9 1 2 % '0& ) ''2 '% 7 1 1 2 % C;;m0 <A5;;m0 <A<;;m "tlet terdaftar 4abak ! Seri Posisi <aktu 9 -'1 2 7 2 '/ - 2% 7 2 2 2& ) 72 % 7 % 77 ) %0 & 2 1 %' ) %8 1 2 % %9 ) &1 / 2 2 &/ ) 1% 8 2 8 1& ) /2 9 7 & /7 ) 80 '0 7 2 8' ) 88 '' 7 / 89 ) 91 '2 7 % 9/ ) '0% '7 7 9 '0& ) ''2 '% 7 1 5=;;m "tlet terdaftar '1 - 2% 2& - 71 7/ - %8 %9 - 10 1' -/2 Seri 2 7 % & 1 4abak ! Posisi % 1 & % 7 4abak !! Posisi <aktu 7 7 7 7 2 7 7 7 7 2 2 2 2 2 2 2 % % ' ' % % 4abak !! Posisi & & & & 4abak !! Posisi & & &

4abak !!! Seri Posisi

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

% % % % % % % % % %

Seri 2 2 2 2 7 % % & & 1 1

4abak !!! Seri Posisi

2 2 2 2 2 2

% % % % % %

<aktu % 1 % % 1

Seri 2 2 2 2

<aktu 2 2 2 2

B;;;m !C% B;;;m "tlet 4abak ! terdaftar Seri Posisi '1 ) 70 2 % 7' ) %& 7 1 %1 ) 10 % & 1' - /& & %

<aktu % 1 % %

Seri 2 2 2

<aktu 2 2 2

Page 7& of 98

=;;;m "tlet terdaftar 20 ) 78 79 ) &/ &8 - /1 // - 97 5;;;;m "tlet terdaftar 28 ) &% && ) 8' 82 - '08

Seri 2 7 % &

4abak ! Posisi & 8 1 & 4abak ! Posisi 8 & %

<aktu & 1 1 &

Seri 2 2 2

4abak !! Posisi 1 1 1

<aktu 7 7 7

Seri 2 7 %

<aktu % & %

6ika mungkin, per-akilan dari tiap negara atau tim harus ditempatkan dalam seri yang berbeda untuk semua babak perlombaan% Catatan& (i) 1ila seri sedang disusun! disarankan untuk mempertimbangkan sebanyak mungkin in0ormasi tentang prestasi dari semua atlet! dan pengundian seri! sehingga diharapkan atlet terbaik akan men3apai 0inal. (ii) -ntuk (e"uaraan Dunia dan $limpiade! tabel alternati0 dapat dimasukkan dalam Peraturan #eknik 7. Setelah babak pertama, para atlet ditempatkan di dalam seri babak berikutnya sesuai dengan prosedur berikut ini 9 2a3 =ntuk e@ent '00m sampai dengan %00m, dan estafet sampai dengan %H%00m, penentuan peringkat 2seeding3 harus berdasarkan atas kedudukan dan -aktu yang di,apai dalam babak sebelumnya. "tlet ditentukan peringkatnya sebagai berikut 9 S yang ter,epat dari posisi pertama tiap seri S yang kedua ter,epat dari posisi pertama tiap seri S yang ketiga ter,epat dari posisi pertama tiap seri, dst. S yang ter,epat dari posisi kedua tiap seri S yang kedua ter,epat dari posisi kedua tiap seri S yang ketiga ter,epat dari posisi kedua tiap seri, dst. Ditutup dengan 9 S "tlet ter,epat dari kualifikasi -aktu S "tlet kedua ter,epat dari kualifikasi -aktu S "tlet ketiga ter,epat dari kualifikasi -aktu, dst. emudian atlet ditempatkan di dalam seri dalam distribusi peringkat se,ara DigDag, misalnya 7 seri akan berisikan peringkat sebagai berikut9 Seri " 9 ' Seri 4 9 2 Seri : 9 7 1 & % / 8 9 '2 '' '0 '7 '% '& '8 '/ '1 '9 20 2' 2% 27 22

=rutan pelaksanaan lomba seri ", 4, : masih harus diundi.

Page 71 of 98

2b3 =ntuk e@ent lain, daftar prestasi atlet sebelum perlombaan tetap digunakan untuk QseedingQ, dan hanya dimodifikasi bila terjadi peningkatan prestasi di babak sebelumnya. =ntuk babak pertama, penempatan atlet dalam seri serta undian urutan seri harus menggunakan sistem diatas. tetapi dengan peringkat yang ditentukan dari daftar prestasi sah yang di,apai sebelum perlombaan. %. =ntuk e@ent '00m sampai dengan 800m, dan estafet sampai dengan dan termasuk %H%00m, jika ada beberapa babak yang berurutan dari suatu lomba, maka lintasan harus diundi sebagai berikut9 2a3 Dalam babak pertama urutan lintasan harus diundi. 2b3 =ntuk babak berikutnya, atlet ditentukan peringkatnya setelah tiap babak sesuai dengan prosedur yang ditunjukkan dalam Pasal '11.7 2a3 atau Pasal '11.7 2b3 dalam hal e@ent 800m. Dua undian harus dibuat9 2,3 satu untuk empat atlet atau tim dengan peringkat terbaik untuk menempati lintasan 7, %, &, dan 1. 2d3 Satu lagi untuk empat atlet atau tim dengan peringkat lebih rendah untuk menempati lintasan9 ', 2, /, dan 8. +atatan (i): Apabila lintasan kurang dari ?! sistem di atas harus dimodi0ikasi seperlunya. +atatan (ii): Dalam perlombaan sesuai Pasal (d) sampai (h)! e)ent ?66m dapat dilaksanakan dengan satu atau dua atlet dalam tiap lintasan! atau dengan menggunakan start kelompok di belakang garis start lengkung. +atatan (iii): Dalam lomba sesuai Pasal (a)! (b) dan (3) ini biasanya hanya diterapkan dalam babak pertama! ke3uali ada hasil sama atau keputusan 'asit! sehingga ada lebih banyak atlet dalam seri babak berikutnya daripada yang diperkirakan. &. "tlet tidak diperkenankan berlomba di dalam seri lain selain dalam seri yang men,antumkan namanya, ke,uali dalam kasus yang menurut <asit perlu adanya perubahan. 1. Dalam semua babak penyisihan, minimal kedatangan pertama dan kedua tiap seri berhak masuk babak berikutnya dan disarankan bah-a jika mungkin minimal tiga atlet dalam tiap seri dapat masuk ke babak berikutnya. e,uali bila peraturan Pasal '1/ diterapkan, atlet lainnya yang berhak masuk babak berikutnya harus ditentukan berdasarkan kedatanganan atau -aktu sesuai Pasal '11.2. 6etentuan khusus atau $ang ditentukan oleh DT% 6ika atlet ditentukan lolos tidaknya berdasarkan -aktu hanya satu sistem pen,atatan -aktu yang digunakan. =rutan pelaksanaan lomba seri harus diundi setelah komposisi seri terisi.

Page 7/ of 98

/. 6ika memungkinkan, tengat -aktu minimum antara seri terakhir dari tiap babak dengan seri pertama babak berikutnya atau final, harus diatur sebagai berikut9 - Sampai dengan dan termasuk 200m %& menit - >ebih dari 200m sampai dengan dan termasuk '000m 90 menit - >ebih dari '000m tidak pada hari yg sama. 'abak Tunggal (-inal) 8. Dalam lomba sesuai Pasal ' 2a3, 2b3 dan 2,3, untuk e@ent lebih jauh dari 800m, estafet lebih jauh dari %H%00m dan e@ent yang membutuhkan hanya satu babak 2final3, lintasan/posisi start harus ditentukan dengan undian. Pasal #67 HASIL - SAMA /Ti's4 $asil sama dipe,ahkan dengan ,ara sebagai berikut 9 =ntuk menentukan adanya hasil sama, dalam babak penentuan lolos ke babak berikutnya yang didasarkan atas -aktu, etua 6udge #oto #inis harus memperhatikan -aktu sebenarnya yang di,apai oleh atlet sampai '/'000 detik. 6ika masih sama maka atlet-atlet yang memperoleh hasil sama ini harus dinyatakan maju ke babak berikutnya atau, jika hal tersebut tidak memungkinkan, harus dilaksanakan undian untuk menentukan siapa yang akan masuk ke babak berikutnya. 6ika kasus hasil sama terjadi pada kedudukan pertama dalam final, bila memungkinkan, <asit ber-enang untuk menentukan lomba ulang bagi atlet yang membuat hasil sama. 6ika tidak memungkinkan, maka hasil sama tetap berlaku. $asil sama untuk kedudukan lainnya tetap. Pasal #6$ LOMBA LARI-,ABAN, 2$urdle ;a,es3 '. 6arak . 4erikut ini adalah jarak standar e@ent lari ga-ang9 Putra, 6unior putra, dan ;emaja putra 9 Putri, 6unior putri , dan ;emaja putri 9 ''0m ? %00m '00m ? %00m

5erdapat '0 buah ga-ang pada tiap lintasan lari, yang dipasang sesuai tabel berikut9 Putra0 "unior Putra0 dan ,ema(a Putra 6arak 6arak garis start ke lomba ga-ang ' ''0m '7,/2m %00m %&,00m 6arak antar ga-ang 9,'%m 7&,00m 6arak ga-ang akhir ke finis '%,02m %0,00m

Putri0 "unior Putri0 dan ,ema(a Putri 6arak 6arak garis start ke 6arak antar lomba ga-ang ' ga-ang '00m '7,00m 8,&0m %00m %&,00m 7&,00m

6arak ga-ang akhir ke finis '0,&0m %0,00m

Page 78 of 98

Setiap ga-ang harus ditempatkan pada tra,k sehingga kaki ga-ang berada di sisi arah datangnya atlet. Ba-ang itu harus dipasang sedemikian rupa sehingga tepi palang ga-ang yang terdekat berhimpit dengan marka tra,k yang terdekat dengan atlet. 2. onstruksi. Ba-ang harus dibuat dari logam atau bahan lain dengan palang atas terbuat dari kayu atau bahan lain yang ,o,ok. Ba-ang terdiri dari dua kaki dan dua tiang yang menopang kerangka segi empat, yang diperkuat oleh satu atau lebih palang melintang, tiangnya terpasang kokoh pada ujung alas. Ba-ang harus diran,ang sedemikian rupa sehingga gaya minimal yang besarnya setara dengan bobot 7.1kg yang dikenakan secara horisontal pada pertengahan sisi atas palang ga-ang, mampu merobohkannya. Ba-ang harus dapat distel ketinggiannya untuk masing-masing e@ent. Sedang beban penahan harus dapat distel sehingga pada setiap ketinggian suatu gaya minimal setara dengan bobot antara 7,1kg sampai dengan %kg, dapat merobohkannya.
:ontoh Ba-ang

Page 79 of 98

7. =kuran. 5inggi ga-ang yang standar sebagai berikut 9 A@ent '00m ''0m %00m Putra ',01/m 0,9'%m 6unior Putra ;0DD;m ;0D5<m ;emaja Putra ;0D5<m ;0C<;m Putri/6unior 0,8%0m 0,/12m ;emaja Putri ;0:93m ;0:93m !666m dapat

+atatan : Dikarenakan beragamnya pembuatan! ga,ang sampai digunakan dalam lari 6m ga,ang "unior.

>ebar ga-ang antara ','8m sampai ',20m. Panjang maksimum alas haruslah /0,m. 4erat ga-ang tidak boleh kurang dari '0 kg. Diperbolehkan ada toleransi 7mm, di atas atau di ba-ah ketinggian standar, karena @ariasi dalam pembuatannya. %. 5inggi palang atas /,m. 5ebal palang ini antara ',m dan 2,&,m, dan sisi bagian atas palang harus dibulatkan. Palang harus dipasang kokoh pada penopangnya. &. Palang atas harus di,at dengan strip putih dan hitam atau dengan -arna lain yang kontras, sehingga strip yang ber-arna lebih terang minimal selebar 22,&,m berada di bagian luar. 1. Semua lomba lari ga-ang harus menggunakan lintasan terpisah dan tiap atlet harus tetap berada di lintasannya masing-masing, kecuali $ang disebutkan pada Pasal 59B%<% /. Atlet harus diskuali-ikasi (ika & /a4 Tidak melompati setiap ga1ang0 /:4 enarik kaki atau tungkai di ba1ah bidang horisontal tepi atas ga1ang pada saat melompatin$a0

Page %0 of 98

/64 /+4 8.

elompati ga1ang $ang bukan pada lintasann$a0 atau enurut pendapat +asit0 men(atuhkan ga1ang dengan senga(a%

e,uali yang disebutkan pada ayat / 2d3 di atas, jatuhnya ga-ang tidak mengakibatkan diskualifikasi atau tidak sahnya suatu rekor.

9. =ntuk ;ekor Dunia semua ga-ang harus memenuhi spesifikasi yang disebutkan dalam peraturan ini.

Pasal #6& LOMBA LARI HALAN,-RINTAN, 2Steeple,hase ;a,es3 '. 2. 6arak standar adalah 2000m dan 7000m. Dalam e@ent 7000m terdapat 28 rintangan ga-ang dan / rintangan air, sedang pada e@ent 2000m terdapat '8 rintangan ga-ang dan & rintangan air.

7. =ntuk e@ent halang rintang, terdapat & rintangan dalam setiap lap setelah garis finis di le-ati pertama kali, dan yang ke % adalah rintangan air. ;intangan harus didistribusikan sedemikian, sehingga jarak antara rintangan kira-kira seperlima dari panjang nominal satu lap. Catatan & Dalam e)ent 5666m! "ika rintangan air terletak di bagian dalam #ra3k! maka garis 0inis harus dile,ati dua kali sebelum lap pertama yang mempunyai lima rintangan lengkap. %. Dalam e@ent 7.000 m, sejak start hingga a-al keliling pertama dilakukan tanpa rintangan, ga-ang-ga-ang belum dipasang sampai atlet telah memasuki lap pertama. Dalam e@ent 2000m, rintangan pertama terletak pada ga-ang ke tiga dari lap normal. Ba-ang-ga-ang sebelumnya belum dipasang sampai para atlet mele-ati untuk pertama kalinya. &. 5inggi ga-ang adalah 9',%,m untuk putra dan tinggi /1,2,m untuk putri 2 T 0,7,m untuk keduanya3 sedang lebarnya minimal B0D<m% Palang atas ga-ang dan juga ga-ang air berpenampang persegi '2,/,m H '2,/,m.
:ontoh Ba-ang $alang rintang

Page %' of 98

Ba-ang pada rintangan air harus memiliki lebar 7,11m 2T 0,02m3, dan terpasang kokoh pada tanah, sehingga tidak memungkin adanya gerakan arah horisontal. Palang atas harus di,at dengan strip putih dan hitam atau dengan -arna lain yang kontras, sehingga strip yang ber-arna lebih terang minimal selebar 22,&,m berada di bagian luar 4erat tiap ga-ang antara 80kg -'00 kg. Setiap ga-ang harus mempunyai kaki dasar antara ',2m dan ',%m 2lihat gambar3. Ba-ang harus ditempatkan pada tra,k sedemikian rupa sehingga 70,m bagian atas ga-ang akan menjorok mele-ati sisi dalam tra,k. +atatan: Disarankan bah,a ga,ang pertama lebarnya minimal /m. 1. ;intangan air, termasuk ga-angnya, mempunyai panjang 7,11m T 0,02m dan lebar bak air 7,11m T 0,02m. "las bak air harus berupa permukaan sintetis, atau matras, dengan tebal yang memadai bagi keamanan pendaratan, dan memungkinkan paku sepatu 2spikes3 atlet menumpu dengan mantap. Pada saat start lomba, permukaan air pada bak harus sama tinggi dengan permukaan tra,k bertoleransi 2,m. edalaman air yang terdekat dengan ga-ang /0,m sepanjang T 70,m ke depan. Dari sana, dasar bak ini miring lurus ke atas menuju permukaan tra,k pada sisi terjauh air ini.
:ontoh ;intangan "ir untuk $alang rintang

/. 5iap atlet harus mele-ati atau melalui air. Atlet akan didiskuali0ikasi! "ika ia: (a) #idak melompati ga,ang (b) .elangkah ke sisi luar rintangan air! atau (3) menarik kaki atau tungkai di ba,ah bidang horisontal sisi atas ga,ang pada saat mele,atinya. Sepanjang peraturan ini dipatuhi, atlet boleh mele-ati ga-ang dengan ,ara apapun.

Page %2 of 98

Pasal #70 LOMBA ESTAFET 2;elay ;a,es3 '. Baris selebar &,m harus ditarik melintang tra,k untuk menandai jarak setiap tahap dan menunjukkan garis batas pertengahan Dona (s3rat3h line). 2. 5iap Dona pergantian tongkat mempunyai panjang 20m dengan s3rat3h line berada ditengah. Uona dibatasi oleh sisi garis Dona terdekat dengan garis start pada arah lari. 7. %. S3rat3h line Dona pergantian tongkat pertama untuk %H%00m 2atau Dona kedua untuk %H 200m3 sama dengan garis start untuk e@ent 800m. Uona pergantian tongkat kedua dan terakhir 2%H%00m3 adalah garis '0m sebelum dan sesudah garis start/finis.

&. 1reakline untuk pelari kedua 2% H %00m3 dan pelari ketiga 2% H 200m3, sama dengan breakline untuk e@ent 800m, sesuai Pasal '17.&. 1. >omba % H '00m dan, bila mungkin, lomba % H 200m, harus menggunakan lintasan terpisah seluruhnya. Dalam % H 200m 2bila tidak seluruhnya menggunakan lintasan terpisah3 dan %H%00m, lap pertama serta tikungan pertama lap kedua sampai dengan breakline, menggunakan lintasan terpisah. +atatan: Dalam e)ent 78566m dan 78766m! "ika diikuti tidak lebih dari 7 tim! disarankan bah,a hanya tikungan pertama dari lap pertama sa"a yang menggunakan lintasan terpisah. /. Dalam lomba %H'00m dan %H200m, anggota tim selain pelari pertama boleh mulai berlari tak lebih dari '0m di luar Dona pergantian 2lihat ayat 2 di atas3. Suatu marka yang men,olok harus dibuat pada tiap lintasan untuk menandai batas ini. 8. Dalam e@ent %H%00m pergantian tongkat pertama, yang masih dilakukan di lintasan masing-masing, pelari kedua tidak diperkenankan memulai lari dari luar Dona pergantiannya, dan harus mulai dari dalam Dona tersebut. 4egitu pula pelari ketiga dan keempat harus mulai lari dari dalam Dona pergantian. Pelari kedua pada setiap tim harus berlari di lintasan masing-masing sampai sisi terdekat breakline setelah tikungan pertama saat atlet boleh meninggalkan lintasan masing-masing% 'reakline merupakan garis lengkung selebar = cm melintang track dan ditandai u(ung-u(ungn$a dengan sebuah bendera setinggi 50=;m $ang dipasang di luar track B;cm dari lintasan terdekat% Catatan 5& #ntuk membantu atlet mengenali breakline0 kerucut atau prisma kecil (=cmA=cm)0 dan tinggin$a tak lebih dari 5= cm dengan 1arna $ang berbeda dari breakline dan garis lintasan0 dapat ditempatkan pada garis lintasan tepat sebelum perpotongan garis lintasan dengan breakline.

Page %7 of 98

9. Pelari ketiga dan keempat lomba %H%00m dengan arahan Petugas yang ditunjuk, menempatkan dirinya pada posisi menunggu dalam urutan yang sama 2dari dalam ke luar3 seperti urutan anggota timnya pada saat men,apai jarak 200m. 4egitu pelari yang datang telah mele-ati titik ini, pelari yang menunggu harus mempertahankan urutan tersebut, dan tidak boleh bertukar posisi pada a-al Dona pergantian tongkat. 6ika pelari tidak mematuhi peraturan ini timnya akan didiskualifikasi. Catatan& Dalam lomba <A3;;m ((ika tidak seluruhn$a menggunakan lintasan terpisah) pelari keempat berbaris sesuai urutan da-tar start (dari dalam ke luar)% 5;% Dalam lomba esta-et $ang tidak menggunakan lintasan terpisah0 atlet $ang menunggu dapat mengambil posisi terdalam di track begitu anggota timn$a mendekat0 asalkan mereka tidak saling mendesak atau mendorong sehingga menghambat gerak ma(u atlet% Dalam <A3;;m dan <A<;;m atlet $ang menunggu harus mempertahankan urutan sesuai a$at D% ''. +he3k mark. 6ika lomba seluruhnya atau bagian pertama menggunakan lintasan terpisah, atlet boleh memasang sebuah +he3k mark pada tra,k di dalam lintasannya, menggunakan pita perekat, maksimum &,mH%0,m dengan -arna men,olok yang tidak baur dengan marka permanen lainnya. =ntuk tra,k gra@el atau rumput, atlet boleh membuat 3he3kmark di dalam lintasannya sendiri dengan menggores tra,k. +he3kmark lain tidak boleh digunakan. '2. 5ongkat estafet berbentuk tabung halus berongga, berpenampang lingkaran, terbuat dari kayu, atau logam atau sejenis bahan lain, dalam satu potong, yang panjangnya 28-70,m, keliling penampangnya '2-'7,m, sedang beratnya tidak kurang dari &0 gram. 5ongkat harus ber-arna sehingga jelas dilihat selama lomba. '7. 5ongkat harus diba-a di tangan sepanjang lomba. "tlet tidak diperkenankan menggunakan sarung tangan atau menempatkan Dat tertentu pada tangannya untuk mendapatkan pegangan yang lebih baik. 4ila jatuh, tongkat harus dipungut oleh atlet yang menjatuhkannya. Dia boleh meninggalkan lintasannya untuk mengambil tongkat asalkan saat melakukannya, dia tidak memperpendek jarak lomba. Sepanjang prosedur ini dilakukan dan tidak ada atlet lain yang terhalang, maka tongkat yang jatuh tidak mengakibatkan diskualifikasi. '%. Dalam semua lomba estafet, tongkat harus dipindahkan dalam Dona pergantian. Perpindahan tongkat dimulai saat pertama kali disentuh oleh pelari penerima dan berakhir saat tongkat berada hanya pada tangan pelari penerima. Dalam kaitannya dengan Dona pergantian, hanya posisi tongkatlah yang menentukan, bukannya posisi badan atau anggota badan atlet. Perpindahan tongkat di luar Dona pergantian mengakibatkan diskualifikasi. '&. "tlet sebelum menerima dan/atau sesudah memberikan tongkat, harus tetap berada di dalam lintasan masing-masing sampai lintasan itu aman, untuk menghindari hambatan terhadap atlet lain. Pasal '17.7 dan % tidak berlaku bagi atlet ini. 4ila seorang atlet dengan sengaja menghalangi anggota tim lain dengan berlari di luar lintasan pada akhir tahapannya, timnya akan didiskualifikasi. '1. 4antuan dengan ,ara mendorong atau dengan ,ara lain akan berakibat diskualifikasi.

Page %% of 98

'/. 4egitu suatu tim estafet telah berlomba dalam suatu perlombaan, hanya ada dua atlet ,adangan yang dapat digunakan sebagai pengganti dalam komposisi tim untuk babak berikutnya. Penggantian dalam suatu tim estafet hanya boleh dilakukan dari daftar atlet yang telah didaftarkan untuk perlombaan tersebut apapun e@entnya. Sekali seorang atlet, yang telah berlari di babak a-al, telah digantikan, dia tidak boleh kembali ke tim. "ika suatu tim tidak mematuhi peraturan ini0 maka tim tersebut akan didiskuali-ikasi% '8. omposisi suatu tim estafet dan urutan pelarinya harus diumumkan se,ara resmi tidak kurang dari satu jam sebelum diumumkannya panggilan pertama untuk seri pertama dari tiap babak perlombaan. Perubahan setelah itu harus di@erifikasi oleh petugas medis yang ditunjuk oleh Panitia Penyelenggara dan hanya dapat dilakukan sebelum panggilan terakhir pada seri tim tersebut berlomba. "ika suatu tim tidak mematuhi peraturan ini0 maka tim tersebut akan didiskuali-ikasi% SEKSI I. % E.ENT LAPAN,AN Pasal #$0 K"(+isi U878 P'8a(asa( Di A '(a L"8:a '. Di arena perlombaan dan sebelum dimulainya e@ent, atlet boleh melakukan per,obaan (pra3ti3e trial). Dalam e@ent lempar per,obaan ini harus dilakukan sesuai urutan undian dan selalu di ba-ah super@isi para 6udge. 2. 4egitu perlombaan sudah dimulai atlet tidak boleh menggunakan9 a3. 6alur a-alan atau daerah tumpuan, b3. "lat lomba, ,3. >ingkaran a-alan atau tanah di dalam sektor lemparan, dengan atau tanpa alat lomba untuk keperluan latihan Ma !' 7. Dalam semua e@ent lapangan yang menggunakan jalur a-alan, marker harus ditempatkan di pinggir jalur, ke,uali untuk lon,at tinggi marker dapat ditempatkan di jalur a-alan. "tlet boleh menggunakan satu atau dua marker 2yang disediakan atau disetujui oleh Panitia Penyelenggara3 untuk membantunya saat melakukan a-alan dan tumpuan. 6ika marker tersebut tidak tersedia, ia boleh menggunakan pita perekat tetapi bukan kapur atau Dat sejenis yang meninggalkan bekas yang sukar dihapus. U 7*a( L"8:a %. "tlet harus berlomba dalam urutan sesuai undian. 6ika ada babak kualifikasi, maka untuk babak final harus diselenggarakan undian baru 2lihat juga ayat & di ba-ah ini3. K's'89a*a( /T ial4 &. Dalam semua e@ent lapangan, ke,uali lon,at tinggi dan lon,at galah, bila terdapat lebih dari delapan atlet, setiap atlet diberi kesempatan tiga kali, dan delapan atlet dengan prestasi sah terbaik diberi tiga kali kesempatan lagi. 6ika terjadi hasil sama untuk kedudukan terakhir yang masih melanjutkan lomba, penyelesaiannya seperti dalam ayat 20 berikut. 6ika terdapat delapan atlet atau kurang setiap atlet diberi kesempatan

Page %& of 98

enam kali. "ika lebih dari satu atlet gagal memperoleh hasil sah setelah tiga kesempatan pertama0 atlet tersebut masih boleh berlomba pada kesempatan berikutn$a sebelum atlet lain $ang memperoleh hasil sah0 dalam urutan relatisesuai undian a1al% Dalam kedua kasus tersebut, urutan berlomba pada kesempatan keempat dan kelima diurutkan kembali menurut kebalikan urutan peringkat setelah tiga kesempatan pertama% #rutan berlomba untuk giliran terakhir harus mengikuti kebalikan urutan peringkat setelah lima giliran% Catatan& (i) Dalam perlombaan sesuai Pasal 5 (d) sampai (h) urutan berlomba untuk giliran terakhir boleh merupakan kebalikan dari urutan peringkat setelah tiga giliran pertama% 2ii3 =ntuk lon,at @ertikal, lihat Pasal '8'.2 1. e,uali untuk lon,at tinggi dan lon,at galah, atlet tidak boleh di,atat lebih dari satu kesempatan dalam satu giliran lomba. /. Dalam perlombaan !nternasional, ke,uali ejuaraan Dunia, 28utdoor, 6unior, !ndoor, dan ;emaja3, dan 8lympiade, jumlah kesempatan dalam e@ent lapangan horisontal boleh dikurangi. $al ini harus diputuskan oleh 4adan Casional atau !nternasional yang bertanggung ja-ab atas perlombaan tersebut. Ba:a! K7alifi!asi 8. 4abak kualifikasi harus diselenggarakan dalam e@ent lapangan jika jumlah atlet terlampau banyak untuk dilombakan dalam suatu babak 2final3. 6ika diadakan babak kualifikasi semua atlet harus berlomba dalam babak tersebut agar lolos. Prestasi yang di,apai dalam babak kualifikasi tidak diperhitungkan sebagai bagian perlombaan sesungguhnya. 9. "tlet harus dibagi menajdi dua kelompok atau lebih, ke,uali jika ada fasilitas yang dapat digunakan untuk perlombaan kelompok-kelompok tersebut pada -aktu dan kondisi yang sama, setiap kelompok harus segera siap melakukan percobaan setelah kelompok $ang sebelumn$a men$elesaikan lomba% '0. Disarankan untuk perlombaan yang berjumlah lebih dari tiga hari, disediakan satu hari istirahat di antara babak kualifikasi dan babak final dalam e@ent lon,at @ertikal. ''. ondisi untuk kualifikasi, standar kualifikasi dan jumlah atlet di babak final ditentukan oleh D5. 4ila tidak ada D5 yang ditunjuk kondisi ini ditentukan oleh Panitia Penyelenggara. =ntuk perlombaan sesuai pasal ' 2a3, 2b3, dan 2,3 minimal harus ada '2 atlet dalam babak final. '2. Dalam babak kualifikasi, selain lon,at tinggi dan lon,at galah setiap atlet diberi tiga kesempatan. 4egitu seorang atlet sudah men,apai standar kualifikasi ia tidak boleh melanjutkan lomba dalam babak tersebut. '7. Dalam babak kualifikasi untuk lon,at tinggi dan lon,at galah, atlet yang belum tereliminasi karena tiga kegagalan berturut-turut, harus terus berlomba sampai akhir kesempatan terakhir pada ketinggian yang menjadi standar kualifikasi, kecuali bila (umlah atlet untuk babak -inal sudah dicapai sesuai Pasal 5C;%55%

Page %1 of 98

'%. 6ika atlet yang men,apai standar kualikasi yang telah ditetapkan kurang dari jumlah yang telah ditetapkan, atau bahkan tidak ada, kelompok finalis harus diperbanyak sampai jumlah tersebut dengan menambahkan atlet menurut prestasi dalam babak kualifikasi. $asil sama untuk kedudukan terakhir yang lolos pada urutan keseluruhan harus diselesaikan seperti diuraikan pada ayat 20 berikut atau Pasal '8'.8. '&. 6ika babak kualifikasi lon,at tinggi dan lon,at galah diselenggarakan dalam dua kelompok se,ara simultan, disarankan agar mistar dinaikkan pada tiap ketinggian pada -aktu yang bersamaan di setiap kelompok. Disarankan pula kedua kelompok kira-kira memiliki kemampuan yang sama. ,a(007a( '1. 6ika karena suatu sebab tertentu seorang atlet terhambat kesempatannya, -asit mempunyai -e-enang untuk memberikan kesempatan pengganti. P'(7(+aa( '/. Seorang atlet dalam e@ent lapangan yang tanpa sebab menunda kesempatannya, dapat mengakibatkan dirinya kehilangan kesempatan tersebut dan karenanya di,atat sebagai suatu kegagalan. <asitlah yang berhak memutuskan bah-a penundaan itu termasuk @tanpa sebabA. Petugas terkait harus memberitahukan kepada atlet bah-a segala sesuatunya telah siap untuk memulai kesempatan, dan perioda kesempatan yang bersangkutan dimulai sejak saat itu. 6ika kemudian atlet memutuskan tidak memanfaatkan kesempatan itu, maka kesempatannya dianggap gagal begitu periodenya habis. =ntuk lon,at galah -aktu dimulai saat tiang telah disetel sesuai keinginan sebelumnya dari atlet. 5idak ada -aktu tambahan untuk penyetelan lebih lanjut.6ika -aktu yang diberikan habis begitu atlet memulai kesempatanya, hal tersebut diperbolehkan. <aktu ) -aktu berikut biasanya tidak dilampaui 9 E>'(* I(+i>i+7 6umlah atlet yang masih >on,at 5inggi berlomba >ebih dari 7 atlet ' menit 2 atau 7 atlet ',& menit ' atlet 7 menit esempatan berturutan 2 menit E>'(* ,a:7(0a( 6umlah atlet yang masih berlomba >ebih dari 7 atlet 2 atau 7 atlet ' atlet esempatan berturutan >on,at 5inggi ' menit ',& menit 2 menit S 2 menit

>on,at Balah ' menit 2 menit & menit 7 menit >on,at Balah ' menit 2 menit 7 menit S 7 menit

A@ent >ainnya ' menit ' menit 2 menit A@ent >ainnya ' menit ' menit 2 menit

S3 6ika hanya tinggal satu atlet tersisa, -aktu yang ter,antum hanya berlaku untuk kesempatan pertama jika kesempatan sebelumnya dilakukan oleh atlet yang sama. +atatan: (i) &am yang menun"ukkan sisa ,aktu yang tersedia harus terlihat "elas oleh atlet. Sebagai tambahan seorang petugas harus mengangkat sebuah bendera kuning atau tanda lain! yang menun"ukkan sisa lima belas detik terakhir! dan tetap mengangkatnya sampai ,aktu habis.

Page %/ of 98

(ii) Dalam loncat tinggi dan loncat galah0 perubahan periode 1aktu untuk suatu kesempatan baru diterapkan setelah mistar terpasang pada ketinggian $ang baru0 kecuali 1aktu untuk kesempatan berturutan diterapkan saat atlet mempun$ai dua atau lebih kesempatan berturutan% K'*i+a!;a+i a( s'la8a P' l"8:aa( '8. Seorang atlet boleh meninggalkan arena perlombaan e@ent itu dengan seiDin dan didampingi oleh seorang petugas. P'8i(+a;a( A '(a L"8:a '9. <asit terkait ber-enang untuk memindahkan tempat perlombaan jika menurut pendapatnya kondisinya menuntut hal tersebut. Pemindahan ini dapat dilakukan hanya setelah satu giliran diselesaikan. +atatan: (ekuatan angin ataupun perubahan arah angin bukan merupakan kondisi untuk pemindahan tempat perlombaan. Hasil Sa8a 20. e,uali untuk lon,at tinggi dan lon,at galah, prestasi terbaik kedua dari atlet yang mempunyai hasil sama menjadi dasar untuk menyelesaikan hasil sama. Selanjutnya jika diperlukan, prestasi ketiga terbaik dan seterusnya. 6ika hasil sama masih belum terpe,ahkan dan menyangkut kedudukan pertama, maka atlet yang men,apai hasil sama harus berlomba lagi dengan urutan yang sama dalam kesempatan baru hingga hasil sama terpe,ahkan. :atatan9 =ntuk lon,at @ertikal lihat Pasal '8'.8 Hasil 2'. Prestasi atlet yang di,antumkan adalah hasil terbaik dari seluruh kesempatannya, termasuk yang di,apai dalam meme,ahkan hasil sama untuk kedudukan pertama. A. LONCAT .ERTIKAL Pasal #$# KONDISI UMUM /,'(' al C"(+i*i"(s4 '. Sebelum perlombaan dimulai, etua 6udge mengumumkan kepada atlet ketinggian a-al, dan ketinggian-ketinggian berikutnya pada akhir setiap giliran, hingga hanya tersisa seorang atlet yang memenangkan perlombaan atau terdapat hasil sama untuk kedudukan pertama.

K's'89a*a( 2. Seorang atlet boleh mulai melon,at pada setiap ketinggian yang sebelumnya telah diumumkan oleh etua 6udge dan dapat melon,at pada sembarang ketinggian berikutnya sesuai dengan keinginannya. 5iga kegagalan berturutan tanpa memperhatikan pada ketinggian mana kegagalan itu terjadi, menyebabkan dia tidak dapat melon,at lebih lanjut, ke,uali dalam kasus hasil sama bagi kedudukan pertama. Dampak dari peraturan ini adalah bah-a seorang atlet boleh tidak melon,at pada kesempatan kedua atau ketiga untuk suatu ketinggian tertentu 2setelah gagal pada kesempatan pertama atau kedua3 dan masih melon,at pada ketinggian berikutnya. 6ika seorang atlet melepas suatu kesempatan pada ketinggian tertentu dia tidak boleh

Page %8 of 98

melon,at lagi pada ketinggian tersebut ke,uali dalam kasus hasil sama bagi kedudukan pertama. 7. 4ahkan setelah semua atlet lain gagal, seorang atlet masih berhak melanjutkan lon,atannya sampai dia kehilangan haknya untuk melanjutkan lomba. %. e,uali hanya jika tersisa satu atlet dan dia telah memenangkan lomba9 2a3 (istar dinaikkan tidak kurang dari 2,m untuk lon,at tinggi dan &,m untuk lon,at galah setelah tiap giliran? dan 2b3 "ngka kenaikan mistar tidak bertambah. Pasal '8'.% 2a3 dan 2b3 ini tidak berlaku jika atlet yang masih berlomba setuju untuk menaikkannya langsung pada ketinggian ;ekor Dunia. Setelah seorang atlet memenangkan lomba kenaikan mistar ditentukan oleh altet setelah berkonsultasi dengan 6udge atau <asit terkait. +atatan: ;al ini tidak berlaku untuk e)ent gabungan. Dalam lomba e@ent gabungan sesuai pasal ' 2a3, 2b3, dan 2,3, setiap kenaikan mistar harus tetap 7,m untuk lon,at tinggi, dan '0,m untuk lon,at galah selama perlombaan.

Pengukuran &. Semua pengukuran, dalam ,entimeter bulat, dilakukan tegak lurus dari tanah hingga bagian terendah sisi atas mistar. 1. Setiap pengukuran suatu ketinggian baru harus dilakukan sebelum atlet melon,at untuk ketinggian tersebut. Dalam semua kasus rekor, para judge harus memeriksa pengukuran ketika mistar ditempatkan pada ketinggian rekor dan kembali memeriksa pengukuran, sebelum tiap usaha peme,ahan re,or berikutnya jika mistar tersentuh setelah pengukuran terakhir. istar /. (istar terbuat dari fiberglas, atau bahan lain yang sesuai tetapi bukan logam, berpenampang lingkaran ke,uali pada kedua ujungnya. Panjang mistar seluruhnya %,00m 2T 2,m3 untuk lon,at tinggi dan %.&0m 2T 2,m3 untuk lon,at galah. 4erat mksimum mistar adalah 2kg unutk lon,at tinngi dan 2.2&kg untuk lon,at galah. Diameter bagian lingkaran mistar 70mm 2T 'mm3. (istar terdiri dari tiga bagian, satu bagian lingkaran dan dua bagian ujung, yang masing-masing lebarnya 70-7&mm dan panjangnya '&-20,m untuk ditaruh pada penyangga yang terdapat pada tiang. edua bagian ujung tersebut harus melengkung atau setengah lingkaran dengan satu permukaan datar untuk meletakkannya pada penyangga mistar. Permukaan datar ini tidak boleh lebih tinggi dari pusat lingkaran penampang mistar. 4agian ujung tersebut harus keras dan mulus. =jungnya tidak boleh ditutup dengan karet atau bahan lain yang dapat meningkatkan gesekan terhadap penyangga mistar. (istar tidak boleh menyimpang dan, jika dipasang, lengkungan keba-ahnya maksimum 2,m untuk lon,at tinggi dan 7,m untuk lon,at galah. ontrol kelenturan9 gantungkan beban 7kg di tengah mistar saat terpasang. >engkungan maksimumnya /,m untuk lon,at tinggi dan '' ,m untuk lon,at galah.

Page %9 of 98

@asil !ama 8. $asil sama harus dipe,ahkan sebagai berikut9 2a3 "tlet dengan jumlah lompatan terke,il pada ketinggian hasil sama mendapat kedudukan yang lebih baik. 2b3 6ika hasil sama belum terpe,ahkan, atlet dengan jumlah kegagalan terke,il selama lomba sampai dengan dan termasuk ketinggian terakhir yang berhasil dile-ati, mendapat kedudukan yang lebih baik. 2,3 6ika hasil sama belum terpe,ahkan9 2i3 4ila menyangkut kedudukan pertama, atlet bersangkutan harus melon,at sekali lagi pada ketinggian terendah yang mengakibatkan mereka kehilangan hak untuk melanjutkan lon,atan, dan jika masih belum terpe,ahkan, mistar harus dinaikkan jika mereka berhasil, atau diturunkan jika gagal, 2,m untuk lon,at tinggi dan &,m untuk lon,at galah. (ereka melakukan satu lon,atan pada tiap ketinggian sampai hasil sama ini dapat terpe,ahkan. "tlet yang terlibat dalam hasil sama harus melon,at pada tiap kesempatan saat peme,ahan hasil sama ini 2lihat ,ontoh3 2ii3 4ila menyangkut kedudukan lain atlet diberikan kedudukan yang sama dalam lomba tersebut. +atatan: (etentuan (3) ini tidak berlaku untuk e)ent gabungan. :ontoh >on,at tinggi etinggian yang diumumkan oleh etua 6udge pada a-al lomba 9 '/&,m,'80,m, '8%,m,'88,m,'9',m,'9%,m,'9/,m,'99,m V.. "tlet etinggian 2dalam ,m3 Bagal >on,at ulang '/& '80 '8% '88 '9' '9% '9/ '9% '92 '9% " 8 M8 8 M8 MMM 2 M 8 M 4 M8 M8 MMM 2 M 8 8 : 8 M8 M8 MMM 2 M M D M8 M8 M8 MMM 7 eterangan 9 8 Wberhasil, M W Bagal, - W 5idak melon,at. Posisi 2 ' 7 %

",4,: dan D semuanya berhasil pada ketinggian '88,m Peraturan mengenai hasil sama sekarang mulai dilaksanakan? 6udge mengisi kolom jumlah kegagalan, sampai dengan dan termasuk ketinggian terakhir yang berhasil dile-ati yaitu '88,m. FDG mempunyai kegagalan lebih banyak dari F"G, F4G atau F:G, karenanya menempati kedudukan keempat. edudukan F"G, F4G,dan F:G masih sama dan karena menyangkut kedudukan pertama, mereka harus melon,at sekali lagi pada ketinggian '9%,m saat F"G dan F:G kehilangan hak untuk melanjutkan lon,atan. arena ketiga

Page &0 of 98

atlet tersebut gagal, mistar diturunkan menjadi '92,m untuk satu lon,atan lagi, karena hanya F:G yang gagal pada ketinggian '92,m, dua atlet lainnya F"G dan F4G harus melon,at lagi pada ketinggian '9%,m yang hanya dile-ati oleh F4G dan karenanya F4G dinyatakan menjadi pemenang. 8a$a Luar 9. 6ika mistar jelas berpindah karena suatu gaya yang bukan terkait dengan atlet 2misalnya tiupan angin3 2a3 6ika perpindahan ini terjadi setelah atlet mele-ati mistar tanpa menyentuhnya, maka lon,atan tersebut dinyatakan berhasil, atau 2b3 6ika perpindahan ini terjadi dalam keadaan lain, harus diberikan kesempatan lon,atan yang baru. Pasal #$2 LONCAT TIN,,I 2$igh 6ump3 Perlombaan '. "tlet harus menumpu dengan satu kaki. 2. >on,atan atlet gagal jika 9 2a3 Setelah lon,atan, mistar tidak berada pada penyangganya karena gerakan atlet saat melon,at? atau 2b3 "tlet menyentuh tanah termasuk daerah pendaratan setelah bidang )ertikal yang melalui sisi terdekat mistar baik di antara tiang ataupun di luarnya dengan bagian tubuhnya tanpa mele-ati mistar terlebih dahulu. 5etapi, jika saat melon,at, kaki atlet menyentuh daerah pendaratan dan menurut judge tidak memperoleh keuntungan, lon,atan tersebut tidak dianggap gagal. +atatan: untuk membantu implementasi peraturan ini suatu garis putih selebar /6mm harus dibuat (biasanya menggunakan pita perekat atau bahan se"enis) diantara titik tiga meter diluar setiap tiang! yang sisi terdekatnya segaris dengan bidang )ertikal melalui sisi terdekat mistar. "alur A1alan dan Daerah Tumpuan 7. 6alur a-alan memiliki panjang minimum '&m, ke,uali dalam perlombaan sesuai pasal ' 2a3, 2b3, dan 2,3, panjang minimumnya 20m. 6ika keadaan memungkinkan, panjang minimum 2&m. %. emiringan maksimum seluruh jalur a-alan dan daerah tumpuan tidak boleh melebihi '92&0 searah "ari-"ari setengah lingkaran yang berpusat ditengah-tengah antara kedua tiang dan mempunyai "ari-"ari minimum sesuai pasal ?5.>. Daerah pendaratan harus ditempatkan pada bagian yang lebih tinggi dari kemiringan tersebut. /. Daerah tumpuan harus rata atau kemiringannya sesuai dengan pasal ?5.7 dan buku panduan 0asilitas atletik IAAF. Perangkat *omba 1. 5iang. Segala ma,am tiang atau tonggak dapat digunakan asalkan kaku. 5iang harus dilengkapi dengan penyangga mistar yang terpasang se,ara kokoh padanya, tiang harus ,ukup tinggi, sekurang-kurangnya '0,m diatas ketinggian mistar yang sesungguhnya. 6ara antara tiang tidak boleh kurang dari %m dan tidak boleh lebih dari %.0%m. /. 5iang/tonggak tidak boleh dipindahkan selama lomba ke,uali -asit m menganggab bah-a baik daerah tumpuan ataupun daerah pendaratan sudah tidak memadai, ddalam keadaan seperti itu perubahan dilakukan hanya setelah satu giliran selesai.

Page &' of 98

8. Penyangga mistar. Penyangga harus datar dan berbentuk persegi panjang, dengan panjang 1,m dan lebar %,m. Penyangga terpasang kokoh pada tiang dan tidak bergerak saat lon,atan dan keduanya saling berhadapan. =jung mistar diletakkan padanya sedemikian rupa sehingga, bila mistar tersentuh oleh atlet, mistar dengan mudah akan jatuh ke depan atau belakang. Penyangga tidak boleh dilapisi dengan karet atau bahan lain yang menyebabkan peningkatan gesekan antara penyangga dengan permukaan mistar, dan juga tidak boleh memiliki pegas dalam bentuk apapun. 6edua pen$angga harus berada pada ketinggian $ang sama di atas daerah tumpuan langsung di ba1ah tiap u(ung mistar%
High Jump Uprights & crossbar

9. $arus terdapat ruang minimal ',m antara ujung mistar dengan tiang. Daerah Pendaratan '0. Daerah pendaratan harus berukuran tidak kurang dari panjang &m H lebar 7m. Disarankan daerah pendaratan tidak lebih ke,il dari panjang 1m H lebar %m H tinggi 0./m. +atatan: #iang dan daerah pendaratan harus diran3ang sedemikian rupa sehingga terdapat "arak minimal 63m antara keduanya saat digunakan untuk men3egah "atuhnya mistar akibat persentuhan antara daerah pendaratan dengan kedua tiang. Pasal #$1 LONCAT ,ALAH 2Pole Lault3 Perlombaan '. "tlet hanya boleh meminta tiang-lompat digeser searah dengan tempat pendaratan, sehingga tepi dari mistar yang terdekat dengan atlet dapat diletakkan pada setiap titik dari situ langsung di ujung belakang dari boH / peti ke suatu titik 80 ,m se arah dengan tempat pendaratan. Seorang atlet harus, sebelum perlombaan dimulai, memberi tahu Petugas yang bertanggung-ja-ab terhadap penempatan mistar yang dia perlu- kan untuk lompatannya yang pertama dan posisi ini di,atat. 4ila kemudian atlet ini ingin membuat perobahan posisi, dia harus segera memberitahu kepada Petugas yang bertanggung-ja-ab sebelum mistar ini dipasang sesuai dengan harapan/keinginannya semula.

Page &2 of 98

Bagal untuk melakukan hal ini akan menjurus dimulainya dari batas -aktu disediakan untuknya.

yang

+atatan: Sepotong garis putih selebar 3m dapat dipasang tegak-lurus dengan sumbu "alur lari an3ang-an3ang! pada permukaan sisi dalam bagian belakang kotak lompat. <aris yang miripdapat ditarik pada permukaan tempat pendaratan dan dapat diperpan"ang se"auh sisi luar dari tiang lompat. 2. Seorang atlet gagal lompatannya apabila 9 2a3 setelah melompat, mistar lompat tidak tetap berada di atas penopang disebabkan oleh gerakan si pelompat pada -aktu melompat? atau 2b3 dia menyentuh tanah, termasuk tempat pendaratan di balik bidang @ertikal sampai bagian paling atas dari kotak-penahan dengan setiap bagian badan atau dengan galah, tanpa lebih dulu mele-ati mistar-lompat? atau 2,3 setelah meninggalkan tanah, dia menempatkan tangannya yang lebih rendah di atas tangan yang atas atau menggerakkan tangan yang lebih atas lebih tinggi pada galah. 2d3 selama melompat seorang atlet menempatkan kembali dengan sengaja mistarlompat yang hampir jatuh, dengan menggunakan tangannya. Catatan& 1ukanlah suatu kegagalan!bila seorang atlet berlari di luar garis putih yang menandai "alur an3ang-an3ang pada setiap titik. 7. Para atlet selama perlombaan berlangsung diiDinkan untuk memasang/menempatkan suatu Dat pada tangannya atau pada galah, dalam rangka memperoleh suatu pegangan/grip yang kuat-mantap. Penggunan pita-perekat pada tangan atau jari-jari tangan adalah dilarang ke,uali dalam kasus diperlukan untuk menutup luka terbuka. %. 5idak seorangpun ke,uali atlet diiDinkan menyentuh galah, ke,uali jika ini telah jatuh menjauh dari mistar atau tiang-lompat. Camun, apabila galah disentuh, dan menurut pendapat <asit bah-a mistar akan jatuh, melainkan ini untuk maksud-maksud mengganggu/inter@ensi, maka lompatan itu akan di,atat sebagai suatu kegagalan. &. "pabila dalam melakukan kesempatan-lomba/lompatan,galah atlet mengalami patah, hal ini tidak dihitung sebagai kegagalan dan kepada si pelompat diberikan hadiah dengan suatu kesempatan-lompat yang baru. "alur lari ancang-ancang/a1alanD 0.0#8. 6alur an,ang1. Panjang jalur-lari an,ang-an,ang/a-alan minimum %0m,dan bila kondisi memungkinkan %&m. !ni haruslah lebar '.22m an,ang ini harus ditandai dengan garis-putih selebar & ,m. Catatan& Semua lintasan-lari yang dibangun sebelum &anuari 5667! "alur-lintasan lari punya lebar ma8imum .5/m. /. emiringan kesamping jalur-a-alan 2an,ang-an,ang3 ini yang masih dibenarkan tidak boleh lebih dari ' 9 '00 dan kemiringan umum ke arah lari adalah ' 9 '000.

Page &7 of 98

Peralatan% otak-galah 2boH3. 5empat bertumpu/bertolak bagi lompat-tinggi-galah adalah ber-ujud sebuah kotak-galah/penahan, Dengan terbuat dari bahan/materi $g cocok-kakukeras0lebih suka dengan pinggiran atas $ang dibulatkan dan harus ditanam rata dengan tanah/permukaan (alur lintasan% ukuran panjang ' m, yang diukur dari bagian dasar dalam kotak, lebar 10 ,m pada bagian depan dan semakin men,iut menjadi '& ,m pada bagian dasar kotak-lompat/penahan itu. Panjang kotak-galah pada permukaan lintasan an,ang-an,ang . dalamnya kotak ditentukan oleh sudut sebesar '0&N terbentuk antara dasar dan papan-penahan galah. K"*a!-l"89a* L"89a* *i(00i-0ala;

Dasar kotak-galah ini harus miring dari permukaan tanah pada sisi depan sampai jarak @ertikal di ba-ah permukaan tanah 20 ,m, pada titik pertemuan dengan papanpenahan. otak-galah ini harus dibuat sedemikian rupa sehingga kemiringan samping ke luar dan berakhir menjelang papan penahan dengan sudut kira-kira '20N pada bagian dasarnya. 4ila kotak-galah ini dibuat dari kayu, bagian dasarnya harus dilapis dengan lembaran metal setebal 2.&mm sepanjang 80,m dari depan kotak-galah. 9. 5iang-lompat.Segala model tiang-lompat atau tonggak boleh digunakan, asalkan kaku kuat/tegar. Disarankan bah-a konstruksi metalik bagian ba-ah tiang harus dilapis dengan pelindung dengan bahan yang ,o,ok dalam rangka memberikan perlindungan terhadap pelompat dan galah 2se-aktu jatuh3. '0. P'("9a(0 7(*7! 8is*a l"89a*-0ala;. (istar lompat-galah harus diletakkan pada pasak-pasak sehingga bila tersentuh oleh si pelompat atau oleh galah,ini akan mudah jatuh ke tanah ke arah tempat pendaratan.

Page &% of 98

Pasak-pasak ini tidak boleh ada takik atau bergerigi, kedua pasak ini sama tebal dengan diameter tak lebih dari '7mm. Dan tidak boleh men,uat lebih dari &&mm dari tiang-lompat dan harus menjulur/men,uat 7&-%0mm diatas penopang.6arak antara penopang 2pegs3 harus tidak kurang dari %.70m dan tidak juga lebih dari %.7/m. Pasak-pasak itu tidak boleh dilapis dengan karet atau dengan bahan lain yang mempunya dampak menambah geseran antara keduanya pada permukaan mistar-lompat,juga tidak boleh ada sema,am per/pegas di pasang di situ. Catatan& <una mengurangi peluang ter"adi 3edera pada seorang atlet atlet-lomba dengan dia "atuh tepat pada kaki tiang-lompat! pasak-pasak yang menopang mistar-lompat boleh dipasang pada lengan yang diperpan"ang dengan tetap pada tiang-lompat!"adi memberi kemungkinan tiang-lompat untuk dipasang terpisah lebih lebar! tanpa menambah pan"ang dari mistarlompat (*ihat Diagram).

Penopang

istar-lompat 4 pandangan dari daerah pendaratan dan Pandangan atas.

8alah Lompat-galah% ''. Para atlet boleh menggunakan galahnya sendiri. 5idak seorangpun atlet diiDinka menggunakan galah dari atlet lain,ke,uali dengan persetujuan pemilik galah yang bersangkutan. Balah-lompat ini terbuat dari satu bahan atau kombinasi ma,am-ma,am bahan, dengan ukuran panjang dan garis yang tidak ditentukan, teta- pi permukaannya harus halus. Balah ini boleh memakai lapisan pita pelindung pada tempat pegangan /grip dan pada ujung ba-ah.

Page && of 98

Tempat Pendaratan '2.5empat pendaratan. =kuran tempat pendaratan tak kurang dari &m M &m 2tidak termasuk potongan kasurbusa di depan3. Sisi-sisi tempat pendaratan terdekat dengan kotak-galah harus terpisah '0-'& ,m dari kotak-galah dan harus miring dari kotak-galah dengan sudut miring kirakira %&N. >ihat diagram X Diagram9 TEMPAT PENDARATAN LOMPAT TIN,,I-,ALAH.

=ntuk perlombaan atletik sesuai Pasal '.' a3, b3 dan f3, tempat pendaratan ini tidak boleh lebih ke,il dari panjang 1 m 2tidak termasuk potongan bagian depan3 H lebar 1 m H tinggi 0.8m. Potongan bagian depan haruslah panjang 2 m. B. LOMPATAN HORISONTAL 2$orisontal 6umps3 Pasal #$2 KONDISI UMUM 2Beneral :onditions3 Pengukuran. '. Dalam semua e@ent lompat-horisontal,jarak harus di,atat ke seperatus 20.0'm3 meter terdekat diba-ah jarak yang diukur,apabila jarak yang diukur tidaklah dalam sentimeter yang utuh/penuh. "alur lari ancang-ancang/a1alan% 2. Panjang jalur lari an,ang-an,ang/a-alan minimum %0m, yang diukur dari garistumpuan yang rele@an menuju ke akhir jalur an,ang-an,ang a-alan. !ni harus memiliki l':a #.228 D 0.0#8. 6alur a-alan ini harus ditandai dengan garis putih selebar &,m. Catatan& Semua lintasan-lari yang dibangun sebelum &anuari 5667! "alur-lintasan lari punya lebar ma8imum .5/m.

Page &1 of 98

7.

emiringan suatu jalur lari an,ang-an,ang lompat horisontal adalah kemiringan umum ke arah lari a-alan adalah9 '9'000.

'9'00 dan

Pengukuran 6ecepatan angin% %. e,epatan hembusan angin harus diukur untuk suatu periode & detik dari saat seorang atlet mele-ati suatu tanda yang dipasang di samping lintasan, untuk lompat-jauh %0m dari garis-tumpuan dan untuk lompat-jangkit 7&m.4ila seorang atlet berlari kurang dari %0m atau 7&m,ke,epatan angin harus diukur dari saat dia memulai berlari. &. "lat pengukur ke,epatan angin harus ditempatkan 20m dari papan-tumpuan/bertolak.!ni diletakkan setinggi '.22m dan tak lebih dari 2m jauh nya dari jalur an,ang-an,ang. 1. "lat pengukur angin harus diba,a seperti yang dijelaskan dalam per aturan Pasal '17.'0. !ni harus dioperasionalkan dan diba,a seperti yang dijelaskan dfalam peraturan Pasal '17.'03. PASAL #$3 LOMPAT - JAUH 2>ong 6ump3 Perlombaan% '. Seorang atlet dinyatakan gagal, bila 9 1 2a3 saat menumpu, dia menyentuh tanah setelah garis batas tumpuan dengan bagian tubuh yang manapun, baik se-aktu melompat ataupun hanya berlari tanpa melompat? atau 2 2b3 bertumpu dari luar ujung balok tumpuan, baik sebelum atau pada perpanjangan garis batas tumpuan? atau 2,3 menyentuh tanah antara garis tumpuan dan tempat pendaratan? atau 2d3 melakukan gerakan sema,am salto pada saat melakukan a-alan ataupun saat melompat? atau 2e3 saat mendarat, menyentuh tanah di luar tempat pendaratan lebih dekat ke garis tumpuan daripada bekas terdekat yang terjadi di pasir? atau 2f3 ketika meninggalkan tempat pendaratan, kontaknya yang pertama dengan tanah di luar tempat-pendaratan lebih dekat ke garis tumpuan daripada bekas terdekat pada pasir saat mendarat, termasuk setiap bekas di pasir yang terjadi saat badannya tak seimbang -aktu mendarat yang sepenuhnya terjadi di tempat pendaratan namun lebih dekat ke garis tumpuan dari pada bekas permulaan yang dibuat saat mendarat. +atatan (i)& 1ila atlet berlari di luar garis lintasan a,alan! hal ini tidak termasuk kegagalan +atatan (ii)& 1erkaitan dengan ayat (b) di atas! bila sebagian kaki%sepatu atlet menyentuh tanah di luar u"ung papan tumpuan sebelum garis batas tumpuan! "uga tidak termasuk kegagalan.

Page &/ of 98

Catatan(iii)&Tidak termasuk kegagalan0 bila atlet men$entuh tanah di luar tempat pendaratan dengan bagian tubuh manapun saat mendarat asalkan bukan kontak pertama dan tidak men$alahi a$at 5(e) di atas. +atatan(i)) :#idaktermasuk kegagalan! bila seorang atlet ber"alan balik melalui tempat pendaratan! setelah meninggalkan tempat pendaratan dengan 3ara yang benar. e,uali seperti yang disebutkan pada ayat ' 2b3diatas, bila atlet melakukan tumpuan sebelum papan tumpuan, tidaklah dianggap sebagai kegagalan. Semua lompatan harus diukur dari bekas terdekat pada tempat pendaratan yang dibuat oleh bagian tubuh manapun ke garis batas tumpuan, atau perpanjangannya 2 lihat alinea '2f3 di atas 3.Pengukurannya harus dilakukan tegak-lurus terhadap garis tumpuan atau perpanjangannya. 'alok/Papan-tumpuan% 5empat bertumpu harus ditandai dengan suatu balok/papan yg ditanam datar-rata dengan lintasan a-alan dan permukaan tempat pendaratan. 5epi balok yang lebih dekat dengan tempat pendaratan merupakan garis batas tumpuan. 5epat setelah garis batas tumpuan ini harus dipasang papan indikator plastisin sebagai bantuan bagi judge. 6arak antara garis tumpuan dan ujung terjauh tempat pendaratan minimal '0m. 1. /. Baris-tumpuan harus ditempatkan antara ' m hingga 7 m dari ujung terdekat tempat pendaratan. onstruksi. 4alok-tumpuan ini harus berbentuk persegi panjang, terbuat dari kayu atau bahan tegar lain yang ,o,ok dengan ukuran panjang '.22m T0.0'm, lebar 20 ,m 2T2mm3 dan tebal '0 ,m. 4alok harus ber-arna putih. Papan !ndikator Plastisin. Papan ini berupa papan kokoh lebar '0 ,m 2T2mm3 dan panjang '.22m T0.0'm terbuat dari kayu atau bahan lain yang ,o,ok dan harus dicat dengan 1arna $ang kontras dengan balok tumpuan% "ika mungkin0 1arna plastisin harus kontras berbeda dengan balok dan papan indikator. Papan ini harus dipasang pada suatu lekukan pada lintasan a-alan, tepat setelah sisi balok tumpuan yang terdekat pada tempat pendaratan. Permukaannya harus menanjak mulai dari permukaan balok tumpuan hingga ketinggian / mm 2T'mm3. =jungujungnya harus miring %& derajat dan tepi yang terdekat dengan jalur a-alan ditutup dengan lapisan plastisin memanjang setebal 'mm, atau ujungnya dipotong sedemikian rupa sehingga lekukan itu bila diisi dengan plastisin akan mempunyai kemiringan dengan sudut %& derajat 2>ihat diagram3.

8.

Page &8 of 98

'alok/Papan tumpuan dan Papan Indikator Plastisin

A a; aAala( 4agian atas papan indikator juga harus ditutup kira-kira sepan(ang 5;mm pada seluruh lebarn$a dengan lapisan plastisin% 4ila dipasang pada lekukan, sistem ini harus ,ukup kokoh untuk menerima injakan berkekuatan penuh dari kaki atlet. Permukaan papan di ba-ah plastisin harus mampu membuat paku spikes atlet tidak tergelin,ir. Permukaan plastisin harus dapat mudah diratakan lagi dengan menggunakan alat pelindas2roller3atau alat lain yang ,o,ok untuk menghapus bekas injakan kaki atlet. Catatan9 Akan sangat membantu bila ada papan plastisin 3adangan yg siap pakai! sehingga saat menghapus bekas in"akan kaki! perlombaan dapat be"alan terus tanpa tertunda. Tempat Pendaratan% 9. 5empat pendaratan ini berukuran lebar minimum 2./&m dan maksimum 7m. 4ila mungkin, tempat pendaratan ini ditempatkan sedemikian rupa sehingga pertengahan lintasan a-alan kalau diperpanjang akan berimpit dengan pertengahan tempat pendaratan. +atatan: 1ila sumbu lintasan a,alan tidak segaris dengan sumbu tempat pendaratan! seutas pita! atau bila perlu dua utas pita harus dipasang meman"ang pada tempat pendaratan sehingga ketentuan di atas dapat dipenuhi. 2lihat Diagram3.

Page &9 of 98

Diagram& 'ak-pasir / Tempat pendaratan Lompat-(auh/(angkit terpadu

'0. 5empat pendaratan harus diisi dengan pasir basah yang lembut sedang permukaannya harus datar-rata dengan permukaan balok tumpuan. Pasal #$6 LOMPAT JAN,KIT 25riple 6ump3 etentuan untuk perlombaan >ompat-jauh berlaku untuk >ompat-jangkit dengan tambahan sebagai berikut 9 Perlombaan% '. >ompat-jangkit terdiri dari FjingkatG2hop3, FlangkahG(step3 dan FlompatG 2"ump3, yang dilakukan se,ara berurutan. 2. F6ingkatG dilakukan sedemikian sehingga alet mendarat dengan kaki yang sama dengan saat bertumpu, pada saat FlangkahG mendarat dengan kaki lain yang lalu digunakan untuk tumpuan FlompatG. 5idaklah akan dianggap suatu kegagalan bila atlet pada -aktu melakukan gerakan, kakinya yang pasif 2 Fkaki gantungG3 menyentuh tanah. +atatan& (etentuan Pasal ?/. 3) tidak berlaku pada pendaratan normal dari tahap "ingkat dan langkah. 'alok-tumpuan% 7. 6arak antara garis batas tumpuan dengan ujung terjauh tempat pendaratan harus tidak kurang dari 2'm. %. =ntuk lomba internasional,disarankan bah-a jarak garis batas tumpuan ke ujung terdekat tempat pendaratn paling sedikit '7 m untuk putra dan '' m untuk putri. =ntuk perlombaan lainnya jarak ini dapat disesuaikan dengan tingkatan perlombaan. &. "ntara balok-tumpuan dengan tempat pendaratan harus ada suatu tempat untuk tumpuan FlangkahG dan FlompatG yang kokoh dan homogen< dengan lebar minimum '.22 m T 0.0'm.

Page 10 of 98

C - E.ENTS - LEMPAR Pasal #$7 KONDISI UMUM Peralatan ,esmi% '. Dalam semua perlombaan atletik internasional, peralatan yang diguna- kan harus sesuai dengan spesifikasi-spesifikasi !""#/P"S!.$anya peralatan yang memegang sertifikat !""# yang sah yang digunakan .5abel berikut ini menunjukkan implemen/peralatan yang digunakandalam tiap kelompok/grup-umur 9 I89l'8'( ? 9' ala*a( Peluru :akram (artil >embing P7* i ,ema(a/"unio r/!enior %kg 'kg %kg 100g P7* a ,ema(a &kg '.&kg &kg /00g P7* a "unior 1kg './&kg 1kg 800g P7* a !enior /.2&kg 2kg /.21kg 800g

Catatan& Suatu 0ormulir standard untuk menga"ukan permohonan ser ti0ikasi peralatan (lomba) sekarang telah telah tersedia atas permohonan dari (antor%.arkas besar IAAF! atau dapat diperoleh dengan memintanya kepada IAAF ,ebsite. 2. (e3uali seperti yang disediakan di ba,ah! semua peralatan lomba Semua peralatan lomba harus disediakan oleh Panitia Penyelenggara. Sesuai atas peraturan teknik yang rele)an! Delegasi #eknik dapat mengi2inkan para atlet perta lomba menggunakan peralatannya sendiri atau peralatan yang disediakan oleh suatu suppliier! asalkan peralatan demikian diberi%memiliki serti0ikat dari IAAF! di-3ek dan ditandai sebagai telah disahkan oleh Panitya Penyelenggara sebelum perlombaan dan tersedia siap pakai bagi semua atlet atlet. Peralatan demikiantidak akan diterima apabila model yang sama adalah ada di dalam da0tar dari semua yang disediakan oleh Panitya Penyelenggara. 7. Selama perlombaan, alat tidak boleh dimodifikasi. Pengamanan Pribadi. %.2a3 "tlet tidak diperkenankan menggunakan peralatan dalam bentuk apapun yang dapat memberikan bantuan padanya saat melakukan lemparan, seperti mengikat dua atau lebih jari tangannya, atau memberi beban pemberat tambahan pada badannya. "tlet tidak diperkenankan menggunakan pita rekat pada tangannya, ke,uali hanya untuk menutup luka. +Camun, dalam nomor >ontar (artil, atlet boleh membalut masingmasing jari. 4alutan ini harus diperlihatkan kepada etua 6udge sebelum lomba dimulai. 2b3 "tlet tidak diperkenankan menggunakan sarung tangan, ke,uali untuk >ontar (artil. Dalam e@ent ini, permukaan depan dan belakang sarung tangan harus halus dan u(ung (ari-(ari0 selain ibu-(ari0 harus terlihat ( u(ung sarung tangan terbuka )%

Page 1' of 98

2,3 =ntuk mendapatkan pegangan yang mantap, atlet boleh menggunakan Dat yang ,o,ok, hanya pada tangannya saja. Sebagai tambahan, pelontar martil boleh menggunakannya pada sarung-tangan? dan atlet tolak peluru boleh menggunakannya pada leher. 2d3 =ntuk men,egah ,edera tulang belakang, atlet boleh memakai sabuk dari kulit atau dari lain yang ,o,ok. 2e3 Pada e@ent tolak-peluru, untuk men,egah ,edera, atlet boleh mengenakan perban pada pergelangan tangannya. 2f3 Pada e@ent lempar lembing, atlet boleh memakai alat pelindung siku. 2g3 Atlet boleh menggunakan pelindung lainn$a0 seperti pembalut lutut0 asalkan sudah dii(inkan oleh IAAF melalui saran medis untuk digunakan dalam perlombaan tersebut% Lingkaran Lempar% &. Pinggiran lingkaran lempar harus dibuat dari pelat besi, baja atau bahan lain yang ,o,ok? bagian atasnya harus sedatar permukaan tanah di luarnya. 4agian alas dalam seluruh lingkaran lempar ini dibuat dari beton0 sintetik0 aspal0 ka$u0 atau bahan lain $ang sesuai yang kokoh namun tidak li,in. Permukaan bagian dalam ini harus rata dan '.%,m - 2.1,m lebih rendah dari tepi atas pinggiran lingkaran. Pada 5olak-peluru,suatu lingkaran yang dapat dikemas2portable3 dapat digunakan, asal memenuhi persyaratan di atas. 1. Diameter bagian dalam lingkaran-lempar adalah 2,'7&m 2T&mm3 untuk 5olak Peluru dan >ontar-(artil, serta 2,&0m2T&mm3 untuk >empar :akram. Pinggiran lingkaran lempar tebalnya minimum 1mm dan harus di,at putih. >ontar martil dapat dilakukan dari lingkaran lempar ,akram asalkan diameter lingkaran ini dikurangi dari 2.&0m menjadi 2.'7&m dengan menempatkan satu ring melingkar di dalamnya. Denah Lingkaran Tolak-Peluru (La$out o- !hot Circle)

Page 12 of 98

/. Sebuah garis putih selebar &,m harus dibuat dari pinggiran atas logam membentang minimal sepanjang /&,m pada kedua sisi lingkaran-lempar. Baris ini dapat di,at atau dibuat dari kayu atau bahan lain yang ,o,ok.Sisi belakang garis tersebut merupakan perpanjangan garis khayal yang menjadi garis tengah lingkaran-lempar dan tegak lurus pada garis tengah pembagi sektor lemparan. D'(a; Li(0!a a( L'89a Ca! a8

Denah lingkaran Lontar- artil%

Page 17 of 98

Denah lingkaran $ang sepusat untuk Lempar Cakram 2 Lontar

artil

C% Atlet tidak boleh men$emprot atau men$ebar 7at apapun di dlam lingkaranlempar atau pada sepatu $ang dipakain$a% "alur a1alan lempar lembing% 9 Dalam e@ent lempar-lembing panjang minimum jalur a-alan minimum 70 m dan maksimum 71.&m. 6ika memungkinkan panjang minimum jalur 77.&m.6alur ini ditandai dengan dua garis pembatas putih sejajar selebar &,m dan berjarak % m satu sama lain.>emparan harus dilakukan dari belakang suatu garis busur lingkaran berjari-jari 8m.Baris busur ini dapat di,at atau terbuat dari kayu selebar / ,m. 4usur ini ber-arna putih dan rata dengan tanah. Di ujung busur harus dibuat garis yang tegak lurus garis pembatas a-alan, ber-arna putih, panjang /& ,m dan lebar /,m. emiringan maksimum yang diperbolehkan untuk arah ke samping jalur a-alan '9'00 dan kearah lari '9'000. Catatan & *emparan dinyatakan gagal bila atlet memulai a,alan dengan "arak melebihi >=./m dari tepi dalam busur.

Page 1% of 98

"alur Lintasan lari a1alan Lempar Lembing dan !ektor Pendaratan

!ektor Pendaratan '0% Sektor pendaratan harus terbuat dari gra@el, rumput, atau bahan lain yang ,o,ok agar padanya alat lomba dapat meninggalkan bekas. ''. emiringan maHimum sektor pendaratan ke arah lempar tidak melebihi '9'000. '2.a3 e,uali untuk lempar-lembing,sektor pendaratan harus dibatasi dengan dua garis putih selebar &,m yang membentuk sudut sebesar 7%.92N, sedemikian rupa sehingga sisi dalam i garis bila diperpanjang akan mele-ati titik pusat lingkaran. Catatan& Sudut >7.B5C dapat dibuat dengan tepat dengan 3ara membuat "arak antara dua titik pada garis sektor pendaratan 56m dari titik-pusat lingkaran se"auh 5 m (56 8 6.=6). &adi untuk setiap m "arak dari titik-pusat lingkaran! "arak melintangnya harus bertambah se"auh =63m. b3 Dalam lempar-lembing, sektor lemparan harus dibatasi dengan garis putih selebar &,m sedemikian rupa sehingga sisi dalam garis tersebut bila diperpanjang akan melalui perpotongan sisi dalam dari busur dan garis sejajar yang membatasi jalur lari a-alan dan berpotongan pada titik pusat lingkaran busur 2>ihat diagram3. 6adi sudut sektornya kira-kira 29N.

8iliran Lomba '7. Dalam 5olak Peluru, >empar :akram dan >ontar (artil, alat lomba 2peluru,,akram,martil3 harus dilemparkan dari lingkaran lempar, dan dalam lemparlembing dari jalur a-alan.

Page 1& of 98

=ntuk yang dilakukan dari lingkaran lempar, atlet harus memulai gilirannya dari sikap berdiri diam di dalam lingkaran-lempar. "tlet boleh menyentuh bagian dalam lengkungan besi. Pada tolak-peluru, atlet juga boleh menyentuh bagian dalam balokpenahan,yang dijelaskan dalam pasal '88.2. '%. "tlet dinyatakan gagal bila saat melakukan gilirannya ia9 a3 melepaskan peluru atau lembing se,ara tidak benar b3 setelah melangkah masuk ke dalam lingkaran dan memulai untuk melempar, dia menyentuh bagian atas dari lengkungan besi atau tanah di luar lingkaran dengan setiap bagian dari tubuhnya? ,3 pada tolak-peluru, dia menyentuh bagian atas dari balok-penahan dengan setiap bagian tubuhnya? d3 pada lempar-lembing, dia menyentuh garis yang membatasi daerah lempar atau tanah di luarnya, dengan setiap bagian dari tubuhnya. Catatan& 'ukanlah termasuk kegagalan apabila cakram atau bagian manapun dari martil men$entuh sangkar setelah dilepaskan0 asalkan tidak ada ketentuan / peraturan lain $ang dilanggar% '&. "salkan tidak ada peraturan yang dilanggar, saat melakukangilirannya, setelah memulai gerakan, atlet boleh berhenti melakukan gerak lemparnya, boleh meletakkan alat lombanya di dalam atau di luar lingkaran atau jalur a-alan dan boleh meninggalkannya. Saat meninggalkan lingkaran atau jalur a-alan, dia harus melangkah keluar sesuai dengan yang disebutkan dalam ayat '/, sebelum kembali ke lingkaran atau jalur a-alan untuk kembali melakukan gerakan lempar. Catatan& Semua gerak yang dii2inkan dalam ayat ini harus tetap berada dalam selang dalam selang ,aktu maksimum untuk giliran lomba sesuai Pasal ?6. D. '1. >emparan dinyatakan gagal bila peluru, ,akram, kepala martil atau mata-lembing pada saat kontak pertama dengan tanah menyentuh garis batas sektor pendaratan atau tanah di luar se,tor pendaratan. '/."tlet tidak boleh meninggalkan lingkaran atau jalur a-alan sebelum alat lomba menyentuh tanah. =ntuk lemparan yang dimulai dari lingkaran, saat atlet meninggalkan lingkaran, langkah pertamanya untuk menginjak bagian atas lengkungan besi atau tanah di luar lingkaran harus sepenuhnya di belakang garis putih di luar lingkaran yang kepanjangannya mele-ati titik tengah lingkaran. Pada lempar lembing, saat atlet meninggalkan jalur a-alan, kontak pertama dengan garis sejajar atau tanah di luar jalur a-alan, harus sepenuhnya di belakang garis lengkung putih pembatas yang tegak lurus garis sejajar tadi. '8. Setelah lemparan dilakukan, alat lomba harus diba-a kembali ke daerah dekat lingkaran atau jalur a-alan dan jangan sekali-kali alat tersebut dikembalikan dengan ,ara dilemparkan. Pengukuran% '9. Dalam semua e@ent lempar, hasil lemparan harus di,atat sampai jarak 0.0'm terdekatke ba-ah, bila jarak yang diukur tidak dalam ,entimeter bulat. 20. Pengukuran tiap lemparan harus dilakukan segera setelah lemparan dilakukan9 2a3 dari jejak terdekat jatuhnya peluru, ,akram dan martil, ke sisi dalam busur lingkaran menurut garis yang ditarik ke pusat lingkaran.

Page 11 of 98

2b3 dalam lempar-lembing, dari titik pertama mata-lembing menyentuh tanah, ke sisi dalam busur lengkungan batas, sepanjang garis yang ditarik melalui pusat lingkaran busur tadi. arka-marka% 2'.4endera atau marka yang men,olok dapat disediakan untuk menandai lemparan terbaik bagi tiap atlet, ditempatkan di sepanjang luar garis sektor. Sebuah bendera atau marka yang men,olok dapat juga disediakan untuk menandai ;ekor Dunia, ;ekor 4enua, ;ekor Casional, ataupun ;ekor ejuaraan. . Pasal #$$ TOLAK PELURU /P7**i(0 *;' S;"*4 Perlombaan% '. Peluru harus ditolak dari bahu dengan hanya satu tangan. Pada saat atlet bersiap di dalam lingkaran untuk melakukan tolakan, peluru harus menyentuh atau dekat sekali dengan leher atau dagu dan tangannya tidak boleh turun dari posisi ini pada saat tolakan berlangsung. Peluru ini tidak boleh berada di belakang garis bahu. 'alok Penahan% 2. 6onstruksi. 4alok penahan ber-arna putih dan dibuat dari kayu atau bahan lain yang ,o,ok, berbentuk busur sehingga sisi dalamnya berimpit dengan tepi dalam lingkaran. 4alok ditempatkan pada pertengahan garis sektor, dan dibuat sedemikian rupa sehingga terpasang kokoh pada tanah. 'AL/6-P).A@A. T/LA6-P)L#,#(Tampak atas 2 tampak !amping)

Permukaan

Page 1/ of 98

7. U!7 a(. 4alok-penahan ini berukuran ''.2,m sampai -70,m panjang, dengan penghubung antara ke dua titik '.'&m T 0.0'm untuk suatu lengkungan yang sama dengan lingkaran dan dengan tinggi '0,m T 0.2,m dalam kaitannya dengan dataran lantai bagian dalam lingkaran. Peluru% 4. K"(s* 7!si. Peluru terbuat dari padatanbesi, kuningan, atau logam lain yang tidak lebih lunak daripada kuningan, atau logam tersebut yang berrongga dan berisi dan timbal atau bahan lain. Peluru berbentuk bola dan permukaannys tidak kasar. "gar tidak kasar, tebal rata-rata permukaannya harus kurang dari ',1 mikro meter 2m3, yakni denga angka kekasaran C / atau kurang. &. Peluru ini harus sesuai dengan spesifikasi berikut ini9 PELURU B' a* 8i(i878 7(*7! +a9a* +i07(a!a( +ala8 9' l"8:aa( +a( 9'(0'sa;a( s7a*7 '!" %.000 kg &.000 kg 1.000 kg /.210 kg I(f" 8asi 7(*7! 9a: i!- Lariasi berat peluru %.00&kg &.00& kg 1.00& kg /.21& kg untuk keperluan %.02&kg &.02& kg 1.02& kg /.28& kg perlombaan -Diameter minimum -Diameter maksimum 9& mm ''0 mm '00 mm '20 mm '0& mm '2& mm ''0 mm '70 mm

Pasal #$& LEMPAR CAKRAM /T; "Ai(0 *;' Dis67s4 Cakram% '. K"(s* 7!si. :akram boleh berbentuk pejal atau berongga dan terbuat dari kayu atau bahan lain yang ,o,ok, dengan pinggiran logam, yang tepinya melingkar. Pinggiran tepi tersebut harus melengkung berbentuk lingkaran dengan jari-jari sekitar 1mm. Pinggiran tersebut dapat berupa plat melengkung yang dilekatkan ke tengah-tengah sisi ,akram. :akram dapat juga dibuat tanpa plat logam, asalkan bentuknya sama serta ukuran dan berat totalnya dengan spesifikasi yang ditentukan. Permukaan atas dan ba-ah ,akram harus identik dan pinggirannya tidak bergerigi, tanpa lekukan dan tidak tajam. Permukaannya harus menurun lurus dari a-al pinggiran hingga ke tepi lingkaran yang berjari-jari dari 2& mm sampai dengan 28,& mm dari pusat ,akram. Profil sebuah ,akram harus diran,ang sebagai berikut. (ulai dari pinggir, ketebalan ,akram bertambah se,ara teratur hingga ketebalan maksimum D 2lihat gambar3. etebalan makimum ini ter,apai pada jarak 2& mm sampai dengan 28,& mm dari poros ,akram Y. Dari titik ini sampai poros Y tebalnya tetap. Permukaan atas dan ba-ah ,akram harus identik, juga harus simetris dalm hal rotasi terhadap poros Y. Permukaan ,akram termasuk pinggirannya tidak kasar. 2 liahat pasal '88.% 3.

Page 18 of 98

Pro-il sebuah CA6,A

(Discus)

2. !ni harus memenuhi spesifikasi/syarat-syarat berikut 9 CAKRAM 4erat minimum untuk diiDinkan dalam perlombaan dan diterima da- lam pembuatan suatu rekor9 '.000 kg '.&00 kg './&0 kg 2.000 kg In0ormasi untuk pabrik Lariasi berat untuk persediaan dl lomba Pembuatan: '.00&kg '.&0&kg './&&kg 2.00&kg '.02&kg '.&2&kg './/&kg 2.02&kg Diameter pinggiran metal sebelah luar (inimum '80mm 200mm 2'0mm 2'9mm (aHimum '82mm 202mm 2'2mm 22'mm Diameter keping-metal atau daerah datar-tengah (inimum (aHimum &0mm &0mm &0mm &0mm &/mm &/mm &/mm &/mm 5ebal dari keping me- tal atau daerah pusat yang datar (inimum 7/mm 78mm %'mm %%mm (aHimu 79mm %0mm %7mm %1mm 5ebal rim/ lingkaran (inimum (aHimum

'2mm '7mm

'2mm '7mm

'2mm '7mm

'2mm '7mm

Page 19 of 98

Pasal #&0 SAN,KAR LEMPAR CAKRAM /Dis67s Ca0'4 '. >empar ,akram harus dilakukan dari dalam sebuah sangkar untuk menjamin keselamatan penonton, petugas, dan para atlet. !angkar $ang disebutkan dalam ketentuan ini adalah $ang digunakan (ika e*ent ini dilombakan dalam arena $ang (uga melombakan e*ent lain pada 1aktu $ang bersamaan atau (ika e*ent ini dilombakan di luar arena namun dihadiri penonton. 6ika bukan untuk keperluan tersebut, dan khususnya ditempat latihan, konstruksi yang lebih sederhana ,ukup memadai. Petunjuk dapat diminta dari federasi nasional 2P"S!3 atau dari antor !""#. Catatan& Sangka martil yang disebutkan dalam Pasal B5 dapat "uga digunakan untuk e)ent lempar 3akram! dengan 3ara memasang lingkaran sepusat ber"ari-"ari 5! >/ m % 5!/6 m ! atau dengan menggunakan pintu sebagai bagian sangkar "ika dibuat suatu lingkaran 3akram yang terpisah di depan dari lingkaran lontar martil. 2. Sangkar itu harus diran,ang, dibuat, dan dira-at sedemikian rupa, sehingga mampu menahan sebuah ,akram 2 kg yang bergerak dengan ke,epatan 2& m/detik. Pengaturannya sedemikian rupa sehingga tidak ada bahaya karena pantulan kembali ke arah atlet atau melampaui bagian atas sangkar. "salkan memenuhi semua tuntutan peraturan ini , ran,angann apapun dapat digunakan. 7. Sangkar ini harus berbentuk Q=Q seperti terlihat pada diagram. 4agian sangkar yang terbuka lebarnya 1 m, terletak /m di depan pusat lingkaran lempar. Titik-titik u(ung bagian $ang terbuka tersebut haruslah merupakan tepi dalam (ala sangkar. 5inggi panel jala pada titik terendah minimal % m. ;an,angan dan konstruksi sangkar harus dipertimbangkan sedemikian rupa untuk men,egah tembusnya ,akram melalui sambungan sangkar atau jala atau menerobos di ba-ah jala. Catatan I)& Pengaturan panel belakang tidak terlalu penting asalkan ber"arak minimum > meter dari titik pusat lingkaran. Catatan ii)& :an3angan ino)ati0 yang memberikan tingkat perlindungan yang sama dan tidak menambah daerah bahaya dibanding dengan ran3angan yang kon)ensional dapat diberikan serti0ikat oleh IAAF. Catatan iii)& !isi sangkar0 terutama $ang se(a(ar dengan lintasan dapat diperpan(ang dan atau dipertinggi agar memberikan perlindungan kepada atlet $ang sedang berlomba pada lintasan tersebut saat lomba lempar cakram berlangsung% %. 6ala sangkar dapat dibuat dari tali alami atau serat sintetik atau dari ka-at baja kuat tarik. =kuran mata jala maksimum %% mm untuk tali dan &0 mm untuk ka-at baja. Catatan& !pesi-ikasi lebih lan(ut untuk proses prosedur pemeriksaan keselamatann$a din$atakan dalam panduan -asilitas atletik IAAF% &. Sektor bahaya maksimum untuk lempar ,akram dari sangkar ini kira-kira 19N, jika digunakan oleh pelempar kidal maupun yang tidak kidal lomba yang sama. arenanya, posisi dan pengaturan sangkar di arena sangat penting demi keamanan.

Page /0 of 98

R'(6a(a D'(a; Sa(0!a L'89a Ca! a8. /Dimensi dalam ukuran meter3.

Page /' of 98

Pasal #&# LONTAR - MARTIL /T; "Ai(0 *;' Ha88' 4 Perlombaan% '. "tlet, dalam posisi a-al sebelum melakukan ayunan atau putaran, dibolehkan meletakkan kepala martil 2yang akan dilontarkannya3 di tanah, baik di dalam ataupun di luar lingkaran. 2. 5idak termasuk sebagai lontaran gagal, bila kepala martil menyentuh tanah di dalam ataupun di luar lingkaran, atau menyentuh bagian atas plat besi. Atlet boleh berhenti dan memulai lagi untuk melontar0 asalkan tidak ada peraturan lain $ang dilanggar% 4ila martil putus saat a-alan atau di udara, hal ini tidak dihitung sebagai lontaran yang gagal, asalkan segala sesuatunya sesuai dengan peraturan. 4ila atlet kehilangan keseimbangan karena hal tersebut dan akhirnya ada ketentuan yang terlanggar, maka hal ini juga tidak dianggap sebagai kegagalan. Dalam kasus tersebut atlet diberikan giliran yang baru. artil% %. &. K"(s* 7!si. (artil terdiri dari tiga bagian9 epala logam, ka-at, dan pegangan. K'9ala Ma *il. epala martil merupakan besi atau logam lain yang pejal tetapi tidak lebih lunak daripada kuningan, atau logam tersebut yang berongga dan diisi dengan timbal atau bahan padat lainnya. 6ika menggunakan pengisi bahan ini harus dimasukkan sedemikian rupa sehingga pengisi ini tidak dapat bergerak dan titik beratnya berjarak tidak lebih dari 1mm dari titik pusat bola

7.

1. KaAa* Ma *il. a-at ini harus merupakan ka-at baja, tunggal, lurus, dan tidak terputus, dengan diameter tak kurang dari 7 mm dan harus tidak tampak meregang pada saat martil dilontarkan. a-at ini dapat dililitkan pada satu atau kedua ujungnya untuk tujuan mengikat. :% Pegangan% Pegangan boleh berupa konstruksi loop tunggal atau ganda0 tetapi harus tanpa sambungan% Pegangan ini tidak boleh tampak meregang saat dilontarkan% Pegangan ini terikat pada ka-at sedemikian rupa sehingga tidak dapat berputar pada pengikatnya yang dapat berakibat menambah panjang keseluruhan martil. Pegangan bisa mempunyai pegangan lengkung atau lurus dengan lebar bagian dalam maksimum '70 mm dan panjang bagian dalam maksimum ''0 mm. Pegangan ini tidak putus (ika diberi beban kurang dari C k. (C;;kg-)% !isi pegangan dapat lurus atau agak melengkung pada sambungan dengan pegangan sehingga memberikan ruang $ang besar bagi tangan pelontar% Catatan& 6ekuatan pegangan martil harus ditentukan sesuai prosedur $ang disebutkan dalam pedoman kalibrasi IAAF%

Page /2 of 98

Dia0 a8 - PE,AN,AN MARTIL

Sa8:7(0a( !aAa*. a-at harus tersambung dengan kepala martil menggunakan engsel putar ( S,i)el )! yang bisa berbentuk polos atau pelor putar (ball bearing). Pegangan martil tersambung pada ka-at dangan menggunakan lilitan, tidak boleh menggunakan engsel putar. 9. Sebuah martil harus memenuhi spesifikasi berikut9 MARTIL 'erat minimum untuk dapat digunakan dalam perlombaan dan pengesahan suatu rekor& %.000kg &.000kg 1.000kg /.210kg In-ormasi bagi pabrik Lariasi berat martil untuk keperluan perlombaan pembuatn$a& %.00&kg &.00&kg 1.00&kg /.21&kg %.02&kg &.02&kg 1.02&kg /.28&kg Pan(ang martil diukur dari bagian dalam pegangan-martl inimum ''10mm ''1&mm ''/&mm ''/&mm aAimum ''9&mm '200mm '2'&mm '2'&mm Diameter kepala martil inimum aAimum 9&mm ''0mm '00mm '20mm '0&mm '2&mm ''0mm '70mm

Page /7 of 98

Titik Pusat 8ra*itasi 6epala

artil

5idak lebih dari pada 1mm dari pusat bulatan-bola besi, yaitu ini adalah mungkin untuk menyeimbangkan kepala-martil, dikurangi pegangan dan tali-tangkai-martil, pada sebuah lobang tajam datar berdiameter '2mm 2lihat diagram3.

Pasal #&2 SAN,KAR MARTIL /Ha88' Ca0'4 '. (artil harus dilontarkan dari dalam sangkar untuk menjamin keselamatan penonton, petugas, dan atlet. !angkar $ang disebutkan dalam ketentuan ini adalah $ang digunakan (ika e*ent ini dilombakan dalam arena $ang (uga melombakan e*ent lain pada 1aktu $ang bersamaan atau (ika e*ent ini dilombakan di luar arena namun dihadiri penonton. 6ika bukan untuk keperluan tersebut, dan khususnya ditempat latihan, konstruksi yang lebih sederhana ,ukup memadai. Petunjuk dapat diminta dari federasi nasional 2P"S!3 atau dari antor !""#. 2. Sangkar itu harus diran,ang, dibuat, dan dira-at sedemikian rupa, sehingga mampu menahan sebuah kepala martil /,210 kg yang bergerak dengan ke,epatan 72 m/detik. Pengaturannya sedemikian rupa sehingga tidak ada bahaya karena pantulan kembali ke arah atlet atau melampaui bagian atas sangkar. "salkan memenuhi semua tuntutan peraturan ini , ran,angann apapun dapat digunakan. 7. Sangkar ini harus berbentuk Q=Q seperti terlihat pada diagram. 4agian sangkar yang terbuka lebarnya 1 m, terletak / m di depan pusat lingkaran lontar. Titik-titik u(ung bagian $ang terbuka tersebut haruslah merupakan tepi dalam engsel pintu sangkar. 5inggi panel jala pada titik terendah minimal / m di belakang sangkar dan '0 m di 2, 80 m terakhir panel menjelang engsel pintu. ;an,angan dan konstruksi sangkar harus dipertimbangkan sedemikian rupa untuk men,egah tembusnya ,akram melalui sambungan sangkar atau jala atau menerobos di ba-ah jala. Catatan& Pengaturan panel belakang tidak terlalu penting asalkan ber"arak minimum >!/6 meter dari titik pusat lingkaran.

Page /% of 98

%.

Dua buah panel jaring lebar 2 m yang dapat digerakkan 2 pintu 3 harus tersedia di depan sangkar, namun hanya satu yang akan dioperasikan pada suatu kesempatan. 5inggi minimum panel iniadalah '0 m. Catatan I)& Panel kiri digunakan bagi pelontar martil yang memutar berla,anan dengan arah "arum "am! dan panel kanan bagi pelontar kidal yang memutar se arah "arum "am. Penyiapan panel kanan atau kiri hendaklah disesuaikan akan kebutuhan para 1ila dalam suatu perlomban pintu kiri dan kanan harus dibuka E tutup karena kehadirann tipe pelontar!maka proses buka tutupnya dan dilakukan oleh sesedikit mungkin petugas dan dalam ,aktu yang sesingkat-singkatnya

. +atatan ii): Dalam gambar ditun"ukkan posisi u"unh kedua pintu namun dalam suatu kesempatan lomba hanya satu pintu yang ditutup. +atatan iii): Saat dioperasikan pintu yang digerakkan harus benar-benar seperti pada posisi tergambar. (arenanya pintu harus diran3ang agar bias dikun3i pada posisi tersebut. +atatan i)): (onstruksi pintu serta pengopersiannya tergantung pada ran3angan menyeluruh dari sangkar "adi dapat digeser! dikerek pada sumbu )erti3al atau mendatar atau dilepas. Fang penting saat dioperasikan panel harus benar-benar mampu menahan benturan martil dan tidak ada bahaya dari kemungkinan martil menerebos ruang antara panel statis dan panel bergerak. +atatan )): :an3angan ino)ati0 yang memberikan tingkat perlindungan yang sama dan tidak menambah daerah bahaya dibanding dengan ran3angan yang kon)ensional dapat diberikan serti0ikat oleh IAAF. &. 6ala sangkar dapat dibuat dari tali alami atau serat sintetik atau dari ka-at baja kuat tarik. =kuran mata jala maksimum %% mm untuk tali dan &0 mm untuk ka-at baja. Catatan& !pesi-ikasi lebih lan(ut untuk proses prosedur pemeriksaan keselamatann$a din$atakan dalam panduan -asilitas atletik IAAF% 1. 6ika diinginkan menggunakan sangkar yang sama dengan sangkar lempar ,akram, instalasinya dapat dilakukan dengan dua alternatif. Yang paling sederhana menggunakan ligkaran sepusat 2,'7& m / 2,&00 m, tetapi hal ini menjadikan penggunaan permukaan yang sama untuk lontar martil dan lempar ,akram. Sangkar martil dapat digunakan untuk lempar ,akram dengan membuat posisi pintu terbuka

Page /& of 98

Sa(0!a L"(*a Ma *il +a( L'89a Ca! a8 +'(0a( Li(0!a a( L'89a K"(s'(* is

Page /1 of 98

.Sa(0!a L"(*a Ma *il +a( L'89a Ca! a8 +'(0a( Li(0!a a( T' 9isa;

Page // of 98

.Sa(0!a L"(*a Ma *il +a( L'89a Ca! a8 +ala8 K"(fi07 asi L'89a Ca! a8

=ntuk lingkaran terpisah bagi lontar martil dan lempar ,akram di dalam satu sangkar yang sama, kedua lingkaran harus ditempatkan satu di belakang yang lain dengan jarak antara pusatnya 2,7/ m pada garis bagi sektor lemparan dengan lingkaran ,akram berada di depan. Dalam kasus ini, panel pintu dapat digunakan untuk lempar ,akram. Catatan& Pengaturan panel belakang tidak terlalu penting asalkan ber"arak minimum >!/6 meter dari titik pusat lingkaran sepusat atau ber"arak minimum >!66 m dari pusat lingkaran 3akram. /. Sektor bahaya maksimum untuk lempar ,akram dari sangkar ini kira-kira &7N, jika digunakan oleh pelempar kidal maupun yang tidak kidal lomba yang sama. arenanya, posisi dan pengaturan sangkar di arena sangat penting demi keamanan.

Page /8 of 98

Pasal #&1 LEMPAR % LEMBIN, /T; "Ai(0 *;' Ja>'li(4 Perlombaan '. 2a3 >embing harus dipegang pada pegangannya, dan harus dilemparkan melalui atas bahu atau bagian atas lengan lempar, dan tidak boleh diayun atau dibandul 2slung or hurled3. Baya lempar non-orthodoks tidak dibolehkan 2b3 Suatu lemparan sah hanya, jika mata dari hulu logam menyentuh tanah tanah sebelum bagian lainnya dari lembing. 2,3 $ingga lembing dilemparkan, atlet tidak boleh melakukan putaran penuh sehingga punggungnya menghadap ke busur lempar. 2. 4ila lembing patah saat a-alan atau di udara, hal ini tidak dihitung sebagai lontaran yang gagal, asalkan segala sesuatunya sesuai dengan peraturan. 4ila atlet kehilangan keseimbangan karena hal tersebut dan akhirnya ada ketentuan yang terlanggar, maka hal ini juga tidak dianggap sebagai kegagalan. Dalam kasus tersebut atlet diberikan giliran yang baru.

Lembing 7. K"(s* 7!si. >embing terdiri dari tiga bagian utama9 hulu, batang, dan pegangan dari tali. 4atang lembing bias pejal atau berongga dan terbuat dari logam atau material lain yang ,o,ok, sehingga membentuk paduan utuh. 4atang merun,ing pada ujungnya yang padanya terpasang hulu logam. Permukaan batang tidak boleh mempunyai tonjolan, lekukan, lubang atau kekasaran, dan seluruhnya harus seragam dan halus 2 lihat Pasal '88.%3. $ulu lembing seluruhnya harus terbuat dari logam. Pada ujung depannya bisa dipatrikan paduan logam lain yang memperkuat matanya namun hasilnya harus seragam dan halus sepanjang permukaannya. %. Pegangan, yang menutupi titik berat lembing, tebalnya tidak boleh melebihi 8 mm dari diameter batang. Pegangan ini bisa memiliki permukaan berpola anti slip biasa, tetapi tanpa tali kulit, tambahan tonjolan dalam bentuk apapun. etebalannya harus seragam. Penampang lembing seluruhnya melingkar. >ihat :atatan !3 Diameter batang harus maksimum tepat dibagian depan pegangan. 4agian tengah batang, termasuk bagian di ba-ah yang dilingkupi pegangan, boleh berpenampang silinder atau agak merun,ing ke belakang, tetapi pengurangan diameternya, dari depan pegangan ke belakang pegangan, tidak melebihi 0,02& mm. Dari mulai pegangan, lembing makin merun,ing se,ara teratur ke mata lembing di depan dan ke ekor di belakang. Profil memanjang dari pegangan hingga ke mata di depan dan ke ekor harus lurus atau agak men,embung 2 >ihat ,atatan ii 3, dan tidak boleh ada perubahan diameter se,ara tiba-tiba, ke,uali tepat di belakang hulu dan bagian depan serta belakang pegangan. Di bagian belakang pegangan, pengurangan diameter tidak boleh melebihi 2,& mm dan hal ini berada pada jarak yang tidak lebih dari 700 mm di belakang hulu pada profil memanjang.

&.

Page /9 of 98

Catatan i) 9 .eski penampang melintang lembing harus bulat! beda ma8imum antara diameter yang terbesar dan terke3il diperbolehkan hanya 5G. Nilai rata-rata dari ke dua diameter itu sesaui benardengan spesi0ikasi%syarat dari lingkaran bulat badan-lembing. Catatan ii)& 1entuk pro0il meman"ang lembing dapat dengan 3epat di3ek dengan menggunakan metal pan"ang lurus minimal /66 mm pan"ang dan tebal 6.56mm.5/mm.-ntuk badan-lembing pada bagian yang sedikit 3embung (3on)e8) bagian yang lurus akan bergoyang bila bersentuhan kuat dengan bagian yang pendek. -ntuk bagian pro0il yg lurus!dengan sisi yang lurus dipegang kuat terhadapnya!adalah tidak mungkin untuk memasukkan alat 6.56mm antara lembing dengan sisi yang lurus di mana sa"a sepan"ang perkenaannya. ;al ini berlaku segera di belakang kepala dn badan lembing. Pada titik ini adalah tidak mungkin untuk memasukkan alat .5/ mm. 1. Persyaratan/spesifikasi sebuah lembing 9 LEMBIN, 4erat minimum untuk diiDinkan digunakan dalam perlombaan dan untuk syarat diterima dalam pembuatan suatu rekor 2 termasuk tali pegangan3 100gr /00gr 800gr In-ormasi untuk pabrik pembuat alat& Eariasi berat alat untuk disediakan bagi perlombaan 10&gr /0&gr 80&gr 12&gr /2&gr 82&gr Panjang keseluruhan (in. 2.20m 2.70m 2.10m (aH. 2.70m 2.%0m 2./0m Panjang mata-lembing 2>ength of metal-head3 6arak ujung matalembing ke titik pusat gra@itasi Diameter badan-lembing pada bagian yg gemuk/tebal >ebar dari talipegangan/grip (in. (aH. (in. (aH. (in. (aH. (in. (aH. 2.&0m 7.70m 0.80m 0.92m 20mm 2&mm '%0mm '&0mm 2.&0m 7.70m 0.81m '.00m 27mm 28mm '&0mm '10mm 2.&0m 7.70m 0.90m '.01m 2&mm 70mm '&0mm '10mm

1. Pada lembing tak boleh ada/dipasang benda atau alat yang bergerak/ bergeser pada saat lembing dilempar, yang dapat merobah posisi titik-pusat gra@itasi atau merobah sifat sifat lemparan. Penge,ilan lembing sampai pada ujung mata-lembing sedemikian rupa dan sudut penge,ilan tidak lebih dari %0N. Diameter lembing pada jarak '&0mm dari ujung tak boleh lebih dari 80O dari diameter maHimum badan-lembing.Pada titik tengah antara pusat gra@itasi ke ujung mata-lembing, diameternya tak boleh lebih dari 90O dari diameter maHimum badan-lembing. Penge,ilan badan-lembing ke arah ujung-ekor harus sedemikian sehingga diameter pada titik-tengah antara titik-pusat gra@itasi dan ekor-lembing, harus tidak kurang dari

Page 80 of 98

90O diameter maHimum badan-lembing. Pada titik '&0mm dari ujung ekor lembing, diameter ini tidak kurang dari %0O dari diameter maHimum badan-lembing. Diameter badan-lembing pada ujung ekor harus tidak kurang dari 7.&mm. Dia0 a8 ELEMBIN, INTERNASIONALF

Page 8' of 98

BA,IAN . - PERLOMBAAN E.ENT ,ABUN,AN Pasal 200 PERLOMBAAN E.ENT ,ABUN,AN (Combined )*ents Competitions) "#.I/, 2 !).I/, P#T,A (Panca Lomba 2 Dasa Lomba) '. Pan,alomba terdiri dari lima e@ent yang harus dilombakan dalam satu hari, dengan urutan-lomba sebagai berikut9 >ompat jauh, >empar lembing, 200m, >empar-,akram, dan '.&00 m. 2. Dasalomba terdiri dari sepuluh e@ent, yang harus dilombakan dalam dua hari berturutturut, dengan urutan sebagai berikut 9 $ari pertama 9 '00m? >ompat jauh? 5olak peluru? >on,at tinggi? %00m? $ari kedua 9''0m ga-ang? >empar ,akram? >on,at 5inggi Balah? >empar lembing? '&00m. "#.I/, 2 !).I/, P#T,I (!apta Lomba 2 Dasalomba) 7. Saptalomba terdiri dari tujuh e@ent, yang harus dilombakan dalam -aktu dua hari berturut-turut, dengan urutan sebagai berikut 9 $ari pertama 9 '00 m ga-ang? >on,at tinggi? 5olak.peluru? 200m? $ari kedua 9 >ompat jauh? >empar lembing? 800 m. %. Dasalomba Putri terdiri dari sepuluh e@ent yang harus dilombakan dalam dua hari berturut-turut dengan urutan sebagai berikut.9 $ari pertama 9 '00m? >empar ,akram? >on,at tinggi galah? >empar lembing? %00m? $ari kedua 9 '00m ga-ang, >ompat jauh? 5olak peluru? >on,at tinggi? '&00m. ,) A"A P#T,A (@asta lomba) &. $astalomba terdiri dari delapan e@ent yang harus dilombakan dalam dua hari berturutturut dengan urutan sebagai berikut 9 $ari pertama 9 '00m? >ompat jauh? 5olak.peluru? %00m. $ari kedua 9 ''0m ga-ang? >on,at 5inggi? >empar lembing? '000m. ,) A"A P#T,I (!apta-lomba) 1. Sapta lomba terdiri dari / e@ent, yang harus dilombakan dalam dua hari berturut-turut dengan urutan sebagai berikut9 $ari pertama 9 '00m ga-ang? >on,at tinggi? 5olak peluru? 200m. $ari kedua 9 >ompat jauh? >empar.lembing? 800m. UMUM /. "tas dasar kebijaksanaan <asit A@ent-gabungan, bila mungkin, harus ada tengat -aktu minimal 70 menit antara -aktu berakhirnya suatu e@ent dengan dimulainya e@ent berikutnya, untuk setiap atlet. 4ila mungkin, antara selesainya e@ent terakhir pada hari pertama dan dimulainya e@ent pertama pada hari ke dua ada tengat -aktu sekurangkurangnya '0 jam.

Page 82 of 98

C% Dalam masing-masing e*ent dari lomba )*ent 8abungan0 kecuali untuk e*ent terakhir0 seri dan kelompok harus disusun oleh Delegasi Teknik atau +asit )*ent 8abungan0 sedemikian rupa sehingga atlet dengan catatan prestasi ( dalam periode tertentu sebelumn$a ) $ang sama dalam tiap e*ent berada dalam seri atau kelompok $ang sama% Diharapkan tiap seri atau kelompok terdiri dari lima atlet atau lebih0 dan sebaikn$a tidak kurang dari tiga% 'ila hal tersebut tak mungkin dilakukan karena masalah (adual0 maka seri atau kelompok e*ent selan(utn$a harus disusun berdasarkan (umlah atlet $ang ada pada e*ent sebelumn$a% Dalam e@ent terakhir lomba e@ent gabungan, seri harus disusun sedemikian rupa hingga satu seri diantaranya berisikan para atlet yang mengumpulkan nilai tertinggi sampai e@ent sebelumnya. Delegasi Teknik atau +asit )*ent 8abungan memiliki 1e1enang untuk men$usun kembali kelompok lomba bila menurut pendapatn$a hal ini diperlukan 9. Peraturan >omba !""# untuk e@ent indi@idu berlaku untuk tiap e@ent dalam e@ent gabungan ke,uali 9 2a3 dalam e@ent lompat jauh dan e@ent lempar, setiap atlet hanya mempunyai tiga kali kesempatan . 2b3 jika "lat Pen,atat <aktu 8tomatis tidak tersedia, ,atatan -aktu setiap atlet harus diambil oleh tiga orang 6udge Pen,atat-<aktu yang tidak saling bergantungan. 2,3 dalam e@ent lintasan, seorang atlet akan didiskualifikasi dari e@ent tersebut jika melakukan dua kali start-salah. '0. $anya satu sistem pen,atat--aktu yang digunakan selama lomba tiap e@ent. Camun, untuk keperluan pengesahan rekor, -aktu yg diperoleh dari sistem #oto-#inis 8tomatis dapat digunakan meskipun untuk atlet lainnya ,atatan -aktu demikian tidak tersedia. ''. "tlet yang gagal memulai start atau melakukan kesempatan dalam satu e@ent tidak diperkenankan untuk ikut serta dalam e@ent berikutnya, tetapi harus dianggap telah meninggalkan lomba. arenanya dia tidak diperhitungkan dalam klasifikasi akhir. "tlet yang memutuskan menarik diri dari >omba A@ent Babungan harus segera memberitahukan penarikandirinya kepada <asit A@ent Babungan. '2. Cilai, menurut 5abel Penilaian !""# yang berlaku, harus diumumkan untuk setiap e@ent dan juga jumlah kumulatifnya hingga e@ent tersebut, untuk semua atlet, segera setelah berakhirnya setiap e@ent. Pemenang lomba adalah atlet yang mendapat jumlah angka tertinggi. '7. 4ila terjadi Qhasil-samaQ, pemenangnya adalah atlet yang dalam lebih banyak e@ent memperoleh angka lebih tinggi dari atlet lain yang memiliki hasil-sama itu. 4ila hal ini belum meme,ahkan masalah, maka pemenangnya adalah atlet yang memperoleh angka tertinggi pada satu e@ent? dan jika masih sama, maka pemenangnya adalah yang memperoleh angka tertinggi pada e@ent kedua tertinggi berikutnya, dan seterusnya. etentuan ini juga diterapkan untuk Fhasil samaG bagi kedudukan lainnya selain juara pertama.

Page 87 of 98

BA,IAN .II - E.ENT JALAN-CEPAT Pasal 210 JALAN CEPAT (,ace +alking) De-inisi "alan Cepat. '. 6alan ,epat adalah gerak langkah yang dilakukan sedemikian rupa sehingga pejalan tetap bersentuhan dengan tanah, jadi tidak ada saat hilang kontak dengan tanah yang teramati 2 oleh mata manusia 3. 5ungkai depan harus diluruskan 2 tidak bengkok pada lutut 3 sejak saat persentuhan pertama dengan tanah hingga men,apai posisi tegak/@ertikal ke atas. Penga1asan ("udging)% 2.2a3 Semua judge lomba jalan ,epat yang ditunjuk, harus segera memilih etua 6udge, bila memang belum ada yang ditunjuk sebelumnya. 2b3 Semua judge harus bertindak dalam kapasitas masing-masing, dan penga-asan yang dilakukannya berdasar pada pengamatan Fmata manusiaG. 2,3 Dalam perlombaan sesuai Pasal '2a3, semua judge harus berpredikat 6udge 6alan :epat !nternasional. Dalam perlombaan sesuai Pasal ' 2b3 dan 2,3, semua judge harus berpredikat 6udge 6alan :epat !nternasional atau "rea. 2d3 =ntuk lomba di jalan raya, seharusnya se,ara normal dia-asi oleh minimum enam, dan maksimum sembilan judge, termasuk ketuanya. 2e3 =ntuk lomba di lintasan, seharusnya se,ara normal dia-asi oleh enam judge termasuk ketuanya. 2 f 3 Dalam perlombaan sesuai Pasal ' 2a3, tidak boleh ada lebih dari satu judge dari satu negara yang bertugas dalam lomba tersebut. 6etua "udge 7 2a3 Dalam perlombaan sesuai pasal ' 2a3, 2b3, 2,3, 2d3, etua 6udge memiliki -e-enang untuk mendiskualifikasi seorang atlet di dalam stadion jika lomba berakhir di stadion, atau dalam jarak '00m terakhir bila lomba itu berlangsung seluruhnya di lintasan atau seluruhnya di jalan raya, ketika ,ara berjalan atlet tersebut jelas-jelas menyalahi ayat ' di atas tanpa memperhitungkan jumlah kartu merah yang telah diperoleh sebelumnya bagi dia. Atlet $ang didiskuali-ikasi oleh 6etua "udge dalam kasus ini boleh melan(utkan ber(alan hingga -inish% 2b3 etua 6udge harus bertindak sebagai petugas penyelia 2 super)isor ) perlombaan, dan hanya bertindak sebagai 6udge dalam situasi khusus yang disebutkan pada ayat 2a3 diatas dalam perlombaan sesuai peraturan Pasal '2a3, 2b3, 2,3,dan 2d3. Dalam perlombaan sesuai Pasal '2a3, 2b3, dan 2,3, dapat ditunjuk maksimum dua "sisten etua 6udge. "sisten etua 6udge bertugas hanya untuk membantu memberitahukan diskualifikasi kepada atlet dan tidak harus bertindak sebagai 6udge >omba 6alan,epat. 2,3 Dalam perlombaan sesuai pasal ' 2a3, 2b3, 2,3, harus ditunjuk petugas yang bertanggung ja-ab atas Papan Pemberitahuan artu (erah serta :atatan etua 6udge.

Page 8% of 98

Peringatan (caution)% %. "tlet jika ,ara berjalannya berada dalam bahaya untuk ,enderung melanggar ayat ' di atas, akan diberi FperingatanG dengan diperlihatkan padan$a papan kuning dengan s$mbol pelanggaran terkait pada kedua sisin$a% "tlet tidak akan menerima peringatan untuk yang kedua kalinya untuk ke,enderungan pelanggaran yang sama dari seorang judge. 6udge harus memberitahukan pemberian peringatan ini kepada etua judge segera setelah lomba usai.

6artu merah =% "ika (udge mengamati bah1a di dalam bagian lomba0 atlet men$alahi ketentuan a$at 5 di atas dengan melakukan kehilangan kontak dengan tanah $ang teramati mata0 atau lutut bengkok0 maka (udge harus segera mengirimkan 6artu erah kepada 6etua "udge% Diskuali-ikasi 1 2a3 "ika tiga kartu merah dari tiga (udge berbeda untuk seorang atlet telah dikirim kepada 6etua "udge0 atlet tersebut harus didiskuali-ikasi0 dan pemberitahuan diskuali-ikasin$a dilakukan oleh 6etua "udge atau Asisten 6etua "udge dengan memperlihatkan papan merah pada atlet tersebut% 6egagalan pemberitahuan diskuali-ikasi kepada atlet tidak mengubah status diskuali-ikasi atlet $ang bersangkutan% 2b3 Dalam perlombaan yang dikontrol langsung oleh !""# atau yang mendapat ijin !""#, tidak dimungkinkan adanya kartu merah dari dua 6udge yang berasal dari satu negara yang berakibat pada diskualifikasi. 2,3 Dalam lomba lintasan, atlet yang didiskualifikasi harus segera keluar meninggalkan lintasan, sedang dalam lomba di jalan-raya atlet yang didiskualifikasi harus segera menanggalkan nomor bibnya dan keluar meninggalkan jalur lomba. "tlet yang didiskualifikasi namun tidak segera meninggalkan jalur lomba atau lintasan, dapat dikenaikan sangsi disipliner lebih lanjut sesuai dengan peraturan !""# Pasal 22.' 2f3 dan Pasal '%&.2. 2d3 !atu atau lebih Papan Pemberitahuan 6artu erah harus ditempatkan di (alur lomba dekat garis--inis, guna memberi informasi kepada atlet tentang jumlah kartu merah yang telah dikirimkan kepada etua 6udge untuk setiap atlet. !imbol pelanggarann$apun harus ditun(ukkan pada papan tersebut% 2e3 4agi semua perlombaan sesuai Peraturan !""# Pasal '2a3, piranti komputer portable yang memiliki kemampun transmisi harus digunakan oleh para 6udge untuk mengkomunikasikan kartu merahnya kepada Petugas Pen,atat dan Papan Pemberitahuan artu (erah. !tart /. >omba harus dimulai dengan isyarat tembakan pistol. Prosedur dan aba-aba baku untuk lomba dengan jarak lebih dari %00 m harus digunakan 2 sesuai Pasal '12.7. 3 Dalam lomba yang pesertanya berlimpah, suatu pemberitahuan lima menit sebelum start l lomba harus diberikan,dan bila perlu ditambahkan pemberitahuan lainnya..

Page 8& of 98

6eamanan dan edis. 8 2a3 Panitya Penyelenggara >omba 6alan-,epat harus menjamin keselamatan seluruh atlet dan petugas. Dalam lomba sesuai Pasal '2a3, 2b3 dan 2,3, Panitia harus menjamin bah-a jalan raya yang digunakan sebagai jalur-lomba tertutup bagi lalu-lintas bermotor dari semua arah. 2b3 Dalam lomba sesuai Pasal '2a3, 2b3 dan 2,3, e@ent harus dijadualkan untuk start . finis saat hari terang. 2,3 Pemeriksaan medis segera yang dilakukan saat perlombaan oleh Petugas (edis yang ditunjuk oleh Panitia, yang memakai ban lengan, rompi, atau tanda lain yang men,olok? tidak dianggap sebagai pemberian bantuan. 2d3 Seorang atlet harus segera berhenti dari perlombaan bila diperintahkan demikian oleh Delegasi edis atau anggota dari Team Petugas edis resmi% Pos-pos minum/gu$ur dan pen$egar% 9. 2a3 "ir . penyegar lain yang ,o,ok harus tersedia di tempat start . finis untuk semua lomba. 2b3 =ntuk semua e@ent sampai dengan dan termasuk jarak '0 km, pos minum . pos guyur harus disediakan dengan inter@al yang sesuai, bila kondisi ,ua,a menuntut demikian. 2,3 =ntuk semua e@ent lebih dari '0 m, pos penyegar harus disediakan di setiap putarannya. Sebagai tambahan, harus disediakan pula pos guyur/minum dengan air saja, kira-kira di pertengahan antara dua pos penyegar, atau lebih sering, bila kondisi ,ua,a menuntut demikian. 2d3 Penyegar yang disediakan oleh Panitia ataupun oleh atlet, harus ditempatkan di pos sedemikianrupa sehingga mudah di,apai oleh atlet, atau diberikan oleh orang yang ber-enang ke tangan atlet. 2e3 "tlet yang mengambil penyegar di luar pos yang telah ditentukan dapat mengakibatkan dirinya didiskualifikasi oleh <asit. 2f3 Dalam perlombaan sesuai ketentuan !""# pasal ' 2a3, 2b3, 2,3, diperbolehkan paling banyak dua orang pendamping dari setiap negara berada di belakang meja penyegar pada suatu saat. Saat atlet mengambil penyegar, pendamping tidak diperkenankan dengan alasan apapun berlari di samping atlet. "alur-lomba di (alan-ra$a% '0 2a3 =ntuk lomba sesuai Pasal '2a3, 2b3, dan 2,3, keliling tiap putaran tidak lebih dari 2.& km dan tidak kurang dari 2 km. =ntuk e@ent yang start dan finishnya berada di dalam stadion, jalur harus ditempatkan sedekat mungkin dengan stadion. 2b3 6alur lomba di jalan raya harus diukur sesuai dengan peraturan !""# Pasal 2%0.7. Perlakuan dalam lomba% ''. Dalam e@ent berjarak 20 km atau lebih, atlet boleh meninggalkan jalur jalan atau lintasan dengan seijin . diba-ah penga-asan seorang petugas, asalkan dengan keluar jalur-lomba demikian dia tidak mengurangi jarak-lomba yang harus ditempuh. "ika +asit setu(u terhadap laporan penga1as lintasan0 0 (udge0 atau $ang lainn$a0 bah1a seorang atlet telah meninggalkan (alur hingga mengurangi (arak tempuhn$a0 maka atlet tersebut harus didiskuali-ikasi%

'2.

Page 81 of 98

BA,IAN .III - LOMBA LARI JALAN RA5A Pasal 220 LOMBA LARI JALAN RA5A ( ,oad ,aces ) '. 6arak lomba yang baku bagi putra dan putri adalah9 '0 km, '& km, 20 km, Setengah (arathon, 2& km, 70 km, (arathon2%2.'9& km3, '00 km dan Astafet 6alan-raya 2 :oad :elay3. +atatan (i) :Disarankan bah,a lomba esta0et-"alan-raya dilombakan dengan menempuh "arak marathon! idealnya dengan menempuh "alur-lomba berbentuk putaran sepan"ang/ km dengan pentahapan sbb.:/km! 6km!/km! 6km!/km!D. B/km. -ntuk &unior!esta0et "alan-raya ini disarankan menempuh "arak Setengah .arathon dengan pentahapan sbb: /km! /km! /km!dan =.6B?km. +atatan (ii) Disarankan lomba esta0et "alan-raya dilaksanakan pada bulan April! .ei atau antara September s%d Desember. 7. >omba lari jalan raya dilakukan di jalan yang diperkeras. Camun, bilamana lalu-lintas atau situasi sejenis tidak memungkinkan menggunakan jalan sema,am itu,maka lomba boleh menggunakan jalur sepeda atau jalur pejalan kaki di samping jalan besar, tetapi tidak di atas permukaan yang lunak seperti rumput dan sebagainya. Sedangkan start . finish dapat mengambil tempat di dalam suatu arena atletik. +atatan: Disarankan bah,a untuk lomba lari "alan-raya yang ber"arak standar! "arak teoritis terukur menurut garis lurus antara titik start H 0inis tidak lebih dari /6G "arak lomba. 7. Start dan finis lomba ini harus ditandai dengan garis putih selebar minimal &,m. =ntuk e@ent jalan raya, jalur lomba harus diukur menurut jarak terpendek yang mungkin diempuh atlet pada bagian jalan yang boleh digunakan untuk lomba. Dalam lomba sesuai Pasal ' 2a3, bila mungkin 2b3dan 2,3, garis pengukuran jalur harus ditandai dengan -arna men,olok yang dapat dibedakan dari garis marka lainnya. Panjang jalur tidak boleh kurang dari jarak resmi yang dilombakan. Dalam lomba sesuai Pasal ' 2a3, 2b3 dan 2,3 dan dalam lomba yang mendapat rekomendasi !""#, ketidakpastian pengukuran tidak boleh melebihi 0.'O 2yaitu %2m untuk (arathon3 dan panjang jalur lomba harus disahkan dulu oleh 6uru =kur >omba ;esmi bersertifikat !""#. +atatan (i) : -ntuk pengukuran "alur! disarankan menggunakan metoda @sepeda yang dikalibrasi (+alibrated 1i3y3le .ethod)A. +atatan (ii) -ntuk menghindari tyerlalu pendeknya "alur pada pengukuran ulang berikutnya! disarankan memberikan @0aktor pen3egah terlalu pendeknya "alurA saat meran3ang "alur-lomba. -ntuk pengukuran dengan menggunakan sepeda besar 0aktor ini adalah 6. G! artinya tiap kilometer "alur harus diukur pada "arak sepan"ang 66 m% +atatan (iii) : 1ila diren3anakan bah,a bagian dari "alur lomba pada hari perlombaan akan ditandai dengan menggunakan peralatan yang tidak permanen! seperti: keru3ut! barikade! dlsb! penempatannya harus ditentukan sebelum ,aktu pengukuran!dan dokumen penentuan tempat ini harus dimasukkan ke dalam laporan pengukuran. +atatan (i)) : Disarankan untuk lomba yang menggunakan "arak standar! pengurangan kemiringan "alur antara tempat start dan 0inis tidak boleh melebihi satu perseribu! yaitu m per (m.

Page 8/ of 98

<% "ika +asit setu(u terhadap laporan penga1as lintasan0 0 (udge0 atau $ang lainn$a0 bah1a seorang atlet telah meninggalkan (alur hingga mengurangi (arak tempuhn$a0 maka atlet tersebut harus didiskuali-ikasi% &. 6arak jalur-lomba tiap kilometer harus terpampang jelas bagi semua atlet lari di sepanjang jalur. 1. =ntuk lomba estafet jalan raya, garis selebar &,m harus dibuat melintang jalur-lomba untuk menandai a-al jarak setiap tahapan.. Baris sejenis juga harus dibuat '0m sebelum dan sesudah garis a-al tadi, untuk menandai daerah pengoperan. Semua prosedur pengoperan harus terjadi di dalam daerah tersebut. !tart /. >omba harus dimulai dengan isyarat tembakan pistol. Prosedur dan aba-aba baku untuk lomba dengan jarak lebih dari %00 m harus digunakan 2 sesuai Pasal '12.7. 3 Dalam lomba yang pesertanya berlimpah, suatu pemberitahuan lima menit sebelum start lomba harus diberikan,dan bila perlu ditambahkan pemberitahuan lainnya.. 6eamanan dan 6esehatan/ edis 8% 2a3Panitya Penyelenggara >omba 6alan-,epat harus menjamin keselamatan seluruh atlet dan petugas. Dalam lomba sesuai Pasal '2a3, 2b3 dan 2,3, Panitia harus menjamin bah-a jalan raya yang digunakan sebagai jalur-lomba tertutup bagi lalu-lintas bermotor dari semua arah. 2b3 Pemeriksaan medis segera yang dilakukan saat perlombaan oleh Petugas (edis yang ditunjuk oleh Panitia, yang memakai ban lengan, rompi, atau tanda lain yang men,olok? tidak dianggap sebagai pemberian bantuan. 2,3 Seorang atlet harus segera berhenti dari perlombaan bila diperintahkan demikian oleh Delegasi edis atau anggota dari Team Petugas edis resmi% Pos inum0 Pos 8u$ur/Pembasuh0 Pos Pen$egar & 8. 2a3 "ir . penyegar lain yang ,o,ok harus tersedia di tempat start . finis untuk semua lomba. 2b3 =ntuk semua e@ent sampai dengan dan termasuk jarak '0 km, pos minum . pos guyur harus disediakan dengan inter@al kira-kira 2-7 km yang sesuai, bila kondisi ,ua,a menuntut demikian. 2,3 =ntuk semua e@ent lebih dari '0 m, pos penyegar harus disediakan kira-kira di setiap & km. Sebagai tambahan, harus disediakan pula pos guyur/minum dengan air saja, kira-kira di pertengahan antara dua pos penyegar, atau lebih sering, bila kondisi ,ua,a menuntut demikian. 2d3 Penyegar yang disediakan oleh Panitia ataupun oleh atlet, harus ditempatkan di pos yang dipilih oleh atlet. Penyegar ditaruh sedemikianrupa sehingga mudah di,apai oleh atlet, atau diberikan oleh orang yang ber-enang ke tangan atlet. Penyegar yang disediakan oleh atlet harus tetap dia-asi oleh petugas yang ditunjuk Panitia sejak saat diserahkan pada petugas oleh atlet atau per-akilannya. 2e3 "tlet yang mengambil penyegar di luar pos yang telah ditentukan dapat mengakibatkan dirinya didiskualifikasi oleh <asit. 9. Dalam lomba jalan raya, seorang atlet boleh meninggalkan jalanan atau lintasan dengan seiDin dan diba-ah penga-asan seorang 6udge, asalkan dengan keluar meninggalkan jalur-lomba dia tidak memperpendek jarak lomba yang harus ditempuh.

Page 88 of 98

BA,IAN II % LINTAS ALAM Pasal 230 L"8:a Li(*as Ala8 ( Cross - Countr$ ,aces ) #mum '. Di seluruh dunia terdapat @ariasi yang sangat ekstrim dalam hal kondisi lomba lintas alam, sehingga sukar membakukan lomba ini se,ara !nternasional. "danya perbedaan antara e@ent yang sangat berhasil dan yang tidak berhasil sering terjadi dalam hal karateristik alami arena serta kemampuan untuk meran,ang jalur lomba. etentuan-ketentuan berikut dapat digunakan sebagai pedoman untuk membantu negara-negara mengembangkan lari lintas alam. >ihat juga pedoman lari jarak jauh !""# untuk informasi organisasi se,ara rin,i. M7si8 L"8:a 2. (usim lomba lintas alam biasanya berlangsung selama bulan-bulan musiam dingin setelah berakhirnya musim lomba atletik. Arena 7. 2a3 6alur harus diran,ang pada daerah terbuka atau hutan, yang tertutup oleh rerumputan seluas mungkin, dengan rintangan alami, yang dapat digunakan oleh peran,angnya untuk membentuk jalur lomba yang menarik dan menantang. 2b3 Daerahnya harus ,ukup luas untuk menampung bukan hanya jalur lomba tetapi juga fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan. M' a(6a(0 Jal7 %. =ntuk e@ent kejuaraan dan lomba !nternasional, dan jika mungkin, lomba-lomba lainnya9 2a3a $arus diran,ang jalur berputar, dengan panjang tiap putaran antara '/&0 m hingga 2000 m. 6ika dibutuhkan putaran yang lebih ke,il dapat ditambahkan untuk mengatur jarak lomba agar jarak keseluruhan sesuai dengan yang diinginkan, dengan menempatkan putaran ke,il ini sebagai bagian a-al dari seluruh e@ent. Disarankan agar setiap putaran yang panjang mempunyai jarak pendakian minimal '0 m. 2a3b 6ika mungkin gunakanlah rintangan alami yang sudah ada. 5etapi hendaknya hindari rintangan yang terlampau tinggi seperti pendakian / penurunan yang berbahaya, parit yang dalam, semak yang tebal, dan se,ara umum, setiap rintangan yang akan mengakibatkan kesulitan di luar tujuan perlombaan. Sebaiknya tidak menggunakan rintangan buatan, tetapi jika terpaksa, rintangan ini harus dibuat semirip mungkin dengan rintangan alami. Dalam lomba dengan jumlah peserta yang berlimpah, hindarilah daerah sempit yang akan mengakibatkan atlet terhambat sepanjang '&00 m pertama. 2a3, Sedapat mungkin hindari menyeberang jalan aspal atau permukaan buatan lainnya. 6ika terpaksa harus mele-atinya, maka daerah tersebut harus ditutupi dengan rumput, tanah, atau karpet. 2a3d Selain daerah start dan finish, jalur tidak boleh memiliki bagian lurus yang terlalu panjang. Sebaiknya jalur memiliki jalan bergelomang alami denga tikungan-tikungan yang tidak tajam serta bagian-bagian lurus yang pendek.

Page 89 of 98

"alur =% (a) "alur harus ditandai secara (elas dengan pita di kedua sisin$a% Disarankan agar sepan(ang salah satu sisi disediakan koridor selebar 5 m0 berpagar0 untuk kepentingan petugas organisasi dan media ( terutama untuk ke(uaraan )% Daerah-daerah penting harus diberi pagar $ang kuatH khususn$a daerah start ( termasuk daerah pemanasan dan panggilan ) dan daerah -inish ( termasuk 7ona campuran )% @an$a orang-orang tertentu $ang boleh memasuki daerah tersebut% (b) as$arakat umum han$a diperbolehkan men$eberangi (alur pada saat lomba belum dimulai di titik pen$eberangan $ang telah ditentukan dengan dika1al oleh pramubakti% (c) !elain daerah start dan -inish0 disarankan agar (alur memiliki lebar = m termasuk daerah berintangan% 2d3 6ika <asit setuju terhadap laporan penga-as lintasan, , judge, atau yang lainnya, bah-a seorang atlet telah meninggalkan jalur hingga mengurangi jarak tempuhnya, maka atlet tersebut harus didiskualifikasi. 6arak 1. Pada kejuaraan lintas alam Dunia !""# jarak lomba sebaiknya di sekitar9 Putra jalur panjang 9 '2 km Putri jalur panjang 9 & km Putra jalur pendek 9 % km Putri jalur pendek 9 % km Putra 6unior 9 8 km Putri 6unior 9 1 km Disarankan jarak seperti itu juga digunakan dalam perlombaan !nternasional lainnya atau perlombaan Casional !tart :% Lomba dimulai dengan menembakkan pistol% Aba-aba dan prosedur start menggunakan ketentuan untuk lomba $ang ber(arak lebih dari <;; m (Pasal 593%B)% Dalam lomba Internasional diberikan peringatan = menit0 B menit0 dan 5 menit% @arus disediakan la(ur keberangkatan dan anggota setiap tim berbaris satu di belakang $ang lain pada saat start lomba di la(ur tersebut% Pos (inum / Buyur dan Penyegar 8. "ir . penyegar lain yang ,o,ok harus tersedia di tempat start . finis untuk semua lomba. #ntuk semua e*ent0 pos minum 2 pos gu$ur harus disediakan di setiap putaran bila kondisi cuaca menuntut demikian Lomba Lari 8unung ( ountain ,aces ) D% Lomba lari gunung dilakukan di alam terbuka $ang sebagian besar bukan (alan aspal dan memiliki se(umlah pendakian ( untuk lomba naik gunung) atau pendakian/penurunan ( untuk lomba $ang start dan -inishn$a berada pada ketingian $ang sama )% 6arak lomba dan panjang total pendakian yang disarankan untuk lomba !nternasional adalah sekitar9 !tart 4 Finish pada 6etinggian .aik 8unung sama 6ategori "arak Pendakian "arak Pendakian !enior Putra 53 km 53;; m 53 km :=; m !enior Putri C km C;; m C km =;; m "unior Putra C km C;; m C km =;; m "unior Putri < km <;; m < km 3=; m

Page 90 of 98

5idak lebih dari 20 O jarak boleh menggunakan permukaan yang diperkeras. 6alur boleh menggunakan model putaran.

BA,IAN I. REKOR DUNIA Pasal 260 / B" l+ R'6" +s 4 K"(+isi U878 '. ;ekor harus dibuat dalam perlombaan bonafid yang diorganisir, diumumkan dan disahkan sebelum hari perlombaan oleh anggota !""# yang menjadi tuan rumah perlombaan tersebut dan perlombaannya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan. 2. 7. "tlet yang men,apai rekor harus memenuhi persyaratan untuk berlomba sesuai dengan ketentuan dan harus me-akili suatu negara anggota !""#. 6ika ;ekor Dunia di,iptakan, anggota !""# yang menjadi tuan rumah ter,iptanya rekor tersebut harus segera mengumpulkan semua informasi yang dibutuhkan untuk pengesahan rekor oleh !""#. Suatu prestasi tidak dapat dianggap sebagai ;ekor Dunia sebelum disahkan oleh !""#. "nggota tersebut harus segera menginformasikan kepada !""# mengenai permintaan pengesahan rekor tersebut. #ormulir aplikasi resmi dari !""# harus dilengkapi dan dikirimkan ke kantor !""# dalam tempo 5iga Puluh $ari. #ormulirnya tersedia di kantor !""#, atau di-do-nload dari situs !""#. 6ika permohonan ini menyangkut atlet 2 tim 3 asing, duplikat formulirnya harus dikirim dalam periode yang sama kepada #ederasi "nggota dari "tlet 2 tim tersebut 3. "nggota negara tuan rumah tempat ter,iptanya rekor harus mengirimkan bersamaan dengan formulir permohonan resmi9 4uku a,ara perlombaan? $asil lengkap e@ent tersebut? :etakan foto finish 2 lihat pasal 210.22 2,3 3 Setiap atlet yang men,iptakan ;ekor Dunia harus mengikuti pemeriksaan doping pada akhir e@ent tersebut, yang dilaksanakan sesuai dengan pedoman prosedur yang berlaku. Dalam kasus rekor estafet, seluruh anggota tim harus diperiksa. !ampel urin $ang diperoleh harus dikirim untuk dianalisis ke laboratorium $ang disahkan oleh +ADA dan hasiln$a dikirimkan ke IAAF untuk melengkapi in-ormasi lain $ang dibutuhkan IAAF bagi pengesahan rekor tersebut% "ika tes tersebut menghasilkan pelanggaran0 atau tes tidak dilakukan0 IAAF tidak akan mensahkan rekor ini% 6ika atlet mengaku bersalah bah-a dalam selang -aktu tertentu sebelum pen,apaian rekor, dia telah menggunakan atau mengambil keuntungan dari Dat atau teknik terlarang, dan kemudian sesuai dengan nasihat dari komisi anti doping dan medis, rekor tersebut tidak boleh dilanjutkan untuk dianggap sebagai rekor dunia.

%.

&.

1.

/.

Page 9' of 98

8.

ategori ;ekor Dunia berikut yang diterima oleh !""#9 ;ekor Dunia? ;ekor 6unior Dunia? ;ekor Indoor Dunia #ntuk e*ent indi*idu0 minimal tiga atlet dan untuk e*ent esta-et minimal dua regu ikut sebagai peserta bona-ide e*ent tersebut% ,ekor harus lebih baik atau men$amai rekor $ang ada untuk e*ent tersebut $ang tercatat oleh IAAF% "ika rekor tersebut men$amain$a maka statusn$a sama dengan rekor asli% ;ekor yang dibuat dalam perlombaan seri atau kualifikasi, saat meme,ahkan hasil sama dalam e*ent $ang din$atakan harus diulang sesuai Pasal 53=%=, dalam suatu e@ent dari e@ent gabungan terlepas dari selesai atau tidaknya e@ent gabungan tersebut, dapat diajukan untuk disahkan. Presiden dan Sekretaris 6enderal !""# se,ara bersama-sama ber-enang untuk mensahkan ;ekor Dunia. 6ika mereka memiliki keraguan untuk menerima atau menolak rekor, kasusnya diajukan kepada De-an !""# untuk diputuskan. 4ila suatu ;ekor Dunia telah disahkan, !""# segera memberitahukan kepada #ederasi Casional atlet yang bersangkutan, #ederasi yang mengajukannya dan "sosiasi "rea yang bersangkutan. !""# akan menyediakan Plakat ;ekor Dunia untuk diberikan kepada pemegang rekor tersebut. 6ika rekor tidak disahkan, !""# akan memberikan alasannya. !""# akan memperbaharui Daftar ;ekor Dunia tiap kali suatu ;ekor Dunia telah disahkan. Daftar ini berisikan prestasi yang oleh !""#, pada tanggal dibuatnya daftar tersebut, dinyatakan sebagai prestasi terbaik yang pernah di,apai oleh atlet atau regu dalam tiap e@ent resmi yang disebutkan pada Pasal 21', 212, dan 217. !""# akan mempublikasikan daftar ini pada tanggal '6anuari setiap tahun.

D% 5;%

''.

'2.

'7.

'%. '&. '1.

'/.

K"(+isi K;7s7s '8. e,uali untuk e@ent 6alan ;aya9 2a3 ;ekor haurs di,iptakan pada fasilitas atletik yang memenuhi Pasal '%0 dengan atau tanpa atap. >intasan lari atau a-alan yang digunakan harus berada di atas fondasi yang kokoh. 2b3 =ntuk rekor dengan jarak 200 m atau lebih agar sah, panjang lintasannya tidak lebih dari %02,7 m 2 %%0 Yard 3 dan lomba dimulai dari suatu bagian perimeter. 4atasan ini tidak berlaku untuk e@ent halang rintang yang kolam airnya terletak di luar lintasan %00 m yang normal. 2,3 ;ekor harus di,iptakan pada tra,k, yang jari-jari lintasan terluarnya tidak lebih dari &0 m, ke,uali jika tikungannya terbentuk dari dua jari-jari berbeda, di mana kedua busur yang lebih panjang tidak melebihi sudut 10o dari putaran '80o. 2d3 ;ekor yang di,iptakan oleh atlet dalam perlombaan ,ampuran tidak akan diakui.

Page 92 of 98

'9. ;ekor $utdoor harus di,iptakan di atas tra,k yang memenuhi Pasal '10. 20. =ntuk ;ekor 6unior Dunia, bila tanggal lahir atlet sebelumnya belum pernah dikonfirmasi oleh !""#, pengajuan pertama atas nama atlet tersebut harus dilengkapi dengan :opy paspornya, "kte kelahiran atau dokumen resmi sejenis yang men,antumkan tanggal lahirnya. 2'. =ntuk :ekor Indoor Dunia9 2a3 ;ekor harus di,iptakan dalam stadion yang sesuai dengan Pasal 2'' dan 2'7. 2b3 =ntuk lomba 200 m atau lebih, tra,k o@al tidak boleh melebihi panjang nominal 20',2 m 2 220 Yard 3. 22. =ntuk rekor lari dan lomba jalan ,epat, kondisi pengukuran -aktu berikut harus diperhatikan9 2a3 ;ekor diukur oleh Pengukur <aktu ;esmi atau Sistem #oto #inish Penuh yang sah. 2b3 =ntuk lomba sampai dengan dan termasuk %00 m, prestasi harus diukur oleh Sistem 8tomatis Penuh yang sesuai dengan pasal '1&. 2,3 Dalam kasus ;ekor 5ra,k dengan Pengukur <aktu 8tomatis, ,etakan #oto #inish disertakan dalam dokumentasi yang dikirimkan ke !""#. 2d3 =ntuk semua ;ekor sampai dengan dan termasuk 200 m, informasi mengenai ke,epatan angin, yang diukur seperti disebutkan dalam Pasal '17.8, 9, dan '0, harus dilampirkan. 6ika ke,epatan angin pada arah sama dengan arah lari dari belakang atlet rata-ratanya lebih dari 2 m/s, rekor tidak akan diterima. 2e3 Dalam lomba yang menggunakan lintasan masing-masing, rekor tidak diterima jika pelari berlari di atas atau lebih dalam dari batas lintasan lengkung sebelah dalam. 2f3 6ika ada -aktu reaksi untuk lomba yang menggunakan start jongkok dan balok start sebaiknya disertakan. 27. =ntuk lomba yang menggunakan berma,am-ma,am jarak9 2a3 >omba harus dinyatakan hanya menempuh satu jarak saja. 2b3 5etapi lomba yang didasarkan pada jarak yang ditempuh untuk suatu -aktu tertentu dapat dikombinasikan dengan lomba yang menmpu jarak tertentu 2 (isalnya, ' jam dan 20.000 m ) lihat Pasal '1%.% 3. 2,3 Diperbolehkan seorang atlet men,iptakan beberapa rekor dalam lomba yang sama. 2d3 Diperbolehkan beberapa atlet men,iptakan beberapa rekor dalam lomba yang sama. 2e3 5etapi tidak diperkenankan seorang atlet disahkan meme,ahkan suatu rekor pada jarak yang lebih pendek jika ia tidak menyelesaikan seluruh jarak lomba. 2%. =ntuk ;ekor Astafet Dunia9 2a3 ;ekor di,iptakan oleh regu yang selurh anggotanya merupakan Penduduk dari suatu Cegara "nggota !""#. e-arganegaraannya diperoleh sesuai dengan Pasal &. 2b3 6ajahan yang bukan anggota terpisah dari !""#, untuk kepentingan Pasal ini, dapat dianggap bagian dari Cegara !nduknya. 2,3 <aktu yang di,iptakan oleh Pelari Pertama tidak dapat dianggap sebagai ;ekor.

Page 97 of 98

2&. ;ekor 6alan :epat Dunia inimal Tiga "udge baik dari Panel "udge "alan Cepat Internasional IAAF atau Le*el Area bertugas dalam lomba tersebut dan menandatangai #ormulir "plikasi.

21. =ntuk ;ekor Dunia e@ent >apangan9 2a3 Prestasi diukur oleh 5iga 6udge >apangan menggunakan batang atau pita baja bersertifikat dan terkalibrasi atau "lat =kur !miah yang Sah, yang akurasinya telah disahkan oleh 6uru =kur yang 4erkualifikasi. 2b3 Dalam >ompat 6auh dan >ompat 6angkit, informasi mengenai ke,epatan angin, yang diukur seperti disebutkan dalam Pasal '8%.%, &, dan 1, harus dilampirkan. 6ika ke,epatan angin pada arah sama dengan arah lari dari belakang atlet rata-ratanya lebih dari 2 m/s, rekor tidak akan diterima. 2,3 ;ekor Dunia dapat disahkan untuk beberapa prestasi dalam suatu lomba, asalkan ;ekornya sama dengan atau lebih baik dari ;ekor yang ada. 2/. =ntuk ;ekor Dunia e@ent Babungan9 ondisinya sama dengan yang dipersyaratkan untuk masing-masing e@ent indi@idu ke,uali, dalam e@ent yang mensyaratkan e,epatan "ngin, minimal satu dari kondisi berikut haru dipenuhi9 2a3 e,epatan angin dalam setiap e@ent indi@idu tidak lebih dari P % m/s. 2b3 e,epatan rata-rata 26umlah ke,epatan angin untuk setiap e@ent dibagi dengan banyaknya e@ent 3 tidak lebih dari P 2 m/s. 28. =ntuk ;ekor Dunia di 6alan ;aya9 2a3 6alur harus diukur oleh 6uru =kur bersertifikat !""# / "!(S *"+ atau *4+ seperti disebutkan dalam pasal ''/. 2b3 5itik Start dan #inish jalur, jika diukur dengan garis lurus, berjarak tidak lebih &0 O jarak lomba. 2,3 Pengurangan ketinggian antara Start dan #inish rata-ratanya tidak boleh lebih dari satu per seribu bagian, yaitu ' m per km. 2d3 6uru =kur yang mensahkan 6alur atau 6uru =kur *"+ atau *4+ lainnya yang melengkapi data pengukuran harus menyatakan bah-a jalur yang diukur adalah jalur yang ditempuh oleh kendaraan terdepan saat lomba. 2e3 6alur harus di@erifikasi di tempat dalam jangka -aktu dua minggu sebelumnya, pada hari lomba, atau sesegera mungkin setelah perlombaan, sebaiknya oleh 6uru =kur *"+ atau *4+ yang berbeda dengan 6uru =kur sebenarnya. 2f3 ;ekor Dunia 6alan ;aya yang di,iptakan pada jarak antara haru sesuai dengan kondisi Pasal 210 dan diukur sesuai etentuan !""#. 6arak antara harus diukur dan ditandai selama pengukuran jalur. (g) #ntuk )sta-et "alan ,a$a lomba dibagi dalam tahap = km 4 5; km 4 = km 4 5; km 4 = km 4 :05D= km% 29. =ntuk ;ekor 6alan :epat di jalan ;aya 2a3 6alur harus diukur oleh 6uru =kur bersertifikat !""# / "!(S *"+ atau *4+ seperti disebutkan dalam pasal ''/. 2b3 Putaran tidak kurang dari 2 km dan tidak lebih dari 2,& km dengan kemungkinan Start dan #inish di dalam Stadion. 2,3 6uru =kur yang mensahkan 6alur atau 6uru =kur *"+ atau *4+ lainnya yang melengkapi data pengukuran harus menyatakan bah-a jalur yang diukur adalah jalur yang ditempuh dalam perlombaan.

Page 9% of 98

2d3

6alur harus di@erifikasi di tempat dalam jangka -aktu dua minggu sebelumnya, pada hari lomba, atau sesegera mungkin setelah perlombaan, sebaiknya oleh 6uru =kur *"+ atau *4+ yang berbeda dengan 6uru =kur sebenarnya. +atatan: Disarankan agar Federasi Nasional dan Asosiasi Area menggunakan (etentuan yang sama dengan (etentuan di atas untuk pengesahan rekor masingmasing.

Page 9& of 98

PASAL 26# E>'(*-'>'(* )a(0 R'!" D7(ia()a +a9a* +ia!7i Prestasi yang diukur dengan Pengukur <aktu 8tomatis Penuh 2 "5 3 Prestasi yang diukur se,ara (anual 2 $5 3 P7* a $anya "59 '00 m? 200 m? %00 m? ''0 m B-? %00 m B-? Astafet % H '00 m "5 atau $59 800 m? '000 m? '&00 m? ' mil? 2000 m? 7000 m? &000 m? '0.000 m? 20.000 m? ' jam? 2&.000 m? 70.000 m? 7000 m $alang ;intang. Astafet9 % H 200 m? % H %00 m? % H 800 m? % H '&00 m >omba 6alan ;aya9 '0 km? '& km? 20 km? Setengah (arathon, 2& km, 70 km, (arathon, '00 km, Astafet 6alan ;aya 2 $anya jarak marathon 3 6alan :epat 2 5ra,k 39 20,000 m? 70.000 m? &0.000 m 6alan :epat 2 6alan ;aya 39 20 km? &0 km >ompat9 >ompat 6auh, >ompat 6angkit, >ompat 5inggi, >ompat 5inggi Balah >empar9 5olak Peluru, >empar :akram, >ontar (artil, >empar >embing A@ent Babungan9 Dasa >omba P7* i $anya "59 '00 m? 200 m? %00 m? '00 m B-? %00 m B-? Astafet % H '00 m "5 atau $59 800 m? '000 m? '&00 m? ' mil? 2000 m? 7000 m? &000 m? '0.000 m? 20.000 m? ' jam? 2&.000 m? 70.000 m? 7000 m $alang ;intang. Astafet9 % H 200 m? % H %00 m? % H 800 m >omba 6alan ;aya9 '0 km? '& km? 20 km? Setengah (arathon, 2& km, 70 km, (arathon, '00 km, Astafet 6alan ;aya 2 $anya jarak marathon 3 6alan :epat 2 5ra,k 39 '0,000 m? 20.000 m. 6alan :epat 2 6alan ;aya 39 20 km >ompat9 >ompat 6auh, >ompat 6angkit, >ompat 5inggi, >ompat 5inggi Balah >empar9 5olak Peluru, >empar :akram, >ontar (artil, >empar >embing A@ent Babungan9 Sapta >omba? Dasa >omba Catatan& +aktu $ang diukur menngunakan sistem trans-onder tidak diakui untuk e*ent "alan ,a$a.

Page 91 of 98

PASAL 262 E>'(*-'>'(* )a(0 R'!" J7(i" D7(ia()a +a9a* +ia!7i Prestasi yang diukur dengan Pengukur <aktu 8tomatis Penuh 2 "5 3 Prestasi yang diukur se,ara (anual 2 $5 3 J7(i" P7* a $anya "59 '00 m? 200 m? %00 m? ''0 m B-? %00 m B-? Astafet % H '00 m "5 atau $59 800 m? '000 m? '&00 m? ' mil? 7000 m? &000 m? '0.000 m? 7000 m $alang ;intang. Astafet % H %00 m 6alan :epat 2 5ra,k 39 '0,000 m 6alan :epat 2 6alan ;aya 39 '0 km >ompat9 >ompat 6auh, >ompat 6angkit, >ompat 5inggi, >ompat 5inggi Balah >empar9 5olak Peluru, >empar :akram, >ontar (artil, >empar >embing A@ent Babungan9 Dasa >omba J7(i" P7* i $anya "59 '00 m? 200 m? %00 m? '00 m B-? %00 m B-? Astafet9 % H '00 m "5 atau $59 800 m? '000 m? '&00 m? ' mil? 7000 m? &000 m? '0.000 m? 7000 m $alang ;intang. Astafet % H %00 m 6alan :epat 2 5ra,k 39 '0.000 m 6alan :epat 2 6alan ;aya 39 '0 km >ompat9 >ompat 6auh, >ompat 6angkit, >ompat 5inggi, >ompat 5inggi Balah >empar9 5olak Peluru, >empar :akram, >ontar (artil, >empar >embing A@ent Babungan9 Sapta >omba? Dasa >omba 2 $anya disahkan jika di atas /700 3 Catatan& +aktu $ang diukur menngunakan sistem trans-onder tidak diakui untuk e*ent "alan ,a$a. PASAL 261 E>'(*-'>'(* )a(0 R'!" I(+"" D7(ia Prestasi yang diukur dengan Pengukur <aktu 8tomatis Penuh 2 "5 3 Prestasi yang diukur se,ara (anual 2 $5 3 P7* a $anya "59 &0 m? 10 m? 200 m? %00 m. &0 m B-? 100 m B-. "5 atau $59 800 m? '000 m? '&00 m? ' mil? 7000 m? &000 m? Astafet9 % H 200 m? % H %00 m, % H 800 m 6alan :epat 9 &.000 m

Page 9/ of 98

>ompat9 >ompat 6auh, >ompat 6angkit, >ompat 5inggi, >ompat 5inggi Balah >empar9 5olak Peluru A@ent Babungan9 Sapta >omba P7* i $anya "59 &0 m? 10 m? 200 m? %00 m. &0 m B-? 10 m B-. "5 atau $59 800 m? '000 m? '&00 m? ' mil? 7000 m? &000 m. Astafet9 % H 200 m? % H %00 m? % H 800 m. 6alan :epat 9 7.000 m >ompat9 >ompat 6auh, >ompat 6angkit, >ompat 5inggi, >ompat 5inggi Balah >empar9 5olak Peluru A@ent Babungan9 Pan,a >omba JJJJJ

Page 98 of 98

Page 99 of 98

Anda mungkin juga menyukai