Anda di halaman 1dari 33

PENGERTIAN, TUJUAN, PRINSIP DASAR AKLIMATISASI

TAHAPAN KEGIATAN AKLIMATISASI


 PENYIAPAN PLANLET
 PENANAMAN PLANLET

 PEMELIHARAAN PLANLET

PRAKTEK AKLIMATISASI
AKLIMATISASI ???
• Aklimatisasi adalah kegiatan mengadaptasikan
planlet yang semula hidup pada botol kultur
yang lingkungannya serba terkendali, ke luar
botol kultur yang lingkungannya serba tidak
terkendali,
• Agar planlet tidak mati/stress maka pada tahap
awal aklimatisasi planlet harus diberikan kondisi
lingkungan yang tidak jauh berbeda dengan
kondisi lingkungan asalnya yang serba terkendali
• Memperbaiki kondisi planlet
supaya berkembang menjadi lebih
sempurna
• Bibit tidak stress dan dapat
bertahan hidup terus sampai
menjadi bibit yang siap
ditempatkan di rumah kaca
APA PRINSIP DASAR
DARI AKLIMATISASI ?
Mengubah tanaman yang
terbiasa hidup dan tumbuh
pada lingkungan laboratorium
yang lingkungannya serba
terkendali, dan memiliki pola
hidup sebagai tanaman
heterotrofik

Menjadi tanaman yang mandiri


dan berpola hidup sebagai
tanaman autotrofik di
luar botol kuljar yang
lingkungannya serba
tidak terkendali
MENGAPA PERLU
DILAKUKAN
AKLIMATISASI TERHADAP
PLANLET?
Plantlet menunjukkan beberapa sifat yang kurang
menguntungkan, pada saat dikeluarkan
dari botol kuljar, yaitu:
Memiliki lapisan kutikula yang tipis
Memiliki lapisan lilin yang tidak berkembang dengan baik
Sel-sel palisade daun hanya terbentuk dalam jumlah sedikit,
sehingga kloroplas dan klorofilnya sedikit, akibatnya aktivitas
fotosintesisnya masih rendah
Jaringan pembuluh dari akar ke pucuk planlet kurang
berkembang
Stomata tidak berfungsi sebagaimana mestinya, yaitu belum
mau menutup pada kondisi laju penguapan yang tinggi

Dengan karakteristik seperti itu, jika disimpan pada kondisi


eksternal (luar botol) yang ekstrim secara tiba-tiba, planlet bisa
menjadi stress, cirinya:
 peka terhadap cahaya yang memiliki intensitas tinggi, sehingga
mudah layu atau kering,
 peka terhadap serangan mikroorganisme, sehingga mudah
terserang penyakit tanaman
1. Sebelum kegiatan aklimatisasi, botol yang berisi
planlet disimpan dulu di suhu ruang, untuk
menyesuaikan dengan suhu ruang, dan sebaiknya
di ruangan tertutup
2. Pada waktu mengeluarkan planlet dari botol,
jangan sampai plantlet patah atau rusak, karena
kalau rusak akan mengganggu pertumbuhan
tanaman, selain itu menjadi mudah terserang
patogen terutama patogen rebah kecambah
(dumping off)
3. Jangan ada sisa-sisa agar yang tertinggal/nempel,
karena media agar mengandung gula sehingga
akan mudah dikerubungi semut dan mudah
ditumbuhi mikroorganisme
4. Akar yang terlalu panjang dipotong, untuk
merangsang perakaran baru (tergantung jenis
tanamannya)
5. Setelah pemotongan akar baru direndam dengan
fungisida dan bakterisida
MEDIA TANAM
Pada tahap awal proses aklimatisasi planlet harus diberikan kondisi
lingkungan yang tidak jauh berbeda dengan kondisi lingkungan
asalnya , yaitu ditanam pada media tanam yang
 CUKUP HALUS dan LUNAK
 MEMILIKI KEMAMPUAN UNTUK MENJAGA KELEMBABAN
(MENYERAP AIR DENGAN CUKUP BAIK)
 MENGANDUNG UNSUR HARA
 TIDAK MUDAH LAPUK
 STERIL/BEBAS DARI PATOGEN TANAMAN (media di steril/dikukus
selama 4 jam sebelum aklimatisasi, atau diautoclave atau media
disemprot/direndam fungisida)
 MUDAH DIDAPAT DAN HARGANYA MURAH

Media yang bisa digunakan adalah: akar pakis, serbuk pakis, arang
sekam, atau pecahan arang kayu, moss, sabuk kelapa, kompos
dicampur tanah ayakan, pasir dicampur kompos, pasir dicampur
arang sekam dll
PERSYARATAN WADAH
1. HARUS MEMILIKI KEMAMPUAN UNTUK
MEMPERTAHANKAN KELEMBABAN MEDIA
TANAM
2. HARUS MEMILIKI LUBANG PEMBUANGAN AIR
(DRAINASE)
3. MUDAH DIPEROLEH DAN HARGANYA MURAH
4. HARUS BERSIH DAN BEBAS DARI BERBAGAI
PENYAKIT

WADAH YANG BISA DIGUNAKAN ADALAH:


BAK PESEMAIAN DARI PLASTIK ATAU KAYU,
POLIBAG, POT TANAH LIAT, PLASTIK BEKAS
AKUA GELAS, DLL
 Setelah planlet dipindahkan ke media aklimatisasi, pada minggu
pertama, plantlet dibiarkan tertutup dalam sungkup (tidak perlu
penyiraman air).
 Minggu ke-2, setiap pagi sungkup dibuka selama satu jam
 Minggu ke-3, setiap pagi dan sore sungkup dibuka selama 1 jam
 Minggu ke-4, setiap pagi dan sore sungkup dibuka selama 2 jam
 Minggu ke-5 setiap pagi dan sore sungkup dibuka selama 3 jam
 Minggu ke-6 setiap pagi dan sore sungkup dibuka selama 4 jam
 Minggu ke-7 setiap pagi dan sore sungkup dibuka selama 5 jam
 Sungkup dibuka semuanya setelah minggu ke-8.

Setelah sungkup dapat dibuka sepenuhnya, tanaman dibiarkan menjadi


agak besar, kemudian dipindahkan ke dalam pot pembesaran. Biasanya,
pemindahan dilakukan setelah tanaman berumur 3 bulan sejak sungkup
dibuka sepenuhnya,
• Penyiapan planlet
• Penanaman planlet
• Pemeliharaan planlet
Plantlet  TAHAP AKLIMATISASI KRISAN

Direndam dalam
Dibersihkan dengan air mengalir fungisida dan bakterisida diseleksi
Dan dipotong akarnya

Ditanam dalam media steril


Disungkup selama 4 minggu
Bibit anggrek dikeluarkan secara hati-hati dari botol dengan
kawat pengait yang panjang, kemudian dicuci dengan air
bersih yang mengalir, sampai tidak ada agar yang menempel
pada bibit anggrek
Bibit direndam dalam larutan fungisida
dengan dosis 2 gram/liter, selama 5 menit dan
ditiriskan di atas tissue/kertas koran
• Seleksi berdasarkan kelengkapan organnya,
warnanya, dan ukurannya
• Planlet yang baik adalah yang memiliki organ
akar, daun, batang dengan pucuk yang
lengkap, warna pucuknya hijau mantap dan
pertumbuhannya kekar
• Pilih planlet yang seragam (ukurannya),
untuk memudahkan dan mengoptimalkan
pemeliharaan bibit, dan memperkecil
persaingan dalam pengambilan unsur hara,
air dan cahaya
Planlet anggrek ditanam dalam pot 20-25
tanaman per pot
• Penyiraman
• Pemupukan
• Pengendalian hama dan penyakit
• Penyiraman mulai dilakukan pada minggu ke-dua,
setelah bibit ditanam (pada minggu pertama
biasanya media masih lembab)
• Penyiraman, dilakukan 2 kali sehari (pagi dan
sore), dengan menggunakan sprayer, dan jangan
terlalu berlebihan karena akan dapat menyebabkan
pembusukan
• Pemupukan dapat dilakukan pada minggu
ke-3 setelah penanaman plantlet
• Pupuk yang dianjurkan adalah pupuk daun
seperti Hyponex, Gandasil atau Bayfolan
• Pemupukan dapat dilakukan sekali dalam
seminggu menggunakan hand sprayer atau
knapsack sprayer untuk skala penanaman
yang luas
• Penyemprotan dengan pestisida
dilakukan hanya jika diperlukan
• Pestisida digunakan dengan dosis
yang telah dianjurkan.
TUYUL ???

Anda mungkin juga menyukai