Anda di halaman 1dari 2

KARAKTERISTIK PEMERINTAHAN DI ERA REVOLUSI (1945-1955)

Sistem Pemerintahan Negara Indonesia

Berdasarkan Pasal 1 Ayat 1 UUD 1945, negara Indonesia adalah negara kesatuan
yang berbentuk republik. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa bentuk negara
Indonesia adalah kesatuan, sedangkan bentuk pemerintahannya adalah republik.

Setiap negara di seluruh dunia memiliki karakteristik pemerintahan tersendiri.


Begitu juga pemerintahan Indonesia. Dalam kehidupan bernegara, karakteristik
pemerintahan menjadi acuan dasar dalam mengatur sebuah negara.

Tiga Karakteristik Pemerintahan di Indonesia

1. Presiden Pemegang Kekuasaan Tertinggi

Mengutip jurnal bertajuk Sistem Pemerintahan Indonesia: Pendekatan Teori dan


Praktik Konstitusi Undang-Undang Dasar 1945 oleh Ahmad Yani, Indonesia saat
ini menganut sistem pemerintahan presidensil.

Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan tertinggi sebagai kepala


negara dan pemerintahan Indonesia. Pendapat ini tercantum dalam Pasal 4 Ayat 1
UUD 1945 yang mengungkapkan bahwa sistem pemerintahan di Indonesia
dipimpin oleh presiden.

“Preisden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut


Undang-Undang Dasar.”

Setiap menteri memiliki kewajiban secara langsung kepada presiden atas program
kerjanya. Presiden juga memegang kuasa dan hak untuk mengangkat serta
memberhentikan menteri di Indonesia.

Kendati presiden memiliki tanggung jawab atas kedudukan tertinggi di sistem


pemerintahan Indonesia, komponen lainnya juga dapat mengawasi kinerja
pemerintahan.

Saat ini, tugas pengawasan dilakukan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat


(MPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Penerapan kewenangan tersebut tak
lepas dari latar belakang dan sejarah di masa lalu. Sebab, kedudukan presiden
pernah bersifat tunggal dan amat kuat.

2. Pemerintahan Republik

Ciri pemerintahan Indonesia selanjutnya sesuai dengan namanya, yakni Republik


Konstitusional. Setelah masa jabatan presiden, gubernur, dan lainnya habis, maka
dilakukan pemilihan sesuai konstitusi yang berlaku.
Negara Indonesia melakukan pemungutan suara melalui pemilihan umum yang
diadakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Namun, dibatasi konstitusi UUD
1945 sebagai landasan utama.

3. Lembaga Negara Indonesia

John Locke dalam bukunya yang berjudul Two Treatises of Government,


membagi kekuasaan negara dalam tiga fungsi, yaitu:

 Kekuasaan legislatif sebagai pembuat undang-undang


 Kekuasaan eksekutif untuk melaksanakan undang-undang
 Kekuasaan yudikatif untuk mengawasi berjalannya hukum

Hal ini sejalan dengan penegakkan prinsip-prinsip kedaulatan rakyat maupun


prinsip check and balance. Istilah tersebut adalah prinsip yang saling
mengimbangi dan mengawasi antarcabang kekuasaan. Biasanya dalam konteks
kekuasaan negara.

Presiden juga harus memperhatikan secara sungguh-sungguh suara DPR dalam


hal fungsi legislasi, pengawasan terhadap jalannya pemerintahan dan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Untuk itu, koordinasi antara lembaga kepresidenan (eksekutif) dan DPR


(legislatif) maupun lembaga-lembaga negara lainnya diperlukan demi kelancaran
sistem pemerintahan negara.

Anda mungkin juga menyukai