Anda di halaman 1dari 10

RUU PERKOPERASIAN 2023

Ahmad Zabadi,
Deputi Bidang Perkoperasian
Pengantar

• RUU Perkoperasian ini memiliki karakteristik yang khas Parameter dalam Pembentukan
ditinjau dari pembentukan peraturan perundang-undangan
karena beberapa hal: Putusan MK No. UU No. 13 Tahun 2022
1. Putusan Mahkamah Konstitusi Tahun 2013 yang 28/PUU-XI/2013 Jo UU No. 12 Tahun 2011
membatalkan UU No. 17 Tahun 2012 tentang
Perkoperasian, dan memberlakukan kembali UU No 25
Tahun 1992 tentang Perkoperasian sampai terbentuknya
undang-undang pengganti yang baru. RUU Tentang Perkoperasian Tahun 2023

PENUTUP

STATUS
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2022 Tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 12 UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang
Undangan
3. Implikasi dari ketentuan dua omnibus law (UU Cipta
Kerja dan UU Pengembangan dan Penguatan Sektor UU Cipta Kerja
UU Pengembangan dan
Keuangan) Penguatan Sektor Keuangan

• Hal-hal di atas harus menjadi perhatian dan pertimbangan UU Omnibus Law yang Mengubah
bersama dalam menentukan status RUU Perkoperasian,
menjadi perubahan ketiga atas UU No. 25 Tahun 1992.
Status RUU Perkoperasian – RUU Pengganti

Putusan Mahkamah Konstitusi Perspektif Berdasar Putusan MK

Putusan Mahkamah Konstitusi tentang uji materi Undang-Undang


Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian atas perkara Nomor
28/PUU-XI/2013, sebagai berikut:
a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian
bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
Tahun 1945.
b. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian
tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat.
c. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
berlaku sementara waktu sampai dengan terbentuknya
Perkara Nomor 28/PUU-XI/2013 Undang-Undang yang baru.
d. Pemerintah diperintahkan untuk menyusun Undang-
Undang baru sebagai pengganti dari Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, artinya
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
dicabut dan diganti dengan Undang-Undang Perkoperasian yang
baru.
Status RUU Perkoperasian – Implikasi 2 Omnibus Law

A. Perubahan I Berdasar UU Cipta Kerja B. Perubahan II Berdasar UU PPSK

Beberapa ketentuan Undang-Undang Nomor 25 Tahun Di antara Pasal 44A dan Pasal 45 dalam Undang-Undang Nomor
1992 tentang Perkoperasian, telah diubah dalam Undang- 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, disisipkan 1 (satu) pasal,
Undang Cipta Kerja, yaitu Pasal 6, Penjelasan Pasal 17, yakni Pasal 44B dalam Undang-Undang Pengembangan dan
Pasal 21, Pasal 22, Pasal 43, diantara Pasal 44 dan Pasal 45 Penguatan Sektor Keuangan.
disisipkan Pasal 44A.
Pada UU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan
Pada UU Cipta Kerja perubahan dan/ atau penambahan penambahan substansi pengaturan Koperasi di sektor Jasa
terjadi hanya pada 6 pasal, dengan rincian: 4 Pasal, 1 Keuangan (Pasal 202 UU PPSK).
Pasal Penjelasan dan 1 pasal sisipan.

Pertimbangan:

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2022 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan
Peraturan Perundang Undangan pada Pasal 97A menyatakan: “Materi muatan yang diatur dalam Peraturan Perundang-undangan yang
menggunakan metode omnibus hanya dapat diubah dan/atau dicabut dengan mengubah dan/atau mencabut Peraturan Perundang
undangan tersebut”.

RUU Perkoperasian tidak mencabut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, melainkan melakukan
perubahan ketiga atas Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
POKOK-POKOK PENGATURAN

RUU Perkoperasian Tahun 2023 terdiri dari 15 Bab dan 126 Pasal, dengan pokok-pokok pengaturan sebagai berikut:
1. BAB I KETENTUAN UMUM 9. BAB IX SELISIH HASIL USAHA
2. BAB II LANDASAN, ASAS, DAN TUJUAN (Bagian- 10.BAB IXA RESTRUKTURISASI KOPERASI
bagian: Landasan dan Asas; Tujuan) 11.BAB X KEPAILITAN, PEMBUBARAN, DAN
3. BAB III FUNGSI, PERAN, NILAII, DAN PRINSIP PENYELESAIAN (Bagian-bagian: Kepailitan;
(Bagian-bagian: Fungsi dan Peran; Nilai dan Prinsip) Pembubaran; Penyelesaian; Penghapusan Status Badan
4. BAB IV PEMBENTUKAN (Bagian-bagian: Syarat Hukum)
Pembentukan; Status Badan Hukum; Bentuk) 12.BAB XI EKOSISTEM KOPERASI (Bagian-bagian:
5. BAB V KEANGGOTAAN Umum; Organisasi Gerakan Koperasi)
6. BAB VI PERANGKAT ORGANISASI (Bagian-bagian: 13.BAB XII PERAN PEMERINTAH PUSAT DAN
Umum; Rapat Anggota; Pengurus; Pengawas; Tata Kelola PEMERINTAH DAERAH
Jenjang Tunggal) 14.BAB XIIA PENYIDIKAN
7. BAB VII MODAL, UTANG, DAN DANA KEMITRAAN 15.BAB XIIB KETENTUAN PIDANA
(Bagian-bagian: Modal; Utang; Dana Kemitraan)
8. BAB VIII USAHA (Bagian-bagian: Umum; Koperasi
Sektor Riil; Koperasi Multi Pihak; Koperasi Sekunder; Apex
Koperasi; Koperasi Syariah; Koperasi di Sektor Jasa
Keuangan; Usaha Simpan Pinjam [Umum; KSP dan KSPPS;
USP dan USPPS; Perizinan dan Pengawasan Usaha Simpan
Pinjam Koperasi; Penjaminan Simpanan; Penjaminan
Pinjaman dan Pembiayaan; Forum Pengembangan dan
Penyehatan Usaha Simpan Pinjam Koperasi; Forum
Koordinasi Lembaga Pengawas])
PEMBARUAN PADA RUU PERKOPERASIAN 2023

Substansi UU No. 25 Tahun 1992 Pembaruan RUU Perkoperasian 2023

DEFINISI Badan usaha terdiri dari Sekumpulan orang, badan hukum melalui usaha bersama
orang seorang, badan hukum

NILAI & PRINSIP Belum mengafirmasi nilai Mengafirmasi nilai dan prinsip ICA 1995 serta penambahan nilai baru:
dan prinsip ICA 1995 gotong royong, kebaruan, pengakuan dan lainnya

KEANGGOTAAN Anggota, Anggota Luar Biasa Anggota dan Anggota Pendiri

PERANGKAT Hanya diatur jenjang dua Mengatur jenjang dua dan jenjang tunggal (perangkat organisasi hanya
ORGANISASI (Pengurus dan Pengawas ada Rapat Anggota dan Pengurus saja. Pengurus mengangkat Direksi
sama-sama wakil dari sebagai pengelola.)
anggota)

Batasan-Batasan Diatur umum Diatur lebih detail fungsi dan kewenangan masing-masing perangkat
organisasi sebagai prinsip tata kelola yang baik

Tanggung Jawab Pengawas Tidak diatur mengenai Diatur di mana Pengawas dapat menanggung kerugian bila lalai dalam
tanggungjawab Pengawas, mengawasi
hanya mengatur Pengurus
saja

Dewan Pengawas Syariah Tidak diatur Merekognisi UU Cipta Kerja dan mengatur lebih detail
(DPS)
PEMBARUAN PADA RUU PERKOPERASIAN 2023

Substansi UU No. 25 Tahun 1992 Pembaruan RUU Perkoperasian 2023

MODAL Simpanan Pokok, Simpanan Uang Tanda Masuk Anggota; Modal Anggota; Hasil Penyetaraan
Wajib, Cadangan dan Hibah Modal Anggota; Selisih Hasil Usaha yang belum dibagi; Cadangan;
Hibah; dan modal lain yang sah
Modal Penyertaan Diatur umum Redefinisi menjadi Dana Kemitraan dan diatur lebih detail
karakteristik dan peruntukkannya hanya untuk koperasi sektor riil
USAHA Mengenal 5 penjenisan usaha Tidak mengatur penjenisan, diatur usaha koperasi diselenggarakan
(SP, Kons, Prod, Jasa dan sesuai pilihan KBLI (1.702 bidang/ per 2020)
Pemasaran)
Adopsi Teknologi Digital - Diatur, yang dapat diselenggarakan secara mandiri atau bermitra sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan
Koperasi Sektor Riil - Diatur dengan detail dan diberikan afirmasi oleh Pemerintah untuk
mengembangkan koperasi sektor riil
Koperasi Sektor Jasa - Diatur dengan merekognisi UU No. 4 Tahun 2023 tentang
Keuangan Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan

Koperasi Syariah - Diatur dengan merekognisi UU Cipta Kerja dan mengatur lebih detail

Koperasi Multi Pihak - Diatur untuk menjawab peluang di hari ini dan masa mendatang
dengan tumbuhnya model bisnis collaborative economy
PEMBARUAN PADA RUU PERKOPERASIAN 2023

Substansi UU No. 25 Tahun 1992 Pembaruan RUU Perkoperasian 2023


Koperasi Sekunder Diatur terbatas Diatur detail fungsi dan peran Koperasi Sekunder

Apex Koperasi - Diatur detail fungsi dan perannya termasuk fungsi Apex dan
penyelenggaraan sistem pembayaran antar koperasi
Usaha Simpan Pinjam Diatur umum Diatur detail dengan berbagai batasan-batasan untuk meningkatkan standar
tata kelola dan prinsip kehati-hatian
KSP/ KSPPS Diatur umum Perluasan dan pendalaman pengaturan, di mana Usaha Simpan Pinjam
hanya melayani anggota koperasi yang bersangkutan dan koperasi lain saja,
sehingga harus bercorak closed loop, merekognisi UU P2SK

USP/ USPPS Tidak diatur Diatur dengan pembatasan, USP/ USPPS besar wajib dipecah dan berubah
menjadi KSP/ KSPPS
Lembaga Pengawas - Diatur pembentukan lembaga yang menyelenggarakan perizinan,
pengaturan, dan pengawasan Usaha Simpan Pinjam Koperasi, terkait
pengaturan nomenklatur, tugas, fungsi dan perangkat kelembagaan diatur
dalam Peraturan Presiden

Lembaga Penjamin - Diatur pembentukan lembaga yang menyelenggarakan penjaminan


Simpanan simpanan Koperasi terkait pengaturan nomenklatur, tugas, fungsi, dan
perangkat kelembagaan diatur dalam Peraturan Presiden

Forum Koordinasi - Diatur pembentukan Forum Pengembangan dan Penyehatan Usaha Simpan
Pinjam Koperasi dan Forum Koordinasi Lembaga Pengawas, pengaturan
lebih lanjut diatur dalam Peraturan Presiden
PEMBARUAN PADA RUU PERKOPERASIAN 2023
Substansi UU No. 25 Tahun 1992 Pembaruan RUU Perkoperasian 2023
Sisa Hasil Usaha Diatur dengan istilah “Sisa Diredefinisi menjadi “Selisih Hasil Usaha”, diatur lebih detail sumber
Hasil Usaha” serta peruntukkannya
Restrukturisasi Diatur umum Diatur lebih detail untuk melindungi kepentingan anggota, koperasi
dan pihak terkait
Kepailitan Diatur umum Hanya Menteri, Lembaga Pengawas dan OJK yang dapat mengajukan
permohonan pernyataan pailit dan PKPU
Pembubaran & Penyelesaian Diatur umum Diatur detail bagaimana dan siapa yang bertanggungjawab melakukan
pembubaran dan penyelesaiannya
Ekosistem Koperasi - Dibagi empat: pelaku utama, lembaga/ instansi pendukung, lembaga
penunjang dan profesi penunjang
Gerakan Organisasi tunggal Diatur wadah gerakan koperasi dalam bentuk federasi nasional

Peran Pemerintah Sudah diatur Penambahan pengaturan tentang Pemerintah menyediakan layanan
pengaduan untuk pelindungan anggota dan masyarakat
Penyidikan - Diatur kewenangan Penyidikan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil di
lingkungan Kementerian Koperasi
Ketentuan Pidana - Diatur secara gradatif (administratif, denda, penjara) dengan
memperhatikan jenis pelanggaran atau bentuk kejahatan
TERIMAKASIH

Pembenahan dan penguatan koperasi secara sistemik hanya dapat


dilakukan melalui revisi Undang-undang. Semoga dimudahkan dan
dilancarkan pembahasan RUU mendatang. Amin.

Anda mungkin juga menyukai