Anda di halaman 1dari 50

SISTEM

RESPIRASI

1
Pokok Bahasan
• 1. system respirasi dan bagian sistemnya
• 2. fungsi respirasi, cara kerja masing2
bagiannya
• 3. proses pembentukan suara dan
kaitannya dengan respirasi
• 4. tekanan udara dan kendali ventilasi

2
Sistem Respirasi
Terdiri dari zona pernapasan dan konduktor
Zona Respirasi
• Tempat pertukaran gas
• Terdiri dari bronchioli, ductus alveoli, alveoli

Zona Konduksi
Struktur pernafasan lainnya

Otot pernafasan
Diafragma, otot antar iga dan otot lainnya
Sistem Respirasi

Figure 22.1
Zona Konduksi vs. respiratori

fig 13-2

5
Fungsi Utama Sistem Respirasi
Mensuplai oksigen dan membuang karbon dioksida
Respirasi – Empat proses
– Ventilasi Pulmoner – keluar masuknya udara
pernafasan
– Respirasi Eksternal – pergantian gas antara darah
dan paru
– Transport – transport oksigen dan karbondioksida
antara paru dan jaringan
– Respirasi Internal – pertukaran gas antara darah
sistemik dengan jaringan tubuh
Fungsi Hidung

Hidung berfungsi untuk :


– Tempat udara masuk dan keluar
– Melembabkan dan menghangatkan udara masuk
– Menyaring udara inspirasi dan membersihkan dari
benda asing
– Tempat reseptor olfaktori
Hidung

1. Bagian luar
a. kartilago yang melekat pada os nasal
b. nares eksterna (nostrils)
c. vestibula – didalam nares
Hidung
2. bagian dalam
a. nares internal– menghubungkan hidung dg pharynx

b. septum nasal septum – membagi rongga hidung


menjadi kanan dan kiri

c. Sinus paranasal- ruang2 dalam cranium


frontal, sphenoidal, maxillary, ethmoidal
d. meatus – aliran udara dibentuk oleh conchae
superior, middle, inferior
e. Area olfaktori – diatas concha superior
Kavum Nasal

Lapisan mukosa
– Melapisi konkha nasal
– Lendir mukus berisi lysozyme untuk menghancurkan
bakteri
Kavum Nasal

Figure 22.3b
Pharynx
Kanal berbentuk tabung dari otot yang berhubungan dg:
– Kavum Nasal dan mulut dibagian atasnya
– Larynx dan esophagus dibagian bawahnya
• Membentang dari dasar tengkorak sampai vertebra servikal
ke enam
– Nasopharynx
– Oropharynx
– Laryngopharynx
Nasopharynx
• Dibelakang kavum nasal, dibawah sphenoid, dan
setinggi bagian atas palatum molle
• Mengarahkan udara yang lewat
• Dilapisi pseudostratified columnar epithelium
• Menutup saat menelan untuk mencegah makanan
masuk rongga hidung
• Tonsil pharyngeal (adenoid) berada di dinding
belakangnya
• Tuba pharyngotympanic (auditory) terbuka pada
dinding lateral
Oropharynx
• Membentang dari palatum mole ke epiglottis
• Dilewati udara dan makanan
• Dilapisi epithel pelindung : stratified squamous
epithelium
• Fauces – membuka kearah mulut
• Tonsil Palatum
• Tonsil Lingual
Laryngopharynx
• Jalan udara dan makanan
• Didinding posterior diatas epiglottis
• Lanjut ke larynx, tempat jalan udara dan makanan
berpisah

• Melekat pada os hyoid dan membuka kedalam diatas


laryngopharynx
• Lanjut ke posterior sebagai trachea
Kerangka Larynx

Figure 22.4a, b
Produksi Suara
a. ventricular folds (pita palsu)
• hold breath against thoracic air pressure
b. vocal cords (pita sesungguhnya)
• Vibrasi menghasilkan berbagai frekuensi suara
c. pharynx, mulut, sinuses, hidung, lidah,
bibir
• Mempengaruhi bunyi
Pembentukan Suara
• Secara umum, mekanisme untuk menghasilkan suara
manusia dapat dibagi menjadi tiga bagian; paru-paru,
pita suara dalam laring, dan artikulator.
• Paru-paru (pompa) harus menghasilkan aliran udara
yang memadai dan tekanan udara untuk menggetarkan
pita suara (tekanan udara ini merupakan "bahan
bakar" suara).
• empat tahap pemrosesan : Inisiasi, fonasi,proses
oronasal dan artikulasi.

21
Produksi Suara
• Pita suara melekat pada larynx, pada kartilago thyroid
atau "Adam's apple".
• Pita suara ketika Bersama dan udara melewatinya pada
masa ekshalasi udara dari paru. Getaran pita suara
menghasilkan suara
• Suara yang jernih berasal dari pita suara yang bergetar
Bersama, secara simetris dan teratur
• Vibrasi ini menghasilkan nada.
• Suara serak jika pita suara tidak menutup sempurna atau
tidak bergetar Bersama secara simetris

22
Trachea
1. larynx -> T5 ; anterior esophagus
2. Kartilago hialin berbentuk huruf C sepanjang esophagus
3. carina – tepi bifurkasi bronchi
4. intubation – pemasangan tuba pada saat trache kolaps
5. tracheostomy – pembuatan lubang pada trachea;
untuk bypass sumbatan
Trachea dilapisi mukosa
Trachea

Figure 22.6a
Bronchi
Udara akan masuk bronchi setelah:
• Dihangatkan dan dibersihkan
• Kemudian disaturasi uap air
• Bronchi dibagi atas bronchi sekunder, yang mensuplai
lobus paru
• Udara melewati 23 cabang bronchi
• Jaringan bronchi seperti trachea
Bronchial Tree
Bronchioli:
– Dilapisi cuboidal epithelium
– Dilingkari otot polos
– Mempunyai sel penghasil lendir
– Kartilago berkurang jauh
– Diujungnya ada 300 juta alveoli
Zona Respirasi

Figure 22.8a
Zona Respirasi

Figure 22.8b
Membran Respirasi

Figure 22.9b
Alveolar structure

fig 13-4a

30
Paru
• Ada cekungan akibat terdorong jantung
• Paru kiri – dua lobus atas dan bawah , dipisah oleh
fisura obliqua
• Paru kanan – tiga lobi (superior, medial, inferior) by
dipisahkan oleh fisura obliqua dan horizontal
• Pembungkusnya : pleura parietalis dan viseralis
Tekanan paru

Paru terpompa , udara masuk


Tekanan transmural/transpulmonary = Palveolar – Ppleural = 0 – (-5) = 5 mm Hg

33
Tekanan paru saat ventilasi

34
Hambatan aliran Udara

Tekanan transpulmonary
paru mengembang, tekanan pleural menjadi lebih negative
tekanan transpulmonary (tekanan alveolar – tekanan pleural) naik
alveoli mengembang , bronchioles mengembang  resistensi udara
nafas
hasil : inhalasi menurunkan resistensi, expirasi meningkatkan resistensi
Traksi Lateral
alveoli & bronchiole semua terhbung satu sama lain
pengembangan paru mengembangkan alveoli & bronchioli  resistansi
net stocking metaphor

35
Resistensi Udara Pernafasan

Epinephrine
otot polos bronkhioli (2 receptors)
Leukotrien
dilepaskan selama proses inflamasi
kontraksi otot polos bronchi
penting pada asma dan bronchitis

36
Volume Paru

Diukur dengan spirometer :


*tidal volume, *inspiratory reserve volume, *expiratory reserve volume,
residual volume, functional residual capacity, *vital capacity, total lung
capacity

FEV1: forced vital capacity in 1 second (~80%)


KapasitasFungsional Paru Residual :
volume paru ketika semua otot relaksasi (atau subyek meninggal)
Volume paru pada akhir ekspirasi tenang
tendensi paru kolaps = tendensi kavum thoraks melebar
tekanan pleural negative (~ -4 mm Hg)

37
Ventilasi Alveolar
Minute ventilation
tidal volume (ml/breath) x respiratory rate (breaths/min)
Anatomic dead space
ruang traktus respirasi tak terjadi pertukaran gas

fig 13-20
38
Ventilasi Alveolar
Udara segar masuk paru pada setiap bernafas = volume tidal – dead
space
Kecepatan ventilasi Alveolar
(volume tidal – dead space) x kecepatan respirasi
Contoh

respiratory rate tidal volume dead space alveolar


ventilation rate
14 /min 500 ml 150 ml 4.9 L/min
24 /min
see also table 13-5 300 ml 150 ml 3.6 L/min

39
Tekanan Parsial
Hukum Dalton
Dalam keadaan gas berisi macam2 gas, setiap gas bertindak mandiri
dan memberikan sebuah tekanan proporsional sesuai konsentrasi
dalam campuran gas
Contoh :
Udara 79% N2, 21% O2, 0.4% CO2
Tekanan Udara = 760 mm Hg (udara kering pada sea level)
P.N2 = 600 mm Hg, P.O2 = 160 mm Hg, P.CO2 = 0.3 mm Hg
Solusi tekanan parsial
= tekanan parsial pada campuran gas setelah kesetimbangan dengan
larutan
Mengapa tekanan parsial?
karena gas menyebar turun gradien tekanan parsial mereka
40
(dalam gas atau dalam larutan)
Tekanan parsial di berbagai tempat

fig 13-22

41
Keserasian Ventilasi (mengalirnya udara) & perfusi
(aliran darah)

42
CO2 dari darah paru ke alveolus

Transpor CO2 :
60% plasma HCO3-
30% carbamino hemoglobin
10% larutan CO2

CA = carbonic anhydrase
H2O + CO2  H2CO3

fig 13-31b

43
Hemoglobin sebagai buffer

Notes on next slide

fig 13-32

44
Hemoglobin sebagai buffer (notes)

Dalam jaringan :
CO2 (dihasilkan oleh metabolism) + H2O  H2CO3  H+ + HCO3-
Hemoglobin menjadi lebih basa jika mengalami deoksigenasi, missal
ia mengikat H+ lebih kuat
Dalam paru :
Hemoglobin dioksidasi, menjadi lebih bersifat asam, (missal lebih
kuat H+ donor), dan melepas H+
H+ + HCO3-  H2CO3  H2O + CO2 (pelepasan ke dalam alveolus)

45
Pernafasan berirama

Pengaturan Ritme Respirasi


di medulla oblongata batang otak
Selama pernfasan tenang
Inspirasi : potensial aksi berembus ke diafragma & intercostal inspirasi
Ekspirasi : tak ada potensial aksi; jaringan paru lenyur (prose pasif)
Selama bernafas paksa (missal olahraga, meniup balon)
Inspirasi aktif & ekspirasi
Exkspirasi dengan otot intercostal dan abdominal
Bernafas juga dimodulasi oleh pusat pernafasan di pons pada batang
otak dan paru

46
Kendali ventilasi ( arterial P.O2)

fig 13-35

47
Kendali ventilasi ( P.CO2)

fig 13-37
48
Kendali ventilasi ( pH)

fig 13-39
49
Peningkatan ventilasi & olahraga; mekanisme yang
dimungkinkan

fig 13-43

Juga:
axon collaterals dari traktus desending ke pusat respirasi
umpan balik dari sendi dan otot
50

Anda mungkin juga menyukai