Ke s
Deskripsi Mata Kuliah
Bidang ilmu yang menjelaskan ruang lingkup
pembiayaan dan penganggaran kesehatan yang
dilaksanakan di Indonesia yang meliputi metode,
sumber, alokasi pembiayaan dan sistematika
penganggaran di pelayanan kesehatan.
2
Standar Kompetensi
Mahasiswa dapat mengetahui, memahami, dan
mampu menganalisis pembiayaan dan
penganggaran kesehatan baik secara teoritis dan
implementasinya di organisasi pelayanan
kesehatan.
3
4
KONTRAK KULIAH
Pertemuan Materi Dosen
ke-
1 Kontrak Kuliah dan Pengantar Pembiayaan dan Penganggaran IS
Kesehatan
Pengantar Pembiayaan Kesehatan
2 Sumber Pembiayaan Kesehatan IS
Metode Pembiayaan
3 Universal Health Coverage IS
Cost Containment
4 Manage Care IS
UTS
5 Penganggaran Kesehatan IS
Asuransi
6 NHA IS
DHA
Presentasi Mahasiswa
UAS
5
TUGAS KELOMPOK
TUGAS KELOMPOK = ANALISIS TERKAIT IMPLEMENTASI PENGANGGARAN KESEHATAN DI PELAYAMAM
KESEHATAN
TUJUAN TUGAS = MAHASISWA DAPAT BELAJAR APLIKASI TEORI PADA JURNAL PENELITIAN DI
PEMERINTAH DAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS, RUMAH SAKIT DAN DINAS KESEHATAN
MENCARI JURNAL NASIONAL ATAU INTERNASIONAL DENGAN JUDUL TERKAIT PEMBIAYAAN DAN
PENGANGGARAN KESEHATAN (MINIMAL 10 TAHUN TERAKHIR)
1 KELOMPOK = 9-10 MAHASISWA, BUAT 10 KELOMPOK
JUDUL TIDAK BOLEH SAMA DENGAN KELOMPOK LAINNYA, JUDUL JURNAL HARUS DIKONSULTASIKAN
TERLEBIH DAHULU PADA DOSEN DAN SETELAH ACC BARU BISA MENGERJAKAN
TUGAS DIKUMPULKAN DALAM BENTUK
1. PPT
2. FILE JURNAL PDF
3. VIDEO PRESENTASI (BOLEH VIA ZOOM ATAU PPT DENGAN TAMBAHAN REKAMAN SUARA DAN
VIDEO)
6
KETENTUAN PPT HARUS BERISI
SLIDE AWAL :
JUDUL JURNAL, LOGO UNIVET, DAN IDENTITAS KELOMPOK (URUTAN SESUAI YANG SUDAH DIBAGI), PRODI DAN FAKULTAS
SLIDE SELANJUTNYA:
NOTE: URUTAN NOMER PADA PEMBAGIAN KELOMPOK DIARTIKAN SEBAGAI PEMBAGIAN MENGERJAKAN DAN PRESENTASI
SESUAI SLIDE
MESKIPUN ADA PEMBAGIAN PENGERJAAN SEMUA HARUS PAHAM ISI JURNAL KARNA AKAN ADA PENILAIAN TIM.
7
Pembagian Kelompok
Kel 1 Kel 2 Kel 3 Kel 4 Kel 5 Kel 6
Penganggaran Penganggaran Penganggaran Penganggaran Penganggaran Penganggaran
(RS) (RS) (RS) (RS) (PKM) (PKM)
8
WHY WE MUST LEARN ABOUT
HEALTH FINANCING??
-Reformasi Sistem Kesehatan Nasional (SKN) telah memberi arah baru pembangunan kesehatan di
Indonesia.-Jika diperhatikan kebijakan dan sistem baru hasil reformasi tersebut tampak banyak
perubahan yang akan dilakukan, dua diantaranya yang terpenting adalah perubahan pada subsistem
upaya kesehatan dan perubahan pada subsistem pembiayaan kesehatan. (Gotama I, Pardede D, 2010).
Secara umum dapat dibedakan 9 (sembilan) syarat penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang baik,
yakni
1. tersedia (available),
2. menyeluruh (comprehensive),
3. berkesinambungan (countinues),
4. terpadu (integrated),
5. wajar (appropiate),
7. bermutu (quality),
9. terjangkau (affordable).
9
SISTEM KESEHATAN NASIONAL
(Perpres nomor 72 tahun 2012)
1. Upaya kesehatan
2. Penelitian dan pengembangan kesehatan
3. Pembiayaan Kesehatan
4. Sumber daya Manusia kesehatan
5. Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan
6. Manajemen, informasi dan regulasi kesehatan
7. Pemberdayaan masyarakat
Sistem Pembiayaan Kesehatan
Tatanan yang menghimpun berbagai upaya penggalian (collecting :
sumber pembiayaan), pengalokasian (allocating) dan pembelanjaan
sumber daya keuangan (purchasing:pemanfaatan) secara terpadu dan
saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.
Unsur Pembiayaan Kesehatan dalam ayat 2 Pasal 170 UU Kesehatan no
36 Tahun 2009).
Sistem pembiayaan ini merupakan subsistem dari Sistem Kesehatan
Nasional (SKN)
Tujuan Pembiayaan Kesehatan
Penyediaan pembiayaan kesehatan yang berkesinambungan dengan
jumlah mencukupi, teralokasi secara adil (equity), dan termanfaatkan
secara berhasil guna (efektif) dan berdaya guna (efisien) untuk
menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan, agar
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya.
Bab XV Pembiayaan Kesehatan pasal 170 UU Kesehatan Nomor 36
Tahun 2009
Tujuan Regulasi Pembiayaan
Kesehatan
1. Akses
Setiap individu/kelompok dapat memperoleh pelayanan kesehatan
tanpa ada barier geografi, ekonomi, etnis,
2. Equity
Setiap individu/kelompok dapat memperoleh layanan yang sama
untuk penyakit yang sama, tanpa ada perbedaan sosio ekonomi
3. Cost Effectiveness
Pengelolaan dana secara efektif/tujuan tercapai dan dilaksanakan
secara efisien(doing the things right)
4. Quality Acceptability
Layanan yang mengutamakan mutu dan sesuai dengan persyaratan
pasien (kebutuhan sakitnya)
TUJUAN PEMBIAYAAN
KESEHATAN
Risk Spreading
Risk Pooling
TUJUAN
Connection
between ill health
and powerty
Fundamental
Importance of
health
Sistem
Kesehatan
Pembiayaan
FINANCING Fayankes
(Makro)
Penyantunan
TOPIC
Program
Kegiatan
Penganggaran
BUDGETING
(Mikro)
NHA
DHA
15
Model Pelayanan Kesehatan
LEMBAGA PEMERINTAH
PENGAWAS
LEMBAGA
KAPITASI
ASURANSI PREMI
Managed
care
PROVIDER MAMPU
KESEHATAN
Demand TIDAK MAMPU SUBSIDI
MASYARAKAT
Deklarasi HAM PBB
(10 Des 1948)
Pasal 25 ayat 1 (Hak Kesehatan dan Kesejahteraan,
Jaminan Kesehatan, Cacat, Janda, Menganggur/PHK,
Hari Tua)
UUD 1945
Konvensi ILO 102 Ratikikasi Ps 28H (3) Jaminan sosial adalah hak setiap warga negara.
(1952) Ps 34 (2) Negara mengembangkan sistem jaminan sosial
Hak jaminan sosial: nganggur, bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masy. yg
sakit, cacat, janda, hari tua. lemah dan tdk mampu.
SJSN
UU - SJSN
(Substansi, Mekanisme dan
Kelembagaan)
Tingginya biaya kesehatan disebabkan oleh beberapa hal,
beberapa yang terpenting diantaranya sebagai berikut:
1. Tingkat Inflasi
2. Tingkat Permintaan
3. Kemajuan Ilmu dan Teknologi
4. Perubahan pola penyakit
5. Perubahan pola pelayanan kesehatan
6. Perubahan pola hubungan dokter pasien
7. Lemahnya mekanisme pengendalian biaya
8. Penyalahgunaan asuransi kesehatan
Fokus Organisasi kesehatan se-
dunia (WHO)
1. Meningkatkan investasi dan pembelanjaan publik dalam bidang
kesehatan
2. Mengupayakan pencapaian kepesertaan semesta dan penguatan
permeliharaan kesehatan masyarakat miskin
3. Pengembangan skema pembiayaan praupaya termasuk didalamnya
asuransi kesehatan sosial
4. Penggalian dukungan nasional dan internasional
5. Penguatan kerangka regulasi dan intervensi fungsional
6. Pengembangan kebijakan pembiayaan kesehatan yang didasarkan
pada data dan fakta ilmiah
7. Pemantauan dan evaluasi.
TERIMA KASIH
20