Anda di halaman 1dari 23

Kolaborasi Penanganan Korban TPPO

terhadap Pekerja Migran Indonesia


Terkendala dan Hasil Pencegahan Penempatan
Ilegal

Rahmat Koesnadi
Direktur Rehabilitasi Sosial Korban Bencana dan Kedaruratan
Dasar Hukum

UU No, 23/2004 UU No. 13/2006 UU No. 21/2007


ttg Penghapusan ttg Perlindungan ttg
Kekerasan dalam Korban dan Pemberantasan
UU No. 11/2009
Rumah Tangga. Saksi. Tindak Pidana
ttg Kesejahteraan
Perdagangan
Sosial.
Orang.

Permensos No.
PP No. 4/2006 ttg 102/2007 ttg
Penyelenggaraan dan Pendirian dan Permensos No. Permensos No.
Kerjasama Pemulihan Penyelenggaraan 7/2021 ttg 1/2021 tg OTK
Korban Tindak Pelayanan pada Asistensi Kemensos
Kekerasan dalam Rumah Rehabilitasi
Rumah Tangga. Perlindungan dan Sosial.
Trauma Center
Pekerja Migran Indonesia

PP No. 18 Tahun 2017

Pekerja Migran Indonesia adalah setiap warga


negara Indonesia yang akan, sedang, atau telah
melakukan pekerjaan dengan menerima upah di
luar wilayah Republik Indonesia.
Beberapa Permasalahan Pekerja Migran

Tidak memiliki Minim keahlian


dokumen resmi. dan keterampilan.

Minim pemahaman Kesulitan mengakses


tentang keimigrasian perlindungan hukum di
LN
Bentuk Pelayanan (UU 21/2007)

Korban berhak memperoleh rehabilitasi sosial dari pemerintah


Pasal apabila yang bersangkutan mengalami penderitaan baik fisik
51 maupun psikis akibat tindak pidana perdagangan orang.

Dalam penyelenggaraan pelayanan rehabilitasi sosial


Pasal masyarakat atau lembaga-lembaga pelayanan sosial lainnya
52 dapat membentuk rumah perlindungan sosial atau pusat
trauma.
Upaya Rehabilitasi Sosial bagi Korban TPPO

1. Perlindungan di RPTC
2. Pemeriksaan Kesehatan
3. Pemeriksaan Psikologis
4. Pemeriksaan Kejiwaan
5. Asesmen menyeluruh terhadap anggota keluarga
6. Pemberian Keterampilan
7. Pemberian Sandang
8. Pemulangan
9. Pemberian Kewirausaahan
Peran Kementerian Sosial
dalam Sub Gugus Tugas TPPO
Rehabilitasi Sosial
Proses refungsionalisasi dan pengembangan untuk
memungkinkan seseorang mampu melaksanakan fungsi
sosialnya secara wajar dalam kehidupan bermasya rakat.

Reintegrasi Sosial
Proses pemulihan, inklusi sosial dan ekonomi setelah
mengalami perdagangan orang agar korban mampu
menentukan arah hidupnya (pemukiman yang aman,
akses terhadap standar hidup yang layak,
kesejahteraan fisik, psikis, sosial, mental dan spiritual,
peluang untuk pengembangan pribadi, sosial dan
ekonomi serta akses terhadap dukungan sosial dan
emosional)

Reunifikasi
Pengembalian korban ke daerah/negara asal atau
keluarga/keluarga pengganti, atas keinginan dan
persetujuan korban dengan tetap mengutamakan
pelayanan perlindungan sesuai dengan haknya
MEKANISME o Pemetaan Sistem Sumber (penyedia layanan)
o Rencana ATENSI (Asistensi Rehabilitasi Sosial)
ATENSI DUKUNGAN KELUARGA SECARA INTENSIF
Temporary o Mediasi keluarga
(Permensos Nomor 7 o Kesepakatan Bersama o Menjaga keutuhan keluarga
Tahun 2022) o Reunifikasi (Orangtua, Keluarga, Kerabat)
o Lingkar dukungan antar keluarga
PERENCANAAN o Dukungan komunitas (PUSAKA, Paguyuban)
ATENSI
ASESMEN KOMPREHENSIF (PPKS dan
LAYANAN DI LUAR KELUARGA INTI
siginificant others) o Keluarga Pengganti
(Medis, Legal, Fisik, Psikososial, Mental, Spritual, Minat
o Lembaga Rujukan berbasis Temporary Shelter
dan Bakat/ Potensi, penelusuran keluarga) Berbasis
Berbasis (LKS, Fasilitas Kesehatan)
Keluarga o Advokasi
ASESMEN BERKELANJUTAN (Peksos, TKS, Komunitas
Relawan Sosial) (LKS)
FASILITASI PENDEKATAN & ASESMEN PACSA LAYANAN
IMPLEMENTASI MONEV
AKSES KESEPAKATAN KOMPREHENSIF DAN TERMINASI
RUJUKAN MONITORING Exit Strategi
Perorangan, ASESMEN AWAL o Triwulan 1
Verifikasi Kasus Berbasis Residensial
Kepolisian (Balai/Loka/ o Triwulan 2
Rumah Sakit, Panti (Home Visit,
Lembaga, Ruang Panti) o Triwulan 3
Sosial, LKSA
Publik,dll)
Sinkronisasi EVALUASI
LAPORAN
RESPON DARURAT o Eval
Contact Centre, Pelaksanaan
Hotline Penyelamatan, PelayananBerbasis SUPERVISI Pre-test
Datang Sendiri, Medis, Psikologis o Eval Post
Centrelink
Media Online, Test
LKSA KESEPAKATAN
AWAL Area Sasaran Asesmen, Perencanaan, Implementasi dan Supervisi
PENJANGKAUAN Inform consent,
Pekerja Sosial, Persetujuan 1. Dukungan Pemenuhan Hidup Layak 4. Terapi (fisik, psikososial, mental spiritual)
TRC, TKSK, PSM, Keluarga/ Orangtua/
wali 2. Perawatan Sosial dan/atau Pengasuhan Anak 5. Pelatihan Vokasional dan Pembinaan Kewirausahaan
Pendamping Sosial
lainnya (PKH,
3. Dukungan Keluarga 6. Bantuan dan Asistensi Sosial 7. Dukungan Aksesibilitas
BSP)
BISNIS PROSES
PENANGANAN KORBAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG

BALAI/LOKA
RUJUKAN REHABILITASI
Kementerian/lembaga

SENTRA REHABSOS
KORBAN YANG
BELUM SIAP
KEMBALI KE
Pendampingan Pendampingan
KELUARGA
Individu dengan keluarga
ASESMEN REINTEGRASI
KEMENTERIAN
SOSIAL DINAS SOSIAL
Penguatan komunitas/ PEKSOS
masyarakat

KEMENTERIAN/
KEMBALI KE LEMBAGA DAN
KELUARGA INSTANSI DAERAH

Dasar hukum : Undang-ndang Nomor 11 Tahun 2009 tentang


Kesejahteraan Sosial Pasal 7 Ayat (3)
Fasilitas dalam Penanganan Korban TPPO

Tanjung Pinang dan


Bambu Apus Jakarta.
Rumah Perlindungan Terdapat 31
Trauma Center Sentra/Sentra
Terpadu milik
Sentra/Sentra Terpadu Kementerian
Korban Sosial RI di
Perdagangan seluruh Indonesia

Orang
Lembaga Kesejahteraan
Sosial Lembaga Mitra Kementerian
Sosial yang tersebar di
Keluarga seluruh Indonesia.

Dikembalikan ke keluarga
Unit Pelaksana Teknis
Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial

Aceh
Sentra Daarussadah Aceh
PENDEKATAN MULTI FUNGSI
Riau Sulut
Sentra Abhiseka Pekanbaru
Sentra Tumou Tou Manado
Sumatera Utara
Sentra Bahagia Medan
Sentra Insyaf Medan Maluku Utara
Jambi Sentra Wasana Bahagia Ternate

Sentra Alyatama Jambi Sulteng


Sentra Nipotowe Palu

Bengkulu Sumatera Selatan Sultra


Balai Disabilitas Budi Perkasa Palembang
Balai Disabilitas Dharma Guna Bengkulu
Kalsel Sentra Meohai Kendari
Sentra Pangurangi Takalar
Sentra Budi Luhur Banjar Baru
Sulsel
Sentra Mulya Jaya Jakarta DKI Sentra Gau Mabaji Gowa
Bali Sentra Wirajaya Makassar
Sentra Mahatmiya Tabanan

Jabar Jateng
Sentra Terpadu Inten Suweno Cibinong Sentra Efata Kupang
Sentra Terpadu Soeharso Surakarta
Sentra Abiyoso Cimahi
Sentra Terpadu Kartini Temanggung NTB NTT
Sentra Wiyata Guna Bandung Sentra amitha Mataram
Sentra Antasena Magelang
Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi Sentra Margo Laras Pati
Sentra Satria Baturaden
Sentra Galih Pakuan Bogor

Sentra Phala Martha Sukabumi


Kolaborasi dengan K/L dalam Penanganan
Korban TPPO

Kementerian Sosial dalam Melaksanakan Tugas Penanganan Korban


Tindak Perdagangan Orang (Rehabilitasi Sosial, Reintegrasi sosial dan
Reunifikasi bekerjasama baik dengan dengan
1. Kementerian Luar Negeri
2. BP2MI
3. Polri
4. Kementerian Hukum dan HAM
Alasan Seseorang Dapat Hidup dengan Satu Ginjal
1. Kelainan Bawaan Sejak Lahir
2. Donor Ginjal
3. Pengangkatan Ginjal karena Gangguan Kesehatan Tertentu

Risiko Hidup dengan Satu Ginjal Cara Hidup


Ketika tubuh hanya memiliki satu ginjal, maka organ tubuh tersebut perlu bekerja
ekstra untuk menyaring darah. Karena itu, ada beberapa komplikasi yang kerap
kali menjadi risiko hidup dengan satu ginjal, antara lain: Hipertensi atau tekanan
darah tinggi, rendahnya laju filtrasi glomerulus (GFR) dalam menyaring darah dan
Albuminuria atau ginjal bocor.
TERIMAKASIH
DIREKTORAT REHABILITASI SOSIAL KORBAN BENCANA DAN KEDARURATAN

Anda mungkin juga menyukai