Anda di halaman 1dari 31

PENDAPATAN

Akuntansi Keuangan Menengah 2


01 Definisi
Pendapatan
Sesuai definisi di PSAK 23 (Revisi
2010) Pendapatan, pendapatan
adalah arus masuk kotor dari
manfaat ekonomi yang timbul dari
aktivitas normal entitas selama
suatu periode jika arus masuk
tersebut mengakibatkan kenaikan
ekuitas yang tidak berasal dari
kontribusi penanam modal
02 Pengukuran dan
Pengakuan Pendapatan
a. Pengukuran
Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima.
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual aset atau harga yang akan
dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar
pada tanggal pengukuran (PSAK 68 Pengukuran Nilai Wajar).

Contoh Penjualan dengan Diskon:


PT Bigi memiliki kesepakatan dengan pelanggannya, jika
dalam periode 12 bulan yang berakhir 31 Desember,
mereka membeli barang dagang paling sedikit senilai
Rp100.000.000, maka mereka akan menerima diskon
2%. Sejak 1 Januari sampai 31 Oktober, mereka telah
menjual kepada pelanggan tersebut senilai Rp
90.000.000. Diperkirakan pada akhir Desember nanti,
penjualan akan mencapai nilai lebih dari Rp
100.000.000. Berapa pendapatanyang harus diakui oleh
PT Bigi?
PT Bigi harus mengakui pendapatan setelah diskon 2% dari nilai Rp90.000.000, sehingga
pendapatan yang diakui adalah sebesar Rp88.200.000.
Jurnal yang dibuat oleh PT Bigi:

Piutang Usaha 88.200.000


Penjualan 88.200.000

Jika pelanggan tersebut tidak mencapai batas pemberian diskon, sehingga diskon batal
diberikan, maka PT Bigi mencatat sebagai berikut:
Kas 90.000.000
Piutang Usaha 88.200.000
Pendapatan Lain-diskon
tidak diambil 1.800.000
b. Pengakuan Pendapatan
Mengacu kepada prinsip pengakuan unsur laporan keuangan di Kerangka Dasar
Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (KDP2LK). Dengan demikian, pendapatan
diakui ketika besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi akan mengalir ke dalam
perusahaan dan nilai manfaat tersebut dapat diukur dengan andal. Untuk masing-
masing jenis pendapatan, berikut adalah penjelasan mengenai saat kapan umumnya
kedua kondisi tersebut terpenuhi untuk dapat diakui sebagai pendapatan.
1) Penjualan barang; umumnya pendapatan diakui pada saat penjualan yaitu saat
penyerahan barang.
2) Pendapatan jasa; umumnya pendapatan diakui pada saat penyerahan jasa yang
dapat ditagihkan.
3) Pendapatan yang berasal dari penggunaan aset, misalnya pendapatan bunga,
sewa atau royalti: umumnya pendapatan diakui pada saat berlalunya waktu atau
pada saat aset digunakan.
4) Pendapatan yang berasal dari penggunaan aset selain persediaan: umumnya
pendapatan (keuntungan dari pelepasan aset) diakui pada saat penjualan atau
pertukaran.
Pengakuan Pendapatan Selain di Waktu Penyerahan Barang/Jasa
Walaupun pada umumnya pendapatan diakui pada saat penyerahan barang atau jasa, namun
mungkin saja pendapatan diakui pada waktu lain, yaitu sebelum penyerahan barang atau jasa
maupun setelah penyerahan.

PT Abadi menjual beberapa peralatan dengan harga tunai senilai Rp10.000.000 untuk
peralatannya saja atau Rp13.000.000 jika termasuk jasa perawatan peralatan tersebut selama 2
tahun. Dalam kasus ini, PT Abadi akan mengakui pendapatan dari penjualan barang sebesar
Rp10.000.000 pada saat penyerahan barang. Sedangkan Rp3.000.000 akan diakui selama 2 tahun
sebagai pendapatn jasa.

Jurnalnya pada saat penjualan awal:


Kas 13.000.000
Penjualan Peralatan 10.000.000
Pendapatan Jasa Ditangguhkan 3.000.000

Jurnal pengakuan pendapatan jasa:


Pendapatan Jasa Ditangguhkan 3.000.000
Pendapatan Jasa Perawatan 3.000.000
03 Pendapatan Penjualan
Barang
Biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan dengan transaksi
penjualan tersebut dapat diukur dengan andal.
Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait transaksi tersebut
akan mengalir ke entitas.
Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal.
Entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang terkait dengan
kepemilikan barang tersebut atau sudah tidak lagi memiliki kendali
atau control yang efektif atas barang yang dijual.
barang ketika semua kondisi berikut ini terpenuhi.
Menurut PSAK 23 (Revisi 2010) Pendapatan, entitas mengakui pendapatan dari penjualan
Entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang
secara signifikan kepada pembeli.
a. Penjualan Tagih dan Tahan (Bill and Hold)
Penjualan Bill and Hold adalah penjualan barang b. Penjualan Barang dengan Instalasi
dengan penundaan pengiriman barang. Penjualan Barang dengan Instalasi adalah
Penundaan pengiriman barang ini memang penjualan barang yang ketika barang diantar ke
diminta oleh pembeli tanpa memengaruhi waktu tempat pembeli, barang tersebut masih
penagihan dan kesepakatan harga. memerlukan proses pemasangan atau instalasi
Pengiriman ditunda atas permintaan pembeli terlebih dahulu, sebelum akhirnya barang
tetapi pembeli memperoleh hak milik atas barang tersebut dapat digunakan oleh pembeli.
dan menerima tagihan.
Pendapatan biasanya diakui pada saat pembeli
Pendapatan diakui pada saat pembeli menerima pengiriman, serta instalasi dan
memperoleh hak milik, apabila: inspeksi telah diselesaikan. Namun, pendapatan
1) kemungkinan besar pengiriman akan diakui segera setelah pembeli menerima
dilakukan; pengiriman ketika:
2) barang yang berada di tangan penjual, dapat 1) proses instalasi sederhana; atau
diidentifikasi dan siap untuk dikirim ke 2) pemeriksaan dilakukan hanya untuk tujuan
pembeli pada saat penjualan diakui; penentuan akhir atas harga kontrak.
3) pembeli secara khusus mengakui adanya
instruksi penangguhan pengiriman; dan
4) syarat-syarat pembayaran lazim tetap
berlaku.
C. Penjualan dengan Pembayaran di Muka
Pembayaran yang diterima di muka sebelum barang diserahkan tidak dapat diakui sebagai
pendapatan. Penerimaan kas diakui sebagai peningkatan liabilitas. Berikut adalah ilustrasinya:
Sebuah perusahaan mebel memproduksi dan menjual furniture, karena pilihan warna dan
jenis cat diserahkan kepada konsumen, maka perusahaan ini mensyaratkan konsumen untuk
membayar uang muka pada saat pesanan dilakukan. Uang muka ini tidak dapat dikembalikan.
Kapan perusahaan tersebut dapat mengakui pendapatan?

Pada saat penerimaan uang muka, diakui sebagai liabilitas pada akun pendapatan diterima di
muka.
Kas xxx
Pendapatan Diterima di Muka xxx
Pendapatan diakui pada saat barang telah jadi dan diserahkan kepada konsumen, dengan
jurnal:
Pendapatan Diterima di Muka xxx
Pendapatan Penjualan xxx
d. Penjualan dengan Retur
Tersedia tiga metode pengakuan pendapatan alternative apabila penjual menanggung risiko
kepemilikan yang berkepanjangan karena pengembalian
produk, yaitu:
1. Tidak mencatat penjualan sampai seluruh hak retur habis masa berlakunya
2. Mencatat penjualan tetapi mengurangi penjualan dengan estimasi retur di masa depan
3. Mencatat penjualan serta memperhitungkan retur pada saat terjadi
FASB menyimpulkan bahwa jika suatu perusahaan menjual produknya tetapi memberikan pembeli
hak untuk mengembalikan produk itu, maka pendapatan dari transaksi penjualan akan diakui
pada saat penjualan jika kondisi berikut terpenuhi:
1) Harga penjual kepada pembeli pada hakikatnya tetap atau dapat ditentukan pada tanggal
penjualan.
2) Pembeli sudah membayar penjual, atau pembeli berkewajiban membayar penjual, dan
kewajiban itu tidak tergantung pada penjualan kembali produk tersebut.
3) Kewajiaban pembeli kepada penjual tidak akan berubah apabila terjadi pencurian atau
kerusakan atau rusaknya fisik produk.
4) Pembeli yang memperoleh produk untuk dijual kembali memiliki substansi ekonomi yang
terpisah dari yang diberikan oleh penjual
5) Penjual tidak memiliki kewajiabn yang signifikan atas kinerja masa depan yang secara langsung
menyebabkan penjualan kembali produk itu oleh pembeli
6) Jumlah retur di masa depan dapat diestimasi penjual secara layak.
e. Penjualan dengan Perjanjian Membeli Kembali f. Penjualan Menggunakan Agen
(Buyback Agreement)
Agen merupakan perantara atau biasa disebut
Jika perusahaan menjual suatu produk dalam suatu periode dengan distributor, yang tugasnya memasarkan dan
dan setuju untuk membelinya kembali dalam periode menyerahkan barang kepada konsumen akhir, dimana
akuntansi berikutnya maka hak milik legal telah berpindah. barang yang ada pada agen itu berasal dari kiriman
Akan tetapi, substansi ekonomi dalam transaksi ini adalah produsen (prinsipal). Sebagai imbalan dari tugasnya
bahwa risiko kepemilikan tetap berada pada penjual. Jika sebagai distributor, maka agen mendapatkan apa
terdapat perjanjian beli kembali dengan harga tertentu dan yang disebut dengan komisi dari penjualan tersebut.
harga ini dapat menutup semua biaya persediaan ditambah Jika perusahaan/entitas bertindak sebagai agen,
biaya kepemilikan yang terkait, maka persediaan dan maka jumlah yang diterima entitas ditetapkan
kewajiban yang terkait itu tetap ada dalam pembukuan sebelumnya, baik imbalan tetap per transaksi atau
penjual. Dengan kata lain tidak terjadi penjualan. persentase tertentu dari jumlah tagihan pelanggan.

g. Penjualan Barang Konsinyasi


Jenis kesepakatan penjualan yang melibatkan hubungan antara prinsipal dan agen juga
biasa dilakukan dalam bentuk penjualan konsinyasi. Dalam kesepakatan penjualan
konsinyasi, consignor (produsen atau wholesaler) mengirimkan barang kepada consignee
(diler), yang bertindak sebagai agen dalam menjual produk yang dimiliki oleh consignor.
Consignor mengakui pendapatan penjualan sedangkan agen mengakui komisi penjualan.
04 Pendapatan Jasa
Pendapatan jasa dapat bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Menurut PSAK 23 (revisi 2010)
pendapatan jasa dapat diakui berdasarkan tahap penyelesaian dengan syarat bahwa hasil transaksi dapat
diestimasi dengan andal ketika semua kondisi berikut terpenuhi:
1) Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal.
2) Kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan mengalir ke entitas.
3) Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada akhir periode pelaporan dapat diukur secara andal.
4) Biaya yang timbul untuk transaksi dan biaya menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur dengan andal.

Tingkat penyelesaian pendapatan dapat diselesaikan dengan beberapa metode yang sesuai dengan sifat
transaksi,seperti:
5) Survei pekerjaan yang telah dilaksanakan;
6) Jasa yang telah dilakukan hingga tanggal tertentu sebagai persenntase dari total jasa yang dilakukan; atau
7) Proporsi biaya yang timbul hingga tanggal tertenti dibagi estimasi total biaya transaksi tersebut.

Jika transaksi tidak dapat diestimasi dengan andal dan kemungkinan kecil biaya yang terjadi dapat
dipulihkan,maka pendapatan jasa tidak dapat diketahui dan biaya yang timbul diakui sebagai beban.
05 Pendapatan Bunga,
Royalti, dan Dividen
Pendapatan royalti diterima dari
Pendapatan
Pengakuan yang timbul
pendapatan dari penggunaan aset entitas
bunga oleh pihak
penggunaan lain yangseperti
aset perusahan menghasilkan
mengikuti konsep akuntansi akrual.
bunga,royalti,dan dividen diakui sebagai berikut: paten,hak cipta musik dan film,akan
Pendapatan bunga diakui menggunakan
diakui berdasarkan garis lurus selama
metode suku bunga efektif.
periode waktu perjanjian royalti

Pendapatan dividen diakui ketika


muncul hak pemegang saham untuk
menerima pembayaran dividen,yaitu
tanggal pengumuman dividen.
06 Program Loyalitas
Pelanggan
Progam loyalitas pelanggan digunakan entitas untuk memberikan insentif kepada pelanggan
untuk membeli barang atau jasa yang mereka jual. Ketika pelanggan membeli barang atau
jasa,entitas kemudian memberikan poin penghargaan kepada pelanggan. Penghargaan tersebuut
dapat ditukarkan dengan barang atau jasa secara gratis atau dengan pemotongan harga.

Perlakuan akuntansi untuk pengakuan pendapatan yang terkait dengan program loyalitas
pelanggan diatur dalam PSAK 23 Pendapatan paragraph 12 dan dibahas dalam ISAK 10 Program
Loyalitas Pelanggan. Pada saat diberikan (penjualan awal), poin penghargaan diidentifikasikan
secara terpisah dari transaksi penjualan. Nilai wajar imbalan yang diterima atau ditagihkan
sehubungan dengan penjualan awal harus dialokasikan antara poin penghargaan dengan
komponen lainnya dari penjualan. Jumlah pendapatan yang diakui berdasarkan pada jumlah poin
penghargaan yang telah ditukar secara relatif terhadap jumlah keseluruhan yang diperkirakan
akan ditukar.
07 Pengungkapan
Pendapatan
Terkait pendapatan yang disajikan di laporan keuangan, entitas mengungkapkan hal berikut ini di
Catatan atas Laporan Keuangan:
1. Kebijakan akuntansi yang digunakan untuk pengakuan pendapatan.
2. Jumlah pos yang signifikan dari total pendapatan periode tersebut, termasuk pendapatan yang
berasal dari:
a. Penjualan barang;
b. Penjualan jasa;
c. Bunga;
d. Royalty;
e. Dividen.
3. Jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang dan jasa untuk setiap pos pendapatan
yang signifikan.
08 Kontrak Konstruksi Jangka
Panjang
Kontrak harga tetap
Kontrak
• kontrak konstruksi
konstuksi adalah
dimana kontrak yang
kontraktor secara khusus
menyepakati nilaidinegosiasikan
kontrak yanguntuk
telah konstruksi
ditentukan suatu
,atauaset tunggal
tarifseperti
tetap bangunan,jembatan
yang telah ditentukanbendungan,jalan,atau beberapa
per unit output,yang dalamaset yang berhubungan
beberapa hal tunduksatu
padasama lain atau
beberapa aset yang saling tergantung dalam rancangannya, teknologi, fungsi atau tujuan penggunaanya seperti
ketentuan-ketemtuan kenaikan biaya.
konstruksi kilang minyak.
kontrak biaya plus
Perlakuan akuntansi untuk kontrak konstruksi diatur dalam PSAK 34 (revisi 2010) Kontrak Konstruksi. Kontrak
konstruksi
• kontrak biasanya
konstruksi terdiri
yang atas 2 jenisbahwa
menyepakati yaitu kontrak harga
kontraktor tetap dan kontrak
mendapatkan biaya plus.
pergantian untuk
biaya-biaya yang telah diizinkan atau telah ditentukan ditambah imbalan persentase
terhadap biaya atau imbalan tetap.
a. Pengakuan Pendapatan dan Beban Kontrak
Pengakuan pendapatan dan beban kontrak dapat dibedakan menjadi 2 (dua) metode, yaitu:

1. Metode persentase penyelesaian (percentage of completion method)


Perusahaan mengakui pendapatan, beban, dan laba setiap periodenya berdasarkan
tahap penyelesaian kontrak, yaitu berdasarkan persentase penyelesaian.
2. Metode biaya terpulihkan (cost-recovery method)
Dalam beberapa kondisi ketika metode persentase penyelesaian tidak dapat digunakan
maka menurut metode ini pendapatan hanya diakui sebesar biaya yang telah terjadi
sepanjang biaya tersebut diperkirakan dapat terpulihkan.

Perusahaan menggunakan metode biaya terpulihkan hanya ketika perusahaan tidak dapat
memenuhi kondisi yang disyaratkan untuk menggunakan metode persentase penyelesaian.
b. Metode Persentase Penyelesaian
Perhitungan persentase penyelesaian
Seperti yang telah dijelaskan dalam PSAK 23 (revisi 2010) pendapatan, tingkat penyelesaian transaksi
dapat ditentukan dengan berbagai cara. Perusahaan menggunakan dasar yang andal dalam mengukur
pekerjaan yang dilakukan. Tergantung dari sifat kontraknya, dasar yang dapat digunakan yaitu:
• proposi biaya kontrak yang terjadi dibandingkan estimasi total biaya kontrak;
• hasil survei pekerjan yang telah dilakukan;
• penyelesaian berdasarkan proposi fisik dari pekerjaan kontrak.
Salah satu dasar penentuan yang paling popular untuk digunakan yaitu berdasarkan proporsi biaya yang
timbul atau cost to cost basis.
Formulanya adalah sebagai berikut:
𝐴𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔𝑇𝑒𝑟𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒
Persentase Penyelesaian= 𝐸𝑠𝑡𝑖𝑚𝑎𝑠𝑖𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑎𝑙𝑖𝑛𝑔𝑀𝑢𝑡𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
Persentase penyelesaian tersebut akan menjadi dasar perhitungan berapa total pendapatan dan
laba yang diakui sampai akhir periode. Dengan formula sebagai berikut:

Akumulasi Pendapatan (atau Laba) = Persentase x Estimasi Total Pendapatan


Yang Diakui Sampai Akhir Periode Penyelesaian (atau Laba)
c. Pengukuran Pendapatan
Untuk menghitung berapa pendapatan dan laba yang diakui setiap periode, maka
perusahaan dapat mengurangkannya dengan total pendapatan yang sudah diakui sampai
periode sebelumnya, seperti yang ditunjukkan dala formula baerikut:

Pendapatan Periode = Akumulasi Pendapatan (atau Laba) x Estimasi Total Pendapatan


Berjalan (atau Laba) Yang Diakui Sampai Akhir Periode (atau Laba) yang Sudah
Diakui Sampai Periode Sebelumnya

d. Penyajian pada Laporan Keuangan


Perusahaan menyajikan pada laporan posisi keuangan yaitu
1. Jumlah tagihan bruto kepada pelangan disajikan sebagai aset
2. Jumlah utang bruto kepada pelangan disajikan sebagai liabilitas
e. Pengungkapan pada Laporan Keuangan
Pada catatan atas laporan keuangan ,perusahaan mengungkapkan hal-hal sebgai berikut
1. Jumlah pendapatan kontrak yang diakui sebagai pendapatan pada periode.
2. Etode yang digunakan untuk menentukan pendapatan kontrak diakui pada periode.
3. Metode yang digunakan untuk menetukan tahap penyelesaian kontrak.

f. Pengakuan Taksiran Rugi


Terdapat dua jenis kerugian yang mungkin terjadi terkait dengan kontrak konstruksi yaitu
sebagai berikut
1. Rugi pada periode berjalan dalam suatu nilai kontrak yang secara total masih
memberikan keuntungan.
2. Rugi dalam suatu kontrak yang secara keseluruhan mengalami kerugian.
09 Analisis Laporan Keuangan
Rasio keuangan yang biasa digunakan untuk menganalisis penjualan adalah Return on Sales
(ROS), biasa dikenal juga dengan istilah Operating Profut Margin. Rasio ini mengevaluasi
efesiensi operasional perusahaan yang menunjukkan berapa laba yang dihasilkan dari tiap
rupiah penjualan. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑛𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎


𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛=
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
THANK YOU
ADD YOUR NAME

Anda mungkin juga menyukai