Anda di halaman 1dari 101

TEORI

EKONOMI
MIKRO EKONOMI
MAKRO EKONOMI
.
• Sifat penting teori ekonomi : variabel, asumsi,
hipotesis & ramalan
• Ceteris paribus = hal-hal lain tidak mengalami
perubahan. ( pemisalan= asumsi )
• PERNYATAAN POSITIF = pernyataan
mengenai fakta yang berwujud dimasyarakat
dan kebenarannya dapat dibuktikan dengan
memperhatikan kenyataan yang berlaku.
• PERNYATAAN NORMATIF = PANDANGAN
SUBJECTIVE DAN BERUPA VALUE
JUDGEMENT. Sangat dipengaruhi oleh faktor-
faktor yang tidak bersifat rasional seperti faktor
kebudayaan, filsafat dan keagamaan.
• Pernyataan POSITIF akan dijumpai dalam
.
ilmu ekonomi Deskriptif dan Teori
Ekonomi. Sedangkan Pernyataan
NORMATIF selalu dijumpai dalam ilmu
ekonomi terapan atau ekonomi
kebijakan.
• Masalah ekonomi dapat diatasi dengan
beberapa cara dan manakah yang terbaik
sangat tergantung pada VALUE
JUDGEMENT dari yang merumuskan
kebijakan tersebut.
Outline
• Introducing Mikro Ekonomi
• Permintaan & Penawaran
• Elastisitas Permintaan & Penawaran
• Teori Tingkah Laku Konsumen
• Teori Biaya Produksi
• Pasar Persaingan Sempurna
• Pasar Persaingan Tidak Sempurna
• Introducing Makro Ekonomi

.
Pendapatan Nasional
• Keseimbangan Aggregate Dua Sektor
• Keseimbangan Aggregate Tiga Sektor
• Keseimbangan Aggregate Empat
Sektor
• Teori Penawaran Uang, Kurs dan
Moneter
• Neraca Pembayaran & Perdagangan
• Pertumbuhan & Pembangunan
Ekonomi
Reference
• Economics; Book 1 & 2; PA.
Samuelson
• Mikro Ekonomi; Teori Pengantar;
Sadono Sukirno; Edisi ketiga; 2005
• Makro Ekonomi; Teori Pengantar;
Sadono Sukirno; Edisi ketiga; 2005
Introducing Mikro Ekonomi
• PA Samuelson
• Studi mengenai individu dan masyarakat
membuat pilihan dengan atau tanpa penggunaan
uang, dengan menggunakan sumber daya
terbatas – tetapi dapat digunakan dengan
berbagai cara untuk menghsilkan berbagai jenis
barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk
kebutuhan konsumsi sekarang dan dimasa
mendatang kepada berbagai individu dan
golongan masyarakat
Sifat Teori Ilmu Ekonomi
• VARIABEL – VARIABEL
• Suatu besaran yang nilainya dapat
mengalami perubahan dengan
kondisi tertentu.
• “harga beras di Jawa Barat akan
tergantung kepada keadaan iklim di
daerah penanaman di Jawa Barat”
..

•ASUMSI
• Suatu penyederhanaan keatas
kejadian yang yang sebenarnya
dalam masyrakat.
• Teori ilmu ekonomi dan
pemisalan yang digunakan dalam
masyarakat
..
•HIPOTESIS
• Suatu pernyataan bagaimana
variabel-variabel yang
dibicarakan berkaitan satu
sama lain
• Hubungan langsung dan
hubungan fungsional
• Ilmu ekonomi sebagai suatu
.
bidang studi yang mulai
berkembang semenjak bagian
kedua abad ke 18 yaitu setelah
“Adam Smith” – seorang pemikir
dari Inggris menulis buku “An
inquiry into the nature and canses
of the wealth of nations”.
• Adam smith sebagai bapak ilmu
ekonomi
Kesimpulan Analisa Ekonomi
• Uraian mengenai sifat hubungan diantara
dua atau beberapa variabel ekonomi
• Data yang berbentuk angka-angka yang
menggambarkan sifat hubungan tersebut
• Gambaran secara grafik mengenai sifat
hubungan tersebut
• Persamaan matematika yang menjelaskan
sifat hubungan diantara berbagai variabel
• MIKROEKONOMI
. :
–Interaksi penjual dan pembeli
di pasar barang
–Tingkah laku penjual dan
pembeli dalam melakukan
kegiatan ekonomi
–Interaksi penjual dan pembeli
di pasar faktor produksi
• MAKROEKONOMI . :
–Penentuan kegiatan
perekonomian dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya
–Masalah inflasi dan
pengangguran
–Bentuk-bentuk kebijakan
pemerintah dalam menghadapi
masalah yang timbul
PERMINTAAN
& PENAWARAN
TEORI, KURVA &
EQUILIBRIUM

PERMINTAAN = DEMAND = D
PENAWARAN = SUPPLY = S
DEFINISI
• TEORI PERMINTAAN
menerangkan interaksi antara
para pembeli dengan para
penjual dengan menentukan
harga keseimbangan atau
harga pasar dan jumlah barang
yang diperjualbelikan
Faktor Penentu Permintaan
• Harga barang itu sendiri
• Harga barang lain yang berkaitan
• Pendapatan masyarakat
• Corak distribusi pendapatan
• Cita rasa masyarakat
• Jumlah penduduk
• Ramalan mengenai keadaan dimasa
yang akan datang
Hukum Permintaan
• Suatu hipotesis yang
mengemukakan bahwa :
“makin rendah harga
suatu barang maka makin
banyak permintaan
terhadap barang tersebut ”.
Daftar Permintaan
• Tabel yang memberikan
gambaran dalam angka-
angka tentang hubungan
antara jumlah barang
yang diminta dalam
masyarakat
KURVA PERMINTAAN /
DEMAND CURVE
Harga (P) P = Price / Harga
Demand Curve Q= Quantity

P2

P1

0 Kuantitas (Q)
Q2 Q1
Efek Faktor Bukan Harga
• Harga Barang Lain ; yaitu
Barang Substitusi, Barang
Komplementer dan Barang Netral
• Pendapatan Para Pembeli
• Faktor lainnya ; distribusi
pendapatan, jumlah penduduk,
cita rasa dan ekspektasi
mengenai keadaan masa depan
Gerakan Kurva Permintaan
• Sepanjang Kurva Permintaan
“ A Long Side Demand
Curve “ = Faktor harga
• Pergeseran Kurva Permintaan
“ Shifting Demand Curve
“ = Faktor
bukan harga
PENAWARAN
• TEORI PENAWARAN
menerangkan interaksi antara
para pembeli dengan para
penjual dengan menentukan
harga keseimbangan atau harga
pasar dan jumlah barang yang
diperjualbelikan
Faktor Penentu Penawaran
• Harga barang itu sendiri
• Harga barang lain (substitusi,
komplementer dan independen)
• Biaya produksi
• Tujuan operasional perusahaan
(sosial atau profit motive).
• Tingkat tehnologi yang digunakan
Hukum Penawaran
• Suatu hipotesis yang
mengemukakan bahwa :
“makin tinggi harga suatu
barang maka makin banyak
jumlah barang yang
ditawarkan oleh penjual
terhadap barang tersebut “.
Daftar Penawaran
• Tabel yang memberikan
gambaran dalam angka-angka
tentang hubungan antara jumlah
barang yang ditawarkan oleh
penjual dalam masyarakat
dengan tingkat harga.
KURVA PENAWARAN /
SUPPLY CURVE
Harga (P)

Supply Curve

0 Kuantitas (Q)
Pengaruh faktor bukan harga
• Harga barang lain
• Biaya untuk memperoleh
faktor produksi
• Tujuan perusahaan
• Tingkat teknologi
Gerakan Kurva Penawaran
• Sepanjang Kurva Penawaran
“ A Long Side Supply
Curve “ = Faktor harga
• Pergeseran Kurva Penawaran
“ Shifting Supply Curve “
= Faktor bukan harga
KESEIMBANGAN D & s
•Equilibrium
•Ceteris Paribus
•Excess Demand
•Excess Supply
Persamaan D & S
• PERSAMAAN DEMAND

Qd = -5Pg+3,75Po
•PERSAMAAN SUPPLY
Qs = 14+2Pg+0,25Po
Pg= price of gas
Po= price of oil
• -5Pg+3,75Po = .14+2Pg+0,25Po
• Dimisalkan harganya
• Po = $8
• Ditanya : berapa harga Pg...?
• Jawab :
• -5Pg+3,75 (8) = 14+2Pg+0,25(8)
• -5Pg+30 = 14+2Pg+2
• -5Pg+30 = 14+2Pg+2
.
• -5Pg-2Pg = -30+14+2
• -7Pg = -14
• Pg = -14 / -7
• Pg = 2  $ 2.
• Jadi harga gas = $ 2.
PR
• Kerjakan soal tersebut sebagai berikut.
• 1. tentukan Pg dan Po serta Qg dan Qo
pada saat keseimbangan.
• 2. Gambar grafik keseimbangan antara
permintaan dan penawaran tersebut.
PERMINTAAN & PENAWARAN

• BAB 4 HALAMAN 100


• ESSAI NO. 1, 2, 3, 4 DAN 5
• UNTUK 2 MINGGU
KEDEPAN ,
DIKUMPULKAN
Perubahan Keseimbangan
•D Bergeser Kekiri
•D Bergeser Kekanan
•S Bergeser Kekiri
•S Bergeser Kekanan
ELASTISITAS
PERMINTAAN
DAN PENAWARAN
Melihat tingkat respon dari
besarnya perubahan Q
akibat ada kenaikan atau
penurunan P
DEFINISI E(d/s)
• Suatu pengukuran kuantitatif yang
menunjukkan sampai dimana
besarnya pengaruh perubahan
harga terhadap permintaan dan
atau penawaran
• Resposibility D atau S akibat
perubahan P
• E(d/s) = harga , pendapatan & silang
Manfaat :
• Perusahaan ; apakah perlu menaikkan
kapasitas produksinya atau tidak ?? Jika
resposif maka baik untuk menaikkan
produksinya , dan sebaliknya jika tidak
elastis maka sebaiknya tidak menaikkan
kapasitas produksi.
• Pemerintah ; kebijakan ekonomi dalam
bentuk apa yang perlu diambil ?? Jika
responsif misalnya baik untuk peningkatan
export dan sebaliknya.
Koefisien E(d/S) harga
• Adalah nilai perbandingan antara
persentase perubahan jumlah barang
yang diminta atau ditawarkan dengan
persentase perubahan harga

• % perubahan Q
•E(d/s) = ------------------------
• % perubahan P
Jenis E(d/S) :
• Uniter E(d/s) = 1
• In elastis E(d/s) < 1
• Elastis E(d/s) > 1
• Perfect In-elastis E(d/s)= 0
• Perfect elastis E(d/s) = ~
UNITER : E (d/s) = 1
Demand Curve Supply Curve

P
P

0 0
Q Q
In-ELASTIS : E (d/s) < 1
Demand Curve Supply Curve

P
P

0 0
Q Q
ELASTIS : E (d/s) > 1
Demand Curve Supply Curve

P
P

0 0
Q Q
IN-ELASTIS SEMPURNA
perfect in-elasticity
E (d/s) = 0
Demand Curve Supply Curve

P
P

0 0
Q Q
ELASTIS SEMPURNA = perfect elasticity
E (d/s) = ~

Demand Curve Supply Curve

P
P

0 0
Q Q
Faktor Penentu E(d/S) :
• Banyaknya barang pengganti yang
tersedia. Semakin banyak barang
pengganti maka semakin elastis
• Persentase pendapatan yang dibelanjakan.
Semakin banyak % pendapatan yang
dibelanjakan maka semakin elastis
• Jangka waktu analisis. Semakin lama
jangka waktu analisa maka semakin
elastis
Bagaimana Hubungan
E(d) dan Hasil Penjualan ?
• Sales = P x Q
• Apakah kenaikan P akan selalu menaikkan
Sales ?
• Tergantung dari E(d)
• Jika E(d) elastis > 1 maka kenaikan P akan
mengurangi Sales
• Jika E(d) in-elastis < 1 maka kenaikan P
akan meningkatkan Sales
• Jika E(d) uniter = 1 maka kenaikan P tidak
akan merubah Sales
Pembuktian & Kurva
• Price Quantity Kondisi E(d)

• 1000 2000
• 800 4000 A 3
• 600 6000 B 1,4
• 400 8000 C 5/7
• 200 10000 D 1/3
PERHITUNGAN
• 2000 / 3000 2/3
• --------------------------- = ----------- = 3
• 200 / 900 2/9
PERHITUNGAN 2
• 2000 / 5000 2/5
• ------------------------- = --------- = 1,4
• 200 / 700 2/7
TUGAS KE - 3
• HALAMAN 123
NOMOR 1, 2, 3, 4 DAN
5
• KUMPULKAN 2
MINGGU LAGI
PENGUMUMAN
• ADA PESAN DARI DOSEN
LAIN :
• KULIAH ALGO DENGAN DOSEN
IMAM GUNAWAN DAN EKA
ISWANDY HARI INI UNTUK
CLASS KERJA DITIADAKAN
TEORI TINGKAH
LAKU KONSUMEN
CONSUMER BEHAVIOUR =
melihat apa yang menjadi alasan
konsumen merubah pola pembelian
barang dan komposisi dari barang yang
akan dibelinya
DEFINISI :
Consumer Behaviour menerangkan :
– Alasan para konsumen untuk membeli
lebih banyak barang pada harga yang
lebih rendah dan mengurangi
pembeliannya pada harga yang lebih
tinggi
– Bagaimana seorang konsumen
menentukan jumlah dan komposisi dari
barang yang akan dibeli dari
pendapatan yang diperolehnya
Pendekatan Nilai Guna (Utility)
Kardinal dan Ordinal
• Pendekatan nilai guna (Utility) Kardinal;
bahwa manfaat untuk nilai guna dari konsumen
dapat diukur secara kuantitatif.
• Pendekatan nilai guna (Utility) Ordinal; bahwa
manfaat untuk nilai guna dari konsumen tidak
dapat diukur secara kuantitatif, namun hanya
dapat diperbandingkan saja.
• Pendekatan Ordinal mengunakan Kurva
Kepuasan Sama ( Indeference Curve )
Nilai Guna Total & Marginal
• Total Utility (TU); jumlah seluruh
kepuasan yang dapat diperoleh dari
mengkonsumsikan sejumlah barang
tertentu.
• Marginal Utility (MU) ; pertambahan
atau pengurangan kepuasan sebagai
akibat penambahan atau pengurangan
pemakaian barang tertentu.
Hipotesa Utama Teori Utility
• HUKUM NILAI GUNA MARGINAL
YANG SEMAKIN MENURUN
– THE LAW OF DIMINISHING
MARGINAL RETURN UTILITY
• Tambahan nilai guna yang diperoleh
seseorang dari mengkonsumsi suatu barang
akan menjadi semakin sedikit apabila orang
tersebut terus menerus menambah
konsumsinya terhadap barang tersebut pada
waktu bersamaan.
TU / MU Diminishing marginal return

TU

Q
0
MU
Pemaksimuman Nilai Guna
• Syarat yang harus dipenuhi adalah
setiap rupiah yang dikeluarkan untuk
membeli unit tambahan berbagai
jenis barang akan memberikan nilai
guna marjinal yang sama besarnya.

• MU a / P a = MU b / P b = MU c / P c
• Surplus konsumen = Surplus permintaan
INDEFERENCE
CURVE
• Adalah kurva yang
menggambarkan gabungan dan
kombinasi 2 (dua) jenis barang
pada saat konsumsi yang akan
memberikan NILAI GUNA
(UTILITY) kepuasan sama
besarnya.
INDEFERENCE CURVE
KURVA KEPUASAN SAMA
B

MAKANAN

IC

0 A
PAKAIAN
•IC akan dibatasi
. oleh Garis
Anggaran Pengeluaran

•BUDGET LINE ;
menunjukkan berbagai
gabungan barang yang dapat
dibeli oleh konsumen dengan
sejumlah pendapatan tertentu.
ANALISA IC
• IC yang SEMAKIN
KEKANAN akan SEMAKIN
TINGGI UTILITY- nya.
• GABUNGAN beberapa IC
dalam satu grafik dinamakan
INDEFERENCE
MAP = IM
• INDEFERENCE
. MAP =
PETA IC
• IM menggambarkan beberapa
pilihan tingkatan utility yang
berbeda untuk seorang konsumen
dalam memuaskan konsumsi
barangnya
•GARIS .

PENDAPATAN
KONSUMSI adalah
garis yang menghubungkan
beberapa titik
keseimbangan Indeference
Map
INDEFERENCE MAP
PETA KURVA KEPUASAN
Barang Y SAMA

IC B
IC A
IC C
0
Barang X
INDEFERENCE CURVE
DAN BUDGET LINE
B

MAKANAN

IC
Budget
Line
0 A
PAKAIAN
GARIS PENDAPATAN
KONSUMSI
Barang Y
Garis Pendapatan Konsumsi

IC B

IC A
IC C
0
Barang X
MEMBENTUK KURVA D
DENGAN IC
• IC yang memberikan
beberapa tingkatan utility
dapat membentuk Demand
Curve pada masing-2 IC
yang paling memenuhi
kebutuhan konsumennya.
P
MEMBENTUK DEMAND CURVE

K L

DEMAND CURVE
M

IC b IC c

IC a
IS 1 IS 2 IS 3

0 Q
TUGAS KE - 4
•HALAMAN 167
KERJAKAN ESEI
NOMOR 1, 2, 3
•HALAMAN 185
KERJAKAN ESEI
NOMOR 1, 2, 3 DAN 4
TEORI BIAYA
PRODUKSI
Melihat fungsi produksi dengan
SATU FAKTOR dan DUA
FAKTOR beserta BIAYA
PRODUKSI
TEORI PRODUKSI SATU FAKTOR
BERUBAH = JANGKA PENDEK
• DEFINISI
• Menggambarkan hubungan antara
perusahaan dengan TENAGA KERJA (L)
yang digunakan untuk menghasilkan
berbagai tingkat produksi barang tersebut.
• FUNGSI PRODUKSI :

Q=f(K,L)
K = kapital / modal L = Labour / tenaga kerja
Diminishing Production
• The Law of Diminishing
Marginal Production Return
–Tahap 1 : TP bertambah cepat
–Tahap 2 : TP pertambahannya
lambat
–Tahap 3 : TP semakin lama
semakin berkurang
HUKUM HASIL LEBIH YANG
SEMAKIN BERKURANG
• menyatakan bahwa apabila faktor
produksi yang dapat dirubah jumlahnya
(TK) terus menerus ditambah sebanyak
1 unit, pada mulanya TP akan semakin
banyak pertambahannya , tetapi sesudah
mencapai suatu tingkat tertentu MP nya
akan semakin berkurang bahkan Negatif
KURVA TP - AP DAN MP
Q

TP

AP

MP
• TP = Total Production
.
• AP = Average Production
• MP = Marginal Production

•MP = ^TP / ^L
•AP = TP / L
TEORI PRODUKSI DUA FAKTOR
BERUBAH = JANGKA PANJANG
• DEFINISI
• Menggambarkan hubungan antara
perusahaan dengan TENAGA KERJA (L)
dan MODAL (K) yang digunakan untuk
menghasilkan berbagai tingkat produksi
barang tersebut.
• FUNGSI PRODUKSI :
Q=f(K,L)
K = kapital / modal L = Labour / tenaga kerja
• KURVA PRODUKSI .. SAMA
= ISOQUANT = IQ
• adalah grafik yang
menggambarkan gabungan
TENAGA KERJA (L) dan
MODAL (K) yang akan
menghasilkan satu tingkat
produksi tertentu.
ISOQUANT CURVE
KURVA PRODUKSI SAMA
B

MODAL

IQ

0 A
TENAGA KERJA
ISOQUANT MAP
PETA KURVA PRODUKSI
MODAL
SAMA

IQ B
IQ A
IQ C
0
TENAGA KERJA
•Garis biaya
. sama
( ISOCOST )
Adalah garis yang
menggambarkan gabungan
faktor faktor produksi yang
dapat diperoleh dengan
menggunakan sejumlah
biaya tertentu.
ISOQUANT CURVE & ISOCOST
B

MODAL

IQ
ISOCOST
0 A
TENAGA KERJA
TEORI BIAYA PRODUKSI
•Adalah semua pengeluaran yang
dilakukan oleh perusahaan untuk
memperoleh faktor-faktor produksi
dan bahan-bahan mentah yang
digunakan untuk menciptakan
barang-barang yang diproduksikan
perusahaan tersebut.
• BIAYA PRODUKSI
. menurut
JANGKA WAKTU :

•SHORT TERM &


•LONG TERM
Jenis Biaya Produksi
• Explisit Cost ; pengeluaran
perusahaan yang berupa
pembayaran dengan uang untuk
mendapatkan faktor faktor produksi
dan bahan mentah yang dibutuhkan
• Imputed Cost ; taksiran
pengeluaran terhadap faktor-faktor
produksi yang dimiliki perusahaan
sendiri.
JANGKA PENDEK :
• Biaya produksi yang dikeluarkan oleh
perusahaan dengan asumsi bahwa
sebagian input faktor produksi
TIDAK DAPAT DITAMBAH
oleh perusahaan.
• FIXED COST (FC) & VARIABLE
COST (VC)
• Analisa : AVERAGE & MARGINAL
COST
TC
• Total Cost = …
• Total Fixed Cost = TFC
• Total Variable Cost = TVC

TC = TFC + TVC
• Average Cost = AC

• Average Fixed Cost = AFC
• Average Variable Cost = AVC

• AC = AFC + AVC atau


• AC = TC / Q
• AFC = TFC / Q dan
• AVC = TVC / Q
• KONSEP MARGINAL
.
COST ; adalah kenaikan biaya
produksi yang dikeluarkan untuk
menambah produksi sebanyak
satu unit

•MC = ^TC / ^Q
KURVA BIAYA PRODUKSI
JANGKA PENDEK
• Kurva TOTAL COST
• Kurva AVERAGE COST
• Kurva MARGINAL COST
• Hubungan MC dengan AVC dan AC
bahwa AC dan AVC dipotong oleh MC
pada saat TITIK MINIMUM.
KURVA BIAYA TOTAL TC
BIAY
A
TVC

TFC

0 Q
JUMLAH PRODUKSI
KURVA BIAYA AVERAGE &
MARGINAL
BIAY
A
MC

AC

AVC

AFC
0 Q
JUMLAH PRODUKSI
BIAYA PRODUKSI
JANGKA PANJANG
• Dalam jangka panjang perusahaan dapat merobah
semua faktor produksinya, sehingga konsep yang
berlaku adalah VARIABLE COST
seluruhnya.
• Karena dapat meningkatkan kapasitas produksinya
maka perusahaan akan menetapkan PLANT
SIZE-nya (kapasitas pabrik) yang digambarkan
oleh (AC). Yaitu digambarkan oleh kurva AC
yang berbeda-beda untuk setiap kapasitas
pabriknya.
• Untuk jangka panjang
. biasanya kurva AC
LRAC ( Long
dinamakan
Run Average Cost )
yaitu kurva yang menunjukkan AC paling
minimum untuk berbagai tingkat produksi
apabila perusahaan dapat selalu
mengubah kapasitas produksinya.
KURVA LONG RUN AVERAGE COST
BIAY
A
AC
AC AC

LRAC
Plant size 1 Plant size 3
Plant size 2 Plant size 4

0 Q
JUMLAH PRODUKSI
SKALA
EKONOMIS
• Skala ekonomis ; adalah apabila
pertambahan produksi menyebabkan biaya
produksi rata-rata menjadi semakin rendah.
• Pada LRAC ditunjukkan pada bagian LRAC
yang semakin menurun apabila produksi
bertambah.
– Spesialisasi Faktor Produksi
– Pengurangan Harga Bahan Baku
– Meningkatkan Produk Sampingan (By-product)
– Mendorong perkembangan usaha lain
• SKALA DIS-

EKONOMIS adalah apabila
pertambahan produksi menyebabkan
AC menjadi semakin tinggi. Keadaan ini
disebabkan oleh kegiatan memproduksi
yang menurun efisiensinya.
• Pada LRAC ditunjukkan pada bagian kurva
yang semakin bertambah tinggi ,yaitu
setelah produksi melebihi Plant Size 3.
LRAC & SKALA EKONOMIS / DIS EKO
BIAY
A

AC AC AC

LRAC
SKALA EKONOMIS
SKALA DIS-EKONOMIS

0 Q
JUMLAH PRODUKSI
BEBERAPA BENTUK LRAC &
KAPASITAS PABRIK
• LRAC sangat cepat penurunannya dan
sangat cepat mengalami kenaikan
• LRAC pada permulaan skala ekonomis
sangat menguntungkan , namun tidak
berlangsung lama
• LRAC yang ada pada industri besar dan
jumlahnya relatif sedikit yaitu pada
permulaan skala ekonomis langsung
keadaannya menurun.

Anda mungkin juga menyukai