Anda di halaman 1dari 8

PERBANDINGAN HUKUM TATA NEGARA MESIR

DENGAN INDONESIA

Dr. HERMAN KADIR


• Negara Mesir memiliki bentuk negara Kesatuan. Hal ini sa
ma dengan negara Indonesiayang juga memiliki bentuk
negara Kesatuan. Pernyataan yang secara tegas
menyatakan bahwa Indonesia adalah negara kesatuan ter
tuang dalam UUD 1945 pasal 1 yang berbunyi ”Negara
Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk
Republik”. Pasal-pasal dalam UUD 1945 telah
memperkukuh prinsip NKRI, di antaranya pada pasal 1
ayat (1), pasal 18 ayat (1), pasal 18B ayat (2), pasal 25A,
dan pasal 37 ayat (5). Selain itu, wujudnegara kesatuan
tersebut semakin diperkuat setelah dilakukan perubahan
atas UUD 1945.Perubahan tersebut dimulai dari adanya
kesepakatan MPR yang salah satunya adalahtidak
mengubah Pembukaan UUD 1945 dan tetap
mempertahankan NKRI sebagai bentukfinal negara bagi
bangsa Indonesia.
• Bentuk pemerintahan negara Mesir adalah Republik. Hal ini
sama dengan Indonesia
yang juga berbentuk pemerintahan Indonesia yang sesuai de
ngan UUD NRI Tahun 1945 adalah Republik. Karena sesuai
dengan pernyataan pasal 1 ayat (1) UUD 1945 yang
berbunyi ”Negara Indonesia ialah negara kesatuan yang berb
entuk Republik” sudah menunjukkan secara tegas. Indonesia
juga dipimpin oleh seorang presiden bukan seorang Raja.
• Sistem Pemerintahan Negara Mesir adalah semi
Presidensial sedangkan NegaraIndonesia, berdasarkan
pada UUD yang dimilikinya menganut system
pemerintahan presidensial yakni sistem pemerintahan Ne
gara republik di dalamnya, kekuasan eksekutif dipilih
melalui pemilihan umum dan terpisah dari kekuasaan
legislatif. Selain itu menurut UUD 1945, sistem
pemerintahan Indonesia tidak menganut sistem
pemisahan kekuasaan atau trias politika murni
sebagaimana yang diajarkan oleh Montesquieu. Namun,
Indonesia menganut sistem pembagian kekuasaan
• Lembaga legislative di Mesir terdiri dari Majelis
Permusyawaratan (Majilis Al-Shura) dan Majelis Rakyat
(Majilis Al-Sha’ab) atau Majelis Rendah. Hal ini berarti
Mesir memiliki sistem dua kamar (bikameral). Sedangkan
Indonesia menggunakan sistem satu kamar, karena
Indonesia hanya memiliki Dewan Perwakilan Rakyat
sebagailembaga legislative.
• Kekuasaan Eksekutif Mesir dijalankan oleh Presiden dan
Perdana Menteri. Mesir apabila dilihat bukanlah fixed
executive murni, karena meskipun Presiden memiliki
masa jabatan dalam suatu periode, namun presiden
dipilih langsung dalam sistem dua tahap yang unik.
Majelis Rakyat, majelis rendah Parlemen mencalonkan sa
lah satu dari sejumlah calon presiden. Para calon
presiden memerlukan setidaknya dua pertiga mayoritas di
Majelis Rakyat dalam rangka untuk melanjutkan ke tahap
kedua pemilu. Hal ini menyebabkan ada pengaruh atau
dapat dikatakan eksekutif memerlukan dukungan
legislative. Maka dapat dikatakan bahwa kekuasaan
eksekutif Mesir bersifat semi fixedexecutive
• Sedangkan kekuasaan eksekutif Indonesia dijalankan
oleh Presiden dibantu olehWakil Presiden (Pasal 4 ayat
(2) UUD 1945). Selanjutnya dapat disimpulkan
bahwaIndonesia menganut fixed executive dimana
eksekutif tidak tergantung pada legislative,hal ini
diperkuat dengan adanya masa jabatan Presiden
Republik Indonesia yang tertuangdalam Pasal 7 UUD
1945 sebelum diamendemen yang menyebutkan,
presiden dan wakil presiden memegang jabatannya
selama lima tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali.
• Mesir menganut common law sistem (positive
legislatoir) dimana hukum diciptakan olehhakim melalui
putusannya. Adapun lembaga yudikatif di Mesir terdiri dari
MahkamahKonstitusi Agung Mesir, Al-Mahkamah al-
Dustūrīyah al-‘Ulyā yang merupakan Mahkamah Agung di
Republik Arab Mesir yang berpusat di Kairo. Hal ini
berbedadengan Indonesia yang menganut civil law
sistem dimana hakim merupakan corong undang-undang
yang berarti hakim pada putusannya didasarkan pada
kodifikasi. Adapunlembaga yudikatif di Indonesia terdiri
dari Mahkamah Agung beserta peradilan dibawahnya dan
Mahkamah Konstitusi.

Anda mungkin juga menyukai