Anda di halaman 1dari 18

PERMANGANOMETRI

MUSYIRNA RAHMAH NASUTION, M.SI


STIFAR RIAU
Konsep Redoks

REDOKS
(Perubahan Biloks)

REDUKSI OKSIDASI

OKSIDATOR REDUKTOR
Defenisi
R. Oksidasi R. Reduksi

1. Pengikatan O2 1. Pelepasan O2

2 Pelepasan e- 2. Pengikatan e-
3 Kenaikan biloks 3. Penurunan biloks
4 Contoh: 4. Contoh:
1. 2Na + ½ O2  Na2O 1. Fe2O3 2Fe + 3/2 O2
2. Cu+  Cu+2 + 2e- 2. I2 + e-  I-
OKSIDATOR

 O2
 KMnO4 (MnO4-)
 K2Cr2O7 (Cr2O7=)
 I2, Cl2
 Garam dengan Logam yang berakhiran i seperti:
 Sn+4 misal SnSl4
 Hg+2 misal HgCl2
 Fe+3 misal FeCl3, Fe2(SO4)3
 H2SO4 Pekat
REDUKTOR
 H2
 Logam seperti Zn, Sn dll
 H2SO4, HCl
 Na2S2O3
 Garam dengan logam yang berakhiran o:
 Fe+2 misal FeCl2, FeSO4
 Sn+2 misal SnCl2
 Cu+2 misal CuSO4
 Asam dan garam yang berakhiran it
 SO4= misal Na2SO3, H2SO3
 PO3-3 misal K3PO3, H3PO3
 NO2- misal NaNO2
KONSEP REDOKS
 Unsur Bebas = 0 (contoh: Na, F, O2, N2 dsb)
 H dalam senyawa = +1
 kecuali Hidrida ( CH4, NH3, KH, NaH, BaH2) = -1
 O dalam senyawa =-2, kecuali
 peroksida ( H2O2, Na2O2 dsb) maka O = -1,
 Dalam F2O biloks O = +2
 Logam = elektron valensinya/ Golongannya (positif)
 Contoh: AgCl  biloks Ag = +1
CuSO4  biloks Cu = +2
 Jumlah total biloks seluruh atom dalam senyawa netral = 0
Contoh:
ZnSO4
{Biloks Zn + Biloks S + (4 x biloks O) }= 0

 Atom dalam molekul ion = muatan ion


 Contoh: CO3=
{biloks C + 3biloks O }= -2
PENDAHULUAN

Permanganometri  metode titrasi dengan menggunakan


larutan baku kalium permanganat yg bersifat sebagai
oksidator kuat

indikator  KMnO4
(tidak berwarna 
Pink)

Prinsip reaksi titrasi  reduksi


dan oksidasi (REDOKS)
 Satu tetes 0,1 N permanganate memberikan warna
merah muda/ungu yang jelas pada volume dari larutan
yang biasa dipergunakan dalam sebuah titrasi. Warna
ini digunakanuntuk mengindikasi kelebihan reagen
tersebut.
 Untuk memperjelas titik akhir dapat ditambahkan
indikator redoks seperti feroin, asam N-fenil antranilat.
 Penambahan indikator ini biasanya tidak diperlukan,
kecuali jika menggunakan kalium permanganat encer
(0,01 N)
Sampel (titran)…?

 Dalam Farmakope Indonesia ed IV, larutan baku


KMnO4 hanya digunakan untuk penetapan kadar H2O2
(hidrogen peroksida)
 Sampel lain: penetapan kadar Fe+2, NO2- , arsen (II)
oksida, antimoni (II ) dan zat lain yang bersifat reduktor
KMnO4

 Kalium permanganat telah digunakan sebagai


pengoksida secara meluas
 Reagensia ini mudah diperoleh, murah dan tidak
memerlukan indikator kecuali bila digunakan larutan
yang sangat encer.
 Permanganat bereaksi secara beraneka, karena
mangan dapat memiliki keadaan oksidasi +2, +3, +4,
+6, dan +7
Reaksi Paro Kalium permanganat Dalam
suasana asam

[H+] ≥ 0,1 N  ion permanganat mengalami reduksi


menjadi ion mangan (II) sesuai reaksi :

MnO4- + 8H+ + 5e-  Mn2+ + 4H2O Eo = 1,51 Volt


Katalis asam

 Asam sulfat (H2SO4) adalah asam yang paling sesuai,


karena tidak bereaksi terhadap permanganat dalam
larutan encer.
 Dalam medium HCL. Cl- dapat teroksidasi, menyebabkan
terbentuknya gas klor dan kestabilan ion ini juga terbatas.
 Reaksi :
2MnO4- + 10Cl- + 16H+  2Mn2+ + 5Cl2 + 8H2O
 jika dipakai asam klorida dapat terjadi kemungkinan
teroksidasinya ion klorida menjadi gas klor dan reaksi ini
mengakibatkan dipakainya larutan permanganat dalam
jumlah berlebih.
Reaksi Paro Kalium permanganat Dalam
suasana netral

 ion permanganat mengalami reduksi menjadi mangan


dioksida seperti reaksi berikut :

MnO4- + 4H+ + 3e-  MnO2 + 2H2O Eo = 1,70 Volt


Reaksi Paro Kalium permanganat Dalam
suasana basa/ alkalis

 [OH-] ≥ 0,1 N, ion permanganat akan mengalami


reduksi sebagai berikut:

 MnO4- + e-  MnO42- Eo = 0,56 Volt


reaksi berjalan relatif cepat

 MnO4- + 2H2O + 2e-  MnO2 Eo = 0,60 Volt


reaksi berjalan relatif lambat
 Pereaksi kalium permanganat bukan merupakan
larutan baku primer dan karenanya perlu dibakukan
terlebih dahulu.
 untuk membakukan kalium permanganat ini dapat
digunakan natrium oksalat yang merupakan standar
primer yang baik untuk permanganat dalam larutan
asam
Penetapan nilai BE
 Suasana asam (pH : ± 1)
MnO4- + 8 H+ + 5 e  Mn2+ + 4 H2O
BE = 1/5 Mr

 Suasana netral/basa :
MnO4- + 4 H+ + 3 e  MnO2 + 2 H2O
BE = 1/3 Mr
Contoh : BE pada penentapan kadar Fe

MnO4- + 8H+ + 5e  Mn2+ + 4H2O x1


Fe2+  Fe3+ + e x5

MnO4- + 8H+ + 5Fe2+  Mn2+ + 5Fe3+ + 4H2O

 Pada reaksi di atas MnO4- melepaskan 5 buah


electron, sehingga berat ekivalennya adalah berat
molekul/5 atau
BE = 1/5 Mr

Anda mungkin juga menyukai