Anda di halaman 1dari 189

K3 RUMAH SAKIT

MANAJEMEN
RESIKO RUMAH SAKIT
MANAJEMEN FASILITAS DAN
KESELAMATAN
(MFK)
K3 RUMAH SAKITT
K3 RUMAH SAKITT
MANAJEMEN RESIKO
MANAJEMEN RESIKO
MANAJEMEN RESIKO
MANAJEMEN RESIKO (TAHAP PERSIAPAN)

1. Membentuk Team Manajemen Resiko:

- Harus memiliki Ketua Tim Manajemen Resiko

- Tim harus terdiri dari unit kerja yang berbeda sehingga

didapatkan review dan Analisa menyeluruh

- Semua anggota Tim harus memahami proses kerja yang akan di Analisa

2. Menentukan metode Analisa yang akan di gunakan (HIRADC, HSI, FMEA,FSRA,

HVA)
MANAJEMEN RESIKO (IDENTIFIKASI BAHAYA)
MANAJEMEN RESIKO (IDENTIFIKASI BAHAYA)
MANAJEMEN RESIKO (RISIKO)
MANAJEMEN RESIKO (IDENTIFIKASI BAHAYA)
MANAJEMEN RESIKO (ANALISA RISIKO)
MANAJEMEN RESIKO (ANALISA RISIKO)
MANAJEMEN RESIKO (ANALISA RISIKO)
MANAJEMEN RESIKO (ANALISA RISIKO)
MANAJEMEN RESIKO (ANALISA RISIKO)
MANAJEMEN RESIKO (ANALISA RISIKO)
MANAJEMEN RESIKO (ANALISA RISIKO)
PENANGANAN RESIKO
PENANGANAN RESIKO
PENANGANAN RESIKO
PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN DI RS

v Pendahuluan K3
v Penyebab Kecelakaan Kerja
v Potensi Bahaya di Tempat Kerja
v Penerapan K3
v Budaya K3
PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN DI RS

FUNGSI K3
• Fungsi Legalitas : memenuhi peraturan perundangan yang
berlaku

• Fungsi Ekonomi : mencegah kerugian, meningkatkan


produktivitas, menjaga citra

• Fungsi Kemanusiaan : mencegah dan atau mengurangi


penderitaan bila ada korban

• Fungsi Sosial : ketenangan keluarga, ketenangan masyarakat


PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN DI RS

•MENCEGAH KECELAKAAN & PENYAKIT AKIBAT

KERJA

•MENGURANGI RISIKO BAHAYA

•MENINGKATKAN EFISIENSI

•MENINGKATKAN CITRA (BRAND NAME)


PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN DI RS

3 Unsur K3 yang sering kita jumpai setiap hari...

1. Uncare (Tidak Peduli)


2. Unsafe Action (Tindakan Tidak Aman)
3. Unsafe Condition (Kondisi Tidak Aman)

Percayakah anda ke 3 Unsur tersebut


inti masalah dari KECELAKAAN KERJA
PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN DI RS

TIDAK PEDULI

SEORANG PENGAWAS YANG


TIDAK PEDULI DENGAN
PEKERJA YANG TIDAK
MEMAKAI APD
PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN DI RS
PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN DI RS

Unsafe Condition (Kondisi Tidak Aman)


PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN DI RS
PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN DI RS
PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN DI RS

Faktor Penyebab Kecelakaan

Aspek teknis

Aspek Manusia

Aspek Manajemen
Sistem
PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN DI RS
PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN DI RS
PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN DI RS

TIGA TAHAP PENGENDALIAN BAHAYA

SMHSE
USAHA PENCEGAHAN INSIDEN
PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN DI RS

TIGA TAHAP PENGENDALIAN BAHAYA


PRE – CONTACT CONTACT POST – CONTACC
(SBLM. INSIDEN) (SAAT INSIDEN) (SETELAH KEJADIAN)
• SMHSE • ELIMINASI • P3K
• HSE AUDIT • DAUR ULANG • RESCUE
• QUALITY CONTROL • PEMISAHAN • ERP
• INSPEKSI SARFAS • PENGHALANG • SALVAGE
• TRAINING • PENCEGAHAN • INCIDENT
KEBAKARAN INVESTIGATION
• PELINDUNG • REHABILITASI
PERALATAN

PRO-ACTIVE REACTIVE
PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN DI RS
PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN DI RS

PIRAMIDA KECELAKAAN
PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN DI RS
PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN DI RS
PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN DI RS
PENGELOLAAN B3 DI RS

DEFINISI BAHAN B3
Zat, Energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat,
konsentrasi dan/atau jumlah baik secara langsung
maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan/atau
merusak lingkungan hidup, dan/atau membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup
manusia dan makhluk hidup lain
DEFINISI LIMBAH B3
• Sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3 (UU RI No. 32 Tahun 2009)
• Setiap bahan sisa (limbah) suatu kegiatan proses produksi yang mengandung Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3) karena sifat (toxicity, flammability, reactivity, dan corrosivity) serta konsentrasi,
atau jumlahnya yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak, mencemarkan
lingkungan, atau membahayakan kesehatan manusia (Bapedal, 1995)
PENGELOLAAN B3 DI RS

BAHAN B3 DI RS

• TABLET FORMALIN, KAPUR BARUS, RACUN TIKUS


PADAT (KLERAT, STROM), BAHAN CETAK GIGI, DLL

• FORMALIN, LYSOL, WASH BENSIN, HANDSCRUB,


BETADIN, KREOLIN, DETERGEN, DLL
CAIR

• GAS ELPIJI, CO2, DLL


GAS
PENGELOLAAN B3 DI RS

LIMBAH B3 RS
• BOTOL INFUS, SPUIT & JARUM SUNTIK,GIVINGSET,
WINGNEEDLE, ABOCHET, ABU INSINERATOR, LAMPU
PADAT BEKAS, CATRIDGE, PRINTER BEKAS, DLL

• FIXER DEVELOPER, OLI BEKAS, URIN PASIEN, AIR


IPAL, DLL
CAIR

• GAS BUANG (INSINERATOR, GENSET,BOILER), EMISI


KENDARAAN
GAS
PENGELOLAAN B3 DI RS

PENGELOMPOKAN LIMBAH

a. Menurut Wujudnya (Kepmenkes No. 1204/SK/X/2004)

1) Limbah Padat

2) Limbah Cair

3) Limbah Gas
PENGELOLAAN B3 DI RS

PENGELOMPOKAN LIMBAH
b. Jenis Limbah Padat

Limbah Medis
(Non Sampah Medis)

Limbah Limbah
B3 B3
(Non Medis) (Sampah
- Oli bekas
Medis)
- Residu insinerator
- Sludge IPAL
- Aki bekas
- Obat kadaluwarsa
- Lampu neon bekas
- Saringan olie
- dll
PENGELOLAAN B3 DI RS

PENGELOMPOKAN LIMBAH
c. Menurut sifatnya (PP RI 74/2001)
1. mudah meledak (explosive); LPG, Mg 9. berbahaya (harmful); Chloroform
2. pengoksidasi (oxidizing); 10. korosif (corrosive); Iodine
3. sangat mudah sekali menyala 11. bersifat iritasi (iritant);
(extremely flammable); 12. berbahaya bagi lingkungan
4. sangat mudah menyala ( highly (dangerous to the environment); Solar,
flammable ); Oli bekas, CFC
5. mudah menyala (flammable); Mg 13. karsinogenik (carcinogenic );
6. amat sangat beracun (extremely toxic Cromium, Asbestos,
); 14. teratogenik (teratogenic); Smoke
7. sangat beracun ( highly toxic); detektor
8. beracun (moderately Toxic ); Battery 15. mutagenik (mutagenic).
PENGELOLAAN B3 DI RS

PENGELOLAAN LIMBAH PADAT


Kebijakan
Pengelolaan
Limbah

Limbah Non Limbah Limbah B3 Non


Medis Medis Medis
Infeksius
Sampah Sampah Tempat Penyimpanan
Terbuang Daur Ulang Sementara
(TPS) B3

3R

Dinas Kebersihan Penanganan On-Site Penanganan Off-Site


(Incinerator) (Perusahaan Pengolah
Limbah B3)
PENGELOLAAN B3 DI RS

Alur Pengolahan Limbah B3 Medis

Masukkan
Pemisahan
Sumber ke kantong plastik
Limbah di ruangan
Warna Kuning

Tempat
Insinerator Pengumpulan
Tempat
(Abu Pembakaran Limbah
Sampah
ke PPLI) Sementara di
di Ruangan
TPS Limbah B3
Infeksius
PENGELOLAAN B3 DI RS

Alur Pengolahan Limbah Medis Benda Tajam

Pemisahan
Sumber SAFETY BOX
Limbah di ruangan

Tempat
Pengumpulan Tempat Masukkan
Limbah Sementara Sampah ke kantong plastik
Limbah Infeksius di Ruangan Warna Kuning

Insinerator PPLI
PENGELOLAAN B3 DI RS

Alur Pengolahan Limbah B3 Non Medis (Baterai,


Lampu TLD)

Pemisahan Pewadahan dan


Sumber Limbah di ruangan Pengangkutan

Pengumpulan Sementara
PPLI
Gudang TPS Limbah B3
PENGELOLAAN B3 DI RS

Tatalaksana Pengelolaan Limbah Padat

1) Memperhatikan
aspek : Prosedur teknis
o Teknis/
o Pencemaran lingkungan
o K3 dan Kondisi Kedaruratan
o Infeksi rumah sakit
o Perizinan fasilitas limbah
o Edukasi masyarakat tentang
limbah
o Konsep green hospital
(menuju)
PENGELOLAAN B3 DI RS

Wadah Limbah B3 RS

KATEGORI WARNA KETERANGAN

Radioaktif Merah Kantong boks timbal dengan


simbol radioaktif

Sangat Infeksius Kuning Kantong plastik kuat, anti


bocor, atau kontainer yg
dapat disterilisasi dg autoklaf

Limbah infeksius, Kuning Plastik kuat dan anti bocor


pathologi, anatomi atau kontainer
Sitotoksis Ungu Kontainer plastik kuat dan
anti bocor
Limbah kimia dan farmasi Coklat Kantong plastik atau
kontainer
PENGELOLAAN B3 DI RS

KATEGORI WARNA KETERANGAN

Organik Hitam Non Infeksius/ Non B3


(Limbah Umum)
Daur Ulang Putih Bening Limbah Non Infeksius
berbahan kaca dan
plastik
PENGELOLAAN B3 DI RS

PEMILAHAN

Tong Limbah Khusus/ Pemilahan


Tahap awal, kegiatan pemisahan limbah medis dan non
medis dilakukan dengan menyediakan tong limbah terpisah
yang dilengkapi kantong plastik berbeda warna. Upaya ini
berguna untuk meminimalkan jumlah limbah medis agar
pengolahan lebih ringan.

Safety Box
Khusus limbah jarum disediakan safety box, sebelum
dimusnahkan di incinerator. Safety box ditempatkan di ruang
laboratorium, perawatan pasien, kamar operasi, emergency, dan
lain-lain. Tujuannya adalah untuk mencegah kecelakaan kerja
akibat tertusuk jarum atau tergores.
PENGELOLAAN B3 DI RS

PENGANGKUTAN
Trolly Khusus
Alat angkut khusus limbah medis menuju tempat
penyimpanan sementara (TPS). Alat angkut ini terbuat
dari bahan plastik HDPE dengan penutup yang dilengkapi
dengan simbol khusus yang bernama sulo. Pengangkutan
dilakukan oleh tenaga cleaning service dengan rotasi 2
kali per hari.

TPS limbah
Tempat penampungan sementara (TPS) berguna untuk
menampung limbah medis sebelum dibakar di incinerator. TPS
berlokasi di area belakang rumah sakit dengan kapasitas
tampung yang cukup, tempatnya di samping ruang mesin
incinerator.
PENGELOLAAN B3 DI RS

PENGANGKUTAN (TRANSPORTER KE
PEMUSNAH)
PENGELOLAAN B3 DI RS

Pengangkutan Sampah Organik


Secara periodik setiap hari dilaksanakan pengangkutan kontainer penampungan
sampah bekerjasama dengan Dinas Kebersihan untuk dibuang ke TPA
PENGELOLAAN B3 DI RS

SPILL KIT
Macam Spill Kit:

1. Spill Kit Tumpahan Bahan Kimia


2. Spill Kit Tumpahan Cairan Tubuh
PENGELOLAAN B3 DI RS

CARA PENANGANAN TUMPAHAN BAHAN KIMIA


1. Alat- alat yang digunakan Spill Kit tumpahan bahan kimia meliputi:
a. Masker
b. Sarung tangan
c. Sikat bulu + Pengki plastik
d. Tissue towel
e. Absorben
f. Kantong plastik ukuran 2 kg dan 5 kg
g. Botol spray ukuran 500 ml, berisi cairan dekontaminasi
h. Wash lap/ kanebo
i. Tali pengikat
j. Lembar peringatan
k. Laporan kejadian
PENGELOLAAN B3 DI RS

2. Cara Kerja:
a. Cara penanganan tumpahan bahan kimia padat:
1) Cari/ lihat MSDS (Material Safety Data Sheets) atau Lembar Data Pengaman (LDP).
2) Segera siapkan Spill Kit tumpahan bahan yang dimaksud.
3) Pasang lembar peringatan di dekat tumpahan bahan kimia.
4) Sebelum melaksanakan kegiatan gunakan alat pelindung diri (masker, sarung tangan).
5) Kumpulkan/ sapukan bahan tumpahan dengan menggunakan sikat bulu dan pengki plastik, kemudian
tumpahan dimasukkan ke dalam kantong plastik ukuran 2 kg dan diikat selanjutnya kantong diberi label sesuai
dengan nama bahan kimia yang tertumpah.
6) Lantai yang terkena tumpahan disemprot dengan cairan desinfektan, kemudian dikeringkan menggunakan
wash lap/ kanebo.
7) Masukkan masker, sarung tangan, plastik berisi tumpahan bahan kimia dan wash lap/ kanebo ke dalam
kantong plastik ukuran 5 kg dan diiikat kuat serta diberi label limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
8) Petugas cuci tangan.
9) Lakukan pencatatan di lembar laporan kejadian kemudian dikirim ke Instalasi Kesling.
PENGELOLAAN B3 DI RS

b. Cara penanganan tumpahan bahan kimia cair:


1) Cari/ lihat MSDS (Material Safety Data Sheets) atau Lembar Data Pengaman (LDP).
2) Segera ambil Spill Kit/ Box/ Kontainer.
3) Pasang lembar peringatan di sekitar tumpahan bahan kimia.
4) Sebelum membersihkan tumpahan bahan kimia gunakan alat pelindung diri (masker, sarung tangan dan kacamata/
googles).
5) Pasang tissue towel di sekitar tumpahan bahan kimia untuk pembatas agar bahan kimia yang tumpah tidak meluas.
6) Setelah itu taburkan absorben pada bahan kimia cair yang tumpah agar meresap/ mengering, lalu diamkan ± 3 menit.
7) Kumpulkan/ sapukan bahan kimia dengan menggunakan sikat bulu dan pengki plastik, kemudian dimasukkan ke dalam
kantong plastik ukuran 2 kg dan diikat, lalu kantong diberi nama sesuai dengan bahan kimia yang tumpah.
8) Lantai yang terkena tumpahan bahan kimia dilakukan desinfektan kemudian dikeringkan menggunakan wash lap/
kanebo.
9) Masukkan semua masker, sarung tangan, plastik berisi tumpahan bahan kimia dan wash lap/ kanebo ke dalam
kantong plastik 5 kg dan diikat kuat, lalu diberi label limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
10) Petugas cuci tangan.
11) Lakukan pencatatan di lembar laporan kejadian kemudian dikirim ke Instalasi Kesling
PENGELOLAAN B3 DI RS

PROSEDUR PENANGANAN TUMPAHAN CAIRAN TUBUH


1. Persiapan Alat:
a. Lembar peringatan
b. Alat pelindung diri
c. Sikat bulu + Pengki plastik
d. Kertas penyerap/ kertas tissue/ koran bekas/
absorben
e. Larutan hipoklorit 0.5%
f. Kantong plastik kuning & pengikat
g. Spidol, label
PENGELOLAAN B3 DI RS

2. Cara Kerja:
a. Pasang warning sign.
b. Lakukan kebersihan tangan.
c. Kenakan APD.
d. Sekitar lokasi tumpahan dilokalisir dengan kertas koran/ tissue atau
tumpahan cairan tubuh ditaburi absorben.
e. Masukkan kertas penyerap bersama sampah medis ke dalam kantong
plastik kuning.
f. Lantai berkas tumpahan cairan tubuh disemprotkan dengan natrium
hipoklorit 0.5% biarkan 10-15 menit kemudian bersihkan kembali.
g. Lepaskan APD lalu masukkan ke dalam kantong plastik kuning diikat dan
diberi label.
h. Lakukan dokumentasi.
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN
PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA
PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA
PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA
PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA
PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA
PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA
PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA
PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA
PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA
PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA
PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA
PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA
PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA
PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA
TUJUAN MANAJEMEN FASILITAS

Tujuan Umum :
ü Terciptanya kesadaran semua pihak mulai dari manager, pengguna dan pengelola
fasilitas atas pentingnya program pemeliharaan fasilitas yang telah ada, agar unjuk
kerja dari fasilitas dimaksud selalu dalam kondisi yang siap pakai laik kerja dan
aman digunakan.
ü Teralokasinya biaya penyelenggaraan pemeliharaan secara berkesinambungan
atas semua fasilitas yang telah ada sehingga fasilitas tersebut unjuk kerjanya tetap
baik dan umur ekonomisnya semakin panjang.
ü Terciptanya pemeliharaan fasilitas yang merata dan terprogram sehingga tidak ada
Fasilitas yang terbengkalai akibat tidak tersentuh pemeliharaan.

Tujuan Khusus :
ü Terciptanya kondisi semua fasilitas rumah sakit dalam kondisi yang selalu siap
pakai laik guna serta aman.
PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA

Sasaran Program Pemeliharaan


Sasaran dari program adalah semua fasilitas yang telah
dimiliki oleh rumah sakit mulai dari peralatan medis,
peralatan non medis, prasarana rumah sakit serta
bangunan fisik dan lingkungan mendapat perhatian
untuk dapat dijaga, dipelihara dan dipantau unjuk kerja
dan keakurasiannya sehingga dapat mendukung
pelayanan kesehatan yang berkesinambungan.
PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA

IPSRS
• Instalasi kerja IPSRS mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:
• Membuat program kerja pemeliharaan dan perbaikan tahunan dan melaporkannya kepada
pimpinan direktur rumah sakit
• Melakukan koordinasi dan rapat dengan instalasi terkait
• Operator Utility, IPSRS sebagai penyedia sarana dan prasarana di rumah sakit, sumber air bersih,
sumber listrik PLN, catu daya pengganti khusus (CDPK) Genset, dan Lift Elevator
• Maintenance, pemeliharaan dan perawatan rutin.
• Perencanaan dan program kegiatan pemeliharaan.
• Pengukuran dan kalibrasi.
• Manajemen informasi dan pemeliharaan.
• Rujukan perbaikan
• Pengawasan fasilitas dan keselamatan kerja
PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA
PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA

Pengelolaan prasarana Rumah Sakit dari aspek keselamatan dan


Kesehatan Kerja antara lain meliputi:
- penggunaan listrik;
- penggunaan air;
- penggunaan tata udara;
- penggunaan genset;
- penggunaan boiler;
- penggunaan lift;
- penggunaan gas medis;
- penggunaan jaringan komunikasi;
- penggunaan mekanikal dan elektrikal; dan
- penggunaan instalasi pengelolaan air limbah.
PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA

Sasaran Prasarana atau Sistem Utilitas Rumah Sakit:

1. Air bersih dan listrik tersedia 24 jam sehari, tujuh hari dalam
seminggu
2. Rumah Sakit mengidentifikasi area dan layanan yang memiliki
risiko terbesar jika terjadi pemadaman listrik atau kontaminasi atau
gangguan air
3. Rumah Sakit merencanakan sumber-sumber listrik dan air alternatif
dalam keadaan darurat
4. Tata udara, gas medis, sistim kunci, sistim perpipaan limbah, lift,
boiler dan lain lain berfungsi sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA

Jenis Kegiatan

1. Memastikan adanya daftar inventaris komponen-komponen sistem utilitasnya dan


memetakan pendistribusiannya.
2. Memastikan dilakukan kegiatan pemeriksaan, pengujian dan pemeliharaan terhadap
semua komponen-komponen sistem utilitas yang beroperasi, semua komponennya
ditingkatkan bila perlu.
3. Mengidentifikasi jangka waktu untuk pemeriksaan, pengujian, dan pemeliharaan
semua komponen-komponen sistem utilitas yang beroperasi di dalam daftar
inventaris, berdasarkan kriteria seperti rekomendasi produsen, tingkat risiko, dan
pengalaman Rumah Sakit.
4. Memberikan label pada tuas-tuas kontrol sistem utilitas untuk membantu
pemadaman darurat secara keseluruhan atau sebagian.
5. Memastikan dilakukannya dokumentasi setiap kegiatan sistem utilitas
PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA
Pengelolaan prasarana Rumah Sakit dari aspek keselamatan dan Kesehatan Kerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit meliputi keamanan:
a. penggunaan listrik;
b. penggunaan air;
c. penggunaan tata udara;
d. penggunaan genset;
e. penggunaan boiler
f. penggunaan lift;
g. penggunaan gas medis;
h. penggunaan jaringan komunikasi;
i. penggunaan mekanikal dan elektrikal; dan
j. penggunaan instalasi pengelolaan limbah
PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS

Pengelolaan peralatan medis dari aspek keselamatan dan Kesehatan Kerja


adalah upaya memastikan sistem peralatan medis aman bagi sumber daya
manusia
Jenis Kegiatan
• Memastikan tersedianya daftar inventaris seluruh peralatan medis
• Memastikan penandaan pada peralatan medis yang digunakan dan yang tidak digunakan.
• Memastikan dilaksanakanya Inspeksi berkala.
• Memastikan dilakukan uji fungsi dan uji coba peralatan
• Memastikan dilakukan pemeliharaan promotif dan pemeliharaan terencana pada peralatan medis
• Memastikan petugas yang memelihara dan menggunakan peralatan medis kompeten dan terlatih
• Kalibrasi alkes
PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS
PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS
PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS
PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS
PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS
PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS
PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS
PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS
PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS
PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS
PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS
PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS
PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS
PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS
PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS
PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS
PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS
PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS
PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS
PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS
PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS
PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS
PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS
PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS
PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS
PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS
PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS
PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS
PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS
PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS
PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS
PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS
PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS
PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS
PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS
PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS
KESIAPSIAGAAN BENCANA
KESIAPSIAGAAN BENCANA
KESIAPSIAGAAN BENCANA
KESIAPSIAGAAN BENCANA
KESIAPSIAGAAN BENCANA
KESIAPSIAGAAN BENCANA
KESIAPSIAGAAN BENCANA
KESIAPSIAGAAN BENCANA
KESIAPSIAGAAN BENCANA
KESIAPSIAGAAN BENCANA
KESIAPSIAGAAN BENCANA
KESIAPSIAGAAN BENCANA
KESIAPSIAGAAN BENCANA
KESIAPSIAGAAN BENCANA
KESIAPSIAGAAN BENCANA
KESIAPSIAGAAN BENCANA
KESIAPSIAGAAN BENCANA
KESIAPSIAGAAN BENCANA
KESIAPSIAGAAN BENCANA
KESIAPSIAGAAN BENCANA

PROBLEM EVAKUASI
• PASIEN TERKENDALA PENDENGARAN : Tidak mendengar alarm, sistem komunikasi
yangatau
umum lain

• PASIEN TERKENDALA MENTAL : Tidak dapat mengerti instruksi, tidak bisa


tidak mengerti
memahami pentingnya jalur
situasi,
evakuasi

• PASIEN TERKENDALA PENGELIATAN : Tidak bisa melihat lokasi kebakaran, tidak


dengan
bisa rambu eksit pada gedung yang tidak
diarahkan
dikenalinya

• PASIEN TERKENDALA MOBILITAS : Pada lantai dengan permukaan miring/ramp,


guna
perlu menekan waktu untuk
aman
evakuasi
PCRA

MAKSUD DAN TUJUAN


Pada hakikatnya rumah sakit berfungsi sebagai tempat penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan.
• Maksud : Agar bangunan dan prasarana gedung di rumah sakit
mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjang pelayanan
kesehatan baik secara langsung maupun tidak langsung yang dipengaruhi
oleh adanya program pemeliharaan keselamatan gedung (safety building).
• Tujuan: untuk mewujudkan bangunan gedung rumah sakit yang sesuai
fungsi yang ditetapkan dan memenuhi persyaratan teknis keselamatan,
kesehatan, kenyamanan dan kemudahan serta kelestarian lingkungan di
rumah sakit.
PCRA
PCRA
PCRA
PCRA
PCRA
PCRA
PCRA
PCRA
PCRA
PCRA
PCRA
PCRA

EDUKASI & PENGAWASAN KEGIATAN PCRA


PCRA

Anda mungkin juga menyukai