Anda di halaman 1dari 39

Resusitasi Neonatus

dr. Syahmi Amar, Sp.A


Outline
• Alur resusitasi neonatus 2022
• Stabilisasi neonatus
• Penggunaan Neopuff dalam resusitasi
0,05% Adrenalin
0,1% kompresi
< 1% membutuhkan resusitasi lanjutan
dada

3-6%
butuh bantuan BAYI LAHIR
PERLU
ventilasi < 10% membutuhkan “langkah
DIDAMPING
awal” hingga ventilasi
5-10% I TENAGA
KESEHATA

butuh bantuan langkah N

awal
Semua bayi lahir membutuhkan 100% membutuhkan
perawatan rutin perawatan rutin

(penilaian napas,
mengeringkan/menghangatkan, IMD)

Wall SN, et al. Int J Gynaecol Obstet. 200-


Barkemeyer BM. 2011
Alur Resusitasi
Neonatus
Indonesia 2022
Terdiri dari 5 blok besar
• Persiapan Resusitasi
• Langkah awal dan manajemen jalan
napas
• Bantuan Pernapasan
• Bantuan Sirkualasi
• Bantuan obat-obatan
Persiapan Alat Resusitasi
Neonatus • Alat-alat resusitasi sudah selalu stand by
• Gunakan check list --> pastikan selalu diganti.
• Diletakkan di tempat yang mudah dijangkau
• Boleh disesuaikan dengan kondisi fasyankes
masing masing.
Penilaian Cepat Bayi Baru
Lahir

3 Pertanyaan :
• Prematur
• Usaha Napas
• Tonus Otot
Kontak Kulit
Dini
Bayi bugar tonus otot dan usaha napas baik
Bayi cukup bulan
Bayi berat lahir cukup

Prasyarat :
Suhu kamar 24-26 C
Tanda vital terpantau dengan baik

Belum cukup bukti untuk


merekomendasikan melakukan kontak kulit
dini pada bayi prematur, bayi tidak bugar
(sesak napas)
Langkah
Awal • Hangatkan , Atur posisi, Keringkan ,
Stimulasi dan Atur ulang posisi.
(H A K S A)
• Hati2 dengan Gasping  perlakukan
seperti apnea
• Suction  secara cepat mulut lalu
hidung
• Bayi < 32 minggu atau BL < 1500
langsung cover dengan plastik polietilen
• Boleh dilakukan secara simultan dengan
VTP pada bayi apnea
• Prinsip dalam 1 menit bayi harus sudah
bernapas
Respon dari penilaian
awal Cara Menilai laju jantung secara obyektif (auskultasi
• prekordial, palpasi umbilikal, Pulse oximetri, Monitor EKG)

Parameter Laju jantung

< 100 > 100

Apnea /Gasping VTP N/A

Mulai Bernapas VTP Observasi

Bernapas nyaman+ N/A Free flow Oxygen


Sianosis
Merintih/ Retraksi N/A CPAP
Peletakkan Masker yang baik
Posisi Menghidu
Ventilasi Tekanan VTP Kecepatan 40-60x/menit dan
PIP 25-30 cmH2O, PEEP 5
cmH2O
Positif
tdk
Langkah Kembang dada
CPAP
Koreksi LDJ
meningkat

Ya
Npas
spontan
dan HR>
Evaluasi 100x/mnt
LDJ > 100
HR >60- <100 Usaha Napas
dan apnea
< 60 dan
apnea

Intubasi/ Sungkup Laring


FiO2 100%
VTP + Kompresi Dada
KOMPETENSI DOKTER UMUM DALAM RESUSITASI NEONATUS

ALAT VENTILASI TEKANAN


POSITIF
FASILITAS LENGKAP FASILITAS TERBATAS
VTP T-piece resuscitator BMS/BVM Mixsafe

CPAP Jackson Rees

Oksigen blender Gas medis + O2 murni


O2 (rumus 8)

Oksigen
Gas medis

100 %
(oksigen
21%)

Courtesy of Sukarja D
Evaluasi VTP
Keefektifan Ventilasi
Tekanan Positif
Waktu Tujuan
15 detik Laju jantung meningkat
30 detik laju jantung > 100x/menit

Laju jantung Kembang dada Langkah resusitasi


Tidak meningkat Tidak mengembang Lakukan langkah koreksi
Tidak meningkat Mengembang Lanjutkan VTP 15 detik  nilai ulang
Meningkat Dada mengembang Lanjutkan VTP sampai 30 detik
Meningkat tidak mengembang Lanjutkan VTP sampai 30 detik
Peletakkan Masker yang baik
Posisi Menghidu
VTP Kecepatan 40-60x/menit dan
PIP 25-30 cmH2O, PEEP 5
cmH2O

tdk
Langkah Kembang dada
CPAP
Koreksi LDJ
meningkat
Ya
Lanjutkan VTP
Napas
spontan
dan HR>
Evaluasi 100x/mnt
LDJ > 100
Usaha Napas
HR >60- <100
dan apnea
< 60 dan
apnea

Intubasi/ Sungkup Laring


FiO2 100%
VTP + Kompresi Dada
Kompresi Dada
Continuous Positive Airway
Pressure
Device Start Evaluasi Lanjutan
T peace resuscitator Masker 2-5 menit Short Single Bi -Nasal
prong / Naso faringeal
Balon tidak mengembang Tekanan 7 cmH2O naikkan 8 cmH20 jika Pasang Feeding tube
sendiri masih retraksi untuk dekompresi
Turunkan 6 cmH20 jika lambung
bayi napas nyaman

Klinis SpO2 Setting


Retraksi, takipena SpO2 < target CPAP 8 cmH20,
Apnea FiO2 > 40%
HR < 100x/menit Flow 8-10 Lpm
GAGAL CPAP  intubasi dan VTP
Target Saturasi
(SpO2)

Membutuhkan alat pemantau SpO2 yang akurat  Pulse Oximetri Neonatus


Membutuhkan Sumber gas yang bisa mentitrasi FiO2  Blander Oxigen
REVIEW
Stabilisasi

Digunakan setelah neonatus stabil dan akan transport ke ruang perawatan atau rujukan
ke luar RS.

STABLE
Sugar & safe care (kadar gula yang aman dan perawatan aman)
Temperaure (suhu)
Airway
Blood Preesure
Laboratorium work
Emotional support
I. Sugar and safe care (Kadar Gula Darah dan
Perawatan yang Aman)

Berikut adalah beberapa faktor risiko hipoglikemi pada bayi baru lahir :
 Bayi Prematur (< 37 minggu)

 Bayi kecil masa kehamilan

 Bayi besar masa kehamilan

 Bayi dengan ibu diabetes

 Bayi sakit

 Bayi dengan ibu yang mengonsumsi obat-obatan, seperti beta-simpatoimetik


(seperti terbutalin & ritrodin), beta blocker (labetolol & propanolol),
klorpropamid, benzotiazid diuretik, antidepresan trisiklik
Bayi sakit

Kadar glukosa darah < 50 mg/dl

Pemberian cairan D10 (GIR 4,2-5,5 mg/kg/i) secara intravena

Berikan bolus D10 sebanyak 2ml/kg dengan kecepatan 1 ml


permenit (setara dengan 200 mg/kg atau 3,3
mg/kg/menit)
15 – 30 menit
Evaluasi kembali kadar glukosa darah
Ulang bolus D10 sebanyak 2ml/kg
15 – 30 menit
Kadar glukosa darah < 50 mg/dl

Ulang bolus D10 sebanyak


2ml/kg
Tingkatkan jumlah glukosa IV hingga 100 atau 120 ml/kg/hari
(D12,5 / D15)
30 – 60 minute
Evaluasi kaddar glukosa darah hingga
II. Temperature (Suhu Tubuh)

▶ Selama resusitasi & stabilisasi  Risiko hipotermia


meningkat  harus dilakukan penanganan untuk mencegah
hipotermia
▶ Rentang normal suhu rektal adalah 36,5 hingga 37,5 C
▶ Klasifikasi hipotermia menurut WHO:
a) Ringan : suhu rektal 36-36,4 C
b) Sedang : suhu rektal 32-35,9 C
c) Berat : suhu rektal < 32 C
Mekanisme Kehilangan
Panas:
Cara mengurangi kehilangan panas

Konduksi Konveksi
Hangatkan objek sebelum kontak Menaikkan suhu ruangan menjadi 25-28 C
dengan bayi
Mengenakan topi dan baju Membungkus bayi dengan berat <1500 gram
dengan plastik bening dari kaki hingga setinggi
leher bayi
Pada bayi pematur  gunakan matras Menghangatkan inkubator terlebih dahulu
suhu dibawah bayi sebelum meletakkan bayi di dalamnya

Menggunakan inkubator transpor yang telah


dihangatkan saat memindahkan bayi dari kamar
bersalin ke ruang perawatan
Meminimalisasi paparan gas oksigen yang dingin
dengan menggunakan memberikan oksigen
yang telah dihangatkan dan dilembabkan
Evaporasi Radiasi
Segera keringkan bayi setelah Pindahkan bayi dari
lahir/ mandikan bayi dengan jendela/dinding yang dingin
handuk hangat dan kemudian
segera keringkan
Pada bayi berat lahir sangat Gunakan pembatas suhu pada
rendah  segera selimuti jendela
dengan plastik dari leher
hingga ke kaki
Naikkan suhu ruangan Tutup inkubator

Gunakan oksigen yang Gunakanan double-walled incubator


dihangatkan dan dilembabkan untuk membuat suhu inkubator lebih
hangat
Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan
rewarming:

▶ Rewarming terlalu cepat  perburukan klinis,


seperti takikardi, gangguan irama jantung,
hipotensi, hipoksemia, perburukan distres napas,
perburukan asidosis
▶ Gunakan inkubator atau infant warmer
▶ Saat melakukan rewarming  suhu permukaan kulit
bayi > suhu rektal  Pemantauan suhu rektal perlu
dilakukan sampai mencapai suhu normal
III. Airway (Jalan Napas)

▶ Evaluasi sebab distres napas harus dilakukan 


tatalaksana yang sesuai harus diberikan
▶ Evaluasi dan pemantauan:
a. Laju napas
 Laju napas normal bayi bekisar antara 40-60
kali/menit
 Laju napas < 30 kali permenit disertai penggunaan
otot napas tambahan  tanda-tanda kelelahan napas
b. Usaha napas
Meliputi penilaian air entry, retraksi, merintih, napas
cuping hidung, dan apnea
c. Kebutuhan oksigen (disesuaikan dengan klinis bayi)
d. Saturasi oksigen
Saturasi dipertahankan antara 88-92%.
Pengukuran saturasi oksigen dilakukan pre-duktal
(tangan kanan) dan post-duktal (salah satu kaki).
Perbedaan saturasi >10%  tanda pirau
Bayi yang mengalami distres napas membutuhkan
bantuan ventilasi, seperti:

a. Nasal kanul (low flow & high flow) & CPAP


b. NIPPV & ventilasi mekanik
c. HFOV
Langkah pemberian bantuan
ventilasi:
IV. Blood pressure (Tekanan
Darah)
 Syok : Suatu keadaan kompleks berupa disfungsi
sirkulasi yang menyebabkan pengangkutan oksigen
dan nutrisi tidak adekuat untuk memenuhi
kebutuhan jaringan
Tanda-tanda syok pada
bayi:
a. Adanya usaha napas (retraksi, merintih, napas
cuping hidung), takipnea, apnea, dan gasping
b. Pulsasi perifer lemah dan sianosis
c. Penurunan perfusi jaringan  capillarry refill time
(CRT) meningkat >3 seconds, dingin, dan terdapat
mottled skin
d. Takikardi/bradikardi dan oligouri
e. Tekanan darah dapat turun/normal
f. Tekanan nadi dapat menyempit atau melebar
Tatalaksana syok hipovolemik

 Cairan kristaloid (normal salin, RL) dan atau produk darah (packed red cell/PRC atau
whole blood)
 Jika tidak terdapat perdarahan akut  berikan cairan kristaloid 10ml/kg/kali secara
IV/UVC/Intraoseus selama 15-30 menit
 Jika terdapat perdarahan akut  kristaloid 10ml/kg/kali secara IV/UVC/Intraoseus selama 30 menit
hingga 2 jam
 dalam keadaan darurat  transfusi produk darah golongan O-rhesus positif
V. Lab work (Pemeriksaan Laboratorium)

▶ Pemeriksaan laboratorium dianjurkan untuk diperiksa


a. Blood count  darah lengkap termasuk jenis hitung leukosit
b. Kultur darah dan periksa glukosa darah
c. Analisa gas darah

 Pemeriksaan lab pasca transpor disesuaikan dengan riwayat,


faktor risiko, dan manifestasi klinis bayi, dan tes laboratorium
tambahan  CRP, elektrolit, ion kalsium, tes fungsi renal,dan
tes fungsi hati
Faktor risiko infeksi neonatus:

▶ Ketuban pecah dini


▶ Kelahiran prematur
▶ Korioamnionitis
▶ Ibu megalami infeksi atau sakit
▶ Ibu mengalami demam pada masa peripartum (>38oC)
▶ Ibu mengalami infeksi saluran kemih
▶ Ketuban pecah > 18 jam
▶ Prosedur invasif pada bayi setelah lahir atau selama
perawatan (misal pemasangan infus atau pipa
endotrakeal)
VI. Emotional support (Dukungan Emosi)

▶ Orangtua bayi yang menjalani perawatan biasanya mengalami krisis emosi


▶ Dukungan emosi dapat berupa :
a. Mengijinkan ibu melihat bayi
b. Mengucapkan selamat atas kelahiran bayi dan memanggil bayi dengan nama
yang sudah disiapkan keluarga
c. Mengambil foto dan jejak kaki bayi
d. Memberikan penjelasan secara sederhana namun akurat tentang keadaan dan
rencana tatalaksana
e. Memberi kesempatan kepada orang tua untuk bertanya mengenai keadaan
bayi
f. Melibatkan orang tua dalam perawatan bayi
g. Menawarkan dukungan dari pihak lain seperti kerabat atau pemuka agama
NeoPuff

Cara penggunaan lihat video


NeoPuff

Cara penggunaan

1. Sambungkan ke oksigen, atur oksigen 8 lpm


2. Atur PIP dan PEEP yang diinginkan
3. Pilih sungkup yang sesuai dengan pasien

PIP PEEP
Prematur 25-30 7-8
Matur 30-40 7-8

Anda mungkin juga menyukai