Anda di halaman 1dari 8

Je n i s - Je n i s

Ma n u si a
u
P pok2r b a
Kelom
Nama Anggota
02 Ahmad Middo S.
17 Muhammad Maulana S.

07 Dinar Arthalita W.
26 Pandu Putra Arya M.

14 Khalilah Az’Zahra
28 Putri Sukmawati
Homo Erectus/
Pithecanthropus Erectus
Di Indonesia, Homo Erectus dtemukan di Ngandong, Sangiran, dan Trinil,
yang dipelopori penggalian oleh Eugene Dubois.

Fosil Homo Erectus di Indonesia dikenal dengan nama Pithecanthropus


Erectus. Manusia purba tersebut diperkirakan hidup di Indonesia sejak satu
sampai dua juta tahun yang lalu.

Pithecanthropus Erectus ditemukan oleh seorang dokter dari Belanda yaitu


Eugene Dubois, di Desa Trinil, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada 1891.

Fosil yang ditemukan pada saat itu adalah berupa tulang rahang atas, tulang
kaki, dan tengkorak. Ciri-ciri fisik manusia purba Homo Erectus:

• Memiliki volume otak sekitar 750 – 1350 cc.


• Memiliki tinggi badan sekitar 165 – 180 cm.
• Memiliki postur tubuh yang tegap.
• Mempunyai gigi geraham yang besar dengan rahang yang sangat kuat.
• Mempunyai hidung yang tebal.
• Memiliki tonjolan kening yang tebal dan melintang di dahi.
• Memiliki wajah menonjol ke depan serta dahinya miring ke belakang.
• Pada bagian belakang kepala terlihat menonjol.
P a l a e o j a v a n i c u s
2. M e g a n t h r o p u s yan g d item ukan di
ecus ini adalah
a r i g o lo n g an A ustralopit u J aw a) , pertama
u r b a d aksasa da r i P u la
Jenis manusia p eo ja van ic u s ( M a n u s ia R
R a lp h v on
th r o p u s P a la v H e in r ic h
Indonesia. Megan n J e r m a n - B ela n da, Gusta
k a n o le h p e n e liti kelahira
kali ditemu a T en g ah , p ad a 1941.
g sw ald , d i S a n g iran, Jaw
Koenin f os il-fosil
d ib a n d ing
n n y a b e s a r, p ali ng besar
m a i " m e g a " k ar ena ukura
Fosil itu dina
m u k a n s e b e lu m nya.
yang dit e
P leis to s e n a w a l (lapisan
g sw a ld b e r as a l dari masa
p u s te m u a n V o n Koenin
Meganthto p u s P a la e o ja v a n icus:
r ik u t c ir i- cir i M eganthro
bawah). B e

.
• Berbadan tegap
jam d i b ela k an g kepala.
• Tonjolan ta
bal.
• Bertulang pipi te
n in g y a n g m en c olok.
• Tonjolan ke
• Tidak berdagu. g b es ar dan kuat
i, d an r a h an
• Otot kunyah, gig
3. Pithecanthropus Mojokertensis

Jenis fosil pithecantropus, juga ditemukan di Mojokerto dan disebut


Pithecanthropus Mojokertensis. Jenis Pithecanthropus ini ditemukan oleh
Tjokrohandojo atau Andojo yang bekerja di bawah Von Koeningswald.

Andojo menemukan fosil tengkorak anak-anak di Kepuhklagen, sebelah utara


Mojokerto, Jawa Timur. Ciri-ciri Pithecanthropus Mojokertensis meliputi:

• Badan tegap, tapi tidak setegap Meganthropus.


• Tinggi badannya sekitar 165-180 sentimeter.
• Tulang rahang dan geraham kuat.
• Bagian kening menonjol.
• Hidung lebar dan tidak berdagu
• Volume otak belum sempurna, kapasitasnya hanya 750-1.300 cc
4. Pithecanthropus Soloensis
Pithecanthropus Soloensis ditemukan oleh G.H.R von Koenigswald, Ter Haar, dan Oppenoorth di
Desa Ngandong, Jawa Tengah.

Nama yang dipilih memiliki arti "Manusia kera dari Solo". Ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus
Soloensis:

• Tengkorak lonjong, tebal, dan padat


• Memiliki rongga mata yang sangat panjang

5.Homo Soloensis
Jenis fosil ini dianggap setara dengan Homo Neanderthalensis. Homo Soloensis ditemukan oleh
sejarawan Oppenoort, Ter Harr, dan G.H.R. Koenigswald di wilayah Ngandong, Blora, Sangiran,
dan Sambung Macan, Sragen, Jawa Tengah, Indonesia tahun 1931-1933.

Homo Soloensis diperkirakan hidup sekitar 300 ribu - 900 ribu tahun yang lalu. Ciri-cirinya adalah:

• Tengkoraknya lonjong, tebal, dan masif.


• Hidung lebar dan rongga matanya sangat panjang.
• Mempunyai gigi geraham yang besar dan rahang yang kuat.
• Terdapat tonjolan pada kening tebal dan melintang di sepanjang pelipis.
• Volume otak sekitar 1000-1300 cc.
• Berbadan tegap.
• Tinggi tubuh sekitar 165-180 cm.
6. Homo Wajakensis
Jenis ini ditemukan di desa Wajak, Tulungagung, Jawa Timur, oleh Van
Rietschoten pada 1889. Penemuan jenis ini menjadi yang pertama di Asia.

Ciri-ciri manusia purba Homo Wajakensis:


• Memiliki volume otak sekitar 1630 cc.
• Memiliki tulang tengkorak, rahang atas, dan rahang bawah, serta tulang paha dan
tulang kening.
• Mukanya datar dan lebar.
• Rahangnya tergolong padat dan memiliki gigi yang besar.
• Tinggi tubuhnya sekitar 173 cm.

7. Homo Floresiensis
Fosil ini ditemukan di Pulau Flores, Nusa Tenggara. Penemuan fosil ini sempat
menjadi perbincangan karena para ahli menilai bahwa Homo Floresiensis
merupakan nenek moyang bangsa Indonesia.

Adapun, ciri-ciri manusia purba Homo Floresiensis:


• Tinggi badan bisa mencapai satu meter.
• Bentuk dahi sempit dan tidak menonjol.
• Tengkorak kepala kecil.
•. Tulang rahang yang menonjol.
8. Homo Sapiens
Jenis ini memiliki nama Homo Sapiens yang berarti
manusia cerdas. Manusia purba ini diduga hidup antara
25.000-40.000 tahun yang lalu. Adapun, ciri manusia
Homo Sapiens adalah:

• Memiliki volume otak yang lebih besar daripada


Meganthropus dan Pithecanthropus, yakni sekitar 1350-
1450 cc.
• Tinggi badan antara 130-210 cm.
• Berat badan antara 30-150 kg

Anda mungkin juga menyukai