Anda di halaman 1dari 22

DINSOSNAKER Kab.

Sidoarjo
Jl. Raya Jati No.04 Sidoarjo
Telp.031-8946664, 031-8947135 Fax. 031-8956827

Pelatihan Operator Peralatan Angkat

Peraturan Perundangan
Pesawat Angkat dan Angkut

Maratul Husna, ST.


Peraturan - Perundangan K3
Pesawat Angkat dan Angkut
 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
 Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per.05/MEN/ 1985
tentang Pesawat Angkat dan Angkut
UU No 13/2003 : Ketenagakerjaan

Pasal 86
 Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas
 Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
 Moral dan kesusilaan, dan
 Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta
nilai-nilai agama
 Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna
mewujudkan produktifitas kerja yang optimal
diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja
 Perlindungan sebagaimana dimaksud di atas dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
UU No 13/2003 : Ketenagakerjaan

Pasal 87
 Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen K3
yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan
 Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen K3
sebagaimana dimaksud di atas diatur dengan Peraturan
Pemerintah
UU No 13/2003 : Ketenagakerjaan

Pasal 158
Pengusaha dapat memutuskan hubungan kerja terhadap
pekerja/buruh dengan alasan pekerja/ buruh telah melakukan
kesalahan berat sebagai berikut:
a …
:
g. Dengan ceroboh atau sengaja merusak atau
membiarkan dalam keadaan bahaya barang milik
perusahaan yang menimbulkan kerugian bagi
perusahaan
h. Dengan ceroboh atau sengaja membiarkan teman
sekerja atau pengusaha dalam keadaan bahaya di
tempat kerja
UU No. 1/1970 : Keselamatan Kerja

Pasal 2
Yang diatur oleh Undang-Undang ini adalah keselamatan
kerja dalam segala tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah,
di permukaan air, di dalam air maupun di udara, yang berada
di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia
UU No. 1/1970 : Keselamatan Kerja

Pasal 2
 Ketentuan-ketentuan tersebut berlaku dalam tempat kerja
dimana
a. dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin,
pesawat, alat perkakas, peralatan atau instalasi yang
berbahaya atau dapat menimbulkan kecelakaan,
kebakaran atau peledakan;
:
f. dilakukan pengangkutan barang, binatang atau
manusia, baik di daratan, melalui terowongan,
dipermukaan air, dalam air maupun di udara
g …
l. dikerjakan bongkar muat barang muatan di kapal,
perahu, dermaga, dok, stasiun atau gudang
UU No. 1/1970 : Keselamatan Kerja

Pasal 3
Dengan peraturan ditetapkan syarat-syarat kerja untuk:
 Mencegah dan mengurangi kecelakaan
 Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
 Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
 Memberi kesempatan atau jalan penyelamatan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya
 Memberi pertolongan pada kecelakaan
 Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
 Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman
atau barang
 Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
 Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan
penyimpanan barang
 ……dst.
UU No. 1/1970 : Keselamatan Kerja

Pasal 9
 Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada
tenaga kerja baru tentang:
 Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta yang dapat membahayakan
dalam tempat kerjanya
 Semua pengamanan dan alat-alat perlindungan yang diharuskan dalam
tempat kerjanya
 Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan
 Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya
UU No. 1/1970 : Keselamatan Kerja

Pasal 9
 Pengurus hanya dapat mempekerjakan tenaga kerja yang
bersangkutan setelah ia yakin bahwa tenaga kerja tersebut
telah memahami syarat-syarat di atas
 Pengurus diwajibkan menyelenggarakan pembinaan bagi
semua tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya dalam
pencegahan kecelakaan, dan pemberantasan kebakaran serta
peningkatan K3, pula dalam pemberian pertolongan pertama
pada kecelakaan
 Pengurus diwajibkan memenuhi dan mentaati semua syarat-
syarat dan ketentuan-ketentuan yang berlaku bagi usaha dan
tempat kerja yang dijalankannya
UU No. 1/1970 : Keselamatan Kerja

Pasal 12
Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan atau hak
tenaga kerja untuk:
 Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas
atau ahli keselamatan kerja
 Memakai alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan
 Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat K3 yang diwajibkan
 Meminta pada Pengurus agar dilaksanakan semua syarat-syarat K3 yang
diwajibkan
 Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat K3 serta alat-
alat perlindungan diri yang diwajibkan diragukan olehnya, kecuali dalam
hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam batas-batas
yang masih dapat dipertanggung jawabkan
UU No. 1/1970 : Keselamatan Kerja

Pasal 13
Barang siapa akan memasuki suatu tempat kerja, diwajibkan
mentaati semua petunjuk keselamatan kerja dan memakai
alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan
Permenaker No. Per.05/MEN/1985
Pesawat Angkat dan Angkut
Pasal 1
Peralatan angkat ialah alat yang dikonstruksi atau dibuat
khusus untuk mengangkat dan menurunkan muatan.

Pasal 2
Bahan konstruksi serta perlengkapan dari pesawat angkat dan
angkut harus cukup kuat, tidak cacat dan memenuhi syarat.
Permenaker No. Per.05/MEN/1985
Alat Angkat Angkut
Pasal 3
 Beban maksimum yang diijinkan dari pesawat angkat dan
angkut harus ditulis pada bagian yang mudah dilihat dan
dibaca dengan jelas.
 Semua pesawat angkat dan angkut tidak boleh dibebani
melebihi beban maksimum yang diijinkan.
 Pengangkatan dan penurunan muatan pada pesawat angkat
dan angkut harus perlahan-lahan.
 Gerak mula dan berhenti secara tiba-tiba dilarang.
Permenaker No. Per.05/MEN/1985
Alat Angkat Angkut
Pasal 4
Setiap pesawat angkat dan angkut harus dilayani oleh
operator yang mempunyai kemampuan dan telah memiliki
ketrampilan khusus tentang Pesawat Angkat dan Angkut.
Permenaker No. Per.05/MEN/1985
Alat Angkat Angkut
Pasal 5
 Peraturan ini berlaku untuk perencanaan, pembuatan,
pemasangan, peredaran, pemakaian, perubahan, dan atau
perbaikan teknis serta pemeliharaan pesawat angkat dan
angkut.
 Pesawat angkat dan angkut dimaksud di atas adalah :
 Peralatan angkat.
 Pita transport.
 Pesawat angkutan di atas landasan dan di atas permukaan
 Angkutan jalan ril.
Permenaker No. Per.05/MEN/1985
Alat Angkat Angkut
Pasal 6
Peralatan angkat antara lain adalah : lier, takel, peralatan
angkat listrik, pesawat pneumatik, keran angkat, keran
magnit, keran lokomotif, keran dinding dan kran sumbu
putar.
Pasal 16
Semua peralatan angkat harus dilengkapi dengan rem yang
secara efektif dapat mengerem suatu bobot yang tidak kurang
dari 1 ½ beban yang dijinkan.
Pasal 18
Menaikkan, menurunkan dan mengangkat muatan dengan
pesawat pengangkat harus diatur dengan sandi isyarat yang
seragam dan benar-benar dimengerti.
Permenaker No. Per.05/MEN/1985
Alat Angkat Angkut
Pasal 22
Jika suatu muatan saat diangkat tidak berjalan sebagaimana
mestinya, operator harus segera membunyikan tanda
peringatan dan menurunkan muatan untuk mengatur
kembali.
Pasal 23
Operator peralatan angkat harus menghindari
pengangkatan muatan melalui orang-orang.
Pasal 25
Peralatan angkat tidak diperbolehkan menggantung
muatan pada waktu mengalami perbaikan ataupun bagian-
bagian bawahnya digunakan oleh mesin yang bergerak.
Permenaker No. Per.05/MEN/1985
Alat Angkat Angkut
Pasal 27
Operator alat kerek tidak boleh meninggalkan peralatannya
dengan muatan yang bergantung.
Pasal 28
Pesawat, alat-alat bagian instalasi lisrik pada peralatan angkat
harus dibuat, dipasang , dipelihara sesuai dengan ketentuan-
ketentuan instalasi listrik yang berlaku
Pasal 29
Semua peralatan angkat yang digerakkan dengan tenaga
listrik harus dilengkapi dengan alat batas otomatis, yang
dapat menghentikan motor, bila muatan melebihi posisi yang
dijinkan.
Permenaker No. Per.05/MEN/1985
Alat Angkat Angkut
Pasal 26
Jika peralatan angkat beroperasi tanpa muatan:
a. Penjaga sling atau penjaga rantai harus mengaitkan sling atau
rantainya pada kait secara kuat sebelum bergerak.
b. Operator harus menaikkan kait secukupnya agar orang-orang
dan benda-benda tidak tersentuh.
Pasal 134
Setiap perencanaan pesawat angkat dan angkut harus mendapat
pengesahan dari Direktur atau Pejabat yang ditunjuknya, kecuali
ditentukan lain.
Pasal 137
Pembuatan dan pemasangan pesawat angkat dan angkut harus
dilaksanakan oleh pembuat dan pemasang yang telah mendapat
pengesahan oleh Direktur atau Pejabat yang ditunjuknya.
Permenaker No. Per.05/MEN/1985
Alat Angkat Angkut
Pasal 138
 Setiap pesawat angkat dan angkut sebelum dipakai harus
diperiksa dan diuji terlebih dahulu dengan standar uji yang
telah ditentukan
 Untuk pengujian beban lebih, harus dilaksanakan sebesar
125% dari jumlah beban maksimum yang diujikan
 Pemeriksaan dan pengujian ulang pesawat angkat dan angkut
dilaksanakan selambat-lambatnya 2 (dua) tahun setelah
pengujian pertama dan pemeriksaan pengujian ulang
selanjutnya dilaksanakan 1 (satu) tahun sekali
 Pemeriksaan dan pengujian dimaksud dalam pasal ini
dilakukan oleh Pegawai Pengawas atau Ahli Keselamatan
Kerja kecuali ditentukan lain
Permenaker No. Per.05/MEN/1985
Alat Angkat Angkut
Pasal 142
Pengurus harus bertanggung jawab terhadap ditaatinya
Peraturan Menteri ini.
Pasal 143
 Pengurus yang melanggar ketentuan tersebut pasal 142
diancam dengan hukuman kurungan selama-lamanya 3 (tiga)
bulan atau denda setinggi-tingginya Rp. 100.000,- (seratus
ribu rupiah) sesuai dengan pasal 15 ayat (2) dan (3) Undang-
undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
 Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah
pelanggaran.

Anda mungkin juga menyukai