Anda di halaman 1dari 38

SISTEM

REPRODUKSI PADA MANUSIA

KELAS IX
SEMESTER 1

TUJUAN &
KD MATERI P1
TUJUAN & TUJUAN & TUJUAN &
MATERI P2 MATERI P3 MATERI P4
KOMPETENSI DASAR (KD)

3.1 Menghubugkan sistem reproduksi pada


manusia dengan gangguan pada sistem
reproduksi dengan penerapan pola hidup yang
menunjang kesehatan reproduksi

BACK NEXT
Tujuan Pembelajaran Pertemuan 1

• Siswa mampu menjelaskan fase-fase


pembelahan mitosis dan meiosis setelah
melakukan studi literatur dan pengamatan
video.
• Siswa dapat membedakan ciri-ciri setiap fase
pembelahan mitosis dan meiosis, serta sifat sel
anakan hasil pembelahan mitosis dan meiosis.
Organ Reproduksi
Bagaimana kalian
dilahirkan?
Pada awalnya manusia hanya berasal dari satu sel (zigot). Sel
tersebut selanjutnya mengalami pembelahan secara terus-
menerus
Pembelahan Mitosis

Proses pembelahan
mitosis dan meiosis

https://
www.youtube.com/
watch?
v=_217zabWjGw&t=6
6s
Pembelahan Meiosis

MENU
Tujuan Pembelajaran Pertemuan 2

• Siswa mampu mendeskripsikan struktur dan fungsi


alat reproduksi pada laki-laki dan wanita setelah
melakukan pengamatan .
• Siswa mampu menganalisis hubungan antara
struktur jaringan penyusun organ reproduksi dengan
fungsinya dalam proses reproduksi manusia setelah
melakukan pengamatan.
• Melalui diskusi kelompok, siswa dapat
mengidentifikasi proses pembentukan sperma
(spermatogenesis) dan proses pembentukan sel telur
(oogenesis) dengan baik.
Organ – organ Penyusun Reproduksi

https://www.youtube.com/watch?
v=ZDIC4Bfesxc&list=PLcm0D9-DXgdg9D3jJJ-
CcvM54nFGn1TwF
Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki
Testis:
1. kelenjar kelamin
penghasil sperma
dan hormon
testosteron
2. Skrotum merupakan
kulit pelindung
testes yang berada
diluar tubuh.
Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki
Saluran kelamin
• Vasa eferentia: menampung
sperma
- Epididimis: mengabsorpsi
sperma hingga kental dan
menyimpan sperma
sementara (3 minggu)
- Vasdeferens: saluran
penghubung epididimis
dengan uretra pada penis.
Dibagian ujungnya terdapat
saluran ejakulasi
Uretra merupakan saluran
untuk mengeluarkan sperma
dan urine
Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki

Kelenjar tambahan:
- Vesika seminalis:
Merupakan kantong semen
(mani) yang dindingnya
menghasilkan cairanlendir
yang mengandung fruktosa,
asam askorbat dan asam
amino sebagai makanan dan
pelindung sperma sebelum
membuahi ovum

Semen (mani) adalah cairan


yang terdiri dari sperma dan
cairan yang dihasilkan oleh
beberapa kelenjar
Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki
Kelenjar tambahan:
- Kelenjar prostat:
Menghasilkan cairan
basa berwarna putih
susu.
Cairan ini berfungsi
untuk menetralkan
sifat asam pada
saluran vasa eferentia
dan cairan pada vagina
sehingga sperma
dapat bergerak
dengan aktif
Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki

Kelenjar tambahan:
- Kelenjar cowperi
(bulbouretralis):
Penghasil cairan pelicin
Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki

Penis:
Merupakan alat
kelamin luar yang
berfungsi untuk
memasukan sperma
kedalam tubuh wanita.
Alat-alat Reproduksi Perempuan

Ovarium (indung telur):


Merupakan kelenjar kelamin
yang memproduksi ovum
(sel telur) dan menyekresi
hormon estrogen dan
progesteron
Alat-alat Reproduksi Perempuan

Oviduk/tuba Fallopii
(saluran telur):
Berfungsi menyalurkan sel
telur ke uterus (rahim)
dengan gerakan peristaltik
dan dibantu oleh gerakan
silia pada dindingnya.
Alat-alat Reproduksi Perempuan

Uterus (rahim):
Tempat berkembangnya
embrio. Selama kehamilan
volume uterus mampu
mengembang hingga 500 kali
Alat-alat Reproduksi Perempuan

Vagina:
Tempat penis pada saat
kopulasi dan sebagai jalan
keluar bayi pada proses
kelahiran
Alat-alat Reproduksi Perempuan
Organ kelamin luar:
- klitoris/klentit: struktur yang
sama dengan penis
- Vulva: terdiri atas labium
mayor (bibir besar) dan
labium minor (bibir kecil)
- Lubang saluran kencing
- Lubang vagina: bagian
terluar vagina
- Fundus: bagian lipat paha
Pembentukan Sel Kelamin
• Pembentukan Sperma
(spermatogenesis)
Terjadi di dalam testis.
Spermatogonium bersifat diploid dan
selalu membelah diri secara metosis
sehingga berjumlah banyak.
Sebagian spermatogonium membesar
menjadi spermatosit primer.
Spermatosit primer terus membelah diri
secara meiosis membentuk
spermatosis sekunder.
Spermatosit sekunder membelah diri
kembali secara meiosis menjadi
spermatid.
Spermatid berdiferensiasi menjadi sperma
Tiap-tiap sperma memiliki jumlah
kromosom setengah dari jumlah
kromosom spermatogonium
Pembentukan Sel Kelamin
• Pembentukan Ovum (oogenesis)
Terjadi di dalam ovarium.
Oogonium bersifat diploid.
Oogonium membelah diri secara mitosis
sehingga berjumlah banyak.
Oogonium berkembang menjadi oosit
primer.
Oosit primer membelah diri secara meiosis
menjadi oosit sekunder dan badan kutub
pertama
Oosit sekunder mengandung kuning telur
dan sitoplasma, badan kutub pertama
merupakan inti sel yang kemudian
membelah diri menjadi dua
Oosit sekunder membelah diri secara
meiosis menjadi otid dan badan kutub
ke dua
Otid berkembang menjadi ovum yang
haploid
Setiap oosit primer menghasilkan satu
ovum.
ovulasi
Ovulasi adalah proses keluarnya ovum dari ovarium.
Ovum akan bergerak ke rahim, bersamaan dengan proses ini, dinding
rahim menjadi tebal seperti spon penuh dengan pembuluh darah
yang siap menerima zigot
Fertilisasi/Proses Pembuahan
Fertilisasi adalh proses peleburan antara satu sel sperma
dengan satu sel telur (ovum) yang sudah matang
Sel telur yang telah dibuahi berubah menjadi zigot dan
menempel pada dinding rahim

MENU
Tujuan Pembelajaran Pertemuan 3

• Melalui analisis video, siswa dapat memaparkan


siklus menstruasi yang terjadi pada dinding rahim
dengan baik.
• Siswa mampu menjelaskan proses fertilisasi dan
kehamilan setelah melakukan pengamatan
video.
• Melalui analisis video, siswa dapat menjelaskan
proses menstruasi dan perkembangan janin
selama dalam kandungan (rahim) dengan baik.
Proses Pembuahan dan Menstruasi

https://
www.youtube.com/watch?
v=IuY1dIq9u7E
Kehamilan

- Setelah zigot terbentuk, zigot langsung membelah diri


menjadi 2, 4, 8, 16 dan seterusnya
- Dalam waktu bersamaan dinding rahim menebal penuh
dengan pembuluh darah siap menerima zigot
- Zigot menempel pada dinding rahim untuk berkembang
- Zigot berubah menjadi embrio
Kehamilan
- Terbentuk plasenta dan tali
pusat sebagai penghubung
antara embrio dengan ibunya.
- Embrio dikelilingi cairan amnion
untuk melindungi dari bahaya
benturan
- Usia 4 minggu, embrio mulai
membentuk mata, tangan dan
kaki
- Usia 6 minggu,embrio berukuran
1,5 cm. Otak, mata, telinga dan
jantung sudah berkembang.
Tangan dan kaki beserta jari-
jarinya mulai terbentuk
Kehamilan

- Usia 8 minggu, embrio


sudah memiliki organ
lengkap. Embrio berubah
menjadi janin (fetus)
- Setelah usia kehamilan
mencapai kira-kira 9 bulan
10 hari, bayi siap
dilahirkan.
Menstruasi

Bila ovum tiadak dibuahi, dinding rahim yang


telah menebal dan penuh dengan pembuluh
darah, akan rusak dan luruh/runtuh.
Bersama-sama dengan ovum, jaringan
tersebut dikeluarkan melalui vagina dalam
proses menstruasi (haid)

MENU
Tujuan Pembelajaran Pertemuan 4
• Menjelaskan cara penanggulangan penularan
penyakit seksual.
• Siswa mampu menganalisis hasil observasi
tentang kelainan pada struktur dan fungsi organ
yang menyebabkan gangguan/penyakit sistem
reproduksi manusia dari berbagai sumber melalui
observasi.
• Siswa mampu merencanakan dan melakukan
kampanye penanggulangan penyakit reproduksi
pada manusia dalam bentuk poster dan mading.
Penyakit pada Sistem Reproduksi

Aids (Acquired Immune Deficiency Syndrome)


Penyebab: virus HIV (Human Immunodedeficiency Virus)
Akibat: hilangnya daya kekebalan tubuh terhadap penyakit
karena virus ini menyerang sel-sel darah putih
Penyebaran: kontak cairan tubuh dengan penderita AIDS.
Orang yang terinfeksi virus HIV akan menderita AIDS
setelah 6 bulan atau lebih tergantung daya tahan tubuh.
Gonorhea (kencing nanah)
Penyebab: bakteri Neisseria gonorrhoeae, ditularkan
melalui hubungan seksual.
Akibat: radang pada organ reproduksi yang menyebabkan
kemandulan, mata, persendian dan selaput otak pada
bayi
Tanda dan gejala: terdapat nanah pada ujung saluran
kencing dan terasa panas (terbakar) saat buang air kecil

Sifilis
Penyebab: bakteri Treponema pallidum ditularkan melalui
hubungan seksual
Akibat: kerusakan organ reproduksi. Pada stadium lanjut,
sifilis menyerang hati, susunan syaraf dan otak
Herpes genital
Penyebab: virus herpes simpleksserotipe 2 ditularkan
melalui hubungan seksual
Akibat: gangguan pada organ reproduksi, kulit dan
menyebabkan kanker rahim

Keputihan (fluor albus)


Penyebab: parasit seperti jamur Candida albicans, protozoa
Trichomonas vaginalis, bakteri dan virus. Candida
albicans menyukai lingkungan yang mengandung gula
dan hangat, sering ditemukan pada wanita hamil dan
penderita diabetes melitus
Akibat: gangguan pada organ reproduksi wanita
Cara Pencegahan

• Menjaga kebersihan secara umum dan kebersihan organ-


organ reproduksi.
• Jamur yang menyukai tempat lembap dapat dihindari
dengan selalu menjaga daerah perineum (selangkangan)
selalu kering.
• Rasa gatal dapat dikurangi dengan mengenakan celana
dari bahan katun.
• Tidak membiasakan bertukar handuk atau pakaian.
• Kenakanlah celana dalam yang terbuat dari katun agar
mudah menyerap keringat dan tembus udara agar bagian
lipatan paha tetap kering dan tidak lembab sehingga
kuman tidak mudah masuk. Selain itu sebaiknya jangan
memakai celana yang terlalu sempit dan ketat karena
dapat menyebabkan peradangan pada alat reproduksi
• Jika kamu buang air besar, bersihkan daerah dubur dari depan ke
belakang menggunakan sabun mandi. Jika cara cara membersihkan
kurang benar, dapat memindahkan kotoran dari dubur ke saluran
kencing dan saluran reproduksi sehingga menimbulkan infeksi
• Pada saat menstruasi, gunakan pembalut lembut untuk menyerap
darah yang keluar. Gantilah pembalut sesering mungkin, karena kalau
terlalu lama dapat menjadi bakteri yang akhirnya dapat menyebabkan
infeksi
• Pada saat menstruasi kamu harus rajin mandi dan keramas karena
pada saat itu kelenjar keringat dan minyak meningkat. Mandi dengan
air hangat dapat membantu memperlancar aliran darah dan
membuatmu rileks
• Pada saat menstruasi, pengeluaran cairan dari vagina akan berlebih
dan itu adalah hal yang wajar. Pencucian dengan air hangat sudah
cukup, akan tetapi kalau cairan itu berbau dan terasa gatal,
periksakanlah ke dokter

Anda mungkin juga menyukai