Anda di halaman 1dari 24

BAB II

INFORMASI AKUNTANSI PENUH


Kelompok 2

 Anisa Mutiarahmi

 Erlin Verawati

 Fitria Ayu Damayanti

 Wijani Agianti

Banking And Finance Management


Informasi akuntansi penuh adalah seluruh aktiva, seluruh
pendapatan yang diperoleh, dan atau seluruh sumber
yang dikorbankan suatu objek informasi.
Dari definisi informasi akuntansi penuh ini dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
 Unsur yang membentuk informasi akuntansi penuh
adalah total aktiva,total pendapatan,atau total
biaya.
 Informasi akuntansi penuh selalu bersangkutan
dengan objek informasi.
Full accounting information, full cost dan full costing

Full
Full accounting
Fullaccounting
costing mrp metode
Full
Full costing
cost mrp
merupakanmetode
total
Full cost
information
information
penentuan
penentuankos
merupakan
terdiri
terdiri total
dari
dari
kosproduk,
produk,baik
baik
biaya
biaya
unsur
unsur
biaya yang
yang
full
full bersangkutan
bersangkutan
assets,full
assets,full
produksi yang
biaya produksi yang
dengan
dengan
revenue, objek
berperilakuobjek
full informasi.
informasi.
cost
variabel
revenue, full cost
berperilaku variabel maupun
maupun
tetap
tetap

Full
Full
Full
accounting
accounting
Cost
Costing
Cost
Costing
information
information
Full costing dan variable costing
 Full costing dan variable costing mrp metode penentuan
kos sediaan,karena kedua metode tsb ditujukan
terutama untuk keperluan penilaian sediaan yang
dicantumkan dalam neraca dan laba rugi,ditujukan
untuk pihak luar. Full costing hanya secara sederhana
mengelompokkan biaya menurut fungsi pokok
perusahaan manufaktur sehingga biaya dikelompokkan
menjadi:
Biaya produksi
Biaya non produksi
Full costing dan variable costing

 Variable costing mengelompokkan biaya menurut perilaku


biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume
aktivitas.
 Variable costing hanya memperhitungkan biaya penuh
produk terbatas pada biaya produksi variable saja.
 Biaya produksi tetap diperlakukan sebagai biaya produksi.
Selain itu, variabilitas biaya menurut variable costing hanya
dihubungkan dengan aktivitas yang bersangkutan dengan
jumlah produk yang diproduksi(unit level activities)
Activity Based Costing

 merupakan metode penentuan kos produk (product costing)


yang ditujukan untuk menyediakan informasi kos produk secara
cermat(akurat)bagi kepentingan manajemen,dengan mengukur
secara cermat konsumsi sumber daya dalam setiap aktivitas yang
digunakan untuk menghasilkan produk.
 Full costing dan variabel costing:penentuan kos produk hanya pada
fase produksi saja.
 Activity based costing:menitikberatkan penentuan kos produk di
semua fase pembuatan produk,sejak fase desain, pengembangan
produk, fase produksi, sampai penyerahan produk kepada
customer.
Beda unsur biaya produk dalam
pendekatan full costing, variabel
costing,dan activity based costing

Full Costing Variable Costing Activity Based Costing


Biaya Produksi Biaya Variabel Unit level activitycost

Biaya administrasi&umum Batch-related activity cost


Produc-sustaining activity
cost
Biaya pemasaran Biaya tetap Facility sustaining activity
cost
Rincian biaya setiap jenis aktivitas desain,
produksi,dan distribusi produk dalam lingkungan
manufaktur
 Unit level activity cost.
Biaya ini dipengaruhi oleh jumlah unit produk yang dihasilkan. biaya ini dibebankan
kepada produk berdasarkan jumlah unit produk yang dihasilkan. Cth:biaya bahan
baku,biaya tenaga kerja langsung,biaya energi dan biaya angkutan.
 Batch related activity cost
Biaya ini berhubungan dengan jumlah batch produk yang diproduksi.besar kecilnya
biaya tergantung frekwensi order produksi.cth:biaya angkutan bahan baku dalam
pabrik,biaya inspeksi,biaya order pembelian.
 Product sustaining activity cost
Berhub dgn penelitian dan pengembangan.biaya ini dibebankan kepada produk
berdasar taksiran jumlah unit produk ttt yang akan dihasilkan selama umur produk
tsb.cth: biaya desain produk,desain proses pengolahan produk, pengujian produk.
 Facility sustaining activity costs
Biaya ini berhubungan dengan kegiatan mempertahankan kapasitas yang dimiliki
perusahaan. Dibebankan kepada produk atas dasar taksiran unit produk yang
dihasilkan pd kapasitas normal divisi penjual.cth: biaya depresiasi,biaya
Manfaat Informasi Akuntansi Penuh

 Pelaporan keuangan
 Analisis kemampuan menghasilkan laba(profitability analysis)
 Jawaban atas pertanyaan:”berapa biaya yang telah
dikeluarkan untuk sesuatu?
 Penentuan harga jual dalam cost-type contract
 Penentuan harga jual normal
 Penentuan harga jual yang diatur dengan peraturan
pemerintah
 Penyusunan program.
Pelaporan keuangan

 Pelaporan keuangan dibagi 2:


 Pelaporan kepada pihak luar
 Pelaporan kepada manajemen puncak
Cth laporan keuangan
Analisis kemampuan menghasilkan laba(profitability
analysis)

 Dapat diterapkan dalam berbagai obyek informasi:produk,keluarga


produk,aktivitas atau unit organisasi.analisis ini ditujukan untuk
mendeteksi penyebab timbulnya laba atau rugi. yang dihasilkan
oleh suatu objek informasi dalam periode akt ttt.
 Perusahaan yang menghasilkan berbagai macam produk
memerlukan analisis kemampuan setiap produknya dalam
menghasilkan laba.Manajemen dapat memperoleh gambaran
sumber penyebab timbulnya laba/rugi masing2 produk/keluarga
produk dalam periode tertentu
 Untuk mengukur kemampuan menghasilkan laba suatu
perusahaan biasanya digunakan alat pengukur:return on
invesment (ROI)
Jawaban atas pertanyaan:”berapa biaya yang telah
dikeluarkan untuk sesuatu?

 Manajemen secara rutin memerlukan biaya yang telah


dikeluarkan perusahaan.
 Biaya penuh yang telah dikeluarkan tsb berperan bagi
manajemen dalam:
Evaluasi konsumsi sumber daya yang dikorbankan untuk
sesuatu.
 Penyediaan informasi untuk memungkinkan manajemen
melihat struktur biaya perusahaan pesaing yang digunakan
untuk menghasilkan produk atau jasa.
 Pengambilan keputusan membeli atau membuat sendiri.
Penentuan harga jual produk
Penyediaan kemudahan dalam penghilangan pemborosan
dengan menyediakan informasi biaya untuk aktivitas bukan
penambah nilai.
 Penyediaan informasi untuk perbaikan tingkat kemampuan
produk atau jasa dalam menghasilkan laba dengan memantau
total biaya daur hidup produk.
 Penyediaan informasi untuk memungkinkan manajemen
melakukan perencanaan, pengendalian danpengambilan
keputusan tentang biaya mutu.
 Cost reimbursement(penggantian biaya)
 Inventory costing
Penyusunan program

 proses pengambilan keputusan mengenai program2


yang dilaksanakan oleh organisasi dan penaksiran
jumlah sumber daya yang akan dialokasikan dalam
program tsb
 Pemilihan program yang akan dilaksanakan di masayang
akan datang sebagiandidasarkan atas informasi
akuntansi penuh yangakan datang yang terdiri dari
aktiva penuh, pendapatan penuh dan biaya penuh.
Penentuan harga jual normal

 Manajemen puncak memerlukan informasi biaya penuh


untuk memperhitungkan konsekuensi laba dari setiap
alternatif harga jual yang terbentuk dipasar.
 Apakah biaya yang dikeluarkan dapat menutup biaya
penuh untuk menghslkan produk dan dapat
menghasilkan laba
Penentuan harga transfer

 Dalam perusahaan yang telah membentuk pusat-pusat


laba untuk menghadapi berbagai ragam pasar produk
yangdihasilkan, transfer barang antarpusat laba
menimbulkan masalah penentuan harga transfer.
 Ada 2 macam pendekatan:
 Penentuan harga transfer atas dasar biaya
 Penentuan harga transfer atas dasar harga pasar
Penentuan harga jual yang diatur
peraturan pemerintah

 Misal:listrik, air,telephon, pos diatur pp


 Harga jual produk dan jasa tersebut ditentukan
berdasarkan biaya penuh masa yang akan datang
ditambah dengan laba yang diharapkan.
Rekayasa informasi akuntansi penuh

 Untuk memenuhi berbagai kebutuhan


manajemen,perekayasaan informasi akuntansi penuh
memerlukan identifikasi aktiva, pendapatan,dan biaya
langsung yang bersangkutan dengan objek informasi
tertentu dan pembebanan secara adil
aktiva,pendapatan,danbiaya langsung kepada berbagai
objek informasi yang bersangkutan.
Metode pembebanan biaya yang digunakan
untuk perekayasaan informasi akuntansi penuh
dapat dibagi:

 Menurut tujuan pemanfaatan informasi penuh berikut:


1. Pembebanan biaya tidak langsung untuk penyediaan
informasi bagi pengambilan keputusan manajemen
2. Pembebanan biaya tidak langsung untuk pelaporan
keuangan kepada pihak luar perusahaan
1. Pembebanan biaya tidak langsung untuk penyediaan
informasi bagi pengambilan keputusan manajemen
Dalam perekayasaan informasi akuntansi penuh, biaya tidak
langsung dibebankan kepada objek informasi untuk memenuhi kebutuhan
manajemen dalam :
 Analisis kemampuan produk atau jasa dalam menghasilkan laba dan
penentuan harga jual
Dalam analisis kemampuan produk atau jasa dalam menghasilkan
laba dan penentuan harga jual,manajemen memerlukan biaya penuh yang
bersangkutan dengan produk atau jasa.Dalam hubungannya dengan
produk atau jasa, biaya penuh terdiri dari dua golongan biaya : biaya
langsung yang bersangkutan dengan produk atau jasa dan bagian yang adil
biaya tidak langsung yang dibebankan kepada produk atau jasa tersebut.
Dengan demikian perekayasaan informasi biaya penuh untuk memenuhi
kebutuhan manajemen tersebut memerlukan dasar yang adil untuk
membebankan biaya tidak langsung kepada produk atau jasa.
 Pengukuran kinerja manajer.
Jika perekayasaan informasi biaya ditujukan untuk pengukuran
kinerja manajer, informasi biaya harus dihubungkan dengan wewenang yang
dimilki oleh manjer yng bersangkutan. Wewenangan yang dimilki manajer
tertentu menjadikan dirinya dalam posisi dapat mengendalikan biaya tersebut.
Dengan demikian, biaya yang mempunyai hubungan erat dengan wewenangan
manajer tertentu merupakan biaya terkendalikan bagi manajer tersebut,
karena dengan wewenangnya, manajer tersebut dapat mempengaruhi secara
signifikan besarnya biaya tersebut. Biaya tidak langsung dalam hubungannya
dengan wewenang manajer merupakan biaya yang berada di bawah
wewenang pengendalian lebih dari seorang manajer.Untuk kepentingan
pengukuran kinerja manajer,biaya tidak langsung tersebut perlu dibebankan
kepada manajer yang bertaanggung jawab untuk pengendaliannya.
2. Pembebanan biaya tidak langsung untuk pelaporan keuangan kepada pihak luar perusahaan

Pembebanan biaya tidak langsung untuk pelaporan keuangan


kepada pihak luar perusahaan umumnya dilakukan dengan dasar alokasi
yang bersifat sembarang. Oleh karena itu, istilah alokasi biaya lebih
tepat digunakan untuk menggambarkan pembagian biaya tidak langsung
kepada berbagai produk untuk tujuan pelapoaran keuangan kepada
pihak luar.
Alokasi biaya tidak langsung untuk pelaporan keuangan kepada
pihak luar ditujukan terutama untuk menghasilkan informasi kos sediaan
yang dipakai sebagai dasar untuk penilaian sediaan ( inventory valuation
). Menurut prinsip akuntansi yang lazim, sediaan harus disajikan dalam
neraca berdasarkan prinsip lower of or market. Dengan demikian untuk
penyajian nilai sediaan menurut prinsip akuntansi tersebut, harus
ditentukan cost sediaan yang merupakan biaya penuh ( full cost )
sediaan yang dihitung berdasarkan pendekatan full costing. Untuk
penentuan biaya penuh yang bersangkutan dengan sediaan tersebut
diperlukan alokasi biaya produksi tidak langsung kepada produk.
THANKS FOR YOUR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai