Anda di halaman 1dari 18

Fraktur femur tertutup

Kelompok 1
Anggota: •Umi Kalsum
•Sinta JuIi Asmara
•Putri Ramadhani
•Mardiana
Fraktur adalah kondisi hilangnya kontinuitas
tulang rawan yang
bersifat total maupun sebagian yang
disebabkan oleh trauma atau tenaga
fisik. Kekuatan dan sudut dari tenaga tersebut
akan menentukan apakah
fraktur yang terjadi itu lengkap atau tidak
lengkap (Helmi, 2012). .
Organisasi kesehatan dunia (WHO)
mencatat pada tahun 2011 – 2012
terdapat 5,6 juta orang meninggal dunia
dan 1,3 juta orang menderita
fraktur akibat kecelakaan lalu lintas
(WHO, 2013).
Di indonesia, fraktur pada ekstremitas
bawah akibat kecelakaan
memiliki prevalensi yang paling tinggi
diantara fraktur lainnya yaitu
46,2% dari 45.987 orang dengan kasus
fraktur ekstremitas bawah akibat
kecelakaan
Saat fraktur terjadi, struktur disekitar
tulang juga ikut terganggu,
mengakibatkan edema pada jaringan
lunak, perdarahan pada otot dan
Sendi,reptur tendon, gangguan saraf,dan
kerusakan pembuluh darah.
Organ tubuh bisa terluka dan
menyebabkan rasa nyeri timbul akibat
gaya
yang disebabkan oleh fraktur. (Smeltezer,
2018)
Saat terjadi fraktur nyeri
merupakan gejala yang paling sering
ditemukan pada penderita fraktur
(Noor, 2016).
Nyeri merupakan pengalaman emosional
dan sensori yang tidak
menyenangkan yang ada hubungan nya
dengan resiko atau aktual
kerusakan jaringan (Kneale, 2011).
Terapi yang bisa dilakukan untuk
menurunkan atau mengatasi
nyeri adalah dengan terapi farmakologis
dan terapi non farmakologis.
Terapi farmakologis menggunakan obat-
obat analgetik dengan cara
berkolaborasi dengan tenaga kesehatan
lain.
proses penyembuhan fraktur tertutup
ada 5 fase yaitu:

•fase formasi hematon terjadi sampai hari ke-


5. Pada fase ini area fraktur akan mengalami
kerusakan pada kanalis havers dan jaringan
lunak, kemudian akan membentuk hematoma
sampai berkembang menjadi jaringan
granulasi.
fase kedua terjadi proliferasi, ini terjadi
di hari ke-12, akibat dari hematoma pada
respon inflamasi fibioflast dan kapiler-
kapiler baru tumbuh membentuk
jaringan granulasi dan osteoblast
berproliferasi membentuk fibrokartilago,
yang menghubungkan dua sisi fragmen
tulang rusak sehingga terjadi
osteogenesis dengan cepat
fase ketiga adalah fase formasi kalius
yang terjadi dihari ke 6 sampai 10 hari,
setelah cidera. Difase ini akan
membentuk pra prakulius dimana
jumlah prakalius nakan membesar tetapi
masih bersifat lemah.
fase ketiga adalah fase formasi kalius yang
terjadi dihari ke 6 sampai 10 hari, setelah
cidera. Difase ini akan membentuk pra
prakulius dimana jumlah prakalius nakan
membesar tetapi masih bersifat lemah.
Fase keempat yaitu formasi kalius yang
terjadi sampai dengan minggu ke-12,
pada fase ini prakalius mengalami
pemadatan sehingga terbentuk kalius-
kalius eksterna, interna dan
intermedialis selain itu osteoblast terus
diproduksi untuk pembentukan kalius
ossificasi. Pada fase ini di minggu ke-3
sampai ke-10 kalius akan menutupi
Yang terakhir adalah fase konsolidasi yang
berlangsung pada 6-8 Bulan dan remoding 6-12
bulan, pada fase ini pengkokohan atau
persatuan tulang proporsional tulang ini akan
menjalani transformasi metaplastik untuk
menjadi lebih kuat dan lebih terorganisasi.
Kalius tulang akan mengalami remodeling
dimana osteoblast akan membentuk tulang
baru, sementara osteoklast akan menyingkirkan
bagian yang rusak sehingga akhirnya akan
terbentuk tulang yang menyeruapai keadaan
Untuk penatalaksanaan fraktur bisa
secara medis pembedahan atau tanpa
pembedahan tergantung dengan jenis
frakturnya, dan dilanjutkan dengan
fisioterapi. Adapun secara medis bisa
dilakukan pembedahan atau tanpa
pembedahan, yang tanpa pembedahan
bisa dilakukan dengan pemasangan
GIPS atau bisa dilakukan traksi
Patofisiologi
Saat tulang patah terjadi perdarahan di daerah
sekitar
tempat patah hingga kedalam jaringan lunak
disekitar tulang
tersebut, biasanya yang mengalami banyak
kerusakan. Reaksi
perdarahan biasanya timbul hebat didaerah
sekitar fraktur . sel-sel
anast berakumulasi mengakibatkan peningkatan
aliran darah
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan fraktur ada dua jenis yaitu :
a) Reduksi
Reduksi fraktur adalah pengembalian fragmen tulang
pada
kesejajaran atau rotasi sesuai anatomi. Reduksi
tertutup
berupa pengembalian tulang ke posisinya dengan
manipulasi dan alat traksi manual. Alat yang
digunakan
brupa traksi, bidai dan yang lainnya. Reduksi
b).Imobilisasi
Tindakan imobilisasi digunakan dengan metode
nterna dan
eksterna, mempertahankan dan mengembalikan
fungsi
status neurovaskuler lalu dipantau melalui
peredaran darah ,
nyeri, indra peraba, dan gerakan.perkiraan waktu
mobilisasi
yang dibutuhkan untuk penyambungan tulang
sekitar 3 Bulan.
Terima kasih 🙏☺️

Anda mungkin juga menyukai