Anda di halaman 1dari 8

Part 4

ADAB KEPADA ULAMA


‫العلماء ورثة االنبياء‬
“Ulama adalah pewaris para Nabi”
Al-Kahfi ayat 66-70
َ ‫ُك َع ٰلٓى اَ ْن تُ َعلِّ َم ِن ِم َّما ُعلِّ ْم‬
‫ت ُر ْش ًدا‬ َ ‫• قَا َل لَهٗ ُم ْو ٰسى هَلْ اَتَّبِع‬

66. Musa berkata kepadanya, “Bolehkah aku mengikutimu agar engkau mengajarkan kepadaku (ilmu yang
benar) dari apa yang telah diajarkan kepadamu (untuk menjadi) petunjuk?”

َ ‫• قَا َل اِنَّ َك لَ ْن تَ ْستَ ِط ْي َع َم ِع َي‬


‫صبْرًا‬

67. Dia menjawab, “Sesungguhnya engkau tidak akan sanggup bersabar bersamaku.

ْ ‫ْف تَصْ ِب ُر َع ٰلى َما لَ ْم تُ ِح‬


‫ط بِ ٖه ُخبْرًا‬ َ ‫• َو َكي‬

68. Bagaimana engkau akan sanggup bersabar atas sesuatu yang engkau belum mempunyai pengetahuan
yang cukup tentangnya?”
‫هّٰللا‬
‫ص ْي لَ َك اَ ْمرًا‬ َ ُ ‫• قَا َل َستَ ِج ُدنِ ْٓي اِ ْن َش ۤا َء‬
ِ ‫صابِرًا َّوٓاَل اَ ْع‬

69. Dia (Musa) berkata, “Insyaallah engkau akan mendapatiku sebagai orang yang sabar dan aku tidak akan
menentangmu dalam urusan apa pun.”

َ ‫• قَا َل فَا ِ ِن اتَّبَ ْعتَنِ ْي فَاَل تَ ْسـَٔ ْلنِ ْي َع ْن َش ْي ٍء َح ٰتّٓى اُحْ ِد‬
ࣖ ‫ث لَ َك ِم ْنهُ ِذ ْكرًا‬

70. Dia berkata, “Jika engkau mengikutiku, janganlah engkau menanyakan kepadaku tentang apa pun sampai
Presentationaku
title menerangkannya kepadamu.” 3
Dalam kitab Adab al-Alim wa al-Muta’allim karya Hadratussyaikh KH. M. Hasyim
Asy’ari, terdapat 12 akhlak Murid terhadap Guru yakni:
1. Seorang murid hendaknya mempertimbangkan terlebih dahulu dan meminta petunjuk
(istikharah) kepada Allah Swt. Perihal guru yang akan ditimba ilmunya dan yang akan
diteladani budi pekerti dan tata kramanya.
2. Bersungguh-sungguh dalam mencari guru yang memiliki keahlian dalam bidang ilmu
syari’at yang dipercaya diantara guru-guru lain dan sering melakukan penelitian dan
dialog bersama pakar. Bukan sosok guru yang ilmunya didapat lewat lembaran-lembaran
kertas buku dan tidak pernah belajar langsung dengan masyayikh.
3. Patuh pada guru dalam berbagai hal dan tidak menentang pendapat dan aturannya.

Presentation title 4
Akhlak Murid terhadap Guru

4. Memandang guru dengan hormat, ta’dzim, dan percaya bahwa pada dirinya ada
kesempurnaan karena itu lebih bermanfaat bagi murid.
5. Tahu hak-hak guru dan tidak lupa kemuliaannya.
6. Bersabar atas kekasaran (ketidakramahan) dan keburukan perilaku yang muncul dari guru.
7. Tidak menemui guru selain di majelis Ta’lim yang sudah lumrah tanpa meminta izin
terlebih dahulu, baik guru sedang sendiri ataupun bersama orang lain.
8. Apabila murid duduk di hadapan guru, sebaiknya ia duduk dengan etika yang baik, seperti
duduk bersimpuh di atas kedua lututnya atau duduk tasyahud dengan tanpa meletakkan tangan
diatas paha, atau duduk bersila dengan rasa tawadlu’, rendah diri, tenang dan khusyu’.

Presentation title 5
9. Sebisa mungkin berkata yang baik kepada guru.
10. Ketika murid mendengar guru menyebutkan hukum suatu kasus atau suatu keterangan
yang berfaedah, atau menceritakan suatu cerita, atau menembangkan sebuah syair namun
murid telah menghafalnya, maka murid tetap harus mendengarkan dengan seksama,
mengambil manfaat, merasa haus (akan ilmu) dan gembira seakan-akan belum pernah
mendengar.
11. Tidak mendahului atau bersamaan dengan guru dalam menjelaskan suatu permasalahan
atau dalam menjawab pertanyaan.
12. Bila guru memberikan sesuatu, murid harus menerimanya dengan tangan kanan.

Presentation title 6

Saya tidak pernah menghina orang bodoh karena sama
dengan saya menghina Tuhan karena kadar kemampuan


seseorang itu berbeda-beda, yang penting sudah berusaha.
Berbeda dengan orang yang malas, pasti saya marahi.
Karena malas itu bukan takdir tapi pilihan.
KH. Musta’in Syafi’i
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai