Anda di halaman 1dari 18

PKN X BAB 7:

WAWASAN
NUSANTARA
DALAM
KONTEKS NKRI

SMA KOLESE LOYOLA


MEI 2020
INDONESIA JAYA
 PENGERTIAN WAWASAN NUSANTARA
 ASPEK WAWASAN NUSANTARA
 HAKIKAT WAWASAN NUSANTARA
 ASAS WAWASAN NUSANTARA
SUB BAB 7:  KEDUDUKAN, FUNGSI DAN TUJUAN WAWASAN NUSANTARA
WAWASAN  IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA
NUSANTARA  ASTAGATRA: TRI GATRA DAN PANCA GATRA

DALAM KONTEKS
NKRI
Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan
bernilai strategis, mengutamakan persatuan dan kesatuan.
PENGERTIAN
WAWASAN Menurut Tap MPR Tahun 1993 dan 1998 Tentang GBHN, Pengertian
wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa
NUSANTARA Indonesia mengenai diri dan lingkungan dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan masyarakat, berbangsa, dan
bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
ASPEK WAWASAN NUSANTARA

 Falsafah Pancasila, Pancasila adalah dasar dalam terjadinya wawasan nusantara dari nilai-nilai
yang ada dalam Pancasila.
 Aspek Kewilayahan Nusantara, aspek kewilayahan nusantara dalam hal ini terletak pada
pengaruh geografi dikarenakan Indonesia kaya akan SDA serta suku bangsa.
 Aspek Sosial Budaya, aspek sosial budaya dalam hal ini bisa terjadi karena Indonesia mempunyai
ratusan suku bangsa yang keseluruhannya mempunyai adat istiadat, bahasa, agama serta
kepercayaan yang berbeda-beda, dan menjadikan tata kehidupan nasional mempunyai interaksi
keberagaman budaya antar kelompok.
 Aspek Sejarah, acuan pada aspek sejarah dikarenakan Indonesia mempunyai banyak
pengalaman sejarah yang tak ingin terulangnya perpecahan dalam bangsa dan negara Indonesia.
HAKIKAT WAWASAN NUSANTARA
 Hakikat wawasan nusantara yaitu hakikat yang senantiasa utuh dengan
menyeluruh dalam lingkup nusantara untuk kepentingan nasional,
tanpa menghilangkan identitas daerah, kelompok, serta individual.
 Hakikat wawasan nusantara adalah keutuhan nusantara dimana cara
pandang yang ada di dalam nusantara untuk mencapai keutuhan
nasional. Jadi, hakikat wawasan nusantara adalah segala sikap luhur
yang menunjukkan bahwa kita adalah warga negara Indonesia yang
mempunyai peran utama untuk memajukan Indonesia.
 Dengan begitu setiap orang dapat berperan serta dalam kesatuan
negara Indonesia. Hal semacam ini dapat mencegah perpecahan antar
warga negara yang kerap menyebabkan permasalahan dalam negara.
ASAS WAWASAN NUSANTARA
 Kepentingan yang sama: tujuan sama mencapai kesejahteraan dan rasa
aman yang lebih baik dari sebelumnya.
 Keadilan : kesesuaian pembagian hasil dengan adil.jerih payah, dan
kegiatan baik kelompok maupun perorangan, maupun daerah.
 Kejujuran : keberanian berfikir, berkata, dan bertindak sesuai dengan
relita serta ketentuan yang benar biarpun realita atau kebenaran itu pahit
 Solidaritas : rasa setia kawan, mau memberi dan berkorban demi orang
lain tanpa meninggalkan ciri dan karakter budaya masing-masing.
 Kerja sama :koordinasi, saling pengertian yang didasarkan atas
kesetaraan demi terciptanya sinergi yang lebih baik.
 Kesetiaan :ikrar atau kesepakatan bersama demi terpeliharanya
persatuann dan kesatuan dalam bhinekaan.
KEDUDUKAN, FUNGSI DAN TUJUAN
WAWASAN NUSANTARA
1. Kedudukan
 Ajaran yang diyakini kebenarannya oleh rakyat Indonesia dalam
upaya mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional
2. Fungsi
 Sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu
dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan
dan perbuatan bagi penyelenggara negara dari tingkat pusat
dampai daerah.
3. Tujuan
 Mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek
kehidupan, mengutamakan kepentingan nasional.
IMPLEMENTASI
WAWASAN Kehidupan
NUSANTARA Politik

Kehidupan
Pertahanan Implementasi Kehidupan
Wawasan
dan Nusantara Sosial
Keamanan

Kehidupan
Ekonomi
KEHIDUPAN POLITIK
 Pelaksanaan undang-undang tersebut harus sesuai hukum dan mementingkan
persatuan bangsa. Contohnya seperti dalam pemilihan presiden, anggota DPR,
dan kepala daerah harus menjalankan prinsip demokratis dan keadilan,
sehingga tidak menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.
 Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus
sesuai dengan hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus
mempunyai dasar hukum yang sama bagi setiap warga negara, tanpa
pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak produk hukum yang dapat
diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten dalam bentuk peraturan daerah (perda)
yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku secara nasional.
 Mengembangkan sikap hak asasi manusia (HAM) dan sikap pluralisme untuk
mempersatukan berbagai suku, agama, dan bahasa yang berbeda, sehingga
menumbuhkan sikap toleransi.
 Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga
pemerintahan untuk meningkatkan semangat kebangsaan dan kesatuan.
 Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat
korps diplomatik sebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-
pulau terluar dan pulau kosong.
KEHIDUPAN EKONOMI

 Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti posisi khatulistiwa, wilayah laut yang
luas,hutan tropis yang besar, hasil tambang dan minyak yang besar, serta memiliki penduduk dalam
jumlah cukup besar. Oleh karena itu, implementasi dalam kehidupan ekonomi harus berorientasi pada
sektor pemerintahan, pertanian, dan perindustrian.

 Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan antardaerah. Oleh sebab itu,
dengan adanya otonomi daerah dapat menciptakan upaya dalam keadilan ekonomi. Pembangunan
ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan memberikan fasilitas kredit mikro dalam
pengembangan usaha kecil.
KEHIDUPAN SOSIAL

 Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara


masyarakat yang berbeda, dari segi budaya, status sosial
maupun daerah. Contohnya dengan pemerataan pendidikan di
semua daerah dan program wajib belajar harus diprioritaskan
bagi daerah tertinggal.
 Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan
kekayaan Indonesia, serta dapat dijadikan kegiatan pariwisata
yang memberikan sumber pendapatan nasional maupun
daerah. Contohnya dengan pelestarian budaya,
pengembangan museum, dan cagar budaya.
KEHIDUPAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN

 Membangun TNI Profesional merupakan implementasi dalam kehidupan pertahanan keamanan.

 Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan kepada setiap
warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut merupakan kewajiban setiap warga
negara, seperti memelihara lingkungan tempat tinggal, meningkatkan kemampuan disiplin,
melaporkan hal-hal yang mengganggu keamanan kepada aparat dan belajar kemiliteran.
 Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga menjadi ancaman
bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan membangun solidaritas dan hubungan
erat antara warga negara yang berbeda daerah dengan kekuatan keamanan.
 Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai bagi
kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan wilayah terluar Indonesia.
ASTAGATRA: TRI GATRA DAN PANCA GATRA

 Astagatra adalah delapan gatra yang di


dalamnya merupakan suatu konsep
mengenai cara pandang dan pengaturan
yang mencakup segenap aspek kehidupan
bangsa.
 Astagatra meliputi:
1. Tri Gatra: posisi letak geografis, keadaan dan
kekayaan alam, dan jumlah penduduk
2. Panca Gatra: Ideologi, Politik, Ekonomi,
Sosial dan Budaya, Pertahanan dan
Keamanan (IPOLEKSOSBUDHANKAM)
TRI GATRA

1. Letak Bentuk Geografis


Indonesia terletak pada 6 LU – 11 LS, 95 BT – 141 BT, dilalui garis khatulistiwa yang ditengah-tengahnya
terbentang garis equator sehingga Indonesia mempunyai 2 musim yaitu musim hujan dan kemarau.
2. Keadaan dan Kemampuan Penduduk
Penduduk ialah semua orang yang menempati suatu daerah tertentu. Kemampuan penduduk yang tidak
seimbang dengan pertumbuhan penduduk dapat menimbulkan ancaman-ancaman terhadap pertahanan
nasional.
 Tiga faktor kependudukan yang sangat berpengaruh :

 Kelahiran (Natalitas),
 Kematian (Mortalitas) dan Perpindahan
 Migrasi, angkatan kerja, bertambahnya tenaga kerja. Negatifnya pertumbuhan ekonomi tidak
seimbang dengan pertambahan penduduk.
TRI GATRA
3. Kekayaan dan Keadaan Alam
Sifat unik kekayaan alam yaitu jumlahnya yang terbatas dan penyebarannya tidak merata. Sehingga menimbulkan
ketergantungan dari dan oleh negara dan bangsa lain.
 Bentuk sumber daya alam ada dua :
 Dapat diperbarui,
 Tidak dapat diperbarui; sumber daya alam harus diolah .

 Sumber daya alam dimanfaatkan harus benar-benar menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Dalam
mengolah sumber daya tersebut ada 3 pedoman yang harus dilaksanakan:
 Asas maksimal ( Artinya sumber daya alam yang dikelola atau dimanfaatkan harus betul-betul menciptakan
kemakmuran dan kesejahteraan rakyat
 Asas lestari ( Artinya pengolahan sumber daya alam tidak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan, menjaga
keseimbangan alam).
 Asas Berdaya Saing (Artinya bahwa hasil-hasil sumber daya alam harus bisa bersaing dengan sumber daya alam
negara lain).
PANCA GATRA
 Aspek-aspek Panca Gatra:
1. Ideologi: Ideologi adalah pengetahuan dasar atau cita-cita. Ideologi merupakan konsep yang
mendalam mengenai kehidupan yang dicita-citakan serta yang ingin diiperjuangkan dalam
kehidupan nyata.
2. Politik: sebagai asas, haluan, atau kebijaksanaan yang digunakan untuk mencapai tujuan
dan kekuasaan. Kehidupan politik dapat dibagi ke dalam dua sektor yaitu sektor
masyarakat yang memberikan input dan sektor pemerintah yang berfungsi sebagai output.
3. Ekonomi: seluruh kegiatan pemerintah dan masyarakat dalam mengelola faktor produksi
dan distribusi barang dan jasa untuk kesejahteraan rakyat. Upaya meningkatkan ketahanan
ekonomi adalah upaya meningkatkan kapasitas produksi dan kelancaran barang dan jasa
secara merata ke seluruh wilayah negara.
4. Sosial dan Budaya: kondisi dinamis budaya bangsa yang berisi keuletan untuk
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi ATHG (ancaman,
tantangan, hambatan, gangguan), baik dari dalam maupun luar, baik yang langsung
maupun yang tidak langsung, yang membahayakan kelangsungan hidup sosial NKRI
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
5. Pertahanan dan Keamanan: kondisi dinamis kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa
Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi ATHG yang
membahayakan identitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945

Anda mungkin juga menyukai