Kerajaan Islam
Kerajaan Islam
SEJARAH BEBERAPA
KERAJAAN ISLAM DI JAWA,
SUMATERA, DAN
SULAWESI
Standar Kompetensi :
8. Memahami perkembangan Islam di Indonesia
Kompetensi Dasar :
8.2. Menceritakan sejarah beberapa
kerajaan Islam di Jawa Sumatra dan
Sulawesi
PERTEMUAN 1
Indikator :
8.2.1. Menjelaskan Sejarah Kerajaan-kerajaan
Islam yang beridiri di pulau Jawa (Kerajaan
Demak)
8.2.1. Menjelaskan Sejarah Kerajaan-kerajaan
Islam yang beridiri di pulau Jawa (Kerajaan
Mataram Islam)
8.1.3. Menjelaskan Sejarah Kerajaan-kerajaan
Islam yang beridiri di pulau Jawa (Kerajaan
Banten)
Kerajaan Islam di pulau
Jawa :
Kerajaan Demak
Kerajaan Banten
Kerajaan Mataram
Islam
Kerajaan Islam di pulau
Sumatera :
Kerajaan Samudera
Pasai
Kerajaan Malaka
Kerajaan Aceh
Darussalam
Kerajaan Islam di pulau
Sulawesi :
Kerajaan Gowa dan
Tallo (Makassar)
Kerajaan Ternate
Kerajaan Tidore
KERAJAAN DEMAK
Letak : Bintoro (Glagah wangi /Muara Sungai Demak)
Merupakan kerajaan Islam pertama di pulau Jawa.
Pendiri : Raden Patah
Latar belakang : melemahnya kerajaan
Majapahit
Tahun berdiri : 1500 M
Nama-nama Sultan yang berkuasa : Raden Patah,
Sultan Trenggono, Adi Pati Unus, Sunan Prawoto,
Joko Tingkir (Sultan Hadi Wijoyo).
Adi Pati Unus menyerang Portugis di Malaka : 1513
Fatahillah berhasil menguasai Sunda Kelapa : 22 Juni
1527 kemudian diubah namanya menjadi “Jayakarta”
Sultan terkenal : Sultan Trenggono
Lanjutan Kerajaan Demak :
Wilayah kekuasaan :Jepara Tuban, Sedayu,
Palembang, Jambi dan beberapa daerah di
Kalimantan
Konflik : Terjadi perebutan kekuasaan antara
Aryo Penangsang, Sunan Prawoto dan Joko
Tingkir.
Kehidupan Ekonomi : dari sektor pertanian
Bukti Peninggalan : Masjid Agung Demak,
Tradisi Sekaten, Makam para Wali. Wayang
Kulit.
Faktor Keruntuhan : (1)Karena perebutan
kekuasaan, (2)Karena perang saudara,
(3)Karena pemindahan ibukota dari
Demak/Bintoro ke Pajang oleh Joko Tingkir
KERAJAAN BANTEN
Letak : Tepi timur Selat Sunda
Pendiri : Fatahillah (Syarif Hidayatulloh)
Latar belakang : sebagai basis kerajaan
Demak untuk menguasai Pajajaran
Tahun berdiri : 1552 M
Nama-nama Sultan yang berkuasa : Hasanudin,
Panembahan Yusuf, Maulana Muhammad,Abul
Mufakir, Abu maali Achmad, Sultan Ageng
Tirtoyo, Sultan Haji
Sultan terkenal : Sultan Ageng Tirtoyoso.
Lanjutan Kerajaan Banten :
Wilayah Kekuasaan : Jawa Barat, Lampung ,
Bengkulu.
Konflik : Terjadi perang saudara antara Sultan
Ageng Tirtoyoso dengan anaknya (Sultan Haji).
Terjadi perang dengan VOC
Kehidupan Ekonomi : dari sektor Perdagangan,
Pertanian .
Bukti Peninggalan : Masjid Agung Banten,
Kampung Pekojan, kampung Pecinan, Benteng
Sorosowan, Keraton Kerajaan Banten,Kampung
Pande, Kampung Kauman.
Faktor keruntuhan : (1)Karena terjadi Perang
Saudara (Sultan Ageng Tirtoyoso (Ayah) dg
Sultan haji (Anak), (2)karena Serangan VOC.
Kerajaan Mataram Islam
Letak : Kota gede (yogyakarta)
Pendiri : Sutowijoyo
Latar belakang : Melemahnya Kerajaan Pajang
(Demak)
Tahun berdiri : 1558 M
Nama-nama Sultan yang berkuasa : Sutowijoyo,
Mas Jolang, Sultan Agung/Mas Rangsang,
Amangkurat I, Amangkurat II
Sultan terkenal : Sultan Agung.
Pernah berusaha menyerang VOC di Batavia,
tetapi gagal yang disebabkan beberapa faktor:
1)Jarak tempuh yang jauh, 2)Kurangnya perbekalan
(bahan Makanan), 3) kurangnya persenjataan.
Lanjutan Kerajaan Mataram :
Wilayah kekuasaan : Seluruh pulau Jawa kecuali
Batavia dan Banten.
Konflik : Terjadi perang dg VOC yang diakhiri
dengan perjanjian Giyanti dan perjanjian
Salatiga.
Kehidupan Ekonomi : Pertanian dan perdagangan
Bukti Peninggalan : Kalender Jawa, Kraton
Yogya, Kraton Solo, Upacara Grebek, Sekaten.
Faktor Keruntuhan : (1) Karena Serangan VOC,
(2)ditanda tanganinya perjanjian Giyanti dan
Perjanjian Salatiga.
Perjanjian Giyanti
Ditandatangani : 1755 M
Isi :
“Mataram dibagi menjadi 2, yaitu :
a.Kesultanan Yogyakarta diperintah
oleh Hamengkubuwono
b.Kasuhunan Surakarta diperintah
oleh Pakubuwono”
Perjanjian Salatiga
Ditandatangani : 1757
Isi : Sebagian Yogya diberikan pada
Paku Alam sebagai Adipati, sebagian
Surakarta diberikan pada
Mangkunegaran, akhirnya Mataran
dibagi menjadi empat kerajaan kecil,
yaitu :
a. Kesultanan Yogyakarta
b. Kasuhunan Surakarta
c. Kerajaan Mangkunegara
d. Kerajaan Pakualam”
EVALUASI
Untuk mempermudah mempelajari tentang Sejarah Kerajaan
Demak,cobalah kamu analisa Kerajaan tersebut dengan melihat tahun
dan peristiwa yang terjadi serta para tokoh dan peranannya. Tulis
jawaban kamu sesuai dengan kolom di bawah ini !
Tahun Peristiwa Tokoh Peranan
5. Ki Gede …………………………………………..
Pemanahan
PERTEMUAN 2
Indikator :
8.2.4. Menjelaskan Sejarah Kerajaan-kerajaan Islam
yang berdiri di pulau Sumatera (Kerajaan
Samudera Pasai).
8.2.5. Menjelaskan Sejarah Kerajaan-kerajaan Islam
yang berdiri di pulau Sumatera (Kerajaan
Malaka).
8.2.6. Menjelaskan Sejarah Kerajaan-kerajaan Islam
yang berdiri di pulau Sumatera (Kerajaan Aceh
Darussalam ).
KARAJAAN SAMUDERA PASAI
Letak : Pesisir Timur Laut Aceh
Merupakan Kerajaan Islam pertama di
Indonesia
Pendiri : Meurah Khair (Mahmud Syah)
Tahun berdiri : Abad 11 M
Nama-nama Sultan yang berkuasa :
- Dinasti Maurah Khair : Mahmud Syah,
Mansyur Syah, Giyasuddin Syah, Maurah Noe
(Maharaja Nuruddin)
- Dinasti Maurah Silu : Sultan Malik Al Saleh,
Malik Az Zahir I, Malik Az Zahir II, Malik
At Tahir III
Sultan terkenal : Sultan Malik Az Zahir II.
Lanjutan Kerajaan Samudera Pasai :
Kehidupan Ekonomi : dari sektor Perdagangan.
Bukti Peninggalan arkeologis : Batu nisan Sultan
Malik Al Saleh dan Jirat Putri Pasai.
Bukti kemajuan :
1. memiliki mata uang berupa dirham
2. penerapan sistem pajak/cukai dalam
perdagangan untuk barang-barang yang masuk
3. diberlakukannya hukum/syariat Islam
Pernah dikunjungi Marcopolo tahun 1292 dan
Ibnu Bathutoh 1345 M
KERAJAAN ACEH DARUSSALAM
Letak : Sebelah utara pulau Sumatera
(Ujuang pantai Aceh)
Pendiri : Sultan Ali Mughoyat Syah
Latar belakang : Melemahnya Kerajaan
Samudera Pasai
Tahun berdiri : 1496 M
Nama-nama Sultan yang berkuasa :Sultan
Ali Mughoyat Syah,Salahuddin, Alaudin
Riayat Syah Al kahar, Sultan Iskandar
Muda, Sultan Iskandar Sani, Sultanah Tajul
Alam Safiatuddin Syah.
Sultan terkenal : Sultan Iskandar Muda
Lanjutan Kerajaan Aceh Darussalam