Anda di halaman 1dari 8

KUKU BUCKET EXCAVATOR

PROBLEM STEATMENT
Apa saja design limiting properties dari kuku baucket
excavator?
Bahan material apa yang digunakan dalam pembuatan
kuku bucket excavator?
Apa pengaruh bahan paduan dalam pembuatan kuku
bucket excavator?
Bagaimana proses perlakuan panas dala pengujian
pembuatan kuku bucket excavator?
Design Limiting Properties
 Tahan Gesekan
Design dari Excavatorkuku bucket excavator harus tahan gesekan agar
tidak mudah aus. Jika terjadi keeausan maka penggerukan tidak bisa
terlalu dalam.
 Tahan korosi
Material yang digunakan harus tahan terhadap korosi karena jika terjadi
korosi akan menyebabkan pemipihan sehingga berlubang. Cara
menghindari dari korosi yaitu jika setelah digunakan dicuci untuk
menghilangkan tanah liat yang menempel sehingga tidak terjadi oksidasi.
 Ulet tetapi dibuat keras
Keras pada ujung-ujung kuku dikarenakan beban kerja untuk mengeruk
bahan tambang berupa batuan yang keras dan sering menerima beban
kejut/ impact. Oleh karena itu diperlukan bahan yang kuat dan ulet agar
tidak mudah pecah.
Pemilihan Material
 Pada pembuatan kuku bucket excavator ini memerlukan material
dengan bahan SCMnCr4
 SCMnCr4 merupakan salah satu jenis logam campuran yang
terdiri dari unsur S, C, Mn, P, Si, dan Cr.
 SCMnCr4 menggunakan standar Jepang yaitu JIS E 511
 Komposisi dari SCMnCr4 terdiri dari :
C(Carbon) : 0.35-0.45
Si (Silikon) : 0.3-0.6
Mn (Mangan) : 1.2-1.6
P (Fosfor) : maksimal 0.04
S (Sulfur) : maksimal 0.04
Cr (Kromium) : 0.4-0.8
Pengaruh Bahan Paduan
 Sulfur (S)
Saat ditambahkan sulfur dalam jumlah kecil dapat memperbaiki
kemampuan mesin akan tetapi tidak menyebabkan hot shortness
(fenomena getas pada suhu tinggi)
 Carbon (C)
Unsur pengeras yang utama pada baja, jika berkombinasi dengan besi
akan membentuk sementit yang sifatnta keras. Penambahan lebih lanjut
akan meningkatkan kekerasan dan kekuatan tarik baja diiringi dengaan
penurunan harga impactnya.
 Mangan (Mn)
Memiliki sifat yang yang tahan terhadap gesekan dantahan tekanan
(impact), selain itu, berperan dalam meningkatkan kekuatan dan
kekerasan, menurunkan laju pendinginan sehingga mampu keras baja
dapat ditingkatkan dan juga meningkatkan ketahanan terhadap abrasi.
Pengaruh Bahan Paduan
 Kromium (Cr)
Dapat meningkatkan ketahanan korosi karena dapat membentuk lapisan
oksida Cr dipermukaan baja terutama digunakan untuk meningkatkan
mampu keras baja, kekeuatan terik, ketangguhan dan ketahanan abrasi.
 Silikon (Si)
Merupakan unsur paduan yang ada setipa baja dengan kandungan lebih
dari 0,4% yang mempunyai pengaruh untuk menaikkan tegangan tarik dan
menurunkan pendinginan kritis. Silikon dalam baja dapat meningkatkan
kekuatan, kekerasan, ketahanan aus,mampu alir, dan tahan terhadap panas.
 Pospor (P)
Dengan penambahan sedikit posfor dapat membantu meningkatkan
kekuatan dan ketahanan korosi. Selain itu, juga dapat meningkatkan
kerentangan terhadap crack
Proses Perlakuan Panas (Heat Treatment)
 Pada perlakuan panas menggunakan anneling yang bertujuan untuk
menganalisa struktur material dengan metode kuantitatif sehingga
dapat membandingkan kadar karbon hasil komposisi material. Adapun
langkah-langkah penegerjaan proses anneling yaitu :
 Pemotongan spesimen (material)
 Sebelum spesimen dimasukkan kedalam tungku, dilakukan proses
preheating (pemanasan awal sebelum benda kerja dikerjakan.
Tenmperatur panas yang digunakan antara 300-400C) agar tidak terjadi
distorsi dan shock treatment. Kemudian baru panaskan tungku sampai
temperatur 700’C kemudian masukkan spesimen ke dalam tungku
sampai temperatur 900’c dengan holding time kurang lebih 30 menit
agar seluruh fasa dalam material tersebut sudah menjadi austenit.
 Setelah itu matikan tungku dan dinginkan spesimen didalam tungku
sampai mencapai suhu kamar,
Diagram TT

Anda mungkin juga menyukai