Anda di halaman 1dari 37

PERNAFASAN (RESPIRASI)

Sintem Pernapasan Berbagai


Hewan
▪ Organisme bersel satu (amuba) pertukaran O2
dan CO2 langsung → lingk. luar
▪ Binatang bersilia (spons) silia → air masuk
rongga tubuh terjadi → difusi
▪ Insekta udara → trahea kontak → sel aktif →
pertukaran gas
▪ Vertebrata → paru-paru (organ utama)
▪ Kodok →paru-paru dan kulit
▪ Hewan besar/manusia → sistem respirasi →
paru-paru (utama).
Organ Pernapasan Mamalia

rongga hidung/nostril
Nasofaring
Faring
Laring
Trahea
Bronkus
Bronkiolus
alveolus
Nostril

▪ Cavum nasi (rongga hidung) adalah lubang


saluran udara yang membrana mucosanya
selalu basah .
▪ Terdapat banyak bulu sebagai filter benda
asing.
Nasofaring

▪ Bermucosa sehingga selalu basah .


▪ Fungsi mengatur basahnya dan
hangatnya udara yang dihisap .
Faring
▪ merupakan persimpangan antara saluran pernapasan dan
saluran pencernaan.
▪ Fungsi: pengatur lalu-lintas udara dan makanan.
▪ Saat bernafas : saluran makanan pintu oesophagus tertutup.
Laring

▪ terdapat pita suara dan epiglotis atau katup.


▪ Pada waktu menelan, laring terangkat keatas
sehingga tertutup oleh epiglotis, sehingga
makanan tidak masuk ke dalam trakea.
▪ Sebaliknya waktu bernapas laring pada posisi
normal (posisi kebawah), sehingga lepas oleh
epiglotis, dengan demikian epiglotis akan
terbuka,akibatnya udara masuk ke dalam
laring menuju trakea.
Trakea
▪ berbentuk seperti pipa, tetap terbuka karena
adanya cortilago.
▪ bercabang dua disebut bifurkatio bronkus.
▪ Lapisan mukosa berlendir dan terdapat silia untuk
memfilter debu dan mikroba.
Bronchus, Bronchiolus

▪ Bronchus mrpk cabang lebih kecil dari


trachea.
▪ Bronchiolus mrpk cabang lebih kecil dari
bronchus.
▪ Keduanya mempunyai susunan sama
dengan trakhea.
Alveoli

▪ struktur berbentuk bola-bola mungil banyak


pembuluh darah disebut acini .
▪ Epitel pipih yang melapisi alveoli
memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler
darah mengikat oksigen dari udara dalam
rongga alveolus.
▪ Merupakan tempat difusi gas oksigen dari
udara luar dengan hemoglobin darah.
Mekanisme Respirasi
▪ Respirasi : tjd gerakan dada & perut
1. Inspirasi (sifat:aktiv).
a. sternum, korakoid, furkula, rusuk ke depan dan
bawah → rusuk, vertebral ditarik ke depan & ke
dalam → diameter vertikal dada bertambah besar,
sd melintang mengecil. Disebut pernafasan dada.
b. Diafragma berkontraksi, dari bentuk lengkung
kearah torac menjadi datar. Alat-alat viscera dalam
perut terdesak ke belakang. Tekanan torac minimal,
udara masuk ke paru. Disebut pernafasan perut.
2.Expirasi

▪ Gerakannya pasif.
▪ otot-otot inspirasi relaksasi, rongga dada
mengecil, paru-paru mengempis.
▪ tekanan dalam paru-paru naik
sehingga udara dipompa keluar.
▪ tulang iga kembali pada posisi semula.
▪ diafragma relaksasi, alat-alat viscera dalam
perut kembali ke posisi semula.
The muscles of breathing at rest: inhalation on the left, exhalation on
the right. Contracting muscles are shown in red; relaxed muscles in
blue. Contraction of the diaphragm generally contributes the most to
the expansion of the chest cavity (light blue). However, at the same
time, the intercostal muscles pull the ribs upwards (their effect is
indicated by arrows) also causing the rib cage to expand during
inhalation (see diagram on other side of the page). The relaxation of all
these muscles during exhalation cause the rib cage and abdomen (light
green) to elastically return to their resting positions. Compare with Fig.
6, the MRI video of the chest movements during the breathing cycle.
• The muscles of forceful breathing (inhalation and exhalation). The
color code is the same as on the left. In addition to a more forceful
and extensive contraction of the diaphragm, the intercostal muscles
are aided by the accessory muscles of inhalation to exaggerate the
movement of the ribs upwards, causing a greater expansion of the rib
cage. During exhalation, apart from the relaxation of the muscles of
inhalation, the abdominal muscles actively contract to pull the lower
edges of the rib cage downwards decreasing the volume of the rib
cage, while at the same time pushing the diaphragm upwards deep
into the thorax.
Saraf pengontrol:
Brainstem bagian pons dan medula
Transportasi O2 dan CO2

▪ difusi oksigen terjadi karena : tek. O2 dlm.


alveoli lebih besar dp kapiler darah.
▪ Difusi CO2 terjadi karena: tek CO2 kapiler
lebih tinggi dp alveoli.
▪ Faktor-faktor yg. mempengaruhi difusi gas
melalui membrana: ketebalan, luas
permukaan, perbedaan tek., koef. difusi gas
CO2 20x > O2 (2x) > N2.
paru-paru
O2 CO2 + H2O

HHb + O2  HHbO2
KHCO3+HHbO2  H2CO3+KHbO2
(kapiler paru-paru)
KHCO3
O2
+ H2CO3 + KHb
HHb

H2O
CO2

CO2 O2
Jaringan
Pengaturan Pernafasan
1. Saraf:
▪ langsung :Impuls dari pusat-pusat yang lebih tinggi
mis.: ketawa/gembira dan meningkatnya
temperatur tubuh (pernafasan lebih cepat).
▪ Reflex : batuk, bersin, menelan.
2. Zat kimia : tekanan oksigen, karbondioksida, pH
(H), 2,3-DPG (2,3-diphosphoglycerate).
3. darah: jlh eritrosit, kadar Hb, PCV, cardiac output.
4. Lain-lain: tekanan parsial gas, luas permukaan
alveoli, garam darah dan permiabilitas membran
Kurva Disosiasi Oksigen-Hemoglobin
Faktor-faktor kurva disosiasi
➢ Pergeseran kurva ke kanan:
o peningkatan suhu.
o peningkatan 2,3-DPG (2,3-diphosphoglycerate).
o peningkatan PCO2, atau penurunan pH.

➢ Pergeseran kurva ke kanan menyebabkan


penurunan afinitas hemoglobin terhadap
oksigen. Sehingga hemoglobin sulit berikatan
dengan oksigen (memerlukan tekanan parsial
yang tinggi bagi hemoglobin untuk mengikat
oksigen).
Volume Paru-paru

▪ Spirometer (alat pengukur)


▪ Vol. Tidal (TV): inspirasi & eksperasi normal (+ 500
ml)
▪ Vol. cadangan inspirasi (IRV): vol. ekstra udara
yang masih dpt. dihirup setelah inspirasi normal
(3000 ml)
▪ Vol. cadangan ekspirasi (ERV): jl. vol. udara yg.
masih dpt. dikeluarkan dg. berekspirasi sekuat-
kuatnya setelah ekspirasi normal (1100 ml)
⚫Vol.residu (RV): vol udara yg. masih tinggal
dlm paru-paru setelah melakukan ekspirasi
maks. (1200 ml)
⚫Kapasitas inspirasi (IC): TV+IRV → (3500 ml)
⚫Kapasitas residu fungsional (FRC): ERV + RV
→ udara yg. tinggal dlm. Paru-paru pd. Akhir
ekspirasi normal 2300ml
⚫Kapasitas vital (VC): TV + IRV + ERV
▪ Kapasitas total paru-paru (TLC): IRV + TV +
ERV + RV → vol. maks. paru-paru yg. masih
dpt. diperbesar dg. inspirasi sekuat mungkin
5800 ml.

▪ Sapi betina: TV tidur = 3100 ml, TV berdiri =


3800 ml.

▪ vol. & kapasitas betina < jantan 20 – 25%.


Pernapasan Unggas
Alat pernapasan burung (unggas):
a. Saluran pernapasan: lub. hidung, nasofaring, faring,
trahea, siring, bronkus (meso/ parabronchus),
bronchioli, kantong hawa, tl. berperan saat terbang.
b. Paru-paru :
- kecil & melebar pd. tl. iga.
- Punya bronkus tertier > ayam.
c. Kantung udara:
- Ayam: 7 kantung hawa (2 servikalis, 2 abdominalis, 2
torakalis, 1 klavikularis)
- kalkun : 6 kantung udara.
- pneumatic bone berperan kecil pd waktu terbang
Transportasi CO2 dan difusi gas:
1). O2 berdifusi mell. Memb. Alveoli.
2). Darah arteri masuk kapiler jar.

Mekanisme dan kecepatan bernapas:


- Sternum, korakoid, furkula, rusuk ke depan dan ke
bawah
- Rusuk vertebral ditarik ke depan & ke dalam
- Diameter vertikal dada bertambah besar, melintang
mengecil

Kecepatannya tgt.: ukuran badan, seks, rangsangan.


Pada burung kecil frekwensi pernapasan > burung
yang lebih besar. Kecepatan bernapas meningkat bila
suhu badan meningkat.
Bernapas selama terbang:
▪ konsumsi oksigen bisa 10 - 15 kali lebih banyak
dibanding pada keadaan istirahat, dibantu kantong
hawa.
▪ Konsumsi oksigen paling tinggi pada waktu terbang
menaik dan paling rendah pada waktu terbang
menurun.
▪ ada hubungan (sinkronisasi) antara respirasi dengan
gerakan sayap waktu terbang.
▪ Waktu sayap bergerak ke bawah akan terjadi
expirasi.
Fungsi Kantung udara

▪ Menambah ventilasi
▪ mengkontrol temperatur tubuh dengan
mendinginkan atau memanaskan udara
inspirasi.
▪ Kantung udara juga dapat mengurangi
spesific gravity terutama pada waktu terbang.
▪ video

Anda mungkin juga menyukai