Formulir pembelian:
◦ Bukti permintaan pembelian
◦ Pesanan pembelian
Penerimaan
Tugas departemen penerimaan
1. Membongkar bahan baku yang masuk
2. Membandingkan jumlah yang diterima dengan daftar perusahaan
perkapalan ( Shipper’s packing list)
3. Mencocokan bahan baku yang diterima dengan deskripsi dalam pesanan
pembelian
4. Membuat laporan penerimaan
5. Memberitahukan kepada departemen pembelian mengenai perbedaan
yang ditemukan
6. Mengatur pemeriksaan apabila diperlukan
7. Memberitahukan kepada departemen pengantaran dan departemen
pembelian mengenai kerusakan yang terjadi selama bahan baku tersebut
dalam perjalanan ,
8. Mengirimkan bahan baku yang diterima ke lokasi yang sesuai.
Beban angkut : $ 48
Kuantitas: 25 item
Berat : 1.700 pon.
Cara membebankan:
Jika barang yang dikeluarkan dari gudang untuk dikirim ke
bagian produksi adalah 300 pon, maka yang dibebankan:
300
x$48 $8,47 Barang dalam proses (pengendali overhead pabrik)
1700 Beban Angkut Pembelian
Biaya Akuisisi yang Dibebankan
Estimasi biaya departemen pembelian
tarif per pesanan pembelian
Estimasi jumlah pesanan pembelian
MAKA
Lanjutan
Besar Pesanan Per Tahun
1 2 3 4 5 6 8
Biaya per unit $1 $1 $1 $1 $1 $1 $1
Diskon Pembelian 8% 6% 5% 5% 4.5% 4% 4%
Harga per unit $ 0.92 $ 0.94 $ 0.95 $ 0.95 $ 0.955 $ 0.96 $ 0.96
Banyaknya pesanan 3.600 1.800 1.200 900 720 600 450
dlm unit
Rata-rata persediaan 1.800 900 600 450 360 300 225
dlm unit
Biaya rata2 persediaan $ 1.656 $ 846 $ 570 $ 427,50 $ 343,80 $ 288 $ 216
Biaya bahan baku /thn $ 3.312 $ 3.384 $3.420 $3.420 $3.438 $3.456 $3.456
Biaya Penyimpanan 331,20 169,20 112 85,50 68,76 57,60 43,20
(20% dari rata2)
Biaya Pemesanan 10 20 30 40 50 60 80
Total Biaya/thn 3.653,2 3.573,2 3.564 3.545,5 3.556,76 3.573,6 3.579,2
Titik Pemesanan
Unit
1.200
bulan
4 8 12
Titik Pemesanan
Unit
1.400
200
persediaan
pengaman
4 8 12 bulan
Order Point (Re-order Point)
I + QD = LTQ + SSQ
Keterangan:
I =Saldo persediaan yang ada.
QD = Jumlah yang akan diterima (sebelum I habis)
dari pesanan yang sebelumnya sudah dilakukan,
transfer bahan baku dan retur ke gudang.
LTQ =Jumlah yang akan digunakan selama waktu
tunggu, yang setara dengan waktu tunggu
normal.
SSQ =Jumlah persediaan pengaman
Contoh:
Penggunaan Mingguan dari item
persediaan tersebut: 175 unit
Waktu tunggu normal : 4 minggu, max. 9
minggu.
Persediaan awal : 2.800 unit
Solusi
Titik pemesanan = 1.575 unit.
Jumlah unit di persediaan awal 2.800
Penggunaan sampai di titik pemesanan kembali 1.225
(1.225 / 175 penggunaan mingguan = 7 minggu)
Titik pemesanan kembali 1.575
Penggunaan selama waktu tunggu normal 700
(700 / 175 penggunaan mingguan = 4 minggu)
Maksimum persediaan atau persediaan pengaman pada 875
tanggal pesanan diterima, dengan asumsi waktu tunggu
dan penggunaan normal
Jumlah pesanan yang diterima 2.090
Maksimum persediaan, dengan asumsi waktu tunggu 2.965
dan penggunaan normal
Jika tingkat penggunaan dapat mencapai 210
unit, maka titik pemesanan : 1.890 unit.
Jumlah unit di persediaan awal 2.800
Penggunaan sampai di titik pemesanan kembali 910
(1.225 / 175 penggunaan mingguan = 7 minggu)
Titik pemesanan kembali 1.890
Penggunaan selama waktu tunggu normal 700
(700 / 175 penggunaan mingguan = 4 minggu)
Maksimum persediaan atau persediaan pengaman 1.190
pada tanggal pesanan diterima, dengan asumsi
waktu tunggu dan penggunaan normal
Jumlah pesanan yang diterima 2.090
Maksimum persediaan, dengan asumsi waktu 3.280
tunggu dan penggunaan normal
Pengendalian Bahan Baku
Harus memenuhi dua kebutuhan yang saling berlawanan
yaitu:
1. Menjaga Persediaan dalam jumlah dan Variasi yang
memadai guna beroperasi secara Efisien
2. Menjaga tingkat persediaan yang menguntungkan
secara financial