Anda di halaman 1dari 8

Adab Terhadap Guru

Guru merupakan aspek besar dalam penyebaran ilmu, apalagi jika yang
disebarkan adalah ilmu agama yang mulia ini. Para pewaris nabi begitu
julukan mereka para pemegang kemulian ilmu agama. Tinggi
kedudukan mereka di hadapan Sang Pencipta.
Menghormati Guru
“Saat kami sedang duduk-duduk di masjid,
maka keluarlah Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam kemudian duduk di
hadapan kami. Maka seakan-akan di atas
kepala kami terdapat burung. Tak satu pun
dari kami yang berbicara” (HR. Bukhari).
Memperhatikan
adab adab Ketika
• Seorang penuntut ilmu harus duduk rapi,
berada di depan tenang, tawadhu’, mata tertuju kepada
guru guru, tidak membetangkan kaki, tidak
• Adab duduk bersandar, tidak pula bersandar dengan
tangannya, tidak tertawa dengan keras,
• Adab berbicara tidak duduk di tempat yang lebih tinggi
• Adab bertanya juga tidak membelakangi gurunya”.
• Seorang penuntu ilmu dituntun untuk
mendengarkan guru Ketika menjelaskan
ِّ ‫َفسْ َئ لُوا َأهْ َل‬
َ ‫الذ ْك ِر ِإن ُكن ُت ْم الَ َتعْ َلم‬
• ‫ُون‬

“Maka bertanyalah kepada orang yang


mempunyai pengetahuan jika kamu tidak
mengetahui” (QS. An Nahl: 43).
Mendoakan
Guru
“Tidaklah aku mengerjakan
sholat kecuali aku pasti
mendoakan kedua orang tuaku
dan guru guruku semuanya.”
Memperhatikan
adab-adab dalam “Dan janganlah mencari-cari
menyikapi kesalahan keburukan orang dan janganlah
guru menggunjingkan satu sama lain.
Adakah seorang di antara kamu
yang suka memakan daging
saudaranya yang sudah mati? Maka
tentulah kamu merasa jijik
kepadanya” (QS. Al Hujurot:12).
Meneladani penerapan
ilmu dan akhlaknya “Jika gurumu itu sangat baik akhlaknya,
jadikanlah dia qudwah atau contoh untukmu
dalam berakhlak. Namun bila keadaan
malah sebaliknya, maka jangan jadikan
akhlak buruknya sebagai contoh untukmu,
karena seorang guru dijadikan contoh dalam
akhlak yang baik, bukan akhlak buruknya,
karena tujuan seorang penuntut ilmu duduk
di majelis seorang guru mengambil ilmunya
kemudian akhlaknya.”

Anda mungkin juga menyukai