Hukum Aljabar Proposisi

& Formula Proposisi

Satisfiability, Validitas,
Kontradiksi, Kontigensi
Konsekuensi Logis dan
Kesetaraan Logis
Hukum Aljabar Proposisi
Tabel kebenaran sangat membantu dalam
menentukan ekivalensi dua proposisi, tautulogi,
kontradiksi dan kesahan sebuah proposisi, namun
apabila premisnya ada banyak, maka akan
dihasilkan tabel kebenaran yang sangat banyak.

Hukum aljabar proposisi adalah solusi dari

masalah premis dengan jumlah besar pada tabel
kebenaran.
Hukum aljabar proposisi dapat digunakan untuk
membuktikan:
• Dua proposisi yang ekivalen tanpa
menggunakan tabel kebenaran
• Tautologi dan kontradiksi tanpa menggunakan
tabel kebenaran
• Kesahan sebuah argument
Hukum aljabar proposisi
Transposisi (trans)
o pq~q~p

Hukum Implikasi (imp)

o pq~pvq

Hukum Ekivalensi (Eki)

op  q (pq)(q
p)
op  q (pq)v(~p
~q)

Hukum Eksportasi (Eks)

o p(qr)(pq)r
Contoh penggunaan Hukum Proposisi

• Buktikan bahwa p →( q → r ) ≡ ¬ r → ¬ p ∨ ¬ q
menggunakan hukum proposisi
• Pembuktian:
• p→ ( q→ r ) ≡( p∧q)→ r (Hukum eksportasi)
• ≡ ¬ r → ¬ ( p ∧ q ) (Hukum
• transposisi)
• Terbukti bahwa≡¬ r→q
p →( ¬→ p ∨r∼) q≡(Hukum
¬r → ¬p∨¬q
transposisi)
menggunakan hukum proposisi
Formula proposisional
• Formula proposisional  Penggunaan beberapa premis untuk
membentuk suatu kalimat
• Formula proposisi terdiri dari proposisi-proposisi atom,
p1,p2, .., pn
• Operator-operator pada formula proposisi: ¬ , ∧, ∨, ⊕, →, ⟷
• Kombinasi dari beberapa proposisi atom menggunakan
operator- operator tertentu (operasi) disebut proposisi
majemuk
• Aturan formula proposisi
• Setiap proposisi atom merupakan formula logika proposisi
• Apabila ada premis P dan Q, adalah formula proposisi, maka semua
¬P , P
∧ Q , P ∨ Q , P ⊕ Q , P → Q, P ⟷ Q merupakan formula proposisi.
Formula Proposisi
• Apakah penyataan berikut ini adalah formula proposisi?
• P ∧ Q adalah formula proposisi
• P Q ∨ adalah bukan formula proposisi
• ¬ ¬ (¬ P → ¬ (¬Q) adalah formula proposisi
• P ¬ ∧ Q adalah bukan formula proposisi
• P ⟷ → Q adalah bukan formula proposisi
• P ⊕ Q → ¬ R adalah formula proposisi
• (P → Q) ¬ (R ∧ S) adalah bukan formula proposisi
Sub Formula Proposisi
• Apabila diketahui sebuah formual proposisi P, maka sub formula proposisi dari A adalah A
itu sendiri.
• Apabila premis P dan permis Q adalah premis-premis yang digunakan untuk membangun
premis X yang lebih kompleks, maka P dan Q dikatakn sub-formula dari X
• Sub formula bersifat transitif, sehingga jika R sub formula dari Q dan Q sub formula dari P,
maka R merupakan sub formula dari P.
• Misalkan formula (A ∨ B) → (P ∧ Q), maka sub formulanya adalah:
• (A ∨ B) → (P ∧ Q)
• (A ∨ B)
• (P ∧ Q)
• A
• B
• P
• Q
Sub Formula Proposisi
• Diketahui sebuah formula proposisi berikut:
• (p ∧ ¬ q) → ∼(p ˅ (q ∧ ¬r))
• Maka sub formulanya adalah:
• (¬ p ∧ ¬ q) → ¬ (p ˅ (q ∧ ¬r))
• (¬ p ∧ ¬ q)
• ¬(p ˅ (q ∧ ¬r))
• q ∧ ¬r
• ¬p
• ¬q
• q
• ¬r
Presedens (Urutan Pengerjaan) Operator Logika
• Presendens  urutan pengerjaan operator
logika.
• Terdapat 2 aturan umum yaitu:
• Penggunaan tanda kurung buka “(” dan kurung tutup “)”
• Mengikuti aturan urutanOperator
pada tabel presendens
Urutan
¬ 1
∧ 2
∨ 3
⊕ 4
→ 5
⟷ 6
Tautologi
• Proposisi majemuk yang hasil operasinya selalu bernilai TRUE

p q pʌq ¬(p ʌ q) p v (p ʌ q)
T T T F T
T F F T T
Tautologi
F T F T T
F F F T T
Kontradiksi
• proposisi majemuk yang hasil operasinya selalu bernilai FALSE

p q pʌq pvq ¬(p v q) (p ʌ q) ʌ ¬ (p v q)

T T T F F F
T F F T F F
F T F T F F Kontradiksi

F F F F T F
Kontigensi
• proposisi majemuk yang hasil operasinya ada yang bernilai TRUE dan
ada yang bernilai FALSE
p q pʌq ¬(p ʌ q)
T T T F
T F F T Kontigensi
F T F T
F F F T

p q pʌq pvq ¬(p v q)

T T T F F
T F F T F
Kontigensi
F T F T F
F F F F T
Satisfiability
• Proposisi majemuk bersifat satisfiability apabila setidaknya ada
kombinasi dari hasil operasi yang menghasilkan minimal satu TRUE.
p q pʌq ¬(p ʌ q)
T T T F
T F F T Satisfiability
F T F T
F F F T

p q pʌq pvq ¬(p v q)

T T T F F
T F F T F
Sa tisfiability
F T F T F
F F F F T
Unsatisfiability
• Proposisi majemuk bersifat unsatisfiality apabila tidak ada satupun
kombinasi dari operasinya yang memiliki nilai TRUE.

p q p∨ q ¬p ¬q (p ∨ q) ∧ ¬p ∧ ¬q

T T T F F F
T F T F T F satisfiability

Un
F T T T F F
F F F T T F
Valid vs invalid

• Valid  Kombinasi proposisi dikatakan valid apabila kombinasinya

proposisinya berupa tautologi.
• Invalid  Kombinasi proposisi dikatakan valid apabila kombinasinya
proposisinya berupa kontradiksi atau kontigensi.
Konsekuensi Logika
• Proposisi majemuk dengan operasi implikasi menghasilkan tautology
• Misalkan (p → q) ∧ p) → q
p q p→ q (p → q) ʌ p ((p → q) ʌ p) → q

T T T T T
T F F F T
Tautologi
F T T F T
F F T F T

• Terlihat bahwa operasi implikasi (→) dari proposisi majemuk (p →

q) ∧
p) yang menghasilkan koneskuensi logis, dimana q memiliki
nilai kebenaran tautologi
Kesetaraan Logika
• Proposisi majemuk dengan operasi biimplikasi menghasilkan tautology
• Misalkan (p → q) ⟷ (¬p ∨ q)
p q ¬p p→ q ¬p ʌ q p → q ⟷ ¬p ʌ q

T T F T T T
T F F F F T
F T T T T T Tautologi
F F T T T T

• Terlihat bahwa operasi bimplikasi (⟷) dari proposisi majemuk (p →

q) menghasilkan kesetaraan logis, dimana (¬p ∨ q) memiliki nilai
kebenar tautologi
Daftar Pustaka
• S. S. Epp. Discrete Mathematics with Applications, 5th Edition.
Brooks/ Cole Cengage Learning, 2018.
• M. Ben-Ari, Mathematical Logic for Computer Science (Chapter
1,2,3,5,8), 2nd Edition, 2000.