Anda di halaman 1dari 14

BAB

3
WAWASAN NUSANTARA dalam
KONTEKS
NEGARA KESATUAN
REPUBLIK INDONESIA
WAWASAN NUSANTARA adalah
keutuhan Nusantara dalam
cara pandang dan sikap Bangsa
pengertian cara pandang yang
Indonesia mengenai diri serta
HAKEKAT selalu utuh menyeluruh dalam
lingkungannya berdasarkan
lingkup Nusantara demi
Pancasila dan UUD 1945 dengan
kepentingan nasional.
mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa serta wilayah.
Kedudukan Wawasan Nusantara
• Ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat Indonesia agar tidak terjadi penyesatan
atau penyimpangan dalam upaya mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional.

Fungsi Wawasan Nusantara


• Sebagai konsepsi ketahan nasional, Wawasan nusantara berfungsi sebagai konsep dalam pembangunan
nasional, pertahanan keamanan, dan kewilayahan.
• Sebagai wawasan pembangunan, wawasan nusantara mempunyai cakupan kesatuan politik, ekonomi,
sosial dan ekonomi, sosial dan politik, serta pertahanan dan keamanan.
• Sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara, wawasan nusantara merupakan pandangan
geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air Indonesa sebagai kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan
segenap kekuatan negara.
• Sebagai wawasan kewilayahan, wawasan nusantara berfungsi sebagai pembatasan negara, agar tidak
terjadi sengketa dengan negara tetangga.
Tujuan Wawasan Nusantara
• Mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih
mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan individu.
ASAS-ASAS WAWASAN NUSANTARA
1. Kepentingan yang Sama, yakni Bangsa Indonesia memiliki tujuan yang sama, baik di masa
perjuangan maupun di masa kemerdekaan.
2. Keadilan, yakni kesesuaikan mendapatkan hasil berdasarkan usaha yang telah dilakukannya
termasuk mendapatkan apa yang telah menjadi haknya.
3. Kejujuran, artinya keberanian berpikir, berkata, dan bertindak sesuai dengan kebenarannya demi
kepentingan serta kemajuan bangsa dan negara.
4. Solidaritas, rasa setia kawan, kesediaan memberi, membantu, dan berkorban demi orang lain dengan
tetap mempertahankan budaya dan ciri khas masing-masing.
5. Kerjasama, selalu terkoordinasi dan saling pengertian yang didasarkan atas kesetaraan dalam
berbagai kesempatan untuk mendapatkan hasil yang maksimal demikepentingan
bangsa dan negara
6. Kesetiaan, setia terhadap kesepakatan bersama untuk menjadi bangsa dan mendirikan negara Indonesia
Konsepsi Wawasan Nusantara
terdiri dari tiga unsur dasar, antara lain:

Wadah Isi Tata Laku


(Contour) (Content) (Conduct)

Wadah kehidupan bermasayarakat, Merupakan hasil interaksi antara


Merupakan aspirasi bangsa
berbangsa, dan bernegara yang wadah dan isi. Interaksi
yang berkembang di menghasilkan dua tata laku, yaitu
mencakup kekayaan alam dan
budayanya. Dalam menyelenggarakan
masyarakat dan cita-cita, BATINIAH (tercermin dalam jiwa,
kehidupan kenegaraan, Bangsa serta tujuan nasional yang semangat, dan mentalitas bangsa)
Indonesia memiliki organisasi terdapat dalam Pembukaan serta LAHIRIAH (tercermin dari
kenegaraan dalam wujud supratsruktur UUD 1945 tindakan, perbuatan, dan perilaku
politik bangsa)
Wawasan
Nusantara
ASTAGATRA

Ketahanan
Nasional
TRIGATRA PANCAGATRA

ASTAGA
TRA
T R I G A T R A
1. LETAK dan BENTUK GEOGRAFIS
Secara astronomis Indonesia terletak di 6° LU – 11° LS dan 95° BT – 141° BT dan secara geografis
Indonesia merupakan negara kepulauan (Archipelago) diapit oleh 2 benua, yakni Benua Asia dan Benua
Australia serta 2 Samudra, yakni Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Selain itu, Indonesia dilalui garis
khatulistiwa yang ditengah-tengahnya terbentang garis equator yang menyebabkan Indonesia mempunyai dua
musim.
2. KEADAAN dan KEMAMPUAN PENDUDUK
Faktor penduduk yang berpengaruh terhadap ketahanan nasional, antara lain:
a) Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Penduduk. Perubahan penduduk disebabkan karena kelahiran,
kematian dan adanya pendatang.
b) Faktor yang Mempengaruhi Komposisi Penduduk. Komposisi adalah susunan penduduk menurut
umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, tingkat pendidikan, dan sebagainya. Susunan penduduk dipengaruhi
oleh mortalitas (kematian), fertilitas (kelahiran), dan migrasi (perpindahan)
c) Faktor yang Mempengaruhi Distribusi Penduduk. Guna mewujudkan kesejahteraan penduduk, maka
distribusi harus seimbang. Oleh karena itu, pemerintah harus dapat menghadapi masalah ini
dengan mengatur penyebaran penduduk, misalnya transmigrasi, mendirikan pusat-pusat industri, dll.
LANJUTAN……

3. KEADAAN dan KEKAYAAN ALAM


Menurut jenisnya antara lain hewani; nabati; minral; tanah; udara; potensi ruang angkasa; energy
alami air dan lautan. Menurut sifatnya, antara lain dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui.
Pemanfaatan sumber daya alam harus sesuai dengan prinsip atau asas-asas sebagai berikut:
a) Asas Maksimal, artinya SDA harus dikelola atau dimanfaatkan secara maksimal demi kepentingan
bersama yang berujung pada kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
b) Asas Lestari, artinya pengolahan dan pemanfaatan SDA harus bijaksana dengan memperhatikan
keseimbangan alam dan kelestarian lingkungan.
c) Asas Berdaya Saing, artinya pengolahan SDA harus dapat menghasilkan produk-produk berdaya
saing tinggi.
A. IDEOLOGI
Ideologi merupakan konsep yang mendalam mengenai kehidupan yang dicita-citakan serta ingin
diperjuangkan dalam kehidupan nyata. Penetapan ideologi setiap negara harus sesuai dengan kepribadian dan
karakteristik bangsa yang bersangkutan. Indonesia menetapkan Pancasila sebagai ideologi negara, karena di dalam
Pancasila terkandung nilai-nilai yang merupakan pencerminan karakter dan kepribadian Bangsa Indonesia.
Prinsip dalam strategi pembinaan ideologi, antara lain:
1. Ideologi harus diaktualisasikan dalam bidang kenegaraan oleh WNI
2. Ideologi sebagai perekat pemersatu harus ditanamkan pada seluruh WNI
3. Ideologi harus dijadikan panglima
4. Aktualisasi ideologi dikembangkan kearah keterbukaan dan kedinamisan
5. Ideologi Pancasila mengakui kenaekaragaman dalam hidup berbangsa dan dijadikan alat mensejahterakan dan
mempersatukan bangsa
6. Mensosialisasikan Pancasila sebagai ideologi humanis, religious, demokratis, nasionalis, dan berkeadilan

P A N C A G A T R A
B. POLITIK

Politik diartikan sebagai asas, haluan, atau kebijaksanaan yang digunakan untuk mencapai tujuan dan kekuasaan.
Kehidupan politik suatu negara harus melibatkan peran serta rakyat di dalamnya. Kehidupan politik dapat dibagi kedalam
dua sektor, yaitu sektor masyarakat sebagai pemberi masukan (input) dan sektor pemerintah sebagai keluaran (output).
Upaya Bangsa Indonesia untuk meningkatkan ketahanan di bidang politik adalah upaya mencari keseimbangan
dan keserasian antara keluaran dan masukan berdasarkan Pancasila yang merupakan pencerminan dari demokrasi
Pancasila

P A N C A G A T R A
C. EKONOMI

Upaya meningkatkan ketahanan ekonomi adalah upaya meningkatkan kapasitas produksi dan
kelancaran barang dan jasa secara merata ke seluruh wilayah negara. Ketahanan ekonomi diciptakan
melalui sistem ekonomi yang diarahkan untuk kemakmuran rakyat.
Ekonomi kerakyatan harus menghindari free fight liberalism, etatisme, dan tidak dibenarkan
adanya monopoli.

P A N C A G A T R A
D. SOSIAL BUDAYA

Sosial budaya dapat diartikan sebagai kondisi dinamika budaya bangsa yang berisi keuletan
untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi ATHG.
Esensi ketahanan budaya adalah pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan sosial budaya.
Ketahanan budaya merupakan pengembangan sosial budaya dimana setiap wargta masyarakat dapat
mengembangkan kemampuan pribadi dengan segenap potensinya berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

P A N C A G A T R A
E. PERTAHANAN dan KEAMANAN

Ketahanan di bidang keamanan adalah ketangguhan suatau bangsa dalam upaya bela negara, dimana seluruh
IPOLEKSOSBUDHANKAM disusun, dikerahkan secara terpimpin, terintegrasi, terorganisasi, untuk menjamin terselenggaranya
Sistem Ketahanan Nasional.
Prinsip-prinsip Sistem Ketahanan Nasional, antara lain:
1. Bangsa Indonesia cinta damai tapi lebih cinta kemerdekaan
2. Pertahanan dan keamanan berlandaskan pada Pancasila, UUD 1945, dan landasan visional wawasan nusantara
3. Pertahanan keamanan negara merupakan upaya terpadu yang melibatkan segenap potensi dan kekuatan nasional
4. Pertahanan dan keamanan diselenggarakan dengan sistem pertahanan dan keamanan nasional (SISHANKAMNAS) dan sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta (SISHANKAMRATA)

P A N C A G A T R A
HUBUNGAN ANTARGATRA
1) Ketahanan nasional pada hakikatnya bergantung pada kemampuan bangsa dan negara dalam
mendayagunakan secara optimal gatra alamiah (trigtra) sebagai modal dasar untuk penciptaan
kondisi dinamis yang merupakan kekuatan dalam penyelenggaraan kehidupan nasional
(pancagatra)
2) Ketahanan nasional adalah suatu tatanan yang utuh, menyeluruh, dan terpadu, dimana
terdapat saling hubungan antar gatra dalam keseluruhan kehidupan nasional (astagatra)
3) Kelemahan di salah satu gatra dapat mengakibatkan kelemahan di gatra lain dan
mempengaruhi kondisi secara keseluruhan, begitu pula sebaliknya
4) Ketahanan nasional merupakan hasil keterkaitan integratif dari kondisi-kondisi dinamik
kehidupan bangsa di bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM

Anda mungkin juga menyukai